UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK
PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR PERLAKUAN LOGAM DI SMK
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
ROBERT HAMONANGAN SIREGAR
JURUSAN PANDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK
PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR PERLAKUAN LOGAM DI SMK SWASTA YWKA MEDAN
T.A 2015/2016
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK
PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR YWKA MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul “Upaya Peningakatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Permesinan Menggunakan Model Pembelajaran Think
Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam Di SMK
YWKA Medan T.A 2015/2016”.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Penulis sangatmenyadari bahwa banyak pihak-pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama kepada Bapak Ir. Riski Elpari Siregar, MT yang telah banyak memberikan saran serta bimbingan kepada penulis dalam menulis skripsi ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan FT
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan 3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
4. Bapak Janter P. Simanjuntak,ST.MT.Ph.D selaku ketua prodi Pendidikan Teknik Mesin
ii
. Teristimewa kepada Ayahanda S.B. Siregar dan Ibunda R. Simanjuntak yang telah memberikan dorongan serta dukungan dalam doa dan materi hingga penyelesaian skripsi ini
. Abang saya Roni P. Siregar, S.Pd yang telah memberikan motivasi, doa dan materi dalam membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
. Adinda yang tersayang Theresia A. Panggabean, S.Pd yang telah banyak memberika nmotivasi dan doa dalam penyelesaian skripsiini
. Sahabat-sahabat saya Desman Pranata Barus, S.Pd, Agus Gunawan
Galingging, Daniel Carlos Sinaga,S,Pd, Ridwan Pulungan, S.Pd, serta seluruh penghuni kandep yang telah banyak memberikan motivasi serta bantuan dalam penulisan skripsi ini.
Atas segala bantuan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya selain doa, semoga Bapa di surga memberi Kasih dan BerkatNya dalam hidup mereka.
Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang, amin.
Medan Desember 2015 Penulis
ABSTRAK
Robert HamonanganSiregar. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Permesinan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam di SMK SWASTA YWKA Medan T.A 2015/2016”, Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. UNIMED
Permasalahan dalam penelitian ini adalah, apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Paie Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA Medan T.A 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X Teknik Permesinan pada materi pokok menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam di SMK SWASTA YWKA Medan melalui pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).Penelitian ini dilaksanakan di SMK SWASTA YWKA Medan yang berlokasi di Jl. Lampu No. 2 Brayan Bengkel Medan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA Medan yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar siswa. Adapun teknik analisis data yaitu ketuntasan perorangan dan ketuntasan klasikal. Dari hasil analisis diperoleh data dari tes awal sebelum tindakan dengan nilai rata-rata 48,91dengan presentase ketuntasan klasikal 10%. Data evaluasisiklus I dengan nilai rata-rata 70,09 dengan ketuntasan klasikal 56,6%, berarti ada peningkatan hasil belajar siswa sebesar 21,18. Sedangkan data evaluasi siklus II dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 83,7 dengan presentase ketuntasan klasikal 80%, berarti ada peningkatan hasil belajar siswa dari evaluasi siklus I ke siklus II sebesar 13,61. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam di kelas X Teknik Permesinan SMK SWASTA YWKA Medan T.A 2015/2016 membuktikan peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat digunakan sebagai alternative dalam pembelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam.
ABSTRACT
Robert HamonanganSiregar. "Efforts to Improve Learning Outcomes Class X Mechanical Machining Using the Model of Learning Think Pair Share (TPS) In the Treatment of Subjects Basic Process in vocational SWASTA YWKA Metal Terrain TA 2015/2016", Thesis Department of Mechanical Engineering Education , Education Studies Program Mechanical Engineering, Faculty of Engineering. UNIMED. YWKA Medan is located in Jl. Lights No. Workshop 2 Brayan Medan. Subjects in this study were students of class X SMK Mechanical Machining SWASTA YWKA Terrain totaling 30 students. The data collection technique using observation sheet and test student learning outcomes.Data analysis technique that is the thoroughness of the individual and classical completeness.From the analysis of the data obtained from the initial tests before treatment with an average value of 48.91 with the percentage of classical completeness 10%. Data evaluation of the first cycle with an average value of 70.09 with classical completeness 56.6%, meaning there is improving student learning outcomes 21.18. While the second cycle evaluation data with the average value of student learning outcomes at 83.7 with the percentage of classical completeness 80%, meaning there is an increase in student learning outcomes of the evaluation cycle I to cycle II of 13.61.It can be concluded that the implementation of cooperative learning model Think Pair Share (TPS) in the subject matter describes the preparation and processing of metals in the class X Engineering Machinery SMK SWASTA YWKA Terrain T.A 2015/2016 proven to increase student learning outcomes significantly. This means that the cooperative learning model Think Pair Share (TPS) can be used as an alternative in the learning process of the Basic Metal Treatment.
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
1. Tahap Perencanaan (Planing)... 48
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan... 48
3. Tahap Pengamatan(Observing)... 58
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan lang (Reflecting and Replaning... 64
B. Siklus II... 66
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan... 67
3. Tahap Pengamatan Observing... 74
4. Tahap Refleksi... 79
C. Pembahasan Penelitian... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 87
A. Kesimpulan... 87
B. Saran... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Koopertif ... 20
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share ... 24
Tabel 3. Beberapa Penelitian yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 27
Tabel 4. Lembar Observasi Siswa Selama Penelitian ... 35
Tabel 5. Siklus Tindakan Kelas ... 38
Tabel 6.Rekapitulasi Hasil Pretest Siswa Siklus I... ... 52
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus I... ... 55
Tabel 8. Perolehan Nilai Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Pertamaan Siklus I... 58
Tabel 9. Perolehan Nilai Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I... 61
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus II... ... 71
Tabel 11. Perolehan Nilai Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Pertamaan Siklus II..74
Tabel 12. Perolehan Nilai Aktifitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 38
Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Siklus I... ... 60
Gambar 3. Grafik Aktifitas Siswa Pertemuan I Siklus I... ... 63
Gambar 4. Grafik Aktifitas Siswa Pertemuan II Siklus I... 73
Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Postest Siklus I dan Siklus II... 73
Gambar 6. Grafik Aktifitas Siswa Pertemuan I Siklus II... 76
Gambar 7. Grafik Aktifitas Siswa Pertemuan II Siklus II... ... 78
Gambar 8. Diagram Perbandingan Hasil Belajar I dan Siklus II... ... 80
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari sistem pendidikan di negara itu,
sebab pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap
individu. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dipersiapkan
untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
mampu sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani pembangunan
yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk
mensukseskan pembangunan bangsa dan negara dibutuhkan SDM dan yang
menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan. Untuk itu peranan
lembaga pendidikan sangat besar untuk menghasilkan SDM yang potensial guna
menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu titik sentral dalam pembangunan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional
memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan
kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai
salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk
meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan
dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan
pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan
kurikulum dan mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang
tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa
2
Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
rendahnya kualitas hasil dan proses belajar siswa. endahnya kualitas belajar
ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar
kompetensi seperti tuntutan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk
mata pelajaran Teknologi Mekanik, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas
pada penguasaan materi palajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan
ujian atau tes. adahal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku siswa
diharapkan bukan hanya sekedar dapat mengakumulasi pengetahuan akan tetapi
diharapkan dapat mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa masih
kurang memuaskan, dengan kata lain hasil belajar siswa masih rendah. al itu
dikarenakan dalam proses pembelajaran yang masih menggunakan model
pembelajaran konvensional. leh karena itu siswa kurang termotivasi
berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. asil
belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang
diungkapkan oleh Slameto ( 00 ), yaitu Faktor internal (faktor yang berasal
dari dalam diri siswa ) meliputi minat, bakat, kreatifitas, motivasi, , dan lain
sebagainya. sedangkan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa),
meliputi sarana dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode
pembelajaran dan sebagainya.
erdasarkan hasil pengamatan penulis dengan guru mata pelajaran roses
T. 01 / 01 , bahwa hasil belajar yang ditunjukkan siswa pada mata pelajaran
roses Dasar erlakuan Logam kurang memuaskan. Kecenderungan siswa selalu
pasif dalam menerima pelajaran yang disampaikan, dan jika dilihat dari respon
siswa dalam mengikuti materi pada mata pelajaran roses Dasar erlakuan Logam
ternyata sangat kurang.Mereka cenderung kurang peduli terhadap materi yang
disampaikan oleh guru tersebut sehingga ketika guru mengadakan ulangan banyak
siswa yang tidak dapat menjawab soal yang di ujikan. al ini diduga terjadi karena
guru kurang menggunakan variasi dalam mengajar. Guru kurang peka terhadap
faktor penyebab kesulitan siswa dan guru kurang menggunakan pendekatan
pembelajaran dalam proses pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab,
dan latihan/tugas) dimana proses pembelajaran lebih berfokus kepada guru dan
kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung
pasif. agi siswa hal ini menjadi ruang gerak terbatas, siswa hanya terbiasa
mendengarkan, mencatat kemudian menghafal tanpa ada minat untuk
memahami. khirnya siswa cenderung menyimpan segala kesulitan yang ditemui
saat belajar tanpa ada usaha menyelesaikan.
erdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di SMK S . K
Medan, kegagalan pada Tahun jaran 01 / 01 , 01 / 01 dan 01 / 01 ,jika
dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar roses Dasar erlakuan Logam siswa yaitu,
pada Tahun jaran 01 / 01 dari 0 siswa 0% siswa dinyatakan lulus, pada
Tahun jaran 01 / 01 dari siswa % dinyatakan lulus kemudian pada
Tahun jaran 01 / 01 dari siswa 1 % siswa yang dinyatakan lulus dengan
Memperhatikan masalah diatas maka sudah selayaknya dalam pengajaran
roses Dasar erlakuan Logam dilakukan suatu inovasi.Dalam hal ini guru selaku
tenaga pendidik harus mampu mengubah metode pengajaran konvensional dan
menerapkan model pembelajaran kooperatif.Salah satu alternatif pengembangan
model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajran kooperatif tipe Think Pair
Share (T S) karena model pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai bagian
dari suatu sistem yang bekerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal
dalam belajar. Tink air Share (T S) juga merupakan model pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam belajar, bekerja sama dengan pasangan dan dapat
mengembangkan mental dalam menyampaikan pendapat tentang materi yang
diberikan oleh guru serta menumbuhkan semangat dalam belajar. Strategi ini
memperkenalkan gagasan tentang waktu tunggu atau berfikir (wait or think
time) pada elemen interaksi pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah
satu faktor ampuh dalam meningkatkan respon siswa terhadap
pertanyaan. endekatan ini melibatkan pengajar maupun siswa secara maksimum
dalam mengajar maupun belajar sehingga memungkinkan siswa lebih
bersemangat dalam belajar khususnya untuk mata pelajaran roses Dasar
erlakuan Logam.Dengan model ini siswa diberi peluang untuk berdiskusi yang
juga diberi kebebasan untuk bertanya dan bekerja dengan rekan-rekan dalam satu
kelompok. nteraksi ini memungkinkan proses penerimaan dan pemahaman siswa
semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.
Keberhasilan belajar menurut model ini bukan semata-mata ditentukan oleh
bersama-sama dalam kelompok kelompok kecil yang terstruktur dengan baik.
Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya, yang
memungkinkan proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah
dan cepat terhadap materi yang dipelajari khususnya pelajaran roses Dasar
erlakuan Logam.
Untuk melihat sejauh mana pembelajaran Think Pair Share (T S) dapat
meningkatkan hasil belajar roses Dasar erlakuan Logam siswa, untuk itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “U aya Pen ngkatan
Has l Bela ar swa Kelas ekn k Permes nan Menggunakan M del
Pembela aran Think Pair Share P Pada Mata Pela aran Pr ses Dasar
Perlakuan L gam d MK . KA MEDAN .A 1 1 ”
1. Ident f kas Masalah
erdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah
yang relevan dengan penelitian ini adalah
1. pa penyebab siswa sulit memahami, serta menguasai pelajaran roses
Dasar erlakuan Logam?
