Kelompok 5
Disusun Oleh :
Aditiyo Nugroho
Dian Rahmawati
Intan Muthia H
Syfaldi Astyan
XI – Broadcast
SMK Negeri 42 Jakarta
Pengertian
Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang
sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa
Nusantara. Pantun berasal dari
kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang
berarti "petuntun".
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang
sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa
Nusantara. Pantun berasal dari
Sejarah Adanya Pantun
Ciri – Ciri Pantun :
•
Setiap baris terdiri dari 8-10 suku kata.
•
Setiap bait terdiri dari 4 baris.
•
Setiap baris terdiri dari 4 kata.
•
Baris pertama dan kedua disebut sampiran.
•
Baris ketiga dan keempat dinamakan isi.
•
Mementingkan rima akhir dan rumus rima
itu disebut dengan ab-ab, maksudnya
bunyi akhir baris pertama sama dengan
Struk
tur
Teks
Pantu
n
Sampira
n
Sampira
n
Isi
Isi
Baris 1 /-a/ Baris 1 /-a/
Baris 2 /-b/ Baris 2 /-b/
Baris 1 /-a/ Baris 1 /-a/
Contoh Pantun :
Orang Sasak
pergi ke Bali
Membawa
pelita
semuanya
Berbisik pekak
dengan tuli
Tertawa si
buta
melihatnya
Orang Sasak
pergi ke Bali
Membawa
pelita
semuanya
Berbisik pekak
dengan tuli
Tertawa si
buta
Fungsi Pantun
Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan
sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga
alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang
makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang
berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan
dengan kata yang lain.
Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang
kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda
sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai.
Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir
dan bermain-main dengan kata. Seringkali bercampur
dengan bahasa-bahasa lain.
Jenis-Jenis Pantun :
A. Dilihat dari
Bentuknya :
- Pantun Biasa
- Pantun Seloka
(pantun berkait)
- Talibun
- Pantun Kilat
(karmina)
A. Dilihat dari
Bentuknya :
- Pantun Biasa
- Pantun Seloka
(pantun berkait)
- Talibun
- Pantun Kilat
(karmina)
B. Dilihat dari
Isinya :
- Pantun
Anak-anak
- Pantun Orang
Muda atau
Remaja
- Pantun Orang
Tua
- Pantun Jenaka
- Pantun
Teka-teki
- Pantun Nasehat
B. Dilihat dari
Isinya :
- Pantun
Anak-anak
- Pantun Orang
Muda atau
Remaja
- Pantun Orang
Tua
- Pantun Jenaka
- Pantun
Teka-teki
A. Dilihat dari Bentuknya:
1) PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga
disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke
dalam peti
Kalau ada kataku yang
salah
Jangan dimasukan ke
dalam hati
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke
dalam peti
Kalau ada kataku yang
salah
2) SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan
rusuh,
Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal
jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan, Ke mana untung diserahkan
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan
rusuh,
Ibu mati bapak berjalan Kayu jati bertimbal
jalan,
Turun angin patahlah dahan
3)
TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat
baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan
seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga
sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat
sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a –
b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak pun beli
sampiran
Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
4) PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
sekarang besi (a)
Dahulu parang,
Dahulu sayang
sekarang benci
(a)
Dahulu parang,
sekarang besi (a)
Dahulu sayang
sekarang benci
B. Dilihat dari Isinya :
1) PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2) PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
3) PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
4) PANTUN JENAKA
Contoh :
6) PANTUN NASEHAT
Contoh :
Kalau harimau sedang
mangaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
6) PANTUN NASEHAT
Contoh :
Kalau harimau sedang
mangaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
5) PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di
kaki
5) PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana