• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GETTING ANSWERS

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK

(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur

Tahun Ajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

APRILIA RIA YENI MS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

GIVING QUESTION AND TERHADAP PENGUASAAN MATERI

Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

(Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur

Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh

APRILIA RIA YENI MS

Proses pembelajaran yang baik adalah melibatkan siswa untuk menyusun suatu penguasaan materi. Dalam proses pembelajaran, nampaknya belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi seperti tersebut. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang penuh variasi agar menarik dan merangsang keaktifan siswa. Salah satu model yang diduga dapat meningkatkan penguasaan materi melalui model pembelajaran giving question and getting answers.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes

(3)

Aprilia ria yeni ms

iii

kepercayaan 95% dan data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa.

Penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan penguasaan materi siswa pada kelas eksperimen dengan rata-rata N-gain 53,42 lebih tinggi dari N-gain kelas kontrol 53,06. Peningkatan Indikator penguasaan materi siswa dengan kriteria tinggi melalui model pembelajaran giving question and getting answers yakni indikator mengingat dan analisis. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran giving question and getting answers juga mengalami peningkatan rata-rata persentase pada kelas eksperimen (88,28) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (77,57). Aspek kemampuan bertanya merupakan aktivitas dengan kriteria sangat tinggi yang dicapai siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran giving question and getting answers.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran giving question and getting answersdapat meningkatkan penguasaan materi oleh siswa dan meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi.

Kata kunci: giving question and getting answers, penguasaan materi, aktivitas belajar, sistem ekskresi.

(4)

iv

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur

Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh

APRILIA RIA YENI MS

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)

v

Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Aprilia Ria Yeni MS

Nomor Pokok Mahasiswa : 0853024003 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1.Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M.Si. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. NIP. 19610910 198603 1 005 NIP. 19770715 200801 2 020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.

(7)

vi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si. …………...

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd. …………...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M. Biomed …………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 196003151985031003

(8)

vii

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aprilia Ria Yeni MS

Nomor Pokok Mahasiswa : 0853024003 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan

(9)

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sidorahayu kecamatan Waway

Karya, Lampung Timur pada tanggal 21 April 1990. Penulis

adalah anak Kedua dari dua bersaudara sebagai buah kasih

pasangan Bapak Mukhri S.Pd.I dan Ibu Tumini.

Pendidikan formal yang di tempuh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri 1

Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Lampung Timur diselesaikan pada tahun

2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Batanghari, Lampung Timur

diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Mada

Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Lampung pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan MIPA Program

Studi Pendidikan Biologi, pada tahun 2009 penulis terdaftar menjadi anggota

Himasakta FKIP UNILA divisi pendidikan, pada tahun 2011 penulis

melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 4 Gunung

Sugih dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di desa Terbanggi Subing

(10)

viii

motto

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah : 6)

“Sabar memiliki dua sisi .. sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah

bersyukur kepada Allah SWT ..”

(Ibnu Mas’ud)

“be your self and keep your smile”

(Aprilia Ria Yeni MS)

“sesuatu yang ingin dikerjakan sebenarnya adalah hal yang mudah tetapi niat

untuk mengerjakanya adalah hal yang sulit.”

(11)

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLAH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki

dan aku dapatkan adalah berkat Izin dan Ridho dari –NYA, serta do’a dari orang-orang

yang mencintaiku. Kupersembahkan karya sederhana ini teruntuk:

 Ibunda Tumini dan Bapak Mukhri S.Pd.I tercinta, atas do’a, kesabaran, tetes keringat,

dan cinta kasihmu yang takkan pernah bisa terbalas, serta selalu mendoakan dan

menunggu keberhasilanku

 Mbakku frensisika mustika sari S.Kep atas do’a, pengertian, kasih sayang, motivasinya

selama ini.

 Seluruh pengajarku, karena tanpa mereka aku takkan bisa sampai seperti ini.

 Teman –teman biologi terimakasih untuk persahabatan serta kebersamaannya selama ini.

(12)

x

SANWACANA

Puji Syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA,

FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MODEL

GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN

MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI

(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas XI Semester Genap

SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi;

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan bantuan,

bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis;

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II serta selaku

Pembimbing Akademik atas kesabaran dan masukannya kepada penulis;

6. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku Pembahas atas saran-saran

(13)

xi

7. Drs. Darma., selaku Kepala SMA Negeri 1 Waway Karya yang telah

memberikan izin dan bantuan selama penelitian;

8. Anis Kurniawan, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan selama penelitian;

9. Teman-teman bioma : Aini, andri, aryani, cicil, dian, dini, indah, era, erfin,

erlis, eva, fina, heni, hutri, ihsan, ihda, iis, mini, nisa, lia, rahkman, resta, bita,

mala, yolanda, pebi, puji, rela, icha, ria, niar, rika, septina, septa , sigit, susi,

ayu, yuna, yulia, zuri

10. Teman-teman seperjuangan mb lina, mb lisa, mb yuni, k hajat, k gede,

wahyu, beti, tia, yulia, yudi terima kasih atas semangat yang kalian

berikan;

11. Rekan-rekan pendidikan biologi 2008, kakak tingkatku angkatan 2007 dan

2006, serta adik tingkatku terimakasih untuk motivasinya, semoga tali

persaudaraan diantara kita tetap berlanjut;

12. Teman – teman di Asrama Putri Ar Rahmah, terima kasih atas semangat

yang kalian berikan;

13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis

(14)

xiii

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model pembelajaran giving question ang getting answers ... .. 9

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... 27

2. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Teknik Analisis data 1. Uji Normalitas ... 29

2. Kesamaan dua varians ... ... 29

3. Pengujian Hipotesis ... 30

4. Pengolahan Data Aktivitas Siswa ... 31

5. Pengolahan Data Angket Siswa ... 34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan ... 44

(15)

xiv

A. Simpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN 1. Perangkat Pembelajaran……… 55

2. Data Hasil Penelitian……….… 139

3. Lembar Observasi ………... 118

4. Data Tes Siswa ...……… 170

5. Foto penilitian ………..… 180

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 31

2. Klasifikasi Aktivitas Siswa ... 33

3. Pernyataan Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answers ... 34

4. Skor Tipe Pernyataan Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answers ...... 35

5. Tabulasi Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answers ... 35

6. Tafsiran Kriteria Tanggapan Siswa Terhadap Model Giving Question and Getting Answers ... ... 36

7. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t ... 38

8. Hasil Analisis Rata-rata N-gain Setiap Indikator Penguasaan Materi ... 39

9. Hasil Peningkatan Penguasaan Materi ... 40

10. Hasil Rata-rata Setiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa ... 41

11. Nilai Pretes, Postes, dan N-gain Kelompok Eksperimen ... 139

12. Nilai Pretes, Postes, dan N-gain Kelompok Kontrol ... 141

13. Analisis Butir Soal Pretes Kelompok Eksperimen ... 143

14. Analisis Butir Soal Postes Kelompok Eksperimen ... 145

15. Analisis Butir Soal Pretes Kelompok Kontrol ... 147

(17)

xvi

17. Analisis Perindikator Penguasaan Materi Pada Soal Pretes Dan Postes Kelompok Eksperimen ... 151

18. Analisis Perindikator Penguasaan Materi Pada Soal Pretes Dan Postes

Kelompok Kontrol ... 153

19. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Eksperimen

Pertemuan 1 ... 155

20. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Eksperimen

Pertemuan 2 ... 157

21. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Eksperimen

Pertemuan 3 ... 159

22. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Kontrol

Pertemuan 1 ... 161

23. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Kontrol

Pertemuan 2 ... 163

24. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelompok Kontrol

Pertemuan 3 ... 165

25. Analisis Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model

Pembelajaran Giving Question and Getting Answers ... 167

26. Hasil Uji Normalitas Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 170

27. Hasil Uji Mann-Withney U Pretes Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ... 170

28. Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 171

29. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians dan Kesamaan Dua Rata-Rata

Postes... 171

30. Hasil Uji Satu Pihak Postes ... 173

31. Hasil Uji Normalitas N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 173

32. Hasil Uji Mann-Withney U N-gain Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ... 174

(18)

xvii

34. Hasil Uji Normalitas N-gain Pada Aspek Mengingat Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... ... 175

35. Hasil Uji Mann-Withney U Pada Spek Pemahaman Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 176

36. Hasil Uji Normalitas N-gain Pada Aspek Menganalisis Kelompok

(19)

xviii

4. Diagram Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran

Giving Question and Getting Answers ………..……….….. 43

5. Contoh Pertanyaan Siswa Dalam Pembelajaran ………..……….….. 47

6. Contoh Pernyataan Siswa Dalam Pembelajaran ………..………..…. 47

7. Contoh Jawaban Siswa Pada Indikator Analisis Pada Kelompok

Eksperimen ………. 48

8. Contoh Jawaban Siswa Pada Indikator Analisis Pada Kelompok

Kontrol ………...……… 49

9. Contoh Jawaban Siswa Pada Indikator Pemahaman Pada Kelompok

Eksperimen ………. 49

10.Contoh Jawaban Siswa Pada Indikator Pemahaman Pada Kelompok

Kontrol ………..… 50

11.Siswa Kelas Eksperimen Sedang Mengerjakan Pretes/ Postes .…………. 179

12.Siswa Kelas Eksperimen Sedang Berdiskusi ……….… 179

13.Siswa Kelas Eksperimen Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi ……. 179

14.Siswa Kelas Eksperimen Sedang Menulis Pertanyaan Dan

Pernyataan ……….… 179

15.Siswa Kelas Eksperimen Sedang Membacakan Pertanyaan Dan

(20)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya

agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia itu sendiri (

Ningrum, 2011: 1). Menurut Undang-UndangNo. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

(Depdiknas, 2003).

Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat merespon siswa untuk terlibat

aktif sehingga peserta didik perlu dipersiapkan sejak dini. Keberhasilan suatu pendidikan

terkait dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar

(Purwanto, 2008:16). Proses pembelajaran yang baikadalah melibatkan siswa sepenuhnya

untuk merumuskan sendiri suatu penguasaan materi. Keterlibatan guru hanya sebagai

fasilisator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut (Anonim, 2010:1).Dalam

proses pembelajaran, nampaknya belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi

yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik. Oleh karena

itu, guru diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang penuh variasi agar menarik dan

(21)

menerapkan model pembelajaran yang tepat, guna menciptakan situasi pembelajaran yang

efektif. Melalui situasi pembelajaran yang efektif ini, diharapkan tujuan-tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Biologi merupakan mata pelajaran sains yang mempelajari tentang kehidupan. Pembelajaran

yang tepat untuk biologi adalah pembelajaran yang menekankan pada pemberian

pengalaman secara langsung (Dewi, 2011: 1). Di dalam kegiatan belajar tersebut diperlukan

partisipasi siswa, sehingga siswa dapat menyerap arti dari materi yang diberikan oleh guru

(Asrofudin, 2010:1). Dalam kenyataannya, masih ada guru yang belum dapat menciptakan

kondisi belajar yang baik sehingga siswa belum dapat menguasai materi.

