• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 MEMANCARKAN INFORMASI PADA GELOMBANG MIKRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 6 MEMANCARKAN INFORMASI PADA GELOMBANG MIKRO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK GELOMBANG MIKRO

MEMANCARKAN INFORMASI PADA GELOMBANG MIKRO

Oleh TT 2D :

Dewi Sekar Putih

1231130042

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

(2)

BAB 6 MEMANCARKAN INFORMASI PADA GELOMBANG MIKRO

6.1 Tujuan

1. Mengenal beberapa metode modulasi pada osilator gunn 2. Membangkitkan modulasi pada diode pencampur

3. Memodulasi osilator gunn, melalui tegangan sumber 4. Mengevaluasi kualitas sinyal yang diterima

5. Menghasilkan demodulasi dengan detektor koaksial

6.2 Alat yang digunakan

1 osilator gunn 1 detektor koasial 2 waveguide , 250 mm

1 resitor terminasi dengan detector 2 horn antena

1 dual trace oscilloscope 1 multimeter digital

1 generator fungsi dengan sumber tegangan 1 kabel penghubung 1 m, 4 mm,merah 1 kabel penghubung 1 m, 4 mm,biru 1 kabel penghubung 1 m, 4mm, putih 2 kabel test,BNC/4 mm

1 kabel test , BNC to BNC

(3)

Memancarkan informasi pada daerah frekuensi yang tinggi,sering dipakai dalam sistem radio penghubung (radiolink). Keuntungannya adalah karena mempunyai bandwidth yang lebar , mempunyai sifat pengarahan yang baik dengan dimensi antenna yang kecil dan jarak cakupan yang luas (seperti transmisi satelit).

Kemampuan transmisi informasi,sinyal frekuensi tinggi yang akan ditransmisikan harus dimodulasi dengan sinyal informasi. Perbedaan yang mendasar adalah antara amplitudo dan modulasi frekuensi. Dalam pemakaian bidang sempit, modulasi amplitudo (yaitu dengan perubahan besaran tegangan pada frekuensi tinggi). Bila deode pembangkit gelombang mikro dimodulasi amplitudo , akan juga dihasilkan modulasi frekuensi yang didinginkan. Karena itu lebih baik menggunakan elemen terpisah untuk osilator (diode gunn) dan modulasi (PIN diode).

Dalam percobaan ini , tegangan catu osilator gunn , digunakan untuk menghasilakan AM/FM , juga pada diode dihubungkan osilator gunn,yang mana terjadi perubahan kapasitansi pada lapisan deplesi.

Frekuensi tinggi yang telah dimodulasi dapat dilihat dengan diode detektor pada terminasi resistor. Kemudian tegangan yang dihasilkan oleh diode, dapat ditampilkan pada osiloskop.

Sekarang ini pemakaian osilator gunn sring digunakan untuk pemakaian secara profesional maupun amatirr radio ,biasanya menggunakan diode varactor (variabel resitansi ) ,yang dapat membangkitkan frekuensi dengan rentangan yang lebar(400 MHz).

6.4 Langkah Percobaan

Susunlah rangkaian waveguide ,seperti diagram pada gambar 15 dan atur tegangan sumber 9 V.

(4)

lain dari osiloskop. Atur 0,5 V/div. Atur amplitudo generator fungsi 2 Vpp dan bandingakan sinyal pemancar dan penerima , dalam hal ini amplitudo dan fasanya. Tambahkan jarak antara pemancar dan penerima. Naikkan frekuensi sinyal menjadi 10 KHz dan atur bentuk gelombang sinyal. Amati kualitas transmisi dengan jarak 0.5 m. Naikkan tegagan ssinyal menjadi 3 Vpp. Apa pengaruh sinyal yang diterima,untuk sinyal sinusoida , segitiga dan gelombang kotak ?

2. Memodulasi osilator pada diode gunn.

Lepas kabel BNC dari osilator gunn dan hubungkan output generator fungsi ke soket modulasi “MOD” pada osilator. Letakkan pemancar dan penerimapada jarak 0.5 m dan amati apakah kualitas transmisi mengalami perubahan, bandingkan dengan langkah 1). Amati pengaruh sinyal yang diterima , juga pengaruh pada bentuk sinyal dan frekuensi.

3. Putar penerima 900. Catat dan amati perubahan yang terjadi serta berikan alasan

(5)

Lembar Kerja 1 Untuk Langkah 1)

Pada amplitude sinyal 2 Vpp dengan jarak 0,5 m tegangan DC5,1 mV yang diterima bersama dengan tegangan sinyal 4,6 Mv. Pergeseran fasa antara sinyal yang dipancarkan dan yang diterima kurang lebih 30 º.

Ketika jarak dinaikkan, pada frekuensi 10 kHz = 5,1 mV DC sinyal osiloskop sebesar 2,1 mV. Beda fasa yang dimiliki adalah 25.7 º.

Isikan dalam tabel , penilaian terhadap kualitas sinyal yang dikirimkan dalam hal frekuensi dan bentuk sinyal ( 1 = baik, 4 = buruk ).

1 kHz 10 kHz

Sinusoida 1 1

Segitiga 1 1

Kotak 4 4

Apa pengaruhnya apabila amplitude sinyal dinaikkan sampai 3 Vpp ?

Amplitudo dinaikkan, maka amplitude sinyal termodulasi juga akan ikut naik.

Lembar Kerja 2 Untuk langkah 2)

Pada amplitude sinyal 1 Vpp dan jarak 0,5 m , tegangan DC 5 mV yang diterima yang mana diatas tegangan sinyal 4,4 mV

Pergeseran fasa antara sinyal yang dipancarkan dan yang diterima kurang lebih 25º

Apabila jarak dinaikkan, ketika frekuensi 10 kHz adalah 4,9 mV DC, sinyal osiloskop

adalah 3 mV dengan beda fasa 10º.

Untuk langkah 2)

(6)

1 kHz 10 kHz

Sinusoida 1 1

Segitiga 1 1

Kotak 4 4

Evaluasi metoda modulasi , sebagaimana langkah 1) tentang kualitas , amplitude, dan bentuk frekuensi sinyal.

Kualitas yang dihasilkan jika menggunakan input sinyal sinus dan segitiga serta kotak adalah buruk. Apabila amplitude dinaikan, maka outputnya juga akan baik. Sedangkan, apabila frekuensinya dinaikkan maka bentuk sinyal akan semakin bagus.

Lembar Kerja 3

Untuk Langkah 2)

Menggunakan istilah “ baik “ dan “ buruk “ untuk evaluasi tabel dibawah ini :

Untuk langkah 3)

Bilamana penerima diputar 90 º, tegangan detector turun/naik 8,1 mV

(7)

Referensi

Dokumen terkait

kompleks pada sistem terintegrasi berdasarkan pendekatan analitik, komputasional atau eksperimental. 4) Mampu merumuskan solusi untuk masalah rekayasa kompleks pada

Sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN

1. Berwawasan Ekologi, Lingkungan dan Berkelanjutan mengandung pengertian bahwa dalam proses Pembangunan Kota dan Perencanaan Struktur Fisik Tata Ruang Wilayah Kota

Pengambilan data menggunakan rangkaian pada gambar 3 dilakukan dengan memvideo nilai yang tertera pada alat ukur, yaitu penerjemah termokopel untuk mendapatkan nilai

Dengan perkambangan teknologi smartphone, dibutuhkan konten berbasis web yang dapat disajikan melalui perangkat mobile tersebut. Oleh karena itu, dikembangkan juga

Stratifikasi vegetasi yang terbentuk pada tegakan daerah tangkapan air kelas hutan tanaman Taman Wisata Alam Gunung Meja hanya terdiri dari empat strata atau susunan tajuk yaitu B,

Hasil wawancara mahasiswa me- nunjukkan terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab miskonsepsi pada konsep genetika, diantaranya; penalaran mahasiswa yang salah,

timbulnya rasa identitas seksual, yaitu timbulnya rasa identitas seksual, yaitu timbulnya rasa identitas seksual, yaitu timbulnya rasa identitas seksual, yaitu rasa keingintahuan