PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG BOLAK
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
TITY WAHYUNI DAULAY NIM 2123111080
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
i
ABSTRAK
Tity Wahyuni Daulay, NIM 2123111080. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap kemampuan menulis teks berita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak yang berjumlah 196 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak, diperoleh sampel yaitu kelas VIII-C yang berjumlah 30 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test
post-test design yang hanya dilakukan pada satu kelas saja.
Distribusi data yang diperoleh rata-rata pre-test sebesar 65,97 dengan standar deviasi 10,02 sedangkan rata-rata post-test sebesar 81,67 dengan standar deviasi 9,25. Hasil perhitungan uji
berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data dilakukan uji F. Hasil perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,17 sedangkan
Ftabel = 1,84 untuk = 0,05, dk= 30 orang. Ternyata, Fhitung Ftabel
yakni 1,17 1,84. Hal ini membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji “t”. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh thitung = 6,23
sedangkan ttabel = 2,04. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari
ttabel yaitu 6,23 2,04. Hal ini membuktikan bahwa model
pembelajaran cooperative script berpengaruh siginifikan terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Model Pembelajaran Cooperative
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script terhadap Kemampuan
Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penelitian ilmiah ini diharapkan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini penulis
juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga skripsi ini dapat
dimejahijaukan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi.
7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik.
8. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Dosen Penguji I.
9. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji II.
10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
iii
limpahan perhatian dan doa yang begitu ikhlas untuk keselamatan dan
keberhasilan penulis. Serta adik-adik tersayang Affanny Wahyudi Daulay,
Aldy Wildani Daulay, Disky Waldini Daulay, dan Desky Waldeni Daulay
yang selalu memberikan semangat beserta dukungan kepada penulis.
13.Sahabat tercinta, teman senasib sepenanggungan selama berada di
perantauan; Sri Devi Hsb, Siti Khoirunnisa, Yuli Hardiyanti, dan Suyanti
yang telah menghibur juga memberikan semangat yang luar biasa kepada
penulis.
14.Rekan-rekan yang tidak pernah lelah menemani, membantu, serta
mendukung penulis; Sari Aziwirdah, Dian Novita Sari, Nur Rizqi Syafitri,
Sery Muryanis, Wahyu Rizki Indira, Desi Khairani, Nola Yanthi Damanik,
dan Ira Novita Situmorang.
15.Muhammad Ali Syarief dan Prilly Mahatei Latuconsina yang selalu mampu
memotivasi dan menginspirasi penulis melalui karya-karya yang mereka
punya. Kedua remaja ini selalu mampu mengembalikan mood penulis ketika
merasa jenuh dalam mengerjakan tugas akhir.
16.Yohana Raphyta Munthe, teman yang selalu memberikan dukungan sejak
awal PPLT di SMA Negeri 2 Perbaungan
17.Teman-teman seperjuangan, kelas Dik Reguler C 2012. Terkhusus kepada
anggota Cimi-cimi Grup yang memberikan dukungan doa, kedamaian hati,
serta semangat.
Sebagai karya tulis tidak mustahil terdapat kekurangan pada skripsi ini,
baik dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan
saran perbaikan sangatlah diharapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.
Medan, Agustus 2016 Penulis
iv
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Hakikat Model Pembelajaran Cooperative Script ... 10
a. Pengertian Model Pembelajaran ... 10
b. Model Pembelajaran Cooperative Script ... 11
c. Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Script ... 13
d. Kelebihan Model Pembelajaran Cooperative Script ... 15
e. Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Script .... 17
2. Kemampuan Menulis Teks Berita ... 18
a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 18
b. Hakikat Teks Berita ... 20
c. Unsur-unsur Teks Berita ... 21
d. Struktur Teks Berita ... 23
v
B. Kerangka Konseptual ... 32
C. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel ... 36
C. Metode Penelitian ... 39
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 39
E. Desain Penelitian ... 41
F. Instrumen Penelitian ... 41
G. Jalannya Eksperimen ... 44
H. Organisasi Pengolahan Data ... 46
I. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Hasil Penelitian ... 52
B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 63
C. Uji Homogenitas ... 68
D. Uji Hipotesis ... 69
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78
A. Simpulan ... 78
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa ... 37
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan Post-test ... 41
Tabel 3.3 Penilaian Menulis Teks Berita ... 42
Tabel 3.4 Tabel Kategori Penilaian ... 43
Tabel 3.5 Tabel Jalannya Eksperimen ... 43
Tabel 4.1 Data Kemampuan Menulis Teks Berita Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script (Pre-Test) ... 51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 54
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script ... 55
Tabel 4.4 Data Kemampuan Menulis Teks Berita Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script (Post-Test) ... 56
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test ... 58
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Script ... 60
Tabel 4.7 Analisis Data Pre-test dan Post-test ... 61
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Pre-test ... 61
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester II ... 79
Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ... 82
Lampiran 3 Pre-Test (sebelum perlakuan) ... 89
Lampiran 4 Post-Test (sesudah perlakuan) ... 90
Lampiran 5 Tabel Z Distribusi Normal ... 91
Lampiran 6 Nilai Kritis L ... 94
Lampiran 7 Tabel F ... 95
Lampiran 8 Tabel Distribusi t ... 97
Lampiran 9 Hasil Pre-test ... 99
Lampiran 10 Hasil Post-test ... 102
Lampiran 11 Dokumentasi Hasil Penelitian ... 107
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa siswa yang ditentukan pada empat aspek pokok
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis merupakan standar
kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Keempat aspek tersebut saling mempengaruhi antara satu
dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui
suatu hubungan urutan yang teratur. Mula-mula kita belajar menyimak bahasa
kemudian disusul dengan berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan menulis.
Keterampilan menyimak dan berbicara didapatkan oleh seseorang melalui
peniruan yang bersifat alamiah dan langsung dalam proses komunikasi.
Sedangkan keterampilan membaca dan menulis diperoleh secara sengaja melalui
proses belajar. Kedua keterampilan berbahasa tersebut digunakan dalam
komunikasi tertulis secara tidak langsung atau tidak secara tatap muka dengan
orang lain.
Menulis seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan
suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan,
latihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi
seorang penulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk
menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan. Menulis memiliki beberapa tujuan,
diantaranya mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara
2
dengan cara membantu siswa menulis dengan penuh keyakinan pada diri sendiri
secara bebas. Namun, saat ini masih banyak siswa yang kurang berminat dalam
menulis. Siswa berpikir bahwa keterampilan menulis itu sangat sulit untuk
dilakukan. Hal ini sangat mempengaruhi kemampuan menulis siswa yang rendah.
Padahal dengan menulis, kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, dan pikiran
kita secara langsung.
Menulis teks berita termasuk kompetensi dasar yang harus dicapai siswa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Kompetensi ini tertuang dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (2006) semester genap, yaitu pada KD 12.2 “Menulis
teks berita secara singkat, padat, dan jelas.” Menulis teks berita cocok untuk
pembelajaran menulis pada siswa kelas VIII SMP, karena pada taraf ini siswa
banyak mengamati dan mengalami hal-hal yang terjadi di sekitarnya sehingga
dapat dijadikan topik atau tema untuk menulis sebuah teks berita. Tema dalam
berita adalah peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat dan siswa sudah
bisa merespon lingkungan, membayangkan dalam pikiran, kemudian
menuangkannya dalam tulisan. Oleh karena itu, keterampilan menulis teks berita
harus dikuasai oleh seluruh siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Namun, harapan tersebut tidak sesuai dengan hasil yang terjadi di lapangan.
Penyebabnya antara lain berhubungan dengan guru, siswa, metode serta model
yang digunakan pada saat pembelajaran. Salah satunya adalah siswa kurang
percaya diri dalam menulis. Hal ini diungkapkan oleh Bambang Siswanto dalam
3
Model Think Pair Share pada Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul
Islamiyah Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012.” Beliau
mengemukakan bahwa kemampuan menulis teks berita masih dianggap sulit dan
siswa kurang percaya diri dalam menulis.
Paparan pada penelitian tersebut sesuai dengan kasus di sekolah yang diteliti
oleh penulis. Pada tanggal 6 Januari 2016 saat melakukan wawancara di sekolah
yang bersangkutan, Ibu Maria Bulan Siregar, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 1 Padang Bolak mengatakan bahwa rata-rata nilai siswa
kelas VIII dalam menulis teks berita adalah 68. Hanya sekitar 20% siswa yang
lulus dalam pelajaran menulis teks berita sesuai dengan KKM (kriteria ketuntasan
minimal) yang berlaku di sekolah tersebut yakni 75. Beliau juga menambahkan
bahwa dari 20% siswa yang lulus tersebut, ada beberapa siswa yang menyalin teks
berita dari surat kabar atau internet. Artinya, teks berita yang mereka tulis bukan
karya sendiri melainkan karya orang lain. Siswa hanya sekedar menulis untuk
memenuhi tugas yang diberikan saja. Hal tersebut tentu disebabkan karena siswa
kurang percaya diri dalam menulis dan pelajaran mengenai teks berita masih
dianggap sulit oleh siswa.
