• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep Pembelajaran"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

M OD UL - 1

K

K

O

O

N

N

S

S

E

E

P

P

D

D

A

A

S

S

A

A

R

R

P

P

E

E

M

M

B

B

E

E

L

L

A

A

J

J

A

A

R

R

A

A

N

N

D r . D e n i D a r m a w a n , M .Pd.

Pe n da h u lu a n

Bagian m odul ini akan m endeskripsikan bebrapa pokok m at er i khususnya yang berkenaan dengan Teori t ent ang belaj a- konsep belaj ar, t eori- konsep m engaj ar dan akhirnya m engupas m engenai Pem belaj aran it u sendiri. Melalui m odul ini anda akan dipandu unt uk m elakukan t ahapan akt ivit as pem belaj aran secara bert ahap, m ulai dar i inform asi bagaim ana anda m em aham i t ahapan pem belaj aran dengan m dul ini, kem udian anda m em baca pet unj uk pengerj aan m odul, m em aham i kom pet ensi yang diharapkan dapat dicapai oleh anda, kem udian anda j uga harus m enyelesaikan sej um lah Kegiat an Belaj ar, selanj ut nya anda harus m engerj akan lat ihan dan Tes Form at if yang sudah disediakan. Jika anda t elah m encapai bat as skor m inim al yang dit et apkan m aka selanj ut nya anda diperbolehkan unt uk m em pelaj ari m at eri pada m odul selanj ut nya, j ika belum m aka anda diharapkan m am pu m engulang kem bali m em pelej arai berapa kegiat an belaj ar yang sudah disediakan.

Berdsar kan deskr ipsi di at as m aka m odul ini t erdir i dari 3 Kegiat an belaj a, dengan rincian sebagai berikut :

1. Kegiat an Belaj ar - 1 yait u m em bahas m engenai t eori dan konsep t ent ang belaj ar

2. Kegiat an Belaj ar- 2 yait u m em bahas m engenai Teori- konsep m engaj ar

3. Kegiat an Belaj ar- 3 yait u m em bahas m engenai Teori dan Konsep pem belaj aran.

Set elah anda m em pelaj ari ket ika kegiat an belaj ar di at as m aka diharapkan m am pu unt uk:

a. Menganalisis beberapa konsep dan t eori yang berhubungan dengan Pem belaj aran

b. Menganalisis bagaim ana perkem bangan konsep belaj ar dan pem belaj aran dit inj au dari hakikat , landasan dan proses, sert a t eori belaj ar.

c. Mengklasifikasi perkem bangan pem belaj aran berdasarkan inovasi yang berkem bang.

d. Menganalisis bent uk pelaksanaan pem belaj aran sesuai perubahan kurikulum .

(2)

1. Bacalah dengan cerm at bagian pendahuluan ini, sam pai Anda m em punyai gam baran kom pet ensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup isi bahan belaj ar m andiri ini.

2. Baca dengan cerm at bagian dem i bagian, dan t andailah konsep-konsep pent ingnya.

3. Segeralah m em buat rangkum an t ent ang hal- hal esensial yang t erkandung dalam bahan belaj ar ini.

4. Unt uk m eningkat kan pem aham an Anda t ent ang isi bahan belaj ar m andiri ini, t angkaplah konsep- konsep pent ing dengan cara m em buat pem et aan ket erhubungan ant ara konsep yang sat u dengan konsep lainnya.

5. Unt uk m em perluas w aw asan Anda, bacalah sum ber- sum ber lain yang relevan baik dari m edia cet ak m aupun dari m edia elekt ronik.

6. Unt uk m enget ahui sam pai sej auh m ana pem aham an Anda t ent ang isi bahan aj ar ini, cobalah unt uk m enj aw ab soal- soal lat ihan secara m andir i, kem udian lihat kunci j aw abannya.

7. Apabila ada hal- hal yang kurang dipaham i, diskusikanlah dengan t em an sej aw at at au cat at unt uk bahan diskusi pada saat t ut orial.

(3)

KEGI ATAN BELAJAR - 1

A. Ur a ia n M a t e r i

1 . Kon se p D a sa r Pe m be la j a r a n

Dalam m em aknai konsep m aka akan berhubungan dengan t eori, sedangkan t eori akan berkait an dengan sesuat u hal yang dipandang secara ilm iah. Jika t eori berhubungan dengan konsep m aka dalam uraian t ent ang konsep dasar pem belaj aran akan t ert uj u pada landasan ilm iah pem belaj aran. Melalui landasan ilm iah yang disebut dengan konsep dasar inilah m aka sem ua pihak akan m em aham i apa it u pem belaj aran. Pada uraian ini akan dibahas beberapa t em a yang berkait an dengan pem bekalan t erhadap pem aham an t ent ang pem belaj aran. Diant aranya j uga akan berhubungan dengan landasan-landasan filsafat , psikologis, sosiologis, dan kom unikasi yang selalu banyak dit em ukan dalam sebuah pem belaj aran.

Sebelum beranj ak pada pem bahasan t ent ang konsep dasar dan landasan- landasan ilm iah dari pem belaj aran, m aka penulis m erasa perlu unt uk m em berikan t am bahan pem aham an dasar t erhadap pem belaj aran ini. Maka pada uraian aw al penulis m encoba unt uk m engant arkan pem baca sekalian pada aspek hakikat dari pem belaj aran it u sendiri yang dit elaah berdasarkan hakikat Belaj ar dan Pengaruh Perkem bangan Teknologi Pendidikan sehinga m uncul ist ilah Pem belaj aran. Di m ana pem aham an t erhadap hakikat ini harus diim bangi dengan bukt i kongkrit sebagai pengant ar pada pem aham an secara keseluruhan t ent ang apa it u belaj ar. Dalam Bab ini j uga penulis akan m enguraikan pula m engenai proses pem belaj aran dan perkem bangan Pem belaj aran.

2 . H a k ik a t Be la j a r

Belaj ar, pada hakekat nya, adalah proses int eraksi t erhadap sem ua sit uasi yang ada di sekit ar individu. Belaj ar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada t uj uan dan proses berbuat m elalui berbagai pengalam an. Belaj ar j uga m erupakan proses m elihat , m engam at i dan m em aham i sesuat u ( Sudj ana, 1989: 28) . Sej alan dengan konsep di at as Cronbach ( Surya, 1979: 28) m enyat akan, “Learning m ay be defined as t he process by w hich a relavit ely enduring change in behaviour occurs as result of exprience or pract ice” .

(4)

Dari beberapa kut ipan di at as dapat disim pulkan beberapa hal yang m enyangkut pengert ian belaj ar sebagai berikut :

a. Belaj ar m erupakan suat u proses, yait u kegiat an yang berkesinam bungan yang dim ulai sej ak lahir dan t erus berlangsung seum ur hidup.

b. Dalam belaj ar t erj adi adanya perubahan t ingkah laku yang bersifat relat if perm anen.

c. Hasil belaj ar dit uj ukan dengan akt ivit as- akt ivit as t ingkah laku secara keseluruhan.

d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belaj ar ant ara lain aspek m ot ivasi, em osional, sikap dan sebagainya.

Terj adinya proses belaj ar dapat dipandang dari sisi kognit if, sebagaim ana dikem ukakan Bigge ( 1982) yait u berhubungan dengan perubahan- perubahan t ent ang kekuat an variabel- variabel hipot esis, kekuat an- kekuat an, asosiasi, hubungan- hubungan dan kebisaaan, at au kecenderungan prilaku. ( Willis, 1986: 20) . Dalam hubungan ini Crow &Crow ( Surya, 1979: 32) m enyat akan bahw a “Learning t akes place w henever an individual finds him self in a sit uat ion t o w hich he cannot adj ust t hrough t he ut ilizat ion of cust om ery m odes of respons, or whenever abst ract ies t hat int erface w it h desired act ivit ies. t he process of adj ust ing t o or of over com ing abst ract m ay t ake place m ore or less unconsciously, w it hout t hinking m uch about what he is doing, t he learning t ries out one or anot her already form ed habit or behavoiur unt il he hit s upon a sat isfact ory response.

Rum usan di at as m enyat akan bahw a proses belaj ar t erj adi apabila individu dihadapkan pada sit uasi di m ana ia t idak dapat m enyesuaikan diri dengan cara biasa, at au apabila ia harus m engat asi rint angan- rint angan yang m engganggu kegiat an- kegiat an yang diinginkan. Proses penyesuain diri m engat asi rint angan t erj adi secara t idak sadar, t anpa pem ikiran yang banyak t erhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelaj ar m encoba m elakukan kebiasaan at au t ingkah laku yang t elah t erbent uk hingga ia m encapai respon yang m em uaskan.

(5)

2 . La n da sa n Kon se p Pe m be la j a r a n

a . Filsa fa t

Proses belaj ar pada dasarnya m elibat kan upaya yang hakik i dalam m em bent uk dan m enyem purnakan kepribadian m anusia dengan berbagai t unt ut an dalam kehidupannya. Secara filosofis belaj ar berart i m engingat kan kem bali pada m anusia m engenai m akna hidup yang bisa dilalui m elalui proses m eniru, m em aham i, m engam at i, m arasakan, m engkaj i, m elakukan, dan m eyakini akan segala sesuat u kebenaran sehingga sem uanya m em berikan kem udahan dalam m encapai segala yang dicit a- cit akan m anusia. Belaj ar diperluk an oleh individu m anusia akan t et api belaj ar j uga harus dipaham i sebagai sesuat u kegiat an dalam m encari dan m em bukt ikan kebenaran. Harapan para filosofis bahw a dengan belaj ar m aka segala kebenaran dialam sem est a ini bisa dinikm at i oleh m anusia yang pada akhirnya akan m enyadari m anusia bahw a alam sem est a ini ada yang m encipt akan. Dengan dem ikian filsafat apapun yang t elah m enj adi hasil pikir m anusia m aka kait annya dengan belaj ar ibarat siklus bahw a dengan filsafat m anusia bisa m em pelaj arai ( belaj ar) t ent ang segala sesuat u, dan sebaliknya dengan akt ivit as belaj ar m aka pem ikiran-pem ikiran t ent ang belaj ar t erus berkem bang dan banyak dit em ukan sehingga m em baw a pada w arna inovasi ide dan pem ikiran m anusia sepanj ang zam an.

b. Psik ologis

Perilaku m anusia bisa berubah karena belaj ar, akan t et api apakah m anusia it u m em aham i perilakunya sendiri, at au m enyadari dia harus berperilaku sepert i apa j ika berada, at au dihadapkan dalam sit uasi dan kondisi yang berbeda. Maka perilaku yang m asih dicari inilah dapat dikait kan dengan kaj ian dari ilm u psikologi. Psikologi sebagai ilm u yang m em pelaj ari gej ala kej iw aan yang akhirnya m em pelaj ari produk dari gej ala kej iw aaan ini dalam bent uk perilaku-perilaku yang nam pak dan sangat dibut uhkan dalam proses belaj ar. Diant ara psikologi yang banyak dan m em ang m asih bert ahan m enj adi landasan pokok dalam dunia pendidikan dan pem belaj aran yait u psikologi kognit if dan behaviorist ik. Disam ping m asih banyak aliran psikologi lainnya, nam un kedua aliran psikologi ini sangat dom inan dalam m enent ukan arah akt ivit as m anusia dalam m elakukan proses pem belaj aran.

c. Sosiologis

(6)

kedam aian dunia. Landasan sosilogis ini sangat pent ing dalam m engiringi perkem bangan inovasi pem belaj aran yang banyak t erim bas oleh perubahan zam an yang sem akin hedonist ik. Maka Pem aham an akan belaj ar yang dit inj au dari aspek sosiologis inilah yang sangat dibut uhkan dew asa ini.

d. Kom u n ik a si

Pendidikan dan kom unikasi ibarat set ali t iga uang, yang sat u m em berikan pem aknaan t erhadap yang lainnya. Dalam prakt eknya proses belaj ar at au pem belaj aran akan m enghasilkan suat u kondisi di m ana individu dalam hal ini sisw a dan guru, sisw a dnegan sisw a at au int eraksi yang kom pleks sekalipun past i akan dit em ukan suat u proses kom unikasi. Landasan kom unikasi ini akan banyak m em berikan w arna dalam bent uk pendekat an, m odel, m et ode dan st rat egi pem belaj aran, sert a pola- pola inov asi pem belaj aran. Sepert i halnya landasan ilm iah yang lain kom unikasi cukup m am pu m em pengaruhi pesert a didik dalam m encapai keberhasilan m em baca pesan- pesan at au inform asi pem belaj aran. Macam ragam pesan baik langsung m aupun t idak langsung, bersum ber dari m edia at au m anusia secara langsung past i akan bisa dit angkap, dipaham i, dicerna, diolah dan didefinisikan dalam m em ori m anusia m enj adi bent uk hasil pem aham an belaj ar. Proses inilah yang m asih berkem bang saat ini di dunia riset yait u bagaim ana seorang guru m am pu m elakukan variasi kom unikasi dalam proses pem belaj aran yang t ent unya dengan m em perhat ikan kom ponen pem belaj ran lainnya khususnya pesert a didik, dan m odel pem belaj aran yang digunakan.

3 . Pr ose s Pe m be la j a r a n

Bila sem ua paradigm a m asyarakat Perguruan Tinggi t elah m em aham i dengan baik t ent ang proses pem belaj aran m ahasisw a akt if,

(7)

4 . Pe r k e m ba n ga n Kon se p D a sa r Pe m be la j a r a n

Pem belaj aran (I nst r uct ion) ) m erupakan akum ulasi dari konsep m engaj ar (t eaching) dan konsep belaj ar (learning) . Penekanannya t erlet ak pada perpaduan ant ara keduanya, yakni kepada penum buhan akt ivit as subj ek didik. Konsep t ersebut dapat dipandang sebagi suat u sist em . sehingga dalam sist em belaj ar ini t erdapat kom ponen-kom ponen sisw a at au pesert a didik, t uj uan, m at eri unt uk m encapai t uj uan, fasilit as dan prosedur sert a alat at au m edia yang harus dipersiapkan. Sebagaim ana diungkapkan oleh Davis ( l974: 30) bahw a

learning syst em m enyangkut pengorganisasian dari perpaduan ant ara m anusia, pengalam an belaj ar, fasilit as, pem eliharaan at au pengont rolan, dan prosedur yang m engat ur int eraksi perilaku pem belaj aran unt uk m encapai t uj uan. Dem ikian halnya j uga dengan

t eaching syst em, di m ana kom ponen perencanaan m engaj ar, bahan aj ar, t uj uan, m at eri dan m et ode, sert a penilaian dan langkah m engaj ar akan berhubungan dengan akt ivit as belaj ar unt uk m encapai t uj uan. Kenyat aan bahw a dalam proses pem belaj aran t erj adi pengorganisasian, pengelolaan dan t ransform asi inform asi oleh dan dari guru kepada siswa. Ket iga kat agori kegiat an dalam proses pem belaj aran ini berkait erat dengan aplikasi dan konsep sist em inform asi m anaj em en.

