• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER DAN RASA NASIONALISME SISWA SMP SEKECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER DAN RASA NASIONALISME SISWA SMP SEKECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER DAN RASA NASIONALISME SISWA SMP SEKECAMATAN

SILIMAKUTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Seli Marselina Limbong NIM. 3123311053

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Seli Marselina Limbong.Nim. 3123311053. Upaya Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter Dan Rasa Nasionalisme Siswa SMP Sekecamatan SilimaKuta Tahun Pelajaran 2015/2016”. Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini pertujuan untuk mengetahui bagaimana Upaya Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter Dan Rasa Nasionalisme Siswa SMP Sekecamatan SilimaKuta Tahun Pelajaran 2015/2016. Karena sebagai guru PPKn dituntut agar memiliki upaya-upaya dalam membentuk karakter dan membangun rasa nasionalisme pada siswa. Semua ini dilakukan demi masa depan bangsa dan negara Indonesia yang nantinya akan memiliki generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki rasa nasionalisme atau rasa cinta tanah air, Agar negara ini semakin maju, damai, aman, dan sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, maka data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang biasanya data dokumentasi atau arsip penting yang dibutuhkan dari sekolah .Teknik analisis data dan Pengelolaan data ini tidak berhubungan dengan statistik karena penelitian ini hanya bersifat deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat berupaya dalam membangun karakter dan rasa nasionalisme siswa SMP Sekecamatan Silimakuta. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan selain meningkatkan hasil belajar siswa, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga berusaha membangun karakter pada siswa agar memiliki sikap religius, jujur, disiplin, saling menghargai, dan menghormati, begitu juga dengan rasa nasionalisme siswa. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan selalu berupaya membangun rasa cinta tanah air pada siswa dengan memberi contoh kepada siswa agar tekun belajar demi masa depan bangsa Indonesia dan membina siswa agar menjaga lingkungan sekitar dengan cara menanam pohon baik di sekolah maupun diluar sekolah.

Kata Kunci : Upaya, Karakter, Nasionalisme, Dan Pendidikan

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis mengucapkan kepada Tuhan yang Maha

Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan

pengetahuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini merupakan tugas akhir

penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Univesitas Negari Medan. Skripsi ini berjudul : “Upaya Guru PPKn Dalam

Membentuk Karakter Dan Rasa Nasionalisme Siswa SMP Sekecamatan

Silimakuta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak

menemukan hambatan yang dihadapi. Namun berkat dukungan, bantuan, serta

bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan tepat waktu.

Dengan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada Drs. Liber Siagian

M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

mimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Seiring dengan itu penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial,

sebagai Dosen, sekaligus Dosen Penguji pada seminar proposal penelitian dan

(6)

ujian mempertahankan skripsi yang telah banyak memberikan masukan

berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan

5. Bapak Arif Wahyudi, SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan

6. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Penguji pada seminar proposal penelitian dan ujian

mempertahankan skrispsi yang telah banyak memberikan masukan berharga

bagi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH,M.Si sebagai Dosen sekaligus Dosen Penguji

pada seminar proposal penelitian dan ujian mempertahankan skrispsi yang

telah banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak/ibu dosen di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

9. Kedua orang tua S. Limbong dan M. Silalahi atas segala cinta kasih, doa,

motivasi, dan dukungan moril dan materil yang senantiasa diberikan pada

penulis dengan tulus dan penuh kasih sayang.

10. Bapak Joni selaku Tata usaha Jurusan PPKn yang telah banyak membantu

dalam kelengkapan berkah yang dibutuhkan penulis.

11. Bapak Anggiat Haloho S.Pd selaku kepala sekolah kepala sekolah dan

guru-guru SMP Negeri 1 Silimakuta

(7)

12. Bapak Drs. Rosendi Sinaga, MM selaku kepala sekolah dan guru-guru SMP

Negeri 2 Silimakuta yang membantu penulis dalam proses penelitian.

13. Ibu Iren Sitepu S.Pd selaku kepala sekolah dan guru-guru SMP Bunda Mulia

Saribudolok yang membantu penulis mendapatkan data melalui prose

penelitian.

14. Bapak/ibu guru PPKn SMP Negeri 1 silimakuta , SMP Negeri 2 Silimakuta,

dan SMP Bunda Mulia Saribudolok yang banyak membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

15. Buat adik-adik saya, Fransisko Limbong, Novri Enjelina Limbong dan

Geovani Limbong atas dukungannya dalam menyelesaikan pendidikan dan

tugas akhir.

