iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI
PADA ANAK KELAS 1 DI SDN “X” DAN “Y”
Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah karies dan penyakit periodontal. Anak umur 6─12 tahun membutuhkan perawatan yang lebih intensif karena pada umur tersebut terjadi pergantian gigi dan pertumbuhan gigi baru. Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut serta karies gigi, karena akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan cara menyikat gigi yang teratur, memperhatikan pola makan, dan melakukan kunjungan dokter gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan perilaku orang tua dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak kelas 1 SD di SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung. Penelitian ini menggunakan disain deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling menurut kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 79 peserta didik beserta orang tua. Pemeriksaan tingkat keparahan karies dilakukan dengan menggunakan indeks def-t dan dilakukan pengisian kesioner pada orang tua subjek penelitian.
Hasil pemeriksaan tingkat keparahan karies pada peserta didik mempunyai kategori sangat tinggi (8,3) dan perilaku orang tua secara keseluruhan mempunyai perilaku yang sedang (51,8%) dalam menjaga kesehatan rongga mulut anak.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
dan perilaku orang tua dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung.
Kata kunci: tingkat pendidikan, perilaku orang tua, tingkat keparahan karies gigi,
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE EDUCATION LEVEL AND BEHAVIOUR OF PARENTS TO SEVERITY OF CARIES IN FIRST GRADE
STUDENT IN “X” AND “Y” PRIMARY SCHOOL
Caries and periodontal disease are two common oral diseases in Indonesia. At
the age of 6─12 years more intensive treatment is needed because in those ages
exfoliation of primary teeth and the growth of permanent teeth occur. Parents should have enough knowledge about oral health and caries, because it would affect the long-term behavior as a result of oral health education. Caries prevention measures can be done by brushing teeth regularly two times a day, in the morning after breakfast and at night before going to sleep, dietary control and regular visit to dentist.
The purpose of this study is to determine the relationship between the education level and behavior of parents to the severity of caries in first grade students in Sukasari 1 and 3 Primary School Bandung. This study design is descriptive-analytic using a cross sectional approach. The study had a total sample of 79 students and their parents who fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Caries severity level examination was conducted by using def-t index and
the subjects’ parents were asked to fill a questionnaire.
The result of the examination showed the severity of caries in first grade students is classified as high in category (8,3) and 51,8% of the parents is proven
to have moderate behavior in maintaining children’s oral hygiene.
This study concluded that there is a relationship between the education level and behavior of parents and the severity of caries in first grade students in Sukasari 1 and 3 primary school in Bandung.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR DIAGRAM ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umun ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
x Universitas Kristen Maranatha
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 6
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 6
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 12
1.6 Metode Penelitian ... 12
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan ………. 14
2.2 Perilaku ………... 17
2.3 Karies gigi ………... 23
2.3.1 Definisi Karies Gigi ………. 23
2.3.2 Etiologi Karies Gigi ………. 24
2.3.3 Faktor Risiko Karies Gigi ……….………... 26
2.3.4 Karakteristik Klinis Karies Gigi ………...………... 28
2.3.5 Patogenesis Karies Gigi ………... 28
2.3.6 Pengukuran Karies Gigi ………... 31
2.3.7 Pencegahan Karies Gigi Pada Anak ………. 32
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 38
3.1.1 Alat Penelitian ... 38
3.1.2 Bahan Penelitian ... 38
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2.1 Populasi Penelitian ... 39
3.2.2 Subjek Penelitian ... 39
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitan ... 39
3.4 Metode Penelitian ... 40
3.4.1 Disain Penelitian ... 40
3.4.2 Variabel Penelitian ... 40
3.3.3 Definisi Operasional ... 41
3.5 Prosedur Penelitian ... 43
3.6 Aspek Etik Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Identitas Responden ... 45
4.1.1.1 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Jenis Kelamin .. 45
4.1.1.2 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Usia ... 46
4.1.1.3 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Pekerjaan ... 47
4.1.1.4 Distribusi Responden Anak Menurut Usia ... 47
4.1.1.5 Distribusi Responden Anak Menurut Jenis Kelamin ... 48
4.1.2 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 49
4.1.3 Distribusi Skor Jawaban Orang Tua Tentang Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan Karies Terhadap Anak ... 50
4.1.4 Indeks Karies ... 50
xii Universitas Kristen Maranatha
Karies Gigi Sulung Peserta Didik Kelas 1 ... 51
4.1.6 Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Sulung Peserta Didik Kelas 1 ... 53
4.2 Uji Hipotesis ... 54
4.2.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 54
4.2.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 54
4.2.3 Pengujian Hipotesis 3 ... 55
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4 ... 55
4.2 Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
5.2.1 Bagi Pihak Sekolah ... 60
5.2.2 Bagi Orang Tua Peserta Didik ... 60
5.2.3 Bagi Peserta Didik Kelas 1SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung Khususnya Kelas 1 ... 61
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN ... 65
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
No Teks Hal
Tabel 3.1 Klasifikasi Angka Kejadian Karies ... 41
Tabel 3.2 Distribusi Skor Jawaban Orang Tua tentang Perilaku Orang Tua dalam
Pencegahan Karies Terhadap Anak ... 50
Tabel 3.3 Kategori Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Tingkat
Keparahan Karies Gigi Sulung Peserta Didik Kelas 1 ... 52
Tabel 3.4 Kategori Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Tingkat Keparahan
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
No Teks Hal
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 11
Gambar 1.2 Bagan Penelitian... 11
Gambar 2.1 Bagan Teori S-O-R ... 18
Gambar 2.2 Bagan Lingkaran yang Menggambarkan Terjadinya Karies Gigi ... 24
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR DIAGRAM
No Teks Hal
Diagram 4.1 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Jenis Kelamin ... 45
Diagram 4.2 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Usia ... 46
Diagram 4.3 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Pekerjaan ... 47
Diagram 4.4 Distribusi Responden Anak Menurut Usia ... 47
Diagram 4.5 Distribusi Responden Anak Menurut Jenis Kelamin ... 48
Diagram 4.6 Distribusi Responden Orang Tua Menurut Pendidikan Formal... 49
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Hal
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian... 65
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden ... 66
Lampiran 3 Surat Perizinan untuk Melakukan Uji Validitas dan Penelitian ... 67
Lampiran 4 Surat Permohonan Penelitian ... 68
Lampiran 5 Informed Consent ... 69
Lampiran 6 Kuesioner Penelitian ... 70
Lampiran 7 Status Pemeriksaan Kesehatan Gigi ... 74
Lampiran 8 Alat dan Bahan Penelitian ... 75
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ... 76
Lampiran 10 Hasil Kuesioner Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 77
Lampiran 11 Hasil Pemeriksaan Kesehatan Gigi ... 78
Lampiran 12 Distribusi Perilaku Orang Tua dalam Tindakan Pencegahan aries Gigi Terhadap Anak ... 82
Lampiran 13 Hasil Kuesioner Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Karies ... 84
Lampiran 14 Kategori Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Sulung Peserta Didik Kelas 1 ... 88
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan dalam
tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut anak adalah karies gigi.1
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, dan daerah interproksimal) lalu
meluas ke arah pulpa.2
Hingga kini penyakit karies gigi merupakan masalah yang tidak ada hentinya.
