• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum Burmanni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum Burmanni"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN PATIN

Pangasius

sp. DIBERI PAKAN MENGANDUNG

TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanni

SHELLA MARLINDA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi Pertumbuhan Dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum Burmanni ” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

(4)

ABSTRAK

SHELLA MARLINDA. Evaluasi Pertumbuhan Dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni. Dibimbing oleh MIA SETIAWATI dan DEDI JUSADI.

Penelitian ini mengevaluasi pertumbuhan dan kualitas nutrien ikan patin Pangasius sp. diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanni dengan kadar yang berbeda. Ikan patin berukuran 7,36±0,27 g dipelihara dalam akuarium berukuran 60x30x30 cm3 selama 30 hari. Ikan diberi empat jenis pakan yang mengandung kayu manis masing-masing sebesar 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5%. Pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali sehari secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan, retensi lemak, efisiensi pakan, serta kelangsungan hidup menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Namun retensi protein, protein tubuh, kecernaan total, dan kecernaan protein tertinggi ditunjukkan pada pakan yang mengandung tepung daun kayu manis sebesar 1%. Disisi lain, pemberian daun kayu manis pada kadar 1% meningkatkan kinerja pertumbuhan secara maksimal. Dengan demikian, dosis optimal penambahan daun kayu manis di dalam pakan untuk ikan patin adalah sebesar 1%.

Kata kunci: Cinnamomum burmanni, daun kayu manis, patin, Pangasius sp.

ABSTRACT

SHELLA MARLINDA. Evaluation of growth and nutrient quality of catfish Pangasius sp. reared using kayu manis leaf Cinnamomum burmanni meal enriched diet. Supervised by MIA SETIAWATI dan DEDI JUSADI.

This research was performed to evaluate the effects of the diets containing different level of leaf Cinnamomum burmanni meal on the growth performance and nutrient compositions of catfish Pangasius sp. Fish with an initial body weight of 7.36 ± 0.27 g were cultured in the aquaria with size of 60 x 30 x 30 cm3 for 30 days. Fish were fed on the diets contained leaf Cinnamomum burmanni meal of either 0.0%, 0.5%, 1.0%, or 1.5%, respectively. Fish were fed on those diets three times a day at satiation. Results showed that fish in all treatments had the same growth rate, lipid retention, feed efficiency, and survival rate. On the other hand, fish fed on the diet contained 1.0% of leaf Cinnamomum burmanni meal significantly had the highest protein retention, body protein content, total digestibility, and protein digestibility. Thus, the optimum level of leaf Cinnamomum burmanni meal in the diet of catfish was 1.0%.

(5)

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN PATIN

Pangasius

sp. DIBERI PAKAN MENGANDUNG

TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanni

SHELLA MARLINDA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

Pada

Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(6)
(7)

Judul Skripsi : Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum Burmanni

Nama : Shella Marlinda

NIM : C14100084

Disetujui oleh,

Dr Mia Setiawati Dr Dedi Jusadi

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Sukenda Ketua Depatemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei sampai Juni 2013 ini

berjudul “Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Patin Pangasius sp. Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni”. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian komisi pembimbing dengan judul

“Evaluasi Penggunaan Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanni dalam Pakan terhadap Kinerja Pertumbuhan, Status Kesehatan, dan Kualitas Daging Ikan Patin Pangasius hypopthalamus” a.n Dr. Mia Setiawati MSi yang didanai oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) melalui skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi 2013. (Penelitian Dasar Untuk Bagian).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Mia Setiawati dan Dr Dedi Jusadi selaku pembimbing, ibu Dr Dinamella Wahjuningrum selaku dosen penguji tamu yang telah banyak memberikan saran, Ir Dadang Shafruddin, MSi selaku dosen program studi atas arahan dan koreksinya, dan Dr Bambang Priyo Utomo selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih kepada ayah Sayiful Anwar, ibu Hafsah,S.Sos, MM, dan kakak tercinta Shavika Miranti, S.Pi atas doa dan dukungannya, serta kepada pak Wasjan dan mbak Retno yang telah banyak membantu analisis di Laboratorium Nutrisi Ikan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kang Yosi dan mas Andre yang telah membantu dalam proses pembuatan pakan. Ungkapan terima kasih kepada keluarga BDP 47, BDP 48, BDP 49 dan rekan-rekan NutriKids 2010 terutama kepada Aliyah Sakinah, serta penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat tercinta Radhita Millaty, Raditya Wahyu P., Zaky Abdullatif, Riyan Maulana, Astrid Miradiyas P, Alit Briliant, Ratih Fauziatin Hazanah, Amd, Yunia Rahmawati, Rahmi Nur Khairiah, Triyani Rahmawati, dan Ika Inayah atas semua dukungan yang telah diberikan. Semoga karya tulis ini bermanfaat

Bogor, Maret 2014

(9)
(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

METODOLOGI ... 2

Metode Penelitian ... 2

Analisis Proksimat dan Zat Anti Nutrisi Daun Kayu Manis ... 2

Pembuatan Pakan Uji ... 2

Pemeliharaan Ikan ... 3

Analisis Kecernaan ... 4

Analisis Glikogen... 4

Parameter Pengamatan ... 4

Jumlah Konsumsi Pakan ... 4

Laju Pertumbuhan Harian ... 4

Kecernaan Total ... 5

Kecernaan Protein ... 5

Retensi Lemak ... 5

Retensi Protein ... 5

Efisiensi Pakan... 5

Kelangsungan Hidup ... 5

Analisis Glikogen... 6

Analisis Data... 6

Analisis Kimia ... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

Hasil ... 6

Pembahasan ... 10

KESIMPULAN... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 11

LAMPIRAN ... 13

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

1 Analisis proksimat pakan uji dalam presentase bobot kering ... 2

2 Kualitas air pada sistem pemeliharaan ikan patin yang diberikan pakan uji selama 30 hari ... 3

3 Laju pertumbuhan harian (LPH), jumlah konsumsi pakan (JKP), kecernaan total (KT), kecernaan protein (KP), retensi lemak (RL), retensi protein (RP), efisiensi pakan (EP), kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama pemeliharaan 30 hari ... 7

4 Komposisi proksimat tubuh ikan selama pemeliharaan ... 9

DAFTAR GAMBAR 1. Bobot rata-rata individu ikan patin ... 7

2. Grafik uji respon retensi protein ... 8

3. Grafik uji respon kecernaan protein... 8

DAFTAR LAMPIRAN 1 ANOVA dan uji Duncan jumlah konsumsi pakan ... 13

2 ANOVA dan uji Duncan laju pertumbuhan harian ... 13

3 ANOVA dan uji Duncan kecernaan total ... 13

4 ANOVA dan uji Duncan kecernaan protein ... 14

5 ANOVA dan uji Duncan retensi lemak ... 14

6 ANOVA dan uji Duncan retensi protein ... 15

7 ANOVA dan uji Duncan efisiensi pakan ... 15

(13)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan patin Pangasius sp. merupakan komoditas ikan air tawar yang telah banyak dibudidayakan baik di karamba maupun di kolam air deras. Saat ini, permintaan ikan patin tidak hanya dalam bentuk hidup, melainkan dalam bentuk fillet (potongan daging tanpa tulang). Patin Indonesia dianggap kurang bersaing dengan patin vietnam, karena warna dagingnya kuning dan kadar lemaknya tinggi (Orben et al 2008). Menurut Suwarsito (2007), ikan patin yang dibudidayakan pada karamba memiliki kadar lemak 30,59% bobot kering. Penggunaan L-karnitin dalam pakan mempunyai peran dapat menurunkan kadar lemak daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0,18% dapat menghasilkan ikan dengan kadar lemak daging sebesar 9,51%, sedangkan yang tidak diberi L-karnitin lemaknya sebesar 32,35%, dan diketahui pada kadar 1% pertumbuhan dan efisisensi pakan meningkat (Suwarsito 2007). Selain itu, penambahan L-karnitin juga menaikkan kandungan protein tubuh ikan sebesar 54,72%. Namun penggunaan L-karnitin dalam pakan sampai saat ini masih belum dilakukan secara massal di lapang, karena harga L-karnitin yang relatif mahal. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif lain yang digunakan untuk menurunkan lemak, yaitu dengan menggunakan daun kayu manis (Cinnamomum burmanni).

(14)

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kualitas nutrien ikan patin Pangasius sp. yang diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanni.

METODE

Analisis Proksimat dan Zat Anti Nutrisi Daun Kayu Manis

Analisis proksimat daun kayu manis terdiri dari analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, karbohidrat yang terdiri dari BETN dan serat kasar. Berdasarkan hasil analisis proksimat daun kayu manis yang digunakan sebagai bahan additive pada penelitian ini didapatkan hasil kandungan kadar air sebesar 7,15%, kadar abu sebesar 3,67%, kadar protein sebesar 10,60%, kadar lemak sebesar 5,34%, kadar serat kasar sebesar 24,80%, dan BETN sebesar 48,74%. Selain itu juga dilakukan analisis zat anti nutrisi seperti tanin, kalsium oksalat, dan kandungan askorbil palmitat. Hasil yang didapatkan untuk tanin sebesar 771,5 ppm, askorbil palmitat sebesar 35,19 ppm, dan kalsium oksalat sebesar 48,35 ppm.

Pembuatan Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan komersil (protein 28%) yang dicampur tepung daun kayu manis dengan dosis berbeda. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perlakuan K (kontrol) : penambahan daun kayu manis 0% 2. Perlakuan A : penambahan daun kayu manis 0,5% 3. Perlakuan B : penambahan daun kayu manis 1% 4. Perlakuan C : penambahan daun kayu manis 1,5%.

Pakan uji dibuat dengan mencampur pakan komersil dan tepung daun kayu manis pada dosis yang tertera diatas. Dosis yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada penelitian (Hutama 2012). Selanjutnya dilakukan pengadukan tepung menggunakan alat pencampur pakan (mixer) agar bahan pakan dapat tercampur dengan rata. Setelah pakan tercampur rata, pakan dicetakkemudian dioven dengan suhu 60 ºC selama 4 jam. Kemudian dilakukan analisis proksimat pakan untuk mengetahui kandungan nutriennya. Berikut ini hasil komposisi nutrien pakan uji dalam bobot kering (Tabel 1).

Tabel 1 Komposisi nutrien pakan uji dalam presentase bobot kering Komposisi Nutrien (%) Perlakuan pemberian daun kayu manis

0% 0,5% 1% 1,5%

Protein 28,61 28,56 28,46 28,3

Lemak 6,25 6,5 6,72 6,79

(15)

3

Komposisi Nutrien (%) Perlakuan pemberian daun kayu manis

0% 0,5% 1% 1,5%

Abu 8,21 7,79 8,32 3,28

BETN 56,93 57,15 56,5 61,63

DE(kkal/kg) 2930,85 3526,35 3517,92 3697,54 Ratio C/P (kkal/ g protein) 10,25 12,35 12,36 13,07 Keterangan: 1) 1 gram protein = 3,5 kkal, 1 gram karbohidrat = 2,5 kkal, 1 gram lemak =

8,1 kkal (NRC 1993) 2) Rasio energi/protein

Pemeliharaan Ikan

Pemeliharaan ikan diawali dengan persiapan wadah. Wadah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akuarium berukuran 60x30x30 cm3 sebanyak 12 unit serta satu buah bak fiber. Sebelum digunakan akuarium dicuci dan dikeringkan, kemudian didesinfeksi dengan chlorine 100 ppm selama 24 jam. Setelah itu, dibilas dengan air bersih. Bagian luar dinding akuarium dilapisi dengan plastik hitam untuk menghindari stres pada ikan uji. Selanjutnya akuarium dirangkai menjadi sistem resirkulasi.

Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin Pangasius sp. yang berasal dari Cibanteng Bogor. Sebelum perlakuan ikan diadaptasikan dalam akuarium selama seminggu. Setiap akuarium diisi ikan sebanyak 10 ekor. Selama proses adaptasi ikan diberi pakan komersil sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari yang diberikan secara at satiation atau sekenyangnya, serta dilakukan kontrol kualitas air. Setelah diadaptasikan selama 1 minggu, kegiatan selanjutnya ikan dipuasakan selama 24 jam. Selanjutnya, dilakukan penimbangan bobot awal. Ikan yang digunakan memiliki bobot rata-rata 7,36±0,27 g. Selama pemeliharaan 30 hari penimbangan bobot ikan uji dilakukan pada awal, tengah, dan akhir pemeliharaan. Selama masa pemeliharaan juga dilakukan uji kualitas air pada awal dan akhir pemeliharaan. Ikan yang mati selama pemeliharaan, diangkat dan ditimbang. Pakan diberikan sebanyak tiga kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara at satiation. Sisa pakan yang tidak termakan dikumpulkan sehingga dapat dihitung jumlah konsumsi pakannya. Pengukuran kualitas air dengan parameter harian suhu dilakukan setiap pagi dan sore hari. Sedangkan untuk parameter pH, DO, dan Total Amonia Nitrogen (TAN) dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. Kondisi media selama penelitian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Kondisi media pada sistem pemeliharaan ikan patin yang diberi pakan uji

selama 30 hari.

Parameter Satuan Nilai

terukur Nilai optimum

Suhu ºC 28-30 28-30 (Tucker dan Hargreaves 2004)

pH Unit 6,76-7,73 6,5-9 (Tucker dan Hargreaves 2004)

DO mg/l 3,9-6,6 3-7 (Minggawati dan Saptono 2012)

(16)

Analisis Kecernaan

Pengukuran kecernaan dilakukan pada akhir penelitian. Ikan uji yang digunakan berjumlah 10 ekor per akuarium. Pakan uji dicampur dengan marker berupa Cr2O3 yang ditambahkan pada masing-masing pakan uji sebanyak 0,5%. Setelah 3 hari dari pemberian pakan yang dicampur dengan Cr2O3, feses mulai dikumpulkan setiap harinya. Proses pengumpulan feses dilaksanakan selama 15 hari. Penyimpanan feses dilakukan dalam freezer. Feses yang telah terkumpul kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 110 ºC selama 4-6 jam. Analisis Cr2O3 terhadap feses yang sudah dikeringkan dilakukan dengan metode oksidasi.Kemudian dilakukan pembacaan nilai absorban kecernaan dengan bantuan alat spektofotometer pada panjang gelombang 350 nm (Chandra 2010).

Analisis Glikogen

Pengukuran glikogen dilakukan pada akhir penelitian, dengan mengambil beberapa sampel daging ikan patin. Selanjutnya, 100 mg jaringan otot atau hati dimasukkan kedalam 3 ml KOH 30% sampai larut selama 20-30 menit, kemudian ditambahkan 0,5 ml Na2SO4 jenuh dan 3,5 ml etanol 95% dan dipanaskan hingga mendidih. Selanjutnya larutan didinginkan dan disentrifuse dan lalu dibuang supernatannya. Kemudian glikogen dilarutkan dalam 2 ml air dan diendapkan kembali dengan 2,5 ml etanol 95%. Lalu dibuang supernatannya. Glikogen yang mengendap dihidrolisis selama 30 menit dalam 2 ml HCl 5M dalam waterbath mendidih. Kemudian didinginkan dan dinetralkan dengan 0,5M NaOH, ditambahkan 1 tetes pp sebagai indikator. Kemudian diencerkan sampai dengan volume yang diketahui (25-100 ml), bergantung pada glikogen kualitas yang diharapkan (Chandra 2010).

Parameter Pengamatan

Jumlah Konsumsi Pakan

Jumlah konsumsi pakan (g) = Jumlah pakan awal (g) - Jumlah pakan akhir (g) (Watanabe 1988).