16. Keluarga Besar Oppung Leo Bernando Silalahi yang selalu memberi

dukungan dan motivasi pada penulis

17. Keluarga besar Oppung Hombar Limbong yang selalu memberi dukungan

dan motivasi pada penulis.

18. Buat sahabat-sahabat yang saya kasihi Ratna Sitompul, Yeni Pasaribu, Resina

Simanjuntak, Nova Sinamo, Kristin Sipayung, Nelli Purba, Rona Sinaga,

Rosidayani Sipayung, dan Hotman Sinurat, terimakasih atas dukungan, serta

semangatnya kepada penulis.

19. Rekan-rekan seperjuangan stambuk 2012 hkususnya kelas Ekstensi B

20. Buat Teman-teman PPLT SMK Laguboti

21. Buat teman-taman satu kos Jln Pimpinan No 15 B Pancing Medan

(8)

22. Dan tidak lupa juga kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat

disebutkan satu persatu dalam tulisan ini, yang mana telah memberi

dukungan, waktu dan doa sehingga skripsi ni dapat terselesaikan.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari penulisan skripsi ini banyak

kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis dengan

rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peningkatan

pengetahuan dan wawasan kita semua. Atas masukan yang diberikan penulis

mengucapkan terimakasih.

Medan, April 2016

Penulis

Seli marselina limbong NIM. 3123311053

(9)

vi

1. Pengertian Upaya Guru PPKn……….9

2. Pengertian Guru………...9

3. Pengertian PPKn………...……….12

4. Pengertian Karakter ………..14

5. Nasionalisme………...…..17

6. Upaya Guru PPKn dalam Membentuk Karakter Dan Rasa Nasionalisme ………...……18

B. Kerangka Berfikir………..23

BAB III METODE PENELITIAN ………..…………..27

A. Lokasi Penelitian…………...……….27

B. Subjek Penelitian………...27

C. Variabel Penelitin dan defenisi operasional………...28

1. Variabel Penelitian………..………..28

2. Defenisi Operasional……….28

D. Kisi- Kisi Penelitian……….……..30

E. Teknik Pengumpulan Data…………..………...30

F. Teknik Analisis Data………..31

(10)

vii

A. Hasil Penelitian………..33

B. Pembahasan Hasil Penelitian………...………..54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….61

A. Kesimpulan………...….61

B. Saran………..…63

DAFTAR PUSTAKA………...….65

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Penelitian…….…...………...29

Tabel 2. Guru PPKn Membuka Pelajaran Dengan Doa……….……34

Tabel 3. Guru Memberikan Arahan Atau Motivasi

Ketika Siswa Kedapatan Berbohong………..…………..…35

Tabel 4. Guru Menegur Atau Memotivasi Siswa Yang Sering Terlambat Datang

Ke Sekolah…………...………..….37

Tabel 5. Guru PPKn Memberi Motivasi Kepada Siswa Yang Yang Tidak

Mematuhi Peraturan Sekolah ….……….39 Tabel 6. Guru PPKn Menegur Siswa Yang Memilih-Milih Teman Khususnya Di

Sekolah ………..………..………41 Tabel 7. Guru PPKn Menegur Siswa Atau Memotivasi Ketika Ada Siswa Yang

Ribut Pada Saat Temanya Mencoba Memberi Tanggapan Pada Saat

Pembelajaran ……….………..43

Tabel 8. Ketika Siswa Tidak Mengerjakan Tugas Di Rumah Apakah Bapak/Ibu

guru Langsung Memberi Hukuman………..………...45

Tabel 9. Guru PPKn Selalu Memotivasi Siswa Yang Malas Belajar...47

Tabel 10. Guru Selalu Menegur Siswa Yang Suka Membuang Sampah

Sembarangan……...………..59

Tabel 11. Guru PPKn Pernah Memotivasi Agar Menanam Pohon Atau Bunga Di

Pekarangan Demi Kelestarian Sekolah……….51

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Wawancara

Lampiran 2 : Angket Penelitian

Lambiran 3 : Dokumentasi

Lampiran 4 : Nota Tugas

Lampiran 5 : Surat Penerbitan Surat Izin Penelitian Jurusan

Lampiran 6 : Surat Izin Mengadakan Fakultas

Lampiran 7 : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

Lampiran 8 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn

Lampiran 9 : Surat Keterangan Menyerahkan Buku Dan Tidak Ada Masalah

Dengan Perpustakaan Fakultas (Ruang Baca)

Lampiran 10 : Surat Keterangan Perpus Unimed

Lampiran 11 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPkn

Lampiran 12 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan

PPKn

Lampiran 13 : Penyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 14 : Daftar Riwayat Hidup

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai salah satu proses perubahan pada pembentuk sikap,

kepribadian dan keterampilan manusia untuk menghadapi masa depan. Dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

menyangkut perilaku manusia, kemampuan dan kemauan belajar sehingga pada

akhirnya proses mendorong pertumbuhan dan perkembangan ke arah satu tujuan

yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut membawa dampak positif.

Di dalam penjelasan undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20

Tahun 2003 dikemukakan bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam

kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan

potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal

31 ayat (1) menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

Menurut pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional

tujuan pendidikan yang menjadi dasar yaitu berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang bermanfaat dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.

(14)

2

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dari

hal tersebut dapat dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan cakupannya

sangat luas, yakni mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil

peran dan tanggung jawab sebagai warga negara. Sedangkan peran pendidikan

sebagai kegiatan pengajaran dan belajar sebagai suatu proses penyiapan warga

negara tersebut.

Sementara itu, Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia diharapkan

dapat mempersiapkan peserta didik yang berkarakter dan memiliki rasa

nasionalisme. Negara Indonesia adalah negara yang pembentukannya didasarkan

pada semangat kebangsaan yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun

masa depan bersama dibawah satu negara yang sama, walaupun masyarakat

Indonesia banyak perbedaan, seperti beda agama, suku, ras, budaya, bahasa, etnik,

golongan dan lain sebagainnya.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki kedudukan yang

sangat penting. Sebab Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengajarkan

nilai nasionalisme bangsa Indonesia pada generasi yang akan datang. Selain itu

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan adalah pelajaran yang

memperkenalkan Indonesia lebih mendalam kepada siswa, Pendidikan Pancasila

(15)

3

bangsa Indonesia berdasar Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945

sabagai konstitusi bangsa Indonesia.

Samsuri (2012: 2) mengatakan pembentukan karakter yaitu

Pembangunan karakter bangsa melalui instrumen politik pendidikan nasional di Indonesia sudah dimulai sebelum kritik terhadap model Pendidikan Pancasila era orde baru. Pada masa sebelumnya, presiden soekarno selalu menekankan pentingnya nation and character building dalam rangka membentuk manusia sosialis Indonesia yang berdasarkan Pancasila, melalui proses pedagogis yang bersifat revolusioner.

Di sini sebagai guru PPkn sangat berperan dalam membentuk karakter dan

rasa nasionalisme siswa mulai dari SMP. Jika sudah menanamkan rasa

nasionalisme dan membentuk karakter seseorang itu dari sejak sekarang, suatu

saat nanti anak bangsa Indonesia itu akan berkarakter baik. Negara ini pun

menjadi lebih aman. Pada zaman sekarang ini banyak sekali hal-hal yang tidak

sewajarnya dilakukan oleh siswa SMP bisa terjadi. Contoh kecilnya negara

Indonesia adalah negara yang menganut norma-norma yaitu norma agama,

hukum, kesopanan, kesusilaan, dan kebiasaan. Tetapi banyak siswa yang tidak

lagi dapat mengindahkannya. Melainkan lebih suka untuk tidak mematuhinya.

Keadaan seperti ini yang harus diubah oleh guru PPKn. jika seorang guru

PPkn gagal untuk mengubah keadaan seperti itu maka bagaimana masa depan

bangsa Indonesia nantinya. sebagai guru PPKn adalah salah satu guru pembentuk

karakter bagi siswa harus bisa mengubah cara berpikir dan cara bergaul siswa.

Agar suatu saat nanti negara Indonesia akan lebih maju karena memiliki generasi

penerus yang memiliki karakter.

(16)

4

Membicarakan karakter merupakan hal sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang . manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah “membinatang”. Orang – orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki akhlak, moral dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu urgenya karakter, maka institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkannya melalui proses pembelajaran.

Oleh karena itu manusia harus memiki karakter karena manusia yang

tidak memiliki karakter sama saja dengan binatang yang tidak tahu malu dan tidak

memiliki akal seperti manusia. Maksudnya di sini sama seperti binatang yaitu sifat

manusia yang tidak wajar lagi sudah sama seperti hewan yang tidak memikirkan

apa pun. Padahal sebagai manusia yang memiliki akal budi dan akhlak mulia

harus memiliki karakter oleh karena itu sebagai guru PPKn diperlukan untuk

membentuk dan membangun karakter siswa di sekolah karena dengan seperti

inilah negara Indonesia nanti akan memiliki generasi penerus bangsa yang

memiliki karakter. Manusia yang telah berkarakter itu pasti memiliki jiwa yang

besar, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.

Mustari (2014: 12) megatakan bahwa :“Jujur merujuk pada suatu karakter

moral yang mempunyai sifat-sifat positif dan mulia seperti integrasi, penuh

kebenaran, dan lurus sekali, tiada bohong, curang, ataupun mencuri”.

Moral adalah hal yang tidak pernah lepas dari mata pelajaran PPkn. karena

mata pelajaran ini juga mempelajari moral begitu juga dengan karakter. Di

samping itu tidak kalah pentingnya materi yang satu ini dalam PPKn yaitu

nasionalisme. Sebagai warga negara Indonesia harus memiliki rasa nasionalisme.

Tapi sudah banyak masyarakat tidak mengindahkan atau menjalankan rasa

(17)

5

menanamkan rasa nasionalisme kepada siswa. Agar siswa mengetahui apa

sebenanya rasa nasionasinalisme itu. Karena sebagai generasi penerus bangsa

setidaknya siswa harus mencintai negaranya sendiri. Nasionalisme adalah rasa

cinta tanah air.

Rasa nasionalisme siswa yang semakin merosot terjadi karena banyak

siswa dan generasi muda tidak mengerti tentang sulitnya merebut kemerdekaan

dari penjajah. Ini yang membuat siswa dan generasi muda hampir tidak memiliki

rasa nasionalisme. seolah acuh tak acuh akan perjuangan pahlawan dengan tidak

memahami hakikat bangsanya sendiri. Salah satu generasi penerus yang

berbangsa dan bernegara harus mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Sebagai

warga negara yang baik tak seharusnya memiliki alasan untuk tidak mencintai

bangsanya, dan harus bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia merupakan

salah satu contoh ringan dalam upaya bela negara.

Nasionalisme adalah suatu hal penting yang harus tetap dipertahankan

untuk menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri dengan kokoh dan tidak lepas dari

sejarah bangsanya sendiri. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi maka suatu

negara akan selalu terjaga dari segala ancaman, baik ancaman secara internal

maupun eksternal.

Cinta tanah air atau bela negara adalah suatu sikap yang harus dimiliki

warga negara Indonesia, terutama siswa pada jenjang sekolah menegah. karena

siswa-siswi yang akan menjadi generasi penerus bangsa harus memiliki rasa cinta

tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia. Karena sebagai bangsa

(18)

6

kepada dasar negara yaitu Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk

berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri

yang membahayakan keutuhan NKRI.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan upaya-upaya yang harus

dilakukan oleh guru PPKn dalam membentuk karakter dan rasa nasionalisme

siswa demi bangsa Indonesia ini. karena siswa-siswi ini yang nantinya menjadi

generasi muda penerus bangsa ini. berdasarkan uraian diatas, maka penulis

termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul: “Upaya Guru PPKn

Dalam Membentuk Karakter Dan Rasa Nasionalisme Siswa SMP Sekecamatan Silimakuta Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam

pelaksanaan penelitian dalam bidang apa saja.

Berdasarkan hal di atas agar peneliti terarah dan jelas tujuannya, maka

perlu dirumuskan identifikasi masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar

belakang diatas, masalah dapat diidentifikasikan seabagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk karakter siswa

SMP di SMP Sekecamatan Silimakuta

2. Upaya yang dilakukan oleh guru PPKn dalam membentuk rasa

nasionalisme siswa SMP yang ada di SMP Sekecamatan Silimakuta

3. Karakter siswa SMP pada saat ini yang semakin menurun

(19)

7

C.Pembatasan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan karena luasnya masalah

dalam penelitian ini. disamping itu masih perlu dinyatakan secara khusus

batas-batas masalah agar peneliti terarah dan untuk menghindari pembahasan yang

terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembahasan

masalah dalam penelitian ini ialah :

1. Upaya Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter siswa SMP sekecamatan

Silimakuta

2. Upaya guru PPKN dalam membentuk Rasa Nasionalisme Siswa SMP

sekecamatan Silimakuta

D.Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

merupakan rumusan formal yang operasional dalam masalah yang diteliti. Untuk

menghindari agar tidak terjadi pengembangan dalam pembahasan penelitian,

maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah.

