• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut

Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua

MEGA BINZIRIA

SEKOLAH PASCASARJANA KIMIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

and Co in Hair Children Elementary School and their Parents Income. Supervised by DONDIN SAJUTHI and HENDRA ADIJUWANA

Zinc, selenium, and cobalt are an essential microelements required for the children. The quality of food consumed by the students related to their parents income. The purpose of this research was to observe the relationship between the concentration of Zn, Se, and Co in hair elementary school and their parents income. The analysis of Zn, Se, and Co has been determined by atomic absorption spectroscopy method (

Keywords : microelement, hair,

AAS). The research data was processed by one way ANOVA analysis. The ranges in concentrations of Zn, Se, and Co was 111.4 to 747.8 ppm, 0.092 to 1.22 ppm, and 7.64 to 15.29 ppm, respectively. Of the elements studied Zn was found to have the highest concentration and Se the lowest. The average concentration of Zn in girl’s hair about four times (626.8 ppm) higher than boy’s hair (146.8 ppm). The highest concentration of Se was found in boy’s hair from low-income parents but in girl’s hair from high-low-income parents.

(3)

Judul Tesis: Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua

Nama : Mega Binziria

NIM : G451 090 281

Disetujui

Komisi Pembimbing,

Prof. drh. Dondin Sajuthi, MST, Ph.D

Ketua Anggota

Ir. Hendra Adijuwana, MST

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Pascasarjana Kimia

Prof. DR. Purwantiningsih Sugita, M.S Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Karunia- Nya sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal penelitian ini berjudul “ Analisis Unsur Runut Esensial Pada Rambut Siswa Sekolah Dasar Serta Korelasinya Dengan Taraf Penghasilan Orang Tua”.

Disadari bahwa penulisan proposal penelitian ini dapat mengalami perubahan seiring dengan dilakukan tahapan penelitian dan perbaikan dari komisi pembimbing. Dengan demikian proposal penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam melaksanakan penelitian.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Komisi Pembimbing Prof.drh. Dondin Sajuthi, MST, Ph.D dan Ir. Hendra Adijuwana, MST yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi secara detail.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi khalayak, khususnya masyarakat akademisi dan masyarakat umumnya. Amin

Bogor, November 2010

(5)

Halaman

DAFTAR TABEL ……… v

DAFTAR GAMBAR ……… vi

DAFTAR LAMPIRAN………. vii

PENDAHULUAN……… 1

Latar Belakang……….. 1

Rumusan Masalah……….. 3

Hipotesis………. 4

Batasan Masalah……… 4

Tujuan Penelitian……… 4

Manfaat Penelitian……….. 4

TINJAUAN PUSTAKA……… 5

Rambut……….. 6

Zink……… 9

Selenium……… 13

Kobalt ……… 14

Spektroskopi Absorpsi Atom ……… 16

BAHAN DAN METODE………. 18

Waktu dan Tempat Penelitian ……… 18

Bahan dan Alat……….. 18

Teknik Pengambilan Sampel………. 18

Prosedur Kerja……….. 19

Penetapan Kadar Air……… 19

(6)

Analisis Statistik ………. 21

HASIL DAN PEMBAHASAN……….. 22

Hasil Analisis Kimia……… 22

Analisis Statistik……… 22

Unsur Runut Zink……… 23

Unsur Runut Selenium……… 27

Unsur Runut Kobalt……… 32

SIMPULAN DAN SARAN……… 36

DAFTAR PUSTAKA………. 38

(7)

i

1 Pengelompokkan Pendapatan Orang Tua Siswa………. 5

2 Angka Kecukupan Zn per hari……….. 12

3 Angka Kecukupan Se per hari……… 14

4 Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Laki-laki-Perempuan...22

5 Korelasi Zn, Se, Co terhadap Pendapatan Orang Tua……… 23 6 Uji Duncan Unsur Se terhadap Pendapatan Orang Tua………. 31 7 Uji Duncan Unsur Se terhadap Interaksi antara Pendapatan Orang Tua

dengan Jenis Kelamin ……… 31 8 Uji Duncan Unsur Co terhadap Pendapatan Orang Tua……… 34 9 Uji Duncan Unsur Co terhadap Interaksi antara Pendapatan Orang Tua

dengan Jenis Kelamin ……… 35

(8)

1 Mekanisme Reaksi Rantai Samping Protein ………. ……... 7

2 Struktur Folikel Rambut Manusia ………. ……... 7

3 Bagan Metabolisme Zink dalam Tubuh ……… 11

4 Bagan Metabolisme Kobalamin dalam Tubuh ………. 15

5 Struktur kobalamin ……….. 16

6 Skema Alat Spektofotometer Serapan Atom………. 17

7 Histogram Rerata Unsur Zn pada Rambut Siswa laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua……… 24

8 Histogram Rerata Unsur Se pada Rambut siswa laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua ……… 28

(9)

iii

Halaman

1 Bagan Alir Penelitian……… 43

2 Hasil Analisis Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa……….. 44

3 Analisis Ragam Unsur Zn, Se, dan Co………. 46

4 Uji t Unsur Zn, Se, dan Co dengan Pendapatan Orang ……… 47

5 Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa ………... 48

6 Quisener Pola Makan Siswa……… 49

7 Respon Quisener Pola Makan Siswa……… 51

(10)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sedang membangun disegala bidang. Salah satu faktor yang dianggap penting dalam memacu pembangunan disamping faktor-faktor lainnya adalah faktor-faktor gizi karena berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara klasik pengertian gizi dapat diartikan sebagai sarana penyedia energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Pengertian gizi dalam artian lebih luas selain untuk kesehatan, gizi dihubungkan dengan potensi ekonomi seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizi karena dapat mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku, kemampuan belajar dan produktivitas kerja (Almatsier 2006)

(11)

Lampung merupakan provinsi yang berada paling selatan dari pulau Sumatra. Aktivitas penduduk provinsi Lampung sebagian besar bergerak di bidang pertanian, perkebunan, budidaya perikanan dan hanya sebagian kecil sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk menata tempat tinggal penduduk Lampung, pemerintah propinsi Lampung membangun beberapa kompleks perumahan. Way Halim Permai merupakan salah satu kawasan perumahan yang berada di kota Bandar Lampung. Kompleks perumahan ini mempunyai bangunan sekolah dasar juga sarana kebutuhan masyarakat seperti puskesmas dan pasar tradisional. Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2006-2008 mengenai tingkat kemiskinan dan laju pertumbuhan 30 provinsi yang ada di Indonesia, provinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Ada suatu keterkaitan antara pendapatan dan gizi, besarnya pendapatan akan menentukan akses pangan secara ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga akan memberi dampak pada konsumsi dan gizi nutrisi (Suyatno 2010). Suatu biomonitor potensial untuk mendiagnosis status nutrisi seseorang dapat dilakukan dengan analis rambut (Cun et al. 1985).

Rambut merupakan protein yang dapat berfungsi sebagai jaringan pengeluaran bagi unsur esensial, unsur non esensial dan unsur yang bersifat toksik. Unsur-unsur yang tidak dapat diolah kembali umumnya akan menyatu dengan pertumbuhan rambut, konsentrasi unsur yang terdapat dalam rambut tetap selama struktur rambut tidak berubah. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi keberadaan unsur logam dibandingkan analisis darah dan analisis urin dimana kedua analisis ini kurang dapat memberikan indikasi jalur pengeluaran unsur dari dalam tubuh (Ayodele et al. 2010). Penelitian yang menggunakan rambut sebagai media untuk mendeteksi keberadaan unsur yang terdapat dalam tubuh telah banyak dilakukan seperti Ogboko et al (2009) meneliti kadar unsur Pb dan Cd dalam rambut dan saliva pada anak-anak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan memperhatikan faktor sosial-ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Cun et al (1985) meneliti kadar Zn dalam rambut dan darah pada anak-anak prasekolah di

(12)

(1980) menyelidiki hubungan antara penyakit keshan yaitu penyakit kelainan jantung pada anak-anak dengan selenium, Ulvi et al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada rambut penderita epilepsi. Unsur runut memiliki empat peran penting bagi kehidupan organism :

1. Sebagai pembentuk struktur enzim, merupakan bagian inti dari katalis agar dapat berlangsungnya reaksi biologis.

2. Beberapa dari unsur runut berperan sebagai donor atau aseptor elektron pada reaksi reduksi atau oksidasi.

3. Beberapa unsur runut berperan sebagai transport dan pelepas oksigen dalam tubuh.

4. Beberapa unsur runut mempunyai peran struktural, memberikan kestabilan dan struktur tiga dimensinya merupakan molekul biologis yang penting (Nielsen & Hunt 1988).

Dalam tubuh mineral zink dan selenium berguna untuk pertumbuhan, kecerdasan, dan daya imun. Pemberian suplemen selenium dapat dengan nyata meningkatkan IQ anak (Hamim 2008). Kobalt dibutuhkan oleh tubuh dalam bentuk vitamin B12

berfungsi mencegah terjadinya anemia. Defisiensi mineral mikro Zn, Se, dan Co dapat menyebabkan ganguan dalam metabolisme tubuh maupun dalam perkembangan IQ. Terpenuhinya kebutuhan mineral dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh pola makan, taraf pendapatan, dan lingkungan tempat tinggal.

Rumusan Masalah

(13)

Hipotesis

Terdapat hubungan antara kadar unsur runut Zn, Se, dan Co pada rambut siswa terhadap pendapatan orang tua melihat besarnya peran pendapatan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dengan semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua diharapkan kadar unsur runut semakin tinggi sesuai dengan kisaran kadar unsur runut dalam rambut.

Batasan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran konsentrasi unsur runut Zn, Se, dan Co pada siswa sekolah dasar (SD) serta korelasinya dengan taraf pendapatan orang tua, penelitian ini menggunakan siswa SD kelas satu Negeri I Way Halim Permai di provinsi Lampung sebagai sempel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode AAS sebagai metode untuk menganalisis unsur runut dalam rambut.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur runut Zn, Se, dan Co pada rambut siswa SDN I Way Halim Permai di provinsi Lampung serta untuk mendapatkan informasi keterkaitan taraf pendapatan orang tua dengan kadar unsur runut.

Manfaat Penelitian

(14)

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan bergizi merupakan makanan yang diperlukan untuk melakukan proses metabolisme, mengandung unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan. Gizi yang baik turut berperan dalam pencegahan terjadinya berbagai macam penyakit infeksi dan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Ketercukupan makanan bergizi ini dapat dipengaruhi oleh pola makan dan pendapatan orang tua. Pengaturan pola makan sehari-hari yang seimbang seperti tertuang pada Pedoman Umum Gizi Seimbang Direktorat Gizi Masyarakat RI antara lain adalah mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam serta memenuhi kecukupan energi. Pendapatan sangat berpengaruh dalam memenuhi akses pangan secara ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga memberi dampak pada konsumsi dan gizi seseorang. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung terhadap taraf penghasilan dengan mengacu tingkat pengeluaran penduduk Lampung maka diperoleh tingkat pengeluaran penduduk lampung tahun 2009 minimal sebesar Rp. 630.000 (enam ratus tiga puluh ribu rupiah) berarti pendapatan penduduk lampung sedikit diatas taraf pengeluaran penduduk lampung. Acuan yang digunakan oleh BPS dalam menentukan taraf penghasilan berdasarkan tingkat pengeluaran karena pengeluaran merupakan indikator riil yang paling mendekati dengan pendapatan yang dihasilkan. Dari hasil survei yang dilakukan di SDN I Way Halim provinsi Lampung pendapatan orang tua dapat dikelompokkan seperti pada Tabel 1

Tabel 1 Pengelompokan Pendapatan Orang Tua

Rendah (Rp) Sedang (Rp) Tinggi (Rp) 1.000.000 > 1.000.000 sampai

dengan 2.000.000

(15)

Pendapatan berpengaruh besar dalam mempengaruhi status gizi seseorang. Status gizi yang baik atau optimal terjadi bila zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi dan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan. Status gizi dikatakan lebih bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebih, sedangkan status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh konsumsi makan yang ditentukan oleh jumlah dan jenis pangan yang dibeli (Almatsier 2006). Keadaan sosial ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah makanan yang tersedia

dalam keluarga sehingga menentukan status gizi keluarga tersebut.

Wayne (2004) yang melakukan penelitian mengenai keterlibatan orang tua pada kompetisi sosial serta akademik murid-murid Taman Kanak-Kanak di daerah urban meyimpulkan bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua berpenghasilan tinggi memiliki sifat lebih kooperatif, memiliki kontrol diri dan perkembangan kognitif lebih baik dibandingkan anak-anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua rendah.

Rambut

(16)

+ Zn2+ Zn + 2H+

Gambar 1 Reaksi Ion Zn2+ dengan Rantai Samping Sistein (Nnorom et al. 2005).

Struktur rambut terdiri dari lapisan dalam (medula), korteks, dan lapisan luar yang kuat (kutikula) seperti terlihat pada gambar berikut

Gambar 2 Folikel Rambut Manusia (Bergfield 2007).

(17)

sosoial-ekonomi. Beberapa pertimbangan rambut sebagai media penelitian unsur runut karena didalam rambut unsur runut terakumulasi dengan konsentrasi lebih besar dari pada dalam darah maupun dalam urin, rambut mampu memberikan informasi historial sehingga dapat digunakan mengukur unsur runut dalam menentukan status nutrisi (Nnorom et al. 2005), selain itu rambut juga merupakan jaringan yang ideal untuk studi epidemologi karena pada saat pengambilannya tidak menimbulkan rasa sakit, tempat pembuangan yang normal, mudah dikumpulkan, disimpan dan dianalisis. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi keberadaan unsur runut dibandingkan analisis darah dan analisis urin, karena kedua analisis tersebut tidak dapat menggambarkan kondisi dalam jangka waktu lampau mengenai banyaknya racun dari unsur runut di dalam tubuh. Analisis darah mengukur komponen yang terserap sementara dalam sirkulasi sebelum pembuangan dan penyimpanan, sedangkan analisis urin hanya mencerminkan kadar unsur runut beracun yang dilepaskan dari darah oleh ginjal untuk jangka waktu pendek, yakni beberapa jam saja.

Oleh sebab itu dengan melakukan penelitian pada rambut maka kita dapat mengungkapkan data kelebihan, kekurangan dari unsur runut. Unsur runut yang akan di deteksi berada pada daerah kutikula, daerah ini disusun oleh polimerisasi protein dengan matriks protein sulfur yang homogen, dan bagian rambut yang aktif menyerap unsur runut dari makanan adalah matriks sel pada papilla dari kantung rambut (Bergfield 2007). Penggunan rambut sebagai media untuk mengevaluasi unsur runut yang terdapat dalam tubuh telah banyak dilakukan seperti Ogboko et al (2009) melakukan penelitian mengenai kadar Pb serta Cd pada rambut dan saliva pada anak-anak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan memperhatikan faktor sosial-ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Penelitian yang dilakukan oleh Ogboko et al memberikan kesimpulan bahwa faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi konsentrasi unsur Pb dan Cd yang terdapat di dalam rambut. Ulvi et al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada penderita epilepsi, Vasconcellos et al

(18)

menggunakan amalgama. Cun et al (1985) meneliti kadar Zn dalam rambut dan darah pada anak-anak prasekolah di Cina yang mengalami pica, anorexia dan pertumbuhan yang lambat. Hambidge (1982) melakukan penelitian di Denver Colorado menyatakan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi dan keluarga berpenghasilan sedang dengan asumsi status nutrisinya baik mengalami defisiensi Zn yang ditunjukkan dengan pertumbuhan tubuh kurus, lemahnya indra perasa dan hilangnya nafsu makan.

Zink

(19)

dipresi, tempramen, dan antagonis (Marlowe 1988). Peran penting Zn dalam meningkatkan kecerdasan seseorang sangat besar karena

(1) Zink berperan untuk meningkatkan pertumbuhan dan regenerasi sel otak besar. Sel otak besar merupakan zat utama dalam perkembangan intelegensi (2) Daerah ingat otak besar memerlukan Zn dalam jumlah yang sangat banyak,

kekurangan Zn menyebabkan penurunan daya ingat.

(3) Kekurangan Zn akan memperlambat jalannya pesan ke syaraf

Absorpsi Zn berlangsung di usus halus, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Adanya asam amino histidina, sisteina, lisina, glisina dan asam-asam organik seperti asam sitrat, asam pikolinis dapat meningkatkan daya larut dan memudahkan absorpsi dari Zn, sedangkan asam oksalat, pitat, serat, dan tanin serta beberapa kation divalent seperti Ca2+, Fe2+, Cu2+

(20)

Gambar 3 Bagan Metabolisme Zn dalam Tubuh. Zn dalam makanan

Sel Saluran Cerna

metalotionin

Sebagaian hilang melalui urin,kulit,rambut Darah membawa Zn ke

jaringan tubuh lain Hati

Pankreas Zn digunakan membentuk enzim pencernaan dan dikeluarkan ke dalam saluran pencernaan

Darah mengangkut Zn yang terikat oleh albumin dan

transferin

Zn diikat oleh albumin dan transferin

Di simpan sebagian sebagai metalotionin

(21)

Kebutuhan manusia akan mineral Zn per hari seperti pada Tabel 2 (Mulyaningsih 2009)

Tabel 2 Angka Kecukupan Zn per hari

Kelompok Umur (Tahun) Zn (mg)

Bayi 0.05-0.5 5 0.5-1.0 5

Anak 1-3 10 4-6 10

7-10 10

Pria 11-14 15 15-18 15 19-24 15 24-50 15 51 + 15

Wanita 11-14 12 15-18 12 19-24 12 24-50 12 51+ 12

Wanita menyusui 6 bln pertama 19

Wanita menyusui 6 bln ke dua 16

(22)

Selenium

Selenium memiliki simbol Se, dengan nomor atom 34, serta bobot atom 78.96. Unsur ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1817 oleh Jakob Berzelius. Kegunaan selenium ditemukan pada tahun 1957 ketika selenium menunjukkan kemampuannya mencegah nekrosis hati pada tikus percobaan (Olson, 1988). Rayman (2000) meriview fakta-fakta yang menunjukkan peran selenium dalam pencegahan kanker, penyakit jantung, infeksi virus, fungsi imun, mood dan reproduksi. Selenium merupakan unsur runut yang diperlukan oleh asam amino seperti selenosistein sebagai salah satu dari jenis selenoprotein. Selenoprotein merupakan komponen struktural enzim antioksidan thioredoxin reduktase dan glutathione peroksidase yang dapat menangkal radikal bebas, membantu metabolisme sel darah merah dalam sitoplasma dan mencegah kerusakan kromosom pada kultur jaringan. Selenium penting bagi tubuh dengan jumlah sedikit, sedangkan bila dalam jumlah yang cukup banyak selenium akan menjadi racun bagi tubuh.

(23)

kacang brazil, kacang almond, bawang putih, jamur, kubis, kembang kol, wortel, lobak, selada, semangka, labu dan mentimun. Besarnya kandungan selenium pada bahan makanan sangat tergantung pada jumlah mineral selenium dalam tanah. Selenium mudah hilang pada saat pencucian, proses pemasakkan dan penyimpanan bahan makanan (Pialang 2006). Selenium mudah diabsorpsi oleh tubuh serta diekskresi melalui urine dan feses. Sebagai mikronutrien selenium dapat mengikat mineral toksis seperti merkuri, kobalt, timbal, arsen, kadmium agar lebih mudah diekskresi. Selenium bersama vitamin E, A dan C secara senergis dapat berperan sebagai antioksidan (Widowati 2008). Tabel 3 berikut menampilkan angka kecukupan mineral Se per hari yang dibutuhkan manusia (Hanim 2008)

Tabel 3 Angka Kecukupan Se per hari

Kelompok Umur (Th) laki-laki Perempuan

(μg/hari) (μg/hari)

Kadar selenium pada rambut menurut Caulfield (2006) adalah antara 0.95-1.7 μg/g, sedangkan pada anak-anak antara 0.08-0.64 ppm (Marlowe et al. 1983).

Kobalt

(24)

diperoleh pada mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Kebutuhan kobalt harus disuplai dalam bentuk aktifnya yaitu dalam bentuk vitamin B12 (kobalamin).

Defisiensi kobalt pada manusia menampakkan gejala yang sama dengan defisiensi vitamin B12 yaitu anemia dan ganguan sistem syaraf. Proses adsorpsi kobalt terjadi

pada bagian atas usus halus dengan bantuan protein khusus yaitu transferin dan feritin. Mekanisme metabolisme kobalt mengikuti mekanisme metabolisme vitamin B12.. Metabolisme kobalamin dalam tubuh sebagai berikut

Gambar 4 Metabolisme Kobalamin dalam Tubuh

Kobalamin dalam makanan Duodenum, cairan lambung dan tripsin

Kobalamin-IF diikat oleh reseptor khusus dan diabsorpsi pada mikrovili usus halus

B12 –TC II ke hati dan jaringan

tubuh lainnya

Kobalamin diikat oleh faktor R (rapid elektrophoretik mobility) dalam lambung

Kobalamin-IF dalam sel mukosa dilepaskan menghasilkan B12 bebas

Kobalamin dilepas dari faktor R oleh tripsin lalu diikat oleh faktor instrik (IF) dalam lambung

B12 bebas diikat oleh transkobalamin II

(25)

Adapun struktur vitamin B12 sebagai berikut:

Gambar 5 Struktur Kobalamin (Lippard 1994)

Vitamin B12 yang mengandung kobalt biasanya diberikan untuk penderita

anemia dan wanita hamil. Kobalamin ditemukan dalam, ikan, daging, hati, ginjal, dan susu. Kadar kobalt yang terdapat pada rambut menurut Caulfield (2006) adalah 0.013-0.050 μg/g. Angka kecukupan vitamin B12

Spektroskopi Absorpsi Atom (AAS)

untuk anak- anak usia 7-9 tahun sebesar 0.9 µg.

(26)

cepat dan mudah dilakukan. Spektroskopi Serapan Atom (AAS) merupakan suatu teknik analisis yang sangat spesifik karena garis spektrum absorpsi atom sangat sempit dan energi transisi elektronnya bersifat karateristik untuk setiap unsur, energi yang dipancarkan sama dengan panjang gelombang garis spektrum unsur yang dianalisis, dan sampel yang akan dianalisis tidak perlu dilakukan pemisahan unsur yang satu dari unsur lainnya.

Skema umum dari alat AAS adalah sebagai berikut

Gambar 6 Skema Alat Spektroskopi Serapan Atom (Anshori 2005)

(27)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2010 hingga Maret 2011 bertempat di laboratorium Kimia Anorganik Departeman Kimia MIPA IPB, dan Laboratorium Bersama Departemen Kimia IPB.

Alat dan Bahan

Instrumen AAS merupakan perangkat alat yang digunakan untuk menganalisis unsur runut yang terdapat dalam rambut. Instrumen AAS yang digunakan Shimadzu tipe AA-7000, bahan yang digunakan adalah rambut siswa, aseton, n-heksena, etil alkohol, air bebas ion, kertas saring Whatman no.42, HCl pekat, HNO3 pekat, H2SO4 pekat, HClO4 pekat

Teknik Pengambilan Sampel

.

(28)

dan disimpan sampai saat digunakan untuk preparasi analisis (Wang et al. 2008). Siswa-siswa yang telah diambil rambutnya di beri suatu quisener yang akan diisi oleh orang tua siswa untuk mengetahui kebiasaan makan yang disajikan dan jenis makanan yang sukai oleh siswa.

Prosedur Kerja

Sebanyak dua gram rambut yang telah diambil dari daerah bagian kepala direndam ke dalam 65 ml campuran n-heksana, etil alkohol dan aseton ( 4:2:1 v/v) selama 1.5 jam, perendaman dilakukan sebanyak 2 kali kemudian sampel disaring dan dicuci dengan air bebas ion sebanyak 4 kali, setelah itu sampel kembali direndam kedalam 65 ml aseton selama 15 menit kemudian sampel disaring dan dicuci dengan air bebas ion sebanyak 3 kali, setelah itu sampel dikeringkan pada temperatur ruang ( Wang et al. 2008 ).

Penetapan Kadar Air

Sampel rambut yang telah bersih sebanyak satu gram dimasukkan ke dalam botol timbang yang telah diketahui bobot keringnya. Botol timbang yang telah diisi sampel dimasukkan ke dalam oven pada suhu 70 0

Kadar air (%) = [ (a-b) / a ] x 100 %

C selama 3 hari (Ogboko et al. 2009). Setelah pemanasaan botol timbang yang berisi sampel dimasukkan kedalam desikator sampai mencapai suhu kamar kemudian dilakukan penimbangan sampai diperoleh bobot tetap setelah itu sampel disimpan ke dalam kantung plastik kedap udara. Perhitungan kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus

a = bobot sampel sebelum pemanasan (g)

b = bobot sampel setelah pemanasan (g)

Preparasi Sampel

(29)

Sampel yang telah ditambahkan HNO3 pekat dibiarkan dalam lemari asam selama 1

jam untuk mengurangi gas yang dihasilkan. Pendestruksian sampel dilakukan pada

hotplate dengan suhu 120 selama 1 jam, kemudian sampel dibiarkan pada lemari asam selama ± 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan penambahkan H2SO4 0.8 ml

ke dalam larutan sampel dan sampel dipanaskan kembali selama 1 jam, setelah itu ditambahkan campuran HClO4 : HNO3

Preparasi Larutan Standar

(2:1) sebanyak 12 tetes, sampel dipanaskan kembali sampai terjadi perubahan dari warna coklat - kuning tua - kuning muda. Selanjutnya sampel dipindahkan dari hotplate untuk ditambahkan air bebas ion sebanyak 4 ml dan HCl pekat 1.2 ml, kemudian sampel dipanaskan kembali 15 menit. Larutan sampel yang telah dingin kemudian disaring dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml kemudian ditambahkan air bebas ion sampai batas tanda garis labu erlenmayer. Larutan sampel yang dihasilkan dapat digunakan untuk menganalisis kadar Zn, Se, dan Co dengan AAS ( Yang et al,1983 ).

