• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan (Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektifitas Pelayanan Kesehatan (Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi)"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

U N IVERS ITAS S U M ATERA U TARA

FAKU LTAS ILM U S OS IAL D AN ILMU P OLITIK

P EN GARU H S TRU KTU R ORGAN IS AS I

TERH AD AP EFEKTIVITAS P ELAYAN AN KES EH ATAN

(Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi)

S K R I P S I

OLEH :

0 3 0 9 0 3 1 4 4

SAIDUL ANAM

D EP ARTEMEN ILM U AD MIN IS TRAS I N EGARA

GU N A MEMEN U H I S ALAH S ATU S YARAT MEMP EROLEH

GELAR S ARJ AN A ( S -

1

) ILMU S OS IAL D AN ILM U P OLITIK

U N IVERS ITAS S U M ATERA U TARA

MED AN

(2)

UNIVERSITAS SUMETERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Saidul Anam Nim : 030903144

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan

Kesehatan (Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi).

Medan, Desember 2007

Pembimbing I Ketua Jurusan

Arlina, SH,.M.Hum

Nip. 130 672 634 Nip. 131 568 391

Dr. Drs. Marlon Sihombing, MS

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumetara Utara

Nip. 131 757 010

(3)

UNIVERSITAS SUMETERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi departemen ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumetera utara.

Pada Hari : Jumat

Tanggal : 04 Januari 2008 Pukul : 10:00 – 11:00 Wib

PANITIA PENGUJI

KETUA : Dra. Nurlela Kataren, M.SP (---) Anggota I : Arlina, SH,. M.Hum (---) Anggota II : Drs. Kariono, MA (---)

(4)

KATA PENGANTAR

Setinggi puji dan sedalam syukur penulis pesembahkan kahadirat Allah SWT, Tuhan yang maha pengasih yang kasih-Nya tiada terpilih, Tuhan yang maha penyanyang yang sayang-Nya tiada terbilang, Allah Tuhan yang maha kuasa yang kekuasaannya tiada terhingga, yang telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelasaikan skripsi ini.

Teriring shalawat beserta salam semoga keselamatan senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, para istri, sahabat sampai pada umat akhir zaman yang masih berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

Adapun judul daripada skripsi ini adalah “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Studi di Puskesmas Lubuk jambi Kec.

Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi”.

Penulis akui dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, kekurangan dan kelemahan, hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penelitian, pengumpulan literatur, maupun penulisan karya ilmiah namun berkat bimbingan dan arahan dari seluruh pihak, kesulitan yang ada alhamdulillah dapat diselesaikan.

Oleh karena itu dengan penuh keiklasan hati penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Ibu Dra. Hj. Beti Nasution, M.Si selaku Sekertaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Arlina SH,.M.Hum Selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga, dan pikirannya untuk membantu membimbing dan mengarahkan penulis dengan sampai selesainya skripsi ini.

5. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Si selaku Dosen Wali yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

6. Bapak/Ibu/Staf (Kak Emi & Kak Mega), serta Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan hingga selesainya skripsi ini.

7. Bapak Dr. H. Fahdiansyah selaku kepala Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi.

8. Bapak Julnaidi, A.Mk selaku SP2TP yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

9. Seluruh Pegawai di Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuatan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi.

10.Teristimewa Kepada Ibunda (Tima Sarah) dan Ayanda Marwin Jawaris (Almarhum) yang telah mengorbankan segala-galanya demi cita-cita ananda. Kepada Kak (uni) Muthia Eliza, Aprizal (Kakak Ipar) kepada adek-adeku Erni Martim dan Marlia Indra masa depanmu tergantung pada apa yang kamu lakukan hari ini, berbuatlah yang terbaik untuk Keluarga, Agama, Bangsa dan Negara. 11.Sobat-sobatku AN 03 yang sama-sama berjuang : Herman (Bedelau), Azwir Man

(6)

Bopi Eridon (Adonk), Harpianto, Dasrianto (Putra Kuansing mari kita bangun Kuansing kedepan lebih maju bangsa dan negara ini), Rita Marisa Thanks Support yang telah diberikan, Yusuf Tarigan, (Natalina Hutapea, Ika Hariani, Edwar Sihotang, Dear, Andi, Saor kelompok Mangang saya suka gaya loe), dan buat kakak-kakaku AN 01 Elwin, Usuf Daeng, Amin Baktiar, Budiono, yang senansib dan sepenangunan AN 02 Adhe, Aan, Jupendri, Rodi, Ramlie dan adek-adekku AN 04 Debi Candra (Vokal), Fuadi, Mandar, Tamrin, Kholid, Arief, Fikri dan Wandi, Radi Ndut,,,. (Teknik Sipil), Roy dan former lover “Dhian Rahmini” serta seluruh sobat-sobat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi. dan Semoga persahabatan yang telah terjalin terus terjaga sampai akhir masa.

12.Kepada keluarga Besar Bapak, Pak Cik (Pak Onsu) Drs. Lukman Yudha, beserta Istri Murni, Amai (Tante) Wati, S.Ag, Datuk M. Junoes beserta Istri, Nenek tercinta Owa Risa (Almarhum), Paman M. Sahan, Amai (Tante) Erna, Enni, Uthia, Pak Nga M. Nasran, Uni (Kakak) Titin, ST.,Beserta Suami Bang Ilyas, ST, Uni (Kakak), Yeyet (Farmasi), Habbib, Badri (Adek), yang telah banyak membantu moril dan materil dalam menyelasaikan kuliah penulis.

13.Kepada Keluarga Besar Ibu, Paman (Mamak) Insan Rahman, Yahya beserta Istri Amai Ijud (Tante), Maspar beserta Istri, Azwar, A.Md, Nenek Nia, Moga Cepat Sembu), Mak Uwo Tati, Mami Dani, Mami Ciagh, Mak Etek Edah, yang telah banyak mambantu baik moril dan materil.

(7)

Singingi - Provinsi Riau berkat jasamu sang pahlawan tampa tanda jasa aku bisa seperti sekarang ini.

Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan Do’a serta semua yang telah diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumetera Utara.

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga semua ini menjadi amal saleh bagi kita semua.

Medan, 19 Desember 2007 9 Djulhijjzah 1428 H

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL .... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Kerangka Teori ... 7

1. Pengertian Organisasi ... 7

2. Pengetian Struktur Organisasi ... 9

3. Bentuk Organisasi ... 10

4. Pengertian Efektivitas ... 15

5. Pegertian Pelayanan Kesehatan ... 18

6. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan ... 23

7. Pusat Kesehatan Masyarakat ... 24

E. Defenisi Konsep ... 27

F. Defenisi Operasional ... 28

(9)

BAB II METODE PENELITIAN ... 31

A. Bentuk Penelitian ... 31

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 34

E. Teknik Pengukuran Skor ... 35

F. Teknik Analisa Data ... 36

G. Sistematika Penulisan ... 37

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 39

A. Letak Geografis ... 39

B. Visi, Misi, Jargon, Pedoman Kerja serta Kunci Keberhasilan Puskesmas Lubuk Jambi ... 41

C. Sarana-sarana Puskesmas ... 45

D. Sumber Daya ... 47

E. Mekanisme Pelayanan ... 49

F. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 56

G. Bidang Usaha Puskesmas dan Kegiatan-kegiatan di Puskesmas Lubuk Jambi ... 64

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN ... 69

A. Identitas Responden ... 69

B. Tabel Jawaban Responden Struktur Organisasi ... 71

(10)