DiSMA N 1 Waway Karya diketahui rata-rata nilai mata pelajaran biologi siswa belum

mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, rendahnya rata-rata nilai mata pelajaran

biologi dapat dilihat pada materi pokok sistem ekskresi dari hasil belajar siswa kelas XI1 dan

XI2pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 masih rendahyaitu 56 dan 51. Hasil

belajar tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu ≥62.Hal ini kemungkinan penguasaan

materi siswa belum tercapai karena pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga

siswa pasif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

biologi kelas XI metode pembelajaran yang digunakan menggunakan metode ceramah pada

materi pokoksistem ekskresi. Sehingga pemahaman siswa hanya terbatas pada konsep dan

lebih banyak sebagai sesuatu yang diingat dan tidak terapresiasi secara mendalam.

Kurang efektifnya penggunaan model pembelajaran yang digunakan diduga mengakibatkan

(22)

Kegiatan pembelajaran perlu beragam agar siswa mampu mengembangkan potensi yang ada

dalam dirinya secara optimal. Hal ini mendorong agar para guru mampu memilih model

pembelajaran yang baik. Model pembelajaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran dikelas dan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi

siswa. Maka diperlukan suatu inovasi penggunaan model pembelajaran yang sesuai yaitu

model pembelajaran giving question and getting answers. Salah satu keunggulan dari model

pembelajaran ini adalah melibatkan siswa dalam mengulang materi pelajaran yang telah

disampaikan serta berbagi informasi dengan teman yang lainnya, dan untuk melatih siswa

dalam meningkatkan keberanian dalam mengemukakan pendapatnya dan memberikan sikap

saling menghargai antar siswa (Zaini, Munthe, Aryani, 2008:69).

Pada penelitian dipilih model pembelajaran giving question and getting answers diharapkan

siswa dapat mencapai ketuntasan belajar . Berdasarkan hasil penelitian Anomsari (2011)

dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran giving question and getting answers

dapat meningkatkan prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa MA Negeri

Wonogiri. Penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran giving question and getting

answers belum pernah dilakukan dalam pembelajaran biologi di SMA N 1 Waway Karya

Lampung Timur. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran giving question and getting

answers diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai model

pembelajaran giving question and getting answers di SMA N 1 Waway Karya Lampung

Timur. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

(23)

N 1 Waway Karya Lampung Timur pada materi pokok sistem ekskresi tahun pelajaran

2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model givingquestion and getting answers dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi ?

2. Apakah penggunaan model giving question and getting answers dapat meningkatkan

penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok sistem ekskresi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Penggunaan model giving question and getting answersterhadappeningkatan aktivitas

belajar siswa pada materi pokok sistem ekskresi.

2. Penggunaan model giving question and getting answersterhadappeningkatan penguasaan

materi oleh siswa pada materi pokok sistem ekskresi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi peneliti, yaitu memberikan pengalaman sebagai calon guru dan menerapkan model

pembelajaran giving question and getting answers dikelas.

2. Bagi guru, yaitu menjadikan model pembelajaran giving question and getting answers

(24)

3. Bagi siswa, yaitu dapat memberikan pengalaman belajar berbeda yang dapat

menumbuhkan rasa kerjasama yang positif antar siswa dan dapat meningkatkan

penguasaan materi.

4. Bagi sekolah, yaitu memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran biologi disekolah dengan penggunaan model pembelajaran giving question

and getting answers .

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman maka diperlukan ruang lingkup penelitian sebagai

berikut:

1. Model pembelajaran giving question and getting answers adalah suatu pembelajaran

yang dalam kegiatannya dengan cara membuat potongan-potongan kertas sebanyak dua

kali jumlah siswa. Setiap siswa mendapat dua potongan kertas. Potongan kertas tersebut

berisi pertanyaan pada potongan kertas pertama mengenai materi yang belum dipahami,

dan potongan kertas yang kedua berisi topik tentang materi yang telah dipahami.

Masing-masing kelompok memilih pertanyaan- pertanyaan yang ada (potongan kertas pertama ),

dan juga topik yang telah mereka pahami untuk dijelaskan (potongan kertas kedua ).

Setiap kelompok membacakan pertanyaan- pertanyaan yang telah mereka seleksi dan

kelompok lain mencoba menjawab dari pertanyaan tersebut.

2. Penguasaan materi yang diperoleh dari hasil pretest dan postest pada materi pokok sistem

ekskresi.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI2

(25)

4. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah sistem ekskresi.

F. Kerangka Pikir

Pembelajaran biologi merupakan kegiatan atau proses menggunakan pikiran dalam

memahami gejala-gejala alam. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang pokok

dilakukan dalam proses pembelajaran disekolah Tercapainya tujuan pembelajaran sangat

dipengaruhi strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan model

pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi penguasaan materi yang terlihat dari hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran giving question and getting

answers yang tepat akan menciptakan penguasaan materi siswa dan menciptakan proses

pembelajaran yang kondusif, artinya siswa terlibat langsung secara aktif dalam proses

pembelajaran.

Dalam penelitian ini akan digunakan model pembelajaran giving question and getting

answers. Pembelajaran ini menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk

saling memotivasi untuk meningkatkan penguasaan materi siswa pada materi pokok sistem

ekskresi. Pada model pembelajaran ini siswa dituntut untuk membuat pertanyaan dan topik

dari materi yang diberikan oleh guru melalui ketua kelompok masing – masing dan

diharapkan dapat mencakup seluruh materi yang diberikan. Dengan demikian, penguasaaan

materi siswa akan semakin meningkat, dan hasil belajar siswa juga akan meningkat.

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel

bebasnya adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran giving question and getting

(26)

kognitif. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ditunjukkan pada bagan

dibawah ini.

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

Keterangan : X = Variabel bebas : pembelajaran yang menggunakan model giving question and getting answers; Y = Variabel terikat yaitu penguasaan materi siswa.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = penggunaan model pembelajaran giving question and getting answers

tidak meningkatkan penguasaan materi siswa

H1 = penggunaan model pembelajaran giving question and getting answers

meningkatkan penguasaan materi siswa. Y

(27)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Giving Question And Getting Answers

Proses pembelajaran tidak harus berasal dari guru menuju siswa, karena belajar bukanlah memberikan seluruh informasi yang diperlukan guru kepada siswanya. Setiap guru juga harus memperhatikan bahwa siswa tidak bisa diberi muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Modelgiving question and getting answers adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif (active learning). model ini memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan hal yang sudah dimengerti kepada temannya yang lain. Model ini akan meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan

pendapatnya dan memberikan sikap saling menghargai antar siswa. Model ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulangi materi pelajaran yang telah

dipelajari. Penggunaan model ini sekaligus dapat melatih siswa untuk bertanya,

mengemukakan pendapat, bahkan menjelaskan bahan pelajaran yang telah dipelajari kepada teman sekelasnya. Langkah-langkah pelaksanaan modelgiving questionandgetting answers

ini sebagai berikut :

1. Membuat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa. 2. Meminta setiap siswa untuk melengkapi pernyataan berikut ini;

(28)

Kertas 2 : saya dapat menjelaskan tentang... 3. Membagi siswa ke dalam kelompok kecil 4 atau 5 orang

4. Masing-masing kelompok memilih pertanyaan-pertanyaan yang ada (kertas 1), dan juga topik-topik yang dapat mereka jelaskan (kertas 2).

5. Meminta setiap kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Jika ada di antara siswa yang bisa menjawab, diberi kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang bisa menjawab, guru harus menjawab.

6. Meminta setiap kelompok untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan dari kertas 2, selanjutnya minta mereka untuk menyampaikannya ke kawan-kawan.

7. Melanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.

8. Mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan siswa (Zaini, Munthe, Aryani, 2008:69).

Dengan penggunaanmodelgiving question and getting answers ini hampir semua indikator aktivitas siswa tercakup dalam proses belajar seperti yang diungkapkan Paul B. Diedrich bahwa indikator aktivitas tersebut meliputi visual activities dilakukan pada saat siswa menjelaskan hasil kesimpulan pelajaran di depan kelas. Oral activities, saat siswa diskusi kelompok dengan temannya dan juga mengungkapkan pertanyaan. Listening activites, saat siswa mendengarkan penjelasan dari temannya yang lain. Writing activities, saat

(29)

B. Penguasaan materi

Materi pembelajaran merupakan bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum (Muhammad, 2003:17). Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).

Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah

dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis.

Arikunto (2003 : 115) menyatakan bahwa penguasaan materi merupakan kemampuaan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari.

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson , dkk ( 2000: 67-68 ). Ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : 1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan

tersimpan dalam ingatan . pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, metode.

2. Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. 3. Apply mencakup kemampuan menerangkan metode dan kaidah untuk masalah yang

(30)

4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatdu kesatuan ke dalam bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil.

5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu.

6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Penguasaan konsep merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (1) informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto, 2001:131).

(31)

membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi, berdasarkan rumusan (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2004:23-28)

Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes, menurut Thoha (1994:1). Sedangkan menurut Arikunto (2003:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postest atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana

pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran. (Daryanto, 1999:195-196).

C. Sistem ekskresi

Didalam tubuh setiap makhluk hidup terjadi penyusunan dan pembongkaran

(32)

mengeluarkan air yang berupa keringat yang mengandung garam dan urea. Proses terjadinya pengeluaran keringat dipengaruhi oleh hipotalamus yang menghasilkan enzim bradikinin yang dapat mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus dirangsang oleh perubahan suhu pada pembuluh darah, rangsangan akan diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air, garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat sehingga suhu tubuh stabil.faktor-faktor yang mempengaruhi produksi keringat antara lain :lingkungan, emosi/Psiko, aktifitas, jenis kelamin, suhu tubuh, berat badan.

Paru-paru sebagai sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme berupakarbon dioksida. Alveolus terdiri atas epitel selapis pipih, sehingga memudahkan terjadinya difusi gas melintasi epitel.Proses ekskresi pada alveolus terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial gas. Perbedaan tekanan parsial gas melintasi membran respirasi merupakan perbedaan antara tekanan parsial gas dalam alveolus dan tekanan parsial gas dalam kapiler alveolus. Jika tekanan parsial gas pada satu sisi membran respirasi lebih besar dari sisi lainnya maka terjadi difusi gas, dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah.

(33)

biliverdin yang dalam usus mengalami oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna pada feses dan urin.

Ginjal adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Ginjal dalam sistem ekskresi berfungsi menghasilkan urin. Proses pembentukan urin pada ginjal antara lain:

a. Filtrasi, filtrasi terjadi di dalam Kapsula Bowman. Kapsula Bowman terdiri atas epitel selapis pipih yang ditunjang lamina basalis dan mempunyai lapis viseral erat berkaitan dengan jumbai kapilar yang kontinyu dengan sel-sel epitel tubulus kontortus proksimal. Dalam kapsula bowman terdapat glomerolus yang mempunyai podosit berfungsi sebagai filter karena bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut. Filtrasi terjadi ketika tekanan hidrostaltik memaksa air, urea dan zat terlarut lainnya dari darah dalam glomerolus masuk ke dalam lumen kapsula bowman. Filtrat dalam kapsula bowman mengandung garam, glukosa, vitamin , urea dan molekul kecil lainnya.

b. Reabsorbsi, reabsorbsi terjadi di Tubulus kontortus proximal. Tubulus kontortus proximal terdiri atas epitel selapis kubus dengan batas sikat (brush border) diapikal dan terdapat banyak mikrovili yang panjang. Dalam tubulus ini terjadi reabsorpsi NaCL (garam) dan air. Garam dalam filtrat berdifusi ke dalam sel epitelium transpor, dan membran sel-sel secara aktif mentranspor Na+ keluar dari sel dan ke dalam cairan interstisial. Pada

lengkung henle juga terjadi reabsorbsi. Lengkung henle berbentuk U terdiri atas sel epitel selapis kubus. Saluran menurun lengkung henle terjadi reabsorpsi air selama filtrat bergerak disepanjang lengkung henle. Epitelium transpor sangat permeabel terhadap air. Sedangkan pada saluran menaik pada lengkung henle epitelium transpor tidak

(34)

c. Augmentasi, augmentasi terjadi di dalam Tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal terdiri atas epitel selapis kubus dengan sedikit mikrovii apikal. Tubulus ini berfungsi dalam sekresi, augmentasi dan berperan dalam pengaturan konsentrasi K+ dan

NaCL cairan tubuh dengan cara memvariasikan jumlah K+ yang disekresikan ke dalam filtrat dan jumlah NaCL yang diserap kembali dari filtrat tersebut.

Ureter terdiri atas epitel transisional, berbentuk tidak menentu berfungsi mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Kandung kemih (vesica urinaria) terdiri atas epitel

transisional berfungsi untuk menampung urin sementara. Uretra terdiri atas epitel berlapis gepeng dan berfungsi untuk mengeluarkan urin ke luar tubuh. Faktor-faktor yang

mempengaruhi jumlah urin antara lain : Jumlah air yang diminum, hormon antidiuretik (ADH), Suhu lingkungan

Sistem ekskresi pada manusia tidak selamanya berjalan secara normal. Pada kondisi tertentu, sistem tersebut dapat saja mengalami kelainan atau gangguan sehingga mempengaruhi kerja alat tubuh lainnya, seperti nefritis, albuminaria, diabetes melitus, batu ginjal, oligouria, poliuria, ginjal kronik dan penyumbatan pembuluh empedu.

(35)

terhadap cairan tubuhnya. Garam yang hilang dalam urin dipulihkan kembali melalui pengambilan melewati insang, sel-sel klorida pada insang secara aktif mentraspor Cl-

masuk ke dalam. Sedangkan mekanisme ekskresi pada ikan air laut secara konstan kehilangan air melalui osmosis. Ikan meminum banyak sekali air laut, insangnya dan permukaan tubuh umumnya membuang natrium klorida dan ginjalnya mengeluarkan kelebihan ion-ion kalsium, magnesium, dan sulfat sementara mengekskresikan hanya sejumlah kecil air. Pada ikan air laut tidak mempunya glomerulus.

(36)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2011/2012 .

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap SMA N 1

Waway Karya Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik cluster random sampling. Sampel tersebut adalah siswa kelas XI1 sebagai

kelas eksperimen dan siswa kelas XI2 sebagai kelas kontrol .

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen.Kelas

eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran giving question and getting

answers sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok.

Hasil pretes dan postes pada kedua kelas subyek dibandingkan.

Struktur desainnya adalah sebagai berikut :

Kelompok pretes perlakuan postes

I O1 X O2

(37)

Gambar 2. Desain pretes postes tak ekuivalen

Keterangan : I = Kelas eksperimen, II = Kelas kontrol,

O1 = Pretes O2 = Postes

X = Perlakuan model pembelajaran giving question and

getting answers

C = perlakuan metode diskusi (Dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43)

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Prapenelitian.

Kegiatan prapenelitian sebagai berikut :

a) Membuat surat izin penelitian untuk melakukan penelitian ke sekolah.

b) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan

informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti.

c) Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

d) Mengambil data berupa nilai akademik siswa semester ganjil yang akan digunakan

sebagai acuan dalam pembuatan kelompok.

2. Tahap Perencanaan.

Kegiatan perencanaan meliputi :

a) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), membuat instrumen evaluasi yaitu

soal pretest pada pertemuan I berupa soal essay dan postest pada pertemuan III berupa

(38)

b) Membentuk daftar kelompok yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa

dan jenis kelamin, 2 siswa dengan nilai tinggi, 2 siswa dengan nilai sedang, dan 1 siswa

dengan nilai yang rendah. Setiap siswa terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2008:42).

3.Tahap Pelaksanaan.

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran giving question and

getting answers untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran diskusi kelompokuntuk

kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama

membahas kulit dan paru-parudalam keterkaitannya antara stuktur, fungsi dan proses

sistem ekskresi pada manusia, pertemuan kedua membahas hati dan ginjal dalam

keterkaitannya antara struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi pada manusia, pertemuan

ketiga membahas kelainan/penyakityang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusiadan

membahas sistem ekskresi pada hewan (misalnya pada ikan dan serangga),

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Urutan tahap pelaksanaan di kelas, sebagai berikut :

A.Kelas eksperimen ( pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Giving Question and Getting Answers).

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru memberikan pretest pada pertemuan I berupa soal essay tentang organ

ekskresi pada manusia dan hewan, proses ekskresi, serta kelainan/penyakit pada

sistem ekskresi manusia.

b) Guru menyajikantujuan pembelajaran pembelajaran.

c) Membuat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa,meminta

(39)

membagi siswa dalam lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6

siswa. Kelompok bersifat heterogen, dibentuk berdasarkan nilai akademik

semester I dengan cara 1-2 siswa berkemampuan akademik tinggi, 2 sisiwa

berkemampuan akademik sedang dan 2 siswa berkemampuan akademik kurang

(Lie, 2008: 32).

d) Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa untuk menggali

pengetahuan awal siswa dengan cara:

(1)Guru memberikan apersepsi dengan cara: (pertemuan I); mengajukan

pertanyaan “ mengapa ketika cuaca panas tubuh kita mengeluarkan keringat ?”

; (pertemuan II) mengajukan pertanyaan “ apakah kalian tahu tentang batu

ginjal?”: ( pertemuan III ) mengajukan pertanyaan “ bagaimanakah sistem

ekskresi pada serangga ?”.

(2)Guru memberikan motivasi dengan cara: (pertemuan I); “guru memberikan

penjelasan, mengenai manfaat mempelajari organ sistem ekskresi” ;

(pertemuan II); “ Guru memberikan penjelasan, manfaat ginjal sebagai sistem

ekskresi”; (pertemuan III); “ Guru memberikan penjelasan manfaat organ

ekskresi pada hewan’'.

(3)Guru menyajikan materi sebagai pengantar. Pertemuan pertama membahas sub

materi kulit dan paru-parudalam keterkaitannya antara stuktur, fungsi dan

proses sistem ekskresi pada manusia, pertemuan kedua membahas hati dan

ginjal dalam keterkaiatannya antara struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi

pada manusia, pertemuan ketiga membahas kelainan/penyakityang dapat

(40)

( misalnya pada ikan dan serangga ).

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran melalui model pembelajaran giving

question and getting answers dan menginformasikan siswa untuk duduk

berkelompok sesuai pembagian kelompok yang telah ditentukan sebelumnya.

b) Guru membagikan LKS pada setiap kelompok.

c) Membimbing siswa untuk memecahkan masalah melalui diskusi masing-masing

kelompok.

d) Guru meminta kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kemudian

mengumpulkan LKS.

e) Guru memberikan potongan kertas kosong kepada setiap siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang belum dipahami dan topik

mengenai materi yang telah dipahami

f) Setiap kelompok berdiskusi mengenai pertanyaan yang akan mereka ajukan pada

potongan kertas pertama dan topik mengenai materi yang sudah di pahami untuk

dijelaskan kepada temannya.

3. Kegiatan Penutup

a) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/ rangkuman dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.

(41)

d) Guru memberikan postest berupa soal essay tentang macam-macam organ

ekskresi pada manusia dan hewan, proses ekskresi, serta gangguan/kelainan pada

sistem ekskresi manusia pada pertemuan ke III.

b. Kelas Kontrol (pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok).

1) Kegiatan pendahuluan

a) Guru memberikan pretest pada pertemuan I berupa soal essay tentang

macam-macam organ ekskresi pada manusia dan hewan, proses ekskresi, serta

gangguan/kelainan pada sistem ekskresi manusia.

b)Guru menyajikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan

indikator dan tujuan pembelajaran.

c) Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan

(1)Guru memberikan apersepsi dengan cara: (pertemuan I); mengajukan

pertanyaan “ mengapa ketika cuaca panas tubuh kita mengeluarkan keringat

?” ; (pertemuan II) mengajukan pertanyaan “ apakah kalian tahu tentang

batu ginjal?”: (pertemuan III ) mengajukan pertanyaan “ bagaimanakah

sistem ekskresi pada serangga ?”.

(2)Guru memberikan motivasi dengan cara: (pertemuan I); “guru memberikan

penjelasan mengenai manfaat mempelajari organ ekskresi” ; (pertemuan II);

“ Guru memberikan penjelasan, manfaat ginjal sebagai sistem ekskresi”;

(pertemuan III); “ Guru memberikan penjelasan, manfaat organ ekskresi

pada hewan’’.

(3)Guru menyajikan materi sebagai pengantar. Pertemuan pertama membahas

(42)

dan proses sistem ekskresi pada manusia, pertemuan kedua membahas hati

dan ginjal dalam keterkaitannya antara struktur, fungsi dan proses sistem

ekskresi pada manusia, pertemuan ketiga membahas kelainan/penyakityang

dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia dan membahas sistem ekskresi

pada hewan ( misalnya pada ikan dan serangga ).

2).Kegiatan Inti

a) Guru membagikan LKS pada setiap kelompok.

b)Guru menerangkan petunjuk kepada siswa mengenai cara mengerjakan LKS.

c) Guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan

mengumpulkan LKS.

d)Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa dan menambahkan

informasiyang kurang dari jawaban tersebut.

3). Kegiatan penutup

a) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan/rangkumandari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

b)Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.

c) Guru memberikan informasi tentang materi untuk pertemuan yang akan datang.

d)Guru memberikan postest berupa soal essay tentang macam-macam organ

ekskresi pada manusia dan hewan, proses ekskresi, serta kelainan/penyakit

pada sistem ekskresi manusia pada pertemuan ke III.

(43)

1. Jenis pengambilan data

Jenis pengambilan data berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa dan angket.Sedangkan data kuantitatif

diperoleh dari data penguasaan materi yang diperoleh dari nilai pretest dan postest pada

materi pokok sistem ekskresi. Rata-rata nilai postest tiga kali pertemuan dikurang

rata-rata nilai pretest, kemudian dihitung selisih nilai antara nilai pretest dengan postest.

Selisih tersebut disebut sebagai N-gain pada setiap pertemuan menggunakan formula

Rulon( dalam Sudijono, 2006: 215).

2. Teknik Pengambilan Data

a. Penguasaan materi

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan postest. Pretest dilakukan

pada pertemuan I dan postest dilakukan pada pertemuan III. Soal pretest dan postest ini

diberikan dalam bentuk essay. Nilai pretest diambil sebelum pembelajaran baik pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan nilai postest diambil setelah

pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

b. Aktivitas siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi

semua aspek kegiatan yang diamati pada proses pembelajaran. Setiap siswa diamati

pada saat proses pembelajaran dengan cara memberi tanda (√) pada lembar observasi

aktivitas siswa sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.

c. Angket tanggapan siswa

Angket tanggapan siswa berisi tentang semua pendapat siswa mengenai pengguanaan

(44)

berupa 10 pernyataan, terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. Angket

tanggapan siswa ini memiliki pilihan jawaban yaitu sangat setuju,setuju, tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

F. Teknik Analisis Data

a) Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretest dan postest kemudian dihitung selisih nilainya,

sebagai berikut:

N-gain = X-Y x 100

Skor max-Y

Keterangan : X = nilai postes

Y = nilai pretes ( Sudijono, 1996 : 215)

Data penelitian ini yang berupa nilai pretest, postest, dan N-gain baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol di analisis dengan uji t menggunakan software SPSS versi 17.

1. Uji Normalitas Data (uji Lilliefors)

Uji normalitas data dihitung dengan menggunakan software SPSS versi 17.

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

b. Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value >0,05, tolak Ho untuk harga yanglainnya

(45)

2.UjiHomogenitasData

Apabila masing-masing data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji

kesamaan dua varians dengan menggunakan SPSS 17.

a. Hipotesis

Ho : Kedua sampel mempunyai varians sama.

H1 : Kedua sample mempunyai varians berbeda.

b. Kriteria Uji

Jika F hitung < F table atau probolitasnya >0,05 maka Ho diterima

Jika F hitung> F table atau probolitasnya <0,05 maka Ho ditolak

( Sudjana, 2005 : 249 )

3. Uji Mann-Whitney U

a. Hipotesis

Ho : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kontrol sama

H1 : Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kontrol tidak sama

b. Kriteria Uji

Ho ditolak jika sig <0,05 dalam hal lainnya Ho diterima

( Pidekso, 2009 : 166)

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan 2 rata-rata dan uji

perberdaan 2 rata-rata yang dihitung dengan uji t menggunakan software

(46)

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1). Hipotesis

Ho : rata-rata nilai kedua sampel sama

H1 : rata-rata nilai kedua sampel berbeda

2). Kriteria Uji

Jika –t tabel< t hitung< t tabel, maka Ho diterima

Jika t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel maka Ho ditolak

(Sudjana, 2005: 238)

b. Uji Perbedaan Dua rata-rata

1) Hipotesis

H0 = rata-rata nilaipada kelas eksperimen sama dengan

kelas kontrol.

H1 = rata-rata nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

2)Kriteria Uji :

Jika –t tabel < t hitung< t tabel, maka Ho diterima

Jika t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel, maka Ho ditolak

(Sudjana, 2005:238)

b) Analisis Data Kualitatif

1) Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa dengan

(47)

∑Xi

n

Keterangan :X = Rata

∑Xi= Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (

(Sudjana, 2005 : 69).

Tabel 1. Lembar observasi aktivitas siswa

No Nama

A.Kemampuan mengemukakan pendapat atau

1. Tidak mengemukakan pendapat

2. Mengemukakan pendapat atau

pokok sistem ekskresi.

3. Mengemukakan pendapat

pada materi pokok sistem ekskresi

B.Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan

1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

2. Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesu

lembar kerja pada materi pokok

3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesua

lembar kerja pada materi pokok x

X =

= Rata-rata skor aktivitas siswa = Jumlah skor yang diperoleh

= Jumlah skor maksimum (9)

Tabel 1. Lembar observasi aktivitas siswa

Aspek yang diamati Xi

A B C D E

emampuan mengemukakan pendapat atau ide dalam diskusi

Tidak mengemukakan pendapat atau ide (diam saja)

Mengemukakan pendapat atau ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pad

engemukakan pendapat atau ide dengan jelas dan benar sesuai dengan pembahasan

sistem ekskresi

Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan pertanyaan LKS :

Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan dalam

pada materi pokok sistem ekskresi.

semua anggota kelompok sesuai dengan permasalahan dalam

pada materi pokok sistem ekskresi x 100%

ide namun tidak sesuai dengan pembahasan pada materi

sesuai dengan pembahasan

ai dengan permasalahan dalam

(48)

C.Memperhatikan presentasi teman dari kelompok lain.

1. Tidak memperhatikan presentasi teman dari kelompok lain ( ribut)

2. Memperhatikan presentasi dari teman tetapi tidak fokus

3. Memperhatikan presentasi dari teman dan fokus

D. Kemampuan Bertanya:

1. Tidak mengajukan pertanyaan.

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok

sistem ekskresi.

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi

pokok sistem ekskresi.

E. Kemampuan menjawab pertanyaan :

1. Tidak bisa menjawab pertanyaan.

2. Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi sistem ekskresi

3. Menjawab pertanyaan sesuai dengan materi sistem ekskresi

Setelah memperoleh rata-rata skor aktivitas siswa kemudian menentukan Indeks Aktivitas

Siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: IAS= indeks aktivitas siswa

X =rata-rata skor aktivitas siswa tiap pertemuan

(49)

Setelah memperoleh indeks aktivitas siswa kemudian menentukan atau menafsirkan

kategori indeks aktivitas siswa sesuai sesuai klasifikasi pada tabel berikut:

Tabel 2.Klasifikasi Aktivitas Siswa

Interval Kategori

0,00-29,99 Sangat Rendah

30,00-54,99 Rendah

55,00-74,49 Sedang

75,00-89,99 Tinggi

90,00-100,00 Sangat Tinggi

(dimodifikasi dari Hake dalam Colleta dan Philips,1999:5)

2) Pengolahan Data Angket Siswa

Angket tanggapan siswa berisi tentang semua pendapat siswa mengenai pengguanaan

model giving question and getting answers dalam pembelajaran di kelas. Angket ini

berupa 10 pernyataan, terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif.

Pernyataan disajikan sebagai berikut :

1. Membuat pernyataan angket tanggapan siswa

Tabel 3. Pernyataan angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran giving

question and getting answers

No. Pernyataan-pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang mempelajari materi pokok sistem ekskresi dengan menggunakan model pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari dengan menggunakan modelpembelajaran yang diberikan oleh guru.

