• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 4 BINJAI T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 4 BINJAI T.P. 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ADVERSITY QUOTIENT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X

SEMESTER II SMA NEGERI 4 BINJAI T.P. 2015/2016

Oleh:

Rizki Rino Pratama 4123321044

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Rizki Rino Pratama nahir di Sibonga Kotamadya Sibonga, pada tanggan 31 Januari 1995. Ayah bernama Suyatno dan Ibu bernama Rita Ernawati dan merupakan anak sunung dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penunis masuk SD Negeri 084087 Sibonga, dan nunus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penunis menanjutkan sekonah di SMP Negeri 2 Sibonga dan nunus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penunis menanjutkan sekonah di SMA Negeri 1 Sibonga dan nunus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penunis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakuntas Matematika dan Inmu Pengetahuan Anam Universitas Negeri Medan.

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 4 BINJAI T.P. 2015/2016

Rizki Rino Pratama (4123321044) ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 4 Binjai yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas X 5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: (1) Tes hasil belajar dalam bentuk essai dengan jumlah 9 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator, (2) Lembar observasi adversity qoutient yang terdiri atas 20 soal yang telah valid dan (3) Lembar observasi aktivitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji ANAVA Dua Jalur 2X2. Pada desain penelitian ini digunakan pembagian adversity qoutient tinggi dan adversity qoutient rendah. Hasil uji hipotesis mengunakan ANAVA dengan SPSS 16.0 diperoleh model pembelajaran berbasis masalah memiliki hasil belajar fisika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki adversity qoutient tinggi memiliki hasil belajar fisika yang lebih baik dari siswa yang memiliki adversity qoutient rendah serta tidak ada hubungan antara model dengan adversity quotient, dapat diartikan bahwa adversity qoutient berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar fisika dalam model pembelajaran berbasis masalah dan model konvensional.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Adversity

Quotient Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas

X Semester II SMA Negeri 4 Binjai T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan pada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M,M ,

Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si, dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dosen pembimbing akademik yang selama

ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Kepada

Bapak. Purwanto, S.Si, M.Pd, Bapak Muhammad Khadri, M.Sc, dan Ibu Pantun

Mila Sari S, S.Pd yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan

instrumen penelitian skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam

kelancaran penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Agus Erwin Siregar, M.M sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 4

Binjai dan Bapak Guru Fisika SMA Negeri 4 Binjai terkhusus kepada Ibu Pantun

(6)

2

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat

Ayahanda (Suyatno) dan Ibunda tercinta (Rita Ernawati) yang senantiasa berdoa

dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril

maupun material kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada

adik-adik tercinta (Rizka Dwi Andini dan Agung Tri Wicaksono) beserta keluarga

besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan

terimakasih dan teristimewa juga penulis ucapkan kepada Sakinah Husna yang

selalu menyemangati, memberikan motivasi, saran-saran dan doa kepada penulis

dalam mengerjakan skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih buat semua teman

seperjuangan Anak Fisika 2012 terkhusus (Syahrizal Harahap, Sobar Novtri H,

Habibi Azka, Nita Agustari, Sri Muliati, Yuna Winanda, Azhari P, Serta Warga

Kelas Ekstensi B 2012) yang selalu menyemangati penulis dalam mengerjakan

skripsi, Bang Rajo Hasim Lubis, Zahra Tazkia, Irpan Afandi dan Siti Hajar yang

telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini dan tak lupa penulis ucapkan

terima kasih kepada semua adik-adik asisten laboratorium elektronika ( Ika

Chairani, Dina Lestari, Nurdieni Eka S, Shabrina Dzahroh, Khairil Azwan, Rubby

Aulia, Ika Pratiwi, Linsanita, Ulfa Tri) yang selalu memberikan semangat.

Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritikan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya wawasan ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

Rizki Rino Pratama

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Belajar 10

2.1.2. Jenis Belajar Menurut Bloom 10

2.1.3. Aktivitas Belajar 15

2.1.4. Hasil Belajar 16

2.1.5. Model Pembelajaran 17

2.1.6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 18

2.1.7. Adversity Quotient 24

2.1.8. Pendekatan Konvensional 32

2.1.9. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis 33

2.2. Kerangka Konseptual 42

2.3. Hipotesis 42

BAB III METODE PENELITIAN 43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 43

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 43

3.3. Variabel Penelitian 43

3.4. Rancangan dan Prosedur Penelitian 44

3.5. Instrumen Penelitian 46

3.6. Validitas Tes 49

3.7. Teknik Analisis Data 49

(8)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1. Hasil Penelitian 54

4.1.1. Data Tes Hasil Belajar Siswa 54

4.1.2. Pengujian dan Analisis Data 58

4.1.3. Penilaian LKS 65

4.1.4. Observasi 67 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 75

5.1. Kesimpulan 75

5.2. Saran 76

DAFTAR PUSTAKA 77

Lampiran 79

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Tiga Tingkatan Kesulitan 27

2.2. Asesmen Neuropsikologi dan Bidang-bidang yang Berkaitan 31 2.3.Muatan Listrik q Melalui Penampang Penghantar A 34

2.4.Grafik I-V 35

2.5.Simbol Hambatan 37

2.6.Dalam Rangkaian Seri, hanya Ada Satu Jalan untuk Arus Listrik 37

2.7.Rangkaian Paralel 38

2.8.Arus pada Rangkaian Kirchhoff 39

2.9.Arah Loop 40

2.10. Rangkaian Tertutup 41

3.1. Prosedur Penelitian 46

4.1. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 55 4.2. Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 56 4.3. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 57 4.4. Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kontrol 58 4.5. Grafik Hubungan Antara Model dengan Adversity Qoutient 64

4.6. Nilai Rata-rata Praktikum 66

4.7. Nilai Rata-rata LKS Kelompok 66

4.8. Nilai Rata-rata setiap Praktikum 67

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. Dimensi Proses Kognitif 11

2.2. Siktaksis untuk Model Pembelajaran Berbasis Masalah 21 3.1. Rancangan Penelitian ANAVA 2 Jalur 44 3.2. Kisi-Kisi Tes Materi Pokok Listrik Dinamis 47 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa 48

3.4.Ringkasan Anava Dua Jalur 52

4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen 54

4.2. Data Nilai Pretes Kelas Kontrol 55

4.3. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen 56

4.4. Data Nilai Postes Kelas Kontrol 57

4.5. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 58

4.6. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 59 4.7. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 59

4.8. Ringkasan Hasil Data Penelitian 61

4.9. Statistik Deskriptif Mode Pembelajaran dan Adversity Quotiet

Berdasarkan Variabel Terikat Hasil Belajar Fisika 61

4.10. Hasil Uji Anava 62

4.11. Nilai LKS Kelompok selama 3 Praktikum 65

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 79

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 116

Lampiran 3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 124

Lampiran 4. Lembar Penilaian Sikap 133

Lampiran 5. Lembar Penilaian Keterampilan 136

Lampiran 6. Instrumen Penelitian 138

Lampiran 7. Skala Adversity Quotient 141

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes dan AQ Kelas Eksprimen 144 Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes dan AQ Kelas Kontrol 147 Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 151 Lampiran 12. Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 153

Lampiran 13. Uji Normalitas 157

Lampiran 14. Uji Homogenitas 159

Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 162 Lampiran 16. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 164 Lampiran 17. Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 166 Lampiran 18. Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol 168 Lampiran 19. Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Ekperimen 170 Lampiran 20. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 172 Lampiran 21. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 184

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 196

Lampiran 23. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 199 Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 200 Lampiran 25. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 201 Lampiran 26. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 203 Lampiran 27. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 204

Lampiran 28. Surat Izin Penelitian 205

[image:11.595.91.521.124.561.2]
(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dalam berbagai bidang di Indonesia, diantaranya bidang pendidikan yang merupakan salah satu aspek utama dalam pembangunan sekarang ini. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan demikian melalui pendidikan yang baik akan diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, serta dapat membawa kemajuan pada suatu bangsa. Oleh sebab itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal.

Masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masih lemahnya proses pembelajaran, karena siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

berfikir kritis, siswa hanya diarahkan kepada kemampuan menghafal informasi, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa

dituntut untuk memahami informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran science tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas (Sanjaya, 2006).

Pendekatan pembelajaran yang langsung mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari berguna untuk memahami konsep-konsep dan memudahkan guru dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut.

(13)

Rendahnya hasil belajar siswa juga disebabkan oleh beberapa faktor. (1) Guru mata pelajaran fisika cenderung menggunakan metode ceramah dan belum divariasi dengan model yang lain seperti model pembelajaran berbasis masalah. (2) Jumlah siswa yang melebihi kapasitas sehingga guru kesulitan dalam mengelola kelas. (3) Guru lebih menekankan rumus dibandingkan konsep fisika sehingga siswa kesulitan dalam memecahkan masalah fisika. (4) Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari belum aktifnya keterlibatan dalam pembelajaran dan hanya 10% siswa yang mau bertanya. (5) Sarana dan prasarana laboratorium yang sangat kurang, hal ini menyebabkan guru tidak dapat melakukan percobaan pada setiap materi fisika. (6) Kurangnya Adversity Quotient (AQ) siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.

Menurut Stoltz (2000), suksesnya pekerjaan dan hidup terutama ditentukan oleh Adversity Quotient (AQ). Dikatakan juga bahwa AQ berakar pada

bagaimana kita merasakan dan menghubungkan dengan tantangan-tantangan. Orang yang memiliki AQ lebih tinggi tidak menyalahkan pihak lain atas

(14)

3

Berdasarkan penelitian sebelumnya Wismayana (2007) Berdasarkan hasil analisis diperoleh, (1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika dan konsep diri antara siswa yang mengikuti model belajar berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pengajaran langsung, (2) pada siswa yang memiliki Adversity Quotient tinggi, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika dan

konsep diri antara siswa yang mengikuti model belajar berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pengajaran langsung, dan (3) pada siswa yang memiliki Adversity Quotient rendah, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika dan konsep diri antara siswa yang mengikuti model belajar berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti model pengajaran langsung.

Kemudian Budiada (2011) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, nilai rata-rata hasil belajar kimia

yang diperoleh oleh kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis asesmen portofolio sebesar 68,77 dan rata-rata nilai hasil

belajar kimia kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional sebesar 64,83, hasil belajar kimia siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis asesmen portofolio lebih baik dari hasil belajar kimia siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang memiliki adversity quotient tinggi dan siswa yang memiliki adversity quotient rendah; (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan adversity quotient dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia; (4) pada kelompok siswa yang memiliki adversity quotient tinggi, hasil belajar kimia siswa yang mengikuti model pembelajaran

(15)

Salah satu faktor lagi yang menentukan keberhasilan pembelajaran adalah diperlukan model pembelajaran yang dapat mendukung situasi pembelajaran, agar pembelajaran fisika lebih menarik, mudah difahami dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan mengembangkan, menyelidiki, mengungkapkan ide siswa itu sendiri.

Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran fisika adalah model pembelajaran berbasis masalah, yang merupakan suatu pembelajaran yang menyajikan berbagai masalah autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Pada model pembelajaran berbasis masalah, siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak

mempunyai satu jawaban yang benar, artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kreatif dan diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta

mampu melihat hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungannya. Jadi, model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model yang sangat baik digunakan dalam pembelajaran fisika karena akan melatih kemampuan dan keterampilan siswa dalam memecahkan suatu masalah.

(16)

5

penelitian ini memiliki kelemahan dalam pengalokasian waktu yang kurang efisien sehingga kegiatan belajar dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang baik dan kurang dalam membimbing siswa sehingga siswa kurang aktif berdiskusi dalam kelompok. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin dengan membawa 2 observer untuk membantu peneliti, sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan lebih baik dan mengorganisasikan kelompok dengan mempersiapkan 8 kelompok agar anggota tiap kelompoknya lebih sedikit, supaya siswa dapat dikontrol dan dibimbing.

Peneliti selanjutnya yang meneliti tentang model pembelajaran berbasis masalah adalah Lubis (2014), selama penerapan model pembelajaran berbasis masalah, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, dimana rata-rata nilai postes di kelas eksprimen (67.5) lebih tinggi daripada rata-rata nilai postes kelas kontrol (58.67). Hasil ini memberikan informasi bahwa model pembelajaran

berbasis masalah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Hinai.

Namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah, dan kurang dalam meningkatkan minat belajar siswa. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memberikan model pembelajaran berbasis masalah yang disertai powerpoint dan animasi sebagai salah satu media pembelajaran, sehingga siswa

lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis. Selain itu, peneliti akan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

(17)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran yang masih didominasi oleh guru, sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

2. Model dan metode pembelajaran yang kurang variasi, sehingga siswa merasakan situasi belajar yang membosankan.

3. Penggunaan media pembelajaran masih kurang.

4. Aktifitas belajar siswa terhadap fisika yang masih kurang. 5. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap.

6. Siswa masih pasif, belum memiliki Adversity Quotient (AQ) yang tinggi dalam menghadapi tantangan.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana melibatkan peserta didik untuk aktif belajar fisika.

2. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai pengamatan aktivitas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari hasil belajar dengan model konvensional?

2. Apakah hasil belajar siswa yang mempunyai Adversity Quotient (AQ) tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai Adversity Quotient (AQ) rendah?

(18)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah hasil belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari hasil belajar dengan model konvensional.

2. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang mempunyai Adversity Quotient (AQ) tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai Adversity

Quotient (AQ) rendah.

3. Mengetahui adakah interaksi model pembelajaran berbasis masalah dengan Adversity Quotient (AQ) dalam meningkatkan hasil belajar.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 4 Binjai T.P. 2015/2016.

2. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh Adversity Qoutient terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 4 Binjai T.P. 2015/2016.

3. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran di SMA Negeri 4 Binjai.

4. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan.

1.7. Defenisi Operasional

Defenisi Opersional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah 1. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model yang dirancang untuk

(19)

2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar seseuai dengan tujuan pendidikan.

(20)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian hipotesis maka disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan model pembelajarn konvensional.

2. Kelompok siswa yang memiliki tingkat adversity qoutient tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki tingkat adversity qoutient rendah.

3. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dengan adversity qoutient terhadap hasil belajar fisika. Hasil ini memberi informasi

bahwa adversity qoutient berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar

(21)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Hendaknya guru dan peneliti selanjutnya menguasai semua sintaks dalam pembelajaran berbasis masalah dan mengatur waktu untuk melaksanakan semua sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa kesulitan dalam mengikuti semua sintaks tersebut.

2. Hendaknya guru dan peneliti selanjutnya melakukan simulasi sebelum mencobakan model ini terhadap siswa agar siswa lebih memahami dan terlatih dengan cara kerja model pembelajaran ini ketika melakukan penelitian, sehingga model pembelajaran berbasis masalah ini bisa diselesaikan tepat waktu.

3. Hendaknya guru dan peneliti selanjutnya untuk meningkatkan adversity qoutient (daya juang) dengan memperkenalkan cara belajar siswa sehingga

(22)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2008). Learning To Teach Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Budiada, I Wayan. (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Ditinjau dari Adversity Quotient. Jurnal Pendidikan.(Hal. 1-16).

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pemelajaran. Bandung: Erlangga.

Gora, W. dan Sunarto. (2009). PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Hosnan, (2014). Perdekatan Sainstifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kanginan, M.. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lubis, R. H. (2014). Efek Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Dikelas X Semester II SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A.2013/2014. Unimed: Medan.

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Purtaka Belajar.

Sadirman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorierntasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Saripudin, A.. (2007). Advanced Physics 1 B. Bandung: Garfindo Media Pratama.

Siregar. E.. dan Hartini N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

(23)

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Tazkia. Zahra. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 10 Medan T.A.2014/2015. Penerbit Unimed: Medan.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Wismayana, Ngurah Putu. (2007). Pengaruh Model Belajar Berbasis Masalah dan Adversity Quotient Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika

dan Konsep Diri Siswa Sma Negeri 4 Singaraja. Abstrak Penelitian dan

Gambar

Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

Referensi

Dokumen terkait

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tenis meja melalui penerapan gaya mengajar inklusi pada peserta didik kelas VIII C SMP Islam

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

Kandungan bakteri heterotrofik menunjukkan bahwa di lokasi penelitian perairan Selat Buton lebih tinggi bila dibandingkan dengan Selat Kabaena, Selat Muna,

Saran dari penelitian adalah guru, orang tua, praktisi kesehatan memperhatikan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan berbagai media