• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB

SKRIPSI SARJANA

D I S U S U N OLEH:

NURHASANAH ARDIATI NST

050704036

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

MEDAN

(2)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ANALISIS IDIOM DALAM BAHASA ARAB

SKRIPSI SARJANA

D I S U S U N OLEH:

NURHASANAH ARDIATI NST

050704036

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

MEDAN

(3)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

KATA PENGANTAR

Ahamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab”.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya rabba al-‘alamin.

(4)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

UCAPAN TERIMAKASIH

Berkat ridha dan rahmat Allah SWT, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin sekali mengucapkan terimakasih kepada:

1. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta ayahnda Drs. Dalkotsyah Nasution dan Ibunda Nurdiatina Rambe yang begitu besar pengorbanannya dan menaburkan kasih sayang dan tak jemu-jemunya memberikan dukungan moril maupun materil. Berkat do`a keduanya penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.

All hummagfirl wa liw lidayya wa-irham hum kam rabbay n sag ran. 2. Bapak Drs. Syafuddin, M.A. Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara. Bapak Drs. Aminullah. M.A. Ph.D selaku Pembantu Dekan I. Bapak Drs. Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Parlaungan Ritonga. M,Hum. Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Khairawati, M.A, PhD selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa Arab dan Bapak Drs. Mahmud Khudri M.Hum selaku sekretaris Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Kacar Ginting, M.Ag selaku dosen pembimbing I dan Bapak Ahmad Fauzan Mahfuz Lubis, Lc. Selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan dan pengarahan bagi penulis sehingga skripsi ini dapat penulis rampungkan.

5. Kepada seluruh Staf Pengajar Program Studi Bahasa Arab pada khususnya dan staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara pada umumnya yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

(5)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

7. Dan tak lupa buat abang penulis Hardiansyah Perdana Nst, SH dan adek-adek penulis aulia, arbiah dan angginta yang sangat memberikan semangat penulis selama dalam menjalankan skripsi.

8. Buat teman-teman Stambuk 2005, Lira, Samsuria, fitri, Faisal, Ape, Yunita, Aqmalia, Zubeir, Mukhlis, Tini, Reje, Kiky, Surya, Lia M, Putri, Putra, Hafni, Fitra, Boim, Hafiz, penulis akan selalu ingat dengan perjuangan selama perkuliahan kita selama lebih kurang 4 tahun. Itu tak kan terlupakan.

9. Seluruh Mahasiswa Jurusan Sastra Arab yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA)

10.Serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak terhingga kapada penulis dan penulis tidak dapat menyebutkan satu-persatu tapi yang pasti anda memberikan ruang memory tersendiri bagi penulis

Penulis tidak dapat membalas jasa yang telah diberikan, hanya kepada Allah SWT penulis meminta semoga diberikan ganjaran dengan kebaikan yang berlipat ganda pula. Amin!!!!.

Medan, 2009

(6)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI... iv

ABSTRAKSI ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... .. 1.5 Metode Penelitian ... ..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab ... 3.2 Bentuk-bentuk Idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia ...

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 4.2 Saran ...

DAFTAR PUSTAKA

(7)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ABSTRAKSI

NURHASANAH ARDIATI NASUTION. 2009. Analisis Idiom dalam Bahasa Arab. : Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra USU Medan.

Idiom adalah : pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya.

Penelitian ini mengkaji tentang unsur-unsur idiom dalam bahasa Arab dan klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentuknya.

Penelitian ini menggunakan teori Keraf

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis deskriptif.

(8)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

(library research)

(9)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab - Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif - Tidak dilambangkan

b ` b -

t ` t -

` S dengan titik di atasnya

J m j -

h ` h h dengan titik di bawahnya

kh ` kh -

D l d -

l z z dengan titik di atasnya

r ` r -

Zai z -

s n s -

sy n sy -

d S dengan titik di bawahnya

ad d dengan titik di bawahnya

` t dengan titik di bawahnya

z ` z z dengan titik di bawahnya

`ain ‘ Koma terbalik

(10)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

f ` f -

q f q -

k f k -

l m l -

m m m -

n n n -

w wu w -

h ` h -

hamzah ` Apostrop, tetapi lambang ini

tidak di pergunakan untuk hamzah di awal kata

y ` y -

II. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.

ditulis Ahmadiyyah III. T `marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

ditulis jam ’ah

2. Bila dihidupkan ditulis t

ditulis kar matul-aliy `

IV. Vokal Pendek

(11)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

V. Vokal Panjang

A panjang ditulis , i pajang ditulis , dan u panjang ditulis , masing-masing dengan tanda hubung (-) di atasnya.

VI. Vokal Rangkap

Fathah + y ` tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah + w wu mati ditulis au.

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

Dipisah dengan apostrof (`)

ditulis a`antum

ditulis mu`annas

VIII. Kata Sandang Alif + L m

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ditulis Al-Qur`an

2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf l diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.

ditulis as-sy ’ah

IX. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.

(12)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam berkomunikasi khususnya bagi manusia, sebab bahasa merupakan simbol yang mencerminkan jiwa dan keberadaan manusia dalam masyarakat.

Bahasa dalam masyarakat sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Dalam kalangan terbatas bahasa terbagi dalam bentuk tulisan, bahasa lisan, bahasa tutur dan lain-lain.

Menurut Al-Ghulayaini (2007:7) mengemukakan bahwa bahasa adalah:

/Al-lugatu alf zun yu’abbiru bih kullu qaumin ‘an m qasidihim/.

‘Bahasa adalah lafaz yang digunakan oleh setiap kelompok (kaum) untuk menyampaikan maksud mereka’.

Fungsi bahasa merupakan suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan. Oleh karena itu, bahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Bahsa mempunyai pengaruh yang luar biasa, karena sebagai salah satu cirri pembeda utama umat manusia dengan makhluk lainnya yang ada di dunia ini (Tarigan, 1987:4-5).

Mempelajari bahasa merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan mempelajari berbagai ilmu lainnya, baik berupa ilmu eksakta, ilmu sosial, dan berbagai macam ilmu lainnya. Selain itu bahasa mengandung peranan penting dalam segala bidang, karena dengan bahasalah kita dapat mengungkapkan atau menyampaikan apa yang kita maksudkan.

(13)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kesemua bahasa tersebut ada yang berkembang seperti bahasa Indonesia, bahasa Arab, ada pula yang mengalami kepunahan seperti bahasa Mesir kuno dan bahasa Indian kuno.

Bahasa Arab merupakan bahasa wahyu dan mendapat kemuliaan karena wahyu allah yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an diterima manusia dengan menggunakan bahasa Arab, sebagai yang tertera dalam firman Allah swt (al-quran 12:2) sebagai berikut:

/inn anzaln hu qur’ nan ‘Arabiyyan la`allakum ta’qil na/.

‘Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya’.

Menurut Asy-syekh Mustafa Al-Ghulayaini (2007-7) batasan bahasa Arab adalah:

/al-lugatu al-‘Arabiyyatu hiya al-kalim tu al-lat yu`abbiru bih al`Arabu`an agr dihim/

‘bahasa Arab ialah kalimat yang diungkapkan oleh bangsa Arab untuk menyatakan maksud tertentu’.

Jadi, bahasa Arab itu adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT dari rumpun semit untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya melalui Al-Qur’an dan memiliki nilai spiritual bersifat simbolik dan universal yang terdapat di Jazirah Ujung Asia Barat.

Gramatika bahasa Arab memiliki cabang-cabang, misalnya: bahasa Arab ada /’ilmu al-aşwat/ ‘ilmu bunyi’,

/

’ilmu al-şarfi/ ilmu perubahan bentuk kata, /’ilmu al-nahwi/ ilmu kalimat, dan / ‘ilmu al-ma’ n / ilmu tentang makna kata.

(14)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

al-is il hiyyatu/. Kata /al-ta’biratu/ merupakan bentuk jamak dari kata /ta’biru/ yaitu masdar dari kata /’abbara - yu’abbiru - ta’biran/ yang berarti ‘ungkapkan’. Adapun /al-is il hiyyatu/ merupakan bentuk masdar dari kata /istalaha/ yang mendapatkan tambahan /ya/ nisbah yang menjadikan sifat bagi kata /ta’biru/ sedangkan arti dari kata /istalaha/ itu sendiri adalah ‘kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom’. (kamus al’asri 1998)

Menurut Al-Khuli (1982: 125), idiom dalam bahasa Arab adalah :

--/ta’b ru yukhtalifu ma’n hu ‘an al-ma’na al-kull liajz ihi/

‘konstruksi kata yang maknanya secara keseluruhan berbeda dengan makna masing-masing unsurnya’.

Menurut keraf (2002 : 109) Biasanya idiom disejajarkan dengan pengertian pribahasa dalam bahasa Indonesia. Sebenarnya pengertian idiom itu jauh lebih luas dari pribahasa. Yang disebut idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, dan biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya. Untuk mengetahui makna sebuah idiom, setiap orang harus mempelajarinya sebagai seorang penutur asli, tidak mungkin hanya melalui makna dari kata-kata yang membentuknya. Misalnya seorang asing yang sudah mengetahui makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna frasa makan tangan. Siapa yang berpikir bahwa makan tangan sama artinya dengan kena tinju.

Teori Keraf inilah peneliti jadikan dasar dalam menganalisis idiom dalam bahasa Arab.

Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi. Frase terbagi menjadi dua bagian yaitu :

(15)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. misalnya : bermental baja, membanting tulang. 2. Frase biasa : frase yang memiliki arti sebenarnya. Misal : rumah Andi, sedang pergi.

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (tt : 403) peribahasa adalah kalimat dalam kelompok kata yang tetap susunannya. Contohnya, seperti anjing dan kucing yang bermakna ‘dikatakan ihwal dua orang yang tidak pernah akur’. Makna ini memiliki asosiasi, bahwa binatang yang namanya anjing dan kucing jika bersua memang selalu berkelahi, tidak pernah damai.

Alasan peneliti memilih judul Analisis idiom dalam bahasa Arab adalah karena peneliti memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap seluk beluk bahasa Arab, terutama mengenai idiom dalam bahasa Arab yang menjadi objek penelitian. Disamping itu, menurut pengamatan peneliti kajian tentang idiom dlm bhs arab tidak belum ada yang membahas dalam Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

1.2PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apa saja unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab?

2. Bagaimana bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia.

1.3TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom

(16)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Untuk menambah wawasan peneliti dan pembaca mengenai idiom dalam bahasa Arab.

2. Untuk menambah referensi bagi jurusan bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara tentang idiom dalam bahasa Arab.

1.5 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu menjelaskan dan memaparkan tentang hal yang diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang data penelitiannya diperoleh dari Kamus Idiom Arab-Indonesia.

Adapun tahap-tahap yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan idiom.

2. Membaca kamus idiom berulang-ulang untuk menemukan data.

3. Data yang telah diperoleh diklasifikasi sesuai dengan bentuknya.

4. Data yang telah diklasifikasi disajikan dalam bentuk kalimat dan dianalisis.

(17)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang idiom sebelumnya belum pernah dibahas di Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti membahas idiom dengan memakai objek Kamus Idiom Arab–Indonesia karangan Imamuddin, dalam kamus ini hanya membahas tentang contoh-contoh idiomnya saja, sedangkan dalam penelitian ini peneliti membahas tentang unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab dan klasifikasi idiom berdasarkan unsur pembentukannya.

Menurut Kridalaksana (1983 : 62) dalam Imamuddin (2005 : xiii) mendefinisikan bahwa idiom adalah :

a. Konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain. Pengertian ini mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti /yaq mu/ yang bermakna berdiri. Ketika kata ini bergabung dengan preposisi /bi/ yang bermakna dengan dan menjadi /yaq mu bi/ bukan lantas bermakna berdiri dengan, tetapi bermakna melakukan atau melaksanakan. Ketika /yaq mu/ bergabung dengan preposisi /’al / yang bermakna di atas dan setelah menjadi / yaq mu ’al / bukan berarti bermakna berdiri di atas, tetapi bermakna berdasakan.

(18)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

menjadi

/

as la lu’ buhu/ bukan berarti mengalirkan air liurnya, tetapi menggiurkan.

Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara tetap(baku) dan saling kebergantungan ; atau gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya. (www.wikipedia.com).

Menurut Alwasilah (1993 : 165) idiom adalah grup kata-kata yang mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup itu. Contohnya panjang tangan yang bermakna pencuri, jantung hati bermakna kekasih atau orang yang disayang.

Seidl (1978: 4) mengatakan bahwa idiom itu adalah a number of words which, taken together, mean something different from the individual words of the idiom when they stand alone. The way in which the words are put together is often odd, illogical or even grammatically incorrect. Pernyataan ini berarti bahwa idiom adalah kumpulan kata-kata yang ditempatkan bersama, yang mempunyai arti berbeda dari makna kata idiom secara individual ketika kata itu berdiri sendiri. Cara penempatan kata itu sering ganjil, tidak masuk akal, dan bahkan secara gramatikal/tata bahasa tidak benar.

Menurut pendapat Chaer (2002 : 74-75) idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Umpanya, menurut kaidah gramatikal kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yang disebut bentuk dasarnya. Tetapi kata kemaluan tidak memiliki makna gramatikal, melainkan hanya memiliki makna idiomatikal.

(19)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata dan ada yang terbentuk dari tiga kata.

Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan tiga kata adalah :

/al-ismu wa al-ismu/ misalnya : / a’m al-qalbi/ ‘buta hati’. Yang terdiri dari / a’m / ‘buta’, /al-qalbi/ ‘hati’. Maknanya bukan berarti ‘buta hati’, tetapi makna idiomnya adalah ‘tidak mau menerima kebenaran’.

Contoh :

/yazallu al-k firu a’m alqalbi illa iz had hu Allahu/

‘orang kafir tetap Ubuta hatUi kecuali yang mendapat hidayah dari Allah’.

/al-fi’lu wa al-harfu/ misalnya : /I’tad ‘ala/ ‘melanggar atas’. Yang terdiri dari kata /i’tad ‘ala/ ‘melanggar’,

/’ala/ ‘atas’. Maknanya bukan berarti melanggar atas, tetapi makna idiomnya adalah ‘merampas’.

Contoh :

U

/i’tad al-zalimu ‘ala huq qihim/

‘orang zalim itu UmerampasU hak-hak mereka’

/al-fi’lu wa al-ismu/ misalnya :

/afala najmu/ ‘bintang terbenam’. Yang terdiri dari kata /afala/ ‘terbenam’, /najmu/ ‘bintang’. Maknanya bukan berarti ‘bintang terbenam’, tetapi makna idiomnya adalah ‘tak terkenal lagi’.

Contoh :

U

(20)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. ‘pemain itu tak terkenal lagi

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu / misalnya :

/agmada ‘ainaihi ‘an/ ‘memjamkan kedua matanya dari’, yang terdiri dari kata /agmada/ ‘memejamkan’, jika digabung dengan /’ainaihi/ ‘kedua matanya’ dan /’an/ ‘dari’. Maknanya bukan berarti ‘memejamkan kedua matanya dari’, tetapi makna idiomnya adalah ‘melupakan’. contoh :

/iz lam tugmid ‘ainaika ‘an hafaw ti asdiq ika khasiritahum/

‘Jika kamu tak UmelupakanU kesalahan-kesalahan kawan-kawanmu, kamu akan

kehilangan mereka’.

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/ misalnya :

/ta’ana fi syarafihi/ ‘mencemarkan dalam harga dirinya’, yang

terdiri dari kata /ta’ana/ ‘mencemarkan’, jika digabung dengan /fi/

‘dalam’, dan /syarafihi/ ‘harga dirinya’. Maknanya bukan berarti

‘mencemarkan dalam harga dirinya’, tetapi makna idiomnya adalah

‘mencemarkan citra’

contoh :

U

/ta’ana fulanun fi syarfi zalika al-syahsi/ ‘si fulan Umencemarkan citraU orang itu’

/al-fi’lu wa al-fi’lu wa al-ismu/ misalnya :

/wadihun wuduha al-syamsi/ ‘jelas seperti matahari’,

(21)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/wuduha/ ‘seperti’, dan /al-syamsi/ ‘matahari’. Maknanya bukan berarti ‘jelas seperti matahari’, tetapi makna idiomnya adalah ‘jelas sekali’.

Contoh :

(22)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Unsur-unsur Pembentuk Idiom Dalam Bahasa Arab

Di dalam Kamus Idiom Arab-Indonesia karangan Imamuddin dijelaskan bahwa unsur-unsur pembentuk idiom dalam bahasa Arab terdiri dari /al-ismu/ ‘kata benda’, /al-fi’lu/ ‘kata kerja’

,

/wa al-harfu/ ‘huruf’.

1. /al-ismu/ kata benda

Menurut Ghulayaini /al-ismu/ kata benda yaitu :

/al-ismu : ma dalla ‘ala ma’na fi nafsihi gaira muqtarinin bizamanin/

‘isim adalah sesuatu yang menunjukkan arti pada dirinya, tanpa disertai oleh waktu’.

/Ismun/ adalah kata yang menunjukkan atas nama diri seperti nama-nama manusia, hewan, nama-nama negeri, gunung, sungai, pantai, serta benda-benda lain yang ada di alam ini.

Ni’mah (tanpa tahun: 17) mengemukakan :

/Al-ismu huwa kalimatun tadullu ‘ala ins nin aw hayaw nin aw nab tin aw jam din, aw sifatin aw ma’na mujarradin min al-zamani/

‘Ism adalah kata-kata yang menunjukkan atas nama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati, sifat atau arti yang kosong dari waktu’.

Contoh:

/Muhammadun/ ’si muhammad’ /Jamalun/ ’unta’

(23)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. /kursiyyun/ ’sebuah kursi‘

/hasanun/ ‘bagus‘

/Ismun/ menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua antara lain:

a.

/al-ismu al-mu akkaru/ ’ialah kata yang menunjukkan jenis laki-laki’ Contoh:

/jamalun/ ’unta /rajulun/ ’laki-laki’ /badrun/ ’bulan purnama’ /lailun/ ’malam’

b. /al-ismu al-mu`annasi/ ialah kata yang menunjukkan jenis perempuan. Contoh:

/mar`atun/ ‘anak perempuan’ /syamsun/ ‘matahari /f timatu/ ‘si fatimah‘

/ummun/ ’ibu‘ /talhatu/ ‘si tolha ‘ /lail / ‘si laila ’

Menurut Senali tanda-tanda isim dapat diketahui melalui huruf yang akhirnya di jarkan, tanwin, adanya alif-lam dan huruf jar.

Menurut Senali bentuk-bentuk isim terbagi dua, yaitu : 1. /ismun al-ma’rifati/

/ismu al-ma’rifati hia madalla ’ala mu’ayyanin/

’isim ma’rifah adalah lafazh yang menunjukkan benda tertentu’

/haza al-kitabu/ menunjukkan kitab yang ditentukan oleh mutakallim

(24)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/haza al-masjidu/ menunjukkan masjid yang ditentukan oleh mutakallim (pembicara)

2. /ismun al-nakirati/

/ismu al-nakirati hia kullu ismin sya`i’in fi jinsihi la yakhtassu bihi wahidun duna akhara wataqribuhu kullu ma salaha dukhulu al-alifi wa al-lami ’alaihi/

’isim nakirah ialah setiap isim yang jenisnya bersifat umum yang tidak menentukan sesuatu perkara dan lainnya, singkatnya ialah setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam’.

Contoh :

asalnya /galamun/ menjadi /al-gulamu/ asalnya /rajulun/ menjadi /al-rajulu/

2. /al-fi’lu/ kata kerja

Menurut Ghulayaini /al-fi’lu/ kata kerja yaitu :

/al-fi’lu :ma dalla ‘ala ma’na fi nafsihi muqtarinin bizamanin/

‘fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pada dirinya yang bersamaan dengan waktu’.

Menurut Ghulayaini /al-fi’lu/ terbagi menjadi tiga bagian, yaitu / fi’lu al-madi

/

, /fi’lu al-mudari’u/, /fi’lu al-amri/. Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) / fi’lu al-madi/ adalah :

/al-madiyu : ma dalla ‘ala ma’nan fi nafsihi muqtarinin bi al-zamani al-madiyyi/ ‘fi’il madi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dikaitkan dengan masa yang telah lampau’ (Ghulayaini,1991:63)

Contoh :

(25)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/jalasa/ ‘sudah duduk’

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) /fi’lu al-mudari’u/ adalah :

/al-mudari’u : ma dalla ‘ala ma’nan fi nafsihi muqtarinin bizamanin yahtamilu al-hala wa al-istiqbala/

‘fi’il mudari’ adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya, yang dikaitkan dengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang’ (Al-Ghulayaini, 1991:64)

Contoh :

/yadribu/ ‘sedang atau akan memukul’ / yajlisu/ ‘sedang atau akan duduk’

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27)

/fi’lu al-amri/ adalah :

/al-`amru : ma dalla ‘ala talabi wuku’i al-fi’li min al-fa’ili ila al-mukhatabi bikhairi lami al-amri/

‘fi’il amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya perbuatan dari fail ke mukhatab tanpa memakai lam amar’ (Al-Ghulayaini, 1991:64)

Contoh :

/idrib/ ‘pukullah’

/ijlis/ ‘duduklah’

Adapun fi’il yang banyak digunakan dalam idiom adalah fi’il madi dan fi’il mudari’.

3. /al-harfu/ huruf.

Menurut Ghulayaini / al-harfu/ huruf yaitu :

/al-harfu : ma dalla ‘ala ma’na fi gairihi/

(26)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Ditinjau dari segi amilnya dalam kalimat huruf dapat dibedakan menjadi huruf amilk dan ghairu amil. Huruf amil adalah huruf yang dapat mempengaruhi isim sesudahnya. Di antara huruf amil adalah : huruf jar, huruf nasab dan huruf jazam.

Adapun huruf yang dapat membentuk idiom bahasa Arab adalah huruf jar. Menurut Al-Ghulayaini (2007:463) huruf jar ada dua puluh :

(

/hurufu al-jarri ‘isyruna harfan : wahia (al-ba`u, wa min, wa `ila, wa ‘an, wa ‘ala, wa fi, wa al-kafu, wa al-lamu, wa wawu al-qasima, wa ta`uhu, wa muz, wa munzu, wa rubba, wa hatta, wa khala, wa ‘ada, wa hasya, wa kay, wa mata fi lugati huzailin, wa la’alla fi lugati ‘uqailin)/

‘huruf jar ada dua puluh yaitu :

1. /al-ba`u/ artinya ‘dengan’ 2. /min/ artinya ‘dari’

3. /ila/ artinya ‘ke’ 4. /’an/ artinya ‘dari’ 5. /’ala/ artinya ‘atas’ 6. /fi/ artinya ‘di’

7. /al-kafu/ artinya ‘seperti’ 8. /al-lamu/ artinya ‘bagi’

9. /wawu al-qasamu/ artinya ‘waw sumpah’ 10. /ta’u al-qasamu/ artinya ‘ta sumpah’ 11. /muz/ artinya ‘sejak’

(27)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. 17. /hasya/ artinya ‘selain’

18. /kay/ artinya ‘supaya’

19. /mata/ menurut bahasa Huzail

20. /la’alla/ menurut bahasa Uqail (Al-Ghulayaini 1991:240) Tidak setiap huruf jar dapat menjadi unsur pembentuk idiom yakni huruf :

/fi, ‘ala, ila, min, ‘an, bi/ ‘di, atas, ke, dari, dari, dengan’

3.2Bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia

Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia berjumlah sembilan bentuk, pengklasifikasian ini pada kata pembentuk idiom tersebut, bentuk-bentuk tersebut adalah :

3.2.1. /al-ismu wa al-ismu/

Contoh :

1.

/yahrisu kullu syabbin ‘ala an yakuna ibnu al-yaumi hatta la yattahimahu al-annasu bi al-takhallufi/

‘setiap pemuda sangat ingin menjadi Uorang modernU agar orang tak

menuduhnya terbelakang’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom. Kata / ibnu al-yaumi/ merupakan tarkib idhofi atau

(28)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. 2.

/zara al-hujaju ummu al-qura liadai al-hajji/

‘jemaah haji itu mengunjungi UmekahU untuk melaksanakan ibadah haji’

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom. Kata /ummu al-qura/ merupakan tarkib idhofi atau

/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata /ummu/ berarti ‘ibu’ adalah /mudafun/ dan kata /al-qura/ berarti ‘kampung’ adalah /mudafun ilaihi/, adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘ibu kampung’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mekah’.

3.

/

sata ‘ala al-mali ibnu al-laili fi al-barihati/ ‘harta itu dicuri UmalingU tadi malam’

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom. Kata /ibnu al-laili/ merupakan tarkib idhofi atau

/mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata /ibnu/ berarti ‘anak’ adalah /mudafun/ dan kata /al-laili/ berarti ‘malam adalah /mudafun ilaihi/, adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘anak malam’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘maling’.

4.

/yajma’u Allahu al-nasa liyaumi al-hisabi/

‘Allah mengumpulkan manusia pada Uhari kiamat’U

(29)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata /yaumu al-hisabi/ merupakan tarkib idhofi atau /mudafun wa mudafun ilaihi/. Secara harfiah kata /yaumu/ berarti ‘hari’ adalah /mudafun/ dan kata /al-hisabi/ berarti ‘perhitungan’. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘hari perhitungan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘hari kiamat’.

3.2.2. /al-fi’lu wa al-ismu/ Contoh :

1.

/’indama daqat bihi al-hayatu fi wa tanihi rafa’a ’asahu, wastaqarra fi biladin wajada fiha kulla ma arada/

‘ketika kehidupan di negerinya sulit, ia Umengembara Udan menetap di suatu

negeri yang di situ terdapat semua yang dia inginkan’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /rafa’a ‘asahu/ merupakan /fi’lu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /rafa’a/ ‘mengangkat’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /’asahu/ ‘tongkatnya’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘mengangkat tongkatnya’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mengembara’.

2.

/kana yar’a al-najma bisabi ma alamma bihi min humumin/ ‘Ia Utak bisa tidurU karena kegundahan yang dialami’.

(30)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata /ra’a al-najmu/ merupakan /al-fi’lu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /ra’a/ ‘memperhatikan’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /al-najmu/ ‘bintang’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memperhatikan bintang’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘tak bisa tidur’.

3.

/mata al-adibu, walam yara al-nura kasirun min a’malihi/

‘sastrawan itu meninggal dan banyak karyanya yang belum UterbitU’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /ra`a al-nura/, merupakan /fi’lu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /ra`a/ ‘melihat’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /al-nura/ ‘cahaya’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘melihat cahaya’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘terbit’.

4. U

/bala’a al-muazzifu al-murtasyiu al-tu’ma hina akhaza al- risywata allati ‘aradaha ‘alaihi rajulu al-mabahitsi/

‘pegawai yang menerima suap itu Utertipu Uketika menerima suap yang

ditawarkan petugas reserse’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

(31)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘menelan rasa’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘tertipu’.

3.2.3. /al-fi’lu wa harfu al-jarri/

Unsur idiom /al-fi’lu wa harfu al-jarri/ tidak hanya pada harf

saja, tetapi terdapat juga pada harf jar yang lainnya, yaitu :

/’ala, ila, min, ‘an, bi/ ‘atas, ke, dari, dari, dengan’.

Contohnya :

1.

/wala yasytagilu binaharin bigairi al-‘ilmi hatta yakhruja fi al-tabi’ati wa al-riyadiyyati/

‘karena sepanjang hari disibukkan oleh ilmu, ibnu sina akhirnya UungguUl

dalam ilmu kedokteran dan matematika’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /kharaja fi/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /kaharaja/ ‘keluar’ adalah

/fi’lun/, sedangkan kata /fi/ ‘di’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘keluar di’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makan idiom yaitu ‘unggul’.

2.

(32)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

‘hai orang-orang yang beriman janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka mengadakan perjalanan di bumi’

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /daraba fi/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /daraba/adalah /fi’lun/, sedangkan kata /fi/ ‘di’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memukul di’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘berjalan’.

Contoh harf /’ala/ adalah :

1. U

/ajma’a al-qaumu ‘ala darurati al-musyawarati bainahum/

‘warga UsepakatU mengenai keutamaan bermusyawarah di antara mereka’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /ajma’a ‘ala/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /ajma’a/ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’ala/ ‘atas’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘mengumpulkan atas’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘bersepakat’.

2. U

/zahaba ‘alayya mau’iduka/

‘aku Ulupa sama sekali Uakan janjimu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /zahaba ‘ala/ ‘pergi atas’merupakan /

(33)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

‘pergi’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’ala/ ‘atas’ adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘pergi atas’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘lupa sama sekali’.

3. U

/hamala al-jaisyu ‘ala al-mutamarridina hamlatan farraqat jumu’ahum/ ‘pasukan itu UmenyerangU para pemberontak yang dapat menghancurkan

persatuan mereka’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /hamala ‘ala/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /hamala/ ‘membawa’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’ala/ ‘atas’ adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘membawa atas’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘menyerang’.

4. U

/mada al-syakhsu ‘ala ra`yihi/

‘orang itu UmelaksanakanU pendapatnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /mada ‘ala/ merupakan / al-fi’lu wa

(34)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. Contoh harf /ila/ adalah:

1.

/kana launuhu yadribu ila al-sufrati min asari al-maradi/ ‘warna kulitnya Uhampir Ukuning akibat sakit’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /daraba ila/ ‘memukul ke’ merupakan

/ al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata

/daraba/ ‘memukul’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /ila/ ‘ke’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memukul ke’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘hampir’.

2. U

/zahaba al-maridu ila rabbihi/ ‘orang sakit itu Umeninggal’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /zahaba ila/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /zahaba/ ‘pergi’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /ila/ ‘ke’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘pergi ke’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘meninggal’.

Kata /zahaba ila/ ‘pergi ke’ dapat berubah artinya menjadi meninggal apabila ada kata /rabbun/ sesudahnya. Hal tersebut terjadi karena tidak mungkinnya seseorang menjumpai Tuhannya (datang keTuhan) kecuali jika orang tersebut sudah meninggal. Jadi kata

(35)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. 3. U

/nazartu ila al-tilifiziyuni/ ‘Aku Umenonton Utelevisi’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /nazara ila/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /nazara/ ‘melihat’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /ila/ ‘ke’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘melihat ke’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘menonton’.

4.

/yarji’u bina`u haza al-masjidi ila al-qarni al-sani/ ‘pembangunan mesjid ini UbermulaU pada abad kedua’

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah idiom.

Kata /raja’a ila/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /raja’a/ ‘kembali’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /ila/ ‘ke’ adalah /harfun/. Adapun

kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘kembali ke’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘bermula’.

Contoh harf /min/ adalah: 1.

/wa `an yabra`a min haqqi sahibiha/

‘di antara syarat taubat dari perbuatan dosa sesama manusia adalah

UmengembalikanU hak pemiliknya’.

(36)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata /bara`a min/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /bara`a/ ‘menjadikan’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /min/ ‘dari’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘menjadikan dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mengembalikan’.

2. U

/jarradahu min kulli al-qabihi/ ‘dia UmencopotU semua gelarnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /jarrada min/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /jarrada/ ‘mengupas’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /min/ ‘dari’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘mengupas dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mencopot’.

3. U

/hama al-syakhsu ibnahu min al-safari/ ‘orang itu UmelarangU anaknya bepergian’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /hama min/ merupakan / al-fi’lu wa

(37)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. 4.

/hata tadumma ‘adadan mina al-maktabati al-kabirati/ ‘hingga UmencakupU sejumlah perpustakaan megah’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /damma min/ merupakan / al-fi’lu wa

harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /damma/ ‘mengumpulkan’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /min/ ‘dari’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘mengumpulkan dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mencakup’.

Contoh harf /’an/ adalah:

1.

/iblisa yaqta’u al-zahaba ‘ani al-nasiki/

‘iblis UmenghentikanU (pemberian) emas untuk Nasik’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /qata’a ‘an/ ‘memotong dari’ merupakan

/ al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /qata’a/ ‘memotong’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’an/ ‘dari’ adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memotong dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘menghentikan’.

2. U

/bahasa al-qadi ‘ani al-jarimati/ ‘hakim itu UmenyidikU kejahatan itu’.

(38)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Kata /bahasa ‘an/ ‘mempelajari dari’ merupakan

/ al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /bahasa/ ‘mempelajari’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’an/ ‘dari’ adalah

/harfun/. Adapun kedua kata tersebutjika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘bahasa dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘menyidik’.

3.

/waqad akhaza al-garbiyyuna ‘an mudarrisi al-andalusi ziyyihim/ ‘orang Eropa UmencontohU guru-guru di Andalusia dalam berpakaian’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /akhaza ‘an/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /akhaza/ ‘mengambil’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /’an/ ‘dari’ adalah /harfun/. Secara harfiah adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘mengambil dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mencontoh’.

4.

/walamma sakata ‘an musa al-gadabu akhaza alalwahi/

‘setelah amarah Musa UmeredaU dikumpulkan kembali kepingan-kepingan

batu taurat itu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /sakata ‘an/ merupakan / al-fi’lu wa

(39)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

‘diam dari’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mereda’.

Contoh harf /bi/ adalah :

1. U

/kharaja al-ra’i biganamihi/

‘penggembala itu Umembawa pergiU kambingnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /kharaja bi/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /kharaja/ ‘keluar’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /bi/ ‘dengan’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘keluar dengan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘membawa pergi’.

2. U

/zahaba fulanun bi al-syai`i/

‘si fulan UmenghilangkanU benda itu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /zahaba bi/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /zahaba/ ‘pergi’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /bi/ ‘dengan’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘pergi dengan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘menghilangkan’.

3. U

(40)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

‘Zaid bin sabit UmelaksanakanU pekerjaan mulia’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /qama bi/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /qama/ ‘berdiri’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /bi/ ‘dengan’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘berdiri dengan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘melaksanakan’.

4. U

/marartu bi al-suqi/ ‘aku UmelewatiU pasar’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /marra bi/ merupakan / al-fi’lu wa harfu al-jarri/. Secara harfiah adapun kata /marra/ ‘berlalu’ adalah /fi’lun/, sedangkan kata /bi/ ‘dengan’ adalah /harfun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘berlalu dengan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘melewati’.

3.2.4. /al-harfu wa al-ismu/ Contoh :

1. U

/fi raqabati duyunun katsiratun, la a’rifu kaifa usaddiduha/

‘aku Upunya hutangU banyak dan tak tahu bagai mana membayarnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

(41)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

sedangkan kata /raqabatihi/ ‘lehernya’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘di lehernya’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘punya hutang’.

2.

/khuz ma turiduhu min bida’atin ‘ala al-husabi/

‘ambillah barang yang kamu sukai Udengan cara berhutangU’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /’ala al-hisabi/ merupakan /al-jarru

wa al-majruru/. Secara harfiah adapun kata /’ala/ ‘atas’ adalah /harfun/. sedangkan kata /al-hisabi/ ‘perhitungan’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘atas perhitungan’, tetapi ketika kedua kata tersebut betgabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘dengan cara berhutang’.

3.

/arada an yaksaba magnaman min wara`i zalika al-‘amali/ ‘dia ingin mendapat keuntungan sebagai UhasilU dari pekerjaan itu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /min wara`i/ merupakan /jarru wa al-majruru/. Secara harfiah adapun kata /min/ ‘dari’ adalah

(42)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

4.

/hatta yu’tu al-jizyata ‘an yadin wahum sagiruna/

‘sampai mereka membayar jizyah dengan UpatuhU dan mereka tunduk

(at-Taubah : 29)

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /’an yadin/ merupakan /jarru wa al-majruru/. Secara harfiah adapun kata /‘an/ ‘dari’ adalah

/harfun/ sedangkan kata /yadin/ ‘tangan’ adalah /ismun/. Adapun kedua kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘dari tangan’, tetapi ketika kedua kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘patuh’.

3.3.5. /al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu/

1.

/kullama qallabta al-nazara fi makhlukati Allahi, azdadta ma’rifatan bihi/ ‘setiap anda UmerenungkanU makhluk (ciptaan) Allah, bertambahlah

pengetahuan anda tentangnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /qalaba al-nazara fi/ merupakan

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata /qalaba/ ‘membalik-balikan’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /al-nazara/ ‘penglihatan’ adalah /ismun/ dan kata /fi/ ‘di’ adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘membalik-balikan penglihatan di’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘merenungkan’.

(43)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/kullama haqqaqa najahan, madda ‘unuqahu ila najahin ab’ada minhu/ ‘semakin dapat mewujudkan keberhasilan, dia semakin Uberambisi Uuntuk

menghasilkan yang lebih besar dari itu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /madda ‘unuqahu ila/ merupakan

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata /madda/ ‘memanjangkan’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /’unuqahu/ ‘lehernya’ adalah /ismun/ dan kata /ila/ ‘ke’ adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memanjangkan lehernya ke’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘berambisi’.

3. U

/madda al-kha`ini yadahu ‘ala huquqi al-akharina fi kulli makanin/ ‘pengkhianat itu UmencuriU hak-hak orang lain di setiap tempat’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /madda yadahu ‘ala/ merupakan

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu/. Secara harfiah adapun kata /madda/ ‘memanjangkan’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /yadahu/ ‘tangannya’ adalah /ismun/ dan kata /’ala/ ‘atas’ adalah

/harfun/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memanjangkan tangannya atas’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mencuri’.

3.3.6. /al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/ Contoh :

(44)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/tu’aqibu al-daulatu kulla man yakhruju ‘ala al-qaanini ‘uqubatin radi’atin/

‘negara itu menghukum setiap orang yang Umelawan hukumU dengan

pencekalan’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /kharaja ‘ala al-qanuni/ merupakan

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /kharaja/ ‘keluar’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /’ala/ ‘atas’ adalah /al-jarru/, dan kata /al-qanuni/ ‘undang-undang’ adalah /al-majruru/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘keluar atas undang-undang’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung mengandung makna idiom yaitu ‘melawan hukum’.

2.

/ama kada al-kitabu yakhruju ila al-nuri, hatta tanawulihi al-nuqadu bi al-dirasati wa al-taqwimi/

‘begitu buku itu Uterbit,U para kritikus mengkaji dan menilainya’

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /kharaja ila al-nuru/ merupakan

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /kharaja/ ‘keluar’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /ila/ ‘atas’ adalah /al-jarru/, dan kata /al-nuru/ ‘cahaya’ adalah

/al-majrura/. adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘keluar ke cahaya’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘terbit’.

(45)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010. 3. U

/daraba al-sabbahu fi al-ma`i ma’a zumalaihi/

‘perenang Uberenang di airU bersama kawan-kawannya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /daraba fi al-ma`i/ merupakan

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /daraba/ ‘memukul’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /fi/ ‘di’ adalah /al-jarru/, dan kata /al-ma`i/ ‘air’ adalah /al-majrura/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memukul di air, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘berenang di air’.

4.

/kana hakiman habbaran, la yastati’u ahadun an yaqifa fi tariqihi/ ‘ia adalah penguasa diktator yang tak seorangpun UmenentangUnya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /waqafa fi tariqihi/ merupakan

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /waqafa/ ‘berdiri’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /fi/ ‘di’ adalah

(46)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3.3.7. /al-fi’lu wa al-fi’lu wa al-ismu/ Contoh :

1.

/alqa ‘alaina qasidatan, harrakat autara qulubina/

‘dia membacakan puisi kepada kita yang Umempengaruhi jiwaU kita’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /harraka autara al-qulubi/ merupakan

/al-fi’lu wa al-fi’lu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /harraka/ ‘menggerakkan’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata /autara/ ‘mengikat’ adalah /mudafun/ dan kata /al-qulubi/ ‘hati’ adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘menggerakkan mengikat hati’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘mempengaruhi jiwa’.

3.3.8

.

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-ismu/

1. U

/waqafa sya’ru ra`sihi wahuwa yara zalika al-masyhada al-mufzi’a/ ‘dia Utakut sekaliU ketika melihat pemandangan yang menakutkan itu’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /waqafa sya’ru ra`sihi/ merupakan

(47)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘takut sekali’.

2. U

/yalbasu intihaziyyu misuha ruhbani fi sabili tahqiqi maslahatihi al-syakhsiyyati/

‘orang oportunis itu Upura-pura bersih dan baikU untuk meraih kepentingan

pribadinya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /labisa musuha al-ruhbani/ merupakan

/al-fi’lu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /labisa/ ‘memakai’ adalah /fi’lun/ sedangkan kata

/musuha/ ‘jubah’ adalah /mudafun/ dan kata /al-ruhbani/ ‘pendeta’ adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘memakai jubah pendeta’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘pura-pura bersih dan baik’.

3.3.9. /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/ Contoh :

1.

/hawala al-tabibu an yunqiza al-marida walakin la yaqdiru hatta yakuna fi zimmati allahi sabaha al-yaumi/

‘dokter berusaha menyelamatkan pasien itu tetapi tak mampu sehingga ia

U

meninggalU pagi hari ini’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /fi zimmati allahi/ merupakan

(48)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

/al-majrura/ dan /mudafun/, dan kata /allahi/ ‘Allah’ adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘dalam tanggungan Allah’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘meninggal’.

2.

/safara sadiqi ‘ala janahi al-sur’ati liyahdura zafafa akhihi/

‘kawanku bepergian dengan Utergesa-gesaU untuk menghadiri pesta

perkainan saudara laki-lakinya’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /’ala janahi al-sur’ati/ merupakan

/al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/. Secara harfiah adapun kata /’ala/ ‘atas’ adalah /al-jarri/ sedangkan kata /janahi/ ‘sayap’ adalah /al-majrura/ dan /mudafun/, dan kata

/al-sur’ati/ ‘kecepatan’ adalah /mudafun ilaihi/. Adapun ketiga kata tersebut jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘atas sayap kecepatan’, tetapi ketika ketiga kata tersebut bergabung maka mengandung makna idiom yaitu ‘tergesa-tergesa’.

3.

/yahfazu tullabu al-madarisi al-anasyida al-wataniyyata ‘an zahri qalbin/ ‘murid-murid sekolah menghafal lagu-lagu nasional Utanpa melihat teks’.

Dari contoh kalimat yang bergaris bawah adalah contoh idiom.

Kata /’an zahri qalbi/ merupakan

(49)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

(50)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan tentang Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :

Idiom dalam bahasa Arab dikenal dengan /al-ta’b r tu al-is il hiyyatu/, yang merupakan gabungan dari kata /al-ta’b r tu

al-is il hiyyatu/. Kata /al-ta’biratu/ merupakan bentuk jamak dari kata /ta’biru/ yaitu masdar dari kata /’abbara - yu’abbiru - ta’biran/ yang berarti ‘ungkapkan’. Adapun /al-is il hiyyatu/ merupakan bentuk masdar dari kata /istalaha/ yang mendapatkan tambahan /ya/ nisbah yang menjadikan sifat bagi kata /ta’biru/ sedangkan arti dari kata /istalaha/ itu sendiri adalah ‘kebiasaan, tradisi, konvensi, istilah , ungkapan, dan idiom’. (kamus al’asri 1998)

Idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara tetap (baku) dan saling kebergantungan ; atau gabungan kata yang maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.

Idiom dalam bahasa Arab dapat dibentuk dari unsur-unsur : 1. / al-ismu / kata benda

2. / al-fi’lu / kata kerja 3. / wa al-harfu /

Berdasarkan unsur-unsur inilah maka akan tampak bentuk-bentuk idiom. Idiom dalam bahasa Arab ada yang terbentuk dari dua kata dan ada yang terbentuk dari tiga kata.

Adapun bentuk-bentuk idiom dalam bahasa Arab pada Kamus Idiom Arab-Indonesia berjumlah sembilan bentuk, bentuk-bentuknya antara lain adalah :

1. /al-ismu wa al-ismu/

(51)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

3. /al-fi’lu wa al-ismu/

4. /al-harfu wa al-ismu/

5. /al-fi’lu wa al-ismu wa al-harfu /

6.

/al-fi’lu wa al-harfu wa al-ismu/

7.

/al-fi’lu wa al-fi’lu wa al-ismu/

8. /al-fi’lu wa al-ismu wa al-ismu/

9. /al-harfu wa al-ismu wa al-ismu/

4.2 SARAN.

Untuk mengembangkan pengetahuan Mahasiswa di Program Studi Bahasa Arab, penulis menyarankan beberapa hal :

1. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan masukan terhadap pemahaman tentang idiom di dalam bahasa Arab.

(52)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghulayaini, Syekh Mushtafa. 2007. Jami’ud durusi Al-‘Arabiyyati. Beirut Libanon: Maktabul Asasyyah.

--- 1991. Terjemah Jami’u Al-Durusi Al-Arabiyyati jilid 1 & 3. Semarang: CV. Asy-Syafira.

Al-Khuli, Ali Muhammad. 1982. A Dictianory Of Theoretical Linguistics (English- Arabic). Lebanon : Libraire Du Liban

Al-Wasilah, A.Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung : Angkasa

Bisri, K.H Adib. 1999. Kamus Indonesia Arab Al-bisri. Surabaya: Pustaka Progresif.

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

---2007. Linguistik Umum. Jakarta : PT Rineka Citra.

Imamuddin, Basuni, dan Nashiroh Ishaq. 2005. Kamus Idiom Arab-Indonesia Pola Aktif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Mendikbud. 1998. Ejaan yang Disempurnakan. Bumi Aksara

(53)

Nurhasanah Ardiati Nst : Analisis Idiom Dalam Bahasa Arab, 2010.

Tarigan, Henry Guntur. 1962. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa

Wirartha, I Made. 2005. pedoman Penelitian Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta : ANDI

WS, Indrawan. Tt. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang : Lintas Media

Referensi

Dokumen terkait

Dapatan ini adalah berkait rapat dengan penjelasan daripada Bik (1994) yang menerangkan kekurangan maklumat mengenai kepentingan sikap terhadap pendidikan telah memberikan

3.3-4.3.1 Anak mampu menggerakkan badan dengan lincah dan seimbang melalui kegiatan berdiri dengan satu kaki sambil merentangkan tangan sampai 10 hitungan dengan seimbang dan

pada ja ketika SKA ke Daerah Per Daerah Per STPT Intern agi rakteristik Ru n gambar d jalur Termi eristik pad bahan nlai lami penuru eristik pada ptimum keti i,

Filtrasi air bersih adalah pembersih partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum yang di atasnya padatan akan terendapkan.. Adapun

Kemampuan kain agar tahan ter- hadap pengikisan telah diuji dengan menggunakan mesin untuk menggesek kain lain dengan tenaga yang kuat.. Kain yang kuat saat digesek sebanyak

AlMgSi 1 memiliki ketahanan lelah yang lebih tinggi pada daerah elastis, tetapi dengan derajat regangan yang tinggi sehingga timbul regangan plastis, kekuatan lelah siklus rendah

q n h menurut Hamka ialah mencukupkan sesuatu yang sudah dimiliki serta tetap bekerja (ikhtiar) karena manusia hidup bukan untuk menganggur, dan dalam konsep q

Lubang resapan biopori dan sumur resapan menjadi salah satu solusi terbaik karena cocok untuk diterapkan diwilayah Jakarta, dapat dibuat berdampingan dengan berjalannya