Ket eram pilan m engorganisasi infor m asi ini m erupakan dasar kelancaran proses pem belaj aran. Agnew dkk ( l996: 17) m engungkapkan bahw a belaj ar adalah kem am puan unt uk m am pu m engorganisasi inform asi m erupakan hal yang m endasar bagi seseorang pesert a didik. Meier ( 2002: 103 ) m engem ukakan bahw a sem ua pem belaj aran m anusia pada hakekat nya m em punyai em pat unsur, yakni persiapan (preparat ion) , penyam paian (present at ion) , pelat ihan (Pract ice) , penam pilan hasil (perfor m ance) .

a . Pe r sia pa n (Pr e pa r a t ion)

(8)

m enyebabkan st ress, beban ot ak dan kem erosot an dalam kem am puan belaj ar.

Berdasarkan hal diat as, m aka t uj uan t ahap persiapan adalah unt uk m enim bulkan m inat pesert a belaj ar, m em beri m ereka perasaan posit if m engenai pengalam an belaj ar yang akan dat ang dan m enem pat kannya dalam sit uasi opt im al unt uk belaj ar. Hal t ersebut dapat dilakukan dengan m em berikan sugest i posit if, m em berikan pernyat aan yang m em beri m anfaat , m em berikan t uj uan yang j elas dan berm akna. Tahap ini j uga bert uj uan m em bangkit kan rasa ingin t ahu, m encipt akan lingkungan fisik, em osional, sosial yang posit if. Menenangkan rasa t akut , m enyingkirkan ham bat an belaj ar, banyak bert anya dan m engem ukakan berbagai m asalah, m erangsang rasa ingin t ahu dan m engaj ak belaj ar penuh dari aw al. Banyak orang m em punyai perasaan negat if t ent ang belaj ar. Kenangan t ak sadar m ereka m engait kan belaj ar dengan rasa sakit , t erhina, t erkurung dan sebagainya. Jika m ereka t idak m enggant ikan sugest i negat if ini dengan yang posit if, m aka pem belaj aran m ereka akan t erhalang. Hal ini dikarenakan gam baran negat if sem acam it u cenderung m ew arnai pengalam an dengan asum si.

Asum si negat if cenderung m encipt akan pengalam an negat if dan asum si posit if cenderung m encipt akan pengalam an posit if. Sugest i t idak boleh berlebihan, m enim bulkan kesan bodoh, dangkal, t et api harus realist ik, j uj ur dan t idak bert ele- t ele. Dalam kej adian apapun, j ika sudah m enet apkan hat i unt uk m encapai hasil posit if, kem ungkinan besar hasil posit if yang akan dicapai. Ket ika asum si negat if sudah digant ikan dengan yang posit if, m aka rasa gem bira dan lega dapat m em percepat pem belaj aran m er eka ( Mert on, 11986: 235) .

(9)

Ada garis lurus ant ara t uj uan dan m anfaat , t et api t uj uan cenderung dikait kan dengan apa, sedangkan m anfaat dikait kan dengan “ m engapa” . Pesert a belaj ar dapat belaj ar paling baik j ika m ereka t ahu m engapa m ereka belaj ar dan dapat m enghargai bahw a pem belaj aran m ereka punya relevansi dan nilai bagi diri m ereka secara pribadi. Orang belaj ar unt uk m endapat kan hasil bagi diri sendir i. Jika m ereka t idak m elihat ada hasilnya, m engapa harus belaj ar. Oleh karena it u, pent ing sekali unt uk sej ak aw al m enegaskan m anfaat belaj ar sesuat u agar orang m erasa t erkait dengan t opik pelaj aran it u secara posit if. Dalam banyak kasus, persiapan pem belaj aran dapat dim ulai sebelum dim ulainya pr ogram belaj ar. Jika dapat diusahakan, pesert a belaj ar diberi sarana persiapan sebelum belaj ar yang berisi aneka pilihan peralat an unt uk m em bant u m ereka agar siap unt uk belaj ar. Sarana it u dapat m em bant u m enyingkirkan rasa t akut , m enent ukan t uj uan, m enj elaskan m anfaat , m eningkat kan rasa ingin t ahu dan m inat , sert a m encipt akan perasaan posit if m engenai pengalam an belaj ar yang akan dat ang.

Unt uk m em bant u m em persiapkan orang m endapat kan pengalam an belaj ar yang opt im al, diperlukan lingkungan kerj a sam a sej ak aw al. Kerj asam a m em bant u pesert a belaj ar m engurangi st res dan lebih banyak m em anfaat kan energinya unt uk belaj ar. Kerj asam a ant ar pesert a belaj ar m encipt akan sinergi m anusiaw i yang m em ungkinkan berbagai w aw asan, gagasan, dan inform asi m engalir bebas.

Hubungan at au int eraksi selam a pem belaj aran dapat dikat akan sebagai int i kecerdasan. Sem akin sering orang saling m enghubungkan penget ahuan dan w aw asan m ereka, sem akin cerdaslah ia. I nt eraksi sangat pent ing dalam m em bangun kom unit as belaj ar. Hal ini dapat dim ulai dengan program t ugas kelom pok yang dikait kan dengan pengenalan, t uj uan, m anfaat bagi pesert a belaj ar at au penilaian penget ahuan. Selain it u, akt ivit as belaj ar m em but uhkan peran ser t a sem ua pihak. Bagaim anapun, belaj ar bukan hanya m enyerap inform asi secara pasif, m elainkan akt if m encipt akan penget ahuan dan ket eram pilan. Upaya belaj ar benar- benar bergant ung pada pesert a belaj ar dan bukan m erupakan t anggung j aw ab perancang at au fasilit at ornya. Salah sat u t uj uan penyiapan pesert a belaj ar adalah m engaj ak nya m em asuki kem bali dunia kanak- kanak m ereka, sehingga kem am puan bawaan m ereka unt uk belaj ar dapat berkem bang sendiri.

(10)

ini akan m em buat individu kem bali hidup dan m em buat m ereka siap m elebihi diri m ereka sebelum nya dan inilah int i pem belaj aran yang baik. Selanj ut nya , m ereka dapat m encari j alan baru, m em buat t em uan baru, m em pelaj ari ket eram pilan baru, dan kem bali m enj adi m anusia yang t um buh dan berkem bang norm al.

b. Pe n ya m pa ia n (Pr e se n t a t ion)

Tahap penyam paian dalam siklus pem belaj aran dim aksudkan unt uk m em epert em ukan pesert a belaj ar dengan m at eri belaj ar yang m engaw ali proses belaj ar secara posit if dan m enarik. Present asi berart i pert em uan, dim ana fasilit at or dapat m em im pin, t et api pesert a belaj ar yang harus m enj alani pert em uan it u. Pem belaj aran berasal dari ket erlibat an akt if dan penuh seorang pesert a belaj ar dengan pelaj aran, dan bukan dari m endengarkan present asi guru at au dosen saj a. Belaj ar adalah m encipt akan penget ahuan, bukan m enelan inform asi, m aka present asi dilakukan sem at a- m at a unt uk m engaw ali proses belaj ar dan bukan unt uk dij adikan fokus ut am a.

Tahap penyam paian dalam belaj ar bukan hanya sesuat u yang dilakukan fasilit at or, m elainkan sesuat u yang secara akt if m elibat kan pesert a belaj ar dalam m encipt akan penget ahuan diset iap langkahnya. Sedangkan t uj uan t ahap penyam paian adalah m em bant u pesert a belaj ar m enem ukan m at eri belaj ar yang baru dengan cara yang m enarik, m enyenangkan, relevan, m elibat kan penca indra dan cocok unt u sem ua gaya belaj ar. Hal ini dapat dilakukan m elalui uj i coba kolaborat if dan berbagi penget ahuan, pengam at an fenom ena dunia nyat a, pelibat an seluruh ot ak dan t ubuh pesert a belaj ar. Selain it u dapat dilakukan dengan present asi int erakt if, m elalui aneka m acam cara yang disesuaikan dengan seluruh gaya belaj ar t erm asuk m elalui proyek belaj ar berdasarkan- kem it raan dan berdasarkan t im , pelat ihan m enem ukan, at au dengan m em beri pengalam an belaj ar didunia nyat a yang kont ekst ual sert a m elalui pelat ihan m em ecahkan m asalah. Di m ana saat ini t elah banyak berkem bang sepert i m unculnya quant um learning dan quant um t eaching, ( Bobi DeFor t er, 2000) , int egrat ed learning, collaborat ive learning,(Cam pbell ,1983) accelerat ed learning,

( Rose & J. Nicholl, 1997) , dan sej enisnya. Per sent ase fasilit at or berhasil j ika dapat m enim bulkan m inat , m enggugah rasa ingin t ahu, dan m em icu pem belaj aran. Dalam beberapa kasus, pesert a belaj ar m enem ukan inform asi at au ket eram pilan baru sebelum m engikut i present asi resm i dari seorang fasilit at or.

c. La t ih a n (Pr a ct ice)

(11)

belaj ar dan m encipt aan suasana yang m endukung kelancaran pelat ihan. Dengan kat a lain t ugas inst rukt ur at au pendidik adalah m enyusun kont eks t em pat pesert a belaj ar dapat m encipt akan isi yang berm akna m engenai m at eri belaj ar yang sedang dibahas.

Peranan inst rukt ur adalah m engaj ak pesert a belaj ar yang baru dengan cara yang dapat m em bant u m ereka m em adukannya kedalam st rukt ur penget ahuan m akna dan ket eram pilan int ernal yang t ert anam di dalam dirinya. Mem bangun st rukt ur m akna yang baru dari pengalam an dapat m engam bil dari berbagai bent uk dan pengalam an belaj ar sebelum nya. Yang t erbaik adalah j ika hal ini m elibat kan seluruh aspek sist em t ubuh at au pikiran.

Tuj uan t ahap pelat ihan adalah m em bant u pesert a belaj ar m engint egrasikan dan m enyerap penget ahuan dan ket eram pilan baru dengan berbagai cara. Sepert i akt ifit as pem rosesan , perm ainan dalam belaj ar, akt ifit as pem ecahan m asalah dan refleksi dan art ikulasi individu, dialog berpasangan at au kelom pok, pengaj aran dan t inj auan kolaborat if t erm asuk akt ifit as prakt is dalam m em bangun ket er am pilan lainnya. Dalam hal ini Rose&J. Nicholl, ( 1997) t elah banyak m enyent uhnya dalam upaya m em berikan perlakukan ( t r eat m ent )

t ert ent u unt uk m em percepat belaj ar seseorang.

d. Pe n a m pila n H a sil (Pe r for m a n ce)

Belaj ar adalah proses m engubah pengalam an m enj adi penget ahuan, penget ahuan m enj adi pem aham an, pem aham an m enj adi kearifan dan kearifan m enj adi t indakan. Nilai set iap program belaj ar t erungkap hanya dalam t ahap ini. Nam un banyak yang m engabaikan t ahap ini. Padahal ini sangat pent ing disadari bahw a t ahap ini m erupakan sat u kesat uan dengan keseluruhan proses belaj ar. Tuj uan t ahap penam pilan hasil ini adalah unt uk m em ast ikan bahwa pem belaj aran t et ap m elekat dan berhasil dit erapkan. Set elah m engalam i t iga t ahap pert am a dalam siklus pem belaj aran, kit a perlu m em ast ikan bahw a orang m elaksanakan penget ahuan dan ket eram pilan baru m ereka pada peker j aan m er eka, nilai- nilai nyat a bagi diri m ereka sendiri, organisasi dan klien organisasi. Tuj uan t ahap penam pilan hasil adalah m em bant u pesert a belaj ar m enerapkan dan m em perluas penget ahuan at au ket eram pilan baru m ereka pada pekerj aan sehingga hasil belaj ar akan m elekat dan penam pilan hasil akan t erus m eningkat sepert i; penerapan di dunia m aya dalam t em po segera, pencipt aan dan pelaksanaan rencana aksi, dan akt ifit as penguat an penerapan. Pelat ihan t erus m enerus, usaha balik dan evaluasi kerj a akt ivit as dukungan kaw an, perubahan organisasi lingkungan yang m endukung. Dengan dem ikian sej alan dengan konsep pem belaj aran yang berkem bang, m aka hakekat inovasi pem belaj aran dapat dit elusuri dari keem pat unsur t ersebut . Art inya j ika keem pat unsur t ersebut ada, m aka pem belaj aran dapat dikat akan berlangsung.

(12)

t ersebut t idak ada, m aka belaj arpun cenderung m erosot at au t erhent i sam a sekali. Pem belaj aran akan t ergangu j ika pesert a belaj ar t idak t erbuka dan t idak siap unt uk belaj ar, t idak m enyadar i m anfaat belaj ar unt uk diri sendiri, t idak m em iliki m inat , at au t erham bat oleh rint angan belaj ar. Mengenai rint angan ini, banyak orang yang m enyim pan perasaan negat if m engenai belaj ar t anpa m enyadarinya. Berdasarkan pengalam an m asa lalu, m ereka m ungkin m engait kan sit uasi belaj ar form al dengan pengurungan, kebosanan, hal- hal yang t idak relevan, rasa t akut diperm alukan, dan st ress. Jika rint angan- rint angan ini t idak diat asi, m aka belaj ar cepat dan efekt if akan t erhent i sebelum dim ulai. Pem belaj aran j uga akan t erganggu j ika orang t idak m em peroleh penget ahuan dan ket eram pilan baru dalam cara yang berm akna bagi m ereka dan yang m elibat kan diri m ereka sepenuhnya. Jika m ereka diperlakukan sebagai konsum en pasif dan bukan kreat or akt if dalam proses belaj ar, kegiat an belaj ar m ereka akan berj alan pincang at au m alah t erhent i. Hal yang sam a t erj adi j ika gaya belaj ar pribadi seseorang t idak diperhat ikan dalam t ahap penyam paian. Misalnya, orang harus bergerak dan akt if ket ika sedang belaj ar t idak akan banyak belaj ar dari kuliah panj ang, kecuali j ika dia disuruh m elakukan sesuat u.

Pem belaj aran akan t erganggu j ika orang t idak diberi cukup w akt u unt uk m enyerap penget ahuan dan ket eram pilan baru ke dalam st rukt ur diri m ereka saat it u kedalam organisasi int ernal m ereka m enyangkut m akna, kepercayaan dan keram pilan. Unt uk it u belaj ar yang sebenarnya adalah yang dikat akan dan dilakukan peser t a belaj ar. Dengan dem ikian cukup beralasan j ika m engaj ar dit egaskan bukanlah m em erint ah, bukan pula t indakan konsum t if. Penget ahuan bukan sesuat u yang diserap pesert a belaj ar, t et api penget ahuan adalah sesuat u yang dicipt akan pesert a belaj ar. Maka unt uk m em perolehnya pesert a belaj ar akan m em but uhkan w akt u unt uk berint egrasi dengan penget ahuan t ersebut .

(13)

5 . H a sil Be la j a r da r i Pe m be la j a r a n

Secara keseluruhan pem aham an t erhadap konsep dasar pem belaj aran t idak akan sem purna j ika berhent i pada definisi at au proses. Maka penulis m erasa perlu unt uk m enguraikan apa yang dihasilkan dari suat u proses pem belaj aran. Berikut uraian dari kait an ant ara hasil pem belaj aran yang sangat diharapkan sekali oleh sem ua m asyarakat belaj ar khususnya pesert a didik.

a . H a sil Be la j a r

Bloom ( 1956) m engem ukakan t iga ranah hasil belaj ar yait u kognit if, afekt if dan psikom ot or. Unt uk aspek kognit if, Blom m m enyebut kan 6 t ingkat an yait u “ 1) Penget ahuan; 2) Pem aham an; 3) Penger t ian; 4) Aplikasi; 5) Analisa; 6) Sint esa, dan 7) Evaluasi” . Berdasarkan uraian diat as dapat disim pulkan bahw a pada dasarnya proses belaj ar dit andai dengan perubahan t ingkah laku secara keseluruhan baik yang m enyangkut segi kognet if, afekt if m aupun psikom ot or. Proses perubahan dapat t erj adi dari yang paling sederhana sam pai pada yang paling kom pleks yang bersifat pem ecahan m asalah, dan pent ingnya peranan kepribadian dalam proses sert a hasil belaj ar.

Adapun Bloom yang banyak m endapat pengaruh dari Carrol dalam “ Model of School Learning” -nya berusaha unt uk m engat akan sej um lah kecil variabel yang besar pengaruhnya t erhadap hasil belaj ar

Thesis Cent ral Model. Blom m m enyat akan bahw a variasi dalam “Cognit ive Ent ry Behaviour s” dan “Afekt if Ent ry Charact erist ics” dan kualit as pengaj aran m enent ukan hasil belaj ar, Blom m yakin bahw a variabel kualit as pengaj aran yang t ercerm in dalam penyaj ian bahan pet unj uk lat ihan ( t es form at if) , proses balikan dan perbaikan panguat an part isipasi sisw a harus sesuai dengan kebut uhan sisw a, ( Bloom , 1976: 11 dalam Max Darsono, 1989: 88) . Secara um um , hasil belaj ar sisw a dipengaruhi oleh fakt or int ernal, yait u fakt or- fakt or yang ada dalam diri sisw a dan fakt or ekst er nal yait u fakt or- fakt or yang berada diluar diri pelaj ar, Yang t ergolong fakt or int ernal ialah:

1) Fakt or fisiologis at au j asm ani individu baik bersifat baw aan m aupun yang diperoleh dengan m elihat , m endengar, st rukt ur t ubuh, cacat t ubuh dan sebagainya.

2) Fakt or psikologis baik yang bersifat baw aan m aupun ket urunan, yang m eliput i:

a) Fakt or int elekt ual t er diri at as :

o Fakt or pot ensial, yait u int elegensi dan bakat . o Fakt or akt ual yait u kecakapan nyat a dan prest asi.

b) Fakt or nonint elekt ual yait u kom ponen- kom ponen kepribadian t ert ent u sepert i sikap, m inat , kebisaaan, m ot ivasi, kebut uhan, konsep diri, penyesuaian diri,em osional, dan sebagainya.

3) Fakt or kem at angan baik fisik m aupun psiki, yang t ergolong fakt or ekst ernal ialah:

(14)

o Fakt or lingkungan keluarga o Fakt or lingkungan sekolah o Fakt or lingkungan m asyarakat o Fakt or kelom pok

b) Fakt or budaya sepert i: adat ist iadat , ilm u penget ahuan dan t eknologi, kesenian dan sebagainya.

c) Fakt or lingkungan fisik, sepert i fasilit as rum ah, fasilit as belaj ar , iklim dan sebagainya.

d) Fakt or spirit ual at au lingkungan keagam aan.

Fakt or- fak t or t ersebut saling berint eraksi secara langsung at au t idak langsung dalam m em pengaruhi hasil balaj ar yang dicapai seseorang. Karena adanya fakt or- fakt or t ert ent u yang m em pengaruhi prest asi belaj ar yait u m ot ivasi berprest asi, int eligensi dan kecem asan.

b. M ot iva si M e n u j u H a sil Pr ose s Pe m be la j a r a n

Pengaruh m ot ivasi di sini adalah m ot ivasi baik int ern m aupun ekst ern t erhadap hasil belaj ar yang dim aksud yait u hasil belaj ar bahasa I nggris. Menurut Hilgard, m ot if m erupakan t enaga penggerak yang m em pengaruhi kesiapan unt uk m em ulai m elakukan rangkaian kegiat an dalam suat u prilaku. ( I .L Pasaribu, 1988: 46) . Sedangkan McClelland ( 1953) yang dikut ip oleh Max Darsono, ( 1989: 99) m enyat akan bahw a m ot if adalah suat u “energizer” ( sum ber t enaga, penggerak ) suat u konsep yang diperlukan unt uk m enj alankan akt ivit as organism e. Mot if um um nya dipandang suat u diposisi pribadi art inya bersifat pot ensial. Dalam hal ini Wright m an ( 1975: 281) m enj elaskan:

Mot ive as an energizing condit ion of t he organism e t hat ser ves t o direct t hat organism , usually t ow ard a goal of goals or a cert ain class and m ot ive is som et im es used int erchangeably w it h t he t erm “ need” and “ drive” . Pada pernyat aan t ersebut di at as m ot if m erupakan suat u sum ber t enaga dalam kondisi t er t ent u yang bisanya dim iliki oleh set iap individu secara langsung, dan m ot if ini biasanya m em berikan arah unt uk m em ilih kesiapan t indakan yang akan dilakukan yang disesuaikan dengan kebut uhan dan arahan. Menurut j enisnya, m ot if dibedakan m enj adi m ot if prim er dan sekunder, yang dikut if oleh Syam sudin ( 1990) , yang dikut if oleh Subhana, m em bedakan m ot if sebagai berikut :

1) Mot if prim er (prim ary m ot ive) at au m ot if dasar (basic m ot ive) m enunj ukan kepada m ot if yang t idak dipelaj ari (unlearned m ot ive) yang sering j uga digunakan ist ilah dorongan (drive) .

2) Mot if skunder (secondary m ot ives) m enunj ukan kepada m ot if yang berkem bang dalam diri individu karena pengalam an, dan dipelaj ari (condit ioning and reinforcem ent) . Kedalam golongan ini t erm asuk:

o Takut yang dipelaj ar i (learning fears) .

(15)

o Mot if- m ot if obj ekt if dan int erest ( eksplorasi, m anipulasi, m inat ) . o Maksud (purposes) dan aspirasi.

o Mot if berpr est asi (achievem ent m ot ive) .

Sesuai dengan m asalah yang dikaj i dalam st udi ini m aka konsep dari m ot if ini keduanya dipakai baik m ot if prim er, m aupun m ot if sekunder. Kaj iannya dalam hal besar dan kecil pengaruhnya t erhadap hasil belaj ar bahasa I nggris.

B. Ra n gk u m a n

Pem belaj aran m erupakan suat u proses int eraksi ant ara kom ponen- kom ponen sist em pem belaj aran. Konsep dan pem aham an pem belaj aran dapat dipaham i dengan m enganalisis akt ivit as kom ponen pendidik, pesert a didik, bahan aj ar, m edia, alat , prosedur, dan proses belaj ar. Konsep aw al dalam m em aham i pem belaj aran ini dapat dipandang dari apa it u ” Belaj ar” .

Perubahan dan m unculnya beberapa konsep dan pem aham nnya m erupakan suat u bukt i bahw a pem belaj aran adalah proses m encari kebenaran, m enggunakan keberanan dan m engem bangkannya unt uk kepent ingan pem enuhan kebut uhan hidup m anusia, khususnya yang berhubungan dengan upaya m erubah perilaku, sikap, penget ahuan dan pem aknaan t erhadap t ugas- t ugas selam a hidupnya. Dalam proses pem belaj aran t erdapat unsur - unsur yang akan m enghasilkan hasil belaj ar, m elalui nhasil belaj ar inilah m aka pem belaj aran bisa berkelanj ut an sehingga segala sesuat u yang dibut uhkan m anusia akan t erpenuhi.

C. La t ih a n

Jaw ablah Pert anyaan Berikut dengan j elas!

1. Apa yang anda paham i t ent ang hakikat Belaj ar? 2. Apa perbedaan ant ara Belaj ar dan Pem belaj aran?

3. landasan apa yang m enj adi pokok pem aham an anda t erhadap konsep pem belaj aran? Jelaskan m asing- m asing?

