• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Dalam Menanggulangi HIV/AIDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Dalam Menanggulangi HIV/AIDS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GARUH PEER ED UCATI ON TERH AD AP PEN GETAH UAN D AN SI KAP M AH ASI SW A D ALAM M EN AN GGULAN GI H I V / AI D S

D I UN I V ERSI TAS SUM ATERA UTARA JULI AN D I H ARAH AP

LI TA SRI AN D AYAN I Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t

Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB I PEN D AH ULUAN A. La t a r Be la k a n g

Salah sat u m asalah kesehat an yang pact a ak hir - akhir ini am at m er isaukan m asyar akat dunia adalah AI DS. Mudah dipaham i kar ena paling t idak ada em pat fakt or ut am a yang m endasar inya. Per t am a, penyebarannya yang r esat , pada aw alnya AI DS hanya t er dapat di negar a- negar a Afr ika, t et api saat ini t elah dit em ukan ham pir di selur uh dunia. Kedua, per t am bahan j um lah pender it anya yang cepat , unt uk I ndonesia pada t ahun 2000, bila t idak dilakukan int er vensi diper kir akan kasus HI V/ AI DS 2.500.000 or ang. Sedangkan bila dilakukan int er vensi dengan m elaksanakan pr ogr am pencegahan yang int ensif angk a t er sebut dapat dit ekan m enj adi 500.000 or ang. Ket iga, car a pencegahan dan penanggulangannya yang efekt if belum dit em ukan. Ber bagai penelit ian t ent ang t indakan im unisasi dan obat -obat yang dapat m elum puhkan penyebab AI DS, belum t er bukt i kem anj ur anny a. Keem pat , akibat yang dit im bulkannya sangat ber bahaya. Seorang yang t elah didiagnosa HI V posit if, dalam w akt u 5- 10 t ahun akan m asuk dalam st adium AI DS yang ak an m enyebabkan kem at ian ( Azw ar, 1995) .

Di I ndonesia pender it a AI DS per t am a dilapor k an adalah seor ang w isat aw an Belanda yang m engunj ungi Bali pada t ahun 1987. Kem udian j um lah ini t er us ber t am bah set iap t ahun dan sam pai akhir Sept em ber 1998 dilapor k an 764 kasus HI V/ AI DS dar i 23 pr opinsi di I ndonesia. Dem ikian j uga kasus HI V / AI DS pada kelom pok rem aj a dari w akt u ke w akt u cenderung m eningkat , Mei 1998 t er cat at 37 kasus pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun, 318 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun, Juli 1998 t er cat at 39 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun, 327 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun dan akhir Sept em ber 1998 dij um pai 41 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun dan 361 kasus HlV/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun ( Depkes RI , 1998) .

Dat a t er akhir , Januar i 1999 dar i 832 kasus HI V/ AI DS di I ndonesia, 57 kasus t er dapat pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun sedang pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun dij um pai 387 kasus HI V/ AI DS ( Depkes RI , 1999) .

Dar i dat a Depar t em en Kesehat an t er sebut diat as t er lihat kasus- kasus HI V / AI DS t er banyak di kelom pok um ur 20- 29 t ahun. Menur ut Tobing ( 1995) , usia pr odukt if orang I ndonesia m elakukan hubungan seks ant ar a 18- 50 t ahun. Dem ikian j uga halnya m ahasisw a, dar i st r ukt ur usianya r at a- r at a 20- 30 t ahun, m er upakan m asa r epr oduksi akt if. Tent unya m ahasisw a pada usia ini sangat pr odukt if dan m em punyai hasr at unt uk m elakukan hubungan seks t er hadap law an j enisnya. Dar i pengam at an dilapangan m aupun hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a per ilaku sek s di kalangan r em aj a/ m ahasisw a cenderung kepada per ilak u seks bebas.

(2)

yang dilakukan Univ er sit as Diponegor o beker j asam a dengan Dinas Kesehat an Jaw a Tengah ( 1995) m engenai per ilaku seks anak SLTA m enunj ukkan bahw a 10% t elah m elakukan hubungan seksual. Pada akhir 1997, penelit ian TI M FI SI P UI bek er j asam a dengan Gat r a, pact a kelom pok um ur 18- 22 t ahun di beber apa kot a besar di I ndonesia ( Jakar t a, Yogyakar t a, Medan, Sur abaya dan Uj ung pandang) m enunj ukkan bahw a 1,3% dar i r esponden m enganggap bahw a senggam a diluar nikah adalah hal yang w aj ar . Penelit ian yang dilakukan Rizali dan Piliang ( 1994) unt uk pelaj ar SMU dan SMK Kot am adya Medan bahw a penget ahuan sek s dan AI DS, 63% didapat dar i t em an sebaya dan kelom pok r em aj anya, 72% par a gur u t idak set uj u dengan infor m asi seks ( penget ahuan t ent ang r epr oduksi) kar ena pendidikan seks adalah t abu. Hanya 25,4% yang t ahu bahw a keham ilan bisa t er j adi dar i sat u kali ber hubungan seks sem ent ar a 70% lainnya m engaku t idak t ahu. Masih ada 32% yang per cay a bahw a AI DS dapat m enular lew at per alat an yang dipakai oleh pender it a AI DS dan 18% m asih per caya bahwa AI DS bisa dit ular kan oleh nyam uk.

Dar i dat a seder hana diat as didapat kan bahw a ket idakt ahuan r em aj a pelaj ar t ent ang AI DS, siklus dan r epr oduksi sehat sert a penyakit m enular seksual adalah ak ibat inform asi y ang sering salah disam ping adany a pergeseran nilai dan perilak u seks ke ar ah seks bebas t er ut am a di kalangan gener asi m uda. Oleh sebab it u per lu dilakukan upaya per lindungan, pencegahan dan penanggulangan HI V/ AI DS ke ar ah k elom pok ini secara int ensif dan k om prehensif .

Berbagai bent uk pendidik an k esehat an t elah dilak uk an selam a ini k hususny a ber kait an dengan AI DS t er banyak dilakukan secar a t idak langsung ant ar a lain m elalui ber bagai m edia baik elek t ronik m aupun cet ak, j uga dilak uk an secara langsung baik m elalui cer am ah m aupun m et ode diskusi. Nam un dar i pengalam an m enunj uk kan j um lah pender it a HI V/ AI DS sem akin banyak dibandingkan dengan t ahun sebelum nya, begit u j uga pender it a pada kelom pok um ur r em aj a. Ber t it ik t olak kepada hal t er sebut pendekat an Peer Educat ion ( pendidikan sebaya) dihar apkan ak an lebih berhasil. Melalui m et ode pelat ihan dan pendidik an sebay a ini j uga dihar apkan t er binanya kelom pok- kelom pok m ot ivat or penanggulangan HI V/ AI DS.

Pendekat an pendidik an sebaya sangat ber m akna kolekt if, kom unikasi lebih lancar dan t erj adi perubahan sikap di kalangan m ahasisw a unt uk pencegahan HI V/ AI DS. Tabunya pendidikan seks dikalangan t er t ent u, m em but uhk an Kom unikasi, I nform asi dan Eduk asi ( KI E) y ang benar, t epat clan efek t if lew at j alur pendidik an sebaya secar a sim ult an unt uk kalangan m ahasisw a dan perlunya inform asi t ent ang r epr oduksi sehat dan Penyakit Menular Sek sual ( PMS) dalam m at eri KI E y ang int egr al dalam penanggulangan AI DS.

Met ode pendekat an pendidikan sebaya dalam r angka penanggulangan yang dim aksud adalah ber bagai kegiat an yang ber t uj uan unt uk m engem bangkan penget ahuan, sikap dan t indak an seseor ang at au kelom pok or ang yang ber kait an dengan penanggulangan HI V/ AI DS. Pendidik an k elom pok sebay a dilak sanak an ant ar k elom pok sebay a t ersebut dengan dipandu oleh fasilit at or y ang j uga berasal dari k elom pok it u sendiri.

Sesuai dengan kebij aksanaan pendidikan t inggi dalam penanggulangan HI V/ AI DS, pendidik an sebay a m erupak an salah sat u pelak sanaan pendidik an pencegahan HI V / AI DS yang dilak ukan m elalui kegiat an ekst r akur ikuler ( Depdikbud, 1997) . Hal ini m engacu pada pengalam an negar a- negar a lain, pendidikan paling efek t if dalam pencegahan HI V/ AI DS adalah m elalui pendidik an sebay a. Melalui pendidikan sebaya kaum m uda di per gur uan t inggi dapat m engem bangkan pesan m aupun m em ilih m edia yang lebih t epat sehingga inform asi y ang dit er im a dapat dim enger t i oleh sesam a m er eka.

(3)

penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univ er sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V/ AI DS.

B. Pe r u m u sa n M a sa la h

Berdasark an lat ar belak ang y ang t elah diuraik an diat as, dapat dilihat t er dapat nya kecendrungan peningkat an HlV/ AI DS di kelom pok generasi m uda. Mahasisw a sebagai gener asi r nuda m er upakan kelor npok yang per lu diselam at kan kar ena r ner upakan Sum ber Daya Manusia yang pot ensial bagi pem bangunan bangsa. Sehingga pokok per m asalahan dalam penelit ian ini adalah sebagai berik ut :

1. Apakah ada pengar uh pendekat an peer educat ion ( pendidikan sebaya) t er hadap peningkat an penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univer sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V / AI DS?

2. Bagaim ana Akses m ahasisw a dalam m endapat kan infor m asi yang t epat dan benar m engenai HI V / AI DS ?

BAB I I

TI N JAUAN PUSTAKA A. Pe n ya k it H I V / AI D S

AI DS adalah singkat an dar i Acquir ed I m m une Deficiency Syndr om e, yang j ika dit inj au dar i asal kat anya ber ar t i sindr om a kekur angan zat kekebalan t ubuh. Dengan pengert ian y ang sepert i ini j elaslah bahw a AI DS sebenar nya bukanlah suat u penyakit , m elainkan suat u kum pulan dar i ber bagai gej ala penyakit ( Syndrom e) . Gej ala peny akit ini m uncul sebagai akibat t ubuh kekur angan ( deficiency) zat k ek ebalan t ubuh ( acquired im m une) . Sindrom a ini per t am a k ali dilapork an oleh Got t lieb dar i Am er ika Ser ikat pada t ahun 1981.

Penyebab AI DS, yakni yang m enj adi biang keladi ber kur angnya zat kekebalan adalah suat u kum an penyakit golongan r et r ovir us yang disebut Hum an I m m unodeficiency Vir us, disingkat HI V. Penyebab sindr om a ini per t am a kali dit em ukan pada t ahun 1983 oleh Mont agnier dar i Per ancis.

Munculnya sindr om a pada pender it a AI DS er at hubunganny a dengan ber kur angnya zat kekebalan t ubuh, yang pr osesnya t idaklah t er j adi seket ika. Melainkan sekit ar 5 sam pai 10 t ahun set elah seseor ang t er infeksi HI V. Dengan per kat aan lain, m unculnya gej ala AI DS t idaklah seger a set elah seseor ang t er t ular HI V, m elainkan set elah 5- 10 t ahun kem udian.

Bert it ik t olak dari perj alanan penyak it y ang sepert i ini, m ak a penderit a AI DS ada yang di m asyar akat ser ing dibedakan kedalam dua kelom pok:

1. Penderit a yang t elah m engidap HI V, t et api belum m enam pak k an gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a HI V posit if

2. Pender it a yang t elah ber t ahun- t ahun m engidap HI V dan pada suat u saat , kar ena zat kekebalan t ubuhnya m akin ber kurang, m enam pakkan gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a AI DS posit if.

(4)

Sek ali seor ang t elah t erinfek si HI V, m ak a secar a per lahan- lahan t et api past i, pem bent ukan zat kekebalan t ubuh akan t er ham bat . Akibat nya j ika pada seseor ang yang sehat dan kebet ulan t er kena infeksi t idak m enim bulkan peny akit yang ber at , m aka pada pender it a AI DS, m eskipun t er infeksi hany a oleh kum an yang t idak ber bahaya, t et api kar ena zat kekebalan t ubuhnya t elah t idak ada, dapat m enim bulkan penyak it yang ber at dan bahkan m em at ikan. Tim bulnya peny akit infek si pada penderit a AI DS ini disebut dengan nam a infek si oport unist ik .

AI DS m er upakan salah sat u " penyakit " yang t er golong STD ( Sexsually Tr ansm it ed Disease) kar ena penular annya t er ut am a m elalui hubungan seksual. Adanya STD lain diluar AI DS sangat pent ing dalam penyebar an AI DS kar ena STD lainnya dapat m enim bulkan luka- luka kecil di alat kelam in yang m em udahkan HI V m asuk ke dalam t ubuh pada saat ber hubungan seksual dengan seseor ang pender it a HI V I AI DS.

Dalam r angka m encegah t er j angkit nya dan at au t ersebarnya AI DS, t idak ada upay a lain y ang dapat dilak uk an k ecuali m enghindar dar i kem ungkinan t er infeksi HI V. Unt uk ini perlu dik et ahui cara- cara penularan AI DS, yait u :

1. Melalui hubungan seksual ( het er oseksual, hom oseksual, biseksual) dengan pender it a yang m engidap HI V. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada cair an m ani at au cair an yang senggam a pender it a HI V. HI V yang ada pada cair an t er sebut akan dipindahk an kepada pasanganny a m elalui luk a yang t er j adi kar ena adanya gesekan pada w akt u senggam a, yang lebih bany ak dit em uk an apabila dilak uk an m elalui dubur.

2. Melalui dar ah, m isalny a alat sunt ik y ang t elah t er cem ar dengan HI V, at au t r anfusi dar ah yang t elah t er cer m ar dengan HI V.

3. Melalui ibu y ang m engidap HI V k epada bayiny a, baik pada w ak t u m asih dalam kandungan dan at aupun pada saat m elahir kan. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada dar ah ibu yang m ender it a HI V.

HI V m em ang dit em ukan pula pada air ludah, air m at a, air susu, air kencing, ser t a t inj a pender it a. Tet api j um lahnya sangat sedikit , dan kar ena it u t idak per nah dilapor kan ber per an sebagai sum ber penular an. Ber salam an dan at au ber pelukan dengan pender it a AI DS t idak ak an m enular kan HI V. Asal saj a t idak ada luka. Nasehat unt uk t idak sam pai m enim bul luka t er sebut m em ang sangat dianj ur kan, t er ut am a unt uk pet ugas kesehat an yang m er aw at pender it a AI DS. Mem akai per alat an m inum dan m akan pender it a AI DS, m andi dalam sat u kolam r enang yang sam a dengan pender it a AI DS, m enggunakan kam ar m andi at au kakus yang sam a dengan pender it a AI DS, dan at au gigit an at au ser angga yang t elah m enggigit pender it a AlDS,j uga t idak akan m enular kan HI V.

B. Kon se p Pe r ila k u

Per ilaku m er upakan basil hubungan ant ar a per angsang ( st im ulus) dan r espon Skinner , cit . Not oat m oj o 1993) . Per ilaku t er sebut dibagi lagi dalam 3 dom ain yait u k ognit if, afek t if dan psik om ot or. Kognit if diukur dar i penget ahuan, afekt if dar i sikap psik om ot or dan t indak an ( k et ram pilan) .

Penget ahuan diper oleh dar i pengalam an, selain gur u, or angt ua, t em an, buku, m edia m assa ( WHO 1992) . Menur ut Not oat m oj o ( 1993) , penget ahuan m er upakan hasil dar i t abu akibat pr oses penginder aan t er hadap suat u obj ek. Penginder aan t er sebut t er j adi sebagian besar dar i penglihat an dan pendengar an. Penget ahuan yang cakap dalam koginit if m em punyai enam t ingkat an, yait u : m enget ahui, m em aham i, m enggunakan, m enguraikan, m eny im pulk an dan evaluasi.

(5)

t er hadap suat u obj ek dengan car a t er t ent u, bent uk r eaksinya dengan posit if dan negat if sik ap m eliput i r asa suk a dan t idak suka, m endek at i dan m enghindari sit uasi, benda, or ang, kelom pok, dan kebij aksanaan social ( At kinson dkk, 1993) . Menur ut Har vey & Sm it h ( 1997) sikap, keyakinan dan t indakan dapat diukur. Sikap t idak dapat diam at i secar a langsung t et api sikap dapat diket ahui dengan cara m enanyak an t er hadap yang ber sangkut an dan unt uk m enanyakan sikap dapat digunakan per t anyaan ber bent uk skala.

Tindakan dipengar uhi oleh t iga fakt or yait u pr edisposisi y ang t er w uj ud dalam penget ahuan, sikap dan keper cay aan ( cit . Not oat m oj o 1993) . Menur ut Sarw ono ( 1993) per ilaku m anusia m er upakan pengum pulan dar i penget ahuan, sikap dan t indakan, sedangkan sikap m er upakan r eaksi seseor ang t er hadap st im ulus yang ber asal dar i luar dan dar i dalam dir inya.

Per ubahan per ilaku dalam dir i seseor ang dapat t er j adi m elalui pr oses belaj ar . Belaj ar diar t ikan sebagai pr oses per ubahan per ilaku yang didasari oleh per ilaku t erdahulu.Dalam proses belaj ar ada t iga unsur pok ok yang saling berk ait an yait u m asukan ( input ) , pr oses, dan keluar an ( out put ) ( Not oat m oj o 1993) . lndividu at au m asyar akat dapat m er ubah per ilakunya bila dipaham i fakt or - fakt or yang ber pengar uh t er hadap ber langsungnya dan ber ubahnya per ilaku t er sebut .

Ada beber apa hal yang m em pengar uhi per ilak u seseor ang, sebagian t er let ak di dalam individu sendir i yang disebut fakt or int er n dan sebagian t er let ak diluar dir inya yang disebut fakt or ekst ern, yait u fakt or lingkungan.

Azw ar ( 1995) m enyat akan bahw a sekalipun diasum sikan bahw a sikap m erupakan predisposisi evaluasi y ang bany ak m enent ukan car a individu ber t indak, akan t et api sikap dan t indakan ser ingkali j auh berbeda. Hal ini k arena t indak an nyat a dit ent ukan t idak hany a oleh sikap, akan t et api oleh ber bagai fakt or ekst er nal lainnya. Sikap t idaklah sam a dengan per ilaku, dan perilak u t idak lah selalu m encer m inkan sikap seseor ang, sebab ser ingkali t erj adi bahw a seseor ang m em per lihat kan t indakan yang ber t ent angan dengan sikapnya. Sikap seseor ang dapat ber ubah dengan diper olehnya t am bahan infor m asi t ent ang obj ek t er sebut , m elalui per suasi sert a t ek anan dari k elom pok sosialny a ( Sarw ono 1993) .

C. Pe e r Edu ca t ion ( Pe n didik a n Se ba y a )

Peer Educat ion ( pendidikan sebaya) adalah suat u pr oses kom unikasi, inform asi dan eduk asi y ang dilak uk an oleh dan unt uk kalangan yang sebaya yait u k alangan sat u k elom pok , ini dapat berart i k elom pok sebay a pelaj ar, k elom pok m ahasisw a, sesam a r ekan pr ofesi, j enis kelam in. Kegiat an sebaya dipandang sangat efekt if dalam r angka KI E penanggulangan HI V/ AI DS, kar ena penj elasan yang diber ikan oleh seseorang dari kalangannya sendiri akan lebih m udah dipaham i.

Pendekat an pendidik an sebaya m em punyai sej um lah keunt ungan, yait u: Pendidikan sebaya dapat m enyam paikan pesan- pesan sensit if di dalam nya.

Pendidik an sebaya m er upakan per an ser t a m asyar akat dalam m endukung dan m elengkapi pr ogr am lain yang ber kait an dengan st r at egi m asyar akat lainnya.

Kelom pok t arget lebih m erasa ny am an ber diskusi dengan t em an sebaya m engenai m asalah pribadi m erek a sepert i sek sualit as.

Pendidik an sebay a m em berik an pelay anan besar yang efekt if dengan biaya sedikit . Pendidikan sebaya sebagai konsep, r elat if m asih asing bagi t elinga kit a, kendat i dalam hidup sehar i- har i m ungkin sudah cukup ser ing dipr akt ekkan. Dalam pendidikan, supaya per t olongan diber ikan oleh individu aw am yang sebaya, bukan hanya dalam ar t i sam a um urnya, m elainkan m ungkin j uga sam a dalam ber bagai segi pengalam an hidup lainnya, seper t i peker j aan, per m asalahan yang sedang dihadapi, at au " Sebaya" dalam hal apa saj a.

(6)

m em er luk an t enaga ahli ( professional) . Ket er gant ungan t er hadap par a ahli dan t er bat asnya kalangan yang m endapat kan pelayanan m enyebabkan diluncur kannya ger akan par a pr ofessional, yakni penyiapan dan pem anfaat an t enaga- t enaga par a pr ofessional unt uk m em per luas kesem pat an m asyar akat m endapat j asa pelayanannya. Par a professional ini adalah orang- or ang yang diberi bekal pelat ihan kur ang dari pendidik an for m al t ingkat sar j ana dan idealnya ber kipr ah dibaw ah seor ang t enaga pr ofessional. Pendidikan sebaya adalah salah sat u j enis pendidikan par a pr ofessional yang paling banyak dim anfaat kan unt uk m em ber ik an pelayanan yang dim aksud.

Konsep pendidik an sebaya ini m em iliki beber apa kekuat an keunggulan. Per t am a, m at er inya pada dasar nya r elevan dengan kebut uhan m asyar akat unt uk m endam pingi kaum m uda m enghadapi t ant angan- t ant angan hidup pada zam an m odem yang sar at denganper ubahan, ir oni dan par adoks ini. Kedua, pendekat annya yang ant ar t em an sebaya sesuai dengan psikologi or ang m uda pada um um nya dan anak m uda di I ndonesia khususnya. Sebagaim ana ser ing kit a am at i, anak- anak m uda yang sehat , w aj ar um um nya lebih senang m em bicar akan m asalah- m asalah at au m em pelaj ar i sesuat u ber sam a t em an- t em an sebaya m er eka bukan ber sam a seseor ang yang ber ada at au m enem pat kan dir i pada posisi unt uk m enasehat i at au ,m engat ur hidup m erek a. Ket iga, pendek at an ini bisa m em ilik i m ult ipler effect y ang t inggi. Anak- anak m uda yang sudah m er asakan m anfaat nya pelat ihan- pelat ihan dibidang life skill dan digem bleng dalam hal sik ap solider sert a ik hlas berbagi ini dihar apkan akan r ela m enular kan pengalam an ket r am pilannya it u kepada t em an-t em an sebaya m er ek a. Dengan kaan-t a lain, sean-t iap kegiaan-t an pelaan-t ihan pendidikan sebaya ini bisa m enj adi sej enis t r aining for t r ainer s.

BAB I I I

TUJUAN D AN M AN FAAT PEN ELI TI AN A. Tu j u a n Pe n e lit ia n

Penelit ian ini ber t uj uan unt uk:

1. Menget ahui sej auh m ana peningkat an penget ahuan dan sik ap m ahasisw a m elalui pendidik an sebay a dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

2. Menget ahui sej auh m ana akses m ahasisw a dalam m endapat kan infor m asi m engenai HI V/ AI DS.

B. M a n fa a t Pe n e lit ia n

1. Pendekat an pendidikan sebaya dapat digunakan sebagai salah sat u m et ode pendidik an kesehat an dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HI V / AI DS.

2. Dengan berhasilny a pendidik an sebay a ini diharapk an dapat disosialisasik an sehingga rem aj a/ m ahasisw a dapat m em per oleh infor m asi yang benar , bahkan t er hadap hal- hal sangal sensit iv e/ t abu.

(7)

BAB I V

M ETOD E PEN ELI TI AN

A. Je n is Pe n e lit ia n

Penelit ian ini m enggunakan m et ode kuasi eksper im ent dengan rancangan nonr andom ized cont r ol gr oup design w it h pret est dan post est ( Cook & Cam pbelt 1979) .

Pr et est Tr eat m ent Post t est

T1

X

T2

T1

T2

Tl adalah pret est , y ait u observ asi sebelum int erv ensi pendidik an sebay a dilak uk an unt uk m enget ahui penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

T2 adalah post t est , yait u obser vasi sesudah int erv ensi pendidik an sebay a dilak uk an unt uk m enget ahui penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

X adalah int er vensi yang dilakukan yait u pendekat an pendidikan sebaya di kalangan m ahasisw a USU.

B. Popu la si da n Sa m pe l Popu la si

Penelit ian adalah selur uh m ahasisw a USU dengan kr it er ia inklusi ber um ur ant ar a 20- 29 t ahun dan belum m enikah. Besar nya sam pel diam bil secara purposiv e sam pling dim ana j um lah r esponden yang dit elit i sebanyak 110 or ang unt uk ke10m pok pendidikan sebaya ( 55 or ang) dan kelom pok kont r ol ( 55 orang) .

C. V a r ia be l Pe n e lit ia n V a r ia be l

I ndependent adalah pendekat an pendidik an sebay a dengan m at eri KI E HlV/ AI DS. Var iabel Dependent adalah penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V/ AI DS.

D . Te h n ik Pe n gu m pu la n D a t a

Dat a dikum pulkan sebelum dan sesudah int er vensi ( pr et est dan post t est ) dengan m enggunakan w aw ancar a st r ukt ur dengan kuesioner t er t ut up yang disusun secar a t er st r ukt ur yang ber isikan per t anyaan yang har us dij aw ab r esponden.

Skala pengukur an penget ahuan yang act a hubungan dengan penanggulangan HI V/ AI DS ber upa per t anyaan t er t ut up, diberi nilai 0 dan 1. Nilai 0 berart i j aw aban salah ( S) dan nilai 1 ber ar t i j aw aban benar ( B) ( Hadi, 1996) . Nilai penget ahuan t er sebut didapat dar i penj um lahan j aw aban yang benar .

(8)

E. An a lisis H a sil

Hasil penelit ian dianalisis dengan m enggunakan dist r ibusi fr ekuensi dan uj i- t yang diper gunakan unt uk m em bandingkan penget ahuan dan sikap t er hadap HI V/ AI DS ant ara k elom pok pendidik an sebay a dan k elom pok k ont rol. Analisis ini dilak uk an m elalui program SPSS 7.5 for Window s. Keput usan penguj ian hipot esis penelit ian didasar kan pada t ar af signifikan 0,05 ( Hadi 1996) .

BAB V

H ASI L D AN PEM BAH ASAN A. Ka r a k t e r ist ik Re spon de n

Dalam penelit ian ini r esponden yang t er pilih sebanyak 110 m ahasisw a yang t er dir i dar i 55 m ahasisw a pada kelom pok peer educat ion dan 55 m ahasisw a pada kelom pok kont r ol.

Dar i keselur uhan r esponden gam bar an kar akt er ist ik r esponden yang diam at i m eliput i: um ur , j enis kelam in, agam a. Dit inj au dar i um ur , m enunj ukkan kelom pok t er besar ber ada pada um ur 20 t ahun yait u sebanyak 43,6 % dan t er endah pada um ur diat as 25 t ahun sebanyak 6,4 % . Dat a lengkap t er lihat pada t abel1.

Ta be l1 . D ist r ibu si Fr e k w e n si Ka r a k t e r ist ik Re spon de n Be r da sa r k a n Um u r . N O. U m u r J u m l a h %

1. 20 48 43,6

2. 21 32 29,1

3. 23 15 13,6

4. 24 8 7,3

5. > 25 7 6,4

Ju m la h 1 1 0 1 0 0

Pada kar akt er ist ik j enis kelam in kelom pok t er besar pada kelom pok per em puan 63 or ang ( 57,3 % ) dan 47 or ang laki- laki ( 42,7 % ) . Unt uk kar akt erist ik agam a, 64 ( 58,2% ) r esponden ber agam a I slam dan 46 ( 41,8% ) beragam a Kr ist en; t idak ada responden yang ber agam a Hindu dan Budha. Unt uk lebih j elasnya dapat dilihat pada label 2 dan label 3.

Ta be l 2 . D ist r ibu si Re k w e n si Ka r a k t e r Re spon de n Be r da sa r k a n Je n is Ke la m in

NO. Jenis Kelam in J u m l a h %

1. Per em puan 63 57,3

2. Laki - laki 47 42,7

Jum lah 110 100

Ta be l.3 D ist r ibu si Fr e k w e n si Ka r a k t e r ist ik Re spon de n Be r da sa r k a n Aga m a

NO. Agam a J u m l a h %

1. I slam 64 58,2

2. Kr ist en 46 41,8

3. Hindu 0 0

4. Budha 0 0

(9)

B. Ke a da a n Pr e t e s Pe n ge t a h u a n M e n ge n a i H I V / AI D S

Hasil pr et es nilai r er at a penget ahuan m ahasisw a ant ar kelom pok peer educat ion dan k elom pok k ont rol, dapat dilihat pada t abel 4.

Ta be l .4 Pe r ba n din ga n Ra t a – Ra t a N ila i Pr e t e s pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol

Variabel Kelom pok Rat a- Rat a Nilai

Peer Educat ion 18,18 ± 1,51 Penget ahuan

Kont r ol 18.00 ± 1,22

Unt uk lebih j elasnya pada keadaan pr et est ini var iabel penget ahuan akan dibahas beber apa it em per t anyaan, yang m enur ut penelit i per lu m endapat bahasan yang lebih m endalam . Bahasan t ersebut dapat dilihat pada uraian berik ut .

B.1 . Su m be r I n for m a si Te n t a n g Pe n y a k it RI V / AI D S

Sum ber infor m asi yang r esponden dapat kan sebagian besar ber asal dar i kor an/ m aj alah ( 89 % ) dan TV ( 76% ) . Unt uk lebih j elasnya dapat dilihat pada t abel 5.

Ta be l 5 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Te n t a ng Su m be r I n for m a si Pe n ya k it H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s. *

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Su m be r I n for m a si

Te n t a n g H I V / AI D S f % f %

a. Tem an 21 38,2 18 32,7

b. Sekolah/ Per gur uan Tinggi

34 61,8 29 52,7

c. Keluar ga 18 32,7 20 36,4

d. TV 42 76,4 37 67,3

e. Kor an/ Maj alah 49 89,1 39 70,1

* Responden boleh m enj aw ab lebih dar i 1 j aw aban

B.2 . Ga m ba r a n Ya n g t e r in fe k si H I V

Ta be l. 6 D ist r ibu si Fr e k u e n si Pe n ge t a h u a n y a n g M e n gu n gk a p Te n t a n g Ga m ba r a n Se se or a n g y a n g t e r in fe k si H I V / AI D S pa da k e a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Ja w a ba n

F % f %

a. Bat uk - Bat uk 7 12,7 8 14,5

b. Kelihat an Sekar at 3 5,5 1 1,8

c. Tam pak Sehat / Nor m al 13 23,6 8 14,5

d. Lem as Selur uh t ubuh 18 32,7 16 29,1

e. Tidak Tahu 14 25,5 22 40

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

Dar i t abel diat as t er lihat m asih r endahny a penget ahuan r esponden yang ber kait an dengan gej ala- gej ala yang t im bul bila seseor ang t er infeksi HI V.

(10)

yang t am pak pada pender it a t er sebut , nam un penderit a t er sebut sudah dapat m enular kan HI V pada or ang lain. Yang m enj aw ab benar hanya 13 r esponden 23,6 % pada kelom pok peer educat ion dan 8 r esponden ( 14,5 % ) pada kelom pok kont r ol.

B.3 M a sa Tu n a s I n k u ba si pe n y a k it AI D S

Ta be l 7 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Jw a ba n Re spon de n Te n t a n g M a sa Tu n a s I n k u ba si Pe n y a k it H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Ja w a ba n

F % f %

a. 1 – 2 t ahun 14 25,5 9 16,4

b. 7 – 14 har i 5 9,2 1 1,8

c. 5 – 10 t ahun 13 23,6 15 27,3

d. Lebih dar i 20 t ahun 0 0 2 3,6

e. Tidak Tahu 23 41,8 28 50,9

Jum lah 55 100 55 100

Penget ahuan r esponden yang ber kait an dengan m asa t unas inkubasi penyakit AI DS yang m enj aw ab salah sebanyak 76,4 % pada kelom pok peer educat ion dan 72,7 % pada kelom pok kont r ol.

Yang benar hanya 13 r esponden ( 23,6 % ) pada kelom pok peer educat ion dan 15 r esponden ( 27,3 % ) pada kelom pok kont rol. Jaw aban yang benar yait u inkubasi penyakit AI DS adalah 5- 10 t ahun. Masa inkubasi yang sangat panj ang dan lam a ini sebenar nya sangat per lu m endapat per hat ian, kar ena pada m asa inkubasi ini pender it a AI DS belum m enyadar i bahw a ia t er infeksi HI V, dan pender it a t er sebut dapat m enular kan ke or ang lain ser t a m enyer ang sist em per t ahanan t ubuh.

Sehubungan dengan gej ala/ gam bar an penyak it AI DS dan m asa inkubasinya t er sebut , per j alanan penyakit AI DS m em punyai 5 St adium ( Tahap) yait u :

a. St adium aw al infeksi HI V, padt a keaadaan ini penderit a m engalam i sepert i gej ala- gej ala influenza.

b. St adium t anpa gej ala, dapat ber langsung 5 - 7 t ahun

c. St adium ARC ( Aids Relat ed Com plex ) , penderit a m engalam i lebih dari 2 gej ala klinis yang ber langsung 3 bulan at au lebih.

d. St adium AI DS, St adium ini k ek ebalan t ubuh t elah dem ik ian rusak ny a sehingga pender it a m udah diser ang penyakit ber bahaya. Penyakit t er sebut dapat dar i vir us lain at au yang hidup di dalam t ubuh kit a. Pada keadaan nor m al ( sist em kekebalan t ubuh baik) kum an t er sebut dapat dikendalikan oleh t ubuh. Nam un pada pender it a AI DS kekebalan t ubuh pender it a r usak dan t ubuh t idak dapat m engendalikannya.

e. St adium gangguan susunan syar af pusat .

Dar i ket er angan di alas dapat disim pulkan m asa t unas inkubasi yang lam a ( 5-10 t ahun) dan dengan gej ala- gej ala yang beber apa bulan bar u t am pak, pender it a at au kelom pok r esiko t inggi t ert ular HI V ser ing t idak m enyadari bahw a dia dapat m enular kan vir us HI V pada or ang lain.

Per lu disadar i bahw a m asalah penanggulangan HI V/ AI DS di I ndonesia gar is besar nya m encakup :

1.salah pada penyebaran penyakit nya.

(11)

f. Mengenai kelom pok produk t if g. Kelom pok m isk in paling m enderit a.

2. Masalah pada penanggulangannya. 1) Belum m enj adi pr ogr am pr ior it as.

2) Mem but uhkan biay a penanggulangan y ang sangat t inggi. 3) Biaya yang dialokasikan banyak negar a m asih sangat t er bat as.

4) Per sepsi yang salah dengan akibat st igm at isasi, diskr im inasi, dll yang m enj adi pengham bat an penanggulangan.

5) Ket idak ber dayaan kaum w anit a, m isalnya sebagai ist r i t idak m ungkin m enolak seks suam i ( m eskipun sang suam i suka " j aj an" ) sehingga sebagian w anit a t er golong yang

6) m em punyai r esiko t er t ular HI V/ AI DS.

B.4 . Pe n u la r a n Ole h N y a m u k Ya n g M e n gigit Pe n de r it a RI V Pa ct a Ke a da a n Pr e t e s

Ta be l.8 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Te n t a n g Pe n u la r a n ole h N y a m u k y a n g M e n gigit Pe n de r it a H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. V ir u s H I V dit u la r k a n

ole h n y a m u k y a n g

m e n gigit pe n de r it a H I V F % f %

a. Ya 34 61,8 26 47,3

b. Tidak 9 16,4 13 23,6

c. Tidak Tahu 12 21,8 16 29,1

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

Dar i label diat as hanya 9 r esponden ( 16,4% ) pada kelom pok peer educat ion dan 13 r esponden ( 23,6% ) pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab benar bahw a nyam uk yang m engigit pender it a t idak dapat m enular kannya pada or ang lain. Ada 34 r esponden 61,8 % pada kelom pok peer educat ion dan 26 r esponden 47,3 % pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab salah t ent ang per t anyaan bahw a vir us HI V dapat dit ular kan oleh nyam uk.

Jaw aban yang benar bahw a m em ang HI V t idak dapat dit ular kan m elalui nyam uk kar ena vir us HI V dapat m enular bila ada kont ak at au per cam pur an dengan cairan t ubuh yang m engandung HI V yait u :

a) Melalui hubungan seksual dengan seseor ang yang m engidap HI V hubungan sek sual ini bisa hom osek sual m aupun het er oseksual.

b) Melalui t ransfusi darah dan t ransplant asi organ y ang t ercem ar oleh HI V. Tr ansfusi dar ah yang t er cem ar HI V secar a langsung ak an m enular kan HI V ke dalam sist em per edar an dar ah dari si pener im a.

c) Melalui alat / j arum sunt ik at au alat t usuk lainnya.

d) Pem indahan dar i ibu ham il y ang m engidap HI Y kepada j anin yang dikandungnya.

Hal- hal y ang t idak m enulark an HI V y ait u :

1. Sebagaim ana t elah disebut kan, HI V m udah m at i diluar t ubuh m anusia. Oleh k arena it u HI V t idak dapat dit ulark an m elalui k ont ak sosial sehari- hari sepert i : 2. Ber senggolan dengan pengidap HI V.

3. Ber j abat t angan.

(12)

6. ber cium an biasa.

7. Melalui m ak anan dan m inum an.

8. Sam a- sam a ber enang di kolam r enang.

9. Menggunakan WC yang sam a dengan pengidap HI V. 10. Melalui Gigit an ny am uk dan ser angga lainny a.

B.5 Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V di M e da n

Ta be l. 9 D ist r ibu si Fr e k w e n si Te n t a n g Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V / AI D S D i M e da n pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pada var iabel penget ahuan unt uk it em per t anyaan t em pat pem er iksaan HI V. Sebagian besar r esponden baik pada kelom pok peer educat ion m aupun pada kelom pok kont r ol m enj aw ab t idak t ahu m asing- m asing 61,8 % dan 52,7 % . Hanya 23,6 % pada kelom pok peer educat ion clan 18,2% pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab benar . Jawaban yang benar adalah Labor at or ium Kesehat an Daer ah ( Labkesda) . Selain it u dapat j uga dilakukan di Rum ah Sakit at au labor at or ium t er t ent u j uga PMI m elakukan t es HI V unt uk kepent ingan at au sk r ining dar ah donor .

B6 . V ir u s D a pa t Te m u k a n D a la m Ju m la h Ya n g Sa n ga t Ke cil Pa da Pe n de r it a H I V

Ta be l. 1 0 D ist r ibu si Fr e k w e n si Te n t a n g Te m pa t Ju m la h ( Kon se n t r a si) V ir u s y a n g sa n ga t se dik it pa da Ju m la h Pe n de r it a H I V

Jaw aban yang benar unt uk it em per t anyaan ini adalah pada cairan air liur .Di dalam t ubuh m anusia, HI V hanya ber sar ang pada sel dar ah put ih t er t ent u yang disebut T4. Kar ena sel T4 ini t er dapat pada cair an- cair an t ubuh, m aka HI V dapat

dit em ukan dalam cair an- cair an t ubuh dibaw ah ini, yait u : Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V

F % f %

a. Pr akt ek dokt er um um 0 0 5 9,1

b. Pr ekt ek spesialis 6 10,9 4 7,3

c. Pusk esm as 2 3,6 7 12,7

d. Labor at or ium Kesehat an Daer ah 13 23,6 10 18,2

e. Tidak Tahu 34 61,8 29 52,7

Jum lah 55 100 55 100

Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. V ir u s D a pa t Te m u k a n D a la m

Ju m la h Ya n g Sa n ga t Ke cil

Pa da Pe n de r it a H I V F % f %

a. Air seni 38 69,1 36 65,5

b. Air liur 17 30,9 19 24,5

c. Dar ah 0 0 0 0

d. Air m ani 0 0 0 0

e. Cairan vagina 0 0 0 0

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

• Dar ah;

(13)

• calran vagina ( cair an kem aluan w anit a)

Telah t er bukt i bahw a ket iga cair an di at as inilah yang m em punyai pot ensi r nenular kan . Maksudnya, penular an akan t erj adi j ika ada salah sat u at au lebih dar i ket iga cairan it u t er cem ar oleh HI V, dan m asuk ke alir an dar ah seseor ang.

Vir us HI V j uga dapat dit em ukan dalam j um lah yang sangat kecil di dalam air m at a,liur , cairan ot ak, ker ingat , dan air susu ibu. Nam un sam pai sekar ang belum ada bukt i, bahw a HI V dapat dit ular kan m elalui cairan- cair an t er sebut . Selanj ut nya HI V t idak t er dapat dalam air kencing, t inj a ( kot or an m anusia) dan m unt ahan. HI V j uga t idak dapat m enem bus kulit yang ut uh, y ait u kulit y ang t idak luk a at au lecet .

C. Ke a da a n Post e s Pe n ge t a h u a n

Hasil post es rerat a nilai pada variabel penget ahuan m ahasiswa dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di USU ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 11 dibaw ah ini.

Ta be l 1 1 . Pe r ba n din ga n Re r a t a da n Sim pa n ga n Ba k u N ila i Post e st Pe n ge t a h u a n Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol.

V a r ia be l Ke lom pok Ra t a – Ra t a N ila i Per Educat ion 22,96 ± 1,53 Penget ahuan

Kont r ol 18,27 ± 1,08

D . Ke a da a n Pr e t e s da n Pa st e st Pe n ge t a h u a n

Hasil uj i t r erat a nilai pada v ariable penget ahuan m ahasisw a dalam upay a m enanggulangi HI V / AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ( p < 0,05) , rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an penget ahuan m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V / AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a.

Ta be l 1 2 . Pe r ba n din ga n r e r a t a da n sim pa n ga n ba k u n ila i pr e t e s da n pot e s pe n ge t a h u a n pa da k e lm pok pe e r e du ca t ion da n k e lom pok k on t r ol.

Menurut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion peny am paian inform asi adalah t em an sebaya, m erek a pendidik sebay a y ang t elah dilat ih sebelum ny a.Pendidik Sebay a ini adalah orang y ang dipilih m em puny ai sifat kepem im pinan dalam m em bant u or ang lain.

Disam ping it u ada syar at t er t ent u yang har us dipunyai Pendidik Sebaya diant ar anya m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, puny a hubungan pr ibadi yang baik , m am pu m endengar kan pendapat orang lain, punya penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS dan puny a w akt u yang cukup.

Dar i syar at - syar at pendidikan sebaya t er sebut seor ang peer educat ion m em ang har us m am pu m em pengar uhi penget ahuan m ahasisw a. Hal ini k ar ena m em bicar ak an m asalah HI V/ AI DS t idak t er lepas dar i m asalah seks. Mem bicar akan seks pada kelom pok rem aj a m asih m alu dan dianggap t abu, nam un bila disam paikan

Re r a t a V a r ia be l Ke lom pok

Pr e t e st Post t e st

t P Peer Educat ion 18,18 ± 1,44 22,96 ± 1,53 23,461 0,000* Penget ahuan

(14)

oleh t em an sebaya m aka r esponden sebagai pener im a inform asi t idak m alu, t idak sungkan, dan m au ber t anya dalam r angka m enam bah penget ahuan m er eka.

E. Ke a da a n Pr e t e s

Sikap Hasil pr et es r er at a nilai pada var iabel sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan k elom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 13.

Ta be l 1 3 . Pe r ba n din ga n Ra t a - Ra t a N ila i Pr e t e st Sik a p Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion D a n Ke lom pok Kon t r ol.

Unt uk lebih j elasnya pada var iabel sikap ( keadaan pret est ) akan dibahas it em pert any aan. Bahasan t ersebut dapat dilihat pada uraian berik ut .

E.1 . Re spon de n Te r h a da p Pe n didik a n Se k s D ibe r ik a n Pa da Re m a j a

Ta be l1 4 . D ist r ibu si fr e k u e n si Sik a p t e r h a da p Pe n didik a n Se k s Pa da Re m a j a .

Sebahagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u pendidik an seks diber ikan m aj a yait u 80 % pada kelom pok peer educat ion daB 85,5 % pada kelom pok kont r ol.

Sikap r esponden ini m enur ut asum si penelit i sudah cukup bagus kar ena m asa r em aj a m er upakan m asa ingin t ahu akan per ubahan fisik dan psikis yang dialam inya. Secar a fisik ,t erj adi per ubahan or gan- ogr an t ubuh t er ut am a ber kem bang dan m at angnya alat - alat kesehat an r epr oduksi dan secar a psikis t er j adi m asa t r ansisi dar i m asa anak- anak ke m asa dew asa Sehingga infor m asi t ent ang pendidik an sek s ini m em ang sangat m erek a but uhk an.

E. 2 . Sik a p r e spon de n h ila h a sil t e s RI V m e n u n j u k k a n h a sil posit ip, a pa k a h r e spon de n a k a n m e m be r it a h u k a n h a l t e r se bu t pa da or a n g la in

Tabel15. Dist r ibusi Fr ekuensi Tent ang Sikap Responden Bila Hasil Tes HI V Menunj ukkan Hasil Posit ip, Apakah Responden akan Mem ber it ahukan Hal Ter sebut

pada Or ang Lain.

Variabel Kelom pok Rat a – Rat a Nilai Peer Educat ion 12,04 ± 1,17 Sikap

Kont r ol 8,64 ± 1,48

Peer Educat ion Kont r ol No. Pendidik an Seks Diber ikan Pada Rem aj a

F % f %

a. Set uj u 44 80 47 85,5

b. Tidak Set uj u 11 20 8 14,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sik ap responden hila hasil t es RI V

m enunj uk kan hasil posit ip, apakah r esponden akan m em ber it ahukan hal t er sebut pada or ang lain

F % f %

a. Set uj u 13 23,6 16 29,1

b. Tidak Set uj u 42 76,4 39 70,9

(15)

Tabel 15 m enunj uk kan bahw a sebahagian besa r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em ber it ahukan pada or ang lain Bahw a ia posit if t er infeksi HI V, m asing- m asing 76,4 % unt uk kelom pok peer educat ion dan 70,9 % unt uk kelom pok kont rol.

Sikap r esponden ini kur ang baik, kar ena j aw aban yang benar adalah r esponden baiknya m em ber it ahukan pada orang lain t erut am a k eluar gany a bahw a ia posit if infek si HI V. Dengan ia bersik ap m au m em ber it ahukan bahw a ia posit if t er infeksi HI V der it a t er sebut dapat dicegah penular an vir us HI V dar i pender it a t er sebut ke or ang lain dapat diam bil langkah- langkah pencegahan & pengobat an sem aksim alnya.

E. 3 . Sik a p r e spon de n bila k on dom dise dia k a n di t e m pa t - t e m pa t u m u m da la m r a n gk a

Ta be l 1 6 . D ist r ibu si fr e k w e n si t e n t a n g pe n y e dia a n k on dom di t e m pa t -t e m pa -t u m u m

Menurut asum si penelit i nilai yang diper oleh ant ar a set uj u dan t idak set uj u pada it em sik ap ini seim bang ant ara k elom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol. Responden yang set uj u m em ber i alasan bahw a unt uk m enghindar i t er t ular nya penyakit m enular seksual dan penyakit HI V/ AI DS m aka lebih baik disediakan kondom dit em pat - t em pat um um .

Alasan yang dikem ukan oleh r esponden yang t idak set uj u kondom disediakan di t em pat um um bahw a bila t idak ada pengaw asan yang baik m aka dikhaw at ir kan akan m enim bulkan per m asalahan bar u yait u m englegalkan seks bebas bila k ondom t er sebut dipakai oleh individu yang belum sepant asny a m enggunakannya dan m asih t abu m elanggar nor m a- nor m a sosial.

E.4 . Sik a p r e spon de n bila m e m be li r ot i da r i pe n de r it a t e r in fe k si H I V

Tabel. 17. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang Sikap r esponden apakah r esponden m au m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em beli r ot i di t oko t er sebut kar ena t akut t er t ular oleh pegaw ai t oko r ot i t er sebut yang sudah t er infeksi HI V. Sik ap responden ini k urang baik k arena w alaupun pegaw ai t oko r ot i t er sebut t er infeksi RN nam un vir us HI V t idak dapat dit ular k an m elalui m ak anan yang diolahnya. Sepert i penj elasan diat as vir us HI V hanya dapat t er t ular dar i cairan t ubuh si penderit a

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden bila kondom disediakan

di t em pat - t em pat um um F % f %

a. Set uj u 23 41,8 25 45,5

b. Tidak Set uj u 32 58,2 30 54,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden apakah r esponden m au

m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

F % f %

a. Set uj u 8 14,5 15 27,3

b. Tidak Set uj u 47 85,5 40 72,7

(16)

E. 5 . Sik a p Re spon de n Te r h a da p Pe n ggu gu r a n Ka n du n ga n I bu H a m il Ya n g Posit if H I V

Tabel. 18. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang sikap responden bila seor ang ibu ham il yang HI V posit if dianj ur kan supaya m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak

t er t ular HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u unt uk m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak t er t ular HI V. Sikap r esponden ini kur ang baik kar ena w alaupun ibu yang ham il t er sebut t er infeksi HI V nam un m erupakan t indakan t idak legal clan akan m endapat kan ganj ar an hukum bila m enggugurk an k andungan, w alau j anin y ang dikandung t er sebut kem ungkinan besar sudah t er infeksi HI V.

F. Ke a da a n Post e st Sik a p

Rer at a nilai sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok Peer Educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ber m akna ( p < 0,05) , dengan r er at a nilai lebih t inggi pada kelom pok peer educat ion. Hal ini sesuai dengan pendapat WHO ( 1992) yang m enyat akan bahw a sikap dibent uk ber dasar kan per asaan, pem ikir an, penget ahuan, keyakinan, dan pengalam an m asa lalu. Pada kasus ini penelit i berasum si bahw a kelom pok yang diber i infor m asi dengan car a m et ode peer educat ion lebih t inggi kar ena pada var iabel penget ahuan j uga Ter at a nilainya . j adi responden t ersebut cendrung ber sikap lebih baik kar ena dibekali dengan penget ahuan y ang cukup baik pula. Dat a secara lengk ap dapat dilihat pada t abel 19.

(17)

rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ ersit as Sum at er a Ut ar a.

Menur ut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion penyam paian infor m asi adalah t em an sebaya, yang m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, punya hubungan pr ibadi yang baik dengan t em an sebayanya, puny a penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS sehingga m er eka m am pu m engaj ak dan m engubah sikap t em an sebayanya unt uk m elihat secar a posit if m engenai m asalah- m asalah yang t er j adi sekit ar penyak it HI V/ AI DS.

BAB V I

KESI M PULAN D AN SARAN Ke sim pu la n

Dari hasil penelit ian ini dapat dit ar ik kesim pulan sebagai ber ikut :

1. Peer educat ion at au pendidikan sebaya lebih efekt if dalam m eningk at k an penget ahuan m ahasiswa dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at era Ut ar a. 2. Peer educat ion at au pendidik an sehaya efekt if dan m em ber ik an nilai yang

posit if dalam m eningkat kan sikap m ahasisw a dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at er a Ut ar a.

3. Sum ber infonnasi; m ahasisw a yang m endapat kan infonnasi t ent ang penyakit HI V/ AI DS dar i kor an/ m aj alah yait u sebanyak 89% dan 70% m asing- m asing pada k elom pok peer educat ion dan k ont rol. Selain it u dari hasil penelit ian ini t er bukt i bahw a sum ber infor m asi yang didapat dar i pendidik sebay a nam pak nyat a lebih efekt if baik pada peningkat an pengem huan m aupun sikap t erhadap m asalah HI V/ AI DS ini.

Sa r a n

1. Bagi pengelola pr ogr am penyuluhan kesehat an r eproduksi dapat m em ilih m et ode peer educat ion ( pendidikan sebaya) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HI V/ AI DS.

2. Bagi pihak per gur uan t inggi lainnya dapat j uga m em akai m et ode peer educat ion ini sehingga t er bent uk kelom pok- kelor npok m ediat or r nahasisw a dalam m enanggulangi m asalah- r nasalah HI V / AI DS.

(18)

D AFTAR PUSTAKA

Ar ikunt o, A., 1992, Prosedur Penelit ian Suat u Pendek at an Pr akt ek, Rineke Cit a, Jakar t a.

Azw ar , A., 1995, Per anan Dokt er Dalam Pencegahan dan Penangulangan AI DS, PB I DI , Jakar t a.

Azw ar , S., ] 995, Sikap Manusia, Teor i dan Pengukur annya, Liber t y, Yogyakar t a.

Depar t em en Kesehat an RI , Pengger akan Pendidik an Kelom pok Sebay a Dalam Menanggulangi HI V/ AI DS dan PMS lainnya di Tem pat Ker j a, Pusat Penyuluhan Kesehat an Masyar akat , 1996/ 1997.

Depar t em en Pendidikan dan Kebudayaan, Pedom an Pelat ihan dan Modul Pendidik an Sebaya dalam Rangka Pendidik an Pencegahan HI V/ AI DS di Lingkungan Per gur uan Tinggi, 1997.

Dj oer ban Zubair i., 1995, Per kem bangan Mut akhir Aspek Tekhnis HI V/ AI DS, Sem inar Per anan Dokt er dalam Pencegahan dan Penanggulangan HI V/ AI DS, Jakar t a.

Hadi, S., 1996, Buku Manual SPS ( Ser i Pr ogr am St at ist ik) Paket Midi, UGM, Yogyakar t a.

Hadisaput r o, S., 1994, Per ilaku Seksual dan AI DS Sisw a Sekolah Menengah di 10 Kot a di Jawa Tengah, Balit bang Kesehat an dan Dit j en P2M & PLP Depkes RI , Jakar t a.

Lum ban Tobing, Naek, 1985, Seskologi, Dalam m at r a, Jakar t a.

Not oat m oj o, S., 1993, Pengant ar Pendidikan Kesehat an dan I lm u Per ilaku Kesehat an, Andi Offset , Yogyak ar t a.

Ost r ow , D., 1990, behavior al Aspect s of AI DS, Plenum Publishing Cor por at ion, New Yor k.

Reid, E., 1995, HI V & AI DS I nt er koneksi Global, Yayasan Obor I ndonesia, Jakar t a.

Sar w ono, S., 1993, Sosiologi Kesehat an, Beberapa Konsep Besert a Aplik asinya, Gadj ah Mada Univer sit y Pr ess.

Thoha, M., 1986, Per ilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, CV, Raj aw ali, Yogyakar t a.

Weber , 1., 1986, AI DS dan Anda, Kesehat an Populer , Pener bit Ar ea, Jakar t a.

Gambar

Tabel. 6  Distribusi Frekuensi Pengetahuan yang Mengungkap Tentang Gam baran Seseorang yang terinfeksi HI V/ AI DS pada keadaan Pretes
Tabel 7 . Distribusi Frekuensi Jw aban Responden Tentang Masa Tunas I nkubasi Penyakit HI V/ AI DS pada Keadaan Pretes
Tabel.8 . Distribusi Frekuensi Tentang Penularan oleh Nyam uk yang Mengigit Penderita HI V /  AI DS pada Keadaan Pretes
Tabel. 9  Distribusi Frekw ensi Tentang Tem pat Pem eriksaan HI V/ AI DS Di Medan pada Keadaan Pretes No
+4

Referensi

Dokumen terkait

Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media agar yang telah. ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media

[r]

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan dengan objek yang berbeda, misalnya dengan menambahkan jumlah variabel yang akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan efek kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima (Punica granatum L.) dengan antibiotik siprofloksasin

Berdasarkan data tabel 4.1, campuran n- heksana:PE (2:1) merupakan eluen yang paling cocok digunakan sebagai eluen pada pemisahan senyawa dalam ekstrak likopen buah tomat. 4.3

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS KELAS XI

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Praktek Kerja Nyata 7.. Jadwal Pelaksanaan Tugas Praktek

Dengan ini diber itahukan bahw a Panitia Pengadaan Bar ang/ Jasa Satuan Ker ja Pengembangan LLAJ Sulaw esi Tengah Tahun Anggar an 2011 melalui dana APBN Kementerian Per hubungan