IMAM BONJOL
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh: MERLINTA SEMBIRING
112101160
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MERLINTA SEMBIRING
NIM : 112101160
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL : SISTEMINFORMASIAKUNTANSI PENGELUARAN
DAN PENERIMAAN KAS PADA PT.BANK SUMUT
KANTOR PUSAT IMAM BONJOL
Tanggal : ……….2014 DOSEN PEMBIMBING
Dra.Nurzaimah,MM.Ak
NIP.19581114 198703 2 001
Tanggal : ……...2014 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
Dr.Yeni Absah, SE, M.Si
NIP. 19741123 200012 2 001
Tanggal : ……….2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Syalom,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia dans
pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN
KAS PADA PT. BANK SUMUT KANTOR PUSAT IMAM BONJOL”.Karya
tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Karya tulis ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan
arahan semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
a. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak ,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen
Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
c. Ibu Drs.Nurzaimah, MM.Ak selaku dosen pembimbing saya dalam
mengerjakan tugas akhir ini.
d. Seluruh Staff dan karyawan di Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol
Medan yang telah memberikan data dan keterangan selama penulisan Tugas
Akhir ini.
e. Kedua orang tua AyahdanIbu, kakak saya, serta teman-teman yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Medan,...2014
Penulis
KATA PENGANTAR... i
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 5
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan... 5
C. Sistem Informasi penerimaan dan pengeluaran kas ... 20
D. Sistem Informasi Akuntansi... 22
E. Kompenen Sistem Informasi Akuntansi ... 32
F. Sistem informasi yang digunakan pada PT.Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol... 33
G. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ... 34
H. Resiko Strategis dan Operasional... 46
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 52
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang usaha maupun di
bidang manufaktur bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal dan
tercapainya kontinuitas usaha.Bagi setiap perusahaan informasi itu sangatlah
penting, karena setiap perusahaan membutuhkan informasi sebagai sumber daya
bisnis yang vital bagi kelangsungan hidup perusahaan. Informasi juga berguna
untuk mengarahkan dan memperlancar kegiataan perusahaan dalam membentuk
pihak manajemen untuk mengambil keputusan dalam mendapatkan informasi
yang akurat, maka diperlukan kerja sama yang baik antara pihak yang
berkepentingan untuk mengetahui sejauh mana target yang telah dicapai oleh
perusahaan tersebut.
Kas adalah salah satu harta benda yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk melancarkan pekerjaan rutin dan sebagai modal kerja usaha untuk
menghasilkan suatu laba.Kas meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening giro
bank yang dimiliki perusahaan, serta elemen-elemen lainnya yang dapat
dipersamakan dengan kas.Sistem akuntansi sangat berperan dalam suatu
perusahaan karena akuntansi dapat memberikan informasi yang diperlukan
manajemen.Disamping itu dapat memberikan bantuan dalam menyajikan suatu
pertanggung jawaban keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
suatu perusahaan, melalui laporan keuangan antara lainnya neraca dan
perhitungan laba rugi. Berdasarkan informasi yang diberikan akuntansi,
manajemen dapat mengambil keputusan dan kebijakan serta pengawasan
dimaksud benar dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun
prosedur akuntansi yang baik.
Berdasarkan hal tersebut, penulis perlu menguji keefektifan sistem
informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan ini.
Maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan menyajikannya
dengan judul “ Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Dan Penerimaan Kas
Pada “ PT. Bank SumutKantor Pusat Imam Bonjol“.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan sistem
pengeluaran dan penerimaan kas pada PT.Bank SumutKantor Pusat Imam
Bonjol.
C. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memahami bagaimana pelaksanaan sistem pengeluaran dan
penerimaan kas pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian iniadalah :
a) Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan jika sewaktu-waktu peneliti diminta
memberikan penjelasan dan masukan mengenai sistem informasi
akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan kas pada PT.Bank Sumut
Kantor Pusat Imam Bonjol.
b) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan pada PT.Bank SumutKantor Pusat Imam
c) Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian yang sejenis
dimasa yang akan datang.
E. Metodologi Penelitian
Pada bab ini penulis menyajikan uraian mengenai suatu kerangka umum
penelitian, yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.
Penelitan adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan
masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertamyaan-pertanyaan
tertentu.Adanya metodologi penelitian ini adalah : lokasi penelitian, objek
penelitian, sumber penelitian,teknik pengumpulan data,sistematika
penelitian.
I. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada PT.Bank Sumut Kantor Pusat Imam
Bonjol.
II. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah “ Sistem Informasi
Akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan Kas pada PT.Bank Sumut
Kantor Pusat Imam Bonjol ”.
III. Data Penelitian
Data penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber asli ( tanpa
melalui media perantara ) baik dari individu maupun perorangan
seperti sejarah singkat perusahaan,struktur organisasi, hasil observasi
dan wawancara yang biasa dilakukan Penulis dan data penelitian ini
diperoleh secara tidak langsung ( melalui media perantara ) untuk
IV. Teknik Pengumpulan data
Untuk memperoleh data informasi yang akurat yang mengarah kepada
kebenaran yang diperlukan dalam pembuktian penelitian ini maka
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,melakukan tanya
jawab atau wawancara kepala bagian dan karyawan yang
bersangkutan untuk memperoleh informasi.
F. Sistematika Penelitian 1. Laporan Penelitian
Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu, bab pendahuluan, profil
perusahaan, pembahasan dan penutup.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika
penSelitian.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkasperusahaan, struktur
organisasi,uraian tugas, kinerja usaha terkini.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian mengenai Sistem
Informasi Akuntansi Pengeluaran dan Penerimaan kas pada PT.Bank
SumutKantor Pusat Imam Bonjol.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang dirangkum dari hasil
penelitian terhadap PT.Bank Sumut Imam Bonjoldan juga saran yang
ditujukan bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan dianggap perlu
A. Sejarah Berdirinya PT.BANK SUMUT
PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat BPDSU didirikan
di Medan Pada tanggal 04 November 1961 dalam bentuk Perusahaan Daerah (PD)
berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dengan sebutan BPDSU.
Pada tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah dan
sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965
bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar
pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dan sahamnya dimiliki oleh Daerah Tingkat I
Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara dan
Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara.
Sejalan dengan program Rekapitulasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus
diubah dari Perseroan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) agar saham
Pemerintah Pusat dapat masuk untuk mengembangkan dan di kemudian hari
saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I
Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada Tahun 1999,
bentuk hokum BPDSU diubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama
PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT.Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, Jl.Imam Bonjol No.18 yang didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan
Alina Hanum, SH, Notaris di Medan yang telah mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman Republik Indonesia No. C-8224 HT.01.01.TH99 tanggal
Modal Dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 Miliar. Dan Karena
pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15
Desember 1999 melalui Akta No.31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 500
miliar.Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan
H.Marwansyah Nasution,SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan
No.05, tanggal 10 November 2008 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam surat Keputusan Nomor AHU-87927. AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20
November 2008 dan telah beberapa kali mengalami perubahan.Dan telah
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 3
Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari 500 miliar menjadi Rp.1 trilyun.