Pembuatan larutan standar Zn dilakukan dengan mempersiapkan 5 buah labu ukur yang bervolume 50 ml. Pembuatan larutan standar Zn dengan konsentrasi 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 ppm dapat dilakukan dengan mengambil larutan kerja sebanyak 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, dan 5 ml yang dimasukkan ke dalam setiap labu ukur bervolume 50 ml kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda garis pada leher labu erlenmayer. Pengukuran absorbans dari masing-masing larutan standar dilakukan dengan instrumen AAS pada panjang gelombang 213.0 nm kemudian absorbans yang dihasilkan dibuat kurva standar. Perlakuan yang sama untuk membuat larutan standar Se dengan konsentrasi 10, 20, 40, dan 60 ppb dan Co dengan konsentrasi 0.2, 0.4, 0.6 0.8 dan 1 ppm dengan pengukuran absorbans menggunakan panjang gelombang 196.0 nm untuk Se, dan 240.7 nm untuk Co.

Analisis Logam Zn, Se, dan Co dalam Sampel

(30)

yang terukur setelah konsentrasi pengukuran diketahui maka kandungan dalam sampel ditentukan dengan perhitungan berikut

M =

B C x V x F

Dimana

M = kandungan logam dalam sampel (µg/g)

C = konsentrasi yang diperoleh dari kurva standar (µg/g)

V = volume larutan sampel (ml)

F = faktor pengenceran

B = bobot sampel (gr)

Analisis Statistik

(31)
(32)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Kimia

Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar Zn, Se, dan Co pada rambut siswa SD dengan pendapatan orang tua yang dilakukan pada SDN I Way Halim Lampung diperoleh bahwa kadar unsur tertinggi pada rambut adalah unsur Zn dan kadar unsur terendah adalah unsur Se. Kisaran unsur Zn, Se, dan Co berturut-turut adalah 111.4-747.8 ppm, 0.092-1.220 ppm, dan 7.64-15.29 ppm (Lampiran 5). Kisaran unsur Zn, Se, dan Co yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari pada kisaran hasil penelitian yang dilakukan Marlowe et al (1983). Dari penelitian ini diperoleh rerata unsur Zn, Se, dan Co pada rambut siswa laki-laki dan perempuan sebagai berikut

Tabel 4 Rerata Kadar Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa laki-laki dan Perempuan parempuan (626.9 ppm) empat kali lebih tinggi dibandingkan pada siswa laki-laki (146.8 ppm). Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan uji analisis secara statistik.

Analisis Statistik

(33)

dua faktor yang ingin diteliti pengaruhnya terhadap kadar unsur Zn, Se, dan Co, yaitu faktor pendapatan orang tua (rendah, sedang, dan tinggi), faktor jenis kelamin (laki dan perempuan), dan tiga interaksi yaitu interaksi pendapatan terhadap kadar unsur, interaksi jenis kelamin terhadap kadar unsur, dan interaksi antara pendapatan dan jenis kelamin terhadap kadar unsur. Uji korelasi yang dilakukan pada data rerata kadar unsur Zn, Se, dan Co secara umum terhadap pendapatan orang tua ditunjukan seperti pada Tabel 5 berikut

Tabel 5 Korelasi rerata Zn, Se, Co terhadap Pendapatan Orang Tua

Unsur R P Keterangan

Zn 0.14 0.40 tidak berbeda nyata Se 0.11 0.52 tidak berbeda nyata Co 0.19 0.27 tidak berbeda nyata

Pada Tabel 5 ditunjukkan bahwa unsur Zn, Se, dan Co tidak berkorelasi terhadap pendapatan orang tua. Untuk selanjutnya tiap unsur akan dibahas dibawah ini.

Unsur Runut Zink

(34)

Rerata kadar Zn dalam semua tingkat pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 7

Gambar 7 Rerata Unsur Zn pada Rambut Siswa

Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua

Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa kadar Zn rata-rata pada anak perempuan lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki untuk semua tingkat pendapatan orang tua. Rerata kadar unsur Zn tertinggi (747.8 ppm) pada kelompok siswa perempuan terdapat pada pendapatan orang tua tinggi yaitu lebih besar dari Rp. 2.5 juta, sedangkan rerata kadar unsur Zn terendah (111.4 ppm) terdapat pada kelompok siswa laki-laki dengan tingkat pendapatan orang tua rendah yaitu lebih kecil dari Rp. 1 juta. Perbedaan tingginya kadar unsur Zn dapat dipengaruhi oleh proses absorpsi mineral Zn dalam tubuh. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ini antara lain ukuran dan kebutuhan tubuh, kadar Zn pada makanan, serta terdapatnya zat-zat yang dapat mengganggu absorpsi Zn seperti mineral kalsium, fitat dan vitamin D (Piliang & Djojosoebagio 2006). Jenis makanan yang baik sebagai sumber Zn antara lain adalah daging, makanan laut, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, dan

sayur-0

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

(35)

sayuran. Pola makan siswa dari quisener yang diisi oleh orang tua siswa diperoleh data bahwa lebih dari 60 % siswa laki-laki tidak menyukai sayur-sayuran sedangkan siswa perempuan menyukai sayur dengan jenis yang sangat beragam seperti sawi, kol, kacang panjang, labu, dan kentang, bayam, kangkung, dan wortel. Semua siswa menyukai makanan laut antara lain ikan, udang dan cumi-cumi, tetapi siswa kurang mengkonsumsi daging sapi lebih cenderung mengkonsumsi daging ayam.

Hasil dari quisener yang diberikan kepada orang tua didapatkan juga data bahwa siswa laki-laki SDN I Way Halim kecendrungan minum susu 2-3 kali dalam sehari sedangkan siswa perempuan hanya 1 kali dalam sehari. Kecendrungan ini dapat menyebabkan kandungan kalsium dalam tubuh siswa laki-laki lebih tinggi dari siswa perempuan. Kalsium berbentuk kalsium susu atau kalsium fosfat dapat mengurangi absorpsi Zn dan kesetimbangan Zn (Widowati et al. 2008). Kalsium dengan jumlah yang berlebih dalam plasma akan menjadi inhibitor kompetitif terhadap absopsi Zn (Huwae 2006), hal ini diperkirakan sebagai penyebab kadar Zn pada rambut siswa laki-laki lebih rendah dari siswa perempuan. Perbedaan kadar Zn pada siswa perempuan dan laki-laki dapat pula dikarenakan perbedaan aktivitas diantara keduanya. Pengeluaran Zn berlebihan dapat terjadi karena pengeluaran keringat cukup banyak (Nielsen & Hunt 1988). Besarnya zink yang dikeluarkan melalui keringat berkisar antara 1-3 mg sedangkan melalui urin berkisar 0.3-0.7 mg (Guthrie 1971). Berkurangnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan oleh ekskresi yang berlebihan (Gibson 1990). Tingkat aktivitas yang tinggi juga berperan

dalam berkurangnya kadar Zn pada tubuh (Rospond 2009). Anak laki-laki umumnya memiliki aktivitas fisik lebih tinggi serta kecendrungan untuk bergerak lebih aktif dibandingkan anak perempuan, sehingga ekskresi Zn melalui keringat pada anak laki-laki lebih besar. Selain itu kebutuhan Zn tubuh anak laki-laki-laki-laki lebih besar dari anak perempuan hal ini yang juga menyebabkan anak laki-laki memiliki kadar Zn pada rambut lebih rendah dari anak perempuan.

(36)

maksimal unsur Zn tergantung dari kandungan Zn dari makanan yang dikonsumsi yang dapat diabsorpsi oleh tubuh (ketersediaan biologis Zn). Adapun jenis makanan yang menggangu ketersediaan biologis Zn adalah serat dan fitat. Penelitian yang dilakukan Cun et al (1985) menyatakan bahwa rendahnya asupan kadar Zn pada penduduk Cina karena sebagaian besar penduduk Cina lebih suka mengkonsumsi sayuran dan sereal tetapi kurang mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh hewan. Rendahnya asam amino histidina pada menu makanan juga akan mempengaruhi proses absorpsi Zn.

Gangguan pada dinding saluran pencernaan merupakan salah satu faktor penyebab terganggunya absorpsi Zn karena dinding saluran pencernaan menghasilkan metalotionein yang mengatur absorpsi Zn. Rendahnya kadar suatu mineral dapat terjadi pada keluarga yang berpenghasilan tinggi karena orang tua kurang mampu memilih makanan yang bergizi dan memvarasikan jenis makanan yang dikonsumsi (Sajogyo 1994). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cole et al. 2009 menyatakan bahwa rendahnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan karena kurangnya variasi jenis makanan dan pengetahuan orang tua terhadap jenis makanan yang banyak mengandung gizi nutrisi untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu siswa-siswa yang memiliki kadar unsur Zn rendah dapat sarankan untuk meningkatkan kadar Zn dengan melakukan perbaikkan pola makan dan pengetahuan orang tua mengenai makanan yang bergizi sehingga kebutuhan dan kesetimbangan zat gizinya terjaga, serta bila perlu dapat dilakukan pemberian suplemen yang sesuai.

(37)

dikemas dalam kaleng terlapisi oleh Zn dihindari atau tidak sering dikonsumsi dan dianjurkan mengkonsumsi makanan dalam keadaan segar.