Laju Pertumbuhan Harian

Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian, bobot ikan ditimbang saat awal dan akhir perlakuan kemudian dihitung bobot rata-ratanya. Laju pertumbuhan

harian (α) ikan dapat dihitung menggunakan rumus (Effendi 2004):

α % = n W0Wt-1 x 100%

Keterangan:

(17)

5

Retensi lemak adalah persentase lemak yang meningkat pada suatu organisme per satuan lemak yang dikonsumsi (Watanabe 1988):

RL % =Jumlah lemak akhir g -Jumlah lemak awal g

Jumlah lemak yang dikonsumsi g x 100%

Retensi Protein

Retensi protein adalah persentase protein yang meningkat pada suatu organisme per satuan protein yang dikonsumsi (Watanabe 1988):

RP(%)=Jumlah protein akhir (g)- Jumlah protein awal(g)

Jumlah protein yang dikonsumsi (g) x 100%

Efisisensi Pakan

Efisiensi pakan adalah pertambahan bobot per jumlah konsumsi pakan persatuan unit. Efisiensi pakan digunakan untuk membandingkan jumlah konsumsi pakan terhadap pertambahan bobot (Watanabe 1988):

EP (%) = Pertambahan Bobot (gram)

Jumlah Konsumsi Pakan (gram) x 100%

Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup ikan diamati setiap hari hingga akhir perlakuan. Perhitungan kelangsungan hidup dilakukan di akhir perlakuan dengan rumus sebagai berikut (Effendi 2004):

Kelangsungan hidup (%) = Nt

Nox100%

(18)

Analisis Glikogen

Kandungan glukosa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Glukosa mg/100 ml =Au x Cs As Keterangan : Au = Absorban Sampel

As = Absorban standar Cs = Konsentrasi sampel

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Data dianalisis menggunakan SPSS 16.0 dan diuji lanjut untuk beda nyata menggunakan uji Duncan. Parameter yang dianalisis statistik secara kuantitatif adalah laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, kecernaan total, kecernaan protein, retensi lemak, retensi protein, efisiensi pakan, dan kelangsungan hidup. Sedangkan parameter yang dianalisis secara deskriptif adalah komposisi proksimat tubuh ikan uji seperti protein, lemak, kadar air, dan nilai glikogen.

Analisis Kimia

Analisis kimia yang dilakukan terdiri dari analisis proksimat pakan uji. Analisis kadar air dilakukan dengan pengovenan dengan suhu 105-110ºC selama 6 jam (Takeuchi 1988). Untuk mengetahui nilai retensi protein dan retensi lemak dilakukan dengan metode Takeuchi 1988 yang masing-masing sampelnya diduplo pada setiap perlakuan. Analisis protein dilakukan dengan metode kjehdahl, serat kasar dengan metode pelarutan asam dan basa kuat serta pemanasan, lemak tubuh metode folch, dan kadar abu dengan metode pemanasan dalam tanur pada suhu 600 ºC (Takeuchi 1988). Untuk keperluan uji proksimat tubuh ikan, jumlah ikan yang digunakan adalah tiga ekor ikan untuk setiap perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

(19)

7

Sedangkan pada ikan patin yang tidak diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis, tampak pertumbuhan bobot rata-rata individunya paling rendah dibandingkan perlakuan lainnya.

Gambar 1 Grafik bobot rata-rata individu ikan selama 30 hari pemeliharaan Berikut ini Tabel 3 kinerja pertumbuhan ikan yang terdiri dari parameter uji; laju pertumbuhan harian (LPH), jumlah konsumsi pakan (JKP), kecernaan total (KT), kecernaan protein (KP), retensi lemak (RL), retensi protein (RP), efisiensi pakan (EP), kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama pemeliharaan 30 hari. Berdasarkan tabel 3 diketahui secara umum, penambahan daun kayu manis ke dalam pakan tidak mempengaruhi jumlah konsumsi pakan. Namun, kecernaan total dan kecernaan protein pakan mengalami peningkatan. Peningkatan kecernaan, khususnya kecernaan protein, seiring dengan peningkatan retensi protein. Kecernaan protein dan retensi protein meningkat sampai kadar 1%, namun turun dengan kadar 1,5%. Pola respon kedua parameter uji ditampilkan pada Gambar 2 dan 3. Tingginya nilai kecernaan protein dan retensi protein tidak diikuti dengan parameter laju pertumbuhan. Pemberian pakan yang mengandung daun kayu manis memberi efek yang sama terhadap nilai efisiensi pakan dan kelangsungan hidup ikan.

Tabel 3 Laju pertumbuhan harian (LPH), jumlah konsumsi pakan (JKP), kecernaan total (KT), kecernaan protein (KP), retensi lemak (RL), retensi protein (RP), efisiensi pakan (EP), kelangsungan hidup (KH) ikan patin selama pemeliharaan 30 hari.

Parameter Perlakuan daun kayu manis

(20)

y = -11,15x2+ 24,12x + 11,71

Keterangan:1. Huruf supersskrip dalam baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05)

Gambar 2 Grafik uji respons retensi protein

Gambar 3 Grafik uji respons kecernaan protein

(21)

9

Tabel 4 Komposisi nutrien tubuh ikan selama pemeliharaan 30 hari Parameter Ikan awal Perlakuan daun kayu manis

0% 0,5% 1% 1,5%

Protein (%) 11,89 ±0,66 14,47 ±0,16 17,18 ±0,03 18,13 ±0,40 16,85 ±0,22 Lemak (%) 3,75 ± 1,13 10,02 ± 0,26 7,95 ±0,69 7,51 ±0,41 7,00 ±0,75 Kadar air (%) 76,93 ±0,15 72,08 ±0,06 69,18 ±0,13 66,89 ±0,44 67,84 ±0,62 Glikogen (%) - 0,45±0,45 0,64±0,02 0,66±0,42 0,65±0,15 Keterangan: (-) tidak dilakukan analisis glikogen

Pembahasan

Hasil pengamatan terhadap laju pertumbuhan, retensi lemak, efisiensi pakan dan kelangsungan hidup secara statistik menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05; Lampiran 2). Untuk nilai jumlah konsumsi pakan memberikan nilai yang berbeda nyata terhadap kontrol dan semakin menurun (P<0,05; Lampiran 1). Menurut Hutama (2012), jumlah konsumi pakan yang diberikan pada ikan mas untuk perlakuan penambahan daun kayu manis memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya dosis pada pakan perlakuan. Hal ini berbeda terhadap ikan patin, secara umum hasil menunjukkan bahwa perlakuan penambahan daun kayu manis cenderung menurunkan jumlah konsumsi pakan dibandingkan dengan ikan yang tidak diberi penambahan tepung daun kayu manis dalam pakannya.Menurut Maharani (2009), kebiasaan makan ikan mas berbeda dengan kebiasaan makan ikan patin. Hal ini didukung dengan pernyataan dari Irawan (2013), penurunan atau perbedaan jumlah konsumsi pakan ini diduga dipengaruhi oleh palatabilitas suatu pakan. Menurut Maharani (2009), ikan patin mempunyai sifat omnivor yang cenderung karnivor berbeda dengan ikan mas yang cenderung herbivor.

(22)

diserap menjadi tinggi dan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Steffens (1989), yang menyatakan bahwa kandungan protein terkait dengan jumlah protein yang dikonsumsi melalui stimulasi pada proses sintesis protein dan efisiensi retensi protein yang telah disintesis. Semakin sesuai profil asam amino essensial dalam pakan terhadap ikan maka akan semakin banyak bagian dari asam amino yang disintesis menjadi protein.

Namun berbeda dengan penambahan daun kayu manis 1,5% menunjukkan bahwa komposisi protein pada ikan patin dan nilai retensi protein mengalami penurunan. Hal ini diduga karena adanya zat anti nutrisi yang terdapat dalam daun kayu manis. Berdasarkan hasil analisis zat anti nutrisi pada tepung daun kayu manis yang digunakan didapatkan tanin sebesar 77,15 mg/100 g bahan, kalsium oksalat sebesar 48,35 ppm, dan askorbil palmitat sebesar 35,19 ppm. Menurut Handajani (2010), zat anti nutrisi dapat menghambat pertumbuhan serta dapat mengakibatkan gangguan dalam absorpsi lemak dalam tubuh. Berdasarkan Tabel 3 diketahui nilai retensi lemak tidak memberikan hail yang berbeda nyata. Namun seiring penambahan daun kayu manis dapat menurunkan lemak pada tubuh ikan patin. Menurut Abidin (2006), retensi lemak yang berada dibawah 100% menunjukkan bahwa tidak ada biosintesis lemak dari unsur nutrisi lainnya, artinya lemak yang diretensi sebagian besar merupakan lemak yang berasal dari lemak pakan. Hal ini juga didukung oleh Sergeant et al (1972) dalam Azima (2004), asam lemak pada ikan ditunjukkan dalam bentuk triasligliserol atau phospholipids yang dibentuk dari gliserol 3-fosfat. Pembentukan triagliserol akan dihambat apabila adanya zat anti nutrisi seperti saponin, tanin, dan flavonoid (Azima 2004). Terhambatnya pembentukan triagliserol pada ikan diduga menyebabkan penurunan lemak pada tubuh ikan. Selain itu penurunan lemak pada tubuh ikan patin diperkirakan karena adanya zat MHCP yang terkandung dalam daun kayu manis. Menurut Rahmawati (2012), zat MHCP mampu mengendalikan pelepasan asam lemak, sehingga lemak yang di dalam tubuh meluruh karena kinerja dari kandungan Methyl Hydroxy Chalcone Polymer (MHCP). Menurut Abidin (2006), laju pertumbuhan harian juga dipengaruhi oleh kecernaan protein serta komposisi protein yang terkandung dalam tubuh. Namun pada penelitian berdasarkan hasil statistik menunjukkan bahwa penambahan daun kayu manis dengan dosis berbeda tidak memberikan hasil yang berbeda nyata, artinya penambahan daun kayu manis tidak memberikan efek pada pertumbuhan ikan patin.

(23)

11

KESIMPULAN

Penambahan tepung daun kayu manis dalam pakan memberikan hasil yang sama pada pertumbuhan ikan patin. Namun penambahan daun kayu manis sebesar 1% merupakan kadar optimal karena dapat menigkatkan kecernaan protein dan retensi protein, serta kualitas nutrien tubuh ikan patin.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z. 2006. Pengaruh kadar tepung bungkil kelapa sawit dalam pakan ikan lele (Clarias sp.). [tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Azima F. 2004. Aktivitas Antioksidan dan anti-agregasi platelet ekstrak cassia vera (Cinnamomum burmanni Nees ex Blume) serta potensinya dalam pencegahan aterosklerosis pada kelinci. [disertasi]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Chandra M J. 2010. Pengaruh Penambahan Tepung Elot Dalam Pakan Sebagai Pengganti Jagung Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). [skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Cho C.Y, Cowey C.B, Watanabe T. 1982. Finfish Nutrition In Asia: International Development Research Centre. Ottawa

Effendi I. 2004.Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Depok.

Francis G. Makkar HPS, Becker K. 2001. Antinutritional factorc present in plant derived alternate fish feeding rate and their effects in fish. Aquaculture, 199: 197-227

Handajani H, Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang: UMM Press

Halver JE and Hardy RW.2002. Fish Nutrition, third ad. New York: Academy Press Inc.

Hutama A. A. 2012. Pengaruh pemberian daun kayu manis terhadap pertumbuhan dan kualitas daging ikan mas. [skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Irawan W. S. 2013. Evaluasi tepung bungkil biji karet Hevea brasiliensis yang dihidrolisis cairan rumen domba sebagai pengganti bungkil kedelai dalam pakan ikan patin Pangasius sp.. [skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Iswatoro O A. 2009. Perubahan kadar gula darah pada pasien pediatrik yang

diinduksi anestesi umum. [skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang

Maharani D P. 2009. Pengaruh salinitas terhadap derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham.Buch) dalam akuarium. [skripsi]. Studi Biologi. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.

(24)

Minggawati I, Saptono. 2012. Parameter kualitas air untuk budidaya ikan patin (Pangasius pangasius) di karamba sungai Kahayan, Kota Palang Karaya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 1(1):1-4

National Research Council. 1993. Nutrition Requirement of Fish. National Academy Press. Washington D.C. 114 pp. p:3-50.

Orben E., Nevigato T., Lena G.D., Masci M., Casini I., Gambelli L. and Caproni R. 2008. New trend in theseafood market. Sutchi catfish (Pangasius hypopthalmus) filet from Vietnam: Nutritional qualityand safety aspect. Food Chem. 110(2): 383–89.

Pamungkas A J. 2009. Penggunaan Tepung Ikan Pada Kadar Yang Berbeda Dalam Pakan Ikan Lele Dumbo. [skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Rahmawati N. 2013. Kandungan protein terlarut daging ikanpatin (Pangasius djambal) akibat variasi pakan tambahan. [Skripsi]. Kimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Jember. Jember Rahmawati E, Nugroho F.A, Soemardini. 2012. Pengaruh Bubuk Kayu Manis

(Cinnamomum burmanii)Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (Ldl) Pada Tikus Putih Rattus Novergicus Strain Wistar Diabetes Tipe 2.

Steffens W. 1989. Principle of Fish Nutrition. Ellis Horwood Limited. England Takeuchi T. 1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary nutrition. In Tucker CS, Hargreaves JA. 2004. Biology and culture of Channel Catfish.

Amsterdam (ND): Elsevier B.V p 279.

(25)

13

Lampiran 1 Anova dan hasil uji Duncan jumlah konsumsi pakan

Jumlah kuadrat Df

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 2 Anova dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian

Jumlah kuadrat Df

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 3 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan total

(26)

Pakan uji N

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 4 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan protein

Jumlah kuadrat Df

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 5 Anova dan hasil uji Duncan retensi lemak

Jumlah kuadrat Df

Rataan

kuadrat F Sig.

Antar kelompok 378.073 3 126.024 .532 .673

Dalam kelompok 1894.473 8 236.809

Total 2272.546 11

(27)

15

Lampiran 6 Anova dan hasil uji Duncan retensi protein

Jumlah kuadrat Df

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 7 Anova dan hasil uji Duncan efisiensi pakan

Jumlah kuadrat Df

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan. Lampiran 8 Anova dan hasil uji Duncan kelangsungan hidup

(28)

Pakan uji N Untuk alpha = 0.05 1

A 3 83.3333

B 3 83.3333

kontrol 3 86.6667

C 3 93.3333

Sig. .300

(29)

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjungpinang, pada tanggal 6 Maret 1993 yang dilahirkan dari ayah Syaiful Anwar dan ibu Hafsah. Penulis adalah putri kedua dari dua bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 5 Tanjungpinang dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan diterima di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Gambar

Grafik uji respon retensi protein ......................................................................
Tabel 2  Kondisi media pada sistem pemeliharaan ikan patin yang diberi pakan uji
Gambar 1  Grafik bobot rata-rata individu ikan selama 30 hari pemeliharaan
Gambar 3  Grafik uji respons kecernaan protein
+2

Referensi

Dokumen terkait

Progam dan kegiatan perencanaan dan pengelolaan drainase dituangkan dalam misi sanitasi Kabupaten Agam, yaitu misi ke-1 “Mempercepat pembangunan sanitasi

Based on the research problem above, research objective is concluding as follows: To find out the significant analysis the influence of perceived quality, perceived price and

Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain. jika sebuah ilmu disiplin ilmu dinyatakan dengan bentuk proses

Dari hasil pemodelan dan simulasi didapatkan bahwa masing-masing revolute joint dari robot tersebut membutuhkan torsi yang berbeda-beda dan ditemukan pada kecepatan 1.26 rad/s,

HTML merupakan bahasa pokoknya, PHP adalah bahasa server-side yang membuat website menjadi dinamis dan juga sebagai penghubung bahasa HTML ke aplikasi MySQL, dan MySQL berguna

Kehidupan politik yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam

Judul : Pengaruh Penagihan Pajak Melalui Surat Teguran dan Surat Paksa Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi. Penagihan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelayanan informasi publik di Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah merupakan suatu