PERBEDAAN HASIL BELAJAR
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
ANTARA METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM
DENGAN METODE CERAMAH DAN METODE TANYA JAWAB
PADA SISWA KELAS XI SMK SWASTA PUTRA JAYA STABAT
TAHUN PELAJARAN 2014
–
2015
M. WAHYU NUGROHO NIM. 5103321021
Dipertahankan didepan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Tanggal : 27 Januari 2015
Panitia Penguji
NAMA TANDA TANGAN TANGGAL
i ABSTRAK
M. Wahyu Nugroho. NIM: 5103321021. Perbedaan Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Antara Metode Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team dengan Metode Ceramah dan Metode Tanya Jawab pada Siswa Kelas XI SMK Swasta Putra Jaya Stabat. Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) antara metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan metode ceramah dan metode tanya jawab pada siswa kelas XI SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan quasi experimental design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group). Sampel penelitian berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen dan 30 siswa untuk kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hasil belajar K3 siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team lebih tinggi daripada hasil belajar K3 siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab.
Analisis data menggunakan uji-t, diperoleh data hasil perhitungan perbedaan rata-rata post-test kedua kelompok yaitu nilai thitung sebesar 7,29, sedangkan nilai ttabel dengan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 58 yaitu sebesar 1,6723, sehingga diperoleh thitung > ttabel (7,29 > 1,6723) sehingga H0 ditolak. Maka kesimpulan penelitian ini adalah hasil belajar K3 siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team lebih tinggi daripada hasil belajar K3 siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab.
Analisis data menggunakan lembar observasi kegiatan siswa diperoleh bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe quiz team tergolong pada kategori baik dan sangat baik, yaitu aktif dalam aktivitas belajar mengajar. Sedangkan siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab tergolong pada kategori cukup, yaitu kurang aktif dalam aktivitas belajar mengajar. Sehingga kesimpulan penelitian ini adalah metode pembelajaran aktif tipe quiz team lebih aktif dalam hal mengemukakan pendapat/ ide, bertanya, menjawab pertanyaan, dan mencatat daripada metode ceramah dan metode tanya jawab.
ii ABSTRACT
M. Wahyu Nugroho. NIM: 5103321021. Differences in Learning Outcomes Health and Safety (K3) Between Active Learning Methods Type Quiz Team with Lecture Method and Question Answer Method in Class XI Private SMK Putra Jaya Stabat. Scription. Education Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering State University of Medan. 2015.
This study aims to determine the differences in learning outcomes of health and safety (K3) between the active learning method type quiz team with lecture and question and answer method in class XI Private SMK Putra Jaya Stabat.
The method used is experiment with quasi-experimental design. Sampling was performed using an existing group (intact group). These samples included 30 students for the experimental classes and 30 students for control classes. Retrieving data using achievement test multiple choice that has been tested for validity and reliability . The hypothesis of this study is the result of learning K3 students who are taught by active learning method type quiz team is higher than the K3 learning outcomes of students who are taught by the lecture method and question answer method.
Data analysis using t-test, the data obtained on the calculation the average difference in post-test two groups: t-count of 7.29, while the value t-table with significance level of 5% with degrees of freedom (df) = 58 that is equal to 1.6723, thus obtained t count > t table (7.29 > 1.6723) so that H0 is rejected. So the conclusion of this study is the result of learning K3 students who are taught by active learning method type quiz team is higher than the K3 learning outcomes students taught by lecture method and question answer method.
Analysis of data using observation sheet obtained student activities that students taught by using active learning quiz types belonging to the category of good team and very good, which is active in teaching and learning activities. While the students taught by lecture method and question answer method belongs to the category of pretty, which is less active in teaching and learning activities . So the conclusion of this study is the active learning methods type quiz team more active in expressing their opinions/ ideas, ask questions, answer questions, and record rather than a lecture and question answer method. Keywords: Active Learning Method Type Quiz Team, Lecture Method,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap perbedaan hasil belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) antara metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan metode ceramah dan metode tanya jawab pada siswa kelas XI SMK Swasta Putra Jaya Stabat.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Selamat Triono, M.Sc., Ph.D., selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai skripsi ini selesai.
2. Drs. Hidir Efendi, M. Pd., selaku Penasehat Akademik dan Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Unimed yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi. 3. Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph. D., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Unimed.
4. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Unimed.
5. Prof. Dr. A. Hamid K., M. Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. 6. H. Meril Junaidi, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Putra Jaya
Stabat.
7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha SMK Swasta Putra Jaya Stabat. 8. Sahabat-sahabat penulis yang turut serta memberikan bantuan kepada
iv
Dan tidak lupa ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada keluarga penulis, diantaranya:
1. Ibunda tercinta Laila Basyrah, S. Pd. dan Ayahanda tercinta Rudianto, M. Pd. yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya serta segala bentuk pengorbanannya yang tidak akan pernah terbalaskan sampai kapan pun.
2. Kakak penulis Winda Ayu Afrisa Sundari dan Adik-adik penulis Dessy Haqiki Wulandari, Muhammad Mufti Hamdika, dan Muhammad Luthfi Hamdani yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada penulis. 3. Uwak penulis Hj. Hasbiah dan H. Sidik Handoyotomo dan sepupu penulis
H. Muhammad Rizqan Hadi yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.
4. Dan keponakan penulis Farah Asyifa Yasmin Feyza.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan mendapat mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Medan, 11 Pebruari 2015
v
1. Hakikat Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 11
2. Hasil Belajar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 12
3. Aktivitas Belajar Siswa ... 15
4. Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 16
5. Teori Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)... 20
6. Kurikulum Pembelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 22
7. Hakikat Metode Pembelajaran ... 28
8. Pembelajaran Aktif (Active Learning) ... 33
9. Pembelajaran Tipe Quiz Team ... 49
vi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 71
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 72
D. Data dan Sumber Data ... 72
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 73
1. Populasi ... 73
2. Sampel ... 73
F. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 74
1. Instrumen Penelitian... 74
2. Teknik Pengembangan Instrumen ... 78
3. Teknik Pengumpulan Data ... 81
G. Teknik Analisis Data ... 84
1. Analisis Deskriptif ... 84
2. Analisis Inferensial... 85
3. Analisis Data Kuantitatif ... 88
4. Analisis Data Kualitatif ... 89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 90
A. Deskripsi Data ... 90
1. Data Peningkatan Hasil Belajar ... 90
2. Rata-rata (Mean), Varian, dan Standar Deviasi ... 90
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 96
1. Uji Normalized Gain (N-Gain) ... 96
2. Uji Normalitas ... 97
vii
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 99
1. Analisis Data Kuantitatif ... 99
2. Analisis Data Kualitatif ... 100
3. Pembahasan ... 103
BAB V PENUTUP ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Implikasi ... 108
C. Saran – saran ... 112
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data dan Sumber Data yang Dibutuhkan ... 72
Tabel 2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar K3 ... 75
Tabel 3. Kisi-kisi Indikator Soal Tes Hasil Belajar K3 ... 76
Tabel 4. Kisi-kisi Indikator Observasi Aktivitas Siswa ... 77
Tabel 5. Kriteria Taraf Tingkat Validitas ... 79
Tabel 6. Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 79
Tabel 7. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal... 80
Tabel 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 83
Tabel 9. Kriteria Normalized Gain... 85
Tabel 10. Kriteria Persentase Belajar Siswa ... 89
Tabel 11. Ringkasan Data Pre-test Siswa pada Kelas Eksperimen ... 90
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Relatif Pre-test Kelas Eksperimen. ... 91
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Relatif Post-test Kelas Eksperimen ... 92
Tabel. 14. Ringkasan Data Pre-test Siswa pada Kelas Kontrol ... 93
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Relatif Pre-test Kelas Kontrol ... 93
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Relatif Post-test Kelas Kontrol ... 94
Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 95
Tabel 18. Ringkasan Hasil Kemampuan Awal Kognitif (Pre-test), Hasil Belajar Kemampuan Kognitif (Post-test), dan N-gain ... 96
Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pre-test ... 97
Tabel 20. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Post-test ... 98
Tabel 21. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Pre-test ... 98
Tabel 22. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Post-test ... 99
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Histogram Hasil Pre-test Siswa Kelas Eksperimen ... 91
Grafik 2. Histogram Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen ... 92
Grafik 3. Histogram Hasil Pre-test Siswa Kelas Kontrol ... 94
x
Lampiran 4. Instrumen Pre-test dan Post-test ... 141
Lampiran 5. Kunci Jawaban ... 148
Lampiran 6. Sebaran Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar .. 149
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 150
Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar .... 151
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 152
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 153
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar... 154
Lampiran 12. Tabel Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 157
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 158
Lampiran 14. Tabel Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda ... 161
Lampiran 15. Sebaran Data Soal Pre-test ... 163
Lampiran 16. Tabel Data Penelitian Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 164
Lampiran 17. Tabel Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 165 Lampiran 18. Sebaran Data Soal Post-test ... 166
Lampiran 19. Tabel Data Penelitian Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 167
Lampiran 20. Tabel Data Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 168
Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, dan Distribusi Frekuensi Data Kelas Penelitian (Pre-test) ... 169
Lampiran 22. Uji Normalitas Data ... 175
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data ... 179
xi
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r Product Moment ... 184
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Umtuk Uji Liliefors ... 187
Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 188
Lampiran 28. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 189
Lampiran 29. Tabel Nilai Distribusi t ... 190
Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 194
Lampiran 31. Dokumentasi Penelitian ... 195
Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian ... 199
v
1. Hakikat Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 11
2. Hasil Belajar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ... 12
3. Aktivitas Belajar Siswa ... 15
4. Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 16
5. Teori Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)... 20
6. Kurikulum Pembelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 22
7. Hakikat Metode Pembelajaran ... 28
8. Pembelajaran Aktif (Active Learning) ... 33
9. Pembelajaran Tipe Quiz Team ... 49
vi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 71
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 72
D. Data dan Sumber Data ... 72
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 73
1. Populasi ... 73
2. Sampel ... 73
F. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 74
1. Instrumen Penelitian... 74
2. Teknik Pengembangan Instrumen ... 78
3. Teknik Pengumpulan Data ... 81
G. Teknik Analisis Data ... 84
1. Analisis Deskriptif ... 84
2. Analisis Inferensial... 85
3. Analisis Data Kuantitatif ... 88
4. Analisis Data Kualitatif ... 89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 90
A. Deskripsi Data ... 90
1. Data Peningkatan Hasil Belajar ... 90
2. Rata-rata (Mean), Varian, dan Standar Deviasi ... 90
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 96
1. Uji Normalized Gain (N-Gain) ... 96
2. Uji Normalitas ... 97
vii
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 99
1. Analisis Data Kuantitatif ... 99
2. Analisis Data Kualitatif ... 100
3. Pembahasan ... 103
BAB V PENUTUP ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Implikasi ... 108
C. Saran – saran ... 112
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Histogram Hasil Pre-test Siswa Kelas Eksperimen ... 91
Grafik 2. Histogram Hasil Post-test Siswa Kelas Eksperimen ... 92
Grafik 3. Histogram Hasil Pre-test Siswa Kelas Kontrol ... 94
x
Lampiran 4. Instrumen Pre-test dan Post-test ... 141
Lampiran 5. Kunci Jawaban ... 148
Lampiran 6. Sebaran Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar .. 149
Lampiran 7. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 150
Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar .... 151
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 152
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar ... 153
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar... 154
Lampiran 12. Tabel Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 157
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar ... 158
Lampiran 14. Tabel Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda ... 161
Lampiran 15. Sebaran Data Soal Pre-test ... 163
Lampiran 16. Tabel Data Penelitian Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 164
Lampiran 17. Tabel Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 165 Lampiran 18. Sebaran Data Soal Post-test ... 166
Lampiran 19. Tabel Data Penelitian Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 167
Lampiran 20. Tabel Data Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 168
Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, dan Distribusi Frekuensi Data Kelas Penelitian (Pre-test) ... 169
Lampiran 22. Uji Normalitas Data ... 175
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data ... 179
xi
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r Product Moment ... 184
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Umtuk Uji Liliefors ... 187
Lampiran 27. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 188
Lampiran 28. Tabel Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 189
Lampiran 29. Tabel Nilai Distribusi t ... 190
Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 194
Lampiran 31. Dokumentasi Penelitian ... 195
Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian ... 199
107 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai perbedaan hasil belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) antara metode pembelajaran aktif tipe quiz team dengan metode ceramah dan metode tanya jawab pada siswa kelas
XI SMK Swasta Putra Jaya Stabat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran aktif tipe quiz team lebih unggul dibandingkan
dengan metode ceramah dan metode tanya jawab.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar K3 siswa. Hasil belajar K3 siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team lebih tinggi dari pada hasil belajar K3 siswa yang diajar
dengan metode ceramah dan metode tanya jawab.
3. Pada kelas eksperimen, pada siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team hanya terdapat satu orang siswa yang tidak lulus (tidak mencapai nilai KKM).
4. Sedangkan pada kelas kontrol, yaitu siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, terdapat sebanyak sebelas orang siswa yang tidak lulus (tidak mencapai nilai KKM).
108
writing activities, dan mental activities dibandingkan dengan siswa
yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab.
6. Pada kelas eksperimen, siswa yang aktif dalam oral activities, listening activities, writing activities, dan mental activities berada pada kriteria
baik dan sangat baik, yaitu aktif dalam aktivitas belajar mengajar. 7. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa yang aktif dalam oral activities,
listening activities, writing activities, dan mental activities berada pada
kriteria cukup, yaitu kurang aktif dalam aktivitas belajar mengajar.
B. Implikasi
109
Jika melihat luasnya cakupan obyek kompetensi dasar K3 maka dibutuhkan suatu metode pembelajaran aktif agar siswa mampu mengemukakan ide-ide ataupun pengetahuan baru, mencari solusi suatu masalah, menemukan interaksi materi pelajaran dengan kehidupan nyata sehingga siswa dapat menemukan secara langsung ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Perolehan ilmu dan pengetahuan secara langsung oleh siswa dan bukan transfer ilmu dan pengetahuan dari guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan retensinya, mampu mengingat ilmu dan pengetahuan tersebut dalam ingatan jangka panjang (long term memory) dan sewaktu-waktu dapat dibangkitkan kembali dengan cara menemukan materi-materi penting, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkannya untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Implikasinya dalam memilih metode pembelajaran bahwa satu diantara faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang kompetensi dasar K3 adalah keaktifan siswa. Dengan begitu siswa tidak hanya berperan sebagai pendengar pasif melainkan dapat berperan langsung dalam proses pembelajaran.
110
menghubungkan kaitan materi pelajaran dengan kehidupan nyata sehingga siswa dapat lebih aktif dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Pembelajaran aktif sangat penting dalam memicu keterampilan berpikir siswa. Dengan pembelajaran aktif, siswa akan lebih mudah mengulangi hal-hal penting, tidak ada lagi suasana kelas yang monoton, dapat memupuk kerja sama dalam tim dan akan membuat siswa menjadi lebih bertanggung jawab. Keterlibatan siswa secara langsung akan meningkatkan minat dan motivasi belajar siwa.
Bagi siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran aktif, guru hanya berperan sebagai fasilitator (to facilitate of learning) yang bertugas memberikan arahan dan bimbingan, mengatur
sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran, sedangkan siswa terlibat secara aktif dan berperan dalam proses pembelajaran. Selain itu, ditambah dengan variasi quiz team yang berfungsi untuk menghidupkan suasana belajar, mengaktifkan siswa untuk bertanya maupun menjawab, memupuk kerja sama dalam tim, meningkatkan kemampuan tanggung jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan dan tidak monoton/ membosankan.
111
Selian itu, guru akan mengalami sedikit kesulitan membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan pemahaman siswa. Dan terkadang siswa merasa takut untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Selain dari segi hasil belajar, penerapan metode pembelajaran aktif tipe quiz team akan meningkatkan aktivitas siswa dalam kemampuan oral
activities, listening activities, writing activities, dan mental activities
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab. Pada siswa yang diajar dengan metode pembelajaran aktif tipe quiz team, kemampuan oral activities, listening activities, writing activities,
dan mental activities berada pada kriteria baik dan sangat baik, yaitu aktif dalam aktivitas belajar mengajar.
Sedangkan pada siswa yang diajar dengan metode ceramah dan metode tanya jawab, kemampuan oral activities, listening activities, writing activities, dan mental activities berada pada kriteria cukup, yaitu kurang aktif dalam aktivitas belajar mengajar.
112
C. Saran – saran
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMK Swasta Putra Jaya Stabat terutama dalam hal metodologi pengajaran K3, perlu kiranya penulis memberikan sumbangan pikiran agar mutu pendidikan di SMK Swasta Putra Jaya Stabat lebih baik dan lebih maju perkembangannya.
1. Menyarankan khususnya kepada guru sekolah tingkat menengah kejuruan untuk dapat menerapkan metode pembelajaran aktif tipe quiz team karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Proses pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa hendaknya perlu diterapkan sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Untuk lebih mensukseskan dunia pendidikan, tidak ada salahnya guru untuk mencari pengetahuan tentang metode-metode pembelajaran yang baru untuk diterapkan dalam pembelajaran.
113
DAFTAR RUJUKAN
Adam Jerusalem, Mohammad dan Zuhny Khayati, Enny. Modul Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.
Ahmad, Abu dan Tri Prasetyo, Joko. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia : Bandung, 1997.
Arifin, A. Bustanul dan Susanto, Arif. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pekerja dalam Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Bagian Coal Yard PT X Unit 3 & 4 Kabupaten Jepara Tahun 2012. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Budianto, Jana dan Sundari, Nina (2013). Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa
SD Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quiz Team. Jurusan PGSD Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi.
Christina, Wieke Y., Djakfar. L.,Thoyib. A (2012). Pengaruh Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Proyek Konstruksi. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Rekayasa Sipil. Daroini, Ahmad (2012). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Quiz Team pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Tahun 2011 – 2012. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Skripsi.
Dasuki (2006). Perbandingan Penggunaan Metode Ceramah dan Diskusi dalam Memahami Pelajaran Aqidah Akhlak Di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta Selatan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Dewi, Kartika (2009). Eksperimentasi Pembelajaran dengan Metode Problem Solving pada Pokok Bahasan Lingkaran ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi.
114
Fathurrohman, Pupuh dan Sorby Sutikno, M. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama : Bandung, 2007.
Fitriani, Sugesti (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Menggunakan Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi pada Konsep Keanekaragaman Hayati. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Skripsi.
Indra Pradana, Ferdy (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. Universitas Pendidkan Indonesia. Skripsi.
Jati Kusuma, Ibrahim (2010). Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PT. Bitratex Industries Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Skripsi.
Julfitriah Tampubolon, Rahmah (2013). Pengaruh Penggunaan Metode Quiz Team terhadap Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Saipar Dolok Hole Tahun Pembelajaran 2013 – 2014. Skripsi.
Junaedi, Edi (2013). Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi (BAB III).
Kasiram, Muhammad. Metodologi Penelitian. UIN Malang, 2008.
Lusi Fitriani, Aprilia (2013). Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Shalat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembaang Tahun Ajaran 2012 – 2013). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi (BAB III).
Maisaroh dan Rostrieningsih (2010). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.
Masfufah (2008). Penerapan Active Learning dalam Pembelajaran Fiqih dan Qur’an Hadits pada Siswa Kelas IX MTsN Triwarno Kutowinangun Kebumen. Fakultas Tarbiyah Universitas UIN Sunan Kalijaga. Skripsi.
115
Jawab. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi.
Nurmalikha (2010). Perbedaan Prestasi Belajar Antara Metode Ceramah dan Metode Hafalan dalam Pembelajaran PAI di SMAI HI Pondok Pinang Jakarta Selatan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Purnomo Sari, Watik (2011). Kontribusi Metode Pembelajaran Probing Prompting dan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sragen. Skripsi.
Ramang Prambudi, Azas (2013). Perbedaan Hasil Belajar Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Antara Pembelajaran Menggunakan Metode Berpikir Berpasangan Berbagi (Think Pair Share) dengan Metode Pembagian Pencapaian Tim Siswa (Student Teams Achievement Division). Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
Rianto, Milan. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran. Bahan Ajar Diklat. Malang : 2006.
Rizkyana, Mey (2013). Penerapan Merode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Menerapkan Prinsip-prinsip Kerja Sama dengan Kolega dan Pelanggan pada Siswa Kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
Rizqy, Ricky (2014). Penerapan Model Pembelajaran Saint Teknologi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di SMK Negeri 2 Garut. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi (BAB III).
Rosida, Postalina dan Suprihatin, Titin (2011). Pengaruh Pembelajaran Aktif dalam Meingkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas 2 SMU. Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal. Rudianto (2008). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir
Verbal terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMP Negeri 1 Stabat. Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan. Tesis.
116
Said, Ismail (2013). Pembelajaran Menulis Dialog Sederhana Melalui Pendekatan Komunikatif Berbasis Nilai-Nilai Karakter (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas V SD di Gugus Melati Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi.
Samadi, Ari. Pembelajaran Aktif (Active Learning). Teaching Improvement Workshop Engineering Education Development Project.
Susilowati (2008). Studi Kasus Keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mapel Matematikaa di SMPN 2 Depok ditinjau dari Aspek Kegiatan Pembelajaran. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi.
Tamba, Parsaoran (2011). Partisipasi Siswa dalam Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Manado. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.