• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISMA LEPISI 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISMA LEPISI 001"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PROSEDUR PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SELAMAT

SISWANTO TAHUN 2015

Diajukan Oleh : YULIA NPM : 2014.03.0100

UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

(2)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISMA LEPISI

JURUSAN AKUNTANSI

TANDA PESETUJUAN SKRIPSI

NAMA : YULIA

NPM : 2014.03.0100

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

KONSENTRASI : AKUNTANSI KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PROSEDUR PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SELAMAT SISWANTO PADA TAHUN 2015

Tangerang, November 2016

Mengetahui,

Ketua, Pembimbing,

(3)

Dagang PT. Selamat Siswanto Pada Tahun 2015 C. ix+ 75 halaman, Tahun 2016, 10 gambar

D. Pengendalian Intern,Prosedur, Piutang dagang, Penjualan

E. Evaluasi pengendalian intern digunakan agar dapat menilai apakah prosedur atas penjualan dan piutang dagang sudah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan sehingga dapat mencegah penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pihak intern perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dan lapangan. Setelah penulis menganalisa prosedur penjualan dan piutang dagang yang ada pada perusahaan, ditemukan beberapa kelemahan diantaranya belum adanya prosedur yang baik yang dijalankan perusahaan dan belum adanya perpisahan fungsi yang baik antara fungsi keuangan dan fungsi kasir,sehingga menyebabkan terjadinya penyelewengan dalam perusahaan.

F. 9 ( 2009-2016)

G. Dwi Okty Utama SE.,M.Akun

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ) Bisma Lepisi Tangerang.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Wisnu Tri Oka, MA,Ph D. Selaku Ketua Yayasan Widya Anindya. 2. Ibu Suhadarliyah, SE.,SS.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

( STIE ) Bisma Lepisi.

3. Bapak Ir. Arvadi Hutagalung, MM selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIE Bisma Lepisi.

4. Ibu Dwi Okty Utami, SE., M.Akun Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran serta kritik dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dosen-dosen pengajar di STIE Bisma Lepisi Tangerang yang telah

memberikan ilmu pendidikan yang sangat berguna bagi penulis. 6. Ibu Novi Wijaya selaku Manager Keuangan PT. Selamat Siswanto.

7. Mama, kakak-kakak yang telah memberikan motivasi dan dorongan yang sangat berarti bagi penulis.

(5)

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya.

Tangerng, 22 Oktober 2016

Penulis ,

Yulia

(6)

DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR……….... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar belakang... 1

1.2. Gambaran Obyek Penelitian... 2

1.3. Perumusan Masalah... 13

1.4. Pembatasan Masalah……….. . . 13

1.5. Tujuan Penelitian ... 14

1.6. Manfaat Penelitian……… 14

1.7 .Sistematika Penelitian...…….. 15

BAB II PEMBAHASAN... 17

(7)

2.3 Pengertian Sistem Pengendalian Intern... 39

2.4 Kerangka pikir... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45

3.1 Sumber Data... 46

3.2 Prosedur Pengumpulan Data... 47

3.3 Instrumen Pengumpulan Data... 48

3.4 Teknik Analis... 48

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 52

4.1 Prosedur Penjualan PT. SS... 52

4.2 Evaluasi SPI ProsedurPenjualan... 57

4.3 Prosedur Retur Penjualan... 58

4.4 Prosedur Piutang Dagang... 62

4.5 Evaluasi SPI Piutang Dagang... 64

BAB V PENUTUP... 69

5.1 Kesimpulan... 69

5.2 Saran... 70

(8)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Selamat Siswanto………. 5

Gambar 2.1 Bagan Alir Dokumen SPI……….. 23

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran……….. 44

Gambar 4.1 Flowchart Prosedur Penjualan………... 54

Gambar 4.2 Flowchart Prosedur Penjualan Bag Gudang……….. 55

Gambar 4.3 Flowchart Prosedur Penjualan Bag Keuangan……….. 56

Gambar 4.4 Flowchart Prosedur Retur Penjualan………. 60

Gambar 4.5 Flowchart Prosedur Piutang Dagang………. 62

Gambar 5.1 Flowchart Alir Dok Yang Di Sarankan………. 73

(9)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dalam dunia persaingan bisinis yang semakin ketat ini, perusahaan harus bertindak dengan cermat dalam menentukan kebijakan strategi usahanya dan memerlukan manajemen yang professional serta dapat mengambil keputusan dengan efisien dan efektif. Jika manajemen tidak memperoleh informasi yang cukup atau memperoleh informasi yang salah, maka pelaksanaan atas keputusan tersebut tidak akan efektif. Untuk memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya, manajemen membutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang baik. Sistem pengendalian intern disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen dalam proses pengambilan keputusan, baik yang menyangkut aspek perencanaan, pelaksanaan maupun aspek pengendalian kegiatan dalam perusahaan.

Penjualan merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi perusahaan, salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yaitu dengan melakukan transaksi penjualan, baik penjualan secara kredit maupun penjualan secara tunai. Dari penjualan, perusahaan mendapatkan sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang, sebagai dana operasionalnya dan untuk pengembangan organisasi perusahaan.

Transaksi penjualan secara kredit menimbulkan piutang dagang dan tentunya memiliki resiko yang besar, yaitu dapat menimbulkan piutang yang tidak

(10)

2

tertagih. Perusahaan perlu membuat suatu sistem pengendalian intern yang memadai atas penjualan, karena tidak akan ada artinya tingkat penjualan yang tinggi apabila tidak disertai dengan penerapan pengendalian intern atas piutang yang baik. Bukanlah hal yang luar biasa bila suatu perusahaan yang tingkat penjualannya tinggi tapi piutang yang tidak tertagihnya juga tinggi. Hal ini bisa saja terjadi karena lemahnya sistem pengendalian intern atas piutang pada perusahaan tersebut.

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk memilih judul “ ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PROSEDUR PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SELAMAT SISWANTO PERIODE 2015 ” 1.2 Gambaran Obyek Penelitian

1.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(11)

1.2.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi memegang peranan penting dalam suatu perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan perlu dibuat suatu struktur organisasi yang jelas, yang dapat menunjukan pembagian tugas dan wewenang setiap bagian sehingga dapat dicapai koordinasi dan kerjasama yang baik antara sesama karyawan, maupun antara pimpinan dengan bawahan.

Dalam penyusunan struktur organisasi dari suatu perusahaan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Tiap organisasi mempunyai tujuan

2. Wewenang dan tanggung jawab harus digambarkan dengan jelas, mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah

3. Tiap bawahan hanya mempunyai satu atasan

4. Struktur organisasi harus fleksibel, sehingga dapat diubah tanpa kesukaran Struktur organisasi merupakan salah satu unsure dari struktur pengendalian intern. Struktur organisasi akan bermanfaat dalam hal sebagai berikut :

1. Mempermudah melakukan control kepada setiap bagian 2. Menjelaskan bagian-bagian yang ada dari setiap perusahaan 3. Memperlancar kerjasama dan koordinasi antar bagian

4. Menjelaskan tingkat manajemen dan derajat atau posisi dari bagian-bagian yang ada

5. Menjelaskan hubungan kerjasama antar bagian yang satu dengan yang lainnya

6. Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab atasan dan bawahan 7. Sebagai pedoman dalam menyusun prosedur-prosedur

Ini berarti bahawa struktur organisasi mempunyai peranan yang penting dalam suatu organisasi perusahaan, dimana struktur organisasi yang baik akan berperan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

(12)

4

tanggung jawab cukup jelas sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

Berikut bagan struktur organisasi PT. Selamat Siswanto yang disusun berdasarkan organisasi garis dan staf.

Struktur organisasi Jenjang manajemen dapat dilihat sebagai berikut : 1. Direktur

(13)

1) Supervisor Produksi

b. Manajer Pembelian, yang dibantu oleh : 1) Supervisor Pembelian

2) Supervisor Gudang

c. Manajer Keuangan, yang dibantu oleh : 1) Supervisor Accounting

2) Supervisor Keuangan 3) Supervisor Pajak

d. Manajer Pemasaran, yang dibantu oleh : 1) Supervisor Sales

2) Supervisor Service

Sesuai dengan bagan struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang ada pada PT. Selamat Siswanto.

1. Direktur

Direktur harus memimpin dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan yang dibuat sendiri olehnya. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain :

a. Membuat garis besar tujuan atau target perusahaan bagi perkembangan perusahaan

b. Mengawasi kegiatan general manajer dan para manajer dalam melaksanakan operasional perusahaan

c. Meminta pertanggung jawaban general manajer dan para manajer atas pelaksanaan tugas mereka

d. Mengambil keputusan terhadap laporan yang diajukan oleh general Manajer

2. General Manajer

Tugas wewenang dan tanggung jawab General Manajer adalah sebagai berikut :

a. Memimpin, mengawasi dan mengarahkan para manajer dalam melaksanakan tugas

b. Menerima usulan program kerja dari masing-masing manajer pelaksana c. Meminta laporan dari para manajer pelaksana mengenai tugas yang

diberikan pada mereka sesuai dengan usulan program mereka d. Melakukan pemeriksaan atas kinerja para manajer pelaksana e. Membuat dan memberikan laporan kepada Direktur secara berkala

(14)

6

dijelaskan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari divisi-divisi yang membantu General Manajer.

a. Manajer Operasional

Tugas wewenang dan tanggung jawab manajer operasional adalah sebagai berikut :

1) Melakukan fungsi pengawasan atas kegiatan supervisor produksi

2) Melaporkan kepada general manajer segala sesuatu mengenai kegiatan operasional ( produksi )

3) Membuat perencanaan produksi

Dalam perusahaan ini, seorang manajer operasional dibantu oleh : a) Supervisor Produksi

Tugas, wewenang dan tanggung jawab :

1) Menjalankan rencana produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajer operasional

2) Melakukan pengawasan atas kegiatan produksi

3) Melakukan pengawasan atas kualitas barang-barang yang diproduksi 4) Melakukan pemeliharaan atas mesin-mesin produksi

5) Melakukan penilaian atas kinerja karyawan bagian produksi

6) Melaporkan tugas yang telah dilaksanakan kepada manajer opersional b. Manajer Pembelian

Tugas, wewenang dan tanggung jawab manajer pembelian adalah sebagai berikut :

1. Mengkoordinasi pelaksanaan pembelian secara efektif dan efisien

2. Menyusun rencana pembelian bahan dan barang-barang lain sesuai dengan rencana produksi

3. Mengkoordinasi persediaan yang ada digudang 4. Melakukan otorisasi PO

5. Mengawasi pelaksaan pekerjaan dari supervisor pembeliam dan supervisor

gudang

Manajer pembelian didalam menjalankan tugasnya dibantu oleh : b) Supervisor Pembelian

Tugas, wewenang dan tanggung jawab :

(15)

3) Memberikan laporan kepada manajer pembelian tentang segala tugas yang telah dilaksanakan

4) Mengawasi pelaksanaan administrasi pembelian sesuai dengan rencana

c) Supervisor Gudang

Tugas wewenang dan tanggung jawab :

1) Bertanggung jawab atas persediaan barang yang ada digudang 2) Bertanggung jawab atas pengiriman barang kepada customer

sesuai

dengan surat jalan

3) Mengatur jadwal pengiriman

4) Memberikan laporan kepada manajer pembelian mengenai persediaan barang

5) Mengawasi pelaksanaan administrasi gudang c. Manajer Keuangan

Tugas, wewenang dan tanggung jawab manajer keuangan adalah sebagai berikut :

1) Melakukan perencanaan dibidang accounting, seperti membuat laporan keuangann perusahaan

2) Melakukan perencanaan dibidang keuangan, seperti pembayaran hutang, tagihan-tagihan penerimaan dan pengeluaran kas lainnya.

3) Melakukan perencanaan dibidang pajak, seperti tax planning, penyusunan

SPT dan pelaporan keuangan pajak

4) Melakukan pengawasan atas prosedur yang berjalan dibagian keuangan 5) Memberikan laporan kepada Direktur atas kondisi keuangan perusahaan

Dalam menjalankan tugas, wewenang seorang manajer keuangan dibantu oleh :

a) Supervisor Accounting

Tugas, wewenang dan tanggung jawab :

1) Menyiapkan laporan keuangan baik 3 bulanan maaupun tahunan 2) Menyiapkan analisis atas laporan keuangan perusahaan

3) Melaporkan laporan keuangan dan analisis kepada manajer keuangan

b) Supervisor Keuangan

(16)

8

4) Menyiapkan rencana anggaran tahunan

5) Melakukan revisi atas rencana anggaran tahunan sesuai dengan keputusan Direksi

c) Supervisor Pajak

Tugas, wewenang dan tanggung jawab : 1) Menyiapkan rencana perpajakan 2) Membuat laporan akuntansi pajak

3) Menyusun SPT masa PPh 21 dan PPh 23 Orang pribadi serta PPn, PPh 21 dan PPh 25

4) Memberikan laporan mengenai pajak kepada manajer keuangan d. Manajer Pemasaran

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab manajer pemasaran adalah sebagai berikut :

1) Membuat perencanaan pemasaran 2) Membuat strategi pemasaran 3) Membiat analisis pemasaran

4) Mengevaluasi sistem pelayanan kepada konsumen 5) Membina hubungan baik dengan distributor

6) Bertanggung jawab langsung kepada General Manajer atas kegiatan pemasaran

Manajer pemasaran didalam menjalankan tugasnya dibantu oleh : a) Supervisor Sales

Tugas, wewenang dan tanggung jawab : 1) Membuat rencana penjualan 2) Meningkatkan jumalh customer

3) Membina hubungan baik dengan customer

4) Memberikan laporan kepada manajer pemasaran mengenai kondisi-kondisi penjualan

5) Memberikan training kepada sales b) Supervisor Service

Tugas, wewenang dan tanggung jawab :

1) Bertanggung jawab atas layanan purna jual kepada customer 2) Mengawasi staf bagian service dalam dan service luar 3) Melaporkan hasil kerja kepada manajer pemasaran. 1.2.3 Kegiatan Usahan Perusahaan

(17)

yang diperoleh dari hasil penyulingan Herba tanaman Mentha arvensis melalui proses kristalisasi. Menthol mempunyai sifat Cooling Senzation atau efek dingin setelah pemakaian, setelah dihirup, diminum atau setelah dioleskan pada kulit. Menthol ABC ini dibuat dari menthol Kristal 100 % dan tanpa campuran.

Dengan perkembangan sekarang PT. Selamat Siswanto bisa memproduksi kurang lebih 1000 unit Menthol dalam satu bulan untuk keseluruhan serta mampu bersaing dengan perusahaan obat lainnya.

1.3 Perumusan Masalah

Perusahaan yang diteliti oleh peneliti merupakan suatu perusahaan yang terus berkembang dan merupakan suatu perushaan yang berpotensi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama. Agar pimpinan perusahaan dapat mengarahkan dan mengendalikan perusahaannya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai supaya perusahaan dapat melindungi dan mengamankan harta kekayaannya, meningkatkan efisien kerja dan mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan yang diterapkan manajemen.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah yaitu :

1. Bagaimana prosedur penjualan dan piutang pada PT. Selamat Siswanto ? 2. Bagaimana pelaksanaan atas sistem pengendalian intern terhadap penjualan

dan piutang dagang pada PT. Selamat Siswanto ?

1.4 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti akan membahas tentang prosedur dan

(18)

10

Selamat Siswanto terkait penerapan sistem pengendalian penjualan kredit dan piutang dagang secara manual yang menyebabkan informasi penjualan kredit tidak akurat, relevan dan up to date.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini antara lain :

1. Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai prosedur penjualan dan pencatatan piutang dagang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian internal terhadap penjualan dan piutang yang diterapkan PT. Selamat Siswanto..

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat bermanfaat dalam membandingkan antara teori yang diperoleh dengan praktek yang terjadi, serta dapat menambah wawasan dalam masalah sistem penjualan dan piutang dagang.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bagi perusahaan yang mungkin bermanfaat bagi perkembangan perusahaan dan dapat memperbaiki serta meningkatkan pelaksanaan sistem pengendalian intern pada perusahaan.

c. Bagi STIE Bisma Lepisi

Diharapkan menjadi suatu refrensi untuk memahami analisis pengendalian internal penjualan dan piutang

1.7 Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami secara keseluruhan mengenai skripsi ini, maka penulis memberikan sistematika pembahasannya sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Membahas secara teoritis latar belakang, identifikasi masalah, Tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika pembahasaan.

(19)

Membahas secara teoritis tentang pengertian pengendalian intern, prosedur, penjualan, piutang dagang, tujuan dari pengendalian intern serta fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian mencangkup uraian mengenai tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, variable-variabel penelitian.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan hasil analisa dan pembahasan mengenai penerapan prosedur penjualan, piutang dagang serta kelemahan dan kelebihan dari sistem yang telah ada.

BAB V PENUTUP

(20)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Prosedur

Evaluasi terhadap pengendalian intern penjualan dilihat dari prosedur yang dijalankan oleh perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu prosedur kerja yang jelas untuk mendukung berjalannya sistem yang baik. Berikut beberapa definisi prosedur :

Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi ( 2016 : hal 5 ) :

“ Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahan yang terjadi

berulang-ulang.”

Sedangkan menurut Gatot Supramono dalam buku Perjanjian Utang Piutang

( 2013 : hal 3) :

“ Prosedur adalah sebagai urutan-urutan pekerjaan yang klerikal yang

melibatkan beberapa orang, yang disusun unutk menjamin adanya

perlakuan yang sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang

berulang-ulang.”

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal (yang meliputi menulis, menggandakan,

(21)
(22)

2.2 Pengertian Penjualan dan Piutang Dagang 2.2.1 Pengertian Penjualan

Salah satu kegiatan perusahaan untuk mendatangkan pendapatan adalah dengan cara melakukan transaksi penjualan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk membiayai kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang, sebagai dana operasionalnya dan untuk pengembangan organisasi perusahaan.

Berikut ini ada beberapa defines penjualan :

Menurut Henry Simamora dalam buku Akuntansi Manajemen ( 2012 : hal 152 ) “ Pendapatan sebuah perusahaan dagang dihasilkan dari penjualan

arang dagangannya. Pendapatan dari penjualan barang dagangan itu

biasanya disebut penjualan ( sales ) ”

Menurut Andry Aryanto dalam buku Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ( 2013 : hal 406 ) :

“ Penjualan adalah pesetujuan jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang atau jasa yang melibatkan penjual atau

pembeli ”

Menurut Jopie Jusuf dalam buku Analisis Kredit untuk Account Officer ( 2011 : hal 30 ) :

“ Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan akibat dari penyerahan barang atau jasa dari bisnis utamanya. ”

Penjualan merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi perusahaan, salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yaitu dengan melakukan transaksi penjualan, baik penjulan secara kredit maupun penjualan secara tunai. Sistem penjualan dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. Sistem penjualan tunai, terdiri dari : a. Prosedur order penjualan

b. Prosedur penerimaan kas c. Prosedur penyerahan barang

d. Prosedur pencatatan penjualan tunai e. Prosedur pencatatan penerimaan kas 2. Sistem penjualan kredit, terdiri dari :

(23)

e. Prosedur pencatatan piutang f. Prosedur penjualan

Dalam transaksi penjualan, penjual megalihkan hak kepemilikan barang

kepada pembeli. Pengiriman fisik barang biasanya berlangsung pada saat penjualan barang. Setiap transaksi barang haruslah didukung oleh dokumen bisnis yang memberikan bukti tertulis atas penjualan. Pita register kas ( cash register tapes ) merupakan bukti penjualan tunai, sedangkan faktur penjualan ( sales invoice ) merupakan bukti penjualan secara kredit. Perjanjian penjualan hendaknya menetapkan ketentuan-ketentuan mengenai biaya transportasi barang kepada pembeli.

Menurut Mulyadi ( 2013 ) Uraian bagan alir dokumen dari sistem akuntansi penjualan kredit :

1. Bagan Order penjualan

a. Menerima order dari pelanggan.

b. Berdasarkan surat order yang diterima dari pelanggan membuat Surat Order Pengiriman dan faktur.

c. Mendistribusikan Surat Order Pengiriman lembar pertama dikirim ke Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4, 5 dikirim ke bagian pengiriman, lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke bagian kredit, lembar 8, 9 diarsipakan sementara menurut tanggal.

d. Menerima Surat Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredit untuk diarsipkan permanan menurut abjad.

e. Menerima Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagian pengiriman pada surat order pengiriman lembar 9.

(24)

16

2. Bagian Kredit

a. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian Order Penjualan dilakukan pemeriksaan status kredit.

b. Memberikan otorisasi kredit.

c. Surat Order Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian order penjualan.

3. Bagian Gudang

a. Berdasarkan Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukan penyiapan barang.

b. Barang yang telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahan barang . c. Berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap ke dalam

kartu gudang.

d. Bersama dengan barang, Surat Order Pengiriman lembar 1 dikirim ke bagian pengiriman.

4. Bagian Pengiriman

a. Surat Order Pengriman dan barang yang diterima secara bersama dari bagian gudang serta Surat Order Pengiriman lembar 2, 3, 4,5.

(25)

d. Mengembaliakn Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagian Order Pengiriman dan lembar 3 diserahkan ke perusahaan pengangkutan.

e. Surat Oder Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanen menurut nomor urut.

5. Bagian Penagihan

a. Menurut faktur berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 yang diterima dari bagian order Penjualan.

b. Mengirim Faktur lembar 1 ke pelanggan.

c. Mengirim Faktur 2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 ke bagian piutang.

d. Mengirimkan Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan e. Mengirimkan Faktur lembar 4 ke bagian jurnal. f. Mengirimkan Faktur lembar 5 ke Wiraniaga

6. Bagian Piutang

a. Faktur yang diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap ke dalam kartu piutang.

b. Faktur dan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muat lembar 2 diarsipkan permanen menurut nomor urut.

(26)

18

a. Berdasrkan faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan dan faktur tersebut diarsipkan permanen sesuai nomor urut

b. Berdasarkan kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokok penjualan secara periodik.

c. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan membuat bukti memorial.

d. Bukti memorial dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagian jurnal. 8. Bagian Jurnal

a. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial direkap ke dalam jurnal umum dan diarsipkan menurut nomor urut.

b. Faktur lembar 4 direkap ke dalam jurnal penjualan kemudian diarsipkan.

2.2.2 Fungsi, Dokumen dan Prosedur Penjualan 2.2.2.1 Fungsi Yang Terkait Dalam Penjualan

Dalam perusahaan, bagian penjualan terdiri dari fungsi-fungsi yang terkait atau berhubungan satu dengan lainya yang merupakan bagian dari sistem akuntansi penjualan.

Menurut Soemarso S.R ( 2009 : 160 ) dalam prosedur penjualan terdapat beberapa fungsi terkait dan memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

(27)

faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

a. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang tekah dibayar harganya kepada pembeli.

b. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan atas penjualan.

2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan secara kredit menurut Mulyadi ( 2013 : 211 ) meliputi :

a. Fungsi Penjualan

Bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggang untuk menambhakan informasi yang belum ada pada surat order tersebut ( seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman ) meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.

b. Fungsi Kredit

Bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

c. Fungsi Gudang

Bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

(28)

20

menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang

e. Fungsi Penagihan

Bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi

c. Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Disamping itu juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kredit adalah :

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit. 3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. 4. Nama dan alamat pembeli.

5. Kuantitas produk yang dijual.

6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7. Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.2.2.2.Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit menurut Mulyadi ( 2013 : 214 ) adalah :

1. Surat order pengiriman

Merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan.

2. Faktur penjualan

(29)

pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. 4. Bukti memorial

Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan menurut Mulyadi ( 2013 : 218 ) adalah sebagai berikut :

1. Jurnal Penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. 2. Kartu Piutang

Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

3. Kartu Persediaan

Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan. 4. Kartu Gudang

Untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan digudang. 5. Jurnal Umum

Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

2.2.2.3.Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.

2. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

(30)

22

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli.

5. Prosedur Pencatatan Piutang

Fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu, mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6. Prosedur Distribusi Penjualan

Fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

7. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Fungsi akuntansi mencatat secara periode total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

2.2.3. Pengertian Piutang

menurut Agoes ( 2012 : 192 ) piutang adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Sementara menurut Boyton (2010) piutang meliputi jumlah yang harus dibayar pelanggan, karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka, wesel serta pinjaman dan bunga akrual atas saldo semacam itu

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pembeli telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahann jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada langganannya.

Dibawah ini beberapa definisi piutang dagang :

Sedangkan menurut Gatot Supramono dalam buku Perjanjian Utang Piutang ( 2013 : hal 3) :

“Piutang dagang adalah jumlah piutang dari pelanggan yang terjadi karena

transaksi penjualan barang / jasa. Umumnya piutang dagang memiliki jangka

waktu pelunasan 30-60 hari tergantung syarat kredit seperti n/30, n/45 atau

(31)

tertulis dari yang berhutang”

Menurut Dr.H.Muhammad Grade dan Said Khaerul dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 1 ( 2013: hal 60 ) :

“ Piutang adalah tagihan perusahaan terhadap badan atau seseorang akibat

adanya penjualan barang atau jasa dengan cara kredit. Dalam aktivitas

perusahaan yang normal, biasanya piutang usaha akan dilunasi dalam jangka

waktu kurang dari satu tahun, sehingga piutang usaha dikelompokan dalam

aktiva lancar.”

Menurut Tata Sutabri dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2010 : hal 126 ) : “ Piutang dagang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas barang

yang telah kita jual atau jasa yang kita berikan kepada.”

Piutang dagang terjadi karena adanya penjualan barang yang dilakukan secara kredit dan diperkirakan dapat ditagih dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang dagang biasanya akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, maka piutang dagang diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.

2.2.4 Prosedur Penerimaan kas dari Piutang Dagang, Dokumen serta catatan Akuntansi

2.2.4.1 Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang Dagang

(32)

24

Sistem penerimaan kas dari Piutang dibagi menjadi tiga cara, yaitu : 1. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan 2. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui pos

3. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui lock-box collection plan Berikut ini adalah penjelasan dari prosedur tersebut :

1. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalu penagih perusahaan. Bagian piutang memberikan daftar piutang yang suddah saatnya ditagig kepada bagian penagih untuk melakukan penagihan kepada debitur. Bagian penagih menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur dan menyerahkan cek kapada bagian kas. Kemudian bagian pengaihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang dan bagian kasa mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur lalu menyetorkan cek ke bank setelah dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.

2. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui pos

Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi kemudian debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuan melalui pos. bagian secretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur lalu menyerahkan cek tersebut kepada bagian kas dan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang. Bagian kas mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur dan menyetorkan cek ke bank setelah dilakukan endorsement oleh pejabat berwenang. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.

3. Prosedur penerimaan kas dari piutang melalui lock box xollection plan

(33)

ke PO box di kota terdekat. Bank membuka PO box dan mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan kemudian membuat daftar surat pemberitahuan untuk dilampiri dengan surat pemberitahuan yang dikirimkan ke bagian secretariat dan mengurus check clearing. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk mengkredit rekening pembantu piutang debitur yang bersangkutan dan menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian jurnal untuk dicatat didalam jurnal penerimaan kas.

Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen

Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah : 1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur

2. Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur 3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu

Dalam akuntansi piutang, secara periodic dihasilkan pernyataan piutang

yang dikirimkan kepada setiap debitur. Pertnyataan piutang ini merupakan unsure pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang. Dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada pada debitur, catatan piutang perussahaan diuji ketelitiannya dengan menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernataan piutang tersebut. Disamping itu, pengiriman pernyataan piutang secara periodic kepada para debitur akan menimbulkan citra yang baik dimata debitur mengenai keandalan pertanggung jawaban keuangan perusahaan.

(34)

26

2.2.4.2 Dokumen yang Digunakan dalam Prosedur Piutang Dagang

Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang ( Mulyadi, 2013 : 3) adalah :

1. Faktur Penjualan

Digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.

2. Bukti Kas Masuk

Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.

3. Memo Kredit

Digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan 4. Bukti Memorial

Digunakan sebagai dasar pencatatan penghapusan piutang 2.2.4.3 Catatan Akuntansi dalam Piutang Dagang

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang ( Mulyadi, 2013 : 108 ) adalah :

1. Jurnal Penjualan

Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.

2. Jurnal Retur Penjualan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.

3. Jurnal Umum

Digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.

4. Jurnal Penerimaan Kas

Digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.

5. Kartu Piutang

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.

Fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah :

(35)

berfungsi sebagai buku pembantu piutang.

2. Menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan mengirimkannya ke setiap debitur.

3. Menyelenggarakan catatatn riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.

2.3 Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Menurut Harmanto dalam Nugroho ( 2009 ) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegritaskan ke dalam sistem pembagian atau pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam organisasi perussahaan.

Sedangkan menurut Mulyadi ( 2013 : 6 ) menyatakan bahwa :

pengendalian intern adalah bagian dari sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keadalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”

2.3.1 Tujuan dan Fungsi dari Pengendalian Intern

Pengertian sistem pengendalian intern yang diberikan tercakup pula tujuan dari sistem pengendalian intern itu sendiri yang menurut Mulyadi ( 2013:163 ) dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian intern yang dilakukan oleh pihak manajemen mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Pengamanan atas harta milik perusahaan

(36)

28

penggelapan oleh karyawan, tindakan yang disengaja untuk menipu atasan demi keuntangan pribadi.

2. Menciptakan data akuntansi yang akurat atau tepat

Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan usaha. Penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Sebabnya adalah karena karyawan yang ingin menggelapkan aktiva juga perlu menutupi penipuan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi.

3. Peningkatan efisiensi operasional

Pengendalian intern dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mencegah kerja yang tidak perlu dan mencegah pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mengurangi sumber daya yang tidak efisien. 4. Mendorong dipatuhinya atau ditaatinya kebijakan manajemen

Dalam hal ini manajemen perlu membentuk peraturan dan ketentuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem ini pengendalian intern dimaksudkan untuk memastikan bahwa peraturan dan ketentuan ini ditaati oleh personal perusahaan.

Agar pengendalian berjalan dengan baik, maka perusahaan harus

mempunyai prosedur dan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas disini dimaksudkan bahwa struktur pengendalian intern suatu perusahaan terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang diterapkan untuk memberikan cukup kepastian akan sasaran dan tujuan perusahaan yang kan dicapai. Melihat tujuan pengendalian diatas , maka sistem pengendalian intern dapat dibedakan menjadi 2 macam sesuai dengan tujuannya menurut Mulyadi ( 2013 : 163 ), yaitu :

(37)

terutama untuk menjada kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

2. Pengendalian Intern Administratif

Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. b. Fungsi Pengendalian Intern

Fungsi-fungsi dari pengendalian intern yang diterapkan perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Mencegah hal-hal yang dapat membawa kerugian bagi perusahaan antara lain :

a. Penyimpangan

Misalnya : Laporan keuangan yang sengaja disajikan secara salah atau tidak menyajikan data yang sebenarnya.

b. Kecurangan

Biasanya menyangkut perbuatan tidak jujur, penipuan atau perbuatan lain yang sengaja merugikan orang lain, seperti pencurian uang atau aktiva lainnya secara langsung. Pencurian uang dengan jalan tidak mempertanggung jawabkannya sebagai penerimaan dan pencurian uang dengan jalan melakukan pengeluaran yang tidak sah.

c. Pemborosan

Misalnya pemakaian aktiva tetap seperti mesin-mesin dan kendaraan secara berlebihan melewati kapasitas normal.

2. Mempermudah pengawasan terhadap barang-barang dari organisasi perusahaan dan mempermudah pengumpulan informasi-informasi penting yang dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan. 3. Mempermudah akuntan public untuk melaksanakan pemeriksaan atas hasil

kegiatan operasi perusahaan.

(38)

30

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Misalkan, adanya pemisahan fungsi antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan, suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindngan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya.

3. Prakterk yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, bisa dilakukan dengan cara :

a. Memberi nomor urut tercetak pada formulir

b. Pemeriksaan yang dilakukan secara mendadak ( tanpa pemberitahuan terlebih dahulu )

c. Transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi saja. d. Rotasi jabatan dan atau pengambilan cuti

e. Secara periodik dilakukan pemeriksaan fisik f. Adanya bagian internal audit

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab, antara lain bisa dilakukan dengan cara :

a. Menyeleksi calon karyawan sesuai dengan bidangnya b. Pengembangan pendidikan karyawan

2.4 Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian kerangka di atas, maka peneliti dapat menggambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Maksimalisasi Laba Tujuan Perusahaan

Kegiatan Operasional

Penjualan Barang

Sistem Infornasi Akuntnsi

Terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi

terhadap efektivitas pengendalian piutang

(39)
(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang terbatas akan suatu hal serta besarnya rasa ingin tahu manusia yang menyebabkan timbulnya pertanyaan-pertanyaan dan ketidak puasan akan apa yang telah dimiliki dan diketahui oleh manusia. Oleh sebab itu, muncullah penelitian-penelitian terbaru akan suatu hal disetiap tahun, bulan atau bahkan tiap minggunya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu dan ketidak puasan manusia.

Dalam menyusun sebuah laporan penelitian, seorang peneliti membutuhkan alat bantu yang digunakan sebagai alat atau instrumen penelitiannya. Serta membutuhkan data-data yang valid guna mendukung hasil dari penelitian peneliti tersebut. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengetahui dan memahami apa itu pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik-teknik pengumpulan data.

Menyusun instrumen pengumpulan data dan penelitian dilakukan setelah peneliti memahami apa yang menjadi variabel penelitiannya. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data (kualitatif dan kuantitatif). Karena tujuan akhir dari suatu ilmu atau pengetahuan adalah pengembangan dan pengujian teori. Sehingga apa yang diteliti oleh peneliti akan bermanfaat dan mampu mengembangkan serta menguatkan teori-teori yang telah ada sebelumnya

(41)

3.1 Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data primer

Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimana pun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lebih lama.

2. Data sekunder

(42)

kesenjangan-47

kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya

.pengeluaran uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder. Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh informasi lain selain informasi utama.

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu sumber data Sekunder yang diperoleh dari PT Selamat Siswanto dengan jenis data internal dan bersifat Kulitatif dalam bentuk data Laporan Penjualan dan piutang.

3.2 Prosedur Pengumpulan Data a. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melihat serta mengamati obyek penelitian dan melibatkan penulis secara

langsung pada PT.Selamat Siswanto.

b. Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Disini dokumen yang dimaksud seperti surat jalan, invoice dan

memo retur PT. Selamat Siswanto

c. Studi Pustaka

(43)

cara membaca buku dan menganalisa serta mengolah, sehingga dapat disajikan sebagai data yang diperlukan oleh penulis.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan

penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan pengumpulan,

pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif. Dari

pengertian masing-masing kata tersebut di atas maka instrumen penelitian adalah

semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu

masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data

secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau

menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa

disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai

variabel yang diteliti.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian

deskriptif kulitatif. Karena penulis menganalisa data yang dikumpulkan berupa

Invoice, surat jalan dan memo retur PT Selamat Siswanto

3.4 Teknik Analisis

(44)

49

1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.

2. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.

3. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun polapola pengarahan dan sebab akibat

(45)

4.1. Prosedur Penjualan pada PT. SELAMAT SISWANTO

Pengendalian intern pada PT. SELAMAT SISWANTO tercermin dalam prosedur sebagai berikut :

1. Bagian penjualan menerima order dari customer via telepon atau via sales dan mencatat ke dalam Surat Pesanan Barang (SPB) yang kemudian diserahkan ke bagian keuangan.

2. Bagian keuangan menerima SPB dari bagian penjualan kemudian memeriksa status kredit melalui Receivable Ledger dalam program Dac Easy Accounting dan memberikan otorisasi kredit untuk customer pada SPB tersebut dan diserahkan kembali ke bagian penjualan.

3. Setelah mendapat otorisasi dari bagian keuangan, bagian penjualan membuat surat jalan rangkap 4 dan faktur penjualan rangkap 3 atas dasar SPB tersebut menggunakan program Dac Easy Accounting, kemudian bagian penjualan memberikan surat jalan lembar 1,2, dan 3 serta faktur penjualan lembar ke-3 ke bagian gudang. Surat jalan lembar ke-4 dan SPB diarsip, fatur penjualan lembar ke-1 diserahkan ke bagian keuangan, sedangkan faktur lembar ke-2 diserahkan ke bagian akuntansi.

4. Bagian gudang menerima surat jalan lembar ke-1, 2, dan 3 serta faktur penjualan lembar ke-3 dari bagian penjualan, kemudian bagian gudang menyiapkan barang sesuai dengan surat jalan tersebut dan mengirimkan barang kepada customer setelah surat jalan ditanda tangani. Setelah customer menerima barang pesanannya, surat jalan tersebut ditanda tangani oleh customer, kemudian surat jalan lembar ke-3 dan faktur penjualan lembar ke-3

(46)

53

diserahkan kepada customer, surat jalan lembar ke-1 diserahkan ke bagian keuangan sedangkan surat jalan ke-2 diserahkan ke bagian akuntansi

5. Faktur penjualan lembar ke-1 dan surat jalan lembar ke-1 akan dicatat ke dalam kartu piutang oleh bagian keuangan melalui program excel.

6. bagian akuntansi menerima faktur penjualan lembar ke-2 dan surat jalan lembar ke-2, kemudian mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan dalam program Dac Easy Accounting. Faktur dan surat jalan tersebut kemudian diarsip oleh bagian penjualan.

(47)
(48)

55

(49)
(50)

57

Untuk mengevaluasi pengendalian intern atas prosedur penjualan, maka dibuat kuesioner yang berhubungan dengan prosedur penjualan sehingga dapat diketahui sejauh mana prosedur yang dijalankan apakah sudah efektif. Berikut ini hasil dari kuesioner :

1. Dalam menjalankan prosedur penjualan dilakukan pemisahan fungsi antara bagian penjualan dan bagian gudang. Sesuai dengan fungsinya, bagian gudang mengeluarkan barang berdasarkan surat jalan yang dikeluarkan oleh bagian penjualan atas dasar pesanan dari customer yang dicatat ke dalam Surat Pesanan Barang (SPB) kemudian di input menggunakan program computer “Dac Easy Accounting”.

2. Perusahaan menggunakan daftar harga (price list) dalam menawarkan barang ke customer.

3. Semua order dari customer harus mendapat persetujuan dari staf yang berwenang, dalam hal ini adalah bagian keuangan. Bagian keuangan akan memeriksa riwayat piutang dari masing-masing customer yang memesan barang melalui Receivable Ledger dalam program Dac Easy Accounting, apakah customer tersebut diberikan kredit atau tidak.

4. Faktur penjualan dan surat jalan diberi nomor urut tercetak secara komputerisasi. Hal ini untuk menghindari pemberian nomor urut ganda untuk nomor yang sama dan menghindari kesulitan dalam pencarian data bila salah satu nomor tersebut hilang dan diperlukan.

5. Bagian gudang mengeluarkan dan mengirimkan barang ke customer selalu berdasarkan pada surat jalan yang dikeluarkan oleh bagian penjualan. Hal ini guna menghindari adanya kehilangan.

(51)

via sales. Hal ini dapat menyebabkan kekeliruan dalam memesan barang atau customer tidak mengakui pesanannya.

7. Surat Pesanan Barang (SPB) tidak diberi nomor urut tercetak. Hal ini dapat menyulitkan pengecekan bila suatu saat diperlukan.

4.3. Prosedur Retur Penjualan

Barang yang dipesan oleh customer dalam kondisi tertentu dapat mengalami kerusakan atau kualitas barang yang dipesan tidak sesuai dengan kebutuhan customer. Dalam hal ini barang yang dipesan dapat diretur atau dikembalikan.

Transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari customer. Pengembalian barang oleh customer diotorisasi oleh bagian penjualan dan diterima oleh bagian gudang.

Adapun prosedur retur penjualan dalam PT. SELAMAT SISWANTO adalah sebagai berikut :

1. Bagian penjualan menerima pemberitahuan retur penjualan dari customer kemudian customer mengirim barang yang akan diretur beserta bukti return. 2. Bagian gudang menerima barang yang diretur dari customer beserta bukti retur, kemudian barang tersebut dicek apakah sesuai dengan bukti retur atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan barang, bagian gudang membuat catatan barang return dan menyerahkan bukti retur ke bagian penjualan.

(52)

59

5. Bagian keuangan mencatat berkurangnya piutang customer berdasarkan nota kredit tersebut dalam Receivable Ledger dan di catat juga ke dalam kartu piutang.

(53)

4.4 Prosedur Piutang Dagang

(54)

61

prosedur piutang dagang dalam PT. SELAMAT SISWANTO adalah sebagai berikut :

1. Bagian keuangan menyiapkan faktur penjualan dan surat jalan yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, kemudian membuat tanda terima faktur rangkap 2 melalui program excel. Lembar 1 diserahkan kepada kolektor beserta dengan surat jalan dan faktur untuk ditagih, sedangkan lembar ke-2 diarsip.

2. Kolektor melakukan penagihan ke debitur sesuai dengan faktur yang diberikan oleh bagian keuangan dan menerima pelunasan piutang dari debitur. Jika faktur yang ditagih sudah lunas, faktur dan surat jalan tersebut diserahkan ke debitur. 3. Bagian keuangan akan menerima tanda terima faktur dan pembayaran piutang

debitur dari kolektor yang berupa uang maupun giro, kemudian membandingkan pembayaran yang diterima dengan tanda terima faktur. Selanjutnya bagian keuangan membuat bukti penerimaan kas dan bukti setoran untuk menyetor pembayaran tersebut ke bank. Setelah pembayaran tersebut disetor ke bank, tanda terima faktur, bukti penerimaan kas dan bukti setoran dicatat ke dalam kartu piutang dan di input dalam Cash Receipt pada program Dac Easy Accounting dan kemudian di arsip.

(55)

4.5. Evaluasi Pengendalian Intern Piutang Dagang

(56)

63

dapat diketahui sejauh mana prosedur yang dijalankan apakah sudah efektif. Berikut hasil dari kuesioner :

1. Penjualan kredit menyebabkan timbulnya piutang, piutang tersebut dicatat kedalam kartu piutang masing-masing customer dengan tujuan untuk mengetahui berapa total piutang masing-masing customer.

2. Dalam penerimaan kas dari debitur belum ada pemisahan fungsi yang baik, karena bagian keuangan masih memegang peranan sebagai kasir. Hal ini dapat terlihat mulai dari penerimaan kas sampai dengan penyetoran ke bank dipegang oleh bagian keuangan, sehingga dapat menyebabkan adanya penyelewengan atau kecurangan dalam perusahaan.

3. Pembayaran piutang customer kadang-kadang terlambat, hal ini disebabkan karena customer mengundur pembayaran dengan alas an belum cukup lama. 4. Pembayaran yang diterima dari penagihan disetor seluruhnya ke bank pada

hari yang sama karena untuk menghindari agar uang tersebut tidak hilang. 5. Bukti penerimaan kas tidak diberi nomor urut tercetak, hanya diberi nomor

secara manual sehingga dapat menyebabkan penggandaan nomor baik disengaja maupun tidak disengaja. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pencarian data.

6. Pengurangan piutang customer dalam kartu piutang dilakukan berdasarkan bukti penerimaan kas, karena pengurangan piutang harus sesuai dengan uang yang diterima guna menghindari penyelewengan atau kecurangan dalam perusahaan.

(57)

Berdasarkan hasil kuesioner dan pembahasan mengenai pengendalian intern atas prosedur penjualan pada PT. SELAMAT SISWANTO, penulis menemukan adanya kebaikan dan kelemahan sebagai berikut :

1. Kebaikan :

a. Perusahaan melakukan pemisahan fungsi dalam melakukan kegiatan penjualannya, yaitu antara fungsi penjualan dan fungsi gudang. Jadi bagian penjualan hanya mengeluarkan surat jalan dan faktur penjualan melalui program Dac Easy Accounting, sedangkan bagian gudang mengeluarkan barang sesuai dengan surat jalan yang dikeluarkan oleh bagian penjualan. b. Perusahaan menggunakan daftar harga (price list) untuk menawarkan suatu

produk kepada customer yang telah diotorisasi oleh manajer pemasaran. c. Semua order yang diterima oleh bagian penjualan harus selalu diotorisasi

terlebih dahulu oleh bagian keuangan dalam hal pemberian kredit kepada customer.

d. Faktur penjualan dan surat jalan diberi nomor urut tercetak secara komputerisasi, hal ini untuk menghindari pemberian nomor urut ganda dan menghindari kesulitan dalam pencarian data.

e. Bagian gudang mengeluarkan dan mengirimkan barang ke customer selalu berdasarkan pada surat jalan yang dibuat oleh bagian penjualan.

2. Kelemahan :

a. Bagian penjualan menerima order dari customer tidak dilengkapi dengan bukti PO dari customer karena bagian penjualan menerima order hanya via telepon atau via sales. Hal ini dapat menyebabkan adanya kekeliruan dalam memesan barang atau bahkan customer tersebut sebenarnya tidak memesan barang/tidak mengakui sudah memesan barang.

(58)

65

baik disengaja maupun tidak disengaja, dan dapat menyebabkan kesulitan dalam pencarian data.

Sedangakan berdasarkan hasil kuisioner dan pembahasan mengenai pengendalian intern atas prosedur piutang dagang pada PT. SELAMAT SISWANTO, penulis menemukan adanya kebaikan dan kelemahan sebagai berikut :

1. Kebaikan :

a. Timbulnya piutang dari penjualan kredit dicatat ke dalam kartu piutang berdasarkan jumlah yang tertera pada faktur penjualan, sehingga dapat dipastikan kebenaran jumlahnya.

b. Untuk menghindari agar uang dari pembayaran piutang customer tidak hilang, maka uang tersebut langsung disetor ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.

c. Pengurangan piutang customer berdasarkan pada bukti penerimaan kas sehingga tidak terjadi kecurangan dalam perusahaan.

2. Kelemahan :

a. Belum adanya pemisahan fungsi yang baik dalam penerimaan kas dari pelunasan piutang customer, karena bagian keuangan memegang peranan ganda sebagai kasir, mulai dari penerimaan kas sampai dengan penyetoran ke bank. Hal ini menunjukan suatu transaksi masih diselesaikan oleh satu fungsi saja.

(59)
(60)

BAB V PENUTUP

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian terhadap kegiatan operasional PT. Selamat Siswanto, penulis dapat menarik kesimpulan dan juga memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan evaluasi terhadap fungsi penjualan dan piutang dagang pada PT. Selamat Siswanto, dapat disimpulkan bahwa prosedur yang dijalankan masih belum berjalan baik dan pemisahan fungsi juga belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa kelemahan yang ada pada fungsi – fungsi yang terkait, diantaranya :

1. Dalam penjualan kredit, surat jalan dan faktur dibuat dan dikirim seacar bersamaan dengan barang setelah mendapat otorisasi dari manajer keuangan sehingga tanggal faktur terkadang tidak sesuai dengan tanggal pengiriman jika pengiriman tertunda atau tidak sempat terkirim pada tanggal tersebut. 2. Bagian keuangan memegang fungsi ganda sebagai kasir, sehingga dapat

menyebabkan penyalahgunaan wewenang. Hal ini menunjukkan belum adanya pemisahan fungsi yang baik.

3. Bagian gudang memegang fungsi ganda sebagai fungsi yang menyimpan atau mengeluarkan barang dan yang menerima barang, serta mengatur

(61)

pengiriman juga. Hal ini sangat tidak efektif karena semua tugas dilakukan oleh satu bagian.

4. Dalam penjualan kredit, bagian penjualan tidak menerima PO dari customer.Bagian penjualan membuat SPB berdasarkan pesanan customer via telepon atau via sales, hal ini dapat menyebabkan kekeliruan dalam memesan barang dan customer tersebut tidak mengakui pesanan barang tersebut.

5.2 Saran

Selain kesimpulan-kesimpulan diatas, penulis juga memberikan saran-saran kepada perusahaan yang diharapkan dapat membantu perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang, diantaranya :

1. Faktru penjualan sebaiknya dibuat setelah barang terkirim atau surat jalan sudah kembali, sehingga tanggal faktur penjualan sesuai dengan tanggal diterimanya barang tersebut oleh customer karena hal ini akan berpengaruh pada tanggal jatuh tempo pembayaran.

2. Pemisahan fungsi sebaiknya dilakukan dengan jelas, terutama antara fungsi keuangan, kas, gudang dan pengiriman sehingga dapat menghindari penyelewengan kekayaan perusahaan. Karena suatu transaksi yang diselesaikan oleh satu fungsi saja dapat menyebabkan kecurangan atau kelalaian satu fungsi sehingga pekerjaan tidak dapat ditangani dengan baik.

(62)

71

atau membeli barang. Karena dalam perusahaan ini, sering terjadi pengiriman barang yang ditolak oleh customer dengan alas an tidak memesan barang tersebut.

4. Bagian akuntansi seharusnya menyimpan faktur penjualan dan surat jalan sebagai bukti bahwa transaksi penjualan tersebut telah dicatat kedalam jurnal penjualan. Demikian juga nota kredit sebagai bukti terjadinya retur penjualan.

5. Sebaiknya dalam transaksi retur penjualan, bagian gudang dan bagian keuangan mendapat bukti retur sebagai bukti adanya retur dari customer.

6. Perusahaan harusnya mengambil langkah-langkah yang lebih baik agar waktu untuk pelunasan piutang menjadi lebih cepat, contohnya dengan memberikan potongan harga apabila debitur melunasi hutangnya 10 hari sebelum jatuh tempo dan sebagainya.

7. Bagian gudang harus membuat Laporan Penerimaan Barang ( LPB ) dalam retur penjualan dan mencatat ke dalam kartu gudang

8. Masing-masing sales seharusnya mendapat laporan stok per hari dari bagian penjualan, sehingga dapat mengetahui stok barang mana saja yang sudah habis dan yang masih banyak. Dengan demikian sales dapat menjual barang yang stoknya masih banyak.

(63)
(64)

73

DAFTAR PUSTAKA

Hutapea, Andry Aryanto.2011,Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit, Jakarta : Salemba Empat

Simamora, Henry.2012,Akuntansi Manajemen Edisi Tiga, Jakarta : Star Gate Mulyadi.2016, Sistem Akuntansi edisi 4, Edisi Ke Empat, Jakarta : Salemba

Empat

Mulyadi. 2016 Akuntansi Biaya, Edisi kelima, Cetakan ketujuh, Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Mulyadi. 2013, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.

Supramono Gatot. 2013,Perjanjian Utang Piutang, Indonesia: Prenada Media Grup.

Sukrisno Agoes. 2012, Auditing Pemeriksaan Akuntan, Jakarta : Salemba Empat Sugiyono.2013. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Bandung :

CV.alfabeta

(65)

Internal Control Questioner terhadapProsedurPenjualan

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakahdalamperusahaanterdapatpemisaha nfungsiantarabagianpenjualandanbagiangu dang?  2. Apakahperusahaanmenggunakandaftarharg a?  •

3. Apakah order

daripelangganharusdisetujuiolehbagiankeu angan?  • 4. Apakahfakturpenjualandansuratjalandiberi nomoruruttercetak?  • 5. Apakahsetiappengirimanbarangdidasarkan padasuratjalan?  • 6. Apakahdalamhalpemesananbarangterdapat

bukti PO dari customer?

Customer memesan via telepon& sales

7. ApakahSuratPemesananBarang (SPB) diberinomoruruttercetak?

 NomorSuratPemesanan Barangsecara Manual 8. ApakahSuratJalandanFakturPenjualan

(66)

75

nfakturpenjualan?

11. Apakahbarang yang direturoleh customer harusadabuktireturnya?

12. Apakahbarangretur yang

diterimaakandiperiksaolehbagiangudang?

13. Apakahbagianpenjualandalammembuat nota kreditharusberdasarkanpadabuktiretur yang diterimadari customer?

14. Apakah nota

kreditharusdiotorisasiolehmanajerkeuanga n?

15. Dalammencatatreturkedalamkartupersediaa nolehbagianakuntansi,

apakahharusberdasarkanpada nota kredit?

Diisioleh:

(67)

Internal Control Questioner terhadapProsedurPiutangDagang

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1. Apakahdalamperusahaandibuatkartupiutan g?

2. Apakahbagiankeuanganterpisahdaribagian kasir?

 Bagiankeuanganmemegan gperanankasir

3. Apakahsemuapiutangdibayarsesuaidengant

anggaljatuhtampo? 

Customer

terlambatmembayarpiutan g

4. Apakahpembayaran yang

diterimadaripenagihandisetorseluruhnyake bank padahari yang sama?

5. Apakahbuktipenerimaankasdiberinomorur uttercetak?

 Nomorbuktipenerimaankas manual

6. Apakahpenguranganpiutangdalamkartupiut angdilakukanberdasarkanbuktipenerimaan kas?

7. Denganadanyaketerlambatanpembayaranpi utangdaridebitur, apakahmempengaruhi cash flow perusahaan?

(68)

77

8. ApakahdalammembuatTandaTerimaFaktur harussesuaidenganfakturdansuratjalan yang akan di tagih?

9. Apakahdalammembuatbuktipenerimaankas danbuktisetoranharusberdasarkanpadatand aterimafakturdanuang yang diterima?

Diisioleh:

(69)

NPM : 2014.03.0100

Program Studi : AKUNTANSI

Konsentrasi :

Tgl. Persetujuan Outline :

Judul Skripsi : ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTER ATAS PROSEDUR PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SELAMAT SISWANTO TAHUN 2015 Dosen Pembimbing : Dwi Okty Utami SE., M. Akun

TANGGAL TOPIK YANG DIBAHAS/

TANGGAPAN/SARAN

PARAF

TANGGAL TOPIK YANG DIBAHAS/ TANGGAPAN /

SARAN

(70)

Tangerang, November 2016 Mahasiswa Dosen Pembimbing,

( Yulia ) ( Dwi Okty Utami SE., M. Akun )

Mengetahui, PUKET 1 Bid. Akademik

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM.. NOMOR 2806

Abstrak: Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran dalam setiap saluran pemasaran kubis, (2) saluran pemasaran kubis

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Pada praktikum kali ini dapat mengetahui cara identifikasi senyawa golongan obat alkohol, fenol, asam karboksilat, alkaloid dan basa nitrogen, sulfonamida dan barbiturat,

Kecamatan Martapura Barat Dalam Angka 2016 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Banjar.. Disadari bahwa publikasi ini belum sepenuhnya memenuhi harapan

Food bar adalah campuran bahan pangan (blended food) yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (a food bar form). Tujuan

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

[r]