. Model pembelajaran apakah yang digunakan guru mata pelajaran
roses Dasar erlakuan Logam kelas Teknik ermesinan SMK
S ST . K Medan?
. pakah cara yang harus dilakukan guru agar dapat meningkatkan hasil
belajar roses Dasar erlakuan Logam siswa kelas Teknik
. pakah dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share
(T S) dapat meningkatkan hasil belajar roses Dasar erlakuan
Logam kelas Teknik ermesinan SMK S . K Medan?
1. Batasan Masalah
embelajran kooperatif tipe Think Pair Share (T S) merupakan model
pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem yang
bekerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar. Tink Pair
Share (T S) juga merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
belajar, bekerja sama dengan pasangan dan dapat mengembangkan mental dalam
menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan oleh guru serta
menumbuhkan semangat dalam belajar.
dapun yang membatasi dalam penelitian ini adalahmenerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (T S) pada materi pokok
Menjelaskan embuatan dan engolahan Logam dikelas Teknik ermesinan
SMK S . K Medan T. 01 / 01 .
1. umusan Masalah
erdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaranThink Pair Share
(T S) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran roses Dasar
erlakuan Logam dengan materi pokok Menjelaskan embuatan dan engolahan
1. u uan Penel t an
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran roses Dasar erlakuan Logam kelas Teknik
ermesinan pada materi pokok Menjelaskan embuatan dan engolahan Logam
di SMK S . K Medan melalui model pembelajaran Think Pair Share
(T S).
1. Manfaat Penel t an
enelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat.
1. agi penulis, untuk menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan penulis
dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada saat mengajar nantinya.
. Sebagian bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya bagi guru dalam
menerapkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk lebih
mengaktifkan siswa dalam belajar roses Dasar erlakuan Logam
. agi peneliti selanjutnya, sebagai bahan reverensi sumbangan pikiran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam pada
siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa mata pelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam
pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA Medan.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil:
a. Nilai rata-rata pretest siswa pada siklus I sebesar 48,91 , jumlah siswa yang
tuntas belajar sebanyak 3 orang dengan persentase 10%.
b. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus I sebesar 70,09 , jumlah siswa yang
tuntas belajar sebanyak 17 orang dengan persentase 56,6%.
c. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 20,9 , jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase 20%.
4. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II diperoleh hasil:
a. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus II sebesar 83,7 meningkat 70,09 dari
siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 24 orang dengan
b. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 24,06 meningkat 20,9 dari
siklus I, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 orang dengan persentase
83,33% meningkat 20% dari siklus I.
5.2. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Dalam pembelajaran Proses Dasar Perlakuan Logam, guru disarankan untuk
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dalam
kelompok kecil sebagai suatu model alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
Proses Dasar Perlakuan Logam.
2. Untuk penelitian lebih lanjut, khususnya peneliti yng menggunakan judul yang sejenis
dengan waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas, agar dapat dijadikan
suatu studi perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,
Penelittian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati, Mudjiono, 2006. Pengertian Hasil Belajar Siswa. Malang: BMT
Forgati, dan Robin, 2015. Teknik Belajar Mengajar Think Pair Share
http://data.tp.ac.id/dokumen/jurnal+teknik+belajar+Mengajar+Think+pair+share. Diakses
pada November 2015
Hamzah. 2004. Model Pembelajaran. Jakarta: Nurul Jannah
Huda. Miftaful. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Belajar
Kagan, 2015. Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan pendekatan Think Pair Share
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1208137145.pdf.diakses November2009
Khadijah, 2013. Defenisi Belajar dan Tujuan Belajar. Jakarta: Gravindo
Kunandar, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Nurhadi. 2005. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo
Panjaitan. 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya
Yeni Siti F. 2015. Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share,
http://fisikasmaonline.blogspot.com/2010/12/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html.