• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA MATERI BIOTEKNOLOGI KELAS IX SMP SE-KOTA PADANGSIDIMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA MATERI BIOTEKNOLOGI KELAS IX SMP SE-KOTA PADANGSIDIMPUAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA MATERI BIOTEKNOLOGI KELAS IX SMP SE-KOTA PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

ERYATI ZETKAS NIM : 8146174011

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Eryati Zetkas. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Materi Bioteknologi Kelas IX SMP se-Kota Padangsidimpuan. Tesis Program Pasca sarjana Universitas Negeri Medan (Unimed), 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah siswa yang tidak tuntas pada materi Bioteknologi, menganalisis indikator yang paling sulit dipahami, menganalisis Ranah Kognitif pada materi Bioteknologi, dan mendiagnosis faktor penyebab kesulitan belajar pada materi Bioteknologi. Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dengan jumlah sampel sebanyak 335 siswa. Teknik pengambilan sampel digunakan teknik cluster random sampel. Teknik pengumpulan data adalah instrument tes pilihan berganda untuk penguasaan materi Bioteknologi, angket dan wawancara. Data diolah dengan teknik persentase. Berdasarkan hasil penelitian tes penguasaan materi Bioteknologi menunjukkan bahwa: (a). Ada sebanyak 151 siswa yang tuntas dengan persentase (45,62%) dan sebanyak 180 siswa tidak tuntas dengan persentase (54,38%); (b). Indikator kompetensi yang mengalami kesulitan belajar adalah membedakan produk bioteknologi pangan yang konvensional dan modern (18,91%), mengidentifikasi manfaat bioteknologi (30,25%), memberikan beberapa contoh pembuatan makanan dan minuman dengan penggunaan bioteknologi konvensional (30,49%), membuat produk bioteknologi pangan sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (29,16%), mengurutkan langkah-langkah pembuatan kultur jaringan (13,92%), mengidentifikasi proses dan keuntungan serta kerugian melakukan kultur jaringan (51,67%), mengidentifikasi proses dan keuntungan serta kerugian melakukan hidroponik (44,27%), mendeskripsikan cara bercocok tanam dengan media aeroponik (35,31%), mengidentifikasi proses produk rekombinasi gen dengan sifat baru yang kita inginkan (32,03%), dan mengidentifikasi dampak bioteknologi (22,03%). Ditinjau dari ranah kognitif kesulitan belajar siswa pada materi Bioteknologi pada C1 sebesar 50,93%, C2 sebesar 32,22%, C3 sebesar 25,39%, C4 sebesar 32,52%, dan C5 sebesar 30,51%, C6 sebesar 25,73%. Faktor internal penyebab kesulitan belajar pada materi Bioteknologi yaitu minat sebesar 38,14%, motivasi sebesar 42,20%, dan bakat sebesar 41,33%. Sedangkan faktor eksternal peran guru sebesar 23,10% dan sarana sebesar 13,71%.

(6)

ABSTRACT

Eryati Zetkas. The Analysis of Biotechnology Learning Difficulties Students Class IX Junior High School in Padangsidimpuan City. The Thesis of the Program Graduate State University of Medan (Unimed), 2016.

This study aims to determine the number of students who did not complete the Biotechnology material, analyzing the indicators of the most difficult to understand, analyze Cognitive Domains on Biotechnology material, and diagnose the causes of learning disabilities in Biotechnology material. This research is descriptive qualitative with a total sample of 335 students. The sampling technique used cluster random sampling. The data collection technique is a multiple-choice test instrument for the mastery of Biotechnology, questionnaires and interviews. The data is processed by using a percentage. Based on the results of tests mastery of biotechnology research shows that: (a). There were 151 students who completed the percentage (45.62%) and as many as 180 students did not complete the percentage (54.38%); (b). Indicators competencies with learning difficulties is distinguishing conventional food biotechnology products and modern (18.91%), identifying the benefits of biotechnology (30.25%), giving a few examples of the manufacture of food and beverages with the use of conventional biotechnology (30.49%), make simple food biotechnology products that can be used in everyday life (29.16%), sort the steps of making a tissue culture (13.92%), identify the process and the advantages and disadvantages of undertaking a tissue culture (51.67%), identify the process and the advantages and disadvantages do hydroponics (44.27%), describe how to grow crops with aeroponic media (35.31%), identifying the gene recombination products with new properties that we want (32.03%), and identify the impact biotechnology (22.03%). Judging from the cognitive difficulties of students in Biotechnology material on C1 of 50.93%, 32.22% C2, C3 amounted to 25.39%, C4 amounted to 32.52%, and 30.51% of C5, C6 of 25 , 73%. Internal factors that cause learning difficulties in Biotechnology material that is of interest at 38.14%, amounting to 42.20% motivation and talent of 41.33%. While external factors the role of teachers by 23.10% and amounted to 13.71% means.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini akhirnya. Adapun

judul dari tesis ini adalah “Analisis Pemahaman dan Kesulitan Belajar Siswa

Materi Bioteknologi Kelas IX SMP se-Kota Padangsidimpuan” yang disusun

untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

program Studi Pendidikan Biologi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Banyak pihak yang telah membantu, membimbing dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, dengan rasa rendah hati dan tulus penulis

mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Dr. Fauziyah Harahap,

M.Si. dan Dr. Syahmi Edi, M.Si. selaku pembimbing tesis yang dengan sabar

telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi serta meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Kepada ketiga nara sumber Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.P., Prof. Dr.

Ramlan Silaban, M.Si dan Dr. Hasruddin, M.Pd. yang telah memberikan masukan

dan koreksi untuk perbaikan tesis, tidak lupa seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang

telah memberikan ilmunya selama penulis belajar di Program Pascasarjana

Pendidikan Biologi Unimed. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan

terima kasih dan pengharagaan kepada :

1. Rektor Universitasi Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si.

2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr.

(8)

3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si.

yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan tesis

ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, dan Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si. selaku

validator instrument.

5. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan guru di SMP Negeri di Kota Padangsidimpuan

yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

6. Suamiku tercinta Ahmad Wardi Lubis dan anak-anakku Muhammad Husni

Lubis, Meliani Lubis, Zulfahmi Lubis, Rispandi Lubis, dan Fajri Arbai Lubis

yang banyak memberi dukungan dan do’a sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

7. Ibunda Hj. Kasmi Syamrusid dan seluruh keluarga yang telah membantu dan

memberikan dorongan hingga terselesaikan tesis ini.

8. Adinda Maliddin Daulay, sahabatkku Mardiana, Herwin Manurung, Ernilis

juga teman-teman angkatan 2014 kelas B yang telah banyak membantu dan

memotivasi sehingga selesai tesis ini.

Penulis meyadari penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu

penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna

penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan

pendidikan.

Medan, 13 September 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar... 18

2.1.4 Cara Mengetahui Kesulitan Belajar ... 23

2.2 Materi Bioteknologi ... 26

2.2.1 Bioteknologi Konvensional ... 28

2.2.2 Bioteknologi Modern ... 29

2.3 Kesulitan Belajar Bioteknologi ... 37

2.4 Taksonomi Bloom ... 40

3.5 Prosedur Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan Penelitian ... 51

(10)

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.8 Teknik Analisa Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Penguasaan Materi Bioteknologi ... 59

4.1.2 Kesulitan Belajar Siswa Bioteknologi Berdasarkan Indikator ... 60

4.1.3 Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Bioteknologi Berdasarkan Analisis Ranah Kognitif ... 69

4.1.4 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi ... 75

4.1.5 Diskripsi Hasil Wawancara ... 80

4.2. Pembahasan ... 82

4.2.1 Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi ditin- jau dari Indikator ... 82

4.2.2 Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi ditin- jau dari Ranah Kognitif ... 88

4.2.3 Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa di SMP Negeri se-Kota Padangsidimpuan ... 90

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 98

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 100

5.2 Implikasi ... 101

5.3 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Observasi Tentang Nilai Belajar Materi Bioteknologi pada 5 SMP

se-Kota Padangsidimpuan ... 3

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Mikroorganisme yang Dimanfaatkan Serta Produk yang di- hasilkan dari Bioteknologi Konvensional ... 28

Tabel 2.2 Produk dan Kegunaan Bioteknologi Modern ... 30

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Siswa Kelas IX SMP Se-Kota Padangsidimpuan ... 49

Tabel 3.2 Nama Sekolah Sebagai Sampel Penelitian ... 50

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Analisis Kesulitan Belajar ... 54

Tabel 3.4 Distribusi Kisi-Kisi Angket Kesulitan Belajar pada Materi Biotekno- logi ... 55

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa pada Materi Bioteknologi ... 56

Tabel 3.6 Kategori Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa pada Materi Bioteknologi ... 58

Tabel 4.1 Jumlah Persetanse (%) Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas Dalam Tes Penguasaan Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-Kota Padangsidim- puan Berdasarkan KKM (75) ... 59

Tabel 4.2 Persentase (%) Faktor Internal yang Menyebabkan Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi ... 75

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Analisis Kesulitan Belajar pada Materi Bioteknologi ... 107 Lampiran 2 Angket Kesulitan Belajar ... 118 Lampiran 3 Angket Wawancara ... 120 Lampiran 4 Skor Indikator Penguasaan Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-

Kota Padangsidimpuan ... 121 Lampiran 5 Skor Angket Penyebab Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Biotek-

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Proposal dan Pelaksanaan Penelitian ... 52 Gambar 4.1 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Membe-

dakan Produk Bioteknologi Pangan yang Konvensional dan Mo-

dern ... 60 Gambar 4.2 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mengi-

dentifikasi Manfaat Bioteknologi ... 61 Gambar 4.3 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Memberi-

kan Beberapa Contoh Pembuatan Makanan dan Minuman Dengan Menggunakan Bioteknologi Konvensional... 62 Gambar 4.4 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Membuat

Produk Bioteknologi Pangan Sederhana yang dapat Dimanfaatkan Dalam Kehidupan Sehari-hari ... 63 Gambar 4.5 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mengurut-

kan Langkah-langkah dalam Pembuatan Kultur Jaringan ... 64 Gambar 4.6 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mengi-

dentifikasi Proses dan Keuntungan Serta Kerugian Melakukan Kul- tur Jaringan... 65 Gambar 4.7 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mengi-

dentifikasi Proses dan Keuntungan Serta Kerugian Melakukan Hid- roponik ... 65 Gambar 4.8 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mendes-

krispsikan Cara Berococok Tanam dengan Media Aeroponik ... 66 Gambar 4.9 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Mengi-

dentifikasi Proses dan Produk Rekombinasi Gen ... 67 Gambar 4.10 Persentase (%)Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator Menga-

nalisis Dampak Bioteknologi ... 68 Gambar 4.11 Persentase (%)Rata-rata Kesulitan Belajar pada Indikator pada Ma-

teri Bioteknologi di SMP Negeri se-Kota Padangsidimpuan ... 68 Gambar 4.12 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Penge-

tahuan (C1)... 70 Gambar 4.13 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Pema-

haman/Comprehension (C2) ... 70 Gambar 4.14 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Pene-

rapan/Application (C3)... 71 Gambar 4.15 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Peng-

uraian/Analysis (C4)... 72 Gambar 4.16 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Peni-

(14)

Gambar 4.17 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Pema- duan/Synthesis (C6) ... 73 Gambar 4.18 Persentase (%) Rata-rata Kesulitan Belajar Siswa ditinjau dari Ra-

nah Kognitif di SMP Negeri se-Kota Padangsidimpuan ... 74 Gambar 4.19 Persentase (%) Faktor Internal (Minat) sebagai Penyebab Kesulitan

Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-Kota Pa- dangsidimpuan ... 76 Gambar 4.20 Persentase (%) Faktor Internal (Motivasi) sebagai Penyebab Kesu-

litan Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-

Kota Padangsidimpuan ... 77 Gambar 4.21 Persentase (%) Faktor Internal (Bakat) sebagai Penyebab Kesulitan

Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-Kota Pa- dangsidimpuan ... 77 Gambar 4.22 Persentase (%) Faktor Eksternal (Guru) sebagai Penyebab Kesulitan

Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi di SMP Negeri se-Kota Pa- dangsidimpuan ... 79 Gambar 4.23 Persentase (%) Faktor Eksternal (Sarana) sebagai Penyebab Kesuli-

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut perhatian karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun selalu diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah maupun di tingkat perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh kurikulum, buku pelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dari segala sesuatu yang diperkirakan dan dikerjakan. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya.

(16)

2

Tugas utama seorang siswa adalah belajar dan mendapatkan prestasi yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka untuk mencapai prestasi yang baik saat melakukan kegiatan belajar, siswa harus dapat mencapai nilai yang tinggi, mampu memahami apa yang diberikan guru dengan baik, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara baik dan tepat waktu, serta bertingkah laku dan bersikap baik selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut telah melakukan proses belajar dengan baik.

Kesulitan-kesulitan yang ditemukan di dalam proses belajar merupakan hal yang wajar terjadi, namun mesti dihadapi dan dipecahkan sehingga dengan menghadapi dan mempelajari kesulitan belajar tersebut diharapkan akan menjadi lebih mudah dalam mengatasinya sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Menurut Arifin (1994), kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono (2001) bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebutkan dengan kesulitan belajar, menurut Dalyono (2005).

(17)

3

Kedua faktor tersebut berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi prestasi yang dicapai siswa.

Salah satu contoh faktor dari luar diri siswa (ekstrinsik) yang mempengaruhi belajar siswa adalah faktor materi pelajaran. Materi pelajaran Bioteknologi merupakan salah satu materi yang terdapat dalam Bidang Studi Biologi. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan penerapannya untuk membangun teknologi yang berguna dalam kehidupan masyarakat, sedangkan Materi Bioteknologi secara khusus membahas tentang pemanfaatan mikroorganisme dan sistem hayati untuk menghasilkan barang dan jasa melalui metode ilmiah. Pembelajaran bioteknologi selama ini masih bersifat teoritis, jarang dilakukan aplikasi yang dapat mengkorelasikan materi yang diperoleh dengan situasi di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperkirakan siswa akan sering menemukan kesulitan dalam mempelajari materi bioteknologi ini. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada 5 SMP se-Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut.

Tabel 1.1 Hasil Observasi Tentang Nilai Belajar Materi Bioteknologi pada 5 SMP

(18)

4

Kondisi pembelajaran yang ada selama ini memperlihatkan suatu kenyataan bahwa hasil belajar Biologi siswa khususnya pada materi pokok Bioteknologi masih rendah yaitu nilai yang diperoleh siswa pada materi ini masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai yang diperoleh siswa hanya mencapai 68-73, sedangkan KKM untuk mata pelajaran IPA pada materi bioteknologi ini adalah 75. Penelitian yang dilakukan Pane (2009) menyatakan bahwa dari sejumlah siswa yang diteliti di SMP Negeri 9 Padangsidimpuan, menunjukkan bahwa 34% siswa mempunyai pemahaman yang rendah tentang bioteknologi khususnya materi kultur jaringan dan hidroponik, hal ini karena sarana yang kurang mendukung dan waktu yang terbatas untuk melaksanakan praktikum sehingga siswa sulit untuk memahaminya, sedangkan yang 45% lagi siswa tidak mampu melaksanakan praktikum dengan baik karena prosedur kerja yang kurang dipahami.

Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto (2003) juga menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi kesulitan belajar bioteknologi siswa SMP Negeri Terbuka Adiwerna Kabupaten Tegal adalah faktor eksternal yaitu sebesar 55,51% berasal dari lingkungan sekolah. Namun, dalam penelitian ini belum diungkapkan secara jelas tentang jenis-jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa terhadap mata pelajaran bioteknologi, hanya mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa, yaitu meliputi faktor internal dan eksternal.

(19)

5

yang dicapai masih dibawah KKM, untuk kelas IXA dengan jumlah 37 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu 66,74, sedangkan untuk kelas IXB dengan jumlah siswa 35 siswa rata-rata hasil belajarnya yaitu 66,64. Sementara itu, Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Faktor yang paling dominan menyebabkan kesulitan siswa dalam memahami materi bioteknologi di SMP Nusantara Kota Jambi yaitu faktor lingkungan masyarakat dengan persentase 74,44% dan ini termasuk dalam kategori tinggi, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa rendahnya hasil belajar siswa lebih dominan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang terdiri dari: siswa terlalu aktif di luar sekolah, pengaruh teman sebaya/sepermainan, serta kondisi lingkungan tempat tinggal.

(20)

6

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas serta data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru IPA SMP di Padangsidimpuan, maka penting untuk diteliti tentang analisis kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi sehingga nanti didapatkan siswa akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu nilainya tidak lagi di bawah KKM. Penelitian ini dilakukan di Kelas IX SMP se-Kota Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2015-2016.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi adanya masalah yang berkaitan dengan pembelajaran bioteknologi, yaitu :

1. Hasil belajar siswa pada materi bioteknologi pada tahun pelajaran 2014-2015 di Kota Padangsidimpuan masih banyak dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Siswa mengalami kesulitan mengingat istilah-istilah yang berhubungan dengan bioteknologi.

3. Siswa kesulitan memahami materi bioteknologi dipengaruhi oleh faktor internal seperti minat, motivasi dan bakat, sedangkan faktor eksternal seperti guru dan sarana.

(21)

7

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini perlu untuk dibatasi yaitu mengenai:

1. Analisis kesulitan siswa dibatasi pada kesulitan siswa dalam memahami konsep bioteknologi yang terdiri dari bioteknologi konvensional dan modern. 2. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri se-Kota Padangsidimpuan tahun

pelajaran 2015-2016 semester genap pada lima kecamatan yang berbeda yang berlokasi di pusat kota, pertengahan dan pinggiran kota.

3. Faktor internal penyebab kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi yaitu pada aspek minat, motivasi dan bakat.

4. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa yang diamati yaitu tentang guru dan sarana sekolah.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berapakah jumlah siswa yang tidak tuntas pada penguasaan materi

bioteknologi?

2. Bagaimanakah kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi berdasarkan indikator?

3. Bagaimanakah kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi berdasarkan tingkat kognitif?

(22)

8

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahuai jumlah siswa yang tidak tuntas pada penguasaan materi bioteknologi?

2. Untuk mendapatkan data tentang kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi berdasarkan indikator.

3. Untuk mendapatkan data tentang kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi berdasarkan tingkat kognitif.

4. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang dominan mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan dan sebagai alat untuk memotivasi diri dalam mencapai penguasaan tentang konsep bioteknologi secara maksimal dengan mengetahui analisis kesulitan belajar siswa.

2. Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari indikator yang sulit untuk dipahami siswa sehingga dapat bermanfaat sebagai sumber data bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

(23)

9

4. Memotivasi guru untuk lebih meningkatkan proses pembelajaran dan memahami karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar pada materi bioteknologi.

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Sebagai masukan bagi guru biologi untuk lebih mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang bermakna pada materi bioteknologi sehingga kesulitan belajar siswa dapat diatasi.

2. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah untuk lebih meningkatkan kinerja guru biologi dalam proses pembelajaran.

(24)

100

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh simpulan antara lain:

1. Jumlah dan persentase siswa yang tuntas sebanyak 151 siswa dengan persentase 45,62% dan yang tidak tuntas sebanyak 180 siswa dengan persentase 54,38%.

2. Kesulitan belajar siswa berdasarkan indikator yang paling besar kesulitannya adalah pada indikator keuntungan dan kerugian kultur jaringan sebesar 51,67% dan keuntungan dan kerugian melakukan hidroponik sebesar 44,27% 3. Kesulitan belajar ditinjau dari ranah kognitif pada materi bioteknologi di SMP

Negeri se-Kota Padangsidimpuan yang terbesar pada ranah kognitif C1 (pengetahuan) sebesar 50,93% dan C4 (analisis) sebesar 32,52%.

(25)

101

5.2. Implikasi

Dari hasil penelitian analisis kesulitan belajar siswa pada materi bioteknologi di SMP menunjukkan bahwa materi kultur jaringan dan keuntungan dan kerugian melakukan hidroponik merupakan materi yang mengalami kesulitan terbesar. Faktor penyebab kesulitan adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri seperti minat, motivasi dan bakat, sedangkan faktor eksternal yaitu peran guru dalam mengajar dan faktor sarana seperti guru dan laboratorium.

(26)

102

5.3. Saran

Berdasarkan uraian di atas saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru diharapkan memiliki sumber belajar yang lebih bervariasi sehingga menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai alat untuk memotivasi diri dalam mencapai penguasaan tentang konsep bioteknologi secara maksimal agar dapat diketahui analisis kesulitan belajar siswa.

2. Guru diharapkan mengetahui bagian-bagian mana dari indikator yang sulit untuk dipahami siswa sehingga dapat bermanfaat dan sebagai sumber data bagi guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

3. Guru diharapkan mampu mengasah kemampuan berpikir siswa pada materi yang sulit.

4. Guru diharapkan bisa lebih meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik dan memahami karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar pada materi bioteknologi.

5. Guru diharapkan lebih mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang bermakna pada materi bioteknologi sehingga kesulitan belajar siswa dapat diatasi.

6. Diharapkan Kepala Sekolah selalu mendukung profesional guru dan memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

(27)

103

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Amer, A. 2006. Reflection an Bloom’s Revised Taxonomy. College of Education. Sultan

Qaboos University, Muscat Elektronik Journal of Research in Educational

Psychology. ISSN. 1696-2095. No.8, Vol 4 (1) 2006, pp:213-230.

Amti, E. & Marjohan. 1993. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Arikunto, M. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Candera, M. 2012. Jurnal Penyebab Kesulitan Belajar Bioteknologi SMP Nusantara

Jambi. Kota Jambi.

Dahar , R. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.

Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, M. A Sugandhi, Martensi, RK Sutadi dan Nugroho. 2001. Belajar dan

Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Dawson, V. & Scibeci, R. 2003. Western Australian High School Students Attitudes

towards Biotecnology Processes. Journal of Biological Education. 38 (1). 1-6.

Fitriandikasari, N. 2012. Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMP se-Kecamatan Medan

Kota Pada Materi Biologi Koncep Maping ( Peta Konsep ) dan Angket. Medan:

Tesis Unimed.

Gayda, E.W. 2004. Understanding Learning Dissability. Past President of

LDACISSN0013-1253. Vol. Education Canada.

Gunawan, Imam dan Anggarini Retno Palupi. 2012. Taksonomi Bloom - Revisi Ranah

Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian.

Jurnal IKIP PGRI Madiun.

Gunawati, D., Sudarmana, Radyuni, W. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Terpadu dan Kontekstual IX. Depdiknas: Jakarta.

Hamalik, O. 2009. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hardjana. 1994. Kiat Sukses di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.

Harwell, J.M. 2003. Information & Materials for LD, New York: The Center of Applied

Re- searchin Educaion. Australian Journal of Learning Disabilities Volume 11,

Number 2, 2006, Pp. 73-81.

Hasibuan, M. 2015. Jurnal Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Genetika di

SMA Negeri se-Kota Sibolga. Medan: Unimed.

Henderson. J & S. Knutton. 1990. Biotechnology in School, A Hand Book for Teachers.

(28)

104

Indrianto, W. 2003. Identifikasi Kesulitan Belajar Bioteknologi Siswa SMP Negeri

Terbuka Adiwerna Kabupaten Tegal. Jurnal. Semarang.

Jamal, F. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan.

Jurnal STKIP Bina Bangsa Meulaboh.Vol.1, No.1, 18-36.

Kartono, K. 2008. Bimbingan Belajar di SMU dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Kartono, Marwiyanto, & Nurhidayah. 2011. Jurnal Peningkatan Kreatifitas dan Motivasi

Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kontekstual. Program Studi PGSD FKIP

Universitas Sebelas Maret.

Kek, C., Darmanwan, N. & Chen, Y. 2007. Family Learning Enviroments Learning Aproaches, and Student Outcomes in a Malaysian Private University.

International Education Journal. 2007,8 (2), 318-336.

Leriva, 2012. Taksonomi Bloom. Diakses 05 Agustus 2016 dari:

http://lerivaa.blogspot.co.id/2012/10/taksonomi-bloom.html.

Loekmono. 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Mardiana. 2015. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas IX SMP Pada Materi

Bioteknologi. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Mardiyati. S. 2003. Kurikulum Berbasis Komputensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Masjuni, N. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Makassar. FIK UNM.

Mohammad, AH dan Wan Sulong, WM. 2003. Antara Minat dan Sikap Pelajar Terhadap

Bahasa Arab: Satu Kajian Kes Pelajaran Bachelor Bahasa Arab di IPTA

Malaysia. Wacana Pendidikan Islam (Siri 5). Pendidikan Islam dan Bahasa Arab.

Pemangkin Peradaban Ummah. Fakultas Pendidikan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar

Khusus. Jogjakarta: Nuha Litera.

Nurhayati, B. 2000. Pengembangan Paket Belajar Bioteknologi dan Pengaruhnya

Terhadap Sikap, Minat, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar Siswa. Disertasi

Tidak Diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Pane, N. 2009. Jurnal Kesulitan Belajar Bioteknologi. Kota Padangsidimpuan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi, Jakarta, 2006.

Rahma, W.R. dan Rustiyarso. 2008. Prodi Pendidikan Sosiologi. PIPS, FKIP Unta

Pontianak Email: dwirahmadoank01@gmail.com.

(29)

105

Sapuroh, S. 2010. Kesulitan Belajar. Skripsi. Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Unviersitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Siegel, L. 2012. IQ Is Irrelevant to The Definition of Learning Disabilitie Impac Factor 1.578 Ranking/36 in Education, special 13/166 in Rehabilitation Source: 2012

Journal Citation Reports (Thomson Reuters, 2013).

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta

Sumarno, A. 2011. Pengertian Hasil Belajar, (http://elearning. Unesa.ac.id/tag/teori-hasil

belajar-gegne-dan-driscoll).

Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ar-ruzz Media.

Suratman, 2009. Perbaikan Pembelajaran Melalui PTK Mata Pelajaran Matematika dan

IPS pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Kentengsari Kecamatan Kedungjati,

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2009/2010, UPBJ Semarang.

Suryabrata, S. 1986. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Suryani, Y.E. 2010. Kesulitan Belajar. Dosen Psikologi Magistra No. 73 Th. XXII

September 2010 33 ISSN 0215-9511.

Syah, M. 2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung.

Syamsuri, I. 2006. Sains Biologi SMP Untuk Kelas IX. Jakarta: Erlangga.

Tilaar, HAR. 2001. Manifestasi Pendidikan Nasional Tujuan dan Perspektif

Postmodernisasi dan Studi Cultural. Kompas Indonesia

Usman, M.U. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Utari, Retno. 2011. Taksonomi Blom – Apa dan Bagaimana Menggunakannya?.Jurnal

Widyaiswara Pusdiklat KNPK Jakarta.

Wells, J.G. 1994. Establishing A Taxonomic Structure for The Study of Biotechnology in

Secondary School Technology Education.Journal of Technology Education, 6 (1).

Winkel. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Yahya, N. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Media Kultur Jaringan Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreativitas Siswa Kelas XII IPA2 SMA Negeri

(30)

106

Yuline. 2008. Mengenal Layanan Identifikasi Kesulitan Belajar dan Diagnosis Kesulitan

Belajar serta Hubungannya Dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jurnal

Gambar

Gambar 4.17 Persentase (%) Kesulitan Belajar Siswa pada Ranah Kognitif Pema- duan/ (C6) ..........................................................................
Tabel 1.1 Hasil Observasi Tentang Nilai Belajar Materi Bioteknologi pada 5 SMP se-Kota Padangsidimpuan

Referensi

Dokumen terkait

Peredaman harmonisa arus menggunakan Filter Pasif pada mesin Vacuum Casting Induction Furnace adalah sebesar 22.37 %, belum sesuai dengan standar I THD yaitu sebesar

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah (1) tingkat pengua- saan kosakata bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Kretek I Bantul, Yogyakarta

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan prinsip syariah yang diterapkan pada Bank Syariah di Watampone. Selanjutnya ada beberapa sub masalah

Lokasi strategis yang berpotensi dijadikan zona bisnis menuju Kawasan Ekonomi Khusus adalah Kecamatan Galela, dengan beberapa alasan yaitu: Kecamatan Galela terletak berdekatan

Dalam penelitian ini TKKS bermanfaat meningkatkan kandungan bahan organik dan meningkatkan kandungan hara tanah dan tanaman dengan penempatan TKKS di lubang biopori,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Besi (Fe), kandungan Timbal (Pb), dan kandungan Tembaga (Cu) pada kerang yang diperoleh setelah melakukan pengukuran

Dikarenakan adanya permasalahan yang sudah dijelaskan diatas maka diadakan penelitian penyebab dari masalah yang dialami J.CO Donuts & Coffee dikalangan konsumen

yang disediakan saat kompetisi berlangsung. Target aplikasi yang dibangun adalah membantu peserta kompetisi mengumpulkan laporan, dan mempercepat proses pemberian nilai