• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2

RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SUSI YOHANNA FRIANTY SITORUS NIM 2113311071

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Susi Yohanna Sitorus, NIM 2113311071, Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperative Script terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 orang. Sampel penelitian ini adalah sampel yang ditetapkan dari sebagian jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 330 orang siswa.

Penelitian ini bersifat eksperimen dengan model one group pre-test and post-test desain. Dari pengolahan data yang diperoleh kemampuan membandingkan unsur intrinsik drama sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan rata-rata 64,17, standar deviasi 8,2, dengan berkategori sangat baik 0% berkategori baik 33%, berkategori cukup 58%, berkategori kurang 8%, dan berkategori sangat kurang 0%. Sedangkan hasil kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative Script diperoleh rata-rata 75,6, standar deviasi 9,5, dengan berkategori sangat baik 28%, berkategori baik 50%, berkategori cukup 22%, berkategori kurang 0%, dan berkategori sangat kurang 0%. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah sebesar 5,54 ; setelah diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan , pada taraf signifikan 5% = 2,03, karena yang diperoleh lebih besar dari yaitu 5,54 2,03, hipotesis alternatif ( ) diterima.

Berdasarkan anailisis data di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Cooperative Script berpengaruh positif terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara tahun pembelajaran 2015/2016.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan anugerahnya sehingga piienulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap

Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh karena

itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs.Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Syairal Fahmi Dalimunthe S.Sos., M.I.Kom. Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

6. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

selalu membimbing dan mengarahkan penulis dengan tulus dan penuh kesabaran

sepanjang proses penulisan Skripsi ini.

7. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian,M.Pd., Sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu mengarahkan penulis dengan tulus dan penuh kasih mulai dari awal

perkuliahan hingga pada penulisan Skripsi ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang senantiasa mengajari

(8)

9. Supardi,S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Rantau Utara yang

memberikan bantuan kepada saya selama melaksanakan penelitian.

10. Bapak/ Ibu Guru SMP Negeri 2 Rantau Utara yang memberikan izin penelitian

dan motivasi yang baik dan semangat kepada penulis.

11.Teristimewa kepada Ayahanda S.Sitorus dan Ibu T.Saragih,S.Pd serta abang dan

adik tersayang yang memberikan perhatian, motivasi, doa, serta dukungan baik

moral, material yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.

12.Josua Erns Sibarani,A.Md yang telah mendoakan, memotivasi serta membantu

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

13.Teman-teman kost pondokan asri dan terkhusus sahabat penulis Ruth Y.S,

Juliana, Hotmaida, Yahni, Inri, dan teman yang lain yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, terima kasih untuk segala motivasi dan bantuannya.

14.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat dan

dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Januari 2016

Penulis,

Susi Yohanna Sitorus

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KARANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Hakekat Model Pembelajaran ... 8

2. Model Pembelajaran Cooperative Script ... 9

a. Langkah- langkah Model Pembelajaran Cooperative Script ... 10

(10)

Cooperative Script ... 11

c. Manfaat Model Pembelajaran Cooperative Script ... 11

3. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama ... 12

4. Unsur Intrinsik Drama ... 13

a. Tema ... 13

B. Kerangka Konseltual ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 23

C. Variabel Penelitian dan Operasional Penelitian ... 25

1. Variabel Penelitian ... 25

2. Definisi Operasional Penelitia... 25

D. Metode Penelitian... 26

E. Instrumen Penelitian... 27

F. Desain Penelitian ... 28

G. Organisasi Pengolahan Data ... 34

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

1. Deskripsi Data Pre-Test ... 40

a. Deskripsi Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intriksi drama sebelum Menggunakan model Cooperative Script ... 40

b. Analisis Data Pre-Test... 42

2. Deskripsi Data Post-Test ... 45

a. Deskripsi Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intriksi drama sesudah Menggunakan Model Cooperative Script ... 45

b. Analisis Data Post-Test ... 47

B. Uji Normalitas Analisis Data ... 50

1. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 50

2. Uji Normalitas Data Post-Test ... 52

C. Uji Homogenitas ... 54

D. Uji Hipotesis ... 55

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas SMP Negeri 2 Rantau Utara ... 24

Tabel 3.2 Desain Penelitian Desain One Group Pre-Test dan Post-Test ... 29

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama ... 30

Tabel 3.4 Aspek- Aspek Penilaian Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama ... 32

Tabel 3.5 Kategori dan Penilaian ... 34

Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script ... 40

Table 4.2 Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script (Pre-Test) Berdasarkan Kategori ... 41

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 42

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Pre-Test ... 44

Tabel 4.5 Nilai Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Scrip ... 45

Tabel 4.6 Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Scrip (Post-Test) Berdasarkan Kategori ... 46

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test... 47

Tabel 4.8 Identifikasi Kecenderungan Post-Test ... 49

Tabel 4.9 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test... 50

(13)

Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Post-Test ... 52

Tabel 4.12 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Diagram Batang Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik

Drama Sebelum Mengunakan Model

Pembelajaran Cooperative Script ... 42

Gambar 4.2 Histogram Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Cooperative Script (Pre-Test ... 44

Gambar 4.3 Diagram Batang Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sesudah Mengunakan Model

Pembelajaran Cooperative Script ... 47

Gambar 4.4 Histogram Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama Sesudah Menggunakan Model

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus kelas VIII SMP ... 65

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 66

3. Teks Drama ... 73

4. Tes Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama ... 79

5. Lembar Hasil Kerja Siswa ... 80

6. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 85

7. Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 88

12.Tabel Distribusi Frekuensi F dengan dk ... 89

13. Tabel Nilai “t” untuk Berbagai df ... 90

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran sastra bukanlah pengajaran sastra saja melainkan juga proses

belajar mengajar yang memberi kemampuan dan keterampilan mengapresisasi

sastra melalui proses interaksi dan transaksi antara cipta sastra dengan yang

dipelajarinya. Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang diharapkan dapat

melakukan pembinaan dan pengembangan untuk merealisasikan pengajaran sastra

bagi siswa. Salah satu pembinaan dan pengembangan itu dapat dilakukan melalui

proses pengajaran. Sasaran utama untuk merealisasikan pengajaran sastra

terutama drama adalah sekolah karena sekolah merupakan tempat atau wadah

untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan dan kearifan siswa juga bukan hanya

sekedar mencari makna tetapi memberikan makna berdasarkan sosiasi

pengalaman batin sastrawan yang bersangkutan.

Menurut Ahmadi (dalam Endraswara 2011:11) menyatakan dari aspek

etimologi istilah drama berasal dari akar tunjang drama dari bahasa Greek

(Yunani Kuno) drau yang berarti melakukan (action) atau berbuat sesuatu.

Selanjutnya, menurut KBBI(2008:342) drama yaitu komposisi syair atau prosa

yang diharapkan dapat menggambarkan hehidupan dan watak yang melalui

(17)

2

Dari pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa drama adalah

karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah

laku yang dipentaskan dalam beberapa babak (adegan).

Unsur-unsur drama perlu diketahui untuk menafsirkan unsur-unsur drama perlu

diketahui untuk menafsirkan unsur-unsur intrinsik drama. Untuk meningkatkan

pendidikan di Indonesia, pemerintah membuat perubahan dari KBK menjadi

KTSP. Kurikulum ini menekankan pada kecakapan- kecakapan yang berguna

untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan.

Dalam KTSP 2006, memahami unsur intrinsik drama sebagai bagian sastra

merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dipelajari, di tingkat SMP

khususnya Kelas VIII tepatnya pada kompetensi Dasar 7.1 Mengidentifikasi unsur

intrinsik teks drama. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu

memahami unsur intrinsik dalam drama dan berhasil memperoleh pengalaman

jiwa serta menekankan pikiran-pikiran kritis terhadap nilai kemasyarakatan dan

kehidupan yang terjadi didalam drama.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru Bahasa Indonesia di

SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu dapat dikemukakan bahwa

kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama belum menunjukkan hasil

yang maksimal. Menurut penelitian Nurul Huda Hasibuan (2010) dalam skripsi

yang berjudul “Pengaruh Metode Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis

Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Unsur Intrinsik Naskah Drama Oleh Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu”

(18)

3

mencapai nilai maksimal yaitu dengan rata-rata 63,95. Penelitian Hasmy Fauzi

Hasibuan (2013) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran

Listening Team Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama”

Siswa Kelas VIII SMP Swasta Al-Ulum Medan menunjukkan bahwa kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik drama belum mencapai nilai maksimal yaitu

dengan rata-rata 64,52. Berdasarkan data yang dikumpulkan di atas, terlihat

bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama masih rendah.

Beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari kesulitan siswa dalam mengikuti

suatu mata pelajaran diantaranya disebabkan tidak adanya cara atau strategi yang

digunakan dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik drama. Hal ini

dikarenakan pola mengajar guru masih mengarah pada pola konvensional. Dengan

demikian guru diwajibkan mampu memilih materi pelajaran, model pembelajaran

yang dapat membantu peserta didik mencapai keberhasilan pembelajaran dan

melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan

metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi peserta

didik merupakan suatu kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang guru

sehingga nantinya kualitas pembelajaran akan berdampak positif bagi

pengembangan peserta didik dalam menguasai ilmu pengetahuan.

Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2006:33) bahwa Pengembangan KTSP

perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang kondisif bagi terciptanya suasana

aman, nyaman, dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung

(19)

4

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pembelajaran menganalisis unsur intrinsik drama harus menggunakan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa. Dalam penelitian ini

peneliti menawarkan sebuah model yaitu model pembelajaran Cooperative Script.

Peneliti memilih model ini karena model pembelajaran yang sesuai dalam

melaksanakan pembelajaran aktif, khususnya dalam menganalisis unsur intrinsik

pada siswa sekolah menengah pertama .

Cooperative Script merupakan salah satu bentuk atau model pembelajaran

kooperatif. Miftahul A’la (2011:97) model pembelajaran Cooperative Script

adalah metode belajar dimana siswa berpasanga dan secara lisan mengikhtisarkan

bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas. Selanjutnya,

Slavin (2008:175) menyatakan bahwa, model pembelajaran Cooperative Script

merupakan model pemebalajaran yang dapat yang dapat meningkatkan daya ingat

siswa yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan serta mengaitkan

fakta-fakta dn konsep-konsep yang pernah didapatkan dalam pemecahan masalah.

Jadi, model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar

yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada siswa

untuk membacanya sejenak dan memberikan masukkan ide- ide pokok yang

kurang lengkap dalam materi yang ada secara bergantian sesama pasangannya

(20)

5

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti merasa lebih tertarik

melakukan penelitian untuk melihat pengaruh model pembelajaran tersebut

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada

penelitian ini adalah:

1) Kemampuan siswa SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten

Labuhanbatu dalam mengidentifikasi unsur intrinsik drama masih

rendah.

2) Siswa kurang mampu menuangkan ide untuk mengidentifikasi unsur

intrinsik drama.

3) Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran drama.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan

pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan

sebelumnya, maka peneliti ini dibatasi pada model Cooperative Script dalam

(21)

6

menuangkan ide dalam menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti mengenai pengaruh model

pembelajaran Cooperative Script terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur

intrinsik drama maka, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu sebelum

menggunakan model Cooperative Script ?

2) Bagaimana pengaruh hasil mengidentifikasi unsur intrinsik drama kelas

VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu sesudah

menggunakan model Cooperative Script ?

3) Apakah model Cooperative Script berpengaruh terhadap kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas , maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1) Mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu sebelum

(22)

7

2) Mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu sesudah

menggunakan model Cooperative Script

3) Mengetahui apakah model Cooperative Script berpengaruh terhadap

kemampuan menganalisis unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi

banyak pihak, manfaat hasil penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

1) Menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang akan

meneliti permasalahan yang relevan.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan

pengetahuan dan terori pembelajaran bahasa, khususnya

pembelajaran menganalisis unsur intrinsik drama dengan

menggunakan model cooperative script.

2) Manfaat Praktis

1) Menjadi bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur

intrinsik drama.

2) Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari penelitian tentang pengaruh

model pembelajaran Cooperative Scrip terhadap kemampuan mengidentifikasi

unsur intrinsik drama oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara tahun

pembelajaran 2015/2016, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama oleh siswa kelas

VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara tahun pembelajaran 2015/2016

sebelum menggunakan model pembelajaran Cooperative Script berada

pada kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 64,17

(rata-rata pre-test 64,17)

2. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama oleh siswa kelas

VIII SMP Negeri 2 Rantau Utara tahun pembelajaran 2015/2016

setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative Script berada

pada kategori baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh 75,6 (rata-rata

post-test 75,6)

3. Berdasarkan Uji “t” membuktikan bahwa model pembelajaran

Cooperative Script memeberikan pengaruh yang positif terhadap

kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik drama oleh siswa kelas

(24)

70

B. Saran

1. Simpulan di atas menunjukkan bahwa hasil kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Rantau Utara tahun pembelajaran 2015/2016 dengan model

pembelajaran Cooperative Script memberi pengaruh yang signifikan

atau positif . Oleh karena itu, guru bahasa Indonesia hendaknya dapat

lebih kreatif dalam menerapkan model pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan pada pembelajaran sastra, khususnya

mengidentifikasi unsur intrinsik drama.

2. Para siswa perlu meningkatkan minat membaca dan perhatian terhadap

pembelajaran sastra, khusunya mengidentifikasi unsur intrinsik drama.

Hal ini berguna untuk mengetahui kesusastraan di Indonesia.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan

perkembangan model pembelajaran yang digunakan disekolah

(25)

71

DAFTAR PUSTAKA

Ala’ Miftahul. 2011. Kuantum Teacing. Yogyakarta: Diva Press

Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Brahim.1968.Drama dan Pendidikan.Jakarta:PT Gunung Agung.

Depdiknas.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke- IV.Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara,Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Jakarta: PT Buku Seru

Evin,dkk. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama dengan Metode Adaptasi Inkuiri Pada Siswa Kelas VIII-c Mts Al Fatah Sawahan Nganjuk Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal. Malang

Hasmy.2013..Pengaruh Model Pembelajaran Listening Team terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Al-Alun Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi.FBS.Unimed

Huda, Mitahul.2014. Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Istarani. 20011. 58 Model Pembelajaran Inofatif. Medan: Media Persada

Mulyasa. 2006.Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia

Muslich dan Hayati.2011. Latihan Apresiasi Sastra. Surabaya:Triana Media

Mursini.2011.Apresisi Pembelajaran Sastra Anak-anak.Medan:CiptaPustaka Media Printis .

Nurul.2010. Pengaruh Metode Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Unsur Intrinsik Naskah Drama Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu Tahun Pembelajaran 2011/2012.Skripsi. FBS.Unimed

Priyanti. 2010. Unsur- Unsur Drama. Jakarta: Balai Pustaka.

(26)

72

Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori,Rijet dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Soemanto, Bakti.2001. Jagad Teater. Yogyakarta. Mespres.

Sudijono.2008.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bina Aksara.

Sugiyono.2008.MetodePenelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono,Agus.2010.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Tarigan,Hendry Guntur.1985.Prinsip- Prinsip Dasar Sastra.Bandung:Angkasa.

Waluyo. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Prasetia Widya Pratama.

Gambar

Tabel  4.13 Pengujian Hipotesis Penelitian .............................................................
Gambar 4.1  Diagram Batang Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik    Drama  Sebelum Mengunakan Model

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui hasil belajar siswa menyimak berita dengan metode. Cooperative Script (CS) pada siswa kelas VIII SMP Negeri

Kontribusi Penguasaan Unsur- unsur Intrinsik Drama terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Salapian Tahun Pembelajaran 2016/2017,

Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak Tahun Pembelajaran

Apakah ada pengaruh model pembelajaran cooperative script yang signifikan terhadap kemampuan memahami teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Medan Tahun

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berbentuk kualitatif.Data dalam penelitian ini adalah pembelajaran memahami unsur intrinsik novel remaja padal kelas VIII SMP

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berbentuk kualitatif.Data dalam penelitian ini adalah pembelajaran memahami unsur intrinsik novel remaja padal kelas VIII SMP

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur drama, rata- rata 67 dengan kategori kurang, Hal ini dibuktikan

Apabila dikonfirmasikan dengan KKM, maka kemampuan menentukan unsur intrinsik cerpen melalui model pembelajaran inkuiri siswa kelas VIII B SMP Negeri 10 Kota Palopo, yaitu yang