BAB V ANALISA DATA ... 93

A. Klasifikasi Data ... 93

1. Struktur Organisasi Variabel (X) ... 94

2. Efektivitas Pelayanan Kesehatan (Y) ... 95

3. Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Pelayanan Kesehatan ... 96

B. Analisa Data ... 98

BAB VI PENUTUP ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... ... 105

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Distribusi Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lubuk

Jambi ... ... 44

Tabel 2 : Jumlah ruangan kamar puskesmas lubuk jambi menurut penggunaannya ... ... 45

Tabel 3 : Jumlah sarana kesehatan di puskesmas lubuk jambi menurut penggunaannya ... ... 46

Tabel 4 : Jumlah peralatan medis di puskesmas lubuk jambi menurut penggunaannya ... ... 47

Tabel 5 : Jumlah pegawai puskesmas lubuk jambi menurut pendidikan 48 Tabel 6 : Jumlah pegawai puskesmas lubuk jambi menurut jenis kelamin ... ... 48

Tabel 7 : Jumlah pengunjung dipuskesmas lubuk jambi periode Januari -Desember 2006 ... ... 50

Tabel 8 : 10 Penyakit terbanyak di puskesmas lubuk jambi periode Januari-Desember 2006 ... ... 50

Tabel 9 : Jumlah postu di wilayah kerja puskesmas lubuk jambi ... 53

Tabel 10 : Jumlah bidan desa diwilayah kerja puskesmas lubuk jambi . 54 Tabel 11 : Jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas lubuk jambi . 55 Tabel 12 : Distribusi responden menurut jenis kelamin ... ... 69

Tabel 13 : Ditribusi responden menurut umur ... ... 69

Tabel 14 : Distribusi responden berdasarkan pendidikan ... ... 70

(12)

Tabel 16 : Distribusi jawaban responden tentang pembagian kerja

sesuai dengan tanggung jawab ... ... 71 Tabel 17 : Distribusi jawaban responden tentang pembidangan kerja

yang jelas ... ... 72 Tabel 18 : Distribusi jawaban responden tentang alasan yang memper

hatikan kemampuan para bawahan ... ... 73 Tabel 19 : Distribusi jawaban responden tenntang pertanggung jawaban

tugas kepada atasan ... ... 74 Tabel 20 : Distribusi jawaban responden tentang alasan selalu memelihara

dan meningkatkan keutuhan, kekonpakan, serta kesatuan di

lingkungan kerja ... ... 75 Tabel 21 : Dirtibusi Jawaban Responden tenntang pemberian saran kepada

Rekan Kerja ... ... 75 Tabel 22 : Distribusi jawaban responden tentang kesadaran untuk saling

bekerjasama ... ... 76 Tabel 23 : Distribusi jawaban responden tentang alasan selalu melaku

kan pelimpahan wewenang secara penuh dari pimpinan kepada bawahan ... ... 77 Tabel 24 : Distribusi jawaban responden tentang atasan menerima saran

-saran dari bawahan ... ... 78 Tabel 25 : Distribusi jawaban responden tentang atasan mengevaluasi

(13)

bagian-bagian lain ... ... 79 Tabel 27 : Distribusi jawaban responden tentang hubungan pimpinan

dan bawahan ... ... 80 Tabel 28 : Distribusi jawaban responden tentang departementasi

apakah menimbulkan konflik ... ... 81 Tabel 29 : Distribusi jawaban responden tentang konflik antara pimpinan

dan bawahan ... ... 81 Tabel 30 : Distribusi jawaban responden tentang efektivitas pelayanan

kesehatan ... ... 82 Tabel 31 : Distribusi jawaban responden tentang sudah ada peningkatan

pelayanan kesehatan yang di berikan oleh puskesmas lubuk

jambi... ... 83 Tabel 32 : Distribusi jawaban responden tentang pelayanan yang diberikan

oleh puskesmas ... ... 83 Tabel 33 : Distribusi jawaban responden tentang puskesmas melakukan

penyuluhan kesehatan kepada masyarakat ... ... 84 Tabel 34 : Distribusi jawaban responden tentang perlu memberikan

penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan

kesehatan ... ... 84 Tabel 35 : Distribusi jawaban responden tentang jadwal pelayanan

puskesmas lubuk jambi ... ... 85 Tabel 36 : Distribusi jawaban responden tentang pegawai puskesmas

(14)

Tabel 37 : Distribusi Jawaban Responden tentang memiliki jenjang

Prosedur Pemeriksaan tetap... ... 86 Tabel 38 : Distribusi jawaban responden tentang prosedur pemeriksaan

dipuskesmas ... ... 87 Tabel 39 : Distribusi jawaban responden tentang pemeberitahuan

informasi prosedur pemeriksaan ... ... 88 Tabel 40 : Dirtibusi Jawaban Responden tenntang respon Pegawai

Terhadap pasien ... ... 88 Tabel 41 : Distribusi jawaban responden tentang adapasien yang terlantar

dan tidak mendapatkan perhatian dari pihak puskesmas ... 89 Tabel 42 : Distribusi jawaban responden tentang bagaimana pelayanan

yang diberikan/dilakukan oleh petugas puskesmas .... ... 89 Tabel 43 : Distribusi Jawaban Responden tentang puskesmas memberikan

Manfaat bagi masyarakat ... ... 90 Tabel 44 : Distribusi jawaban responden tentang telah dapat meningkat

kan derajad kesehatan ... ... 90 Tabel 45 : Distribusi jawaban responden tenntang adanya fasilitas

pelayanan kesehatan ... ... 91 Tabel 46 : Distribusi Jawaban Responden tentang fasilitas dan Peralatan

Kesehatan ... ... 92 Tabel 47 : Distribusi responden tentang rekapitulasi jawaban responden

(15)
(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Wawancara dengan Key Informan Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Koesioner

Lampiran 3 : Identitas Responden

Lampiran 4 : Tabulasi Data Variabel Struktur Organisasi (X)

Lampiran 5 : Tabulasi Data Variabel Efektivitas Pelayanan Kesehatan (Y) Lampiran 6 : Nilai Jawaban Responden Terhadap Variabel (X) dan Variabel (Y) Lampiran 7 : Nukilan Tabel

Lampiran 8 : Surat Permohonan Judul Skripsi Lampiran 9 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Lampiran 10 : Surat Jadwal Seminar Proposal

Lampiran 11 : Surat Undangan Seminar ke Dosen Pembimbing Lampiran 12 : Surat Undangan Seminar ke Dosen Penguji Lampiran 13 : Surat Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal.

Lampiran 14 : Surat Rekomendari izin dari penelitian dari Departemen Administrasi Negara fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumetera Utara Lampiran 15 : Surat Rekomendasi dari BIKKB - Propinsi Riau

Lampiran 15 : Surat Rekomendasi dari BIKKB – Kab. Kuansing

Lampiran 16 : Surat Rekomendari dari Trantip Kecamatan Kuantan Mudik

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI

TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN

(Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi)

Nama : Saidul Anam

Nim : 030903144

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Sumatera Utara Pembimbing : Arlina, S.H,. M.Hum

Organisasi merupakan sebagai badan atau lembaga yang merupakan sekumpulan orang untuk mencapai tujuan bersama. Artinya bahwa disini ada faktor yang menjadi unsur daripada suatu organisasi yaitu adanya kelompok orang, hubungan yang terjadi dalam kerja sama yang harmonis dan kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan suatu struktur daripada organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian yang menunjukan keseluruhan tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi yang mengemban tiap-tiap pekerjaan itu. Sehingga dengan adanya orang, kerjasama, dan tujuan yang telah ditetapkan yang akan dicapai maka efektivitas pelayanan kesehatan yang diberikan petugas/pegawai Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri terhadap pelayanan yang diberikan kepada meraka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kuantitatif, dengan tingkat kepercayaan 95 % . Data-data yang diperoleh dengan menyebarkan angket/kuesioner kepada responden sebanyak 45 orang yang terpilih menjadi sampel selain menyebarkan angket penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dengan Key Informan yang berjumlah 6 orang terdiri atas Kepala Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, SP2TP, Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Medis, Pegawai Karcis/Loket dan Masyarakat selanjutnya diolah dengan menggunakan Teknik Korelasi Spearman Rank.

Sedangkan untuk test statistik terhadap pengujiannya apabila n < 45 yang di ajukan dengan Uji Hipotesis.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Dari perhitungan uji antara Variabel X dan variabel Y, maka diperoleh hasil Rs = 0,661 dengan harga t-hitung 5,776. hal ini menunjukan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan dengan nilai test statistik untuk t-hitung > r-tabel yang berarti Ho di tolak sedangkan Ha diterima, yaitu ada pengaruh yang positif antara Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan.

(19)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI

TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN

(Studi di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi)

Nama : Saidul Anam

Nim : 030903144

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Sumatera Utara Pembimbing : Arlina, S.H,. M.Hum

Organisasi merupakan sebagai badan atau lembaga yang merupakan sekumpulan orang untuk mencapai tujuan bersama. Artinya bahwa disini ada faktor yang menjadi unsur daripada suatu organisasi yaitu adanya kelompok orang, hubungan yang terjadi dalam kerja sama yang harmonis dan kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan suatu struktur daripada organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian yang menunjukan keseluruhan tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi yang mengemban tiap-tiap pekerjaan itu. Sehingga dengan adanya orang, kerjasama, dan tujuan yang telah ditetapkan yang akan dicapai maka efektivitas pelayanan kesehatan yang diberikan petugas/pegawai Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri terhadap pelayanan yang diberikan kepada meraka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kuantitatif, dengan tingkat kepercayaan 95 % . Data-data yang diperoleh dengan menyebarkan angket/kuesioner kepada responden sebanyak 45 orang yang terpilih menjadi sampel selain menyebarkan angket penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dengan Key Informan yang berjumlah 6 orang terdiri atas Kepala Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi, SP2TP, Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Medis, Pegawai Karcis/Loket dan Masyarakat selanjutnya diolah dengan menggunakan Teknik Korelasi Spearman Rank.

Sedangkan untuk test statistik terhadap pengujiannya apabila n < 45 yang di ajukan dengan Uji Hipotesis.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Dari perhitungan uji antara Variabel X dan variabel Y, maka diperoleh hasil Rs = 0,661 dengan harga t-hitung 5,776. hal ini menunjukan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan dengan nilai test statistik untuk t-hitung > r-tabel yang berarti Ho di tolak sedangkan Ha diterima, yaitu ada pengaruh yang positif antara Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisai dan abad ke-21 sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan keinginan dan kebutuhan manusia semakin bertambah. Oleh sebab itu keinginan dan kebutuhan manusia pada zaman modern ini demikian banyaknya dan Kompleks, sehingga tidak mungkin dapat dipenuhi dengan berusaha sendiri. Oleh karena itu manusia membentuk suatu wadah yaitu organisasi yang merupakan suatu lembaga tempat berkumpulnya sejumlah manusia yang mempunyai rangkaian proses kerjasama yang terikat dalam suatu hubugan formil guna mencapai tujuan yang ditetapkan.

Oleh karena itu organisasi mempunyai beberapa tujuan diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa yang akan datang yang senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi tersebut. Selain itu tujuan organisasi berfungsi sebagai patokan yang dapat di pergunakan oleh anggota organisasi maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi. Misalnya mengenai segi efektivitas maupun efisiensi. Etzioni (1985 : 7)

(21)

Dalam setiap organisasi, bahwa efektivitas merupakan unsur pokok dalam efektivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan dengan pencapaian sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Secara sederhana efekfitivitas dapat di artikan sebagai suatu bentuk penyelesaian yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Steers (1985 : 209) ada 4 faktor yang mempengaruhi efektivitas yaitu : 1. Ciri Organisasi

2. Ciri Lingkungan 3. Ciri Bekerja

4. Kebijakan dan Praktek Manajemen

Dari keempat faktor diatas, menurut Richard M. Steers salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas adalah ciri organisasi. Sedangkan salah satu karakteristik organisasi adalah struktur organisasi. Dengan demikian agar tercapainya tujuan yang telah di tetapkan secara efektif, maka bagi suatu organisasi hendaklah dapat menyusun suatu struktur atau hubungan pekerjaan tertentu diantara bermacam-macam komponen dari kesatuan secara keseluruhan. Dalam hal ini struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang mempolahkan hubungan diantara orang-orang maupun bidang-bidang kerja dalam organisasi tersebut sehingga jelas kedudukannya, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu kebulatan yang teratur.

(22)

adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan dan fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.

Dengan demikian struktur organisasi dapat dianggap sebagai suatu kerangka yang merupakan titik pusat bagi manusia agar dapat mengabungkan usaha-usaha mereka dengan baik, sehingga efektivitas dapat tercapai.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu lembaga Pemerintah Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terlepas dari peraturan dan dari tuntutan masyarakat yang menerima pelayanan tersebut. Salah satu tujuan dari Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Berdasarkan visi daripada pembangunan kesehatan adalah ingin mencapai penduduk dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah RI.

Pelayanan kesehatan yang bermutu dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi. Wujud nyata visi tersebut harus berupa pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dengan mengikut sertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan swasta.

(23)

dengan memantapkan kemandirian masyarakat yang seluas-luasnya dalam peran serta kesehatan bagi Semua.

Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 tertulis bahwa “Health is a fundamental human right”, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Serta berdasarkan, dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana dalam pasal 28 H ayat (1) : “setiap orang berhak hidup sejahterah lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan”.

Pusat Kesehatan Masyarakat dirasakan mempunyai arti yang besar bagi masyarakat (khususnya masyarakat ekonomi lemah), sehingga Puskesmas haruslah dapat memberikan tingkat pelayanan seoptimal mungkin dalam usaha menjaga citra yang baik di mata masyarakat ditengah-tengah kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat. Dengan adanya pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat dapat mencapai kepuasan yang pada akhirnya akan berdampak pada tujuan organisasi.

(24)

Namun berbagai laporan dari masyarakat berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian dilapangan bahwa frekuensi keluhan akan pelayanan kesehatan makin meningkat, meskipun dibarengi dengan pengadaan fasilitas dan pengawasan mekanisme pelayanan oleh pemerintah. Laporan dan berita semacam itu tentu merupakan control sosial yang konstruktif dan harus ditanggapi secara serius. Dengan adanya keluhan seperti petugas Puskesmas yang malas, kasar tidak ramah, jarang hadir, menunggu terlalu lama bila berobat dan sebagainya, ini menunjukan suatu kelemahan akan mekanisme pelayanan. Juga sering terdengar keluhan dari masyarakat bahwa bila berobat mereka tidak tahu harus kebagian mana. Mungkin pada Puskesmas tersebut tidak terdapat masing-masing bagian yang secara jelas mengatur kegiatan-kegiatannya. Sehingga masyarakat merasa tidak diperhatikan bila berobat dan menimbulkan rasa malas serta kebingungan bagi masyarakat itu sendiri .

Dengan adanya keluhan-keluhan dari masyarakat tersebut maka mereka enggan untuk berobat ke Puskesmas sebagai organisasi formal yang bergerak dibidang kesehatan dalam memberikan pelayanan harus berusaha mengikutsertakan peran serta dari masyarakat.

Hal-hal yang telah dikemukankan diatas, penulis merasa tertarik memilih judul skripsi yaitu : “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan”. (Studi Di Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan

(25)

B. Perumusan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian dan memperlancar data dan fakta kedalam bentuk penulisan ilmiah, maka perlu perumusan masalah dengan jelas, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan kajian dan pedoman arah penelitian setiap penelitian dimulai dengan perumusan masalah yaitu : “yang memberikan gambaran ada sesuatu yang perlu diselesaikan atau dipecahkan dalam arti dicari jawabannya, Nawawi (1990 : 42)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Lubuk

Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi. ?”

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah tentu mempunyai tujuan tertentu.

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

a. Untuk mengetahui gambaran tentang struktur organisasi pada Puskesmas Lubuk Jambi.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan efektivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Lubuk Jambi

c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan di PUSKESMAS tersebut.

(26)

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah :

a. Untuk meningkatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan Ilmu Administrasi Negara Pada khususnya.

b. Sebagai Kontribusi bagi Puskesmas Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi dalam memberikan pelayanan kesehatan.

c. Untuk memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang membutuhkannya.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Sumatera Utara.

D. Kerangka Teori

1. Pengertian Organisasi

Dalam memberikan pengertian atau defenisi tentang organisasi oleh para ahli manajemen, terdapat berbagai pendekatan yang dilakukan serta pemikiran yang berlainan mengenai persoalaan organisasi.

Beberapa ahli manajemen memberikan defenisi organisasi sebagai berikut : Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal dalam satu ikatan hierarki dimana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Siagian (Dalam Kartini Kartono, 2005 : 7)

(27)

(Dalam Hasibuan 2006 :120) adalah “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose”. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Dari defenisi ini organisasi diartikan sebagai badan atau lembaga yang merupakan sekumpulan orang untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan defenisi ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang memjadi unsur daripada suatu organisasi, yaitu :

1. Adanya sekelompok orang,

2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis dan

3. Kerja sama didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian defenisi organisasi yang telah disebutkan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :

1. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.

2. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan..

(28)

Pada dasarnya bahwa organisasi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling kait mengkait dan merupakan satu kesatuan. Disini organisasi merupakan suatu wadah setiap kegiatan kerjasama, tempat menjalin kerja diantara pelaksananya atau juga sebagai suatu sistem kerjasama, sistem hubungan dan sistem sosial. Dalam defenisi organisasi diatas terdapat kata sistem, yang berati kesatuan berbagai faktor manusia yang membentuk organisasi tersebut maupun faktor pendukung seperti kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dan kemampuan untuk melaksanakan asas-asas organisasi.

Berbagai faktor yang terdapat dalam defenisi organisasi yang disebutkan diatas tidak dapat saling lepas (berdiri sendiri) melainkan saling kait mengkait dan merupakan suatu kebulatan.

2. Pengertian Struktur Organisasi

Suatu struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan diantara bidang-bidang kerja maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu kelompok. Struktur ini apabila dilukiskan berupa sebuah gambar “bagan” atau diagram yang memperlihatkan garis-garis. Besar hubungan tersebut menurut fungsi-fungsi didalam usaha, dan arus tanggung jawab dan wewenang.

Di dalam pengertian yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa struktur organisasi itu tergantung kepada tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh individu-individu dan kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

(29)

dan tingkat hubungan antar unit yang satu dengan yang lain. Garis hubungan itu dapat merupakan hubungan perintah, koordinasi laporan, ataupun fungsi lainnya.

Menurut pendapat Richard dkk (Dalam Sutarto, 1998 : 43) tentang struktur organisasi adalah “Struktur is the relationship of the various fungtion or activities in a organization”. Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktifitas didalam organisasi.

Sedangkan menurut Stonner (1989 : 316) adalah sebagai berikut : “Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian-bagian komponen dan Posisi dalam suatu perusahaan/organisasi”. Dan menurut Widjaja (1987 : 31) yaitu : “ Struktur organisasi adalah sebagai bentuk atau wadah organisasi dan merupakan pengaturan dari orang dan kegiatan fisik, serta hubungan antara mereka dalam pelaksanaan tugas secara efektif”.

Dengan demikian struktur organisasi dapat merupakan sebagai alat pembantu yang baik dalam melihat organisasi secara keseluruhan.

3. Bentuk Organisasi

Bentuk organisasi ada bermacam-macam yang didasarkan pada wewenang, tanggung jawab serta kedudukan masing-masing dalam organisasi sebagai satu kesatuan. Bentuk-bentuk organisasi yang dikemukakan oleh Sutarto (1998 : 18) sebagai berikut :

1. Organisasi Garis (Line Organization)

(30)

secara lansung dari atasan ke bawahan dan perintah berasal dari atasan kebawahan dalam garis lansung.

Dalam organisasi ini, bawahan hanya mengenal satu pimpinan / atasan sebagai sumber yang memberikan perintah. Dengan demikian dalam orgnisasi garis ini ketegasan dalam perintah serta kedisiplinan lebih terjamin. Organisasi ini sering juga disebut dengan organisasi militer. Karena meliterlah yang mempopulerkan oragnisasi ini.

Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :

1. Keasatuan pimpinan terjamin sepenuhnya dan koodinasi relatif mudah dilaksanakan.

2. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih mutlak.

3. Garis pimpinan tegas, tidak mungkin terjadi kesimpang siuran karena atasan lansung berhubungan dnegan karyawan.

Disamping itu organisasi garis juga memiliki kelemahan/keburukan,antara

lain :

1. Tujuan pribadi pucuk pimpinan seringkali tidak dapat dibedakan dengan tujuan oraganisasi.

2. Kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otokrasi cukup besar.

(31)

Sedangkan ciri-ciri dari struktur organisasi garis adalah sebagai berikut :

1. Tujuan organisasi masih sederhana. 2. Organisasi kecil

3. Jumlah karyawan sedikit sehingga pimpinan dan karyawan bersifat lansung.

2. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)

Organisasi garis dan staf merupakan gabungan kedua bentuk organisasi, yaitu organisasi dan staff. ini mengurangi kelemahan-kelemahan organisasi garis yang antara lain kurang memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan mengurangi kelemahan-kelemahan organisasi garis yang antara lain kurang memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan mengurangi kelemahan organisasi fungsional yang antara lain kurang memanfaatkan tenaga-tenaga ahli dan mengurangi kelemahan organisasi fungsional yang antara lain kurangnya ketegasan dalam perintah dan kedisiplinan.

Staf dalam organisasi garis dan staf ini bertugas terutama memberi nasehat sesuai dengan keahliannya, baik diminta atau tidak. Dengan demikian dibentuklah staf untuk membantu pejabat garis sehingga ia dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Sehingga tersedia lebih banyak waktu untuk memperhatikan hal-hal penting dan kebijakasanaan serta tugasnya menjadi lebih ringan.

(32)

Kebaikan organisasi garis dan staf adalah :

1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana.

2. Dapat diterapkan pada organisasi garis besar/kecil, organisasi pemerintah/swasta, karena fleksible.

3. Azas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan berada dalam satu tangan.

4. Adanya kerja sama yang baik.

Sedangkan keburukan-keburukannya adalah :

1. Kekaburan antara tugas lini dan staf

2. Kurang baiknya koordinasi dan dapat pula merupakan hambatan dalam pelaksanaan tugas.

3. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak lagi semuanya bersifat lansung. 4. Pimpinan, begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal.

3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)

(33)

Adapun kebaikan daripada organisasi fungsional ini adalah :

1. Adanya pembagian pekerjaan bagi pegawainya untuk berkembang. 2. Adanya kesempatan bagi pegawainaya untuk berkembang.

3. Ikut serta dalam pengambilan pengambilan keputusan dan adanya kerjasama yang baik diantara pegawai.

Sedangkan keburukan adalah sebagai berikut

1. Para karyawan terlalu memspesialisasikan diri pada satu bidang saja.

2. Sukar untuk menga tour of duty atau tour of area tampa melalui pendidikan yang intensif.

3. Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dilaksanakan karena karyawan mementingkan bidangnya saja

Ciri-ciri dari organisasi ini adalah :

1. Membidangi tugas secara jelas dan tugas dapat dibedakan

2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi karena bidang tugasnya sudah jelas. Koordinasi di titik beratkan pada eselon atas. 3. Pembagian unit-unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.

4. Organisasi Garis, Staf dan Fungsional (Line, Fungtional and Staff

Organization)

(34)

5. Organisasi Komite (Committee Organization)

Organisasi komite adalah arganisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasai komite mengutamakan pimpinan artinya dalam organisasi terdapat pimpinan “kolektif/presidium/plural/executif” dan komite ini bersifat manajerial. Organisasi komite ini ada yang bersifat “sementara”.

Ciri-ciri organisasi komite adalah :

1. Pembagian tugasnya jelas dan tertentu 2. Wewenag semua anggota sama besanya

3. Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara kolektif .

4. Para pelaksana dikelompokan menurut bidang/komisis tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bnentuk gugus-gugus.

5. Keputusan merupakan keputusan semua anggota.

4. Pengertian Efektivitas

Dilihat dari segi keberhasilan bahwa organisasi yang berhasil mencapai tujuannya, namun belum tentu terlaksana dengan efektivitas kerja yang baik.

(35)

Untuk lebih jelasnya pengertian mengenai efektivitas, akan dijelaskan berdasarkan rumusan dari para ahli. Adapun rumusan tersebut akan diuraikan dibawah ini.

Siagian, (1983 : 151) mengatakan :‘Efektivitas kerja berati penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya, apakah pelaksanaan itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.”

Dari pendapat siagian diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas berkaitan dengan masalah waktu, satu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut berhasil sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau dengan kata lain tepat waktu. Suatu kegiatan tidak efektif apabila kegiatan tersebut tidak diselesaikan pada waktunya

Kemudian Widjaja (1987 : 79) memberikan defenisi “efektif adalah : berhasil guna, atau tepat guna. “Efektivits adalah pencapaian sasaran menurut perhitungan terbaik mengenai suasana dagang dan kemungkinan membuat laba atau keuntungan.”

Sementara Handayaningrat (1983 : 16) mengatakan :“Efectiveness is a mensuring in term of stataining prescribebed goals or objectives”. (efetivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.

Selanjutnya perlu pula diperhatikan pendapat dari Sarwoto (1987 : 95) tentang efektivitas yaitu :“Efektif atau berhasil guna adalah pelayanan yang baik, corak maupun mutunya, dan kegunaannya benar sesuai dengan kebutuhan lini dalam mencapai tujuan organisasi”.

Untuk melengkapi pengertian efektivitas secara mendasar Mochdarsyah Sinugan (1992 : 15) menjelaskan konsep efektivitas berdasarkan pendapat para ahli dalam empat kelompok yaitu :

(36)

2. Menganggap efektivitas sebagai perbandingan/tingkatannya dimana sasaran yang dikemukakan dapat dianggap tercapai.

3. Untuk memahami efektivitas adalah “efektivitas eksternal” output dan

eveluasi satu unit input, konsep ini pada prinsipnya tidak berbeda dengan pendekatan yang disebutkan pertama.

4. Kemampuan sistem untuk tetap berlansung, teradapatasi dan berkembang

tampa memperdulikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

Bedasarkan pendapat para sarjana diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa efektivitas berhubungan dengan hasil yang dicapai dalam suatu rencana yang telah ditentukan terlebih dahulu. Oleh karenanya, tindakan yang efektif dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dalam usaha untuk mencapai tujuan dengan tidak memperhatikan bagaimana cara yang ditempuh.

Dengan demikian dalam melaksanakan kegiatan di dalam suatu organisasi hendaknya efektivitas harus benar-benar diperhatikan sebagai hasil dari suatu pekerjaan agar dapat diperoleh hasil pekerjaan secara maksimal.

Didalam hal ini kegiatan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat dilihat dari :

1. Pencapaian Tujuan 2. Ketepatan Waktu 3. Manfaat

(37)

5. Pengertian Pelayanan Kesehatan

Secara umum pelayanan dapat diartikan dengan melakukan pembuatan yang hasilnya ditujukan untuk kepentingan orang lain, baik perorangan, kelompok atau masyarakat. Menurut Moenir (1992 : 16) pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain. Sedangkan pengertian pelayanan kesehatan merupakan salah satu bidang dalam pelayanan kesehatan sosial dalam arti luas. Dan menurut Azwar (1995 : 1) pelayanan dalam bidang kesehatan dapat diartikan sebagai setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama dalam satu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan,keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

Dalam pengertian ini, pelayanan kesehatan disamping sebagai suatu usaha untuk memperbaiki kesejateraan masyarakat, sekaligus juga dalam rangka usaha pembinaan, pengembangan pemanfaatan sumber daya manusia.

Jenis Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan pendapat Azwar (1983 : 42) ada 3 (tiga) jenis pelayanan kesehatan yang ada dalam masyarakat yaitu :

1. Pelayanan kesehatan pada tingkat pertama (primary health care). Yang

dimaksud dengan pelayanan ini adalah pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar.

2. Pelayanan tingkat kedua (secondary health care) yaitu pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan spesialis dan bahkan kadang-kadang sub spesialis tetapi masih terbatas.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertierry health care) yaitu pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan spesialis serta sub spesialis yang lebih luas.

(38)

dokter umum atau para medis dengan sifat pelayanan berobat jalan (ambulatory service). Jangkauan pelayanan berobat jalan dipengaruhi oleh peningkatan upaya kesehatan dan kesadaran masyarakat untuk berobat.

Pelayanan tingkat dasar berhubungan erat dengan usaha masyarakat untuk mencari pengobatan sendiri. Dalam pengobatan tingkat dasar ini beberapa upaya pengobatan jalan dapat dilakukan seperti :

1. Pembinaan dan pengarahan yang baik tentang cara-cara berobat tradisonal, yang dilaksanakan terus menerus bagi masyarakat.

2. Upaya pelayanan akan lebih lancar jika kemampuan ekonomi masyarakat bekembang, pemanfaatan obat-obatan ditingkatkan, serta pengarahan dan motivasi untuk mengobati sendiri penyakit-penyakit ringan dengan penggunaan obat-obatan modern, sederhana maupun obat-obatan tradisional yang telah diuji coba.

Pelayanan sekunderi (secondary health care) dilaksanakan oleh dokter spesialis terbatas, serta sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau rawat (impatient service). Sedangkan pelayanan tingkat tertier (tertiary health care) dilakukan oleh dokter spesialis dan sub spesialis dilaksanakan oleh dokter spesialis, yang sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau rawat.

Tujuan Pelayanan Kesehatan

(39)

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu untuk kesejateraan umum yang merupakan bagian dsri tujuan nasional.

Dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tujuan pelayanan kesehatan itu dapat dibagi atas 3 golongan, yaitu :

1. Pencegahan (Preventif)

Pelayanan kesehatan pada hakekatnya memberi penekanan pada upaya untuk mencegah terjadinya atau gangguan kesehatan lainnya. Bahkan pencegahan mendapat tempat yang utama karena dengan pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatan maupun rehabilitasi. Pencegahan nsebagai strategi pemeliharahan dan peningkatan kesehatan masyarakat, ditempuh dengan usaha-usaha seperti :

1. Untuk orang yang sehat : yakni untuk memenuhi permintaan pemeriksan kesehatan ataupun dalam rangka mendeteksi kelainan sedini mungkin.

2. Untuk orang yang khawatir akan kesehatannya seperti melayani permintaan pemeriksaan kesehatan Azwar (1983 : 28)

Pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan terutama ditujukan untuk memperkuat keluarga dan kelompok serta kesatuan masyarakat. Maksudnya adalah bahwa didalam masyarakat yang mengalami perubahan yang berlansung cepat, upaya pencegahan ditekankan pada tingkah laku dan kegiatan untuk membagun kesehatan yang optimal.

(40)

efektif sumber-sumber yang terbatas, sedangkan lingkup intervensinya luas”. Soetarso (1982 : 13)

Pelayanan kesehatan dalam fungsi pencegahan ini disamping merupakan usaha untuk mempertinggi nilai kesehatan sekaligus juga untuk memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific Protection).

2. Pengobatan (Curative)

Mengobati Penderita yang sakit adalah salah satu usaha yang amat penting dalam setiap bentuk pelayanan kesehatan. Untuk tujuan pengobatan diberikan bila suatu masalah atau gangguan kesehatan terjadi diakibatkan oleh kegagalan seseorang,keluarga, kelompok dan kesatuan masyarakat untuk melaksanakan peranannya atau tugas-tugas secara memadai dan normal. Pengobatan dalam pelayanan kesehatan sebagai suatu bentuk dari pelayanan sosial bertujuan untuk meniadakan hambatan atau masalah-masalah sosial yang ada.

Pengobatan yang terlambat menyebabkan beberapa hal yang kurang menguntungkan seperti usaha menyembuhkan menjadi lebih sulit bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi atau memungkinkan akan terjadinya kecelakaan lebih besar. Disamping itu, pengobatan yang tidak secaepatnya, bisa menimbulkan penderitaan si sakit sembuh lama dibandingkan dengan pengobatan yang diterimanya semenjak kenak sakit atau biaya perawatan akan menajadi semakin banyak /semakin besar.

Pengobatan dimaksudkan menegakkan diagnosa penyakit sedini mungkin untuk diberikan pengobatan yang tepat (ealy diagnosis and prompt treatment). Sumarnonugroho (1984 : 43)

(41)

3. Pemulihan (Rehabilitation)

Pemberian pelayanan untuk tujuan rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita sesuatu penyakit ketengah-tengah masyarakat. Rehabilitasi diamsumsikan agar orang itu dapat kembali menjalankan fungsinya sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pemulihan atau rehabilitasi terutama untuk menamkan dan menumbuhkan fungsionalitas kembali dalam diri orang maupun anggota masyarakat. Sumarnugroho, (1984 : 43)

Dengan rehabilitasi dapat diharapkan mengembangkan potensi dalam rangka lebih meningkatkan fungsionalitasnya sehingga dapat secara produktif.

Pelayanan kesehatan dengan tujuan rehabilitasi atau pemulihan dapat dibagi kedalam empat bidang, seperti yang dikemukan oleh Indan Entjang (1982 : 28-29) berikut :

1. Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penedrita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.

2. Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat meneyesuaikan diri

dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersman dengan terjadinya cacat badanaiah muncul pula kalaianan-kelainan atau ganagguan mental. Untuk itu bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kemasyarakat.

3. Rehabilitasi social vokasional, yaitu agar bekas penederita menepati suatu pekerjaan atau jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya.

4. Rehabilitasi aestheis, yaitu usaha untuk mengembalikan rasa keindahan,

walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan ….

(42)

Ketiga hal diatas, dimaksudkan agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani, maupun kesehatan sosial serta diharapkan berumur panjang.

6. Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Efektivitas Pelayanana Kesehatan

Setelah penulis menguraikan pengertian struktur organisasi dan efektivitas pelayanan kesehatan, maka senjutnya penulis menjelaskan pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan.

Menurut Steers (1985 : 71) ada enam faktor yang mempergaruhi beberapa segi dari efektivitas organisasi. Keenam factor tersebut serta uraiannya adalah :

1. Tingkat Desentralisasi

Yang dimaksud dengan desentralisasi adalah batas perluasan bagi jenis kekuasaan dan wewenang dari atas kebawah dalam hierki organisasi. Dengan demikian pengertian desentralisasi berhubungan erat dengan konsep partisipasi dalam pengambilan keputusan. Makin luas desentralisasi oragnisasi sebuah oraganisasi makin luaslah ruang lingkup para pekerja. Bawahan dapat turut serta dalam memikul tanggung jawab atas keputusan-keputusan mengenai. Pekerjaan meraka dan kegiatan mendatang dari organisasinya

2. Spesialisasi Tugas

Spesialisasi mengakibatkan peningkatan efektivitas, karena spesialisasi memungkinkan setiap pekerja mencapai keahlian dibidang tertentu sehingga dapat memberikan sumbangan secara maksimal pada kegiatan kearah tujuan.

3. Formalisasi

Fomulasi biasanya menunjukan batas penentuan atau pengaturan kegiatan pekerja para pegawai melalui prosedur dan peraturan yang resmi. Jadi bila formalisasi telah diterapkan dalam kehidupan para pegawai, maka efektivitas akan tercapai

4. Rentang Kendali

Rentang kendali menyatakan jumlah rata-rata bawahan dari tiap penyelia. Dengan jumlah dari masing-masing bawahan dapat dilakukan rentang kendali sehingga memungkinkan untuk meningkatkan efektivitas.

5. Ukuran (Besarnya) Organisasi

(43)

hubungan positif dengan peningkatan efesiensi. Factor-faktor seperti pengertian pempinan yang teratur, berkurangnya biaya tenaga kerja dan pengenalan llingkungan dianggap sebagai aspek yang mempengaruhi efetivitas pelaksanaan pekerjaan.

6. Ukuran (Besarnya) Unit Kerja

Berdasarkan unit kerja juga mempengaruhi efektivitas, karena diantara para pekerja saling mengenal lebih baik akan membina persahabatan dan membangun persatuan kelompok dengan erat.

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa aspek struktur organisasi dapat mempenagaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas organisasi.

Struktur organisasi yang disusun untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal ini bidang kesehatan akan tercipta dengan baik bila disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi untuk menjalankan mekanisme pelayanan dengan efisien dan efektif.

Dengan demikian, struktur organisasi memegang peranan yang penting dalam hal pemberian kesehatan kepada masyarakat. Karena struktur oragnisasi yang jelas akan mempermudah setiap organisasi untuk memahami posisinya. Pihak /bagian mana yang akan membantu dalam melaksanakan tugas, dan kepada siapa harus memberikan pertanggung jawaban atas tugas yang jelas serta didukung dengan tenaga ahli dan trampil. Peraturan juga memegang peranan utama serta jumlah pegawai yang memadai akan menambah terciptanya efektivitas kerja yang diharapkan.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)

(44)

secara sendiri-sendiri. Pemberian bantuan kesehatanpun masih diselenggarakan secara terpisah-pisah, minsalnya :

- Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) berfokus pada pelayanan ibu, bayi dan anak.

- Balai Pengobatan (BP), yakni melayani pada bidang pengobatan penyakit. Sistem pelayanan kesehatan yang terpisah ini membawa pengaruh yang menghambat tujuan pembangunan kesehatan, karena yang mendapat pelayanan masih terbatas pada orang yang mampu ekonominya. Untuk itu, usaha-usaha pemberian pelayanan yang terpadu dan menyeluruh kemudian disatukan dalam satu wadah pelayanan kesehatan masyarakat yang disebut dengan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS).

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang lasung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.

Untuk merealisasikan tanggung jawab itu, puskesmas mempunyai tugas pokok antara lain :

1. Menjaga dan meningkatkan kesehatan anggota masyarakatnya. Dengan demikian akan miningkatkan status kesehatan masyarakat dan mengurangi penderita sakit.

(45)

Usaha-Usaha Pokok Puskesmas

Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok usaha kesehatan, namun yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran yang tersedia.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas menjalankan beberapa usaha, kegiatan pokok yang meliputi 12 program kesehatan dikutif dari Nasrul Effendy (1995 : 38) sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

2. Upaya Keluarga Berencana (KB)

3. Upaya Perbaikan Gizi

4. Upaya Kesehatan Lingkungan

5. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Kesehatan Masyarakat

7. Upaya Kesehatan Sekolah

8. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

9. Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut

10. Upaya Kesehatan Sekolah 11. Upaya Laboratorium Serhana

12. Upaya Pencatatan Dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan

Untuk melaksanakan fungsi, kegiatan, pelayanan, dan pembinaan serta pengembangan peran serta/swadaya masyarakat maka peranan petugas puskesmas dikemukan seperti berikut :

1. Membina dan memelihara hubungan baik

2. Bertindak sebagai katalisator

3. Berperan sebagai penasehat teknis

4. Membentu masyarakat menggali sumber daya

5. Memberikan dorongan

(46)

Dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat puskesmas mempunyai fungsi utama dalam sistem pelayanan yang disebut dengan sistem rujukan (relasi sitem). Sistem rujukan ini merupakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang setingkat kemampuannya. Tujuan sistem ini adalah untuk mendekatkan pelayanan dengan penderita atau masyarakat.

E. Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995 : 33) adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,keadaan,kelompok atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian.

Pemberian defenisi konsep disini adalah untuk membantu memperjelas fenomena pengamatan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Struktur organisasi adalah ranka yang menunjukan keseluruhan tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antar fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi yang mengemban tiap-tiap pekerjaan itu.

(47)

Uraian yang ada dapat disederhanakan dengan bagan sebagai berikut :

G. Defenisi Operasional

Berdasarkan pendapat Singarimbun (1995 : 46)defenisi operasional adalah unsur penelitian yang meberitahukan bagiamana caranya mengukur suatu variable.

Defenisi operasional penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Struktur organisasi sebagai variable bebas, diukur (diteliti) melalui indicator-indikator sebagai berikut :

1. Pembagian Tugas

 Perincian tugas yang jelas, misalnya bagian administrasi melaksanakan

aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (rutin)

 Beban kerja yang merata, minsalnya dibidang KIA dimana kepala

(48)

2. Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab

 Mempercayai pegawai yang diserahi wewenang, misalnya kepala puskesmas memberikan delegasi kepada bawahannya.

 Menerima saran-saran dari bawahannya demi terciptanya efektivitas

pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

 Melakukan evaluasi terhadap wewenang yang dilimpahkan dimana

dalam hal ini bawahan harus mempertaggung jawabkan pekerjaan kepada atasan.

3. Koordinasi, adanya kesatuan sikap dan kerjasama diantara pegawai dan kesatuan untuk saling membantu serta memberikan saran bila diperlukan. 4. Hubungan Antar Bagian

Yaitu, bentuk hubungan antar bagian yang satu dengan yang lainnya sebagai satu kesatuan.

2. Variabel Terikat (Y)

Efektivitas pelayanan kesehatan sebagai variable terikat diukur (diteliti) melalui indicator-indikator sebagai berikut :

1. Pencapaian Tujuan

Yaitu Pelayanan kesehatan dikatakan efektif apabila telah tercapai tujuan dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Meningkatkan pelayanan kesehatan

 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

2. Ketepatan Waktu

(49)

 Jadwal pelayanan yang teratur

 Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit

 Respon petugas terhadap pelayanan yang bersifat cepat dan tepat waktu

3. Manfaat

Yaitu masyarakat benar-benar merasakan adanya manfaat kesehatan dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada.

 Meningkatkan derajat kesehatan pasien

 Berkurangnya keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan

adanya fasilitas pelayanan kesehatan misalnya ruang tunggu.

F. Hipotesa

“Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Sugiyono (2005 :70)

Adapun hipotesa yang penulis kemukan adalah :

1. Hipotesa Kerja (Ha)

Ada pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas pelayanan kesehatan.

2. Hipotesa Nol (Ho)

(50)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar atau adakah hubungan antara variable-variabel bebas dengan variable terikat. Dalam hal ini digunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu mengalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Lubuk Jambi Kec. Kuantan Mudik Kab. Kuantan Singingi – Riau.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sebelum penelitian dilaksanakan, maka penulis terlebih dahulu menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2005 : 90) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kecamatan kuantan mudik yang berobat ke puskesmas lubuk jambi dan pegawai puskesmas lubuk jambi itu sendiri

2. Sampel

(51)

penentuan sample tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk dijadikan Key Informan dan yang terpilih menjadi Key Informan dalam penelitian saya ini adalah Kepala Puskesmas Lubuk Jambi, SP2TP, Bagian urusan Loket/Karcis baik untuk (UMUM, AKES, ASKESKIN), Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1 orang, Pelayanan Medis 1 orang , serta 1 orang dari Masyarakat. Sementara untuk masyarakat dipergunakan penentuan sample dengan Metode Kouta Sampel, teknik sampel yang dilakukan tidak mendasari diri pada strata atau daerah, tetapi berdasarkan pada jumlah yang telah ditentukan yang biasanya yang dihubungi adalah subyek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah dan untuk masyarakat lebih diutamakan adalah masyarakat yang berkunjung untuk berobat kepuskesmas tersebut berdasarkan data yang diperoleh pihak Puskesmas Lubuk Jambi pada bulan Juli 2007 untuk masyarakat yang berobat baik UMUM, ASKES, dan ASKESKIN berjumlah secara keseluruhan adalah per Januari – Desember sebanyak 14.440 Orang.

Menurut Arikunto ( 2004 : 109) sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka diambil dari seluruhnya untuk dijadikan sample. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100, maka diambil diantara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

(52)

N

d : Tingkat kesalahan penarikan sampel: 15% dan tingkat kesalahan 85%

Selanjutnya dengan mensubstitusikan jumlah populasi dan presisi kedalam rumus diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

15

Maka jumlah sampel untuk masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah digenapkan atau ditambakan 1 angka (Poin) menjadi 45 Orang Responden .

(53)

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data berikut ini akan diuraikan pengumpulan data sebagai berikut :

1. Pengumpulan data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara lansung kelokasi penelitan sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian data ini dilakukan dengan cara :

 Quesioner (questionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan kepada responden.

 Observasi (observation), pengamatan lansung pada suatu objek yang akan

diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.

 Wawancara (interview) adalah teknik poengumpulan data dengan cara

memberikan pertanyaan lansung kepada responden guna memperoleh keterangan dalam mendukung data yang terkumpul.

2. Pengumpulan data Sekunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

 Penelitian Kepustakaan (library research) adalah dengan mengumpulkan

(54)

 Strudi dokumentasi adalah dilakukan dengan menelaah catatan tertulis,

dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait atau pada Puskesmas lubuk Jambi.

E. Teknik Pengukuran Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan bebarapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban a,b,c dan akan diberikan skor sebagai berikut :

- Alternatif Jawaban a diberi skor 3 - Alternatif Jawaban b diberi skor 2 - Alternatif Jawaban c diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelas sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyaknya Bilangan

Maka diperoleh : 3 - 1

= 0,66 3

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variable yaitu :

(55)

- Skor untuk kategori sedang = 1,67 - 2,33 - Skor untuk kategori rendah = 1,00 – 1,66

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang, rendah maka dari jumlah skor dari variable dengan jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana.

F. Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode peneltian, tenik analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah korelasi SPEARMAN RANK, Saleh (1996 : 86) yang mana korelasi ini melihat hubungan antara variable bebas (X) dan variebel terikat (Y) dengan rumus sebagai berikut :

6 ∑ D rs = 1 –

N

2

3

Dengan rumus diatas maka dapat diuji hipotesanya sehingga diketahui apakah hipotesis yang diajukan signifikan atau tidak dengan memakai rumus dari Irianto (2004 : 146) sebagai berikut :

– N

Di mana : rs = Koofisien Korelasi Spearman

D = Beda Antara Variable X dan Variable Y N = Jumlah Responden

(56)

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan hasil penelitian ini secara singkat dapat diketahui sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang Latar belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan penelitian dan Manfaat penelitian, Kerangka teori, Defenisi konsep, Defenisi operasional, Hipotesa.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang Metode Penelitian, Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengukuran Skor, Teknik Analisa Data, Sistematika Penulisan.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang Latak Geografis, Visi, Misi, Pedoman Kerja Serta Kunci Keberhasilan Puskesmas Lubuk Jambi, Sarana-Sarana Puskesmas, Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Uraian Tugas, Bidang Usaha Puskesmas dan kegiatan-kegiatan di Puskesmas Lubuk Jambi.

BAB IV : DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

(57)

BAB V : ANALISA DATA

Berisikan tentang Klasifikasi Data, Pengujian hipotesa apakah hipotesis itu terbukti dengan benar atau tidak.

BAB VI ; PENUTUP

(58)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis

Secara geografis Puskesmas Lubuk Jambi terlatak di : Jalan : Jend. Sudirman No. 05

Kelurahan : Lubuk Jambi Kecamatan : Kuantan Mudik

Kabupaten : Kuantan Singingi – Riau

Puskesmas Lubuk Jambi terletak di kelurahan pasar lubuk jambi kota kecamatan kuantan mudik kabupaten kuantan singingi. Di tandai dengan sarana perhubungan berupa jalan yang sebagian besar sudah diaspal dan dapat dilalui oleh kenderaan roda dua dan roda empat serta kenderaan roda lain. Sebagian besar desa dalam wilayah kerja puskesmas lubuk jambi sudah dapat dijangkau dengan roda dua maupun dengan roda empat.

Jika dilihat wilayah kerja puskesmas lubuk jambi mencakup 20 desa dan 1 kelurahan dengan luas wilayah 573,77 Km dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Gunung Toar

- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Ramo - Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan Kecamatan

Singingi.

(59)

Berdasarkan besarnya jumlah penduduk kecamatan kuantan mudik pada umumnya berjumlah 24.475 jiwa dengan 5.569 Kepala Keluarga dan terdapat 2.915 Kepala Keluarga yang termasuk dalam keluarga miskin. Tetapi akan halnya besarnya jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas lubuk jambi berjumlah 17.567 jiwa.

Berdasarkan tingkat pendidikannya kepala keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas Lubuk Jambi adalah ; 26,74 % tidak tamat Sekolah Dasar ( SD ), 54,88 % tamat SD dan SLTP, 12,37 % tamat SLTA sederajad serta 6 % tamat perguruan tinggi.

Setelah melakukan pengamatan labih terperinci setelah pra-penelitian bahwa dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas lubuk jambi melayani sejumlah desa yang berada dalam kawasan kecamatan kuantan mudik yang berjumlah 20 desa 1 kelurahan dimana puskesmas lubuk jambi memberikan pengobatan gratis setiap hari pada jam kerja 08:00 - 12:30 Wib dalam pemberian pelayanan pengobatan gratis misalnya Diare, Sunatan masal (Khitan), Katarak serta jenis penyakit lainnya.

Gambar

TABEL 1  DISTRIBUSI PENDUDUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TABEL  2
TABEL 3
TABEL 6 JUMLAH PEGAWAI PUSKESMAS LUBUK JAMBI
+7

Referensi

Dokumen terkait