BAB I
TEORI PORTOFOLIO
1.1 PENDAHULUAN
Pemilihan bentuk atau jenis kekayaan berarti memilih
kombinasi berbagai bentuk (jenis kekayaan). Bentuk atau jenis
kekayaan dibedakan berdasarkan atas resiko yang terkandung serta
jangka waktu pengembalian. Atas dasar resiko bentuk atau jenis
kekayaan dibedakan antara yang resikonya besar seperti obligasi,
saham serta yang resikonya kecil (lebih aman) seperti uang tunai.
Biasnya bentuk kekayaan yang lebih aman (resikonya kecil),
keuntugan yang diharapkan juga kecil. Sebaliknya, bentuk kekayaan
yang resikonya besar, keuntungan yang diharapkan juga besar.
Keuntungan yang diharapkan terdiri dari dari deviden yang
diharapkan serta perkiraan tentang perubahan harga dari kekayaan
Suatu perusahaan atau seoarang individu akan selalu berusaha
untuk mancari kombinasi bentuk kekayaan sedemikian rupa
sehingga untuk sesuatu resiko tertentu, keuntungannya maksimum.
Oleh karena mereka biasanya menghadapi adanya ketidakpastian,
seperti ketidakpastian tentang apakah perusahaan yang
mengeluarkan surat berharga itu akan bangkrut atau tidak, apakah
deviden yang diterima itu akan naik atau turun serta ketidakpastian
tentang harga, maka yang mereka bisa perbuat hanyalah
memperkirakan keuntungan yang diharapkan untuk diterima.
Keuntungan yang diharapkan akan makin tinggi mana kala mereka
memlilih bentuk kekayaan yang resikonya besar. Dengan demikian
dalam mencari keuntungan maksimum mereka selalu dihadapkan
dengan pada satu trade antara keuntungan yang diharapkan dengan
resiko dalam memilih kombinasi bentuk kekayaan. Dalam analisa
portofolio ini biasa digunakan anggapan bahwa individu itu risk
averse. Artinya mereka mau menanggung resiko yang lebih tinggi
apabila didorong dengan kemungkinan memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Perkenalan konsep portofolio dalam dalam dunia investasi
mengalami proses perubahan yang cepat setiap waktunya.
bahwa pemelitian investasi (inverstment research) adalah begitu
menegemuka untuk dikaji dan didiskusikan secara intensif dan
dinamis. Ada banyak definisi tentang portofolio yang dikemukakan
oleh berbagai pakar dari bebagai Negara, terutama Negara maju
(newly countries) seperti Amerika Serikat, Italia, Jerman, Kanada,
Prancis, Inggris dan juga termasuk Negara pada kawasan Eropa
Timur (East Eroupe) seperti Rusi.
Sehingga dari itu dapat kita definisikan bahwa portofolio
adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang
bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk
menurunkan resiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin,
termasuk salah satunya dengan menganekaragamkanresiko
tersebut.1Portofolio adalah kumpulan asset keuangan.2
1.2 TUJUAN PEMBENTUKAN PORTOFOLIO
Banyak pakar finacemerumuskan bahwa tujuan pembentukan
portofolio secara umum ada dua. Dimana dua-duanya bertujuan
1Irham Fahmi, Dkk, 2011, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab,Bandung: Alfabeta, hlm.2, cet. Ke-2
untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada pemeggang
saham. Para pemegam saham selalu saja menuntuk secara maksimal
kepada pihak manajemen untuk bekerja dan meningkatkan
keuntungan setiap tahunnya, dan jika pihak manejemen tidak
mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang
saham khususnya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat
teguran. Inidisebabkan karena komisaris perusahaan adalah
memiliki karakteristik sebagai penghindar resiko.
Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:
1) Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum
sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang
diharapakan (expected return).
2) Menciptakan resiko yang minimum.
3) Menciptankancontinuitydalam bisnis.
Portofolio Efisien
Portofolio efisien (efficient portofolio) adalah portofolio
yang berada didalam kelompok (set) yang layak menawarkan ke
para investor return maksimum atas berbagai level resiko dan juga
resiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return. Efisien
melihhat dari sebi biaya yang paling efektif dari berbagai portofolio
yang ditawarkan, karena setiap investor tidak menginginkan
menginvestasikan dananya pada tempat-tempat yang dianggap
tidak efisien.
Portofolio dan Diversifikasi Investasi
Pada penjelasan diatas kita telah menangkap tentang
definisi, tujuan dan portofolio efisien, maka dapat difahami secara
sederhana bahwa portofolio merupakan sebuah cara yang dilakukan
oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada
tempat-tempat yang jauh dari resiko dan maksimal dari
keuntungan.
Salah satu cara untuk yang dapat dilakukan untuk
mewujudkan kedua itu adalah dengan melakukan diversifikasi
investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi
untuk menghindari resiko dan memperbesar atau menaikan
keuntungan. Dengan itu portofolio dan diversifikasi investasi
dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara
menempatkan dana pada lebih satu tempat bisnis atau lebih dari
satu sekuritas, minimal keputusan portofolio adalah pada dua
1.3 RESIKO
Dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Peminjam uang,
karena sesuatu hal yag tidak bisa diduga, tidak dapat melunasi
hutangnya. Satu pabrik tekstil, yang meminjam uang untuk
membiayai produksi misalnya, karena pasar lesu, tidak dapat
menjual hasil produksinya sehingga tidak dapat memenuhi janji
pembayaran hutang dan atau bunga pinjaman. Kebangkrutan
perusahaan ini menyebabkan pemberi pinjaman tidak memperoleh
pendapatan seperti yang diharapkan. Bagi pemberi pinjaman ini
merupakan resiko. Ini tidak berarti bahwa resiko yang dikeluarkan
pemerintah itu tanpa resiko. Resikonya ada yakni berupa
perubahan tingkat bunga pasar yang mempengaruhi harga (pasar)
obligasi tersebut.
1.4 PEMILIHAN PORTOFOTIO
Prinsip dasar pemilihan portofolio dapat dijelaskan dengan
menggunakan contoh sebagai berikut :
Ada dua macam surat berharga, A dan B. Surat berharga jenis A
akan memberikan pendaparan 16% pada waktu keadaan ekonomi
pendapatan yang diharapkan sebesar 9%, dengan derajat
ketidakpastian yang cukup besar serta sifatnyacyclical.
Surat berharga B, memberikan pendapatan sebesar 2% dalam
keadaan ekonomi baik, sebaliknya dalam keadaan ekonomi buruk
malah memberikan pendapatan lebih besar, misal 12%. Pendapatan
yang diharapkan sebesar 5%. Jenis B ini sifatnyacountercyclical.
Masalah dalam pemilihan portofolio adalah membeli kedua
jenis surat berharga tersebut ataukah hanya salah satu. Membagai
uang pembelian separuh untuk membeli jenis A dan separuh jenis B
akan memberikan pendapartan sebesar 7% baik dalam keadaan
ekonomi baik maupun buruk. Dengan demikian tidak timbul
ketidakpastian.
1.5 PERMINTAAN AKAN SUATU BENTUK
KEKAYAAN TERTENTU
Tiga sifat utama yang erat berhubungan dengan permintaan
akan suatu bentuk kekayaan yakni : resiko (risk), pendapatan
(return) dan proteksi terhadap inflasi. Pandangan riil dari suatu
kekayaan tergantung pada laju inflasi. Setiap bentuk kekayaan
bentuk kekayaan yang memberikan pendapatan nominal secara
tetap, maka pendapatan riilnya akan berbanding terbalik dengan
laju inflasi. Makin tinggi laju inflasi, makin rendah pendapatan riil
yang diterimanya. Bentuk kekayaan lain memberikan pendapatan
nominal yang baik dengan makin tingginya inflasi sehingga
pendapatan riilnya relatif tetap, bentuk kekayaan demikian ini
BAB II
PASAR MODAL
2.1 PENGERTIAN PASAR MODAL
Di hampir negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital
market) kecuali negara-negara yang masih berbenah dan belum
mampu melepaskan diri dari persoalan ekonomi dan politik yang
begitu parah. Maka keberadaan pasar modal di negraa tersebut
dianggap belum begitu efektif. Keberadaan pasar modal di suatu
negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana
kegairahan atau dinamisnaya bisnis negara uang bersangkutan
dalam menggerakkan berbagai kebijakan ekonomi seperti kebijakan
fiskal dan moneter.
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengann efek. Pedar modal
meneyediakan berbagai alternatif investasi bagi para investor selain
alternatif investasi lainnya seperti: menabung di bank, membeli
emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar modal
bertindak sebagai penghung diantara para investor dengan
perusahaan maupun institusi pemerintah melalui perdagangan
instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan
lainnya.
PASAR MODAL
Pemodal/Investor yang memiliki kelebihan dana
Perusahaan/Institusi Pemerintah yang membutuhkan dana
tambahan Efek
Dana Efek
Gambar : Diagram Aliran Dana dan Efek pada Pasar Modal
Peranan Pasar Modal di Indonesia :
a. Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal.
b. Pasar modal sebagai alternatif investasi
Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan
memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu.
c. Memungkinkan para investor untk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak dimiliki
oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran
kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan
perusahaan menjadi lebih transparan.
d. Pelaksanaan manjemen perusahaan secara profesional dan transparan. Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan
perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan
manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi
pada keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi good
corporate governanceserta keuntungan yang lebih baik bagi
e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional, dengan keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih
mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong
perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang
selanjutkan akan menciptakan kesempatan kerja yang luas,
serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.
Pasar modal di suatu negara telah dapat dijadikan sebagai salah
satu ukuran untuk maju mundurnya dinamika bisnis yang terjadi di
negara tersebut. Dan perintah demikian memiliki peran sentral
dalam membentuk serta mendorong suatu pasar yang menjadi
pengharapan berbagai pihak, termasuk menciptakan
elemen-elemen pendorong pembentukan pasar modal yang tumbuh
berkembang sesuai pengharapan berbagai pihak. Elemen yang
menciptakan tumbuhnya pasar modal, yakni :
a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan
peluang yang terdapat dipasar modal serta manfaat lain dari
kepemilikan saham,
b. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya
perdagangan elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan
lain-lain,
c. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya
kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan
kemandiriannya serta,
d. Adannya program privatisasi yang mendorong penawaran
dan permintaan saham.
Untuk mewujudkan suatu pasar modal seperti yang disebutkan
di atas maka perlu diperhatikan infrastruktur pasar, karena tidak
dapat dipungkiri dalam era persaigan dan globalisasi saat ini
mengharuskan suatu pasar modal memiliki kelengkapan
infrastruktur yang memiliki daya saing dengan berbagai pasar
modal di berbagai negara lainnya. Jika tidak maka pasar modal
Indonesia akan selalu kalah saing dengan negara lain. Infrastruktur
pasar modal dapat disebut memadai apabila dilengkapi dengan
unsur pengawasan, self regulatory organization (SRO), kliring,
penyelesaian dan penyimpanan yang baik.terdapat dua komponen
Hukum dan perundangan yang umumnya diemban oleh
regulator pasar modal seperti SEC di Amerika Serikat dan
BAPEPAM di Indonesia ;
a. Adanya self regulatory organization (SRO). Kepada SRO
dilegasikan kekuasaan regulator dan pendelegasian
kekuasaan dimaksud pada saat ini telah menjadi trend dan
yang lain disebut sebagai SRO Modul. Pendelegasian
kekuasaan dilaksanakan dengan disertai pengawasan
pemerintah. Dictionary of finance and Investment Term
mendefinisikan SRO sebagai sesuatu yang disetujui oleh
regulator pasar modal guna penegakan praktik bisnis di
dalam pasar surat berharga maupun pasar berjangka yang
wajar, etis, dan efesien. Hal dimaksud merupakan peraturan
investasi (sekuritas) yang mewakili semua badan usaha
dalam pasar OTC (Over The Counter), seperti NASD
(NationalAssociation Of Securities Dealer) dan bursa saham
dan bursa komoditi.
Tahun Kapitasisi Pasar
(Rptriliun)
Perusahaan (unit)
2006 1.249,07 344
2007 1.988,33 383
2008 1.076,49 396
2009 2,019,38 398
2010 3.247,10 420
2011 3.434,45 432
Gambar : Perkembangan Kapitasisasi Pasar dan Jumah
Perusahaan yang Tercatat di BEI
Keterangan : Data merupakan angka terakhir di setiap
tahun, kecuali data kapitasasi tahun 2011 yang merupakan data
Oktober dan data jumlah perusahaan tahun 2011 yang mempeoleh
data September.
Penggabungan BEJ dan BES menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEI)
` kebijakan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Subaraya (BES) sedah menjadi harapan lama oleh
pemerintah yaitu dalam hal ini BAPEPAM-LK (Badan Pelaksana
Pasar Modal-Lembaga Keuangan). Gagasan penggabungan ini
a. Pasar modal Indonesia termasuk yang tertinggal
dibandingkan dengan bursa-bursa dari negara lain termasuk
negara tetangga, lebih baik dari nilai kapitalisasinya, jumlah
emitennya, produk investasi serta masih rendahnya
kompetisi yang ikut bermain.
b. Keinginan untuk menciptakan pasar modal yang kuat dan
mampu bertarung dengan bursa lain di kawasan.
c. Fenomena penggabungan berbagai bursa diseluruh dunia
dengan dasar-dasar seperti ingin menciptakan efisiensi dan
menghadapi persaingan global.
d. Harapan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yaitu
menjadikan BEI sebagai wadah yang dapat membangkitkan
semangat, menciptakan, atau menggunakan pasar saham
atau pasar modal sebagai ajang membangun ekonomi
Indonesia yang lebih merata dan lebih baik, pada saat yang
sama juga memberikan manfaat langsung kepada
masyarakat.
Pada saat ingin menggabungkan kedua bursa
tersebut maka pemerintah telah menunjuk Lembaga
Manajemen Universitas Indonesia (LMUI) sebagai
terhadap dampak positif dan negatif jika kedua bursa
tersebut digabungkan. Dari hasil kajian Lembaga
Manajemen UI menyimpulkan bahwa ada tiga metode yang
dapat dilakukan yaitu :
a. Merger.
b. Konsolidasi.
c. Akuisisi.
Salah satu dampak negatif yang akan dirasakan adalah :
a. BEJ harus membayar pesangon, tunjangan atas pengabdian
kepada direksi dan komisaris, dan ini semua adalah wajar
jika kita melihat peraturan dari BAPEPAM nomor III.A.3
dan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
b. BEJ harus membayar gaji dan pesangon kepada karyawan
yang telah bekerja, dan juga memungkinkan beberapa
karyawan dalam jumlah yang lumayan harus mencari
kembali pekerjaan ditempat yang lain.
c. Penggabungan kedua bursa akan menimbulkan dampak
monopoli dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa manfaat jika kita lihat pada saat kedua bursa
a. Menyederhanakan dalam biaya teknologi
komputerisasi yang dulunya dua buah bursa kini hanya
satu bursa saja sehingga menjadi lebih efisien, serta
kecanggihan komputerisasi akan dapat ditingkatkan.
Sistem perdagangan akan menggunkan single point of
contact dan jenis trading platform untuk semua jenis
produk.
b. Mempermudah dalam usaha-usaha sifatnya
pengembangan produk investasi.
c. Bagi emiten terjadi penghematan biaya pencatatan
tahunan.
d. Bagi para anggota bursa kini cukup pada satu bursa saja,
yaitu BEI (Bursa Efek Indonesia).
e. Menaikkan nilai capital gain karena jumlah yang
terlibat menjadi jauh lebih tinggi, yaitu peningkatan
angka emiten yang diperkirakan dari 334 akan menjadi
500 emiten.
f. Investor akan lebih mudah untuk melakukan pilihan
investasi saham atau fixed income (pendapatan tetap
g. Akan mampu meningkatkan efisiensi kerja, baik
operasional maupun investasi serta menurunkan beban
kerja.
h. Terciptanya suatu efiensi dan efektifitas bursa yang
lebih terintegrasi baik sistem perdagangan dan aturan
main.
Tujuan umum penggabungan kedua bursa tersebut adalah
untuk memperkuat pasar modal Indonesia yang dinilai berbagai
pihak saat ini termasuk lemah dibandingkan beberapa pasar modal
tetangga kita seperti dalam persoalan kapitalisasi. Maka guna untuk
memperkuat struktur pasar modal dan juga lebih jauh untuk
memperkuat kondisi tawar Indonesia dalam kancah bisnis
internasional maka dianggap sebagai langkah yang snagat lengkap.
Dan semua itu dianggap sebagai langkah dalam mengapresiasi setiap
perubahan yang begitu cepat. Bahwa struktur pasar modal berubah
cepat terutama disebabkan oleh adanya 4 (empat) faktor berikut :
a. Penemuan baru,
b. Globalisasi ekonomi,
c. Deregulasi,
d. Bertambah pentingnya peranan investor lembaga
e. Dislosure yang Dibolehkan dan Tidak Dibolehkan di
Pasar Modal
Ada aturan yang berlaku di pasar modal dilarang
adanya tindakan yang bertujuan mengngkapkan nama atau
kegiatan investasi nasabah kepada perusahaan efek lain. Dan
pertanyaan yang timbul adalah dalam bentuk seperti apa
pengungkapan yang dibolehkan atau dianjurkan.
Dalam pasar modal praktik kegiatan yang seperti ini
adalah sangat dilarang. Karena setiap kerahasiaan serta wibawa
perusahaan harus selalu dijaga dan dijamin dengan tujuan
memberi kenyamanan penuh dalam berinvestasi di pasar modal
indonesia. Dan salah satu tujuan pemerintah adalah
mengampanyekan kenyamanan investasi kepada para investor
dengan mempergunakan media BEI sebagai salah satu
alternative investasi yang profitable dan bersifat sustainable
secara legal. Namun yang harus diingat bahwa para emiten
diwajibkan untuk menjunjung konsep disclosure
(mengungkapkan) secara jelas berbagai bentuk aktivitas
perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya, dan
menghindari pemberian informasi-informasi yang bersifat
Dan Bapepem-LK memiliki peran kuat dalam
mengawasi berjalannya pasar modal yang sesuai harapan banyak
pihak. Haurs diingat bahwa ada dokumen-dokumen yang tidak
boleh terbuka untuk umum dan ada yang boleh terbuka untuk
umum, dimana ini terjelaskan dalam peraturan Bapepem No.
39/PM/1997 (26 Desember 1997) mengenai Dokumen yang
terbuka untuk umum. Dokumen yang tidak terbuka untuk
umum adalah mengenai pemeriksaan dan penyelidikan
terhadap pelaku pasar modal karena hal ini biasanya terkait
dengan kasus tertentu dan menyangkut nama baik dari
seseorang.
Contoh lain yang bisa kita sebutkan adalah seperti
yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 79 ayat 1 yang
berbunyi, “setiap pengumuman dalam media massa yang
berhubungan dengan suatu Penawaran Umum dilarang
memuat keterangan yang tidak benar Fakta Material dan atau
tidak memuat pernyataan tentang Fakta Material yang
diperlukan agar keterangan yang dimuat di dalam
pengumuman tersebut tidak memberikan gambaran yang
f. Hubungan Pasar Modal dan Kebijakan Fiskal
Keberadaan pasar modal di suatu negara dengan segala
dinamikanya akan menggambarkan betapa besarnya perhatian
pemerintahan negara tersebut untuk ikut serta mendongkrak
naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka
pengangguran mengalami penurunan dan lebih jauh
menggenjot pendapatan dari segi fiskal (pajak).
Panambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat
berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh
peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar
pendapatan maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga
akan mengalami kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan
menyembuhkan APBN negara akan ikut mengalami kenaikan.
Pasar modal berada di bawah wewenang Menteri
Keuangan dengan menunjuk Bapepam-LK sebagai pengawas.
Dalam konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka
keberadaan pasar modal menjadi bagitu penting dalam turut
mempengaruhi naik dan turunnya aktivitas bisnis di negara
Indonesia. Dengan begitu berbagai kebijakan diarahkan guna
menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan mempermudah
perolehan dana di perbankan yang go public tersebut dapat
melakukan aktivitasnya dengan maksimal. Lebih jauh ini harus
adanya koordinasi yang baik antara manteri keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia.3
2.2 SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA
Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19.
Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging
voor den Effectenhandel/ pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912,
Amserdamse Effetenbueurs mendirikan cabang Bursa Efek di
Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang
tertua ke-empat setelah bombay, Hongkong, dan Tokyo.
Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah yang
sangat panjang. Bursa di Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu
dari Bursa Singapura yang baru lahir buan Juni 1930, ketika 15
perusahaan efek membentukthe Singapora Stockbrokers Association
untuk mengatur industri perefekan di sana. Perkembangan Buresa
Efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang surutnya iklim politik,
ekonomi dan keuangan negara ini. Bursa Efek Indonesia mengalami
kemunduran aktivitasnya di tahun 1940, waktu negeri Belanda
diserang dan diduduki oleh bangsa Jerman. Setelah itu muncul lagi
tahun 1952 dan seolah-olah menghilang sejak tahun 1958,
kemudian bangkit kembali pada tanggal 10 Agustus 1977.
Pada tahun 1968 Bank Indonesia membentuk Tim
Persiapan Pasar Uang dan Modal tahun 1969 yang diketuai
Gubernur Bank Indonesia. Tahun 1972 tim ini ganti dengan Badan
Pembina Pasar Uang dan Modal yang masih diketuai oleh
Gubernur Indonesia. Pada penghujung tahun 1976 badan ini yang
melahirkan BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) dan
PT.Persero Danareksa.
Pada tahun 1992 pengelolaanya diserahkan kepada pihak
swasta, seperti lazimnya hampir diseluruh dunia. Perkembangan
pasar yang begitu cepat menghendaki adanya efesiensi kerja dan
Automated Trading System), yang diperkuat dengan dukungan
undang-undang di tahun 1995.
Zaman Penjajahan
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai
membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai
salah satu sumber dana adalah para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari
orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat
jauh lebih tinggi dari pengasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan, maka
akhirnya berdiri secara resmi pasar modal di Indonesia yang terletak
di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912 dan bernama
Vereniging voor de Effectenhandel (Bursa Efek) dan langsung
memulai perdagangan.
Perkembangan pasar modal waktu itu cukup
menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang
subsidikan pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp 7 triliun) yang
berasal dari 250 macam efek.
Perang Dunia II
Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa
menghangat dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler.
Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil
kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia
serta menutup Bursa Efek di Surabaya dan di Semarang. Namun
pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan
efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa
semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh
Pemerintah Hindia Belanda. Penutupan ketiga Bursa Efek tersebut
sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek,
dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor pialang serta
pemutusan hubungan kerja.
Orde Lama
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui
Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah. Peristiwa ini menandai
mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia.
Masa Konfrontasi
Namun keadaan ini hanya berlangsung samapai pada tahun
1958, karena mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran
perdagangan di Bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang
dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu
hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga
negara Belanda meninggalkan Indonesia.
Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan
obligasi menjadi rendah, sehingga tidak menarik lagi bagi investor.
Hal ini merupakan pasang surut pasar modal Indonesia pada zaman
orde lama.
Orde Baru
Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru
untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang
rupiah. Disamping pengerahan dana dari masyarakat mulai
tabungan dan deposito, pemerintah harus mengadakan persiapan
Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka
dengan surat keputusan Kep-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72
tanggal 13 Januari 1972 tim dibubarkan, dan pada tahun 1976
dibentuk BAPEPAM (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT.
Danareksa.
Tersendatnya pasar modal selama periode itu disebabkan
oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham
dan obligasi yang terlalu ketat, ada batasan fluktuasi harga saham
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah
mengeluarkan berbagai deregulasi yang berkaitan dengan
perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijakasanan Desember
1987, Paket Kebikaksanaan Oktober 1988, dan Paket
Kebijaksanaan Desember 1988.
Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (Pakdes 87)
Pakdes 87 merupakan penyederhanaan persyaratan proses
emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya
dipungut oleh BAPEPAM, seperti biaya pendafataran emisi efek.
Selain itu dibuka pula kesempatan bagi pemodal asing untuk
Paket Oktober 1988 (Pakto 88)
Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankan, namun
mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto
88 berisikan tentang ketentuan 3L (Legal, Lending, Limit), dan
pengenaan pajak atas bunga deposito.
Paket Desember (Pakdes 88)
Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih
jauh pada pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk
menyelenggarakan Bursa. Kerena ketiga kebijaksanaan inilah pasar
modal menjadi aktif untuk periode 1988 hingga sekarang.
Ringkasan Sejarah Perkembangan Pasar Modal di
Indonesia, sebagai berikut :
a. 1912 Pembentukan Bursa Efek Batavia
b. 1950 Penerbitan Obligasi Pemerintah Indonesia
c. 1976 Pembentukan BAPEPAM
d. 1987-1988 Penerbitan Paket-Paket Deregulasi
Saat ini undangan-undang yang terkait dengan pasar modal di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentanf Pasar Modal
b. Peraturan Pemerintah No. 45 dan 46 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan di Pasar Modal dan Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal
c. Keputusan Menteri Keuangan
d. Keputusan Ketua BAPEPAM
e. Peraturan Bursa Efek
2.3 PRODUK YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR
MODAL
Saham menjadi produk utama diperdagangkan di pasar
modal, dan memang tujuan utama keberadaan pasar modal suatu
negara memperdagangkan saham. Disamping itu, selain dari saham,
juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat
berharga lainnya (efek lainnya), yaitu :
a. Surat Pengakuan Utang,
b. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper),
c. Obligasi,
d. Tanda Bukti Utang,
e. Unit Penyertaan Kontak Investasi Kolektif,
f. Kontrak Berjangka Atas Efek,
g. Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warrant,
dan Opsi,
h. Efek Beragun Aset,
i. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.
Hubungan pasar modal dan kebijakan fiskal, Keberadaan
pasar modal di suatu negara dengan segala dinamikanya akan
tersebut untuk ikut serta mendongkrak naiknya tingkat
pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka pengangguran
akan mengalami penurunan dan lebih jauh mampu mengenjot
pendapatan dari segi fiskal (pajak).
Penambahan dari sudut fiskal akan terlihat pada saat
berbagai perusahaan yang go public tersebut memperoleh
peningkatan pendapatan dan otomatis semakin besar pendapatan
maka pendapatan dari hasil penerimaan pajak juga akan mengalami
kenaikan. Naiknya pendapatan fiskal akan menyebutkan APBN
negara akan ikut mengalami kenaikan.
Pasar modal berada dibawah wewenang Menteri Keuangan
dengan menunjuk BAPEPAM-LK sebagai pengawas. Dalam
konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka keberadaan pasar
modal menjadi begitu penting dalam turut mempengaruhi naik dan
turunnya aktivitas bisnis di negara Indonesia. Dengan begitu
berbagai kebijakan diarahkan guna menciptakan suatu gairah bisnis
yang tinggi, seperti menurunnya tingkat pajak (fiscal policy) dan
perusahaan yang go public tersebut dapat melakukan aktivitasnya
denga maksimal.
2.4 STRUKTUR PASAR MODAL
Struktur pasar modal di Indonsia tertinggi berada pada
Menteri Keuangan menunjuk BAPEPAM merupakan lembaga
pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan
memwujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur,
wajar, efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.
Bursa efek berdampingan dengan (1) lembaga keliring dan
penjamin, merupakan pihak yang meneyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, (2) lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, merupakan pihak yang
menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank kustodi,
perusahaan efek dan pihak lainnya.
Perusahaan Efek, meliputi :
a. Perantara Pedagang Efek, merupakn pihak yang melkukan usaha jual beli efek untuk kepentingan
b. Penjamin Emisi Efek, merupakan pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa saham yang tidak terjual.
c. Manajer Investasi, merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah
atau mengelola portofolioinvestasi kolektif untuk
sekelompok nasabah kecuali dana pensiun, asuaransi
dan bank.
Lembaga Penunjang Pasar Modal, meliputi :
a. Kustodian, meruapakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan
efek serta jasa lain, termasuk menrima deviden, bungan
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
b. Biro Administrasi Efek, merupakan pihak berdasarkan kontrak denga emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan
c. Wali Amanat, merupakan pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang.
d. Pemeringkat Efek, merupakan pihak yang bertugas memberian peringkat terhadap efek hutang baik jangka
panjang maupun jangka pendek yang kan diterbitkan.
Profesi Penunjang Pasar Modal, meliputi :
a. Akuntansi, pihak yang menjamin bahwa laporan keunagan emiten sesuai dengan norma dan prinsip
akuntansi yang berlaku (Standar Akuntansi Keuangan).
b. Notaris, Pejabat umum yang berwenang membuat akte anggaran dasar atau akte perubahan anggaran dasar
termasuk pembuatan perjanjian emisi efek, perjanjian
antara penjamin emisi efek dan perjanjian agent
penjual.
c. Penilai, pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan.
d. Konsultan Hukum, pihak yang memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) mengenai keadaan
Emiten, perusahaan publik yang sebagian kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum.
Reksadana, menrupakan wadah pengelolaan dana
masyarakat.
Investor, meliputi Lokal (Domestic), investor dari dalam
negeri, dan Asing (Foreign), investor yang berasal dari luar negeri.
BAPEPAM
BURSA EFEK Lembaga Keliring dan Penjamin
Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian Menteri
Gambar : Struktur Organisasi Pasar Modal
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari
Pasar Modal dilakukan oleh BAPEPAM yang bertujuan untuk
mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentigan pemodal dan masyarakat.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, BAPEPAM
mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, petsetujuan, dan
pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses
pendaftaran dalam rangka penawaran umum , menerbitkan
peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar
modal, dan malakukan penegakkan hukum atas setiap pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Struktur organisasi BAPEPAM telah mengalami beberapa
perubahan struktur, menyesuaikan kebutuhan perkembangan dan
dinamika yang terjadi selama ini. Struktur organisasi BAPEPAM
yang terakhir saat ini berdasarkan Keputusan Menteri Keaungan RI
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan. Struktur
Organisasi BAPEPAM terdiri dari 1 buah jabatan eselon I, 8 buah
jabatan eselon II, 35 buah jabatan eselon III dan 110 jabatan eselon
IV.
(1) Ketua BAPEPAM
(2) Sekretaris BAPEPAM membawahi 5 Bagian
1. Bagian Perencanaan dan Tekonologi Informasi
2. Bagian Organisasi dan Sumber Daya Manusia
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Informasi Pasar Modal
5. Bagian Umum
(3) Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan
Hukum membawahi 4 Bagian
1. Bagian Perundang-Undangan
2. Bagian Penetapan Sanksi
3. Bagian Bantuan Hukum
4. Bagian Bina Profesi Hukum
(4) Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan membawahi
4 Bagian
1. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pengelolaan
2. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Transaksi dan
Lembaga Efek
3. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik Sektor Jasa
4. Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik Sektor Riil.
(5) Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset
membawahi 5 Bagian
1. Bagian Pengembangan Kebijakan Investasi
2. Bagian Bina Manajer Investasi dan Penasihat
Investasi
3. Bagian Pengawasan Pengelolaan Investasi
4. Bagian Kepatuhan Pengelolaan Investasi
5. Bagian Riset
(6) Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek membawahi 5
Bagian
1. Bagian Pengembangan Kebijakkan Transaksi dan
Lembaga Efek
2. Bagian Pengawasan Lembaga Efek
3. Bagian Kepatuhan Lembaga Efek
5. Bagian Wakil Perusahaan Efek
(7) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor
Jasa membawahi 4 Bagian
1. Bagian Usaha Jasa Keuangan
2. Bagian Usaha Jasa Properti
3. Bagian Usaha Jasa Perdagangan dan Perhubungan
4. Bagian Usaha Aneka Jasa
(8) Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
membawahi 4 Bagian
1. Bagian Usaha Industri Barang Konsumsi
2. Bagian Usaha Aneka Industri
3. Bagian Usaha Industri Dasar dan Kimia
4. Bagian Usaha Pertambangan dan Agribisnis
(9) Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
membawahi 4 Bagian
1. Bagian Standar Akuntansi dan Pemeriksaan
2. Bagian Akuntan dan Penilai
3. Bagian Kepatuhan Akuntansi
4. Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata
Pada pasal 5 UU Pasar Modal tahun 1995 menyebutkan
bahwa BAPEPAM berwenang untuk :
a. Memberi :
1. Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Reksadana, Perusahaan Efek,
Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek.
2. Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin
Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil
Manajer Investasi.
3. Persetujuan bagi Bank Kostodian.
b. Mewajibkan pendaftaran profesi Penunjang Pasar
Modal dan Wali Amanat.
c. Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan
memberhentikan untuk esmntara waktu komisaris dan
atau direktur serta menunjuk manajemen sementara
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta
Lembaga Penyimpanan dan Penyesuaian sampai
dnegan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang
d. Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan
Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau
membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
e. Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap
setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga
merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang dan
atau peraturan pelaksanaannya.
f. Mewajibkan setiap Pihak untuk :
1. Menghentikan atau memperbaiki iklan atau
promisi yang berhubungan dengan kegiatan di
Pasar Modal,
2. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau
promosi dimaksud,
g. Melakukan pemeriksaan terhadap :
1. Setiap Emiten atau perusahaan Publik yang telah
atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran kepada BAPEPAM,
2. Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin
orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran
h. Menunjuk pihak lain untuk melkaukan pemeriksaan
tertentu dalam rangka pelaksaaan wewenang
BAPEPAM sebagaimana dimaksud dalam huruf g.
i. Mengumumkan hasil pemeriksaan.
j. Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek
pada Bursa Efek atau menghentikan transaksi Bursa
Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna
malindungi kepentingan pemodal.
k. Menghentikan kegiatanperdagangan Bursa Efek untuk
jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat.
l. Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang
dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian serta memerikan keputusan membatalkan
atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud.
m. Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran,
pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam
rangka kegiatan pasar modal.
n. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah
kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas
o. Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UU PM atau peraturan pelaksanaannya.
p. Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 UU Pasar Modal.
q. Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal.
r. Peranan BAPEPAM-LK dan Departemen
Keuangan
BAPEPAM-LK sebagai pihak yang ditunjuk atau
diberi wewenang untuk memutuskan perusahaan mana yang
berhak untuk go publik dan perusahaan mana yang harus
dikeluarkan dari “the listing” pasar modal. Dalam hal ini
BAPEPAM-LK dalam memutuskan suatu perusahaan akan
dikeluarkan dari pasar modal harus melakukan koordinasi
dengan pihak menteri keuangan. Karena menteri keuangan
membawahi BAPEPAM-LK yang otomatis setiap kondisi yang
bersifat tidak sehat yang disebabkan oleh beberapa perusahaan
yang go publik tersebut tetap harus mendapat persetujuan dari
menteri keuangan pada keputusanyang penting tersebut.
Menteri
Gambar 2.1: hubungan menteri koordinasi dan BAPEPAM-LK
Bapepam dalam hubungannya dengan perusahaan dan
go publik ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.
Fungsi bapepam adalah sebagai lembagga pembina, lembaga
pengatur, dan lembaga pengawas. Ketiga fugsi ini menjadi
tanggungjawab bapepam untuk melaksanakan secara baik dan
maksimal demi mewujudkan Bursa Efek Indonesia yang
memilki reputasi bagus dimata Internasional.
2.5 LEMBAGA TERKAIT DENGAN PASAR MODAL
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu lembaga pasti ada
kaitannya dengan kegiatan lembagan lain. Keterkaitan iru dapat
dengan lembaga swasta maupun instansi pemerintah. Sifat
keterkaitan itu juga dapat berbeda, ada yang bersifat komplementer
semata tanpa ada balas jasa. Keterkaiatan seperti ini
umumnyabterjadi pada antar Departemen, atau dalam suatu
Departemen dengan unit-unit organisasi dibawahnya. Dismaping
itu ada keterkaitan yang berkaitan ini terjadi antara lembaga swasta
Dalam mewujudkan pasar modal yang bermanfaat dan
dipercaya lebih banyak lagi lembaga terkait yang ikut secara aktif.
Bila dikelompokkan, lembaga terkait itu sendiri dari : Peraturan,
instansi pemerintah, terkait, lembaga swasta terkait dan pelaku
pasar modal.
1. Instansi Pemerintah Terkait
a. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Instansi ini sudah lama dikenal masyrakarat pengeusaha
khusus bagi pengusaha dalam kelompok perusahaan Penanam
Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDM). Izin penanaman modal mereka diperoleh dari
BKPM. Komposisi dan jumlah dana Investasinya, besarnya modal
saham, terlebih waktu penyetoran modal dan komposisi pemegang
saham, terlebih dahulu harus memperoleh persetujuan BKPM.
Perusahaan-perusahaan yang menarik dana dari masyarakat (go
public) tujuannnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
(i) Memperoleh tambahan dana untuk perluasan usaha,
(ii) Merubah atau pemberbaiki komposisi modal,
b. Departemen Teknis
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
(i) Kelompok PMA,
(ii) Kelompok PMDN,
(iii)KelompokBedrifs Reglementering Ordonantie(BRO).
Kelompok PMA dan PMDN adalah perusahan-perusahaan
yang mendapat fasilitas, dan izin pendiriannya diberikan oleh
BPKM. Pada mulanya BRO ini merupakan undang-undang
peraturan perusahaan secara umum. Setelah adanya
undang-undang PMA dan PMDN, maka perusahaan diluar PMA dan
PMDN, dengan sendirinya menjadi kelompok BRO.
Perusahaan-perusahaan yang masuk kelompok BRO, adalah
perusahan-perusahaan yang dalam rangka pendiriannya tidak mendapat
fasilitas dari pemerintah.
Departemen teknis menjadi salah satu instansi terkait
dalam proses go public apabila perusahaan-perusahaan dalam
perusahaan-perusahaan PMA dan PMDN dapat juga berkaitan
dengan Departemen Teknis.
c. Departemen Kehakiman
Semua orang mengetahui bahwa setiap perusahaan, besar
kecil apalagi ukuran raksasa pasti mempunyai modal. Tetapi, tidak
semua orang mengetahui bahwa modal itu ada modal pinjaman dan
modal saham. Apalagi berapa besarnya modal saham suatu
perusahaan, tidak banyak orang mengetahuinya. Pemilik dan
pengelola perusahaan pasti mengetahui hal itu. Pihak luar yang
turut mengetahui secara sah adalah BKPM dan Departemen
Kehakiman. Departemen Kehakiman turut mengetahui, karena
ketentuan mengharuskan bahwa setiap pendiri perusahaan,
Anggaran Dasarnya perusahaan harus mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman.
Dalam kaitan perusahaan go public perusahaan harus
tunduk pula peraturan-peraturan Pasar Modal. Oleh karena itu
anggaran dasar perusahaan harus pula menampung isi
ketentuan-ketentuan pasar modal. Jadi bila hendakgo public, perusahaan harus
mengadakan perunbahan anggaran dasar, baik karena perubahan
hak-hak yang melekat pada saham, yang berkaitan dengan kepentingan
investor public. Perubahan-perubahan itu harus disetujui oleh
Departemen Kehakiman.
2. Lembaga Swasta Terkait
Melalui kegiatan-kegiatan pemerintah, merupakan hal yang
wajar apabila kegiatan itu melibatkan berbagai
kegiatan-kegiatan dari instansi swasta.
Didalam kegiatan Pasar Modal juga partisipasi lembaga
swasta sangat menentukan untuk membuat kualitas pasar modal
lebih baik. Adalah sesutu yang sukar dan tidak umum bila Bapepam
sendiri secara tunggal melakukan segala kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan Pasar Modal. Ada kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan sendiri oleh Bapepam. Lembaga swasta
turut aktif dalam pasar modal dapat dikelompokkan menjadi
kelompok Profesi Penunjang dan kelompok lembaga penunjang.
Pengertian profesi penunjang disini adalah pihak yang menyandang
predikat profesional adalah pihak yang ahli dalam bidangnya,
integritas tinggi. Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam
pasar modal, khususnya dalam prosesgo public, adalah :
a. Akuntan Publik
Dalam pembahasan peranan akuntan publik ini, termasuk
pula akuntan negara, yang berada dibawah badan Pemeriksaan
Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (BPKP). Peran akuntan
publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan
perusahaan. harus dipahami benar yang dilakukannya adalah
memeriksa, bukan menyusun. Penyusun/pembuat laporan
keuangan dilakukan oleh perusahaan. laporan keuangan yang telah
dibuat dan disusun oleh perusahaan itulah yang akan diperiksa oleh
akuntan publik. Atas hasil pemeriksaan ini, akuntan publik akan
memberi pendapatnya. Pendapat akuntan publik itu ada 4 macam :
(i) Unqualified Opinion (Wajar tanpa Syarat), biasanya disingkat menjadi WTS. Pendapat ini akan diberikan
apabila laporan keunagan telah disusun sesuai dengan
Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia (PIA) tanpa suatu
(ii) Qualified Opinion (Pendapat Kualifikasi), atas laporan keuangan yang diperiksanya, akuntan publik memberikan
pendapat wajar, dengan kualifikasi atas penyajian laporan
keuangan tersebut karena tidak sesuai dengan
Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia.
(iii)Adverse (Pendapat Tidak setuju), dalam hal ini akuntan publik tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan
tersebut.
(iv)Diclimer of Opinion, Dalam ini kauntan publik yang bersangkutan menolak memberikan pendapat atas laporan
keuangan perusahaan yang diperiksanya. Hal ini dapat
terjadi karena akuntan yang bersangkutan tidak
mempunyai cukup bukti yang dapat dipergunakan untuk
memberikan pendapatnya secara profesional seperti yang
disyaratkan oleh Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).
b. Notaris
Memutuskan untuk go publicadalah peristiwa langka dan
besar bagi perusahaan. keputusan go public berarti mengundang
pihak lain untuk ikut sebagai pemegang saham perusahaan. Sekali
berlangsung terus, berpredikat sebagai saham publik, karena itu
keputusan untuk menentukan perusahaan go public harus diambil
dalam forum yang paling tinggi. Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) adalah forum paling tinggi bagi perusahaan Perseroan
Terbatas (PT). Dalam forum itulah keputusan untuk go public
ditentukan.
Sesuai dengan sifat RUPS yang resmi dan penting, maka
acara rapat, formalitas/ketentuan rapat, dan keputusan-keputusan
rapat merupakan hal-hal penting yang dihormati dan diindahkan.
Bertolak dari kepentingan itu, dan sesuai dengan kebiasaan hukum
di acara rapat dan keputusan-keputusan rapat harus dibuat secara
notaril. Untuk itu maka dalam kegiatan Pasar Modal diperlukan
jasa notaris untuk melakukan hal-hal :
(i) Membuat berita Acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS. Peranan itu dilakukan oleh
notaris, bagi RUPS untuk go public maupun RUPS setelah
go public.
- Keabsahan persiapan RUPS. Penyelenggaraan RUPS harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan.
- Keabsahan dari para pemegang saham atau kuasanya yang menghadiri RUPS.
- Menjaga dipenuhinya ketentuan quorum yang dipersyaratkan dalam anggaran dasar.
(iii)Meneliti perubahan anggaran dasar.
Penelitian atas perubahan itu diperlukan untuk menjamin :
- Tidak ada materi pasal-pasal dalam anggaran dasar yang bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku;
- Menyesuaikan pasal-pasal dalam anggaran dasar untuk memenuhi ketentuan Pasar Modal dalam rangka
melindungi kepentingan pemodal khususnya pemegang
saham publik.
c. Konsultan Hukum
Jasa konsultan hukum sudah akrab dengan masyarakat.
Untuk siapapun ia bekerja, jasanya yang pasti adalah memberikan
hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena keahlian
dan integrasinya. Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan
pernyataan konsultan hukum itu sekurang-kurangnya meliputi :
(i) Akta pendirian/Anggaran dasar perusahaan beserta perubahan-perubahannya.
(ii) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.
(iii)Pemilikan izin usaha.
(iv)Status pemilikan atas aktiva perusahaan teruutama bagi aktiva (harta) tetap perlu diketahui status pemilikannya.
(v) Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga.
(vi)Gugatan atau tuntutan. Perusahaan atau direksi perusahaan dapat terjadi berhadapan dengan suatu perkara perdata atau
pidana.
d. Penilai (Appraiser)
Penilaian memberikan jasa profesional dalam menentukan
nilai wajar suatu aktiva. Suatu contoh yang sering dihadapi dapat
dikemukakan nilai kekayaan tetap (Fixed assets) perusahaan seperti
Suatu perusahaan yang melakukan penilaian kembali atas
kekayaannya akan mendapat kenaikan nilai kekayaan itu. Kenaikan
nilai kekayaan atau surplus revaluasi itu adalah juga modal
perusahaaan. Tambahan modal yang berasal dari surplus revaluasi
tadi tidak otomatis dapat dikapitalisasikan (dijadikan sebagai modal
disetor, atau dipakai untuk meningkatkan modal disetor). Dapat
menjadi dmeikian apabila ada keingainan dari perusahaan dan
ketentuan-ketentuan perpajakan dipenuhi. Peraturan perpajakan
menentukan bahwa atas surplus revaluasi dikenakan pajak
penghasilan, karena surplus dianggap dapat meningkatkan
kemampuan ekonomis.
Di Indonesia, jasa penilai diberikan oleh
perusahaan-perusahaan penilai yang memiliki tenaga profrsi penilai. Lain
halnya dengan luar negeri , jasa penilai langsung diberikan oleh
perseorangan yang mempunyai profesi penilai bersama asosiasi.
e. Konsultan Efek (Invesment Advisor)
Dalam rangka go public, calon emiten kadang-kadang
memberikan pendapat jasa menyangkut financial management,
meliputi antara lain :
(i) Pemilikan sumber dana, apakah melalui pasar modal, bank, lembaga keuangan bukan bank, dan lain-lain;
(ii) Jenis dana yang diperlukan, apakah kebutuhan dana akan dipenuhi dengan pinjaman atau equity (menerbitkan
saham);
(iii)Struktur Modal, bagaimana posisi pinjaman equity dan bagaimana pula jalan yang diambil untuk memenuhinya;
(iv)Mengantisipasi harga penjualan perdana saham. Untuk mengantisipasi harga perdana saham calon emiten dapat
meminta pendapat konsultan keuangan;
(v) Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan pada umumnya.
Di negara-negara yang sudah maju pasar modal dikenal ada
pihak yang menyediakan diri sebagai konsultan efek (investment
advisor). Jasa konsultan seperti ini dapat dimintakan pada
perorangan, tentunya yang profesional atau pada perusahaan yang
didukung oleh tenaga-tenaga profesional dibidang efek. Dalam hal
mau, baik investor perorangan maupun lembaga, terutama bagi
investor yang bidang usahanya khusus jual beli atau pengelolaan
efek.
