• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Porman Hutagaol, NIM 2113111060, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah(Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Membandingkan Teks Prosedur Kompleks pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) untuk melihat kemampuan membandingkan teks prosedur kompleks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) terhadap kemampuan membandingkan teks prosedur kompleks pada

siswa kelas Xdengandesainpenelitiantwo group post-test design.Populasi penelitian ini terdiri dari 704 siswadengansampel35 orang siswa kelas eksperimen (variabel X) dan 35 orang siswa kelas kontrol (variabel Y).Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapat, variabel X memperoleh rata-rata sebesar 79,71 dan standar deviasi sebesar 6,6 sedangkan variabel Y memperoleh rata-rata sebesar 70,57 dan standar deviasi sebesar 8,5. Berdasarkan uji normalitas data variabel eksperimen diperoleh Lhitung< Ltabel yaitu 0,126< 0,149 maka dapat dinyatakan bahwa data variabel X berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas yang dilakukan pada variabel kontrol diperoleh Lhitung< Ltabel yaitu 0,091< 0,149 hal ini menunjukkan bahwa data variabel Y berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas variabel penelitian diperoleh nilai Fhitung< Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 yaitu 1,28< 1,75 , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel homogen. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 4,565 > 1,663,maka hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nihil(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) lebih berpengaruh daripada model pembelajaran ekspositori terhadap

kemampuan membandingkanteks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(6)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10

a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 10

b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

c. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah .. 15

(7)

v

Kompleks ... 19

a. Pengertian Teks Prosedur Kompleks ... 19

b. Struktur Teks Prosedur Kompleks ... 20

c. Ciri Kebahasaan ... 22

1) Kata Penghubung Waktu ... 22

2) Kata Ganti Benda ... 22

3) Kata kerja ... 23

4) Menggunakan Kalimat Perintah ... 23

d. Contoh Teks Prosedur Kompleks ... 23

3. Model Pembelajaran Ekspositori ... 24

a. Langkah-langkah Model Pembelajaran Ekspositori ... 26

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Ekspositori ... 28

B. Kerangka Konseptual ... 29

C. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 31

1. Populasi Penelitian ... 31

2. Sampel Penelitian ... 31

(8)

vi

D. Metode Penelitian ... 34

E. Desain Penelitian ... 35

F. Jalannya Eksperimen ... 36

G. Instrumen Penelitian ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 42

I. Uji Persyaratan Analisis Data ... 44

1. Uji Normalitas ... 45

2. Uji Homogenitas ... 46

3. Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

1. Kemampuan Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ……... 47

2. Kemampuan Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Dengan Menggunakan Model Pembelajaran BerbasisMasalah... 48

B. Analisis Data ... 49

1. Analisis Data KemampuanMembandingkan Teks Prosedur Kompleks Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 50

(9)

vii

C. Uji Persyaratan Analisis Data... 54

1. Uji Normalitas ... 54

a. Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 54

b. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 56

2. Uji Homogenitas ... 58

3. Uji Hipotesis ... 60

D. TemuanPenelitian ... 62

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tahap-Tahap & Tingkah Laku Guru Di Dalam Pembelajaran

Berbasis Masalah... 17

Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Pembelajaran 2014/2015 ... 33

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Two Group Post-Test Design ... 37

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Membandingkan Teks Prosedur Kompleks ... 38

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 41

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 41

Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 43

Tabel 4.1 KemampuanMembandingkanTeksProsedurKompleksKelas X-TKJB Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori... 47

Tabel 4.2 KemampuanMembandingkanTeksProsedurKompleksKelas Kontrol Kelas X-TKJ C Dengan Menggunakan Model PembelajaranBerbasisMasalah ... 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kemampuan Membandingkan Teks Prosedur Kompleks Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 51

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 52 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kemampuan Membandingkan

(11)

ix

Model Pembelajaran BerbasisMasalah ... 52

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Tes Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Tes Eksperimen ... 56

(12)
(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 80

Lampiran 2 RencanaPelaksanaandan Pembelajaran (RPP) ... 81

Lampiran 3 Teks A dan Teks B ... 90

Lampiran4 Instrumen Penelitian ... 94

Lampiran 5 Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors ... 95

Lampiran 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 96

Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 97

Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 98

(14)
(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan proses belajar yang sifatnya berkesinambungan. Proses belajar di dalam sebuah lembaga pendidikan formal merupakan sebuah upaya dalam memanusiakan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari pendidikan. Salah satu penunjangnya adalah sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah merupakan tempat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan kehidupan berbangsa guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu pemerintah merancang kurikulum untuk semua mata pelajaran agar proses belajar mengajar terarah dan terwujudnya pendidikan yang lebih baik lagi. Pada saat ini Indonesia menggunakan Kurikulum 2013 yang menuntut perubahan yang lebih baik lagi dalam sistem pendidikan. Dalam Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar.Prinsip Kurikulum 2013 menjadikan sumberbelajar berbasis aneka sumber belajar, artinya siswa dapat belajar atau mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber.

(16)

2

dipandang sebagai teks, bukan hanya kata atau kaidah kebahasaan saja. Di dalam pembelajaran tersebut siswa diharapkan mampu mengolah teks dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Salah satu teks yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA/SMK adalah teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks ini adalah teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Penulisan teks prosedur kompleks harus dilakukan secara berurutan.Salah satu kompetensi yang dituntut dari teks prosedur kompleks adalah kemampuan untuk membandingkan teks prosedur kompleks.

Slameto (2010:56) menyatakan,

“Kemampuan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan

kedalamsituasi yang baru dengan cepat

danafektif,mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Kemampuan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Setiap individu memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda dalam melakukan tindakan. Kemampuan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut.

(17)

3

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam terkait dengan materi dari Kompetensi Dasar bagian membandingkan, siswa akan menemukan kesulitan-kesulitan dalam membandingkan suatu teks. Hal ini dikarenakan para siswa belum benar-benar memahami struktur dan ciri kebahasaan dari suatu teks. Sulitnya mengidentifikasi ciri kebahasaan dari kedua teks yang akan dibandingkan juga disebabkan oleh kurang berminatnya siswa membaca. Jika dihadapkan pada dua teks yang berbeda untuk dibandingkan, sulit sekali menumbuhkan minat membaca pada siswa yang sudah tentu juga menyulitkan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru bahasa Indonesia Dra. Safriantina,M.Pd menyatakan bahwa materi ini merupakan sesuatu yang baru bagi siswa dan siswa masih kurang memahami. Dilihat dari data yang diperoleh dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, yang menimbulkan kurangnya minat siswa di dalam proses pembelajaran.

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks, penulis menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Base Learning). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base

Learning) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pelaksanaannya akan lebih memberikan ruang bagi siswa untuk dapat berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran. Seperti yang diungkap oleh Tan (dalam Rusman 2011:229), “Model pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran

(18)

betul-4

betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.”

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Pembelajaran ini umumnya dimulai dengan bagaimana siswa memikirkan penyelesaian suatu tugas kemudian diikuti dengan mengomunikasikan hasil pemikirannya, dan akhirnya melalui diskusi, siswa dapat menuliskan kembali hasil pemikirannya. Dengan keterlibatan yang aktif ini diharapkan akan dapat memberikan motivasi tersendiri untuk siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks.

(19)

5

siswa untuk mendapat pengetahuan dari berbagai sumber dalam memecahkan masalah.

Siswa dapat fokus pada masalah yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan aktif dalam belajar. Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui diskusi sehingga dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang beragam seperti diskusi, bekerjasama, dan interaksi kelompok. Disamping itu siswa juga memecahkan permasalahan seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, menginterpretasi data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi siswa.

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari. Melalui model pembelajaran berbasis masalah siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat dan bersemangat dalam belajar yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari latar belakang diatas, muncul ketertarikan penulis untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Membandingkan Teks

(20)

6

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. kemampuan siswa membandingkan teks masih rendah, 2. kurangnya minat siswa membaca,

3. kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan model pembelajaran, dan

4. belum di terapkannya model pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan solusi dariidentifikasi masalah diatas terhadap masalah yang dibatasi pada poin 1 dan 4. Maka peneliti menggunakan judul,“pengaruh

model pembelajaran berbasis masalahterhadap kemampuan membandingkan teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2014/2015”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian dibawah ini sebagai berikut:

(21)

7

2. bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2014/2015 dalam membandingkan teks prosedur kompleks menggunakan model pembelajaran ekspositori?

3. adakah pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan membandingkan teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2014/2015 dalam membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,

2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pembelajaran 2014/2015 dalam membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori,

(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang terkait. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa dalam proses pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

b. Bagi Guru

(23)

9

c. Bagi Pembaca

(24)

78 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, dapat ditulis simpulan sebagai berikut :

1. kemampuan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata sebesar 70,57 dengan kategori cukup.

2. kemampuan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning) adalah memiliki nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 90 dengan

nilai rata-rata sebesar sebesar 79,71 dengan kategori baik.

3. terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning)terhadap kemampuan membandingkan teks prosedur kompleks

(25)

79

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada sejumlah saran yang dapat dikembangkan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleksdiharapkan perlu mendapat perhatian atau bimbingan dari guru mata pelajaran. Kemampuan membandingkan sering di anggap sebagai hal sepele namun dalam kenyataannya siswa cukup sulit melakukannya dan cenderung mendapatkan kendala saat membandingkan teks.

2. Model pembelajaran berbasis masalah disarankan untuk digunakan dalam kegiatan membandingkan teks prosedur kompleks karena sangat menantang siswa untuk berpikir kritis, teliti, dan kreatif juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membandingkan teks prosedur kompleks.

(26)

80

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. _________. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewi, Ratna. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Memproduksi Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zein.2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia : Wahana Pengetahuan Kelas X SMA. Jakarta: Kemendikbud.

___________. 2013. Bahasa Indonesia : Buku GuruBahasa Indonesia Ekspresi

Diri dan Akademik Kelas X SMA. Jakarta: Kemendikbud.

Kosasih, E. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X (Kelompok/Wajib) Bedasarkan Kurikulum 2012. Jakarta:Erlangga.

Mahsun. 2013. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.

Margono S.2010.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.

Moffit. 2002. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning): Apa,

Bagaimana, dan Contoh pada subpokok Bahasan Statistika. Proseding Seminar Nasional Paradigma Baru Pembelajaran MIPA.

Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: PT Kencana. Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Sanjaya,Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(27)

81

_______.2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:PT Kencana Prenada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineke Cipta.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sugiono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:PT Kencana Prenada Media.

Tri Priyatni, Endah. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam

Gambar

Tabel 4.6   Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen .................................

Referensi

Dokumen terkait

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi D III Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

pendidikan menyat akan bahw a set iap sekolah menjalin kemit raan dengan.. lembaga lain yang relevan, berkait an dengan input , proses, out put

CATATAN DISKUSI DAN KONSULTASI GURU.. Nama

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Analisis kesejajaran berdasarkan urutan asam amino yang dideduksi dari cDNA Mfs menunjukkan bahwa fragmen MaMFS mempunyai kesamaan 80% dengan bagian MFS_1 dari M.. truncantula

Selain itu, diharapkan pendekatan kadar air kritis termodifikasi dapat digunakan untuk produk biskuit sehingga pendugaan umur simpan biskuit dapat dilakukan dengan cara yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata