• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SD, SMP DAN SMA KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SD, SMP DAN SMA KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

SD, SMP DAN SMA KECAMATAN LINTONGNIHUTA

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LAMTIO LUMBANTORUAN 3103131037

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Lamtio W. Lumbantoruan, NIM 3103131037, Studi tentang Analisis Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas ILmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan yang dilihat dari segi satuan pendidikan, luas lahan dan prasarana Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kecamatan Lintongnihuta dan disesuaikan dengan UU Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana pendidikan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lintongnihuta pada tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh fasilitas pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintognihuta . Populasi ini sekaligus sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik studi dokumenter dan data diolah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi rahmat dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul: Analisis Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SD, SMP

dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak

kekurangan dan rintangan yang dihadapi karena keterbatasan dan kekurangan

pengetahuan penulis. Namun karena berkat bantuan dari berbagai pihak terutama

dosen pembimbing skripsi akhirnya dapat diselesaikan. Sehubungan dengan itu,

maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak. Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman M,Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu dengan memberikan motivasi dan bimbingan

hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si, Drs. Mbina Pinem, M.Si dan Drs.

W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Penguji yang berakhir pada

perbaikan skripsi ini.

7. Bapak/ Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan.

8. Bapak Drs. Wisler Sianturi selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Humbang Hasundutan yang memberikan izin mengadakan penelitian di

(6)

9. Bapak/Ibu kepala sekolah SD, SMP, SMA/K se-Kecamatan Lintongnihuta

yang telah bersedia memberikan data – data hingga terwujudnya skripsi

ini.

10.Ayahanda saya, Roganda Lumbantoruan dan Ibu saya, Nurbaya br.

Simbolon serta adik- adikku: Hendra Lumbantoruan, Fernando

Lumbantoruan, Senni Mawar Julianti Lumbantoruan, Firmanto

Lumbantoruan dan Hermanto Lumbantoruanyang sangat setia memberikan

segala kebutuhan, motivasi, bimbingan dan dukungan hingga memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Geografi.

11.Seluruh teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya

kelas C- Reguler 2010.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pendidikan khususnya untuk jurusan pendidikan Geografi.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015

Lamtio Lumbantoruan

(7)
(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ……….. ii

KATA PENGANTAR ……… iii

ABSTRAK ………... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……… vi

DAFTAR ISI ……… vii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ………... 24

(9)

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ……….. 24

D. Tehnik Pengumpulan Data ……… 27

E. Tehnik Analisis Data ……… 27

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A.Keadaan Fisik ……… 28

B.Keadaan Non Fisik ……… 32

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 36

B. Pembahasan ……….. 68

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 77

B. Saran ……… 78

DAFTAR PUSTAKA ……… 79

(10)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SD/MI ………… 11

2. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SMP/MTs………. 13

3. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SMA/K ………... 15

4. Luas Wilayah Kecamatan Lintongnihuta dan Jumlah Dusun

Menurut Desa, 2013 ……… 29

5. Jumlah Penduduk Kecamatan Lintongnihuta Menurut

Desa/Kelurahan Tahun 2014 ……….. 32

6. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan

Lintongnihuta ………. 33

7. Jumlah Sekolah di Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ………. 37

8. Luas Lahan Sekolah dan Jumlah Rombel SD di Kecamatan

Lintongnihuta Tahun 2014 ………... 45

9. Luas Lahan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kecamatan Lintongnihuta tahun 2014 ……….. 51

10. Luas Lahan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K)

di Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ……….. 54

11. Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

Lintongnihuta Tahun 2014 ……… 57

12. Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ………60

13. Prasarana pendidikan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K)

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 . Kerangka Berfikir Penelitian ……… 23

2. Peta Kecamatan Lintongnihuta ……… 31

3. Peta Persebaran/Titik Lokasi SD di Kecamatan Lintongnihuta … 65

4. Peta Persebaran/Titik Lokasi SMP di Kecamatan Lintongnihuta .. 66

5. Peta Persebaran/Titik Lokasi SMA/K di Kec. Lintongnihuta …….. 67

6. Foto SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta ……….. 84

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Instrumen penelitian tentang Ketersediaan Fasilitas

Pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup

manusia dan sekaligus kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan

merupakan bagian kehidupan manusia, karena pendidikan telah menjadi suatu

kebutuhan untuk mendukung keberhasilan manusia. Prinsip dasar pendidikan adalah

sebagai upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, baik secara pribadi maupun

sebagai model dasar pembangunan bangsa.

Pembangunan pendidikan nasional dilandasi oleh paradigma membangun

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kapasitas untuk

mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Upaya

membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui pendidikan menempatkan guru

sebagai pendidik professional yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah.

Sesuai dengan apa yang digariskan Sistem Pendidikan Nasional maka

pembangunan pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan

(14)

mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian

yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat adanya perubahan dalam

pendidikan. Mulai dari perubahan sarana dan prasarana belajar sekolah yang

diharuskan sesuai dengan standar sehingga tujuan pembelajaran siswa di sekolah

dapat dicapai secara efisien. Perubahan metode pembelajaran tersebut juga harus

diimbangi dengan fasilitas-fasilitas sekolah yang mendukung. Penentuan keberhasilan

suatu pendidikan dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas pendidikan apa saja yang

diperlukan oleh seorang siswa dalam proses belajar, mulai dari sarana dan prasarana

yang memadai seperti ruang kelas yang menyenangkan, meja kursi yang memadai,

media belajar yang cukup dan dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Fasilitas

pembelajaran adalah sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses belajar

mengajar agar dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan baik secara umum

maupun secara khusus, meliputi gedung sekolah, ruang belajar, perpustakaan, media

pengajaran., dan laboratorium.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa (1)

(15)

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,

serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana

yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,

ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang

unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat

beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Kecamatan Lintongnihuta merupakan salah satu kecamatan yang ada di

kabupaten Humbang Hasundutan dengan luas wilayah 18.126,03 ha. Penduduk

kecamatan Lintongnihuta sebanyak 29.336 jiwa. Kepadatan penduduk sebanyak

168,5 jiwa/km persegi dengan penyebaran tidak merata pada setiap desa atau

kelurahan.( Badan Pusat Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan 2013). Dengan

jumlah penduduk di Kecamatan Lintongnihuta mencapai 29.336 jiwa dari data

tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan yaitu

TK, SD, SMP, SMA/K dan lembaga pendidikan non formal lainnya yang tersebar di

berbagai wilayah di Lintongnihuta yang seluruhnya bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan ikut berperan mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Kecamatan Lintongnihuta yang terdiri dari 12 desa atau kelurahan memiliki

(16)

swasta 1 unit dan SMK sebanyak 1 unit yang tersebar di 12 desa/kelurahan.

(Kecamatan Lintongnihuta Dalam Angka Tahun 2014). Banyaknya sekolah yang

tersebar di kecamatan Lintongnihuta, tentunya membutuhkan sarana dan prasarana

pendidikan yang lebih baik.

Sarana dan prasarana pendidikan baik telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Secara garis besar, Permendiknas No 24 tahun

2007 terdiri dari 4 indikator standar sarana dan prasarana baik untuk jenjang Sekolah

Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Indikator tersebut

adalah satuan pendidikan, lahan, bangunan dan prasarana pendidikan. Satuan

pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Lahan adalah bidang permukaan tanah yang diatasnya terdapat prasarana sekolah

meliputi bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, dan lahan untuk sarana

penunjang. Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan

atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat atau biasa disebut dengan rumah

dan gedung. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas dasar yang diperlukan

(17)

Dengan banyaknya SD, SMP dan SMA yang ada di kecamatan Lintongnihuta,

tentunya membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai. Maka dari masalah

tersebut, penulis ingin menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan yang dilihat dari

Permendiknas No 24 tahun 2007 yaitu satuan pendidikan, lahan, bangunan dan

prasarana.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah kebutuhan fasilitas

pendidikan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, ketersediaan fasilitas

pendidikan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan banyaknya

sekolah yang ada di Kecamatan Lintongnihuta yang membutuhkan fasilitas

pendidikan yang memadai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini yaitu

1. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD,

SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan

sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

2. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari luas lahan pada tingkat SD, SMP,

SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai

(18)

3. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari prasarana pendidikan pada tingkat

SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan

sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dadapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada

tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan

Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

2. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada

tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan

Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

3. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada

tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan

Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang

dilihat dari segi satuan pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan

(19)

2. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang

dilihat dari segi luas lahan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan

Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

3. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang

dilihat dari segi prasarana pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan

Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang

penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan di

tingkat SD, SMP, SMA di Kecamatan Lintongnihuta

2. Sebagai bandingan bagi dinas pendidikan dan sekolah dalam memahami ndan

mengetahui bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Lintongnihuta.

(20)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan yaitu sebagai berikut :

1. Fasilitas pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP)

dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kecamatan Lintongnihuta

sudah tersedia namun tidak sesuai dengan UU Permendiknas No 24 Tahun

2007. Dilihat dari segi satuan pendidikan, Kecamatan Lintongnihuta belum

memenuhi standar, karena ada sebagian desa yang belum memiliki satuan

pendidikan yaitu desa Nagasaribu II dan Dolok Margu.

2. Dilihat dari segi luas lahan, Kecamatan Lintongnihuta sebagian besar

sekolahnya belum memenuhi standar yang ditetapkan., terbukti hanya 7

sekolah yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu SD Negeri 173315

Silaban, SD Negeri 173322 Parulohan, SD Negeri 173324 Lumban Julu, SD

Negeri 173331 Sopobutar, SD Negeri 173466 Silaban, SD Swasta II HKBP

Lintongnihuta dan SMP Negeri 1 Lintongnihuta .

3. Dilihat dari segi prasarana pendidikan, prasarana pendidikan di Kecamatan

Lintongnihuta belum memenuhi standar yang ditetapka dalam UU

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 baik itu di Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama ( SMP) maupun Sekolah Menengah

(21)

SMP dan SMA adalah ruang sirkulasi, tempat olahraga, gudang, ruang

sirkulasi, tempat ibadah, laboratorium IPA dan ruang pimpinan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan maka dalam penelitian diperlukan

beberapa saran, antara lain:

1. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta yang meliputi

satuan pendidikan belum memenuhi karena 2 desa belum memiliki Sekolah

Dasar yakni desa dolok margu dan Nagasaribu II. Untuk itu, untuk pemerintah

Kabupaten Humbang Hasundutan perlu melakukan penambahan sekolah

untuk SD. Untuk SMP dan SMA/K sudah mencukupi jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk.

2. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta jika dilihat dari

segi luas lahan dikatakan belum sesuai baik itu untuk SD, SMP maupun

SMA/K. Hal ini dikarenakan jumlah rombel yang dibutuhkan untuk luas

lahan terlalu sedikit. Hanya 7 sekolah yang sesuai jumlah rombel dengan luas

lahannya. Maka selayaknya untuk memenuhi standar, pemerintah Dinas

Pendidikan Kabupaten memperhatikan dan dilakukan penambahan jumlah

rombel.

3. Ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari segi prasarana pendidikan belum

sesuai. Masih banyak prasarana yang belum ada baik itu untuk SD, SMP dan

SMA. Maka seharusnya pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad.2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta : Grasindo

BPS, 2013 Kecamatan Lintongnihuta dalam Angka. Lintongnihuta : BPS

Daldjoeni, N. 1999. Geografi Desa dan Kota, Alumni Bandung

Dinas Pendidikan Kabupaten Humbanghasunutan, 2013

http://wakhinuddin.wordpress.com/2013/08/07/angka-partisipasi-dalam-pendidikan

Iskandar,Maman .2009. Evaluasi Sebaran Lokasi Fasilitas Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas Di Kota

Bogor.(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbppgdl-mamaniskan-33411/diakses 7 Januari 2013)

Malau, Dahliyanti. 2009. Analisis Ketersediaan Sarana Pendidikan Kecamatan Sidikalang. Skripsi Medan : FIS - Unimed

Permendiknas nomor 24 Tahun 2007

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Republic Indonesia. 2003. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) No.20/2003 tentang system Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta

Sitanggang, 2007. Ketersediaan Pendidikan di Kota Langsa. Skripsi Medan : FIS – Unimed

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2008. Analisis Model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara

Suryosubroto , B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Zurnadi, zulfauzi. 2009. Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA, MA, Dan SMK Di

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari data depkes RI pada dekade 70-an (antara tahun 1970 sampai 1979) dan dekade 80-an (antara 1980 sampai 1989) menunjukkan peningkatan kasus

Analisis usaha diketahui bahwa bahwa modal investasi dan biaya tetap yang diperlukan untuk budidaya cacing sutra pada sistem air mengalir dengan pemakaian pupuk

Jika kereta api tersebut tiba pukul 05.30, maka pukul berapa kereta api berangkat dari stasiun

Pencampuran abu terbang sebagai bahan pengganti sebagian semen pada beton yang memenuhi kuat tekan rencana dapat dilakukan sampai dengan 30% dari berat se- men pada

Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya

Bila diperhatikan lebih lanjut, permasalahan yang timbul merupakan permasalahan yang terjadi dalam suatu sistem agribisnis, baik subsistem agribisnis hulu, subsistem

(3) Ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi standar

Radang kantung udara (airsacculitis) ditularkan melalui udara oleh kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi yang berada di dekatnya dan batuk atau bersin ke hewan yang lain