• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS LAPORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS LAPORAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI HUTAN

“ Persiapan Media dan Sterilisasi”

0LEH :

NAMA : LA ODE MIRA

STAMBUK : M1A1 15 067

KELOMPOK : 2 (DUA) KELAS : KEHUTANAN B

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO

2016

(2)

I.1. Latar Belakang

Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan khususnya mikrobia dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses atau kegiatan untuk membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (termasuk virus). Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi).

Apabila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi kering. Selain sterilisasi secara fisik dengan menggunakan tekanan uap air,dan pembakaran sterilisasi dapat dilakukan secara kimia yaitu penggunaan bahan kimia yang berpengaruh mematikan mikroba seperti alkohol, halogen, senyawa fenol, surfanctants, dan ethylene oxide.dengan menggunakan bahan kimia banyak hal yang perlu di perhatikan karena bahan yang digunakan dapat membahayakan diri sendiri dan mempengaruhi hasil praktikum Pada saat melakukan pembuatan media hal yang harus diperhatikan ialah bekerja secara aseptik.

(3)

ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autoklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven). Berdasarkan pembahasan diatas, maka dilakukan praktikum “Persiapan Media dan Sterilisasi.

2.2. Tujuan

Adapun Tujuan dari praktikum praktikum ini adalah untuk mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikrorganisme, mengetahui jenis medium, dan mengetahui cara mensterilkan medium.

.

(4)

Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organism. Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan maka semakin besar daya osmosisnya (Risda, 2007).

Pembuatan media atau persiapan media digunakan untuk menumbuhkan jamur maupun bakreri yang akan dibiakan dengan memperhatikan unsur atau zat hara serta lingkungannya yang nantinya mampu memperlambat pertumbuhan dari biakan yang murni atau mikroorganisme (Waluyo, 2011).

Agar-agar mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan menyegarkan bila disajikan dalam keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena mengandung serat. Bermanfaat bagi penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes, membuatnya juga mudah (Bagus, 2010).

Pada umumnya proses sterilisasi menggunakan autoklaf untuk dekontaminasi dimana dekontaminasi adalah proses sterilisasi semua hasil analisa yang tumbuh pada media. Bahwa proses sterilisasi diperpanjang dengan waktu 30 menit pada suhu 121 derajat celcius, ada pula sterilisasi atau dekontaminasi dilakukan selama 20 menit pada suhu 121 derajat celcius dan 10 menit pada suhu 126 derajat celcius (Dwidjoseputra, 2005).

(5)

Cara kerja dari panas tersebut, bahwa panas membunuh mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim dan membran sel. Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah. Hal ini dibuktikan dengan memasukkan biakan mikroba dalam air mendidih akan cepat mematikan daripada dipanasi secara kering (Waluyo, 2005).

III. METODE PRAKTIKUM

(6)

Praktikum Persiapan Media dan Sterilisasi ini dilaksanakan di Unit Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari pada hari Kamis, 06 oktober 2016 pukul 15.30 WITA sampai selesai.

III.2. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah Nutrien agar (NA) untuk bakteri, kentang, dextrose, agar, aquades, kapas, aluminium foil, dan cling wrap (selotip kertas).

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Botol scoot volume 250 ml, beaker glass pengaduk magnelitik, cawan petri yang bersih dan kering, tabung reaksi yang bersih dan kering, hot plate, otoklaf dan lampu bunsen.

3.3. Prosedur kerja

A. Pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri.

1. Menimbang 5,75 gram dan masukan kedalam beaker glass. 2. Mencampurkan 250 ml aquadest kedalam beaker glass.

3. mencairkan larutan NA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih selama 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus atau sebagai alternative lain, dapat juga dimasukan pengaduk magnetic (magnetic strirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate. 4. Menuangkan sebanyak 200 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml. 5. Menuangkan dan beri label pada botol scott dengan spidol.

(7)

1. Menimbang 6,25 gram kentang, 5 gram dextrose, dan 5 gram agar 2. Mengupas dan cuci bersih kentang.

3. Memetong-motong kentang bentuk dadu kecil.

4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya hingga mendidih.

5. Menyaring sari kentang dengan menggunakan kain muslim dan masukan kedalam beaker glass.

6. Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan aquades hingga volume larutan mencapai 250 ml.

7. Mencairkan larutan PDA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus. Sebagai alternative lain, dapat juga dimasukan pengaduk magnetic (magneticstrirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate.

8. Menutup dan sumbat mulut erlemeyer dengan kapas padat. 9. Membungkus rapat mulut erlemeyer dengan kapas padat. 10. Memberi label pada erlemeyer dengan spidol.

c. Sterilisasi Media (Simulasi) 1.

(8)

A. Hasil

Media NA Media PDA

Tabel 1. Pengamatan Hasil Sterilisasi Benih Kedelai N

(9)

digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik. Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium NA dan PDA, .

Setelah kita melakukan penelitian tentang persiapan media dan sterilisasi, ternyata jumlah benih kedelai yang disterilisasi tidak sama. Ada benih kedelai yang banyak teinfeksi yaitu benih kedelai varietas Anjasmoro + aqudes sebesar 85% lebih banyak terinfeksi dibandingkan benih kedelai varietas Anjosmoro + alcohol sebesar 20%, benih kedelai varietas Gema + NaOCL sebesar 45%, Kemudian dalam proses pembuatan media PDA yang dibutuhkan adalah karbohidrat khususnya cendawan dan proses pembuatan NA untuk bakteri, dalam proses sterilisasi benih kedelai yang berasal dari varietas anjasmoro dan gema menunjukkan hasil yang berbeda sesuai varietasnya dan campuran yang dimasukkan kedalam benih tersebut.

(10)

dengan aquades, dimana dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari Na dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan larutan telah homogen. Setelah itu larutan ditambahkan KOH 1 % yang bertujuan mendapatkan pH netral yaitu 7 dan didinginkan kemidian diukur pHnya, pH yang diperoleh 7 hal ini menandakan bakteri dapat hidup pada pH tersebut, hal ini sesuai dengan literatrur yang menyatakan bakteri dapat hidup pada pH 6,8-7. Kemudian dimasukkan kedalam autoklafe dengan mulut Erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi kertas diluarnya. Tujuan dari penutupan ini agar meminimalkan kontaminasi. Pembuatan NA berdasarkan konsistennya termasuk medium padat dan menurut kegunaannya termasuk medium umum.

Pada proses pembuatan NA dan PDA kita melibatkan kentang atau potato dan campuran nutrient tujuannya untuk melihat aktivitas mikroba terhadap media dan mengalami perkembang biakan.

(11)

membuktikan bahwa media mampu menumbuhkan mikroorganisme dalam proses pembuatannya dengan bantuan bahan lain seperti dextrose, aquadest, nutrient, sedangkan untuk pembuatan nutrient agar (NA) warnanya juga mengalami perubahan serta bau yang dihasilkan juga dapat diketahui bahwa ada mikroba yang hidup didalamnya, namun warna tidak terlalu keruh seperti pada media PDA.

Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa sterilisasi adalah proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan (termaksud virus). Bila media biakan telah disterilkan dan dibiarkan beberapa hari, mikroorganisme pencerah akan tumbuh dan mrenyebabkan kekeruhan media.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sterilisasi secara fisik dan sterilisasi secara kimia. Sterilisasi secara fisik dengan menggunakan tekanan uap air, sedangkan sterilisasi secara kimia dengan penggunaan bahan kimia yang berpengaruh mematikan mikroba.

Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan,bakteristatik, kecuali dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau merupakan larutan dosis tunggal.

(12)

atau peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan. Alat-alat yang digunakan dalam sterilisasi yaitu Autoklaf, erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri.

Alat yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoklaf yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoklaf digunakan untuk mensterilisasi alat-alat berupa gelas, kayu, plastik, larutan dan medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi. Alat-alat yang disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus debgan koran (cawan petri) dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas (tabung reaksi,erlenmeyer). Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan di dalam alat-alat yang dipanaskan dan agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan bakteri luar.

Untuk tabung reaksi dan erlenmeyer sebelum dimasukkan kedalam autoclave bagian mulutnya ditutupi kapas.

Alat yang disterilkan dapat dikatakan steril apabila tidak ada mikroba atau kontaminan pada alat tersebut. Indikasinya dapat diketahui pada saat alat tersebut digunakan sebagai wadah untuk penempatan m

media atau bahan lain. Jadi, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kontaminasi pada media buatan adalah tempat yang kurang steril. Namun, kemungkinan terjadinya kondisi tersebut cukup kecil.

V.

PENUTUP

(13)

Dari hasil praktikum persiapan media dan sterilisasi di peroleh kesimpulan yaitu teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan otoklaf sehingga alat dan media steril, NA (Nutrient Agar ) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri, PDA (Potato Destroxe Agar) digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur, sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan, komposisi media bahan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sterilisasi dilakukan bakteri demi mengoptimalkan pertumbuhannya, yang mana tiap-tiap komposisi harus setimbang jumlahnya

5.1 Saran

Saran saya kepada semua praktikan agar dapat lebih mempelajari lagi proses pembuatan media dan sterilisasi benih, terutama dalam sterilisasi kacang kedelai yang kita lakukan dalam praktikum kali ini.

(14)

Bagus, 2010. Agar-agar. Diunduh pada tanggal 12 November 2014 http://www.brainon.foot.id.org

Dwidjoseputro, D , 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta

Risda, 2007. Potato Dextrose Agar. Diunduh pada tanggal 12 November 2014. http://www.mikrobiologidasar.com

Waluyo, L, 2011. Mikrobiologi Umum [Edisi 4]. Malang: Universitas Muhammadiyah,

Waluyo, L, 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang

(15)

A. Proses Persiapan Media

(16)

Gambar

Tabel 1. Pengamatan Hasil Sterilisasi  Benih Kedelai

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tekanan uap air.Tujuan praktikumTujuan praktikum ini adalah mengukur kelembaban nisbi/relatif dengan menggunakan thermometer bola kering (TBK) dan thermometer bola basah (TBB)

Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini.. alat ini disebut Arnold steam

Rancang Bangun Alat Pengering Tipe Tray Dengan Media Udara Panas (Analisis System Thermal Pada Unit Ketel Uap Ditinjau Dari Lama Waktu.. Pengeringan Terhadap Panas Yang

Sterilisasi dapat dilakukan denagn tiga cara, yaitu sterilisasi pemanasan basah dengan menggunakan uap atau air panas, sterilisasi kering dalam tanur dan pembakaran

Proses sterilisasi termal menggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu bejana yang disebut autoklaf, dan mungkin merupakan proses sterilisasi yang paling

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat membuat berbagai macam media dan mengerjakan sterilisasi alat dan dapat melakukan pensterilan alat dengan berbagai metode.x` METODOLOGI

Alat dan Bahan Dalam praktikum percobaan ini, ada beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses praktikum diantaranya Power supply yang digunakan sebagai sumber arus listrik,

Bahan Kajian Keilmuan : - Pengenalan alat praktikum melalui praktek pembuatan media pertumbuhan mikroba dan sterilisasi - Morfologi Mikroba bakteri dan kapang dan pengecatan gram -