Masalahnya menjadi lebih kompleks dengan adanya bukti bahwa karies gigi
dipengaruhi oleh perkembangan konsumsi dan lingkungan yang ada di
masyarakat. Disamping itu penyakit karies gigi dapat meluas ke bagian dalam dari
gigi. Plak merupakan penyebab awal dari karies gigi, oleh karena itu setelah
makan sedapat mungkin gigi dibersihkan dengan cara menyikat gigi.3
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu
permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari
gigi, misalnya dari email ke dentin atau ke pulpa.2 Karies merupakan penyakit gigi
dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Laporan hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi
rerata penduduk Indonesia yang bermasalah pada gigi dan mulut sebesar 25,9%,
dimana prevalensi karies melalui pemeriksaan DMF-T untuk rerata nasional
2
Universitas Kristen Maranatha Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi dengan masalah gigi dan
mulut tertinggi di Indonesia.6 Hal ini membuktikan bahwa karies menjadi salah
satu bukti penyakit gigi dan mulut yang paling banyak terjadi di Indonesia.6
Penyebab timbulnya masalah gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya
adalah faktor perilaku yang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut
dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya memeliharaan kesehatan
gigi dan mulut.5
Orang tua memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan anggota keluarganya
terutama anak. Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang
kesehatan gigi dan mulut serta karies gigi. Pengetahuan mengenai kesehatan akan
berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka panjang dari pendidikan
kesehatan.5
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku
yang mendukung atau tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu
melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai
kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak
mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.4
Anak pada usia 6−12 tahun diperlukan perawatan yang lebih intensif karena
pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi permanen. Anak
biasanya banyak jajan di sekolah dan memiliki kegemaran makan makanan yang
manis.5 Sebenarnya anak boleh makan-makanan manis tetapi harus disertai
3
Universitas Kristen Maranatha hilang.6 Jika orang tua kurang mempedulikan kebiasaan untuk menyikat gigi pada
anak, maka penyakit karies gigi akan mudah terjadi. Sebagai orang tua sebaiknya
memberikan contoh yang baik pada anak khususnya dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya. Bila seorang anak tidak terbiasa menyikat gigi maka dari
kebiasaan tersebut dapat menyebabkan anak mengalami karies.7
Anak usia prasekolah (3−5 tahun) umumnya sebagian besar menghabiskan
waktu mereka dengan orang tua, khususnya ibu.8 Pengenalan dan perawatan
kesehatan gigi anak sejak dini merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh
orang tua untuk mencegah terjadinya karies. Pada saat anak memasuki sekolah
dasar (6−7 tahun), merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik
seorang anak, termasuk diantaranya menyikat gigi. Pada usia ini, anak dianggap
sudah mampu untuk menyikat gigi sendiri tanpa harus di bantu oleh orang tua,
tetapi orang tua masih harus mengawasi anak saat menyikat gigi. Kemampuan
seorang anak menyikat gigi dengan baik dan benar merupaka hasil dari
pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua sejak dini, begitu pula sebaliknya.
Hasil yang di harapkan dari pembelajaran yang dilakukan sejak dini adalah untuk
menimbulkan rasa tanggung jawab akan kebersihan dirinya sendiri.8,9
Fenomena yang peneliti temukan mengenai tingginya angka penyakit gigi dan
mulut saat ini khususnya pada anak-anak, dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor perilaku orang tua yang belum menyadari pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini. Fenomena yang peneliti
temukan diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamadi,
4
Universitas Kristen Maranatha Mendono, Kecamatan Kontom, Kabupaten Banggai yang dilakukan pada bulan Januari−Juni 2015.4
Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung ialah sekolah yang berada di
kota Bandung, tepatnya di Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi, lokasinya
berada di lingkungan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maranatha, sehingga
penduduk yang berada di sekitar lingkungan RSGM seharusnya mendapatkan
lebih banyak informasi kesehatahn khususnya mengenai kesehatan gigi dan mulut,
sehingga penduduk yang berada di sekitar lingkungan RSGM harusnya lebih
mengerti akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dan lebih
termotivasi untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Sekolah Dasar
Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung juga berdekatan dengan Universitas Kristen
Maranatha, dimana Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung ini
merupakan sekolah dasar yang bekerja sama dengan Universitas Kristen
Maranatha pada Program Pengalaman Pembelajaran Lapangan 1 (PBL 1).
Sekolah Dasar Sukasari 1 dan 3 Bandung ini merupakan sekolah dengan tingkat
pendidikan orang tua peserta didik yang bervariasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan
Perilaku Orang Tua dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi Pada Anak Kelas 1 di
5
Universitas Kristen Maranatha
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat
keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1
dan 3 Bandung.