Berdasarkan hal tersebut, ada pun yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana upaya guru PPKn dalam membentuk karakter siswa SMP

sekecamatan silimakuta ?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam menanamkan rasa

(20)

8

E.Tujuan Penelitian

Sudah merupakan hal yang lazim bagi setiap orang yang memiliki

penelitian terlebih dahulu menentukan tujuan apa yang hendak dicapai, sebab

tanpa tujuan segala yang dilakukan akan membawa hasil yang sia-sia.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk

karakter siswa.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk rasa

nasionalisme siswa.

3. Untuk mengetahui bagaimana karakter yang dimiliki siswa pada saat ini

4. Untuk mengetahui bagaimana rasa nasionalisme yang dimiliki siswa

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah:

1. Penelitian diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan

penulis dalam penulisan karya ilmiah

2. Penelitian ini diharapkan berguna bagi kepentingan orang banyak yang

membacanya nantinya

3. Penelitian ini diharapakn dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dan

dapat pula memberi dukungan dalam meningkatkan upaya guru PPKn dalam

membentuk karakter dan rasa Nasionalisme siswa SMP begitu juga dengan

(21)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu upaya

guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter dan

sikap nasionalisme siswa di SMP Sekecamatan Silimakuta :

1. Upaya yang dilakukan oleh bapak/ibu guru dalam membentuk karakter

yaitu sikap religius yaitu dengan cara guru Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan selalu memberikan contoh sikap religius, dimana dalam

memulai pelajaran guru PPkn selalu memulai dengan doa, memberi arahan

dan selalu mengingatkan siswa agar rajin beribadah dan berdoa. Upaya

yang dilakukan gutu PPKn dalam membangun karakter pada siswa. Sangat

lah baik dan berjalan dengan baik juga. Hal ini bisa kita lihat hasil angket

yang dilakuka pada siswa bahwa upaya yang dilakukan bapak/ibu guru itu

terhadap siswa adalah sebagai upaya yang mendidik dan membangun bagi

siswa-siswi yang ada di sekolah-sekolah tersebut.

2. Upaya yang dilakukan Bapak/Ibu guru dalam membentuk karakter yaitu

sikap jujur dengan cara Guru PPKn selalu berusaha dan berupaya dalam

membentuk sikap jujur pada siswa yaitu dengan cara berusaha

memberikan arahan, memotivasi siswa agar selalu bersikap jujur pada

siapa pun. Hal ini adalah salah satu upaya yang dilakukan guru PPKn yang

sangat baik dan berjalan dengan baik.

(22)

62

3. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk karakter yaitu sikap

disiplin dengan cara selalu berusaha memotivasi dan memberi contoh pada

siswa agar selalu bersikap disiplin. Contoh kecilnya jika ada siswa yang

tidak mematuhi peratura sekolah maka siswa akan di beri hukuman ringan

yang bisa membentuk karakter siswa hal ini sudah berjalan baik.

4. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk karakter yaitu sikap

agar siswa mematuhi peraturan sekolah dengan cara guru PPKn selalu

berusaha memotivasi siswa agar mematuhi peraturan sekolah dan upaya

ini sudah berjalan dengan baik.

5. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk karakter yaitu sikap

saling menghargai pada siswa Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam

membangun sikap saling menghargai pada siswa adalah memotivasi siswa

agar selalu saling menghargai terhadap sesama baik siapa pun dan contoh

kecilnya yang diberikan guru PPKn yaitu pada saat diskusi dikelas, jika

ada temannya yang memberikan pendapat harus didengar dan

dihargai,upaya yang dilakukan guru PPKn tersebut sudah berjalan dengan

baik.

6. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membentuk karakter yaitu sikap

saling menghargai Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Pancasila dan

kewarganegaraan selalu memberikan arahan pada siswa agar selalu

menghormati orang lain terutama orang tua dan guru. Guru PPKn selalu

memberikan contoh sikap saling menghormati teman yang berbeda suku

(23)

63

7. Upaya yang dilakukan guru PPKn dalam membangun rasa nonalisme

pada siswa-siswi SMP Sekecamatan Silimakuta. Upaya yang dilakukan

guru PPKn dengan cara memotivasi siswa agar selalu rajin belajar dan

memiliki prestasi yang baik demi masa depan bangsa Indonesia. Dan hal

itu salah satu nilai-nilai rasa nasionalisme siswa bahwa salah satunya

adalah dengan belajar dengan tekun suadah berjalan dengan baik.

8. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan selalu berusahan

membangun jiwa nasionalisme siswa dengan tekun belajar demi masa

depan bangsa Indonesia.

9. Guru Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan bapak/ibu guru selalu

berusaha memotivasi siswa agar selalu membuang sampah pada

tempatnya. Hal ini sebagian dari rasa nasionalisme siswa yaitu rasa cinta

tanah air yang bisa dilakukan siswa-siswi SMP.

10.Guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan membangun jiwa

nasionalisme siswa. Dengan memberikan contoh menjaga kelestarian

lingkungan. Yaitu dengan memotivasi siswa agar menanam pohon atau

bungan dipekarangan demi kelestarian lingkungan.

B. Saran

1. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan dapat

membertahankan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk membentuk

(24)

64

2. Guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan diharapkan lebih

meningkatkan usaha-usaha yang dilakukan pada siswa agar memiliki

prestasi yang tinggi yang memiliki karakter dan rasa nasionalisme.

3. Guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan juga diharapkan selalu

menjalin komunikasi yang erat terhadap para siswanya agar guru

mengetahui dimana letak kendala yang dihadapi siswa dalam membentuk

karakter dan rasa nasonalisme baik di sekolah maupun di lingkungan

tempat tinggalnya.

4. Siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan yang harus

untuk mempelajari Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, ini akan

mempermudah dan mempercepat terbinanya karakter dan rasa

nasionalisme siswa, dengan kata lain akan mempermudah terbentuknya

siswa yang berprestasi baik yang memiliki karakter yang baik dan memilik

rasa kebangsaan atau nasionalisme.

5. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus dapat menjadi salah satu faktor

pendorong untuk membina siswa agar memiliki karakter yang baik dan

rasa nasionalisme dan sekolah juga harus bisa menjadi sarana bagi siswa

untuk membentuk karakter yang baik dan memiliki jiwa nasionalisme atau

(25)

65

DAFTAR PUSTAKA

Azzet, A. M. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Medias

Bertrand, J. 2012. Nasionalisme Konflik Etnis Di Indonesia. Yogyakarta: Ombak

Elkabumaini N. 2014. Penerapan Pembelajaran Budaya Dan Karakter Bangsa. Bandung: Cv Gaza Publishing

Fadillah M dan Lilif Mualitatu. 2013. Pendidikan Karakter. Jogjakarta: Ar-Russ Media

Hamidi, Mustafa Lutfi. 2010. Civic Education (Antara Realitas Politik Dan Implementasi Hukumnya). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Juliardi, B. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada

Mustari, M. 2014. Nilai Karakter (refleksi untuk pendidikan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Manullang, Belferik Prayitno. 2010. Pendidikan Karakter (Dalam Pembagunan Bangsa). Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Salim H. 2013. Pendidikan karakter. Yogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Samsuri. (2012). Pendidikan Karakter Warganegara. Surakarta: Pustaka Hanif

Sardiman. 2011. Interaksi Motivasi Belajat Mengajar. Jakarta: Pt Grafindo Persada

Setiawan D dan Fandi Setiawan. 2014. Pendidkan Karakter Dalam Perspektif Kewarganegaraan. Medan: Larispa Indonesia

Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta: Bumi Aksara

(26)

66

Sumandi, Suryabrata. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Pt Raja Garafindo Persada

Sugiyono. 2015. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. ALFABETA

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan dari perawatan saluran akar satu kali kunjungan meliputi pasien merasa lebih nyaman, tidak ada rasa sakit atau keluhan antar kunjungan, menghemat

Poin 6d (Pencantuman Pelabelan Label tidak boleh dihapus, dicabut, ditutup, diganti, dilabeli kembali; diganti tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa), 6e

Dalam melakukan penyaluran daya listrik sering kali suatu sistem tenaga listrik mengalami gangguan yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik ke beban atau konsumen,

57 “Struktur birokrasi di Badan Lingkungan Hidup Kota Palopo dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan SOP dan tanggung jawab pelaksana” (Wawancara, 2019). Pemaparan

Pengaruh positif variabel modal terhadap pendapatan pelaku UMKM Sentra Batik di Kota Pekalongan dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utari dan Dewi

Pada tahap identifikasi data kegiatan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk kepent dari sampel ingan penelitian terdiri dari data primer

Tujuan : adalah untuk mendapatkan pencapaian pada site yang baik dan aksesibel sesuai dengan fungsi bangunan dengan mempertimbangkan sirkulasi lalu lintas pada sekitar

Bacaan Bergred ini bertujuan untuk memudahkan murid yang lemah untuk menguasai kemahiran membaca, menanam minat mereka untuk membaca dan rajin ke sekolah,