3. Saya bingung dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan model pembelajaran yang diberikan oleh guru.

4. Saya lebih mudah mengerjakan soal-soal setelah belajar denganmodel pembelajaran yang diberikan oleh guru.

5. Saya merasa bosan dalam proses belajar dengan modelpembelajaran yang diberikan oleh guru. 6. Model pembelajaran yang diberikan kepada saya

(50)

dengan modelpembelajaran yang diberikan oleh guru. 8. Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam

proses pembelajaran yang berlangsung. 9. Saya merasa sulit mengerjakan tugas dengan

modelpembelajaran diberikan oleh guru.

10. Saya dapat mengarahkan sendiri cara belajar saya dengan model pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Membuat skor angket tanggapan siswa

Tabel 4. Skor tipe pernyataan tanggapan siswa terhadap pembelajaran giving question

and getting answers

Keterangan : SS = Sangat setuju; S= Setuju; TS = Tidak Setuju; STS = Sangat TIdak Setuju.

3. Mentabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat.

Tabel 5. Tabulasi tanggapan siswa terhadap model pembelajaran giving question

and getting answers

Sifat pernyataan Skor per soal angket

(51)

Ts Sts

2 Ss

S Ts Sts Dst

.

(Dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31)

4.Menafsirkan persentase angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model

pembelajaran giving question and getting answers

Tabel 6. Tafsiran kriteria tanggapan siswa terhadap model pembelajaran giving

question and getting answers

Persentase Kriteria

> 70 30 ≤ x <70

< 30

tinggi Sedang

rendah

(52)

1

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkanhasilanalisis data danpembahasan, makadapatdisimpulkansebagaiberikut.

1. Penggunaanmodel Giving Question and Getting

Answersberpengaruhdalammeningkatkanaktivitasbelajarsiswapadamateripoko

ksistemekskresi.

2. Penggunaan model Giving Question and Getting

Answersberpengaruhdalammeningkatkanpenguasaanmateriolehsiswapadamat

eripokoksistemekskresi.

B. Saran

Untukkepentinganpenelitian, makapenulismenyarankansebagaiberikut.

1. Pembelajaran menggunakan model Giving Question and Getting

Answersdapat digunakan oleh guru biologi sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat meningkatkan

penguasaanmateriolehsiswapadamateripokoksistemekskresi.

2. Memperhatikanpembagianwaktu yang

tepatpadasaatpengerjaantesevaluasidandiskusisehinggaalokasiwaktupadakegia

tanpembelajarantidakmenyimpangdariRencanaPelaksanaanPembelajaran yang

(53)
(54)

52

DAFTAR PUSTAKA

Anomsari , Dwi. 2011. Pengaruh Strategi Giving Questions And Getting Answers Dan Multilevel Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Negeri Wonogiri. (Skripsi thesis). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Anonim . 2010. ) Proses Belajar Mengajar. http// www.google.com (25 november

2011) : 14.23 WIB.

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta.

Asrofudin. 2010. Kegiatan Belajar Mengajar. www.blogrankings.com /../ 2982 html. (25 februari 2011): 13.35 WIB.

Awaluddin, A. 2008. Materi Ajar. http// andhysastera.blogspot.com (28 november 2011): 19.35 WIB.

Campbell, Reece, Mitchel. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Erlangga. Jakarta.

Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Undang- Undang Sistem Pendidikan nasional Nomor 20 tahun 2003. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.23 november 2011, 09.10 WIB.

Dewi, F. 2011. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Sub Materi Vertebrata Kelas X Sma N 13 Bandar Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Dimyati dan Mujiono. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta

Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Score. Diakses dari

http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-d&P=R6855 23

(55)

53

Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.

Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya.

Lie, A. 2008. Memperaktikan Cooperatif Learning di Ruang ruang Kelas.. Grasindo. Jakarta.

Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Muhammad, H. 2003. Pengembangan Khusus Pengembangan silabus berbasis Kompetensi. http:// www. Google.com. (21 november 2011): 14.58 WIB.

Ningrum, E.C.2011. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa SMP N 3 Bandar Lampung. (skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Nurgiantoro, B., Gunawan dan Marzuki. 2002. Statistik Terapan Untuk Penelitian

Ilmu-Ilmu Sosial. Gadjah Mada Universty Press. Yogyakarta .

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta .

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rahayu, S.P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) Pada

Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Pendidikan. SIC. Jakarta.

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung

Sardiman, A. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Yogjakarta.

Slameto. 2001. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta. Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung . Tarsito

(56)

54

Slavin, RE. 2008. Cooperatif Learning. Nusa Media : Bandung.

Thoha, M. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 1.  Lembar observasi aktivitas siswa  Tabel 1.  Lembar observasi aktivitas siswa
Tabel 3. Pernyataan angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran giving question and getting answers
Tabel 4. Skor tipe pernyataan tanggapan siswa terhadap pembelajaran  giving question and getting answers
Tabel 6. Tafsiran kriteria tanggapan siswa terhadap model pembelajaran giving question and getting answers

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV : PENGUMPULAN PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Bab ini memuat data-data hasil penelitian yang diperoleh dari obyek penelitian yaitu data kebutuhan wisatawan obyek

Corporate Public Relations Serta Pengaruhnya Terhadap Citra Perusahaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.. Kotler, Philip dan Kevin

Saya mengikuti saran dari rekan kerja saya untuk membeli Samsung smart TV. Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat

At the start of the twenty- first century, SWOT is alive and well as the recommended framework for case analysis in many of the leading strategic management and marketing

[r]

Since the computer cannot understand assembly language, however, a program called assembler is used to convert assembly language programs into machine code...

 Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung..  Biaya-biaya

 Melakukan kontak fisik erat, yaitu seseorang yang kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dengan radius 1 meter) dengan kasus probable atau