Dari Gambar 7 ditunjukkan adanya perbedaan kadar unsur Zn antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam semua tingkat pendapatan orang tua. Hal ini sesuai dengan analisis ragam terhadap unsur Zn bahwa yang mempengaruhi kadar unsur Zn dalam rambut adalah faktor jenis kelamin (Lampiran 3). Uji Duncan yang dilakukan terhadap unsur Zn juga menunjukkan bahwa ada beda nyata antara jenis kelamin laki dan perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut adalah jenis kelamin.

Unsur Runut Selenium

(38)

Gambar 8 Rerata Unsur Se pada Rambut Siswa

Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan orang Tua

Pada Gambar 8 ditunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kadar Se lebih tinggi dari siswa laki-laki. Selain itu siswa perempuan dan siswa laki-laki yang memiliki kadar unsur Se tertinggi berada pada tingkat pendapatan orang tua yang berbeda.

Makanan yang banyak mengandung unsur selenium antara lain terdapat pada daging, makanan laut, telur, beras, kacang-kacangan, bawang putih, jamur, labu, semangka, dan sayuran. Pola makan dari hasil quisener yang diisi oleh orang tua siswa didapatkan bahwa secara umum tidak terlalu berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, tetapi dalam mengkonsumsi sayuran lebih dari 60 % siswa perempuan mengkonsumsi sayur dengan jenis yang lebih bervariasi dibandingkan anak laki-laki. Semua siswa menyukai telur dan makanan laut, tahu dan tempe merupakan lauk yang selalu tersedia dalam pola makan siswa sehari-hari. Tahu, tempe yang berbahan pokok kacang kedelai merupakan salah satu sumber selenium yang cukup baik.

0,00

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

(39)

Faktor yang mempengaruhi kadungan selenium dalam makanan adalah protein, karena selenium lebih mudah terikat pada protein (Olson et al. 1988).

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar unsur Se tertinggi siswa laki-laki tardapat pada tingkat pendapatan orang tua rendah. Tingginya kadar selenium pada siswa laki-laki ini dapat disebabkan anak tidak memilih dalam mengkonsumsi makanan, sekalipun jumlah yang dikonsumsi tidak terlalu banyak tetapi anak menyukai semua jenis makanan serta lebih bervariasi. Pola makan dapat menjadi penyebab rendahnya kadar Se pada tubuh anak. Pola makan berkaitan dengan kebiasaan makan anak (Almatsier 2006). Keluarga-keluarga yang mempunyai penghasilan tinggi dan mempunyai kemampuan membeli bahan pangan dalam jumlah yang cukup, tetapi mempunyai anak dengan status gizi rendah hal ini dikarenakan orang tua kurang pandai dalam memilih jenis pangan yang dibeli sehingga bahan pangan yang dibeli memiliki kualitas gizi kurang baik dan kurang beragam serta belum terbiasanya orang tua membuat perencanaan pengeluaran keluarga sehingga hasilnya menjadi kurang baik (Sajogyo 1994). Dengan mengkonsumsi makanan yang lebih beraneka ragam maka kesetimbangan zat gizi dapat tercukupi karena setiap bahan makanan akan saling melengkapi zat-zat gizi yang dikandungnya. Penelitian yang dilakukan Ernawati (2006) mengenai hubungan status sosial terhadap status gizi anak menemukan bahwa tidak ada hubungan tingkat pendapatan terhadap tingkat konsumsi protein disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua dalam mengatur belanja bahan pangan, mutu bahan pangan dan keanekaragaman pangan yang dibeli.

(40)

menyediakan makanan yang beraneka ragam serta intensitas pemberian jenis makanan yang bervariasi memberi pengaruh kadar selenium pada tubuh anak. Selain dari makanan yang dikonsumsi asupan selenium pada anak juga didapatkan dari air minum.

Rendahnya kadar selenium dalam tubuh dapat menyebabkan daya tahan tubuh labih rentan terhadap infeksi (Rayman 2000). Selain memiliki daya imun tubuh yang lemah, siswa yang memiliki kadar selenium rendah dalam tubuh memiliki mood yang kurang baik seperti gelisah, gugup, suka membuat keonaran. Rendahnya kadar selenium dalam tubuh dapat disebabkan ganguan pada proses absorpsi dan pola makan yang kurang baik, karenanya siswa yang memiliki kadar Se rendah dapat meningkatkan kadar unsur Se dalam tubuhnya dengan mengatur pola makan, serta pemberian suplemen sesuai anjuran. Yang et al (1983) melakukan penelitian kadar Se pada anak-anak mendapatkan kisaran Se 1.9-8.2 ppm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al maka tingginya kadar Se yang diperoleh pada siswa SDN I Way Halim Lampung masih dapat ditolerir.

(41)

Tabel 6 Uji Duncan Unsur Se terhadap Pendapatan Orang Tua

Pendapatan Orang Tua Nilai Rendah 5.618a

Angka yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata

Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua rendah dan tinggi memberikan hasil berbeda nyata terhadap pendapatan orang tua sedang. Hal ini disebabkan perbedaan jenis kelamin turut berperan mempengaruhi kadar Se seperti terlihat pada uji Duncan antara interaksi pendapatan orang tua terhadap jenis kelamin pada Tabel 7

Tabel 7 Uji Duncan Unsur Se terhadap

Interaksi antara Pendapatan Orang Tua dengan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Kadar Se (ppm) Laki-laki

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata

(42)

hasil analisis Duncan ini menunjukkan adanya interaksi antara pendapatan dengan jenis kelamin dalam mempengaruhi kadar Se dalam rambut.

Unsur Runut Kobalt

Nilai korelasi secara umum unsur Co juga tidak memberi beda nyata terhadap pendapatan orang tua. Hasil uji t unsur Co terhadap jenis kelamin memberikan hasil tidak berbeda nyata dengan nilai p = 0.726 (Lampiran 4). Hasil yang serupa dari analisis ragam unsur Co (Lampiran 3) menyatakan juga bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar Co. Perbandingan rerata kadar Co dalam semua kelompok pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 9

Gambar 9 Rerata Unsur Co pada Rambut Siswa

Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua

Pada Gambar 9 ditunjukkan bahwa siswa laki-laki memiliki kadar Co lebih tinggi dari siswa perempuan walaupun tidak terlalu jauh perbedaan rentang kadar

0,0

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

(43)

unsur keduanya, siswa laki-laki dan perempuan yang memiliki kadar unsur Co tertinggi berada pada tingkat pendapatan orang tua yang berbeda. Kadar unsur Co tertinggi dalam setiap tingkat pendapatan tidak didominasi oleh satu jenis kelamin hal ini sesuai dengan hasil analisis ragam terhadap unsur Co (Lampiran 3).

Unsur Co yang masuk kedalam tubuh 99% berasal dari makanan. Konsumsi rata-rata Co dari makanan adalah 11 µg/ hari. Unsur Co sebagian besar dalam tubuh terikat pada vitamin B12. Unsur Co bentuk organik dalam tubuh akan dibuang kecuali

unsur Co yang terikat pada vitamin B12. Angka kecukupan vitamin B12 untuk

anak-anak usia 7-9 tahun sebesar 0.9 µg. Makanan yang banyak mengandung vitamin B12

diantaranya hati sapi, hati ayam, ginjal, jantung, daging, kuning telur, keju, ikan, dan susu. Tingginya kadar Co pada siswa laki-laki dari tingkat pendapatan orang tua tinggi dan siswa perempuan dari tingkat pendapatan orang tua sedang sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan pola makan dari anak. Siswa-siswa SDN I Way Halim jarang mengkonsumsi daging sapi tetapi lebih sering untuk mengkonsumsi ikan, telur, daging ayam, tempe, tahu, dan susu hal ini diduga dapat menyebabkan kadar Co dalam tubuh cukup tinggi. Rendahnya kadar unsur Co pada laki-laki dari tingkat pendapatan orang tua sedang dan siswa perempuan dari tingkat pendapatan orang tua rendah karena kuantitas konsumsi jenis makanan tertentu yang jarang di konsumsi serta pola makan anak yang tidak menyukai jenis makanan tertentu, tetapi dari hasil penelitian ini siswa SDN I Way Halim tidak ada yang memiliki kadar unsur Co dibawah angka kisaran semua siswa mengandung kadar Co diatas angka kisaran normal. Kelebihan Co dalam bentuk vitamin B12 tidak menujukkan efek keracunan

atau bahaya tetapi kelebihan unsur Co yang terikat dalam vitamin B12 tidak

memberikan manfaat. Jadi tubuh hanya menggunakan Co dalam bentuk vitamin B12

(44)

Dari Gambar 9 ditunjukkan bahwa kadar unsur Co tidak didominasi oleh satu jenis kelamin dan satu kelompok pendapatan hal ini sesuai dengan hasil analisis ragam terhadap unsur Co bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kadar Co yaitu pendapatan dan interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin (Lampiran 3). Karena ada dua faktor yang mempengaruhi kadar Co maka tidak diketahui apakah perbedaan kadar unsur dipengaruhi oleh faktor pendapatan atau faktor interaksi pendapatan terhadap jenis kelamin karena itu dilakukan uji Duncan untuk melihat yang berperan dalam menentukan kadar Co. Hasil uji Duncan terhadap pendapatan orang tua seperti pada Tabel 8

Tabel 8 Uji Duncan Unsur Co terhadap Pendapatan Orang Tua

Pendapatan Orang Tua Nilai

Rendah 12.478ab

Sedang 10.999b

Tinggi 13.857a

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata

(45)

Tabel 9 Uji Duncan Unsur Co terhadap

Interaksi antara Pendapatan dengan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Kadar Co Laki-laki Tinggi 15.29a

Sedang 7.65 Rendah

c

13.81ab Perempuan Tinggi 12.42

Sedang

ab

14.35 Rendah

a

11.15

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata

b

(46)

SIMPULAN

(47)

SARAN

Perlu juga dilakukan penelitian unsur lainnya selain dari ketiga unsur Zn, Se, dan Co tersebut pada rambut siswa.

(48)

38

DAFTAR PUSTAKA

Ayodele JT, Bayero AS. 2010. Manganese and cobalt concentrations in hair and nail of some kano inhabitants. Int J Environ Res 4:333-340.

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Anikina. 1992 . Selenium-Deficient Cardiomypathy(Keshan Disease).

Badan Pusat Statistik (BPS) Bandar Lampung.2009. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung

Bergfield RA. 2007. Dietary analysis of archaeological hair samples from Peru [Thesis].Columbia: The Fac. Grad School Univ. of Missouri.

Caulfield J. Doctor data inc. 2006. Hair Elemen. Illinois Avenue st Charles

Cole CR, Grant FK, Swaby ED, Smith JL, Jacques A, Northrop CA, Caldwell KL, Pfeiffer CM, Ziegler TR. 2009. Zinc and iron deficiency and their interrelations in low-income African American and hispanic children in Atlanta. Am J Clin Nutr

91:1027-1034

Cun CX, An YT, Sheng HJ, Yan MQ, Min HZ , Xiang LL. 1985. Low level of zinc in hair and blood, pica, anorexia, and poor growth in Chinese preschool children.

Am J Clin Nutr 42:694-700

Depkes RI, 2004. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta

(49)

39

Ernawati Aeda. 2006. Hubungan faktor sosial ekonomi, higiene sanitasi lingkungan, tingkat konsumsi dan infeksi dengan status gizi Usia 2-5 tahun di kabupaten Semarang tahun 2003 [Tesis]. Semarang: Pascasarjana Gizi Masyarakat. Universitas Diponogoro

Gibson RS, Smit VPD, MacDonald AC, Goldman A, Ryan BA, Berry MA. 1989. Growth- limiting mild zinc deficiency syndrome in some southern ontario boys with low height percentiles. Am J Clin Nutr 49:1266-1273.

Guthrie HA. 1971. Introductory Nutrition. Mosby Company. London

Hambidge KM. 1982. Hair analyses worthless for vitamins, limited for minerals. Am J Clin Nutr 36:943-949.

Hanim D. 2008. Pengaruh pemberian suplemen selenium dan iodium terhadap profil darah, status gizi, dan skor IQ anak dengan tanda khas kretin [Desertasi]. Bogor: Pascasarjana Departeman Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Huwae FJ. 2006. Hubungan antara kadar seng (Zn) dengan memori jangka pendek pada anak sekolah dasar [Tesis]. Semarang: Pascasarjana Ilmu Biomedik dan Pendidikan Dokter Spesialisasi, Univ Diponegoro.

Leung PL, Huang HM. 1997. Analysis of trace element in the hair of volunteers suffering from naso-pharyngeal cancer. Biol Trace ElementRes 57:19-25

Lajunen LHJ and Peramaki P, 2004, Spectrochemical Analysis by atomic Absorption and Emission, 2nd Edition, University of Oulu Finland.

Marlowe M, Moon C, Errera J, Stellern J. 1983. Hair mineral content as a predicator of mental retardation J Orthomol Psych 1:26-33.

(50)

40

Mulyaningsih RTh. 2009. Kandungan unsur Fe dan Zn dalam bahan pangan produk pertanian, peternakan dan perikanan ditentukan dengan Metode ko-AANI. J Sains Tek Nuklir Ind :1-10.

Nielsen FH, Hunt JR. 1988. Trace elements as important in human nutrition. Nut Res Cen :135-143

Nnorom IC, Igwe JC, Ejimone JC. 2005. Multielement analyses of human scalp hair samples from three distant towns in Southeastern Nigeria. African J Biotechnol

10:1124-1127.

Ogboko B, Fisher D, Swart R. 2009. Levels of lead and cadmium in hair and saliva of school children in ceres district South Africa. African J Food Agric Nutr Development 3:949-956.

Olson RE, Broquist HP, Chishester CO, Darby WJ, Kolbeye AC, Syalvey RM, editor. 1988 Mineral. Jakarta. Gramedia

Pialang WG, Djojosoebagio SA. 2006. Fisiologi Nutrisi. Bogor. IPB Press.

Rayman M. 2000 . The importance of selenium to human health [ Review.]. The Lancet 356 :233-241

Rospond MR. 2009. Penilaian Status Nutrisi Terj Yohan B, Lyrawati D

Sajogyo, Goenardi. 1994. Gizi Baik yang Merata di Pedesaan dan di Kota. Bogor. Gajah Mada Press

Sandstead HH, Penland JG, Alcock NW, Dayal HH, Chen XC, Li JS, Zhao F, Yang JJ. 2010. Effects of repletion with zinc and other micronutrients on neuropsychologic performance and growth of Chinese children. Am J Clin Nutr. 68 :470–475.

Soekiman. 2010. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Sutiari NK, Indiriyani M. 2007. Peranan Selenium dan Seng Sebagai Antioksidan.

(51)

41

Suyatno (2010) .http://blog.undip.ac.id [2 Mar 2011]

Ulvi H, Yigiter R, Yoldas T, Dolu Y, Var A, Mungen B. 2002. Magnesium, zinc and copper contents in hair and their serum concentrations in patients with epilepsy.

Eastern J Medicine . 7:31-35.

Vasconcellos MBA, Bode P, Paletti G, Catharino MGM, Ammerlaan AK, Saiki.M, Favaro DIT, Byrne AR, Baruzzi R, Rodrigues DA. 2000. Determination of mercury and selenium in hair samples of brazilian indian populations living in Amazon region by AAN. J Radioanal Nucl Chem 1:81-85.

Wang TC, Li YJ, Wang FJ, Shi YM, Lee BT. 2008. Correlation between the iron, magnesium, potasium, and zinc content in adolescent girls hair and their academic records. J Med 4:358-362

Wayne MC, Owsianik M. 2004. Parent involvement and the social and academic competencies of Urban kindergarten children. J Phych .41:363-375

Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta

(52)

BAGAN ALIR PENELITIAN

15 menit, saring bilas dengan

destilata saring dan keringkan pada suhu kamar.

(53)

Lampiran 2 Analisis Kimia Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa

Hasil Analisis Kimia Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa

(54)
(55)

Lampiran 3 Analisis Ragam Unsur Zn, Se, dan Co

Analisis Ragam Unsur Zn, Se, dan Co

Jenis Unsur

p p P

Pendapatan Jenis

Kelamin Interaksi Pendapatan- Jenis Kelamin

Zn 0.623 < 0.001 0.122 berbeda nyata

Se

0.016

0.851

0.001 berbeda

nyata berbeda nyata

Co

0.015

0.604

<0.001 berbeda

nyata berbeda nyata

(56)

Lampiran 4 Uji t Kadar Zn, Se, dan Co pada Siswa dengan Pendapatan Orang Tua

Uji t Kadar Zn (ppm) pada Siswa dengan Pendapatan Orang Tua

Jenis Kelamin

Pendapatan Orang Tua p Rendah Sedang Tinggi

0 laki-laki 111.4 192.9 136.1

Perempuan 567.4 565.3 747.8

Uji t Kadar Se (ppm) pada Siswa dengan Pendapatan Orang Tua

Jenis Kelamin

Pendapatan Orang Tua p Rendah Sedang Tinggi

0.884 laki-laki 0.879 0.092 0.127

Perempuan 0.142 0.178 1.220

Uji t Kadar Co (ppm) pada Siswa dengan Pendapatan Orang Tua

Jenis Kelamin

Pendapatan Orang Tua p Rendah Sedang Tinggi

0.726 laki-laki 13.81 7.65 15.29

(57)

Lampiran 5 Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa

Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa

Siswa Laki-laki Siswa Perempuan

Jenis Unsur

Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Pendapatan Orang Tua Orang Tua Orang Tua Orang Tua Orang Tua Orang Tua Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

Zn 111.4 192.9 136.1 567.4 565.3 747.9

Se 0.879 0.092 0.127 0.142 0.178 1.220

Co 13.81 7.65 15.29 11.15 14.35 12.42

(58)

Lampiran 6 Quesiner Pola Makan Siswa SDN I Way Halim Lampung

Quesiner Pola Makan Siswa SD Negeri 1 Perum Way Halim Kecamatan

Kedaton Bandar Lampung

Nama :

Kls :

____________________________________________________________________

1. a. Apakah anak ibu menyukai sayur-sayuran ?

b. Sayur-sayuran apa saja yang disenangi oleh anak ibu ?

c. Dalam menu makan sehari-hari apakah ibu selalu memberi sayur-sayuran

pada saat anak makan?

2. a. Apakah anak ibu menyukai lauk pauk seperti ikan, cumi-cumi, udang (makanan laut lainnya) ?

b. Lauk pauk apa saja yang selalu ibu berikan pada menu makan anak ?

c. Dalam menu sehari-hari apakah lauk pauk selalu ada dalam menu makan anak?

3. a. Selain lauk pauk makanan laut, apakah ibu memberikan lauk pengganti pada menu

makan anak ? ( misal telur atau daging sapi/ ayam) ?

b. Dalam seminggu berapa kali lauk pauk pengganti diberikan dalam menu makan anak ?

(59)

4. a. Apakah anak ibu menyukai buah-buahan ?

b. Buah apa saja yang sering dikonsumsi oleh anak ibu ?

c. Dalam seminggu berapa kali ibu memberi buah-buahan pada anak ?

5. a. Apakah anak ibu menyukai susu ?

b. Berapakali ibu memberi susu dalam 1 hari ?

6. Dari penghasilah ibu dan bapak dalam 1 bulan berapa besar yang dianggarkan untuk keperluan makan dalam satu bulan ?

Keterangan

Jenis sayur

a. yang berdaun: bayam,kangkung, sawi,kol,kembang kol b. wortel, kentang, jagung,labu

c.buncis, kacang panjang

Jenis Lauk-Pauk a.ikan

b.ikan,cumi,udang c.tergantung musim

Jenis Lauk pengganti Jenis buah

a. telur a. semua buah

(60)

Lampiran 7 Respon Quisener Pola Makan Siswa

Respon Pertanyaan Quisener pola makan siswa Perempuan

Tingkat Pendapatan Orang Tinggi

No Nama siswa

HIJRIARA T RHIDA AA SOVIE M BELLA A ANGELIA JUNITA

1.a Ya ya ya ya ya Ya

1.b a,b,c a,b,c a,b,c a,b,c a,b,c a,b,c

1.c Ya ya ya ya ya Ya

2a Ya ya ya ya ya Ya

2b b,c b,c c c a,b b,c

2c Ya ya ya ya ya Ya

3a Terkadang ya, c terkadang ya,a terkadang ya,c 3b 1-2x 2-3x terkadang 3x terkadang 1-2x

3c Ya ya ya ya ya Ya

4a Ya ya ya ya ya Ya

4b A a b a b A

4c 1x 2-3x 2x terkadang terkadang Terkadang

5a Ya ya ya ya ya Ya

5b 1x 1-2x terkadang terkadang 1x 1-2x

(61)
(62)

Respon Pertanyan Quisener pola makan siswa laki-laki

Tingkat Pendapatan Orang Tinggi

No Nama siswa

Arya SANDI F M.GAVI F CADA DA FIRAS ADITAMA AL

1.a ya ya ya ya tidak tidak

1.b B a a b tidak tidak

1.c ya tidak ya tidak tidak tidak

2a ya ya tidak tidak ya tidak

2b B c tidak tidak a tidak

2c ya ya tidak tidak ya tidak

3a ya, c ya, c ya, a ya,c ya,a ya,c

3b 2x 3x - - 2x -

3c ya ya ya ya ya ya

4a ya ya ya ya ya ya

4b B a b b a a

4c 3x 2x 2x 2x 3x 3x

5a ya ya ya ya ya ya

5b 3x 3x 2x 2x 3x 3x

(63)

Tingkat Pendapatan Orang Tua Sedang

no Nama siswa

DIMAS DK ABDULLAH M.FARAS Y AFLAH T EPRA ABEL R

1.a ya tidak ya tidak tidak ya

1.b a tidak c tidak tidak b

1.c ya tidak terkadang terkadang terkadang terkadang 2a ya ya ya terkadang terkadang terkadang

Tingkat Pendapatan Orang Tua Rendah

No Nama siswa

2c terkadang terkadang ya ya terkadang terkadang 3a ya, a ya, a ya, c ya, a ya,c ya,c

3b 4x 3x 2x 2x 2x 1x

3c ya ya ya ya ya ya

4a ya ya ya ya ya ya

4b a a a a a a

4c terkadang terkadang terkadang 1x 1x terkadang

5a ya ya ya ya ya ya

5b 2x 1-2x 3x 2-3x 2x 3x

(64)
(65)
(66)
(67)

and Co in Hair Children Elementary School and their Parents Income. Supervised by DONDIN SAJUTHI and HENDRA ADIJUWANA

Zinc, selenium, and cobalt are an essential microelements required for the children. The quality of food consumed by the students related to their parents income. The purpose of this research was to observe the relationship between the concentration of Zn, Se, and Co in hair elementary school and their parents income. The analysis of Zn, Se, and Co has been determined by atomic absorption spectroscopy method (

Keywords : microelement, hair,

AAS). The research data was processed by one way ANOVA analysis. The ranges in concentrations of Zn, Se, and Co was 111.4 to 747.8 ppm, 0.092 to 1.22 ppm, and 7.64 to 15.29 ppm, respectively. Of the elements studied Zn was found to have the highest concentration and Se the lowest. The average concentration of Zn in girl’s hair about four times (626.8 ppm) higher than boy’s hair (146.8 ppm). The highest concentration of Se was found in boy’s hair from low-income parents but in girl’s hair from high-low-income parents.

(68)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sedang membangun disegala bidang. Salah satu faktor yang dianggap penting dalam memacu pembangunan disamping faktor-faktor lainnya adalah faktor-faktor gizi karena berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara klasik pengertian gizi dapat diartikan sebagai sarana penyedia energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses kehidupan dalam tubuh. Pengertian gizi dalam artian lebih luas selain untuk kesehatan, gizi dihubungkan dengan potensi ekonomi seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizi karena dapat mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku, kemampuan belajar dan produktivitas kerja (Almatsier 2006)

(69)

Lampung merupakan provinsi yang berada paling selatan dari pulau Sumatra. Aktivitas penduduk provinsi Lampung sebagian besar bergerak di bidang pertanian, perkebunan, budidaya perikanan dan hanya sebagian kecil sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk menata tempat tinggal penduduk Lampung, pemerintah propinsi Lampung membangun beberapa kompleks perumahan. Way Halim Permai merupakan salah satu kawasan perumahan yang berada di kota Bandar Lampung. Kompleks perumahan ini mempunyai bangunan sekolah dasar juga sarana kebutuhan masyarakat seperti puskesmas dan pasar tradisional. Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2006-2008 mengenai tingkat kemiskinan dan laju pertumbuhan 30 provinsi yang ada di Indonesia, provinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Ada suatu keterkaitan antara pendapatan dan gizi, besarnya pendapatan akan menentukan akses pangan secara ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga akan memberi dampak pada konsumsi dan gizi nutrisi (Suyatno 2010). Suatu biomonitor potensial untuk mendiagnosis status nutrisi seseorang dapat dilakukan dengan analis rambut (Cun et al. 1985).

Rambut merupakan protein yang dapat berfungsi sebagai jaringan pengeluaran bagi unsur esensial, unsur non esensial dan unsur yang bersifat toksik. Unsur-unsur yang tidak dapat diolah kembali umumnya akan menyatu dengan pertumbuhan rambut, konsentrasi unsur yang terdapat dalam rambut tetap selama struktur rambut tidak berubah. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi keberadaan unsur logam dibandingkan analisis darah dan analisis urin dimana kedua analisis ini kurang dapat memberikan indikasi jalur pengeluaran unsur dari dalam tubuh (Ayodele et al. 2010). Penelitian yang menggunakan rambut sebagai media untuk mendeteksi keberadaan unsur yang terdapat dalam tubuh telah banyak dilakukan seperti Ogboko et al (2009) meneliti kadar unsur Pb dan Cd dalam rambut dan saliva pada anak-anak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan memperhatikan faktor sosial-ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Cun

(70)

(1980) menyelidiki hubungan antara penyakit keshan yaitu penyakit kelainan jantung pada anak-anak dengan selenium, Ulvi et al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada rambut penderita epilepsi. Unsur runut memiliki empat peran penting bagi kehidupan organism :

1. Sebagai pembentuk struktur enzim, merupakan bagian inti dari katalis agar dapat berlangsungnya reaksi biologis.

2. Beberapa dari unsur runut berperan sebagai donor atau aseptor elektron pada reaksi reduksi atau oksidasi.

3. Beberapa unsur runut berperan sebagai transport dan pelepas oksigen dalam tubuh.

4. Beberapa unsur runut mempunyai peran struktural, memberikan kestabilan dan struktur tiga dimensinya merupakan molekul biologis yang penting (Nielsen & Hunt 1988).