Selain itu, siswa merasa jenuh saat diberi tugas menulis atau mengarang, dan
masih kesulitan menulis teks berita dengan baik sehingga mengakibatkan hasil
belajar siswa masih tergolong rendah. Hal tersebut diungkapkan dalam jurnal
Desy Arisani Sitorus, Vol.3 No.3 Juli 2014 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita.”
4
sering merasa jenuh pada saat diberi tugas menulis atau mengarang. Hal ini terlihat ketika siswa disuruh menulis teks berita oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagian besar siswa belum mampu menuliskan teks berita dengan baik, siswa masih bingung dalam menentukan tema, ide, struktur teks, unsur-unsur teks dan mengembangkan isi karangannya.
Kurangnya pemahaman siswa tentang menulis teks berita berdampak negatif
pada nilai yang dicapai siswa. Rendahnya pencapaian nilai tersebut disebabkan
karena siswa kesulitan merangkai pokok-pokok berita menjadi sebuah berita yang
singkat, padat, dan jelas. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 1 Padang Bolak,
sekolah yang penulis teliti. Seperti telah disebutkan di atas hanya sekitar 20%
siswa yang nilainya memenuhi KKM yang telah ditentukan, sisanya 80% siswa
tidak mencapai nilai 75 (tidak mencapai nilai KKM) dalam pelajaran menulis teks
berita. Kurangnya pemahaman siswa tentang menulis teks berita disebabkan
karena guru tidak menggunakan media saat mengajarkan materi pelajaran,
khususnya materi menulis teks berita, sehingga siswa kesulitan memahami unsur,
struktur, dan kaidah kebahasaan teks berita yang merupakan hal terpenting dan
harus dikuasi sebelum menulis sebuah teks berita. Oleh karena itu nilai siswa
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Seperti halnya yang diungkapkan
Desy Arisani Sitorus dalam jurnalnya Vol.3 No.3 Juli 2014 yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Kemampuan Menulis Teks
Berita.”
5
Masalah lain yang sering dihadapi adalah pembelajaran konvensional yang
masih digunakan guru dalam mengajar. Di sekolah yang penulis teliti, guru belum
memiliki model atau metode yang kreatif untuk mengajarkan siswa, khususnya
dalam materi menulis teks berita. Hal ini sejalan dengan pernyataan Desty Junita
Sitohang dalam jurnalnya Vol.3 No.2 Juli 2014 yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa Sebagai Fasilitator dan
Penjelas) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita.” Beliau menyatakan,
“Siswa mengalami masalah dalam memahami pelajaran karena guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional belum menggunakan model
pembelajaran yang aktif dan inovatif, sehingga siswa cepat merasa bosan pada
saat mengikuti proses pembelajaran.”
Menyadari hal itu, maka kemampuan menulis teks berita perlu dibenahi agar
siswa dapat meningkatkan keterampilan berbahasa mereka, khususnya
keterampilan menulis. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar mengenai
kemampuan menulis teks berita, maka solusi yang ditawarkan menggunakan
model pembelajaran cooperative script. Model ini adalah salah satu jenis model
pembelajaran kooperatif yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan
serta mengaitkan fakta-fakta dan konsep-konsep dengan cara berpasangan dan
bergantian secara lisan untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari.
Penyampaian materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau
ringkasan materi ajar kepada siswa yang kemudian diberikan kesempatan kepada
6
gagasan-gagasan baru ke dalam materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa
diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dalam materi
yang ada secara bergantian sesama pasangannya masing-masing. Dengan
demikian, model pembelajaran cooperative script ini dinilai cocok untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks berita.
Menurut Evrin Septya Lilasa Siagian (2014:5) dalam skripsinya yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script (Skrip Kooperatif)
terhadap Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014” model cooperative script (skrip koooperatif) ini
cocok untuk pembelajaran menyimak berita karena melalui model ini siswa dapat
mengetahui isi berita seperti apa yang terjadi, bagaimana kejadian itu
berlangsung, siapa pelakunya, kapan dan di mana kejadian tersebut. Siswa akan
memahaminya dengan cara bergantian dengan pasangannya dalam
mengungkapakan kembali isi berita yang telah dibaca sebelumnya. Dengan
demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative
script dinilai mampu meningkatkan kemampuan menulis teks berita karena
sebelum memulai kegiatan menulis, siswa telah menguasai kemampuan
menyimak dan memahami teks berita dengan baik.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap
kemampuan menulis teks berita oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa kurang percaya diri dalam menulis.
2. Pelajaran menulis teks berita sering dianggap sulit bagi siswa.
3. Siswa merasa jenuh saat diberikan tugas menulis.
4. Guru tidak menggunakan media saat mengajar.
5. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya masalah yang diidentifikasi, maka penulis membatasi
masalah yang diteliti agar penelitian ini dapat mencapai sasarannya dengan baik.
Maka yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
konvensional yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi kurang
efektif dan sistematis, dimana guru aktif mentransfer hasil pemikirannya kepada
siswa sedangkan siswa pasif dan tidak kreatif. Hal ini menyebabkan siswa kurang
memahami cara menulis sebuah teks berita. Oleh karena itu, penulis menawarkan
model pembelajaran cooperative script yang secara teoretis mampu menarik
perhatian siswa dalam belajar, sehingga diharapkan siswa mampu menulis teks
berita dengan baik.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
8
1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan
model pembelajaran cooperative script?
2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan
model pembelajaran cooperative script?
3. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative script
terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 dalam menulis teks berita
sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative script.
2. Untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 dalam menulis teks berita
sesudah menggunakan model pembelajaran cooperative script.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran cooperative
script terhadap kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam
pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam menulis teks berita.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk
peneliti dalam mengajar nantinya. Melalui model ini, guru akan lebih
fokus meneliti kemampuan menulis teks berita siswanya di dalam kelas
ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran
lebih lancar, terarah, dan tetap terkondisi.
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat
meningkatkan kualitas pengajarannya.
c. Sebagai bahan perbandingan untuk peneliti-peneliti lain dalam objek ini
75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan tentang
pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap kemampuan menulis
teks berita oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang Bolak Tahun
Pembelajaran 2015/2016 maka dapat disimpulkan yakni sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang
Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menerapkan model
cooperative script pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,97 dengan
nilai tertinggi 85 dan terendah 45 serta standar deviasi 10,02. Pada
kategori sangat baik sebanyak 2 siswa, kategori baik sebanyak 12 siswa,
kategori cukup sebanyak 13 siswa dan kategori kurang sebanyak 3 siswa.
2. Kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padang
Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah menerapkan model
cooperative script berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 81,67
dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 60 serta standar deviasi 9,25. Pada
kategori sangat baik sebanyak 16 siswa, kategori baik sebanyak 13 siswa,
dan kategori cukup sebanyak 1 siswa.
3. Penerapan model pembelajaran cooperative script memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Padang Bolak tahun pembelajaran 2015/2016 dengan hasil
76
dapat dilihat dari selisih nilai kemampuan menulis teks berita sebelum dan
setelah menggunakan model pembelajaran cooperative script sebesar 15,7
atau meningkat sebesar 52,33%.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran sebagai berikut.
1. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa menggunakan model
pembelajaran cooperative script memberikan pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita. Oleh karena itu,
model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran dalam belajar mengajar di kelas, khususnya materi tersebut.
2. Pentingnya guru bidang studi bahasa Indonesia ketika memilih dan
menyesuaikan model pembelajaran cooperative script dalam proses
pembelajaran.
3. Sebaiknya dalam menggunakan model pembelajaran cooperative script,
guru bahasa Indonesia memiliki pemahaman yang baik dari segi persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan evaluasi agar hal yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik.
4. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain agar
memberikan masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan, khususnya
77
77
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Ana Nadhya. 2005. Penulisan Berita. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Ahmadi, M. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press.
. 2012. Penulisan Karya Tulis. Jakarta: Halaman Moeka.
Barus, S.W. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Rencana Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SLTP
Kelas 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Huda, Miftahul. 2013. Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Junaedi, Fajar. 2013. Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung:Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata Pena.
78
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumadiria, A.S.H. 2008. Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan
Jurnalis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi. Surabaya: Pustaka Pelajar.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siagian, Evrin Septya Lilasa. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative
Script (Skrip Kooperatif) terhadap Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. Medan.
Siswanto, Bambang. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Melalui
Model Think Pair Share Pada Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Islamiyah Jakenan Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012. UNNES. Semarang.
Sitohang, Desty Junita. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator
And Explaining (Siswa Sebagai Fasilitator dan Penjelas) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurnal Bahasa dan
Sastra Vol. 3, No. 2 Juli 2014. ISSN 2301-5926. Halaman 1-13.
Sitorus, Desy Arisani. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Swasta PTPN IV Bp. Mandoge Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurnal