Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Pendidikan di Era Otonomi Daerah (Studi kasus Di Kota Lbokseumawe)

(1)

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS F..KONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAD SKRIPSI

Nama

: Eva Dbarmayanti

Nim

: 030501047

Departemen

: Ekonomi Pembangunan

Kosentrasi

: Perencanaan Pembangunan

Judul Skripsi : Analisis Faldor-faktor Yang Mempengaruhi

Anggaran Pendidikan di Era Otonomi Daerab

(Studi kasus

Di

Kota Lbokseumawe)

11

Ju!,1

X07

Tanggal ..:..:-..::----'

I

NlP.132

ｾ

ＭＭＭ

(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

Law of about area autonomy have walked during six year

in

this

case for education sector

in

Lhoekseumawe. During the period expected

have been happened to the change

in

education service.

Change in visible education

sector

from this research result is the

following, variable, sum of school

(XI)

sum of teacher

(X2),

sum of pupil

(X

3) ,

and budget for the education sector

(Y).

In this case significant real variable influence autonomy of

area

is

sum of teacher and sum of pupil having an effect on positive, while

autonomy of area responden answer having an effect on negativity.

Thereby this means that autonomous influence of area

of

educational have walked but not yet been felt by its influence positively to

service of education

in

Lhokseumawe and possible

at

10 or 15

year

come.

i

(6)

ABSTRAK

Peraturan daerah mengenai Otonomi daerah telah berjalan selama enam tahun

dalam

hal

ini mengenai sector pendidikan di Kota Lhokseumawe. Selama periode

tersebut diharapkan adanya perubahan dalam pelayanan pendidikan.

Perunahan nyata dalam sektor pendidikan pada hasilnya penelitian ini adlah

sebagai berikut, Jumlah sekolah

(Xj),

Jumlah Guru

(X2),

Jumlah Murid

(X3),

dan

Anggaran untuk sektor pendidikan

(Y).

Dalam

hal

ini

variabel yang secara signifikan mempengaruhi Otonomi

daerah

adalah jumlah guru

dan jumlah murid yang berpengaruh positif, sementara tanggapan

responden mengenai otonomi daerah berpengaruh negatif.

Oleh karena itu, berarti bahwa pengaruh otonomi daerah terhadap pelayanan

pendidikan telah berjalan namun belum dirasakan pengaruhnya positifuya sebagai

pelayanan pendidikan di Kota Lhokseumawe

dan mungkain pada periode berikutnya

10 sampai 15 tahun mendatang.

ii

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)