2. Adakah hubungan antara perilaku orang tua dengan tingkat keparahan karies
gigi pada anak kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung.
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umun
Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan perilaku orang tua dengan
tingkat keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri Sukasari
1 dan 3 Bandung.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengetahui tingkat pendidikan orang tua anak kelas 1 di Sekolah Dasar
Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung.
2) Mengetahui perilaku orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak
kelas 1 di Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung.
3) Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan perilaku orang tua peserta didik
6
Universitas Kristen Maranatha
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang faktor risiko lain yang dapat menyebabkan anak
terkena masalah karies gigi, hubungan antara tingkat pendidikan dan perilaku
orang tua dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di Sekolah
Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung.
1.4.2 Bagi Orang Tua
Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut, serta perilaku seperti apa yang seharusnya dilakukan kepada anak agar
kesehatan gigi dan mulut anak dapat tetap terjaga sehingga dapat mencegah dan
mengurangi terjadinya kerusakan gigi dan mulut anak.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka pemikiran
Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah
karies dan penyakit periodontal. Karies merupakan penyakit keras gigi, yaitu
email, dentin, dan sementum, yang dapat disebabkan oleh aktivitas jasad renik
suatu karbohidrat. Ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang
kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya terjadi invasi
bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang
7
Universitas Kristen Maranatha Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies adalah faktor (host), agen
(mikroorganisme), substrat (diet), dan faktor waktu. Keempat faktor ini saling
berkaitan dan saling mempengaruhi, sehingga apabila salah satu faktor tidak
ditemukan, maka tidak akan terjadi interaksi yang akan menyebabkan karies gigi.3
Maka dari itu untuk mencegah proses interaksi faktor tersebut diperlukan suatu
pencegahan.4
Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan pendidikan anak
usia dini yang dilakukan oleh orang tua. Pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.10 Sampai usia enam
tahun, anak diajarkan oleh orang tua dan orang tua memberikan contoh untuk
menjaga kebersihan gigi dan mulut, anak di ajarkan cara menyikat gigi yang
benar, dan sebagainya, dengan demikian diharapkan kebiasaan yang diajarkan
selama ini dapat anak terapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Setelah anak
memasuki umur enam tahun ke atas, anak dianggap sudah mampu melakukan
kebersihan mulut sendiri tanpa harus dibantu oleh orang tua, meskipun masih
tetap harus di awasi. Saat itulah kita dapat menilai hasil dari pendidikan yang
orang tua selama ini lakukan kepada anak tentang menjaga kebersihan mulut. Kita
dapat melihat, apa yang orang tua selama ini ajarkan, dapat dilakukan anak
dengan baik atau tidak, menjadi suatu rutinitas yang harus dilakukan setiap hari
8
Universitas Kristen Maranatha dapat di lihat dari keadaan gigi dan mulut anak, jika keadaan gigi dan mulut anak
baik, tandanya pendidikan yang diberikan sejak dini dapat diterapkan dengan baik
oleh anak, begitu pula sebaliknya.11,12,13
Pencegahan karies pada anak memerlukan peran serta dari orang tua. Peran
serta dari orang tua sangat penting dalam perilaku kesehatan karena mengingat
anak usia sekolah masih sangat bergantung pada orang tua. Orang tua hendaknya
memerhatikan kesehatan gigi dan mulut anak sehingga gigi asli dapat
dipertahankan seumur hidup agar kesehatan gigi dengan fungsi optimalnya dapat
dinikmati.6 Pengetahuan orang tua tentang pencegahan karies anaknya akan
sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak. Pencegahan karies dapat
dilakukan dengan cara menyikat gigi secara teratur, memperhatikan pola makan,
dan melakukan kunjungan kedokter gigi secara rutin.4
Bila pencegahan tidak dilakukan, dampaknya akan segera terlihat pada anak
dimana dapat menyebabkan keterbatasan fungsi, rasa sakit secara fisik,
ketidaknyamanan secara psikis, disabilitas fisik, psikis, dan sosial, yang akan
berdampak pada kualitas hidup anak.6 Banyak orang tua yang beranggapan bahwa
gigi sulung hanya sementara dan akan diganti oleh gigi permanen sehingga
mereka tidak memerhatikan kebersihan gigi anak tersebut. Padalal sebenarnya
justru pada masa gigi susu itulah anak harus mulai diajarkan untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan giginya.14 Peran orang tua ini akan bergantung pada
tingkat pendidikan dan perilaku.3
Pendidikan sangat berhubungan erat dengan pengetahuan, terutama
9
Universitas Kristen Maranatha diasumsikan memiliki pengetahuan yang baik.6 Tingkat pendidikan
merepresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam memperoleh dan
memahami informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
diasumsikan semakin baik tingkat pemahamannya terhadap informasi kesehatan
yang diperolehnya sehingga semakin mendorong seseorang mencari
informasi-informasi dan akan menerima serta menggunakan informasi-informasi tersebut sehingga
akan membuat seseorang menjadi semakin baik dalam hal pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan yang memengaruhi perilaku hidup sehat, dengan demikian juga
semakin mudah dalam memperoleh pekerjaan dan semakin banyak penghasilan
yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.6,7,15
Menurut Green tahun 2000, menyatakan bahwa karakteristik pendidikan
sebagai faktor predisposisi akan mempermudah terjadinya perubahan perilaku
pada seseorang dalam melakukan praktik deteksi dini karies gigi. Seseorang yang
memiliki pendidikan tinggi akan termotivasi untuk melakukan upaya untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Pendapat Kasnodiharjo tahun 1988,
menyatakan bahwa faktor dominan yang memengaruhi perilaku positif adalah
tingkat pendidikan.15
Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan. Tingkat pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.10
Sedangkan yang dimaksud perilaku adalah respon atau reaksi seseorang
10
Universitas Kristen Maranatha aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun
yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.16
Dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak, tenaga kesehatan dan peran
serta orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua memiliki peran yang cukup besar
dalam mendidik dan mengajarkan cara hidup sehat bagi anaknya, sebab seorang
anak akan memperoleh pengetahuan dan pendidikan tentang segala hal pertama
kali dari orang tuanya.5 Dengan demikian pengetahuan orang tua tentang
bagaimana cara hidup sehat khususnya untuk mencegah terjadi penyakit gigi dan
mulut serta cara menjaga kebersihan rongga mulut, akan menentukan status
kesehatan gigi dan mulut anaknya kelak. Anak yang selalu di didik dari kecil
untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut, pada akhirnya penyakit karies gigi
11
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian
Tingkat Pendidikan Karies Perilaku
Tingkat Pendidikan
Pendidikan Menengah
Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
Perilaku Mempengaruhi Status Kesehatan
Gigi dan Mulut Anak
Penyakit Gigi dan Mulut
KARIES
Host
Waktu Substrat Mikroorganisme
12
Universitas Kristen Maranatha
1.5.2 Hipotesis Penelitian
H01: Tidak Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
tingkat keparahan karies gigi pada peserta didik kelas 1 SD.
Ha1: Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat
keparahan karies gigi pada peserta didik kelas 1 SD.
H02: Tidak terdapat hubungan antara perilaku orang tua dengan tingkat
keparahan karies gigi pada peserta didik kelas 1 SD.
Ha2: Terdapat hubungan antara perilaku orang tua dengan tingkat keparahan
karies gigi pada peserta didik kelas 1 SD.
1.6 Metodologi Penelitian
Disain penelitian : Cross sectional
Jenis penelitian : Deskriptif analitik dengan metode survei
Teknik pengumpulan data : Kuesioner dan observasi
Populasi : Anak SD kelas 1 yang bersekolah di Sekolah
Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung
Sampel : whole sample
13
Universitas Kristen Maranatha
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi : Sekolah Dasar Negeri Sukasari 1 dan 3 Bandung.