2.6 PARA PELAKU DALAM PASAR MODAL
Lembaga yang dikelompokkan sebagai pelaku pasar modal,
sebenarnya adalah juga lembaga terkait dalam pasar modal.
Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus menerus, dan
merupakan yang tidak dapat dipisahkan dengan
kehidup-matiannya lembaga itu sendiri. Kegiatan lembaga terkait di pasar
modal bersifat formal dan hanya merupakan sebagaian kecil dari
kegiatan mereka secara keseluruhan, kecuali Bapepam yang
memang terlibat total seabagai pengatur. Lembaga-lembaga yang
menjadi pelaku pasar modal, adalah :
1. Emiten
Dilihat dari pihak yang memerlukan dana (modal), Pasal
Modal adalah wadah bagi perusahaan untuk memperoleh modal.
Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana jangka
panjang baik berupa modal sendiri (equity) maupun modal
Perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui
pasar modal dengan menerbitkan saam atau obligasi dan
menjualnya secara umum kepada masyarakat dinamakan emiten.
Masyarakat (persorangan atau lembaga) yang memberikan dana
kepada perusahaan dnegan membeli saham atau obligasi yang
diterbitkan dan dijual oleh perusahaan dinamakan pemodal
(investor). Perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk menarik
dana umumnya di dorong oleh beberapa tujuan untuk :
(i) Perluasan Usaha;
(ii) Memperbaiki Struktur Modal;
(iii)Untuk Melaksanakan Devestment atau Pengalihan Pemegang Saham.
2. Pemodal (Investor)
Orang atau badan yang melakukan penanaman modal
disebut investor atau pemodal. Dalam perusahaan yang telah
berdiri pemodal pertama adalah pemegang saham sendiri. Dialah
pionir pemodal dalam perusahaan itu. Apabila mereka memerlukan
modal untuk perluasan perusahaan yang mereka sendiri tidak dapat
memenuhinya, maka datanglah kesempatan untuk menawarkan
perusahaan mereka. Mereka (pihak lain) yang baru datang
meneyerahkan modalnya untuk perluasan perusahaan itu juga
dinamakan pemodal, seperti halnya pemodal sendiri. Penawaran
kepada pihak lain untuk ikut serta sebagai pemodal dapat dilakukan
oleh perusahaan dengan dua cara, yaitu :
Pertama, dengan menawarkannya terbatas kepada pihak
tertentu, yang menurut peraturan di Indonesia tidak melebihi
kepada 20 orang atau badan, dan penawarannya tidak dilakukan
melalui media masaa,
Kedua, dilakkan secara penawaran umum melalui pasar
modal dengan go public. Orang-orang atau badan yang tertarik
berpatungan modal sesuai dengan kemampuan masing-masing
kepada perusahaan, dengan membeli saham perusahaan itu juga
adalah pemodal (investor). Melalui pasar modal ada dua
kesempatan untuk menjadi pemodal :
(i) Kesempatan pada dasar perdana (primary market), yakni kesempatan antara saat izin dengan perjanjian emiten
(ii) Kesempatan pada pasar sekunder (Secondary market), yakni kesempatan setelah saham perusahaan di daftarkan di
Bursa.
Berdasarkan tujuannya, pemodal dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, yaitu :
(i) Pemodal yang Bertujuan Memmperoleh Deviden
Kelompok ini mengincar perusahaan-perusahaan yang
sudah sangat stabil. Keadaan perusahaan yang dimikian menjamin
kepastian adanya keuntungan yang relatif stabil.
(ii) Pemodal yang Bertujuan Berdagang
Harga saham-saham di Bursa Efek tidak tetap, dapat
bergerak n aik atau turun, terganrung pada kekuatan permintaan
dan penawaran. Perubahan harga itu menarik bagi beberpa
kalangan pemodal untuk mengambil posisi sebagai pedagang,
dengan memperjualbelikan saham-sahamdi Bursa. Kelompok ini
membeli saham tujuan utamnya untuk memperoleh keuntungan
dari seluruh positif harga beli dengan harga jual. Pendapatan
(iii)Kelompok yang Berkepentingan dalam Pemilikan
Perusahaan
Bagi kelompok ini yabg penting adalah ikut sertanya
mereka sebagai pemilik perusahaann. Pemodal ini cenderung
melikih saham perusahaan-perusahaan yang sudah punya nama
baik. Perubahan-perubahan harga saham yang kurang berarti, tidak
membuat mereka gelisah untuk menjualnya.
(iv) Kelompok Spekulator
Kelompok ini lebih menyukai saham-saham perusahaan
yang belum berkembang, tetapi diyakini akan berkembang dengan
baik. Pada umunya pada setiap kegiatan pasar modal spekulator
mempunyai peranan untuk meningkatkan aktivitas pasar, dan
meningkatkan likuiditas saham.
3. Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang berfungsi sebgai penunjang atau
pendukung beroperasinya pasar modal. Keberadaan lembaga
penunjang merupakan salah satu faktor penting. Beberapa sifat
(i) Perusahaan yang menawarkan efek, membatasi waktu penjualan efeknya, tetapi mengharapkan dana yanng
diinginnkannya dapat diperoleh dalam waktu yang
ditentukan;
(ii) Perdagangan efek mengambil tempat yang telah ditentukan, pada harti-hari tertentu dan jam-jam tertentu;
(iii)Barang yang diperdagangkan hanya surat-surat, kerena itu namakan surat-surat berharga.
(iv)Perdagangan surat-surat berharga itu dapat dilaksanakan apabila ada calon pemodal yang percaya pada emiten yang
mengeluarkan surat-surat berharga itu;
(v) Kepercayaan kepada emiten bisa timbul karena: 1. Faktor inernal perusahaan sendiri misalnya : reputasi komisaris,
reputasi direksi, kemampuan bekerja efisiensi, kemampuan
memperoleh laba dan sebagainya, 2. Faktor eksternal
perusahaan seperti : pesaing, keadaan ekonomi moneter,
keadaan perpajakan, keadaan politik, dan lain-lain.
4. Lembaga penunjang
Lembaga penunjang yang akan dibahas perannya dalam
a. Penjamin Emisi (Underwriter)
Penjamin emisi yang juga dikenal dengan nama underwriter
akan mengambil resiko untuk menjualkan saham. Kesanggupan
penjamin emisiitu mengandung resiko, maka sebelum meyatakan
kesanggupannya, penjamin emisi harus mempelajari dulu
kemampuan emiten, dan juga memperkirakann kemampuan
pemodal yang bakal tertarik pada saham/obligasi perusahaan yang
dijaminnya. Atas dasar kemampuan dua pihak itu, maka laku
tidaknya penjualan saham/obligasi itu akan sangat tergantung
dengan harga berapa saham/obligasi perusahaan dijual.
Dalam praktek penjamin emisi, pada umumnya dikenal
empat macam tipe penjamin emisi yaitu, Kesanggupan Penuh
(Full/Firm Commitment), Kesanggupan Terbaik (Best Efforts
Commitment), Kesanggupan Siaga (Standby Commitment), dan
Kesanggupan Semua atau Tidak Sama Sekali (All of None
Commitment).
b. Penanggung (Guarantor)
Dalam kehidupan sehari-hari posisi penanggung adalah
membutuhkan kepercayaan. Sebagai penengah yan meningkatkan
kepercayaan antara yang memberikan kepercayaan dan yang
membutuhkan kepercayaan juga berlaku di Pasar Modal.
Peranan penaggung itu semakin diperlukan jika
perbandingan utang dengan jumlah seluruh kekayaan perusahaan
melampaui tingkat perbandingan (ratio) yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
c. Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali anamat hanya diperlukan pada emisi obligasi.
Dalam hubungan penerbitan obligasi, pemberiamanat adalah
pemodal. Jadi wali amanat mewakili kepentingan pemodal.
Berkaitan denngan tugasnya itu maka wali amanat melaukan
beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut :
(i) Menganalisa kemampuan dan kredibilitas emiten.
(ii) Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan
jaminan.
(iv) Mengkuti terus menerus perkembangan
perusahaan emiten dan memberikan nasihat
kepada emiten.
(v) Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap
pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi.
(vi) Sebagai Agen Utama Pembayaran.
d. Perantara Perdagangan Efek (Pialang, Broker)
Pada hakikatnya jual beli saham adalah jual beli hak atas
perusahaan yang mengeluarkan saham yang bersangkutan.
Pemegang saham mempunyai hak sebagai pemilik perusahaan.
apabila diidentikan jual beli suatu barang di pasar, maka calon
pembeli saham harus datang sendiri keperusahaan,
mengamatisendiri perusahaan yang bersangkutan sebelum
diputuskan untuk dibeli atau tidak saham tersebut.
Menjadi pialang akan mnejadi perantara jual atau beli dari
pemodal. Pesan jual atau beli dapat disampaikan kepda setiap
pialang. Atas jasanya menjual maupun membelikan saham/obligasi
bagi pemodal, pialang mendapat balas jasa (fee), yang besarnya
ditentukan antara pemodal dan pialang.
Adanya harga yang berubah-ubah menjadikan Bursa Efek
menarik bagi beberapa kelangan pemodal. Bagi pemodal yang
optimis terhadap perkembangan suatu perusahaan emiten, justru
pada saat harga saham menurun, dia akan membeli saham
perusahaan tersebut. Dilatarbelakangi oleh pertimbangan optimis
itu saat dimasa depan saham-saham yang bersangkutan duyakini
akan meningkat harganya. Bila hal itu benar datang, berarti
pemodal akan memperoleh keuntungan dari kennaikan harga itu.
Keuntungan yang seperti itu yang dinamakan capital gain. Bagi
pemodal yang pesimis bila gerak harga saham mulai menurun maka
ia mulai mempertimbangkan untuk menjual sahamnya. Jadi apa
yang dilepas oleh pemodal yang pesimis akan ditangkap oleh
pemodal yang optimis. Hal itu merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan bahwa naik turunnya harga saham di Bursa adalah
suatu hal yang wajar-wajar saja.
g. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Diluar negeri ada perusahaan yang beroperasi dalam skala
besar yang hidup matinya tergantung pada kegiatan pasar modal.
saham-saham yang tercatan di Bursa Efek. Perusahaan yang seperti
itu dinamakan perusahaan surat berharga.
Dengan adanya securities company potensi penyerapan
dana emisi menjadi kuat, keaktifan perdagangan di pasar sekunder
akan meningkat. Demikian pula kemampuan lembaga underwriter
membentuk sindikat semakin kuat, sehingga memungkinkan posisi
underwriter secara keseluruhan menjadi kuat untuk menampung
keinginan perusahaan yang akan go public.
h. Perusahaan Pengolahan Dana (Investment Company)
Diluar negeri, di negara-negara yang masyarakatnya sudah
akrab dengan pasar modal, masalah seperti itu tidak menjadi
hambatan. Disana tersedia bloker/dealer yang profesional, dapat
bertindak sebgai penasihat modal. Konsultan efek juga ada, dan
yang besar lagi adalah invesment company yang kita terjemahkan
dengan nama Perusahaan Pengelola Dana. Perusahaan seperti ini
berbuat banyak bagi pemodal yang ingin terima jadi saja hasil
investasi di pasar modal. Pokoknya bila pemodal merasa tidak
mampu untuk menghitung resiko yang dihadapi dan ingin
berinvestasi dalam efek-efek, percayakan keinginannya itu kepada
i. Kantor (Biro) Administrasi Efek
Perusahaan-perusahaan yang telah melakukan emisi akan
menghadapi kegiatan yang lebih banyak dibandingkan dengan
sebelum ia menjadi perusahaan go public. Hal itu adalah
konsekuensi yang wajar dari go public.
Orang-orang yang jeli, yang tinggi naluri bisnisnya melihat
kebutuhan-kebutuhan unit khusus itu suatu keharusan dalam
kehidupan pasar modal. Maka datanglah meraka menawarkan jasa,
untuk melaksanakan kegiatan tambahan bagi emiten dan pemodal.
Mereka mendirikan kantor (biro) administrasi efek untuk
melaksanakan aktivitas yang diminta oleh emiten maupun
pemodal.
Adapun kegiatan kantor administrasi efek antara
lain :
(i) Membantu emiten dan penjamin emisi dalam
rangka emisi efek.
(ii) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan
pengalihan hak atas sahal para pemodal.
(iii) Menyusun daftar pemegang saham dan
pemegang saham (pembuatan daftar pemegang
saham) dapat diserahkan oleh emiten kepada
kantor administrasi efek.
(iv) Menyiapkan korespondensi emiten kepada
pemegang saham.
(v) Membuat laporan-laporan bila diminta oleh
instansi berwenang, katakanlah BAPEPAM.
2.7. KONSEP MODAL DALAM PASAR MODAL
1. Pasar Modal Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Modal
Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi
perekonomian nasional semakin menampakkan perannya dalam
menumbuhkankembangkan perekonomian nasional. Dukungan
sektor swasta dipasar modal merupakan kekuatan nasional yang
berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional.
Pemerintah yang menyadari arti penting pasar modal bagi
pembangunan nasional, melalui serangkaian paket deregulasi
berusaha mempermudah prosedur listing dan transaksi sekuritas.
Apabila tujuan deregulasi tercapai, perkembangan harga sekuritas
2. Manfaat Bagi Perusahaan yang Melakukan Emisi Saham
Manfaat yang dapat diperoleh dari emisi saham, antara lain,
adalah :
(1) Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan
terima sekaligus (tidak dengan termin-termin),
(2) Biaya go public relatif murah,
(3) Proses relatif mudah,
(4) Pembagian deviden berdasarkan keuntungan,
(5) Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat
masuk dalam manajemen,
(6) Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini
dapat memacu perusahaan untuk meningkatkan
profesionalisme,
(7) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
turut serta memiliki saham perusahaan, sehingga
dapat mengurangi kesenjangan sosial,
(8) Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go
public merupakan media promosi),
(9) Memberikan kesempatan bagi koperasi dan
(10) Selain itu konsekuensi yang harus diperhitungkan
adalah :
- Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure);
- Keharusan untuk mengikuti
peraturan-peraturan Pasar Modal mengenai kewajiban
pelaporan,
- Gaya manajemen perusahaan berubah dari
informasi menjadi formal,
- Kewajaiban membayar deviden.,
- senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat
pertumbuhan perusahaan.
3. Konsep Modal
Modal merupakan sejumlah dana yang menjadi dasar untuk
menndirikan suatu perusahaan. perusahaan menggunakan dana ini
untuk membelanjai aktivitas perusahaan dalam menghasilkan
produk barang dan jasa. Pendekatan untuk memahami modal ada
dua macam yaitu konsep modal keuangan dan konsep modal fisik.
Konsep modal keuangan dianut oleh sebgaian besar perusahaan
dala penyusunan laporan keuangan.
Pemeliharaan modal ada dua macam, yaitu konsep
Pemeliharaan modal keuangan, menurut konsep ini laba hanya
diperoleh kalu jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada akhir
periode melebihi jumlah finansial (uang) dari aktiva bersih pada
periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode.
Pemeliharaan modal fisik menurut konsep ini laba hanya diperoleh
kalau kapasitas produktif fisik (kemampuan usaha) pada akhir
periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode,
setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.
Jenis-jenis modal :
(1) Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan
yang sifatnya sementara di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
bersangkutan, modal tersebut merupan hutang. Modal asing atau
hutang ini dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan :
(i) Hutang Jangka Pendek (Short-term debt)
(ii) Hutang Jangka Menengah (Intermediate-term
debt)