4. Jelaskan langkah- langkah m engolah infor m asi pem belaj aran? 5. Apa saj a yang t erm asuk ke dalam m ot if sekunder dalam

kait annya dengan Pem belaj aran?, j elaskan m asing- m asing.

6. Buat lah diagram skem at ik anda dalam m em aham i suat u konsep, t eori, dan prakt ek pem belaj aran.

7. Bagaim ana anda m em aham i bahw a suat u akt ivit as individu m anusia dapat dikat akan sebagai suat u proses pem belaj aran. 8. Buat lah analisis saudara dengan m enggunakan landasan ilm iah

(16)

D . Te s For m a t if

1. Proses int eraksi ant ara kom ponen- kom ponen sist em pem belaj aran disebut ?

a. Teaching b. Learning

c. I n st r u ct ion

d. Lesson Learn.

2. Kem am puan unt uk m am pu m engorganisasi inform asi m erupakan hal yang m endasar bagi seseorang pesert a didik, disebut ?

a. Mengaj ar

b. Be la j a r

c. Pem belaj aran

d. Proses pem belaj aran

3 . I ndikat or belaj ar dit uj ukan dengan perubahan dalam t ingkah laku sebagai?

a . H a sil da r i pe n ga la m a n

b. Hasil dari belaj ar c. Pem baw aan d. Proses belaj ar

4. Fakt or I nt elekt ual yang m em pengaruhi belaj ar diant aranya : a. Fakt or sosial

b. Fa k t or Pot e n sia l c. Fakt or ekt ernal

d. Fakt or Ket urunan.

5. Proses m engubah pengalam an m enj adi penget ahuan, penget ahuan m enj adi pem aham an, pem aham an m enj adi kearifan dan kearifan m enj adi t indakan, disebut ?

a. Pem belaj aran

b. Be la j a r

c. Mengaj ar d. Teaching.

6. Penget ahuan belaj ar yang dim iliki sisw a sebelum nya disebut sebagai?

a. Pengalam an langsung b. Pengalam an lam a c. Ent ry behavior.

d. Prinsip kesiapan belaj ar.

7. Pem belaj aran dapat berlansung j ika ada dukungan dan proses akt ivit as yang berupa?

a. Belaj ar

b. Ak t ivit a s sisw a da n gu r u

c. Akt ivit as guru d. Akt ivit as siswa.

(17)

a . Ada t ist ia da t , ilm u pe n ge t a h u a n da n t e k n ologi, k e se n ia n .

b. Adat ist iadat , ilm u penget ahuan dan kesenian c. Adat ist iadat dan kesenian.

d. Adat ist iadat , ilm u penget ahuan, kesesenian, bahasa dan kepercayaan.

9. Sugest i, baik posit if m aupun negat if, akan t ercipt a oleh?

a . lin gk u n ga n be la j a r

b. Lingkungan sosial c. Lingkungan keluarga d. Lingkungan psikologis

10.Proses pem belaj aran dapat berubah sebagaim ana diuraikan dibaw ah ini?

a. Proses perubahan dapat t erj adi dan bersifat pem ecahan m asalah.

b. Proses perubahan dapat t erj adi dari yang paling sederhana sam pai pada yang paling kom pleks.

c. Proses perubahan dapat t erj adi dari yang paling sederhana.

d. Pr ose s pe r u ba h a n da pa t t e r j a di da r i ya n g pa lin g se de r h a n a sa m pa i pa da ya n g pa lin g k om ple k s ya n g be r sifa t pe m e ca h a n m a sa la h .

KEGI ATAN BELAJAR- 2

A. Pr in sip- Pr in sip Pe m be la j a r a n

Kegiat an pem belaj aran, t erut am a dalam t ahap perencanaan, prinsip- prinsip pem belaj aran dapat m em berikan bat as- bat as yang m em ungkinkan bagi guru dalam proses pelaksanaannya. Penget ahuan t ent ang t eori dan prinsip- prinsip pem belaj aran dapat m em berikan kem udahan bagi guru dalam m em ilih t indakan pada saat proses pem belaj aran berlangsung. Dengan m enget ahui prinsip- prinsip pem belaj aran, guru m em iliki sikap dan m am pu m engem bangkannya dalam rangka peningkat an kualit as belaj ar sisw a.

Ada beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan dikem bangkan oleh guru dalam upaya m engopt im alkan kegiat an pem belaj aran, yait u:

1 ) Pr in sip Pe r h a t ia n da n M ot iva si

(18)

proses pem belaj aran. Mengingat begit u pent ingnya fakt or perhat ian, m aka dalam proses pem belaj aran perhat ian berfungsi sebagai m odal aw al yang harus dikem bangkan secara opt im al unt uk m em peroleh proses dan hasil yang m aksim al. Menurut Gage dan Berliner, berdasarkan kaj ian t eori belaj ar pengolahan inform asi m engungkapkan bahw a t anpa adanya perhat ian t idak m ungkin akan t erj adi belaj ar ( 1984) .

Perhat ian adalah m em usat kan pikiran dan perasaan em osional secara fisik dan psikis t erhadap sesuat u yang m enj adi pusat perhat iannya. Perhat ian dapat m uncul secara spont an, dapat j uga m uncul karena direncanakan. Dalam proses pem belaj aran perhat ian akan m uncul dari diri sisw a apabila pelaj ar an yang diberikan m erupakan bahan pelaj aran yang m enarik dan dibut uhkan oleh sisw a. Nam un j ika perhat ian alam i it u t idak m uncul m aka t ugas guru unt uk m em bangkit kan perhat ian sisw a t erhadap pelaj ar an. Bent uk perhat ian direfleksikan dengan cara m elihat secara penuh perhat ian, m eraba, m enganalisis, dan j uga akt ivit as- akt ivit as lain dilakukan m elalui kegiat an fisik dan psikis.

Seseorang yang m em iliki m inat t erhadap m at eri pelaj ar an t ert ent u, biasanya akan lebh int ensif m em perhat ikan dan selanj ut nya t im bul m ot ivasi dalam dirinya unt uk m em pelaj ari m at eri t ersebut . Mot ivasi m em iliki peranan yang sangat pent ing dalam kegiat an pem belaj aran. Mot ivasi adalah dorongan at au kekuat an yang dapat m enggerakkan seseorang unt uk m elakukan sesuat u. Menurut H.L. Pet r i “m ot ivat ion is t he concept w e use w hen w e describe t he forces act ing on or wit hin an organism t o init iat e and direct behavior” ( 1986) . Mot ivasi dapat dij adikan t uj uan dan alat dalam pem belaj aran, hal ini berdasarkan bahw a perhat ian dan m ot ivasi seseor ang t dak selam anya st abil, int ensit asnya bisa t inggi, sedang bahkan m enurun, t ergant ung pada aspek yang m em pengaruhinya.

Mot ivasi berhubungan erat dengan m inat . Sisw a yang m em iliki m inat lebih t inggi pada suat u m at a pelaj aran cenderung lebih m em iliki perhat ian yang lebih t erhadap m at a pelaj aran t ersebut akan m enim bulkan m ot ivasi yang lebih t inggi dalam belaj ar. Mot ivasi dapat bersifat int ernal, art inya m uncul dari dalam diri sendiri t anpa ada int ervensi dari yang lain, m isalnya harapan, cit a- cit a, m inat dan aspek laiin yang t erdapat dalam diri sendir i. Mot ivasi j uga dapat ber sifat ekst ernal, yait u st im ulus yang m uncul dari luar dirinya, m isalnya kondisi lingkungan kelas, sekolah, adanya ganj aran berupa hadiah (rew ard) , puj ian, bahkan karena rasa t akut oleh hukum an (punishm ent) m erupakan salah sat u fakt or m unculnya m ot ivasi.

(19)

bidang kependidikan karena m enurut i keinginan orang t ua karena anaknya ingin m enj adi guru, m ula- m ula m ot ifnya ekst rinsik, t et api set elah ia m enyukai pelaj aran- pelaj arannya yang dia m asuki dan senang belaj ar m enj adi guru, m aka m ot ifnya berubah m enj adi int rinsik. ot ivasi dalam belaj ar m erupakan hal yang sangat pent inh j uga dalam pelaksanaan proses pem belaj aran, hal ini didasari oleh beberapa hal, yait u:

a. siswa harus senant iasa didor ong unt uk bekerj asam a dalam belaj ar; b. sisw a harus senant iasa didorong unt uk bekerj a dan berusaha

sesuai dengan t unt ut an belaj ar;

c. m ot ivasi m erupakan hal yang pent ing dalam m em ellihara dan m engem bangakan sum ber daya m anusia m elalui pendidikan.

Mot ivasi dapat diarit ikan sebagai suat u upaya unt uk m enim bulkan at au m eningkat kan dorongan unt uk m ew uj udkan perilaku t ert ent u yang t erarah kepada pencapaian t uj uan. Perilaku belaj ar yang t erj adi dalam proses pem belaj aran adalah pencapaian t uj uan dan hasil belaj ar.

1 ) Pr in sip Ke a k t ifa n

(20)

3 ) Pr in sip Ke t e r liba t a n La n gsu n g/ Be r pe n ga la m a n

Prinsip ini berhubungan dengan prinsip akt ivit as, bahw a set iap individu harus t erlibat secara langsung unt uk m engalam inya, hal ini sej alan dengan pernyat aan I hear and I forget , I see and I rem em ber , I do and I underst and. Pendekat an pem belaj aran yang m am pu m elibat kan siswa secara langsung akan m enghasilkan pem belaj aran lebih efekt if sehingga dapat m encapai t uj uan pem belaj aran.Terkait dengan konsep akt ifit as, bahw a set iap kegiat an belaj ar harus m elibat kan diri ( set iap individu) t erj un m engalam i. Oleh karena it u pant as kalau Edgar Dale m elalui penggolongan pengalam an belaj arnya at au yang lebih dikenal dengan kerucut pengalam an m enyat akan bahw a “ belaj ar yang paling baik adalah m elalui pengalam an langsung” . I dealnya set iap belaj ar harus t erj adi suat u proses int enalisasi bagi pihak yang belaj ar, sebab belaj ar bukan hanya sekedar proses m enghapal sej um lah konsep, perinsip at au fakt a yang siap unt u diingat . Pendekat an pem belaj aran yang m am pu m elibat kan sisw a secara langsung akt if m elakukan perbuat an belaj ar hasilnya akan lebih efekt if dibandingkan dengan pendekat an yang hanya sekedar m enuangkan penget ahuan- penget ahuan inform asi.

4 ) Pr in sip Pe n gu la n ga n

Teori yang dapat dij adikan sebagai pet unj uk pent ingnya prinsip pengulangan dalam belaj ar, anara lain bisa dicer m at i dari dalil- dalil belaj ar yang dikem ukakan oleh Edw ard L. Thorndike ( 1974- 1949) . Kesim pulan penelit iannya t elah m em unculkan t iga dalil belaj ar, yait u “Law of effect , Law of exercise, and Law of readiness“ . Teor i lain yang dianggap m em iliki kait an erat dengan prinsip pengulangan adalah yang dikem ukaan oleh Psikologi Daya. Menurut t eori Daya bahwa m anusia m em iliki sej um lah daya sepert i m engam at i, m enanggapi, m engingat , m engkhayal, m erasakan, berfikir dan lain sebagainya. Oleh karena it u m enurut t eori ini, belaj ar adalah m elebihi daya- daya dengan pengulangan dim aksudkan agar set iap daya yang dim iliki m anusia dapat t erarah sehingga m enj adi lebih peka dan berkem bang.

5 ) Pr in sip Ta n t a n ga n

(21)

Bila dilihat dari segi penggunaan m et ode pem belaj aran, sepert i m et ode ekperim en, inkuir, diskoveri, pem ecahan m asalah, diskusi dan yang sej enisnya. Maka, m et ode- m et ode t er sebut m em iliki karakt erist ik yang m enant ang yang dapat m enim bulkan sem angat belaj ar t inggi. Begit u pula penguat an yang diberikan t erhadap set iap hasil belaj ar sisw a apakah penguat an posit if at au negat if akan m enant ang sisw a dan dapat m enim bulkan m ot if belaj ar unt uk m em peroleh ganj aran at au m enghindari dari hukum an yang t idak diharapkan.

6 ) Pr in sip Ba lik a n da n Pe n gu a t a n

Prinsip belaj ar yang berkait an dengan balikan dan penguat an t erut am a dit ekankan oleh t eori belaj ar Operant Condit ioning dari B.F. Skinner. Kalau pada t eori Condit ioning yang diberi kondisi adalah St im ulusnya sedangkan pada Operant Condit ioning yang diperkuat adalah Responnya. Kunci dari t eori ini adalah hukum “Law Of Effect“ dari Thorndike. Menurut nya, sisw a akan belaj ar lebih sem angat apabila m enget ahui dan m endapat kan hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, m erupakan balikan yang m enyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belaj ar selanj ut nya. Nam un, dorongan belaj ar it u m enurut B.F Skinner t idak saj a oleh penguat an yang m enyenangkan t et api j uga yang t idak m enyenangkan, at au dengan kat a lain penguat an posit if m aupun negat if dapat m em perkuat belaj ar. Balikan yang segera diperoleh siswa set elah belaj ar m elalui pengam at an m elalui m et ode-m et ode peode-m belaj aran yang ode-m enant ang, sepert i t anya j aw ab, diskusi, eksperim en, m et ode penem uan dan yang sej enisnya akan m em buat sisw a t erdorong unt uk belaj ar labih giat dan bersem angat .

7 ) Pr in sip Pe r be da a n I n dividu a l

Perbedaan individual dalam belaj ar, yait u bahw a proses belaj ar yang t erj adi pada set iap individu berbeda sat u dengan yang lain baik secara fisik m aupun psikis, unt uk it u dalam proses pem belaj aran m engandung im plikasi bahw a set iap sisw a harus dibant u unt uk m em aham i kekuat an dan kelem ahan dirinya dan selanj ut nya m endapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kem am puan dan kebut uhan sisw a it u sendiri. Unt uk dapat m em berikan bant uan belaj ar t erhadap sisw a, m aka guru harus dapat m em aham i dengan benar ciri-ciri para siswanya t ersebut . Baik dalam m enyiapkan dan m enyaj ikan pelaj aran m aupun dalam m em berikan t ugas- t ugas dan bim bingan belaj ar t erhadap sisw a.

B. Ra n gk u m a n

(22)

Prinsip- prinsip pem belaj aran m erupakan bagian pent ing yang perlu diket ahui oleh seorang pengaj ar, dengan m em aham i prinsip-prinsip pem belaj aran, seorang pengaj ar dapat m em buat suat u acuan dalam pem belaj aran. Sehingga kegiat an pem belaj aran akan berj alan lebih efekt if sert a dapat m encapai t uj uan pem belaj aran yang diharapkan. Prinsip- prinsip pem belaj aran yang perlu diket ahui adalah: 1. Prinsip Per hat ian dan Mot ivasi

Dalam pr oses pem belaj aran, perhat ian m em iliki peranan yang sangat pent ing sebagai langkah aw al dalam m em icu akt ivit as-akt ivit as belaj ar. Mot ivasi berhubungan erat dengan m inat . Sisw a yang m em iliki m inat lebih t inggi pada suat u m at a pelaj aran cenderung lebih m em iliki perhat ian yang lebih t erhadap m at a pelaj aran t ersebut akan m enim bulkan m ot ivasi yang lebih t inggi dalam belaj ar. Mot ivasi dalam belaj ar m erupakan hal yang sangat pent ing j uga dalam pelaksanaan proses pem belaj aran

2. Prinsip Keakt ifan

Belaj ar pada hakekat nya adalah proses akt if dim ana seseorang m elakukan kegiat an secara sadar unt uk m engubah suat u perilaku, t erj adi kegiat an m erespon t erhadap set iap pem belaj aran.

3. Prinsip Ket erlibat an langsung/ Berpengalam an

Prinsip ini berhubungan dengan prinsip akt ivit as, bahw a set iap individu harus t erlibat secara langsung unt uk m engalam inya, bahw a set iap kegiat an belaj ar harus m elibat kan diri ( set iap individu) t erj un m engalam i.

4. Prinsip Pengulangan

Teori yang dapat dij adikan sebagai pet unj uk pent ingnya prinsip pengulangan dalam belaj ar, anara lain bisa dicerm at i dari dalil- dalil belaj ar yang dikem ukakan oleh Edw ard L. Thorndike ( 1974- 1949) t ent ang Law of Learning, yait u “ Law of effect , Law of exercise, and Law of readiness “ .

5. Prinsip Tant angan

I m plikasi lain dari adanya bahan belaj ar yang dikem as dalam suat u kondisi yang m enant ang, sepert i yang m engandung m asalah yang perlu dipecahkan, sisw a akan t ert ant ang unt uk m em pelaj arinya. Dengan kat a lain pem belaj aran yang m em beri kesem pat an pada sisw a unt uk t urut m enem ukan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan generalisasi akan m enyebabkan sisw a berusaha m encari dan m enem ukan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan generalisasi t ersebut .

6. Prinsip Balikan dan Penguat an

(23)

belaj ar m elalui pengam at an m elalui m et ode- m et ode pem belaj aran yang m enant ang, sepert i t anya j aw ab, diskusi, eksperim en, m et ode penem uan dan yang sej enisnya akan m em buat siswa t erdorong unt uk belaj ar labih giat dan bersem angat .

7. Prinsip Perbedaan I ndividual

Perbedaan individual dalam belaj ar, yait u bahw a proses belaj ar yang t erj adi pada set iap individu berbeda sat u dengan yang lain baik secara fisik m aupun psikis, unt uk it u dalam proses pem belaj aran m engandung im plikasi bahw a set iap sisw a harus dibant u unt uk m em aham i kekuat an dan kelem ahan dirinya dan selanj ut nya m endapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kem am puan dan kebut uhan sisw a it u sendiri.

C. La t ih a n

1. Mengapa sebagai seorang guru, kit a perlu m em aham i prinsip-prinsip pem belaj aran?

2. Bagaim ana m ot ivasi dapat m em pengaruhi t erhadap peningkat an hasil belaj ar?

3. Dalam salah sat u prinsip pem belaj aran t erdapat prinsip keakt ifan dan ket erlibat an langsung. Jelaskan m engapa prinsip t ersebut diperlukan dalam proses pem belaj aran!

4. Perbedaan individu m enj adi hal yang paling diperhat ikan dalam proses pem belaj aran. Jelaskan m aksud hal t ersebut !

5. Bagaim ana prinsip penguat an dapat m em pengaruhi t erhadap proses pem belaj aran?

D . Te s For m a t if

1. Sisw a yang siap unt uk m enerim a pelaj aran pada dasarnya dapat dikat akan bahw a ia t elah bisa m encerm inkan prinsi belaj ar, yait u prinsip?

a. Mot ivasi b. Pem belaj aran

c. Ke sia pa n

d. Kepercayaan

2. Ket ika guru m em erlukan penj elasan m at eri selam a pem belaj aran, m aka pem belaj aran t ersebut pada dasarnya t elah m elaksanakan prinsip pem belaj aran yait u?

a. Kesiapan b. Mot ivasi c. Kej elasan

d. Pe n gu la n ga n

3. Kondisi sisw a yang t iba- t iba kurang bersem angat m engikut i pem belaj aran dan set elah guru m em berikan st im ulus t ert ent u kem udian sisw a t ersebut bisa m engikut i pem belaj aran yang dim aksud, m aka guru t ersebut t elah?

(24)

b. M e la k sa n a k a n pr in sip m ot iva si

c. Melaksanakan prinsip belaj ar d. Melaksanakan prinsip sosial.

4. Penj elasan suat u m at eri t idak bisa secara penuh dan keseluruhan m em enuhi sem ua sisw a, unt uk m engat asinya m aka diperlukan prinsip?

a. Kesiapan b. Pengulangan c. Mot ivasi

d. Pe r be da a n in dividu

5. Berikut adalah penerapan prinsip Tant angan? a. Mat eri dikem as dalam bent uk uraian

b. M a t e r i dik e m a s da la m be n t u k Pe m e ca h a n m a sa la h c. Mat eri dikem as dalam bent uk soal

d. Mat eri dibent uk dalam bent uk pekerj aan rum ah.

6. Sisw a akan belaj ar lebih sem angat apabila m enget ahui dan m endapat kan hasil yang baik dan diberi hadiah, pernyat aan ini m enunj ukkan penerapan prinsip pem belaj aran yait u?

a. Mot ivasi

b. Ba lik a n da n Pe n gu a t a n

c. Penguat an d. I ndividual

7. Proses yang dit andai oleh sisw a yang m elakukan kegiat an secara sadar unt uk m engubah suat u perilaku kem udian t erj adi kegiat an m erespon t erhadap set iap penj elasan m at eri, m aka kondisi ini t elah m enunj ukkan penerapan prinsip?

a. Kesiapan b. Mot ivasi

c. Ta n t a n ga n

d. Pengulangan

8. Terdapat t iga dalil belaj ar yang perlu dipert egas dalam penerapan prinsip pem belaj aran, yait u:

a . “La w of e ffe ct , La w of e x e r cise , a n d La w of r e a din e ss“.

b. Kesiapan, m ot ivasi dan pengaruh

c. Kesiapan, pengem bangan dan pendidikan d. Kesiapan dan m ot ivasi t inggi sisw a.

9. “Law of Exercise” dalam pem belaj aran arinya m enyat akan bahw a?

a . Be la j a r pe r lu a da n ya pe n ga la m a n

b. Belaj ar perlu adanya lat ihan- lat ihan c. Belaj ar perlu adanya pem bekalan d. Belaj ar perlu adanya kesiapan

10. La w Of Effe ct“ da la m pe m be la j a r a n di k e m u k a k a n ole h ?

a. Skinner b. Blom m

(25)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal serta hubungan antara organisasi dengan

[r]

Adapun metode yang digunakan adalah Latent Semantic Indexing (LSI) dengan menggunakan pendekatan matematis sehingga mendapatkan hubungan yang tidak nampak

yang berjudul Dunia Baru, Takut Mati, dan Ini Bukan Mimpi karya Fira Basuki. Rumusan masalah pertama yaitu bagaimana struktur dari cerpen Dunia Baru,. Takut Mati dan

Dunia Baru, Takut Mati, dan Ini Bukan Mimpi karya Fira Basuki. Berikut ini adalah tabel acuan analisis struktur dalam kumpulan cerpen. Alamak! karya Fira Basuki. Tabel

Penelitian bertujuan memberikan data dan informasi potensi keanekaragaman jamur yang ada di kawasan hutan lindung KPHP Sorong Selatan yang diharapkan dapat dijadikan

Fungsi meriam raksasa Bismarck memang untuk menghancurkan kapal perang ukuran besar dan itu akan terbukti kelak ketika Bismarck bertemu dengan para pencegatnya, armada Inggris

Bagi anda para pecinta judi Sabung Ayam Online yang memiliki masalah pada saat tayangan langsung tersebut dan tidak tau bagaimana cara mengatasi nya, untuk artikel