Dalam tubuh mineral zink dan selenium berguna untuk pertumbuhan, kecerdasan, dan daya imun. Pemberian suplemen selenium dapat dengan nyata meningkatkan IQ anak (Hamim 2008). Kobalt dibutuhkan oleh tubuh dalam bentuk vitamin B12

berfungsi mencegah terjadinya anemia. Defisiensi mineral mikro Zn, Se, dan Co dapat menyebabkan ganguan dalam metabolisme tubuh maupun dalam perkembangan IQ. Terpenuhinya kebutuhan mineral dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh pola makan, taraf pendapatan, dan lingkungan tempat tinggal.

Rumusan Masalah

(71)

Hipotesis

Terdapat hubungan antara kadar unsur runut Zn, Se, dan Co pada rambut siswa terhadap pendapatan orang tua melihat besarnya peran pendapatan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dengan semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua diharapkan kadar unsur runut semakin tinggi sesuai dengan kisaran kadar unsur runut dalam rambut.

Batasan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran konsentrasi unsur runut Zn, Se, dan Co pada siswa sekolah dasar (SD) serta korelasinya dengan taraf pendapatan orang tua, penelitian ini menggunakan siswa SD kelas satu Negeri I Way Halim Permai di provinsi Lampung sebagai sempel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode AAS sebagai metode untuk menganalisis unsur runut dalam rambut.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur runut Zn, Se, dan Co pada rambut siswa SDN I Way Halim Permai di provinsi Lampung serta untuk mendapatkan informasi keterkaitan taraf pendapatan orang tua dengan kadar unsur runut.

Manfaat Penelitian

(72)

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan bergizi merupakan makanan yang diperlukan untuk melakukan proses metabolisme, mengandung unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan. Gizi yang baik turut berperan dalam pencegahan terjadinya berbagai macam penyakit infeksi dan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. Ketercukupan makanan bergizi ini dapat dipengaruhi oleh pola makan dan pendapatan orang tua. Pengaturan pola makan sehari-hari yang seimbang seperti tertuang pada Pedoman Umum Gizi Seimbang Direktorat Gizi Masyarakat RI antara lain adalah mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam serta memenuhi kecukupan energi. Pendapatan sangat berpengaruh dalam memenuhi akses pangan secara ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga memberi dampak pada konsumsi dan gizi seseorang. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung terhadap taraf penghasilan dengan mengacu tingkat pengeluaran penduduk Lampung maka diperoleh tingkat pengeluaran penduduk lampung tahun 2009 minimal sebesar Rp. 630.000 (enam ratus tiga puluh ribu rupiah) berarti pendapatan penduduk lampung sedikit diatas taraf pengeluaran penduduk lampung. Acuan yang digunakan oleh BPS dalam menentukan taraf penghasilan berdasarkan tingkat pengeluaran karena pengeluaran merupakan indikator riil yang paling mendekati dengan pendapatan yang dihasilkan. Dari hasil survei yang dilakukan di SDN I Way Halim provinsi Lampung pendapatan orang tua dapat dikelompokkan seperti pada Tabel 1

Tabel 1 Pengelompokan Pendapatan Orang Tua

Rendah (Rp) Sedang (Rp) Tinggi (Rp) 1.000.000 > 1.000.000 sampai

dengan 2.000.000

(73)

Pendapatan berpengaruh besar dalam mempengaruhi status gizi seseorang. Status gizi yang baik atau optimal terjadi bila zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi dan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan. Status gizi dikatakan lebih bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebih, sedangkan status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh konsumsi makan yang ditentukan oleh jumlah dan jenis pangan yang dibeli (Almatsier 2006). Keadaan sosial ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah makanan yang tersedia

dalam keluarga sehingga menentukan status gizi keluarga tersebut.

Wayne (2004) yang melakukan penelitian mengenai keterlibatan orang tua pada kompetisi sosial serta akademik murid-murid Taman Kanak-Kanak di daerah urban meyimpulkan bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua berpenghasilan tinggi memiliki sifat lebih kooperatif, memiliki kontrol diri dan perkembangan kognitif lebih baik dibandingkan anak-anak yang tumbuh dengan penghasilan orang tua rendah.

Rambut

(74)

+ Zn2+ Zn + 2H+

Gambar 1 Reaksi Ion Zn2+ dengan Rantai Samping Sistein (Nnorom et al. 2005).

Struktur rambut terdiri dari lapisan dalam (medula), korteks, dan lapisan luar yang kuat (kutikula) seperti terlihat pada gambar berikut

Gambar 2 Folikel Rambut Manusia (Bergfield 2007).

(75)

sosoial-ekonomi. Beberapa pertimbangan rambut sebagai media penelitian unsur runut karena didalam rambut unsur runut terakumulasi dengan konsentrasi lebih besar dari pada dalam darah maupun dalam urin, rambut mampu memberikan informasi historial sehingga dapat digunakan mengukur unsur runut dalam menentukan status nutrisi (Nnorom et al. 2005), selain itu rambut juga merupakan jaringan yang ideal untuk studi epidemologi karena pada saat pengambilannya tidak menimbulkan rasa sakit, tempat pembuangan yang normal, mudah dikumpulkan, disimpan dan dianalisis. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi keberadaan unsur runut dibandingkan analisis darah dan analisis urin, karena kedua analisis tersebut tidak dapat menggambarkan kondisi dalam jangka waktu lampau mengenai banyaknya racun dari unsur runut di dalam tubuh. Analisis darah mengukur komponen yang terserap sementara dalam sirkulasi sebelum pembuangan dan penyimpanan, sedangkan analisis urin hanya mencerminkan kadar unsur runut beracun yang dilepaskan dari darah oleh ginjal untuk jangka waktu pendek, yakni beberapa jam saja.

Oleh sebab itu dengan melakukan penelitian pada rambut maka kita dapat mengungkapkan data kelebihan, kekurangan dari unsur runut. Unsur runut yang akan di deteksi berada pada daerah kutikula, daerah ini disusun oleh polimerisasi protein dengan matriks protein sulfur yang homogen, dan bagian rambut yang aktif menyerap unsur runut dari makanan adalah matriks sel pada papilla dari kantung rambut (Bergfield 2007). Penggunan rambut sebagai media untuk mengevaluasi unsur runut yang terdapat dalam tubuh telah banyak dilakukan seperti Ogboko et al (2009) melakukan penelitian mengenai kadar Pb serta Cd pada rambut dan saliva pada anak-anak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan memperhatikan faktor sosial-ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Penelitian yang dilakukan oleh Ogboko et al memberikan kesimpulan bahwa faktor sosial ekonomi tidak mempengaruhi konsentrasi unsur Pb dan Cd yang terdapat di dalam rambut. Ulvi et al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada penderita epilepsi, Vasconcellos et al

(76)

menggunakan amalgama. Cun et al (1985) meneliti kadar Zn dalam rambut dan darah pada anak-anak prasekolah di Cina yang mengalami pica, anorexia dan pertumbuhan yang lambat. Hambidge (1982) melakukan penelitian di Denver Colorado menyatakan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi dan keluarga berpenghasilan sedang dengan asumsi status nutrisinya baik mengalami defisiensi Zn yang ditunjukkan dengan pertumbuhan tubuh kurus, lemahnya indra perasa dan hilangnya nafsu makan.

Zink

Gambar

Gambar 2 Folikel Rambut Manusia (Bergfield 2007).
Tabel 2 Angka Kecukupan Zn per hari
Tabel 3 Angka Kecukupan Se per hari
Gambar  4  Metabolisme Kobalamin dalam Tubuh
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan

Langkah selanjutnya adalah melakukan harmonic load flow untuk menganalisa harmonisa yang terjadi pada sistem kelistrikan ESP dan melakukan perhitungan filter

Kecenderungan terakhir adalah bahwa suatu kegiatan bersifat kepentingan umum jika hal itu berkaitan dengan kesehatan, keamanan, atau kesejahteraan masyarakat

Menurut Kuncoro (2001), uji statistik F adalah uji yang menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

Jika banyaknya klaim yang datang setiap hari merupakan proses observasi dan mengalami overdispersi, yaitu kondisi di mana ragamnya lebih besar dari rataannya

DBSCAN (SEQDBSCAN) DENGAN JARAK SIMILARITAS S 3 M ……….………325 (M.4) KLUSTERING DATA SPASIAL MULTIVARIAT DENGAN MODEL BASED CLUSTERING ..335 (M.5) PENERAPAN ANALISIS

DARI MATERIAL LIGNOSELULOSIK DI RPH BATURRADEN BKPH GUNUNG SLAMET BARAT. PERUM PERHUTANI KPH

Penelitian ini juga membuktikan bahwa gerakan politik ekonomi yang mengkomodifikasi budaya tradisional di ranah lokal dalam ruang kapitalisme global menguntungkan pihak