60 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dan
perilaku orang tua dengan tingkat keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di SDN
Sukasari 1 dan 3 Bandung didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat keparahan karies
gigi pada anak kelas 1 di SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung. (p = 0,029).
2. Terdapat hubungan antara perilaku orang tua peserta didik dengan tingkat
keparahan karies gigi pada anak kelas 1 di SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung.
(p = 0,039).
5.2Saran
5.2.1 Bagi Pihak Sekolah
Bagi pihak sekolah diharapkan lebih mengefektifkan kembali UKS terutama
UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), serta lebih memperhatikan jajanan yang
dijual di sekolah.
5.2.2 Bagi Orang Tua Peserta Didik
Hasil penelitian ini diharapkan agar orang tua lebih menekankan kepada anak
61
Universitas Kristen Maranatha menggosok gigi agar menjadi suatu kebiasaan bagi anak untuk menggosok
giginya.
5.2.3 Bagi Peserta Didik Kelas 1 SDN Sukasari 1 dan 3 Bandung
Khususnya Kelas 1
Hasil penelitian ini disarankan agar peserta didik SDN Sukasari 1 dan 3
Bandung untuk mengurangi konsumsi makanan kariogenik dan membiasakan diri
untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari.
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya meneliti hubungan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat keparahan karies gigi anak dan perilaku orang tua terhadap tingkat
keparahan karies gigi anak. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya menambahkan
faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat keparahan karies gigi anak,
dan diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti tingkat pendidikan
orang tua dengan jumlah sampel yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat dalam mencari hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan
62 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Worotitjan Indry, Mintjelungan N. Christy, Gunawan Paulina. Pengalaman karies gigi serta pola makan dan minum pada anak sekolah dasr di desa kiawa kecamatan kawangkoan utara. Jurnal e-GiGi (eG); 2013 mar:1(1):60-8.
2. Tarigan Rasinta. Karies gigi. 2nd ed. Jakarta: Penerbit buku kedokteran ECG; 2012.p. 1-22.
3. X Indirawati Tjahja N, F, Sintawati, Yovita Tince A. Gambaran karies gigi permanen di beberapa puskesmas kota dan kabupaten bandung, sukabumi serta bogor tahun 2002. Media litbang kesehatan:2006;26-27.
4. Hamadi Dewi A., Gunawan Paulina N, Mariati Ni Wayan. Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan karies dan status karies murid sd kelurahan mendono kecamatan kintom kabupaten banggai. Jurnal e-GiGi (eG);2015 jan-jun:3(1):8-9.
5. Yulianti Rizka Puji, Muhlisin Abi. Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak di sdn v jawa tengah karanganyar. 25-31.
6. Tulangow Jeiska Triska, Marianti Ni Wayan, Mintjelungan Christy. Gambaran status karies murid sekolah dasar negeri 48 manado berdasarkan status social ekonomi orang tua. 2013 sep:1(2):86-92.
7. Sariningrum Eviyati, Irdawati. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. Hubungan tingkat pendidikan, sikap dan pengetahuan orang tua
tentang kebersihan gigi dan mulut pada anak balita 3−5 tahun dengan
tngkat kejadian karies di paud jatipurno. 2009 sep;2(3):119-120.
8. Anwar Ayu Irmadani, T Felicia Devy. hubungan pengetahuan ibu tentang karies gigi dengan status karies gigi murid di taman kanak-kanak kusudarsini kecamatan biringkanaya kota makasar.2.
9. Isrofah, Nonik Eka M. Pengaruh pendidikan kesehatan gigi terhadap pengetahuan dan sikap anak usia sekolah di SD Boto Kembang Kulonprogo Yogyakarta. Pena judika kesehatan:2010.
