PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)
TAHUN 2004-2009)
Oleh:
IKROMI RAMADHANI NIM. 105046101678
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH
PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)
TAHUN 2004-2009)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syareiah (S.E.Sy)
Oleh:
IKROMI RAMADHANI NIM. 105046101678
Pembimbing
PROF. DR. H. FATHURRAHMAN DJAMIL, MA NIP. 196011071985051001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN 2004-2009), telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat
Jakarta, 23 September 2010 Dekan,
Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 19550505 198203 1 012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (...) NIP. 197107011998032002
Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (...) NIP. 197402752001121001
Pembimbing : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA (...) NIP. 196011071985051001
Penguji I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA (...) NIP. 195609061982031004
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 September 2010
Ikromi Ramadhani
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Pemelihara dan Pengatur alam semesta, Allah Yang Maha Kuasa. Berkat kehendak dan kuasa-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak henti-hentinya kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan kita dalam setiap aktivitas kehidupan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan dan cobaan yang penulis harus hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas berkat doa orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-teman yang silih berganti memberi motivasi dan inspirasi.
Karena itulah dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :
1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Bapak Prof. Dr. Drs. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM. dan seluruh dosen yang membimbing penulis selama menempuh perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan sekretaris jurusan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, MA., M.H.
3. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil , MA., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu luang untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA dan Bapak Moh. Nur Rianto Al-Arif, Msi, selaku dosen penguji, yang telah memberikan arahan kepada penulis. 5. Pimpinan beserta staf perpustakaan Utama dan perpustakaan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam memenuhi studi pustaka.
6. Rasa ta’zhim dan terima kasih tak terhingga kepada Ayahanda H. A. Luthfi. Ramli, LC dan Ibunda Sri. Mujiarti yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik, perhatian, motivasi, serta cinta dan kasih sayang yang tiada henti, mudag-mudahan Ayah dan Ibu dapat tersenyum bahagia melihat hasil jerih payah Ayah Ibu dalam mendidik anak-anaknya dan semangat Ayah Ibu menjadi tauladan bagi kami. Do’aku untukmu wahai Ayah Ibu “Allohummaghfirli waliwalidayya warhamhuma
kamaa rabbayanii shogiraa”. Ingin sekali ananda memekaikan Mahkota
Kemuliaan, Mahkota atas jasa-jasamu.
7. Adik-adikku tersayang, A. Hisyam dan M. Arrazi, yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam setiap aktivitas melalui doa. Mudah-mudahan kalian bisa mengikuti jejakku.
8. Evi Yulianti S.E.I, selaku teman yang menyenagkan, belahan hati yang senantiasa menyejukan jiwa, yang selalu setia menemani dan mendampingi penulis serta memberikan doa dan motivasi yang tiada henti.
9. Sahabatku Riski S.E.I dan Nur Afiah S.E.I, tempat konsultasi dan sharing skripsi.
vii
10.Teman-temanku seangkatan dan seperjuangan Perbankan Syariah 2005 khususnya Perbankan Syariah D, yang selalu memberikan kebersamaan, tawa canda yang akan selalu berbekas di hatiku dan akan selalu ku rindukan. Sebuah kebahagiaan bisa menjadi bagian dari kalian dan melewati satu fase kehidupan bersama kalian.
11.Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Jakarta, 23 September 2010
viii DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR v
DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..1
B. Identifikasi Masalah………...12
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah………....12
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..13
E. Review Studi Terdahulu……….14
F. Metode Penelitian………..………20
G. Sistematika Penulisan………...29
BAB II LANDASAN TEORI A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah 1. Pengertian Pasar Modal ………...………...32
2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah……...………..32
B. Obligasi dan Obligasi Syariah 1. Pengertian Dasar Obligasi………...………33
2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah………..38
ix
4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi Syariah………..………...42 5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah……….43 6. Prinsip Obligasi Syariah………..44 C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan
1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan………...46 2. Jenis Laporan Keuangan………..47 3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan……….49 4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan………...49 D. Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan……….51 2. Jenis-jenis Rasio Keuangan……….51 E. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)………..56 BAB III DATA HASIL PENELITIAN
A. Bursa Efek Indonesia………..………...59 B. Deskripsi Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan Obligasi
Syariah………...63 C. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan
x
D. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah (Berdasarkan pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI) ………..65 E. Deskripsi Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan-Perusahaan
yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)………67 F. Deskripsi Nilai Return On Equity (ROE) Perusahaan-Perusahaan
yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)………70 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian…………..…..………….73 B. Analisa Hasil dan Pembahasan Data
1. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Return On Asset (ROA)………74 2. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah Terhadap Return On
Equity (ROE)………...79 C. Justifikasi Teori (Analisis Teori) atas Hasil yang didapat………….
BAB V PENUTUP
xi
2. Saran………...………...85
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pengukuran Variabel Penelitian 29 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Penerbitan Obligasi Syariah 73 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA) dan Return on Equity
(ROE) 73
Tabel 4.3 Hasil Uji F (ROA) 75
Tabel 4.4 Hasil Uji Statitstik t (ROA) 75 Tabel 4.5 Koefisien Determinasi (ROA) 76 Tabel 4.6 Grafik Normality Probability Plot (ROA) 77
Tabel 4.7 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROA) 78
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (ROA) 78
Tabel 4.9 Hasil Uji F (ROE) 79
Tabel 4.10 Hasil Uji Statitstik t (ROE) 80
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (ROE) 80
Tabel 4.12 Grafik Normality Probability Plot (ROE) 81
Tabel 4.13 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROE) 82
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah keuangan merupakan masalah yang kompleks bagi setiap
perusahaan. Apapun bentuk usaha yang dijalankan, baik skala besar atau kecil,
bersifat profit motif atau non profit motif, tidak terlepas dari masalah keuangan.
Setiap perusahaan juga dihadapkan pada masalah kelangsungan dan
pengembangan usahanya, terutama dalam meningkatkan laba. Semua itu tidak
terlepas dari kemampuan perusahaan mengelola keuangannya.
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi di banyak
negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar.
Mengapa demikian, karena pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif
bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu
agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestik Bruto
(GDP). Sehingga perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan
peningkatan Gross Domestik Bruto (GDP). Dengan kata lain, berkembangnya
pasar modal suatu negara akan mendorong pola kemajuan ekonomi negara
tersebut.1
Pasar modal berbeda dengan industri keuangan lainnya, perbedaaan tersebut
melahirkan beberapa karakteristik tersendiri dalam industri pasar modal. UU no.8
2
tahun. 1995 menjelaskan bahwa “pasar modal adalah kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek”. UU no.8 tahun 1995 dalam ketentuan umum juga
menjelaskan bahwa “bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan
beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara
mereka.2
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar modal memiliki peran dan
fungsi yang sangat penting bagi iklim ekonomi suatu negara, yaitu sebagai salah
satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat.
Produk-produk investasi yang sekarang berkembang di pasar modal salah
satunya adalah obligasi. Obligasi syariah pun turut meramaikan pasar
perdagangan obligasi di Indonesia. Ditandai dengan terbitnya obligasi syariah
pertama yaitu obligasi indosat syariah mudharaah pada 6 november tahun 2002.3
Sebagai suatu produk. Obligasi syariah tidak berbeda dengan obligasi
konvensional, yang pada hakikatnya adalah sarana untuk memobilisasi dana
masyarakat yang kelebihan dana untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan
sebagai pendanaan dalam operasi perusahaan.
2 Artikel diakses pada 20 Februari 2010 dari http://www.idx.co.id 3
3
Obligasi syariah selain merupakan pilihan investasi yang patut
diperhitungkan namun sekaligus juga memelihara manusia untuk tetap sesuai
dengan kaidah penciptaannya, yaitu hanya untuk menyembah Allah sehingga
semua praktek investasi obligasi syariah disesuaikan dengan prinsip-prinsip
syariat Islam diantaranya harus bebas dari unsur maysir, gharar, dan riba.
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva
tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu
mancari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya yang
paling murah.4
Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara
pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah
satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukaan bisnis maupun
pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa
banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi
perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam
perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar
perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun
dana yang berasal dari pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih
4
kurang. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai
sarana penambah modal mereka.
Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan
non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi).
Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan
informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang
bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.
Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian
terhadap perusahaan. Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin
penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang
membutuhkan dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya.5
Investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan nilai
yang lebih besar dimasa yang akan datang.6 Pandangan yang selama ini ada
dalam kebanyakan masyarakat kita menyebutkan bahwa investasi sebagai sesuatu
yang mahal dan penuh dengan resiko. Padahal bahwa dengan menyimpan uang
dicelengan, membeli tanah, membeli emas adalah beberapa contoh investasi yang
cukup mudah dilaksanakan bagi sebagian masyarakat. Jenis investasi lain yang
sudah berkembang dan sudah banyak dilakukan dihampir seluruh negara di dunia
adalah investasi di pasar modal.
5 Artikel diakses pada 22 Februari 2010 dari http://www.erdhika.com
5
Citra perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Kinerja keuangan
suatu perusahaan dapat dianalisa melalui laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Hal ini sangat berguna bagi manajemen perusahaan itu sendiri
untuk mengambil keputusan secara tepat, merencanakan, dan mengendalikan
perusahaan secara efisien dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan, yang
tentunya sangat berkepentingan dengan maju mundurnya perusahaan. Informasi
mengenai hal-hal yang menyangkut perusahaan tersebut dapat diperoleh dengan
meneliti dan menganalisa laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen
keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan
meningkatkan nilai perusahaan. Secara garis besar, penilaian kinerja suatu
perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis yang
tergantung dari sudut pandang kreditur dan pemodal. Apabila analis melakukan
analisis dari sudut pandang kreditur, maka kinerja perusahaan dinilai dari segi
kemampuan perusahaan melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya. Jika
analisis dilakukan dari sudut pandang pemodal, maka kinerja perusahaan dinilai
dari segi kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan.7
Pengukuran kinerja keuangan dilakukan untuk melihat seberapa jauh
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk
6
menghasilkan laba perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk mengevaluasi
kinerja manajemen.
Kinerja emiten yang bagus dalam menghasilkan pendapatan akan
memberikan harapan yang bagus untuk menerima tingkat bagi hasil yang tinggi
kepada investor obligasi. Kinerja emiten dapat tercermin dari laporan keuangan
dimana Return On Asset adalah salah satu indikator yang mencerminkan kinerja
perusahaan penerbit obligasi. Return On Asset mencerminkan tingkat bagi hasil
yang dicapai setelah melakukan eksplorasi terhadap seluruh potensi kekayaan
yang ada.
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan
perusahaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan banyak digunakan oleh calon investor. Karena analisis ini
didasarkan pada hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang
akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari operasional perusahaan.8
Menurut Suad Hasan, analisis rasio keuangan terdiri dari empat macam rasio,
yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas atau efisiensi, dan rasio
pasar. Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang.
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek, rasio profitabilitas mengukur kemampuan aktiva
perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Sedangkan rasio pasar
7
diukur dengan cara menggunakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan dan pasar modal.9
Sebelum menerbitkan obligasi syariah, sebuah perusahaan pasti sudah
memikirkan dengan masak tentang dana segar beserta keuntungan yang akan
diperoleh oleh perusahaan tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya suatu
perusahaan mengambil sebuah kebijakan pasti tidak terlepas dari mencari suatu
keuntungan, begitu pula ketika mengambil kebijakan menerbitkan obligasi
syariah. Begitu pula halnya dengan para investor, sebelum menginvestasikan
dananya untuk membeli obligasi syariah, mereka berfikir akan mendapatkan
keuntungan dari obligasi syariah.
Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan
mendapatkan keuntungan, atau keuntungan yang di dapat perusahaan meningkat,
akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data
perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah.
Perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan
yang menerbitkan obligasi syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
9 Suad Hasan, Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang edisi 4 (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008), h.560
Perusahaan Tahun ROA ROE
10
2008 0,0011 0,0033
2009 0,0284 0,0865
Mayora Indah Tbk 2008 0,0671 0,0865
11
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa profitabilitas (ROA dan
ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut cenderung berfluktuatif
(perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada PT.Ricky Putra
Globalindo, pada tahun 2005 yang mengalami penurunan Return On Asset (ROA)
sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA nya sebesar 0,0918 (9,18
%), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami peningkatan sebesar 0,1476
(14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261 (12,61 %).. Untuk itu perlu diteliti
lebih lanjut apakah penerbitan obligasi syariah oleh perusahaan-perusahaan
tersebut berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan ROE).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerbitan obligasi syariah
terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) dan return on
equity (ROE). Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan melihat
laporan keuangan perusahaan dari tahun 2004-2009. Dengan demikian penelitian
ini penulis beri judul “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap
Profitabilitas (Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2004-2009)”
B. Identifikasi Masalah
Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan
12
meningkat, akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data
perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah.
Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut
cenderung berfluktuatif (perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada
PT.Ricky Putra Globalindo, pada tahun 2005 dengan mengalami penurunan
Return On Asset (ROA) sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA
nya sebesar 0,0918 (9,18 %), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami
peningkatan sebesar 0,1476 (14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261
(12,61 %).
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan agar permasalahan yang diteliti tidak
meluas, adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah:
1. Penelitian menggunakan data selama 6 tahun dari tahun 2004-2009.
2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan
adalah dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)
3. Laporan keuangan yang tersedia dinyatakan dalam rupiah.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
13
1. Apakah penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA dan ROE)?
2. Seberapa besar pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap
profitabilitas (ROA dan ROE) secara signifikan?
3. Bagaimana pengaruh kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap
profitabilitas (ROA dan ROE )?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai :
1. Penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan
ROE)
2. Penerbitan obligasi syariah secara signifikan berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA) dan (ROE)
3. Kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas (ROA dan
ROE)
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi, terutama bagi
pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
14
2. Investor dan Calon Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam
mempertimbangkan keputusan investasinya di obligasi syariah
3. Penulis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan,
pengetahuan mengenai obligasi syariah dan profitabilitas serta merupakan
kesempatan untuk mempraktekan teori-teori yang diperoleh dari bangku
kuliah.
4. Praktisi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat bagi praktisi perusahaan
untuk dapat meningkatkan profitabilitas melalui investasi di obligasi
syariah.
E. Review Kajian Terdahulu
1. Penelitian Novietha Indra Sallama
Novietha indra sallama (2005) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh
Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap Pembiayaan dan Kinerja Bank
Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia”.10 Tesis ini
menggunakan metode uji beda dua rata, yaitu dalam hal ini adalah uji-t
15
sampel berpasangan. Ia meneliti tentang obligasi subordinasi yang digunakan
untuk menambah modal yang ada pada bank. Sekaligus untuk memperkuat
struktur permodalan bank tersebut.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah membandingkan
kinerja PT. Bank Muamalat sebelum dan sesudah penerbitan obligasi
subordinasi terhadap pembiayaan kepada pihak ketiga.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan
pengumpulan data dan informasi melalui dokumen Penelitian ini
membandingkan data-data kinerja dan pembiayaan sebelum dan sesudah
adanya obligasi subordinasi di bank muamalat.
Data-data yang digunakan (Sumber Data) adalah laporan keuangan dan
data-data sekunder lainnya yang mendukung penelitian ini. Metode penelitian
yang digunakan adalah dengan menggunakan uji beda dua rata-rata, yaitu
dalam hal ini adalah uji-t sampel berpasangan
Untuk menjawab permasalahan yang ada, penelitian ini mengukur laba,
besarnya pembiayaan yang disalurkan dan struktur modal dari PT. Bank
muamalat pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara keuangan
dimana terdapat teori-teori yang digunakan untuk mengolah data-data
sekunder, seperti pengukuran kinerja, pengukuran pembiayaan dan
16
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan pembiayaan dan
tingkat kecukupan modal (solvabilitas) setelah emisi obligasi, tetapi tidak
pada kinerja rentabilitas dan likuiditas akibat tingginya tingkat bagi hasil yang
ditetapkan bank.
Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti
adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena
dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi
syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas
Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus
kepada satu pihak (perusahaan) saja yakni Bank Muamalat sebagai pihak yang
menerbitkan obligasi. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih
luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang
terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.
2. Penelitian Ahmad Fauzie Nur.
Ahmad Fauzie Nur (2004) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh
Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu
Analisa Cost of Capital. Skipsi ini menggunakan metode penelitian:
a) Metode analisis data menggunakan Analisis Univariate
b) Jenis penelitiannya adalah Penelitian Eksplanasi (Berdasarkan tujuan)
c) Jenis penelitian berdasarkan waktu menggunakan penelitian time series
d) Jenis penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan
17
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah praktik
Islamic Finance dalam obligasi mudharabah dapat memberikan return yang
relatif menguntungkan dibandingkan dengan return yang dihasilkan oleh
obligasi biasa. Serta apakah pelaksanaan konsep keuangan islami (islamic
finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang tidak mengeksplisitkan
diri sebagai perusahaan syariah.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan
pengumpulan data dan informasi melalui dokumen
Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber
Data Primer yaitu merupakan sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan
pihak PT.Indosat Tbk. Dan Sumber Data Sekunder yaitu merupakan sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang
diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber
lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik Islamic Finance dalam
obligasi mudharabah dapat memberikan return yang relatif menguntungkan
18
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan konsep
keuangan islami (islamic finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang
tidak mengeksplisitkan diri sebagai perusahaan syariah.11
Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti
adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena
dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi
syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas
Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus
kepada satu pihak (perusahaan) saja sebagai pihak yang menerbitkan obligasi
yaitu PT.Indosat Tbk. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih
luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang
terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.
3. Penelitian Devi Prasetya
Devi Prasetya (2008) melakukan penelitian tentang ”Analisis Perbedaan
Kinerja perusahaan sebelum dan setelah Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah
di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007” 12 Skripsi ini menggunakan
metode t-test melalui regresi dengan dummy variabel. Penelitian ini
menggunakan laporan keuangan kuartalan beberapa perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah ijarah dan tercatat di bursa efek indonesia.
11
Ahmad Fauzie Nur, Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu Analisa Cost of Capital, (Skripsi Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2004)
12
19
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah mengkaji mengenai
kinerja perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah ijarah, khususnya di
indonesia selama periode 2003-2007. penelitian ini juga ditujukan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio
keuangan perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah,
dicerminkan melalui Current Ratio, Total Asset Turnover, ROA, Debt to Total
Aset Ratio.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan
pengumpulan data dan informasi melalui dokumen
Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber
Data Sekunder yaitu merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh dari diperoleh
dari statistik yang dipublikasikan, dan literatur-literatur kepustakaan seperti
buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan
skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada Current Ratio, ROA, Debt to Total Asset Ratio. Sedangkan
pada Rasio Total Asset Turnover terdapat perbedaan kinerja yang signifikan
antara sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah selama periode
20
Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti
adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena
dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi
syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas
F. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif
akan dilakukan studi untuk mendeskripsikan fenomena yang ada, yaitu penulis
mendeskripsikan data-data variabel penerbitan obligasi syariah, serta data
variabel profitabilitas. Kemudian penulis juga akan melakukan analisa data
tersebut guna menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih
dalam dari analisis data.13 Penelitian ini dalam pengolahan datanya
menggunakan statistik inferensial dengan metode regresi linier sederhana
untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel penerbitan obligasi
syariah terhadap variabel prifitabilitas (ROA), serta antara variabel penerbitan
obligasi syariah dengan variabel prifitabilitas (ROE) pada tahun 2004-2009
dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 18.00.
b. Pendekatan Penelitian
21
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan
pengumpulan data dan informasi melalui dokumen
c. Jenis Data dan Sumber Data
Menurut sumbernya, data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
sekunder, yaitu data diperoleh dari statistik yang dipublikasikan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2009 berupa laporan keuangan, serta
bersumber dari penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan informasi
melalui buku-buku, literatur serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data yang
bersifat ilmiah dan teoritis.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bersifat
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dengan mengambil data time
series yang terdiri dari komponen variabel dependen yaitu profitabilitas, serta
variabel independent penerbitan obligasi syariah.
d. Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan penerbit
obligasi syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
2004-2009.
e. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data/laporan keuangan
22
2004-2009. Penelitian ini adalah merupakan penelitian kausal, karena
tujuannya adalah meneliti hubungan sebab akibat antara variable independen
terhadap variabel dependen.
f. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan mendownload
di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
g. Metode Analisis
Data yang terkumpul akan diolah dengan menggunakan SPSS 18.00,
dimana metode analisis yang akan digunakan adalah metode statistik regresi
sederhana. Persamaan umum dari regresi linier sederhana adalah:
Y = b0 + b1 X1 + e
Ket : Y = variabel dependen (profitabilitas)
X1 = obligasi syariah
b0 = konstanta
b1 = koefisien regresi obligasi syariah
e = Error Term = residual
h. Hipotesis Penelitian
23
a. H01 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return
On Asset (ROA)
Ha1 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On
Asset (ROA)
b. H02 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return
On Equity (ROE)
Ha2 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On
Equity (ROE)
i. Metode Analisis
Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan uji
hipotesis dan uji asumsi kalasik sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah
koefisien regresi yang didapat signifikan. Maksud dari signifikan ini
adalah nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol.
Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi harus
diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat
dilakukan, yang disebut dengan uji-f dan uji-t. uji-f digunakan untuk
menguji koefisien (slope) regresi secara bersama-sama, sedangkan uji-t
untuk menguji koefisien regresi, termasuk interceot secara individu.
Dalam regresi sederhana, analisis dengan ANOVA untuk uji-f ini
24
diuji berjumlah satu, sehingga baik uji koefisien regresi secara
keseluruhan ataupun uji secara individu, sesungguhnya merupakan dua
hal yang sama.14
a. Uji F (f-test)
Disebut juga dengan uji F diperuntukan guna melakukan uji
hipotesis koefisien regresi secara bersamaan, karena dalam regresi
sederhana jumlah variabel bebas hanya satu, maka hipotesisnya
menjadi:
H0 : β1 = 0
H1 : β≠ 0
Adapaun cara pengujian yaitu dengan menggunakan suatu tabel
yang disebut tabel ANOVA. Setelah didapatkan F hitung, selanjutnya
adalah membandingkan dengan tabel F dengan df sebesar k dan n-2.
jika f Hit > Fα(k,n-2) maka tolak H0 atau dengan kata lain bahwa
koefisien regresi signifikan secara statistik.15
b. Uji -t (t-test)
Merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga
atau variabel bebas. Uji-t didefinisikan sebagai berikut:
b
t = _______________ s.e (b1)
14
Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, h.14-15
15
25
nilai tdiatas akan dibandingkan dengan nilai ttabel, bila ternyata
setelah dihitung |t| > tα/2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan,
sehingga hipotesis nol ditolak, dalam hal ini dapat dikatakan β1
statistically significance.16
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi yang dinotasikan dengan R², merupakan suatu
ukuran yang penting dalam regresi. Nilai Koefisien Determinasi (R²) ini
mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel Y dapat diterangkan
oleh variabel X. bila nilai Koefisien Determinasi sama dengan 0 (R²=0),
artinya variasi dari nilai Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.
Sementara bila R²=1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat
diterangkan oleh X.17
Dalam kenyataannya nilai adjusted R²dapat bernilai negatif,
walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut gujarati, jika dalam
uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R²
dianggap bernilai 0.18
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.
16Ibid., h.19
17
Ibid., h.20 18
26
a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data
normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi
yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi
memenuhi asumsi normalitas.19
b) Uji Heteroskedastisitas
Salah satu dari asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah
bahwa gangguan ui yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah
homokedastik; yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang
sama.20 Sedangkan bila varian tidak konstant atau berubah-ubah disebut
heteroskedastisitas.21 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau
pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola
19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP UNDIP), hal. 112 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan pengumpulan data dan informasi melalui dokumen
20
Damodar Gujarti, Ekonometrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1999), h.177 21
27
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan
bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.22
c) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1.23 salah satu metode untuk mendeteksi
autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson (DW). Singgih
santoso, mengemukakan secara umum deteksi adanya autokorelasi bisa
diambil patokan :
a. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
b. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negative.24
j. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan penilaian
28
analisis rasio, yaitu rasio ROA dan ROE. Menurut Keown, rasio
keuangan ini merupakan rasio profitabilitas dan tingkat pengembalian
ekuitas suatu perusahaan.25
Penelitian ini menggunakan rasio Return on Assets (ROA) untuk
mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan tolok
ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva
yang digunakan, rasio Reurn on Asset (ROA) juga menunjukkan tingkat
efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Secara
matematis rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak
ROA = Total Aktiva
Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal
sendiri (Return on Equity) merupakan rasio keuntungan bersih sesudah
pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian
dari modal pemegang saham (modal sendiri) yang diinvestasikan ke
dalam perusahaan. Secara matematis rasio tersebut diformulasikan
sebagai berikut:
Laba Bersih Setelah Pajak
ROE = Total Modal
2. Variabel Independen
25
29
Variabel Independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam
hubungannya dengan pengaruh yang diberikannya terhadap profitabilitas
adalah penerbitan obligasi syariah.
Laba bersih setelah pajak Total Modal
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.
30
Sebagai bahan pembuka, bab ini akan menguraikan tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Revie studi terdahulu, metode
penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas mengenai pasar modal dan pasar modal syariah,
obligasi dan obligasi syariah, laporan keuangan dan kinerja keuangan
perusahaan, rasio keuangan, rasio profitabilitas
BAB III Data Hasil Penelitian
bab ini membahas mengenai bursa efek indonesia, deskripsi
perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah, deskripsi
nilai emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah
(berdasarkan tahun diterbitkannnya obligasi syariah), deskripsi nilai
emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah
(berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei),
deskripsi nilai return on asset (roa) perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera
pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei), deskripsi nilai
return on equity (roe) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera pada laporan
keuangan yang dipublikasikan di bei).
31
Bab ini membahas mengenai analisis deskriptif variabel penelitian dan
analisa hasil dan pembahasan data
BAB V Penutup
Bab ini merupakan inti dari keseluruhan pembahasan dalam penulisan
ini. Pada bab ini menjawab semua permasalahan yang ada. Bab ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah 1. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal
Pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, antara lain : dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sector).1
Pengertian pasar modal secara umum menurut keputusan Mentri Keuangan RI No.1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan dalam arti sempit pasar modal adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau disebut sebagai bursa efek.2 2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
1 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet 1, (Tanggerang: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.62
2
Ibid., h.63
33
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.3
Sistem mekanisme pasar modal konvensional yang mengandung riba, maysir, dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat Islam. Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat Islam di indonesia yang ingin melakukan investasi di pasar modal sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini berkenaan dengan anggapan di kalangan sebagian umat Islam sendiri bahwa berinvestasi di pasar modal di satu sisi merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan) berdasarkan ajaran islam, sementara di sisi lain Indonesia perlu memperhatikan dan menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia, terutama investor negara-negara Timur Tengah yang diyakini merupakan investor potensial.4
B. Obligasi dan Obligasi Syariah 1. Pengertian Dasar Obligasi
3 Ibid., h.65
34
Di Indonesia pengertian Obligasi Syariah menurut Keputusan Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2000 adalah sebagai berikut :
Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (surat berharga) jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee
serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo5.
Obligasi merupakan surat utang dari emiten (dapat berupa badan hukum atau lembaga atau pemerintah) yang memerlukan dana untuk kebutuhan operasi maupun ekspansi mereka. Investasi pada obligasi memiliki potensi keuntungan lebih besar daripada produk perbankan. Keuntungan berinvestasi di obligasi adalah memperoleh bunga dan kemungkinan capital again. Obligasi sering disebut sebagai sekuritas dengan penghasilan tetap.6
Dalam literatur tentang investasi, obligasi adalah instrumen dimana emitennya (pengutang/ peminjam) berjanji untuk membayar kembali jumlah yang dipinjam ditambah bunga kepada investor selama periode waktu tertentu.7 Dengan demikian, instrument obligasi merupakan bagian dari instrument investasi berpendapatan tetap. Hal ini karena keuntungan yang
5
Mufti, Aries. Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa ; Konsep Sistem Ekonomi Syariah. (Jakarta : MES, 2007), h.145.
6
35
diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan.
Menurut Ade Arthesa dan Edia Handiman, Obligasi adalah instrument surat utang yang cukup banyak diperjualbelikan di pasar modal. Surat utang (Fixed Income Sekurities) adalah surat berharga (efek) yang memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya selam jangka waktu berlakunya efek tersebut. Pendapatan tetap merupakan pendapatan yang akan diterima oleh pemiliknya dalam bentuk kupon dan atau pokok yang telah ditentukan dan nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan harga efek yang bersangkutan. Beberapa jenis surat utang merupakan instrument pasar uang, sedangkan sebagian lagi termasuk instrument pasar modal.8
Sedangkan Arthur J.Keown mendefinisikan obligasi dengan jenis surat utang atau surat kesanggupan membayar dalam jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam yang berjanji membayar kepada pemegangnya sejumlah bunga tiap tahun yang sudah ditentukan sebelumnya.9
Sudarsono dan Edilius menjelaskan obligasi (Bond) kedalam beberapa pengetian, yaitu:
a. Surat tanda memberikan pinjaman uang dengan nilai nominal dan tingkat bunga tertentu untuk jangka waktu lebih dari setahun.
8
Ade Arthesa. dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank (Jakarta: PT. Indeks, 2006), h.225
9
36
b. Surat tanda bukti tagihan sejumlah pokok pinjaman ditambah beban bunganya kepada pihak yang menerbitkannya.10
Adapun Z. Dunil didalam Kamus Istilah Perbankan Indonesianya menjelaskan obligasi yaitu Surat berharga tanda pengakuan utang atau peminjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun, dengan memberikan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditentukan lebih dahulu oleh penerbitnya.11
Dari definisi tersebut dapat dirinci unsur-unsur utama obligasi adalah: 1. Surat Berharga.
Ini berarti bahwa pada obligasi itu tertulis sejumlah uang yang menjadi hak pemegang dan hak tersebut dibuktikan dengan menguasai obligasi itu. Obligasi itu sendiri juga dapat dipindah tangankan kepada pihak lain. 2. Tanda Pengakuan Utang.
Ini berarti sama dengan yang diatur dalam KUHD yaitu bahwa setiap pemegang yang dapat menunjukan obligasi pada tanggal yang telah ditetapkan, berhak menerima sejumlah uang seperti yang tertulis dalam obligasi, dan sejumlah bunga yang dijanjikan oleh penerbitnya.
3. Bentuk Tertentu.
10
Sudarsono, dan Edilius, Kamus Ekonomi: Uang dan Bank, cet II, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 37
11
37
Artinya, memenuhi syarat-syarat formal seperti yang diatur oleh undang-undang (KUHD)
4. Jangka Waktu Tertentu.
Ini menunjukan bahwa obligasi merupakan surat kredit yang hanya dapat dilunasi setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir.
5. Penerbit.
Setiap penerbit adalah badan hukum.12
Secara umum dapat juga diartikan obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga, dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat suku bunga tetap (fixed interes) selama masa berlaku obligasi.13
Obligasi dapat diterbitkan dengan kupon atau tanpa kupon. Kupon yang dibayarkan berisi bunga yang telah ditetapkan dalam suatu perjanjian penerbitan obligasi. Adapun obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder dengan harga yang disepakati; seringkali dengan harga diskon ataupun premi
12
Ibid., h.94
13
38
2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah
Pengelolaan dan pengembangan harta memerlukan instrument yang dapat membantu para investor menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan harta. Banyak pemilik modal di kalangan muslim membutuhkan instrument keuangan Islami yang dapat menjamin bahwa pengelolaan dananya dilakukan dalam koridor syariah. Salah satu instrument keuangan tersebut adalah obligasi syariah.
Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (Surat Berharga) jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.14
Menurut Ponjtowinoto yang termaktub di dalam bukunya, obligasi syariah adalah suatu kontrak perjanjian tertulis yang bersifat jangka panjang untuk membayar kembali pada waktu tertentu seluruh kewajiban yang timbul
14
Aries Mufti dan Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep Sistem Ekonomi Syariah
39
akibat pembiayaan untuk kegiatan tertentu menurut syarat dan ketentuan tertentu serta membayar sejumlah manfaat secara periodik menurut akad.15 Sedangkan menurut Z.Dunil dalam Kamus Istilah Perbankan Indonesianya, Obligasi syariah adalah Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yag mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi berupa bagi hasil/margin/fee, dan membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.16
Adapun ketentuan khususnya:
1. Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain:
a. Mudharabah (Muqaradah/qiradh)
2. Jenis usaha dilakukan emiten tidak boleh bertentangan dengan syariah dengan memperhatikan substansi fatwa DSN tentang pedoman investasi untuk reksadana.
15
Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah diPasar Modal, Pandangan Praktisi (Jakarta: Modal Publications, 2003), h.50
16
40
3. Pendapatan (Hasil) investasi yang dibagikan emiten kepada pemegang obligasi syariah harus bersih dari unsur non-halal.
4. Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang obligasi syariah sesuai dengan yang digunakan.
5. Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang digunakan.17
Adapun fatwa DSN-MUI mengenai obligasi syariah antara lain yaitu:18 1) Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah. 2) Fatwa DSN-MUI No.33/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah
Mudharabah.
3) Fatwa DSN-MUI No.41/DSN-MUI/III/2004. Tentang Obligasi Syariah
Ijarah.
4) Fatwa DSN-MUI No.15/DSN-MUI/IX/2000. Tentang Prinsip Distribusi Bagi Hasil Usaha.
5) Fatwa DSN-MUI No.59/DSN-MUI/V/2007. Tentang Obligasi Syariah
Mudaharabah Konversi.
Sedangkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam yaitu:
1) Peraturan No.IX A.13 KEP-130/BL/2006 tanggal 23 November. Tentang Penerbitan Efek.
17
Z. Dunil, Kamus Istilah perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 94
18
41
2) Peraturan No.IX A.14 KEP-131/BL/2006. Tentang Akad-Akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah.
3. Ketentuan Umum Obligasi Syariah
Terdapat beberapa aturan umum operasional berkaitan dengan obligasi syariah, yaitu:
a. Pelaksanaan obligasi syariah mulai dari awal sampai akhir harus terhindar dari format dan substansi akad yang berkaitan dengan riba (pembungaan uang) dan gharar (spekulasi murni atau terdapat unsur judi).
b. Transaksi obligasi syariah harus berdasarkan konsep muamalat yang sejalan syariah seperti akad kemitraan (musyarakah dan mudharabah), jual beli barang (murabahah, salam dan istishna, atau jual beli jasa (ijarah).
c. Bagi hasil pada akad kemitraan, fee pada akad ijarah, dan harga (modal dan margin) pada akad jual beli harus ditentukan secara jelas pada awal transaksi (prospectus atau setifikat).
d. Usaha yang dilakukan emiten (originator) berhubungan dengan dana
sukuk (obligasi syariah) yang dikelola harus terhindar dari semua unsur-unsur non halal.
e. Pemberian pendapatan dapat dilakukan secara periodik (sesuai karakter masing-masing akad).19
19
42
4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi Syariah
Tak semua emiten dapat menerbitkan obligasi syariah. Untuk menerbitkan obligasi syariah beberapa persyaratan berikut yang harus dipenuhi:
a. Aktivitas utama (Core Business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi fatwa No.20/DSN-MUI/IV/2001. fatwa tersebut menjelaskan bahwa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah islam diantaranya adalah:
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman haram.
4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. b. Peringkat Investment Grade:
1. Memiliki fundamental usaha yang kuat. 2. Memiliki fundamental keuangan yang kuat. 3. Memiliki citra yang baik bagi publik.20
20
43
c. Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta Islamic Index (JII)21
5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah
Penerbitan obligasi syariah pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan obligasi konvensional, adapun langkah-langkah umum untuk penerbitan obligasi syariah sebagai berikut:
1. Emiten menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk penerbitan obligasi syariah kepada underwriter (wakil dari emiten).
2. Underwriter melakukan penawaran kepada investor.
3. Bila investor tertarik, maka akan menyerahkan dananya kepada emiten melalui underwriter.
4. Emiten akan membayarkan bagi hasil dan pembayaran pokok kepada investor.22
Pada obligasi syariah, selain proses di atas, maka sebelumnya harus dilakukan pula opini syariahnya, yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional dengan tahapan:
1. Emiten melalui underwriter menyerahkan proposal atau surat pemberitahuan penerbitan obligasi syariah kepada Majlis Ulama Indonesia.
21
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.61
22
44
2. Presentasi proposal dilakukan di badan pelaksana harian Dewan Syariah Nasional.
3. Dewan syariah nasional mengadakan rapat dengan tim ahli dewan pengawas syariah (DPS), hasil rapat akan menyatakan opini syariah terkait proposal yang diajukan.23
6. Prinsip Obligasi Syariah
Kalau kita analisis, obligasi syariah ini sesungguhnya merupakan peluang bagi kita untuk mengundang para investor muslim dan non-muslim untuk mau terlibat berinvestasi di tanah air. Sehingga, obligasi syariah dapat dimanfaatkan untuk membangun perekonomian bangsa dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Fakta yang selama ini menunjukan bahwa pasar akan sangat responsif terhadap penerbitan obligasi syariah, hampir semua obligasi syariah yang dikeluarkan, diserap habis oleh pasar dan bahkan, pada beberapa kasus sampai menimbulkan kelebihan permintaan. Apalagi jika obligasi syariah tersebut diterbitkan oleh negara, berikut ini beberapa prinsip yang harus dipenuhi oleh obligasi syariah:
1. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menetukan manfaat yang timbul.
23
45
2. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menetukan manfaat yang timbul.
3. Hasil investasi yang akan diterima pemilik dana merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan obligasi syariah, bukan dari kegiatan lain.
4. Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-mata merupakan fungsi dari waktu.
5. Pembiayaan dengan penerbitan obligasi syariah tidak dapat dipakai untuk menggantikan hutang yang sudah ada (prinsip bai al dayn bi al dayn) 6. Perubahan nilai pasar dari obligasi syariah bukan berarti perubahan jumlah
hutang.
7. Obligasi syariah dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan ketentuan hukum positif yang berlaku). Obligasi syariah dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal) kalau perusahaan mengalami kerugian.
46
9. Pemilik dana dapat menerima dari pendapatan (revenue sharing) bila pemilik usaha (emitten) mengikat diri untuk membatasi penggunaan pendapatan sebagai biaya usaha.24
C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan, 1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan kita bisa melihat bagaimana prestasi manajemen dalam periode tersebut.
Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan bisa diperoleh dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yakni dengan menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan. Ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan suatu perusahaan, antara lain manajemen, manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan cerminan kinerja manajemen selama satu periode. Pemilik, pemilik berkepentingan terhadap keamanan modal yang dikelola manajemen, dan digunakan untuk memutuskan apakah perlu ada pembagian dividen atau tidak, bila ada seberapa besar dividen payout rationya, serta untuk menilai kinerja
24
47
manajemen. Kreditor, kreditor berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengevaluasi kredit yang diberikan. Apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam membayar hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan pemerintah, pemerintah berkepentingan terhadap pembayaran pajak.25
Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan pertanggung jawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain manajemen, pemilik, kreditur, investor, dan pemerintah 26
2. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut standar akuntansi keuangan Indonesia adalah:
1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
2. Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas.
25
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007),h.212-213
26
48
Laporan arus kas yang mengambarkan arus kas perusahaan selama satu periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokan pada:
a. Transaksi kegiatan operasi. b. Transaksi kegiatan pembiayaan. c. Transaksi kegiatan investasi.
4. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Laporan ini disebut juga laporan perubahan posisi keuangan atau fund
statement. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran dana perusahaan
selama satu periode.
Pengertian dana disini dapat dibagi dua:
a. Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)
b. Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fund statement) 5. Laporan Kegiatan Keuangan.
Dalam trueblood communite disarankan laporan lain yang disebutnya laporan kegiatan keuangan. Dalam laporan ini dicantumkan semua transaksi dan kegiatan perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Namun anjuran ini tampaknya tidak sampai mempengaruhi badan yang mengeluarkan prinsip akuntansi, sehingga tidak sampai diwajibkan sebagai salah satu laporan keuangan utama.
6. Laporan Pendukung.
49
b. Daftar Perubahan Modal (Capital Statement)
c. Daftar Perhitungan Harga Pokok Produksi (Cost of Good Manufactured Statement)
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan ini merupakan penjelasan lebih rinci dari laporan keuangan. Informasi yang tidak dapat diungkapkan di batang tubuh laporan keuangan yang sangat terbatas itu dapat dimuat dalam bentuk catatan penjelasan laporan keuangan.27
3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan
Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.6 elemen akuntansi adalah:
1. Harta (Asset)
2. Kewajiban atau Utang (Liabilities) 3. Modal Pemilik (owners equity) 4. Hasil (revenues), Laba (gain)
5. Biaya (Expenses), dan Rugi (Loses)28 4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan
Suatu kinerja perusahaan yang baik dapat dinilai dari berbagai bidang dan aspek, baik pemasaran, produksi, distribusi, human resources, keuangan dan
27