Anggaran dasar terakhir, sesuai dengan Akta No. 16, tanggal 29 Oktober
2010 dan Akta Notaris No 3 tanggal 6 Desember 2010 mengenai pernyataan
Keputusan rapat, yang dibuat dihadapan Afrizal Arsad Hakim, SH, mengenai
pernyataan Keputusan Rapat PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.
Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02 Tahun 2011 tanggal 05 Juli 2011, dimana
modal dasar mengalami perubahan dari Rp.1Trilyun menjadi Rp.2 Trilyun.
PT.BANK SUMUT awalnya merupakan Bank Non Devisa yang kantor
pusatnya pertama kali beralamat di Jl. Palang Merah No.62 ( menyewa Ruko
Milik Sultan Negara) Pada tahun 1962, namun Bank Indonesia telah
Pada tanggal 7 September 2012 oleh pelaksana tugas Gubsu di Gedung Kantor
Pusat Bank Sumut.
Untuk posisi Desember 2013, Bank Sumut telah memliki jaringan
pelayanan sebanyak 460 unit di seluruh daerah Sumatera Utara dan Jakarta yang
terdiri dari:
a. Kantor Pusat 1 Unit
b. Cabang Utama 1 Unit
c. Kantor Cabang Konvensional 30 Unit
d. Kantor Cabang Syariah 5 Unit
e. Kantor Cab.Pembantu Konvensional 103 Unit
f. Kantor Cabang Syariah 17 Unit
g. Kantor Kas 12 Unit
h. ATM 233 Unit
i. Kas Mobil 23 Unit
j. Payment Point 35 Unit
Dari tahun ke tahun PT.Bank SUMUT mengalami peningkatan asset
sehingga untuk per 31 Desember 2013, Asset PT.Bank SUMUT adalah sebesar
Rp. 21.459 Milyar.
Logo merupakan cerminan jiwa dan identitas bagi PT.Bank SUMUT
merefleksikan visi dan misi yang telah ditetapkan serta mengandung makna yang
optimis, dinamis, professional, semangat tinggi dan memiliki kemampuan
antisiatif terhadap perubahan.Tujuan dari Logo PT.Bank SUMUT adalah untuk
menumbuhkan semangat dan meningkatkan kinerja, sehingga dapat menampilkan
citra PT.Bank SUMUT sebagai bank yang diandalkan .
Kata kunci Logo adalah “SINERGY” yaitu kerja sama yang erat sebagai langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal
kemauan kerja keras yang didasari dengan profesionalisme dan siap memberikan
pelaysanan yang terbaik. Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk
huruf “U” yang saling terkait bersinergi membentuk “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah penggambaran Bentuk Kerja Sama Yang Erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana Visi Bank
SUMUT yaitu “ menjadi Bank Andalan Untuk Membantu dan Menolong
Pertumbuhan Perekonomian dan Pembangunan Daerah di Segala Bidang Serta
Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Daerah Dalam Rangka Meningkatkan
Taraf Hidup Rakyat”.
Warna Orange sebagai symbol suatu hasrat untuk terus maju dan dilakukan dengan enerjik yang dipandu dengan warna Biru yang sportif dan professional sebagaimana Misi Bank SUMUT yaitu :” Mengelola Dana Pemerintah dan Masyarakat Secara Profesional Yang Didasarkan Pada Prinsip
Compliance (Prinsip-Prinsip Kepatuhan)”.
sederhana dan mudah dibaca.Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT
dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf capital guna lebih
Mengedepankan Sumatera Utara sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.
b) Visi dan Misi PT.Bank SUMUT 1) Visi
“Menjadi Bank andalan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”.
2) Misi
Misi adalah Serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencapai
sasaran jangka pendek organisasi. Misi PT.BANK SUMUT adalah
mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang
didasarkan pada prinsip-prinsip Compliance .
3) Statement Budaya PT.Bank SUMUT
Memberikan “PELAYANAN TERBAIK” merupakan tekad seluruh
personil PT.Bank SUMUT untuk memenuhi ekspektasi dan kepuasan
nasabah atas pelayanan yang diberikan.
4) MOTTO PELAYANAN
a. Berusaha untuk selalu Terpercaya
b. Enerjik dalam melakukan setiap kegiatan
c. Senantiasa Bersikap Ramah
e. Menciptakan suasana Aman dan Nyaman
f. Memiliki integritas tinggi
g. Komitmen penuh untuk memberikan pelayaanan terbaik
c) Tujuan PT.Bank SUMUT
Adapun tujuan dari perusahaan PT.Bank SUMUT adalah:
a. Menghasilkan Laba
b. Meningkatkan pertumbuhan dikuasai daerah di berbagai bidang
c. Meningkatkan taraf hidup rakyat
d. Memenuhi fungsi social dengan penyediaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat
e. Menyediakan produk dan layanan jasa yang kompetitif.
d) Fungsi PT.Bank SUMUT
PT.Bank SUMUT merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di Bidang
Perbankan yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju
pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang
melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber
pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank
Umum seperti dimaksudkan pada Undang-Undang 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998.
B. Struktur Organisasi PT.Bank SUMUT
Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan tugas
dan tanggung jawab dan kerjasama dari orang-orang yang terdapat didalam
sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara kerja mengatur
sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan kearah pencapaian tujuan.
PT.Bank SUMUT memiliki struktur organisasi didalam kepengurusannya
dimana struktur ini juga menunjukkan kemampuan GRdan tanggung jawab
setiap pegawai secara keseluruhan yang ada di PT.Bank SUMUT.
C. Uraian Tugas
1. Direktur Utama adalah kordinator pelaksanaanTugas Direksi dan
membawahi langsung Sekretaris Direksi dan Divisi Pengawasan.
Adapun yang menjadi tugas Direktur Utama adalah:
a. Menetapkan pembagian tugas diantara anggotaDireksi.
b. Menetapkan struktur organisasi perusahaanlengkap dengan
rincian tugasnya setelahmendapatpersetujuan dan atau
pengesahandari Dewan Komisaris atau Pemegang Saham.
c. Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAT danrencana-rencana
lainnya untuk disampaikan kepadaKomisaris dan RUPS.
d. Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatanDirektur
Kepatuhan, Operasional, Bisnis danSyariah, dan Pemasaran yang
dijabarkan dariRKAT dan RJPP.
e. Mengawasi pengalokasian tugas dan wewenangoleh
masing-masingDirektur kepada Pemimpin Divisi .
f. Membawahi langsung Divisi Pengawasan danSekretaris Direksi.
g. Menetapkan anggaran biaya untuk DivisiPengawasan dan
Sekretaris Direksi dalamrencana anggaran tahunan.
h. Mengendalikan program kegiatan di bidangPengawasan Umum,
Bidang PengawasanTeknologi Sistem Informasi dan
BidangPengawasan Kredit, dengan ketentuan danperaturan yang
i. Mengadakan serta memimpin rapat Direksisecara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaanprogram kegiatan masing-masing
Divisi, CabangUtama dan Cabang.
j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasisecara berkala
terhadap pencapaian target KeyPerformance Indicators (KPI)
serta merumuskantindakan perbaikan yang diperlukan.
k. Mengkoordinir pembuatan laporan manajementriwulan,
semesteran dan tahunan yang akandisampaikan kepada Dewan
Komisaris danPemegang Saham.
2. Tugas Pemimpin Bidang Akuntansi
I. Membantu Pemimpin Divisi dalam ;
a. Merumuskan kebijakan Bank dalam penerapan sistem
administrasi keuangan yang handal dan sesuai dengan
prinsip akuntansi berlaku.
b. Mempersiapkan, merancang, menelaah dan menyempurnakan
buku pedoman akuntansi Bank dan ketentuan intern Bank
sehubungan dengan perkembangan dan perubahan di Bidang
Akuntansi dan Keuangan.
c. Menyusun sistem dan prosedur akuntansi Bank dan
menjabarkannya menjadi rincian tugas unit organisasi.
d. Menyelengggarakan administrasi keuangan dan akuntansi
Kantor Pusat dengan menghimpun serta mengelola data
e. Merumuskan bentuk laporan berdasarkan sistem yang
berlaku untuk keperluan intern maupun ekstern sesuai dengan
kebutuhan ataupun ketentuan yang berlaku.
II. Membuat dan melaksanakan program kerja yang berhubungan
dengan Bidang Akuntansi.
a. Mengurus dan menyelesaikan perhitungan pajak penghasilan
Bank.
b. Menyelesaikan selisih rekening atas kantor pusat dengan
kantor cabang.
c. Menyusun laporan keuangan, berupa neraca, rincian laba rugi
kantor pusat dan gabungan Bank sesuai sistem yang berlaku
baik untuk keperluan intern maupun ekstern dan menyusun
serta menyampaikan laporan neraca publikasi bulanan dan
triwulan ke Bank Indonesia.
d. Mempersiapkan bahan-bahan yang berhubungan dengan
laporan keuangan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Bank setiap tahunnya.
e. Melakukan pemantauan dan pembinaan atas pos-pos neraca
laba rugi seluruh unit kerja Bank.
f. Membuat laporan neraca laba rugi Kantor Pusat dan
konsolidasi, baik secara berkala atau tahunan, sesuai dengan
g. Menyusun dan menyampaikan laporan ke Bank Indonesia
menurut bentuk dan prosedur yang ditetapkan Bank
Indonesia.
h. Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan
mengevaluasi kepatuhan staf dan pegawai terhadap
pelaksanaan Standar Opersional Prosedur dilingkungan
Bidang Akuntansi.
i. Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan tata kelola perusahaan
dilingkungan Bidang Akuntansi.
j. Memimpin, mengarahkan, membimbing, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut
dilingkungan staf dan pegawai Bidang Akuntansi.
k. Melakukan koordinasi dengan Pemimpin Bidang lain di
Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi maupun bidang /
unit kerja lain dalam pelaksanaan tugasnya.
l. Melakukan supervisi atas pekerjaan yang dilakukan oleh staf
dan pegawai dilingkungan Bidang Akuntansi.
m. Membuat dan membimbing staf dan pegawai dibidangnya
guna meningkatkan pengetahuan , keterampilan kerja dan
integritas.
n. Membuat memorandum, konsep surat dan laporan yang akan
o. Melaksanakan tugas – tugas lain sesuai dfungsi Bidang
Akuntasi.
III. Wewenang Pemimpin Bidang Akuntansi
a. Menilai manajemen kinerja staf dan pergawai Bidang
Akuntansi.
b. Memberi rekomendasi kepada Pemimpin Divisi atas izin
permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin
melanjutkan pendidikan staf dan pegawai Bidang Akuntansi.
c. Menandatangani atau memaraf surat-surat, memo dan
laporan-laporan lain sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Mengusulkan kepada Pemimpin Divisi terhadap pendidikan
dan latihan yang dibutuhkan staf dan pegawai dilingkungan
Bidang Akuntansi.
e. Melaksanakasn wewenang lain sesuai ketentuan yang
berlaku.
IV. Tanggung Jawab Pemimpin Bidang Akuntansi
1. Bertanggung jawab atas :
a. Pelaksanaan tugas dan wewenang Bidang Akuntansi
kepada Pemimpin Divisi.
b. Kebenaran laporan – laporan yang diterbitkan oleh
Bidang Akuntansi.
c. Penerapan standar operasional dan prosedur
d. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan Bidang
Akuntansi.
e. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank
Sumut dilingkungan Bidang Akuntansi.
f. Disiplin kerja staf dan pegawai dilingkungan Bidang
Akuntansi.
g. Keselamatan dokumen, arsip serta seluruh perlengkapan
inventaris yang berada dilingkungan Bidang Akuntansi.
A. Sistem
Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukkan pengertian
metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau kompenen yang saling
berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi dengan kata
lain sistem adalah sekelompok elemen – elemen lain yaang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Sistem menurut Mulyadi ( 2001 : 5 ) mendefinisikan tentang sistem adalah
Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari pengertian diatas menunjukkan
sudut pandang yang berbeda. Pengertian sistem itu sendiri terdiri dari subsistem
yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu dan
lebih ditekankan lagi pada sistem yang melaksanakan aktivitasnya dalam suatu
perusahaan. Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat
juga melayani beberapa tujuan. Sementara itu, sistem berkaitan erat dengan
prosedur dalam sistem akuntansi. Untuk itu perlu dibedakan antara sistem dan
prosedur. Menurut Mulyadi ( 2001 : 5 ) merumuskan bahwa : “ prosedur adalah
urutan kegiatan klerikasl, biasanya melibatkan orang dalam suatu departemen atau
lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang
terjadi berulang – ulang “ . Maka intinya, sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai sebuah
B. Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Mulyadi ( 2001 : 11 ) adalah suatu sistem yang
digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem menurut
Mulyadi (2001 : 5 ) mendefinisikan tentang sistem adalah Suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Definisi umum untuk informasi adalah seperti yang dikemukakan
oleh Davis ( 2001 : 24 ), bahwa : “ Informasi adalah kata yang telah diubah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi sipenerimanya dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan manfaatnya didalam pengambilan keputusan pada saat
ini maupun pada saat yang akan datang”.
a. Sistem informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan
usaha kondisi keuangan, penerapan manajemen resiko dan pemenuhan
ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan
Direksi.
b. Sistem pengendalian intern yang efektif sekurang – kurangnya menyediakan
data/informasi internal yang cukup dan peraturan yang berlaku, informasi
pasar ( kondisi eksternal ) dan setiap kejadian serta kondisi yang diperlukan
dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
c. Sistem pengendalian intern sekurang – kurangnya menyediakan sistem
informasi yang dapat dipercaya mengenai seluruh akivitas fungsional Bank,
terutama aktivitas fungsional yang signifikan dan memiliki potensi resiko
penggunaan data elektronik, harus dijamin keamanannya, dipantau oleh
pihak yang independen ( Divisi Pengawasan ) dan didukung oleh program
kontijensi yang memadai.
d. Bank sekurang-kurangnya mengorganisasikan suatu rencana pemulihan
darurat dan sistem back-upuntuk mencegah kegagalan usaha yang beresiko
tinggi. Prosedur, proses, dan sistem back-up harus didokumentasikan dan
dinilai kembali efektivitasnya secara berkala.
e. Bank sekurang-kurangnya memiliki dan memelihara sistem informasi
manajemen yang diselenggarakan, baik dalam sistem informasi elektronik
maupun bukan elektronik. Mengingat bahwa sistem informasi elektronik
dan penggunaan teknologi informasi tersebut mempunyai dampak resiko,
maka Bank harus mengendalikannya secara efektif guna menghindari
adanya gangguan usaha dan kemungkinan timbulnya kerugian Bank yang
signifikan.
C. Sistem Informasi Pengeluaran dan Penerimaan Kas
Sistem Informasi pengeluaran dan penerimaan kas merupakan hal penting
dalam mengidentifikasi, mengelompokkan, menghimpun, mencatat, dan
melaporkan khususnya di bagian kasir. Penerapan sistem informasi akuntansi
tersusun dengan sangat baik, sehingga unsur organisasi, otorisasi, dan prosedur
pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas berjalan dengan sangat baik.
Dari gambar diatas merupakan siklus PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam
Bonjol. Dapat disimpulkan bahwa transaksi di proses buku besar lalu dimuat
kedalam laporan keuangan.
1. Pengeluaran Kas
Sudah dapat dimaklumi bahwa kegiatan usaha untuk mendapatkan suatu
hasil selalu akan berdampak terhadap timbulnya biaya disisi lain. Untuk
kegiatan jasa – jasa bank ini juga diperlukan berbagai macam biaya baik
bersifat langsun maupun tidak langsung tergantung dari jenis kegiatan yang
ada. Adapun berbagai macam biaya yang mungkin timbul di dalam
penilaian pelayanan jasa – jasa kepada para nasabahnya antara lain : bunga
yang dibayar , hadiah , provisi dan komisi fee yang dibayar untuk
mendapatkan dana, koreksi pendapatan dana, beban umum dan administrasi,
beban personallia (gaji karyawan), kerugian penurunan nilai aktiva
produktif, beban lain – lain, beban non-operasional.
2. Penerimaan Kas
Seperti halnya kegiatan usaha liannya, di bank selalu membawa dampak
kepada pendapatan di satu pihak dan timbulnya beban biaya di pihak lain.
Mengingat jasa – jasa bank saat ini mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam kehidupan perbankan. Pendapatan dari jasa – jasa bank atau
yang lebih dikenal fee base income.
Ada beberapa bentuk pendapatan yang diperoleh dari proses pemberian
jasa-jasa bank kepada para nasabahnya antara lain : Bunga yang diperoleh,
administrasi, hasil deviden atau penyertaan, hasil operasional lainnya, hasil
jasa komunikasi, koreksi atas CKPN dan penyisihan penghapusan,
pendapatan non operasional.
D. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Deddi Nordiawan ( 2007 : 1 ) Akuntansi merupakan proses
mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan. Untuk itu Mulyadi ( 2001 : 3 ) mendefinisikan tentang sistem
akuntansi adalah sebagai berikut : “Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi Sistem Informasi Akuntansi tersebut, unsur suatu sistem
akuntansi pokoknya adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar
dan buku pembantu, serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian
masing – masing unsur sistem informasi akuntansi tersebut :
1. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (
didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir
sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah : faktur
penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dalam sistem informasi akuntansi
secara manual ( manual system ), media yang digunakan untuk merekam
pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas
( paper form ). Dalam sistem informasi dengan komputer ( computerized
system ) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke
dalam sistem pengolahan data seperti: papan ketik ( keyboard), optical and
magnetic characters and code, mice, voice, touch sensors, dancats.
2. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lalinnya. Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan
dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk
pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini
pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya ( berupa
jumlah rupiah transaksi tertentu )kemudian di – posting ke rekening yang
bersangkutan dalam buku besar.
3. Buku besar ( general ledger) terdiri dari reking – rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening – rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur –
unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening
menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai
sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
4. Buku pembantu ini terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir ( books
of final entry ), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah
data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan
buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan
akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam
buku – buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan
keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.
5. Laporan, hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan,
laporan biaya pemasaran, daftar umur piutang, daftar utang yang akan
dibayar. Laporan yang berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada
layar monitor komputer. Dengan kata lain sistem informasi akuntansi
dikemukakn oleh Nafarin data dapat diartikan juga sebagai kumpulan
karakter, fakta dari jumlah – jumlah yang merupakan masukan bagi semua
sitem informasi.
6. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa data yang berupa fakta atau
transaksi – transaksi perusahaan baru merupakan masukan. Oleh karena itu,
menjadi sebuah informasi. Adapun sistem informasi akuntansi masuk
kedalam bidang fungsional khusus organisasi. Dengan istilah – istilah
sebagai berikut :
a. Sistem informasi Akuntansi Manual
Menurut James M. Reeve ( 2009 : 224 ) sistem akuntansi dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan peranti lunak komputer
(komputerisasian). Memahami sistem akuntansi manual dapat
membantu dalam mengenali hubungan antara data akuntansi dengan
laporan akuntansi. Pengelolaan data yang dilakukan secara manual dan
untuk penyimpanan digunakan arsip – arsip yang banyak menghasilkan
tempat informasi akuntansi dihasilkan melalui suatu siklus akuntansi
yang dimulai dengan bukti transaksi dicatat dalam jurnal dan di posting
kebuku besar yang sesuai pada akhir akuntansi secara periosik (
bulanan, caturwulan, tahunan ) dibuat di jurnal penyesuaian kemudian
disusun laporan keuangan.
b. Sistem Informasi Akuntansi Komputer
Istilah sistem informasi akuntansi berbasis komputer manual setelah
adanya penggunaan secara luas dalam sistem akuntansi dengan
munculnya sebagai alat bantu dalam pemerosesan data, masalah
ketepatan perhitungan konsisten dan motivasi dalam pemerosesan data
dalam sistem informasi manual dapat teratasi.
c. Pembagian dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
1. Sistem informasi keuangan ( penerimaan dan pengerluaran )
2. Sistem informasi akuntansi manajemen
3. Sistem informasi akuntansi biaya
Adapun karakteristik sistem informasi akuntansi sebagai berikut :
1. Melaksanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data yang rinci
4. Terutama berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan yang minimal.
d. Tujuan dan ciri – ciri sistem informasi akuntansi
I. Tujuan sistem informasi akuntansi
Adapun tujuan umum pembangunan sistem informasi akuntansi
menurut Mulyadi ( 2001 : 19 ) adalah sebagai berikut :
a) Untuk menyediakan informasi akuntansi bagi pengelolaan
kegiatan usaha baru. Kebutuhan sistem perkembangan sistem
akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu
perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan
usaha yang telah dijalankan selama ini.
b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem
yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian,
maupun struktur informasinya.
c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
reliability)informasi akuntansi dan untukk menyediakan
catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
II. Ciri- ciri sistem informasi akuntansi
Untuk mengetahuui sesuatu itu sistem atau bukan, antara lain dapay
dilihat dari ciri-cirinya. Ada beberapa rumusan mengenai ciri-ciri
sistem, yang pada dasarnya satu sama lain saling melengkapi.Pada
umumnya ciri-ciri sistem tersebut adalah :
1. Menurut Elias M. Awad
a) Terbuka
Sistem bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat
terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataanya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan
terbuka jika berintegrasi dengan lingkungan dan
sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasi diri dari
pengaruh apapun dari lingkungannya.
b) Tertutup
Sistem bersifat tertutup jika mengisolasi diri dari pengaruh
adapun dari lingkungannya.
c) Subsistem
Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Yang
setiap subsistemnya terdiri dari subsistem yang lebih kecil
d) Saling ketergantungan
Diantara subsistem-subsistem itu terdapat saling
ketergantungan satu sama lain saling memerlukan. Satu
subsistem memerlukan masukan (input) yang
diperolehnya dari subsistem yang lain. Dengan kata lain
keluaran (output) satu subsistem diperlukan sebagai
masukan bagi subsistem yang lain. Dalam penyajian
informasi perlu dilihat kebutuhan apa saja yang
diinginkan, sehingga informasi tersebut menjadi
betul-betul berguna bagi sipemakai ataupun sipenerima.
Informasi erat hubungannya dengan data, informasi
berasal dari data. Data merupakan bentuk jamak dari
datum yang berarti kenyataan atau catatan.
Pentingnya keterangan-keterangan yang relavan dan tepat
waktu bagi manajer perusahaan sebagai sarana untuk
membuat keputusan dan pengawasan efektif. Dengan
tersedianya informasi yang relevan dengan masalah yang
dihadapi akan memberikan kemudahan bagi manajer
untuk membuat atau mengambil keputusan yang tepat.
Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih mempunyai arti, sedangkan
dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk
analisa dan pengambilan keputusan.
Informasi terdiri dari data yang terpilih, tergantung dan
disusun sesuai dengan kebutuhan pemakai data, masalah,
waktu tempat dan fungsinya. Informasi merupakan unsur
penting dalam suatu usaha baik untuk operasional mapun
dalam pengambilan keputusan. Informasi akuntansi juga
digunakanuntuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan
telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan, sistem
informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber daya
adalah sistem informasi yang didominasikan oleh sumber
daya manusia dikenal sebagai sistem informasu manual.
e) Self–adjustment
Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan
sendirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya ( self
-adjustment ). Kegiatan inti dimungkinkan karena adanya
sistem umpan balik atau balikan ( feed back).
f) Self-regulation
Sistem ini juga mempunyai kemampuan untuk mengatur
diri sendiri ( self-regulation ). Hal ini berkaitan erat
dengan kemampuan di atas.
2. Menurut A. Shrode serta dan voich jr
Sistem harus mempunyai tujuan sehingga perilaku atau
kegiatan mengarah pada tujuan tersebut. Istilah mereka
“purposiv behavior”.
b) Suatu sistem merupakan suatu “keseluruhan yang bulat
dan utuh”. Istilah mereka sistem memiliki “wholisme”.
c) Sistem itu memiliki sifat “terbuka”
Sistem saling berinteraksi dengan sistem yang lebih
luas/besar, yang biasa dinamakan lingkungan sistem.
d) Transformasi
Transformasi adalah suatu sistem yang mempunyai atau
yang melakukan kegiatan transformasi, kegiatan
mengubah sesuatu menjadi yang lalin, jelas sistem
men-transformasi-kan atau mengubah sumber – sumber
(masukan/input) menjadi keluaran (output) untuk
mencapai tujuannnya.
e) Mekanisme kontrol
Didalam sistem ada kekuatan pemersatu sehingga sistem
itu terpadu satu sama lain terkait jadi satu dan sistem pun
mampu mengatur dirinya sendiri.
e. Kebijakan dan peranan sistem informasi akuntansi
Adapun kebijakan praktek informasi akuntansi meliputi :
2. Kepedulian terhadap status ekonomi orang lain dalam bentuk
penata pelayanan dan pertanggung jawaban.
3. Kepekaan terhadap nilai kerja sana dan konflik dengan mendahului
konflik dan menghasilkan kerjasama yang ramah melalui
penggunaan teknik akuntansi manajemen.
4. Karakter akuntansi yang komunikatif dengan menyampaikan
pengalaman ekonomik melalui ungkapan akuntansi.
5. Penyebaran informasi ekonomi dengan menyediakan informai
ekonomik bagi pembuatan keputusan.
Adapun peranan sistem informasi akuntansi dalam pemecahan masalah
sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi menghasilkan beberapa output
informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar, laporan ini
sangat berharga dalam era keuangan dan pada tingkat manajemen
puncak.
2. Sistem informasi akuntansi menyediakan database yang dapat
digunakan dalam pemecahan masalah.
Pengelolaan data merupakan dasar bagi sistem – sitem pemecahan
masalah, langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer
bagi pemecahan masalah untuk manejer adalah menerapkan sistem
informasi akuntansi yang baik. Konsep batas sistem ini akan lebih MASUKAN
(Input)
PROSES KELUARAN
jelas jika digambarkan dalam sebuah model. Segala sesuatu yang
berasal dari sekitar sistem ( lingkungan ) masuk ke sistem.
E. Kompenen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa
komponen seperti orang, aktivitas, data, perangkat keras, perangkat lunak, dan
jaringan yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan
operasi sehari – hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk
pemecah masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.
1. Orang ( people)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau
sponsor sistem informasi ( system owner ), pengguna sistem ( system
user), perancang sistem ( system designer), dan pengembangan sistem
informasi ( system development).
2. Aktivitas
Sekumpulan aturan atau tahapan untuk membuat, memakai,
memproses, dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari
sistem informasi tersebut.
3. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak
berpengaruh langsung kepada pemakai atau disebut juga sebagai
4. Perangkat Keras ( Hardware)
Mencakup peranti – peranti fisik seperti komputer, printer, monitor,
hardisk, dll.
5. Perangkat Lunak ( Software)
Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang
memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data,
atau sering disebut program.
6. Jaringan ( Network)
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara
bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun
berbeda.
F. Sistem Informasi yang digunakan PT.Bank Sumut
Seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan oleh PT. Bank Sumut
menuntut sistem informasi yang meningkat pola peranan sistem pencatatan
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan untuk menjalankan operasi sangatlah
penting. Didalam menyajikan laporan – laporan keuangan pada PT. Bank Sumut
menggunakan aplikasi OLIB’s ( Online Integrated Banking System ) yang
dirancang secara cermat untuk membantu penerimaan dan pengeluaran kas itu
sendiri. OLIB’s merupakan suatu solusi core banking system bersifat
parameterized dan costomisbale yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bank
terutama yang terkait dengan perubahan business process yang bersumber pada
perubahan regulasi, ketentuan, maupun kebijakan lainnya. OLIB’s dikembangkan
oleh tim senior Collega yang selalu mengikuti ketentuan dan peraturan Bank
biaya, pelaporan dan sebagainya serta trend teknologi perbankan. OLIB’s juga
sudah mendukung untuk transaksi berbasis single currency maupun multi
currency. Setiap lini dalam perusahaan memiliki tanggung jawab masing – masing
dalam aplikasi OLIB’s sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Dimana Sistem
aplikasi OLIB’s terdapat organisasi Fungsi &Pengguna. Bank Sumut
memfasilitasi akses informasi data perusahaan kepada publik melalui : website
perusahaan:www.banksumut.com, media massa, mailing list, dan melalui kantor
cabang Bank Sumut.
G. Prosedur Pengeluaran dan Penerimaan Kas Pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol
Pada umumnya prosedur yang terdapat dalam suatu perusahaan dirancang
sedemikian rupa. Perancangan prosedur memerlukan penelitian yang seksama.
Sebelum merancang prosedur itu sendiri, termasuk tingkat kecermatan, penyajian
dan waktu. Rancangan prosedur yang telah disepakati dengan persetujuan
pimpinan perusahaan akan diuraikan dalam satu pedoman prosedur, berupa
kalimat – kalimat maupun arus dokumen, penerapan rancangan prosedur harus
disertai rencana penetapan yang meliputi aspek : akuntansi yang dipakai, formulir
– formulir, letak dan susunan suatu benda, pendidikan dan pelatihan pemakain
prosedur, koordinasi antar departemen serta jadwal penerapan prosedur. Menurut
Mulyadi (2001 : 5 ) “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang
-ulang.
I. Prosedur Pengeluaran kas
Adapun prosedur pengeluaran kas menurut Marshall B. Romney & Paul
bisnis dan operasional data terkait yang berhubungan demgan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa.
Menurut Mulyadi ( 2001 : 509 ), Pengeluaran kas dalam perusahaan
dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat
dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil).
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian
intern berikut ini :
a. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat
diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulisnpada
formulir cek. Dengan demikian pengeluaran kas dan cek menjamin
diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak
pembayar.
b. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan
transaksi pengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam
setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam
juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank
kepada perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan transaksi
kas perusahaan yang direkam di dalam jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas.
c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan
bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya
cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima
issuerakan secara otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak
yang menerima pembayaran. Cancelled check sebagai tanda terima
pembayaran lebih andal karena di dalam endorsement terkait pihak
bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar maupun
bagi penerima pembayaran.Didalam PT. Bank Sumut Kantor Pusat
Imam Bonjol memiliki prosedur pengeluaran sebagai berikut :
Gambar 2.1 Sumber :PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol
MULAI
MESIN ABSENSI
PETUGAS ABSENSI
DOWNLOAD ABSENSI
APLIKASI ABSENSI
DATA ABSENSI
PETUGAS ABSENSI
UPLOAD Data ke HRISSUMUT
HRISSUMUT
PETUGAS ABSENSI
Penjelasan :
1. Petugas Absensi melakukan download data absensi dari mesin absensi
dengan melakukan secure time attendance System atau Fingertec
TCMS V2 dengan cara berikut :
a. Tekan start pada desktop komputer
b. Pilih All program > secure time attendance system
c. Pilih secure attendance retrieve
2. Petugas absensi mengupload hasil data ke aplikasi HRISSUMUT
dengan cara berikut :
a. Pilih menu Absensi
b. Pilih menu Import Data > file mesin. Cari file yang akan diupload
dengan menekan tombol browser kemudian tekan open untuk
membuka file
c. Untuk melakukan konfirmasi tekan tombol submit
3. Petugas absensi mecetak daftar pembayaran uang makan setiap minggu
dari HRISSUMUT dengancara sebagai berikut :
a. Pilih menu absensi
b. Pilih menu laporan > uang makan
c. Entry tanggal mulai
d. Entry tanggal selesai
e. Entry tanggal pengurang
4. Petugas absensi melakukan simulasi perhitungan uang lembur dari
a. Pilih menu payroll
b. Pilih main menu simulasi > lembur simulasi
c. Entry dengan bulan lembur yang akan disimulasikan
d. Entry tahun bulan lembur yang akan disimulasikan
e. Tekan tombol “simulasi” untuk men-simulasikan lembur, hasilnya
dapat dilihat di sub menu berikutnya yaitu persetujuan
f. Entry dengan bulan rekap lembur pegawai/calon pegawai/pegawai
honorer
g. Entry dengan tahun rekap lembur pegawai/pegawai honorer
h. Tekan tombol “ SETUJU “ untuk menyetujui rekap lembur.
5. Petugas absensi mencetak daftar pembayaran uang lembur bulanan dari
HRRISSUMUT dengan cara sebagai berikut :
a. Pilih menu absensi
b. Pilih menu laporan > rekap lembur
c. Entry bulan yang diinginkan
d. Entry tahun yang diinginkan
6. Petugas absensi mencetak rekapitulasi absensi dari pegawai / calon
pegawai / pegawai honorer perunit kerja untuk setiap bulan dari
HRISSUMUT dengan cara sebagai berikut :
a. Pilih menu absensi
b. Pilih main menu laporan > rekap per-unit
c. Entry bulan yang diinginkan
e. Entry unti kerja yang diinginkan
7. Petugas absensi melakukan penarikan sisa data absensi dari mesin
absensi ke aplikasi absensi dua hari kerja sebelum tanggal pembayaran
gaji.
II. Prosedur Penerimaan Kas
Adapun uraian prosedur penerimaan kas menurut Mulyadi (2001:209)
sebagai berikut : prosedur penerimaan dokumen, departemen penerimaan
kas, departemen piutang, departemen buku besar.
a. Prosedur Penerimaan Dokumen
Penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan
bukti pembayaran. Dokumen ini bersifat informasi kunci yang
diperlukan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan. Dokumemn
ini merupakan bagian dari dokumen tagihan, yang pada saat
pembayaran dilaksanakn pelanggan merobek bagian bukti pembayaran
dan dikembalikan ke penjual bersama dengan pembayaran tunai.
b. Departemen Kas
Departemen ini mencocokkan kebenaran dan kelengkapan cek serta
bukti pembayaran. Setelah proses pencocokan, maka kasir mencatat
penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas termasuk penjualan tunai.
Penerimaan tunai lainnya dan penerimaan atas rekening tunai dicatat
c. Departemen piutang
Departemen melakukan posting bukti pembayarab pada rekening
dibuku besar pembantu piutang, setelah itu bukti diarsipkan untuk jejak
audit. Pada akhir hari, departemen piutang meringkas buku pembantu
piutang dan menyerahkannya kedepartemen buku besar umum.
d. Departemen buku besar
Departemen melakukan posting dari dokumen jurnal kekontrol piutang
dan kontrol kas, mencocokkan kontrol piutang dengan ringkasan
pembantu piutang dan arsip dari dokumen jurnal.
Adapun Prosedur Penerimaan kas (transaksi rekening tabungan
penyetoran tunai) pada PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol,
yaitu :
1. Nasabah
a. Mengisi slip / bukti setoran #2 dan ditanda tangani oleh
nasabah.
b. Menyerahkan slip / bukti setoran bersama dengan uang dan
buku tabungan kepada teller.
2. Teller
a. Terima slip / bukti setoran #2 dan buku tabungan dari nasabah,
kemudian diperiksa kembali kebenaran pengisiannya.
b. Hal- hal yang perlu diperiksa seperti :
1. Jumlah nominal dan terbilang
3. Nomor rekening tabungan
4. Nama pemegang rekening
c. Terima dan hitung jumlah uang yang disetorkan Nasabah
didepan Nasabah yang bersangkutan. Bila dianggap perlu
dapat menggunakan alat deteksi dan mesin penghitung uang.
d. Beri tanda check ( √ ), pada slip / bukti #2, bila uang yang
disetorkan telah sesuai kemudian disimpan yang telah
disediakan. Jika jumlah yang tidak sesuai beri penjelaan /
tanyakan kepada nasabah.
e. Posting pada aplikasi OLIB’s dengan cara sebagai berikut :
1. Pilih menu transaksi
2. Pilih sub menu transaksi
3. Pilih field kode cabang, pilih cabang sendiri sesuai dengan
slip / bukti setoran
4. Pilih field kode aplikasi “02” atau ”TABUNGAN”
5. Pilih field kkode TX ”201” atau ”SETORAN TUNAI”
6. Entry No. Rekening sesuai Slip / bukti setoran / buku
tabungan
7. Nomor warkat terisi otomatis terisi dari sistem
8. Keterangan TW “SET TUNAI” otomatis tampil dari
sistem
10. Setelah selesai melakukan cetak buku atau validasi pada
slip / bukti setoran dan buku tabungan kemudian keluar.
f. Jika nilai transaksi diatas kewenangan Teller, maka harus
diauthorisasi oleh Head Teller dan difia bayar oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Bubuhkan parah pada akhir validasi serta diparaf fan stempel
Bank pada slip / bukti setoran #2, serta diparaaf pada buku
tabungannya.
h. Teller menyerahkan buku tabungandan slip / bukti setoran #2
kepada nasabah.
i. Slip / bukti setorran #1 diteruskan kepada pelaksana
versifikasi/ checker untuk diversifikasi dengan terlebih dahulu
disetujui pleh PinSi / PinBag pelayanan nasabah / PinSi OPS
pada Capem kelas II serta Wapim pada Capem kelas
3. Nasabah
a. Menerima buku tabungan dan Slip / bukti setoran #2 yang
telah divalidasi dari teller
4. Pelaksana Versifikasi / Checker
a. Terima slip / bukti setoran #1 dari teller
b. Slip / bukti setoran #1 diversifikasi dengan aplikasi OLIB’s
dengan cara :
1) Pilih menu kewenangan administrator pembukuan
3) Pilih sub menu versifikasi transaksi keuangan
4) Pilih kode cabang sesuai slip / bukti setoran #1
5) Pilih kode aplikasi “02” atau “TABUNGAN”
6) Entry nomor rekening sesuai slip / bukti setoran
7) Pilih field D/K dan pilih “KREDIT”
8) Enty jumlah transaksi sesuai slip / bukti setoransetelah
yakin dienter dan dipilih “Y” pada layar konfirmasi, bila
berhasil maka akan tampil informasi :“Versifikasi
Transaksi Berhasil”
9) Pada akhir hari melakukan pencetakan laporan Hasil
versifikasi
c. Dokumen finansial ( transaksi keuangan ) setiap haridireuskan
kepada Kontrol Intern
d. Baik dalam finansial maupun dokumen administrasi sebelum
diteruskan kepada Kontrol Intern harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari PinBag/PinSi Operasional/PinSi
Akuntansi.
5. Kontrol Intern
a. Terima dokumen finansial ( transaksi keuangan ) seluruh
transaksi setiap harinya bersama laporannya dari pelaksana
b. Melakukan pemerikasaan secara umum terhadap
dokumen-dokumen tersebut dengan membandingkan hasil proses
aplikasi OLIB’s dengan ketentuan intern yang berlaku.
c. Hasil pemeriksaan kontrol intern setiap hari dilaporkan kepada
pemimpin cabang sedangkan temuan hasil pemerikasaaan
dibuatkan memo intern kepada bagian / seksi terkait untuk
dilakukan tindak lanjut perbaikan dan dilakukan monitoring.
d. Setelah pemeriksaan dan pelaporan selesai dilakukan maka
dokumen – dokumen seluruh hasil transaksi setiap harinya
dikembalikan kepada pelaksana versifikasi / checker untuk
difile.
e. Teruskan hasil temuan ( memo intern ) kepada bagian / seksi
terkait.
f. Laporan kontrol intern diteruskan ke divisi pengawasan
dengan tembusan Pemimpin Cabang.
g. Bubuhi paraf pada dokumen – dokumen tersebut sebagai
persetujuan telah dilakukan pemeriksaan.
6. Pelaksana Versifikasi / Checker
a. Terima kembali dokumen yang telah diperiksa Kontrol Intern.
b. Kemudian Filekan dikumen – dokumen tersebut pada tempat
yang telah ditentukan.
Seperti halnya kegiatan usaha lainnya, Bank selalu membawa dampak
sendiri menawarkan produk dan jasa kepada nasabah. Adapun jenis – jenis produk
yang tergolong kedalam penerimaan Bank Sumut antaralain :
1. Tabungan Martabe terdiri dari berbagai segmen yaitu :
a. Tabungan martabe umum diperuntukkan untuk umum.
b. Tabungan martabe gaji diperuntukkan untuk pensiunan pegawai dan
pensiunan dari Instansi Pemerintah/swasta/BUMN/BUMD.
c. Tabungan Martabe KPE diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS atau
pun pensiunan PNS.
d. Tabungan Martabe Mahasiswa khusus untuk mahasiswa.
e. Tabungan Martabe SUMUT Sejahtera khusus untuk Nasabah Debitur
Kredit Usaha Mikro.
f. Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM) khusus untuk
siswa/siswi yang kurang mampu.
g. Tabungan Martabe Valas adalah simpanan dalam mata uang asing.
2. TabunganKU merupakan jenis tabungan yang digunakan untuk
menumbuhkan budaya menabung.
a. Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) merupakan
produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank
Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.
Layanan Jasa Bank SUMUT yang ada saat ini adalah :ATM Bersama, Safe
Deposit Box, Mobile ATM, Payment Teller, Transaksi Antar Kantor, MPN
Prima, Layanan Setoran Uang Kuliah USU, Aplikasi Kas Daerah, Western
H. Risiko Strategis dan Risiko Operasional I. Resiko Strategis
1. Bank SUMUT telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait
pelaksanaan manajemen risiko, dimana :
a. Kebijakan dan prosedur tersebut telah didesain dan di
implementasikan dengan memperhatikan karakterisktik dan
kompleksitas kegiatan usaha, tingkat risiko yang akan diambil
dan toleransi risiko, profil risiko serta peraturan yang
ditetapkan bank Indonesia dan praktek perbankan yang sehat.
b. Prosedur dan proses manajemen risiko tersebut dituangkan
dalam pedoman pelaksanaan yang telah direview dan dikinikan
secara berkala untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi.
c. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko dimaksud telah
didokumentasikan secara memadai dan telah dikomunikasikan
kepada seluruh pegawai baik dengan cara mengirimkan/
menyampaikan dokumentasi pedoman dimaksud ke suluruh
unit kerja maupun melalui sosialisasi, pengarahan, dan
himbauan.
2. Bank telah memiliki limit risiko yang sesuai dengan tingkat risiko
yang akan diambil, toleransi risiko, dan strategi bank secara
keseluruhan dengan memperhatikan kemampuan modal Bank
untuk dapatmenyerap eksposur risiko atau kerugian yang timbul
sumber daya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku.
3. Limit tersebut telah dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh
pegawai dalam bentuk ketentuan Direksi baik berupa Surat
Keputusan maupun Surat Edaran dengan tujuan agar seluruh
pegawai mengetahui dan memahami batasan – batasan yang
diizinkan dalam melaksanakan kegiatan operasional tersebut.
Untuk mendukung seluruh proses manajemen risiko dimaksud,
Bank SUMUT telah menggunakan sistem aplikasi Risk
Management System Bank SUMUT ( RMS ) Bank SUMUT
sebagai sistem informasi manajemen risiko. Dengan menggunakan
sistem ini, seluruh proses manajemen risiko dilakukan secara
sistematis oleh sistem, sehingga menghemat waktu dan
menghasilkan informasi yang akurat dan terpercaya.
4. Bank SUMUT telah memiliki mekanisme persetujuan apabila
terjadi pelampauan limit. Besaran limit diusulkan oleh satuan kerja
operasional terkait, selanjutnya direkomendasikan kepada unit
kerja yang bertanggung jawab untuk mendapat persetujuan Direksi
atau Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangannya masing –
masing yang diatur dalam kebijakan internal Bank dan besaran
limit tersebut direview secara berkala untuk menyesuaikan
5. Limit tersebut secara berkala direview oleh Direksi dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko untuk menyesuaikan terhadap perubahan
kondisi yang terjadi.
II. Risiko Operasional
Risiko Opersional adalah Risiko yang tidak kecukupan dan tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan
adanya kejadian – kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
bank lemahnya sistem operasional dapat menyebabkan bank mengalami
kerugian, meningkatnya biaya operasional dan pada akhirnya
mengurangi laba usaha serta akan mengakibatkan terganggunya
kelancaran operasional dan mutu pelayanan yang akhirnya dapat
menurunkan kinerja dan daya saing bank.
Organisasi manajemen risiko operasioanal Bank Sumut berada pada
seluruh lini bisnis Bank dengan pemimpin unit kerja sebagai
penanggung jawabnya. Selain itu, untuk mengawasi jalannya kegiatan
operasional pada unit kerja Bank Sumut telah ditempatkan Kontrol
Internal yang merupakan perpanjangan tangan Divisi Pengawasan yang
bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
operasional sehari-hari sehingga risiko operasional dapat
diminimumkan. Selain itu, secara berkala Divisi pengawasan
melakukan audit kepada seluruh unit kerja operasional guna memeriksa
Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan
mengukur risiko operasional. Identifikasi dan pengukuran risiko
operasional dilakukan dengan menggunakan software manajemen risiko
dengan mengelompokkan seluruh kejadian risiko operasional dalam 7
katagori sesuai dengan item yang diharuskan oleh Basel – 2, yaitu :
1. Kecurangan Internal
2. Kejahatan Eksternal
3. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja
4. Klien, produk, dan praktek bisnis
5. Kerusakan aset fisik
6. Gangguan bisnis dan kegagalan sistem
7. Eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses.
Selanjutnya unit kerja operasional menginput data kejadian risiko
operasional yang terjadi pada masing – masing unit kerjanya pada
software Risk Management System ( RMS ) Bank Sumut. Data hasil
identifikasi dimaksud kemudian dikirimkan secara reguler kepada
satuan kerja manajemen risiko. Setelah semua data terkumpul, sistem
secara otomatis akan memproses data tersebut sesuai dengan proses
manajemen risiko yang untuk selanjutnya data dimaksud digunakan
untuk monitoring dan mitigasi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Mekanisme untuk memitigasi risiko operasional. Untuk mitigasi risiko
a. Melakukan proses identifikasi terhadap setiap event yang
berpotensi menimbulkan risiko dari setiap kegiatan operasional
Bank sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
b. Melakukan pengukuran seberapa besar dampak risiko operasional
yang ditimbulkan oleh event tersebut dan sekaligus melakukan
pemantauan seberapa besar pengaruh risiko operasional tersebut
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
c. Melakukan pengendalian / mitigasi terhadap risiko operasional
tersebut sehingga dampak risiko dapat diminimalisasi sedemikian
rupa.
Untuk pengelolaan risiko operasional, Bank telah melakukan antara
lain :
1) Menyusun kebijakan dan prosedur yang cukup untuk
mengidentifikasi sumber – sumber risiko.
2) Menggunakan sistem informasi yang dimiliki saat ini dimana
dinilai telah mampu untuk memantau kondisi risiko
operasional setiap saat diperlukan dengan menggunakan
software manajemen risiko.
3) Mengikutsertakan pejabat / pegawai Bank SUMUT pada
program – program pendidikan, pelatihan, maupun seminar
yang berhubungan dengan bidang tugas dan tanggung