10.Undang−Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
63
Universitas Kristen Maranatha 11.Pantow CB, Warouw SM, Gunawan PN. Pengaruh Penyuluhan Cara
Menyikat Gigi Terhadap Indeks Plak Gigi Pada Siswa SD. Jurnal e-Gigi; 2014: 2 (2).
12.Khotimah Khusnul, Ns. Suhandi, Purnomo. Faktor-faktor yang berhubungan denga jeadian karies gigi pada anak usia 6−12 tahun di sd negeri karangayu 03 semarang. 2-4.
13.Kusumaningrum Windasari, Arifah Siti, Zulaicha Endang. Naskah publikasi. Gambaran perilaku orang tua dalam perawatan gig karies anak toddler di puskesmas bendosari kabupaten sukoharjo. 2012:1-8.
14.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
15.Sumentri Ni Nengah. Jurnal kesehatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam deteksi dini karies gigi pada anak balita di kecamatan kuta utara kabupaten badung. 2013 Jan;1(1).
16.Achmadi Umar Fahmi. Kesehatan Masyarakat. Teori dan aplikasi. Jakarta:Rajawali pers;p.113.
17.Haq Izzah Qomarul, Susilaningrum Destri, Akbar M. Sjahid. Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah dasar 7012 tahun di kelurahan kenjeran Surabaya.3-4.
18.Pengertian pendidikan menurut para ahli. E-jurnal. Available from: http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html
19.Notoatmojo Soekidjo. Promosi Kesehatan. Teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka cipta; 2010.p. 43-46.
20.Entjang Indah. Ilmu kesehatan masyarakat.Jakarta: PT Citra Aditya Bakti.
21.Angela ami. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. 2005 Jul-Sep. 38(3).132-34.
22.Ramayanti Sri, Purnakarya Indral. Kesehatan masyarakat. Peran makanan terhadap kejadian karies gigi. 2013 Sep. 7(2).
64
Universitas Kristen Maranatha 24.Cappelli P. David, Mobley Connie Chenevert. Prevention in clinical oral
health care. Florida.Elsevier. 2008.
25.Sibarani Merry R. Majalah Kedokteran. Karies: etiologi, karakteristik dan tatalaksana. Jan-mar. 30(1).p. 15-18.
26.Petersen Poul Eric, Baez Ramon J. world Health Organization. Oral health surveys. 5th ed. [Online]. 2013. Available from: http://www.who.int/oral_health/publications/9789241548649/en/.
27.Menuju gigi dan mulut sehat. Karies gigi: pengukuran risiko dan evaluasi.
Available from:
http://usupress.usu.ac.id/files/Menuju%20Gigi%20dan%20Mulut%20Seha t%20_Pencegahan%20dan%20Pemeliharaan__Normal_bab%201.pdf.
28.Black dentist. Dental Health Education (DHE). 2010 mei 15. Available from: http://j11101228.blogspot.co.id/2010/05/dental-health-education-dhe.html
29.Sari Sekar Arum Novita, Efendi Ferry, Dian Praba. Pengaruh pendidikan kesehatan metode simulasi menggosok gigi teknik modifikasi bass dengan keterampilan dan kebersihan gigi dan mulut pada anak MI At-Taufiq kelas V.p. 1-7.
30.Pertiwi Arlette Suzy Puspa. Kunjungan pertama ke dokter gigi. available
from:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/first_visit.pdf
31.Parenting Indonesia. Usia ideal anak ke dokter gigi. Available from: http://www.parenting.co.id/bayi/usia+ideal+anak+ke+dokter+gigi
32.Tanujaya Cynthia. Hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua dalam pencegahan karies dengan indeks karies gigi sulung pada usia 4─5 tahun. 2013.
33.Yanti Veplia. Hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam memelihara kesehatan gigi dengan skor def-t anak usia 3-6 tahun di KB-TK Indriyasana Bandung.
34.Sudjana. Metoda statistika. 6th. Bandung: Tarsito; 2005.
35.Kuesioner Orang Tua. Hubungan faktor perilaku ibu terhadap kejadian
karies. 65-6. Available from: URL: