ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT .PP.LONDON
SUMATRA INDONESIA Tbk.
TUGAS AKHIR
M. ANSHARI ICHWAN 102407088
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2013
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT .PP.LONDON
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya
M. ANSHARI ICHWAN 102407088
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN
BAGERPANG PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : M. ANSHARI ICHWAN
NIM : 102407088
Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juli 2013
Diketahui Oleh,
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Prof. Dr. Tulus, M.Si. Drs. Open Darnius, M.Sc.
PERNYATAAN
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT.PP. LONDON
SUMATRA INDONESIA Tbk.
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali kutipan
dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2013
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang,dengan limpah karunia-Nya. Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judul Analisis permintaan deposito berjangka rupiah pada
Bank Umum di Sumatera Utara tahun 2010-2011.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs.Open Darnius ,M.Sc.
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas
akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs.faigiziduhu Bu’ulolo ,M.Si dan Bapak
Drs.Suwarno Ariswoyo ,M.Si.Phd dan Ibu Dra.Mardiningsih ,M.Si selaku ketua
dan sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, seluruh staff dan
Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan
rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Nizaruddin S.Pd,
Ibu Hayatati Lubis S.Pd, dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Lokasi Penelitian 3
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3
1.6 Metode Penelitian 3
1.7 Sistematika Penelitian 7
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Regresi Linier Sederhana 9
2.2 Regresi Linier Berganda 10
2.3 Kesalahan Standar Estimasi 14
2.4 Uji Regresi Linier Berganda 14
2.5 Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda 15 2.5.1 Koefisien Determinasi 15 2.5.2 Koefisien Korelasi 16
BAB 3 GAMBARAN UMUM PT.PP. LONDON SUMATRA
INDONESIA Tbk.
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 19
3.2 Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan 23
3.2.1 Tujuan Perusahaan 23
3.2.2 Visi Perusahaan 23
3.2.3 Misi Perusahaan 23
3.5 Struktur Organisasi Perusahaan 31
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Yang Diperoleh 41
4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 45
4.3 Kesalahan Standar Estimasi 46
4.4 Uji Regresi Linier Berganda 46
4.5 Koefisien Determinasi 48
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi. 16
Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Kelapa Sawit, Luas Lahan, Curah Hujan, 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya dengan sumber daya
alam dan dengan bermacam keunikan dan keindahan yang tersebar di seluruh
kepulauan Indonesia.
Negara Indonesia mempunyai stuktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi
tanaman kelapa sawit, sehingga dijadikan sebagai produsen kelapa sawit dunia.
Kelapa sawit memberikan nilai tambah devisa disektor non migas.
Hasil produksi usaha perkebunan kelapa sawit, selain sebagai bahan baku
industri minyak goreng, juga sebagai bahan baku industri oleochemical yang
cukup kompetitif dan luas. Oleh sebab itu, arah pengembangan produksi
perkebunan kelapa sawit selama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
dalam negeri dan ekspor. Seiring pesatnya perkembangan industri berbahan baku
hasil produksi kelapa sawit (CPO dan PKO), antara lain untuk biodiesel, maka
arah pengembangan produksi adalah pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam
negeri dan ekspor, sedangkan untuk kebutuhan biodiesel perlu dipersiapkan
pengembangan baru yang tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan peranan kelapa sawit, maka
dilakukanlah usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit. Dalam
hal ini penulis mencoba untuk menganalisa hasil produksi kelapa sawit dengan
hasil produksi kelapa sawit diantaranya adalah luas lahan, curah hujan, pemakain
pupuk, dan tenaga kerja.
Dari faktor yang ada, akan dianalisa bagaimana pengaruh dan hubungan
antara produksi dengan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan
metode Analisis Regresi Linier Berganda.
Dari uraian diatas, penulis memilih judul “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit di Kebun Bagerpang PT.PP.
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang timbul dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan
antara beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di kebun
bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Adapun faktor yang
mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit diantaranya adalah luas lahan, curah
hujan, pemakaian pupuk, dan tenaga kerja.
1.3 Batasan Masalah
Penulis membuat batasan permasalahan dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi produksi akasia, yakni penulis hanya mengambil dua faktor yang
dianggap paling mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yaitu pengaruh luas
lahan dan curah hujan terhadap produksi kelapa sawit di PT.PP. LONDON
SUMATRA INDONESIA Tbk. Lalu akan analisa secara regresi linier berganda
kenaikan produksi kelapa sawit, sehingga nantinya akan diperoleh persamaan
penduga yang layak digunakan.
1.4 Lokasi Penelitian
Pengambilan data melalui ijin PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
Yang berada di jln. Jend. Ahmad Yani no.2 , Medan, dan data diambil dari data
kebun bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA yang terletak di
Kec. Batu Lokong, Deli Serdang.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dalam pembahasan ini adalah untuk mengumpulkan dan
menganalisa data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan
suatu masalah sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipakai untuk
program kerja selanjutnya.
Dengan data yang ada, maka akan diketahui keadaan produksi kelapa sawit
yang dapat memberikan gambaran dan masukan pada perusahaan khususnya di
kebun bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Sedangkan
manfaat dari penulisan ini adalah : Dapat mengaplikasikan ilmu dengan
membandingkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu
Pengumpulan data bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari PT.PP.
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Data yang dikumpulkan tersebut
kemudian diatur, disusun
dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
Telah disebutkan bahwa ada dua hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu
membedakan dan menghubungkan, apabila yang ingin diketahui ada tidaknya
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain peneliti akan mengujinya lewat
eksperimen. Namun bila yang ingin diketahui adalah seberapa besar kekuatan
hubungan yang terjadi antara dua variabel atau lebih, maka studinya akan
menoreh pada hubungan. Menurut Tuckman (1976) studi hubungan yang
melibatkan regresi bukan studi tentang kualitas, oleh karena itu bila masalah yang
dirumuskan mengenai apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan
variabel Y, maka analisa yang didapatkan dalam pengujian hipotesi seperti ini
adalah regresi.
Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas
dan variabel tidak bebas. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering
digolongkan dalam variable bebas, sedangkan variable yang terjadi karena
variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas.
Teknik dan Analisa Data :
Metode yang digunakan adalah dengan metode hitung korelasi dan regresi.
a. Regresi Ganda
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel
dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel
prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya.
Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan
)
x
k sedangkan variabel tidak bebas dinyatakan dengan Yk
x
1,...,
variabel bebas (independent)Koefisien-koefisien
b
o,...,
b
kdapat dihitung dengan menggunakanpersamaan:
b. Kesalahan Standar Estimasi
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan
kesalahan standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya
kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi
untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin
estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas
sesungguhnya.
Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus:
c. Koefisien Korelasi Linier Ganda
Menguji keberartian regresi linier ganda dimaksudkan untuk meyakinkan
apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai
untuk membuat kesimpulan mengenai sejumlah peubah yang dipelajari.
Hipotesa:
Ho : Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.
H1 : Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua
Variabel yang mempengaruhi terhadap variabe lyang dipengaruhi.
d. Koefisien Korelasi
Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel
lain. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama
data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Untuk menghitung koefisien
bebas
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, lokasi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai konsep dan definisi dari
analisa regresi, sebagai landasan teori untuk diaplikasikan dalam
pengolahan data yang tepat.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah singkat
berdirinya perusahaan beserta struktur organisasi tempat riset
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data
angka yang telah diperoleh, hingga nantinya mendapatkan
kesimpulan.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini dipaparkan mengenai langkah-langkah pengolahan data
dengan menggunakan sistem komputerisasi.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan
matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal
dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya ada satu peubah
bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.
Pada dasarnya analisa regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisa yang
berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak
bebas (Dependent Variable) atau disebut juga variabel endogen dengan satu atau
lebih variabel bebas (Independent Variable) tau disebut juga variabel eksogen
µdengan maksud untuk menduga atau memperkirakan nilai-nilai dari variabel tak
bebas. Penentuan variabel mana yang bebas dan mana yang tak bebas dalam
beberapa hal tidak mudah dilakukan. Variabel yang mudah didapat Atau tersedia
sering digolongkan kedalam variabel bebas sedangkan variabel yang terjadi
setelah variabel bebas itu merupakan variabel tak bebas. Untuk keperluan analisis,
variabel bebas akan dinyatakan dengan
x
1,x
2,...
x
k(
k
1
)
sedangkan variabel tidakbebas dinyatakan dengan Y.
Regresi yang sederhana untuk populasi dengan sebuah variabel bebas yang
dikenal dengan regresi linier sederhana dengan model :
akan ditaksir harga-harga dan oleh a dan b sehingga didapat persamaan
regresi menggunakan data sampel :
Maka Koefisien untuk regresi linier sederhana dapat dihitung dengan
rumus:
Jika terlebih dahulu dihitung koefisien , maka koefisien dapat pula ditentukan
oleh rumus:
=
Dengan dan masing-masing rata-rata untuk variabel-variabel X dan Y.
2.2 Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis
regresi sederhana. Analisis Regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas
hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y atas nilai
X. Sering sekali dalam kehidupan sehari-hari terdapat suatu fenomena kehidupan
masyarakat yang bersifat kompleks, sehingga tidak cukup untuk menjelaskan
suatu kejadian hanya berdasarkan variabel penjelas tunggal atau hanya satu
variabel saja. Sebagai contoh, rata-rata indeks prestasi mahasiswa (Y) bergantung
pada banyaknya jam belajar ( ), jumlah SKS yang dibebankan ( , tingkat
intelegensi mahasiswa ( ) dan faktor lainnya. Secara umum, hasil pengamatan Y
Berdasarkan kenyataan ini, maka perlu dikembangkan model regresi
sederhana yang hanya melibatkan satu variabel penjelas atau variabel bebas,
menjadi model regresi berganda yang melibatkan lebih dari satu variabel penjelas
atau variabel bebas. Bentuk persamaan regresi linier berganda yang melibatkan
dua atau lebih variabel, yaitu :
Dengan :
= Pengamatan pada variabel tak bebas
xin = Pengamatan pada variabel bebas
b0 = Parameter Intersep
b1, b2,...,bn = Parameter Koefisien regresi variabel bebas
i = Pengamatan variabel kesalahan
Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linear berganda satu variable terikat
(variable dependent) dan tiga variabel bebas (variable independent). Bentuk
persamaan regresi linear berganda tersebut, yaitu:
= b0 b1 X 1i b2 X2i b3 X3i b4 X4i
Dengan:
= Hasil Produksi Kelapa Sawit
X1i = Luas Lahan
X2i = Curah Hujan
X3i = Tenaga Kerja
X4i = Dosis Pupuk
= Variabel-variabel sisa yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian
metode kuadrat terkecil,untuk meminimumkan nilai digunakan rumus :
– =
Sedangkan model penduganya :
- =
- ( )
)2
Fungsi tujuan meminimumkan error
= 2 ( - (
= 2 ( - (
= 2 ( - (
= 2 ( - (
= 2 ( - (
Untuk mendapatkan persamaan dari rumus-rumus diatas,perlu dicari turunannya
yaitu :
(
… pers (1)
(
(
… pers (3)
(
…pers (4)
(
…pers (5)
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, diperoleh lima persamaan oleh
empat variabel yang terbentuk:
+
Dengan b0, b1, b2, b3, b4 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil
pengamatan. Untuk menghitung nilai
2.3 Kesalahan Standar Estimasi
Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan
standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi
menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel
tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi,
makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan
nilai variabel tidak bebas sesungguhnya.
Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus:
1
Dengan: Yi adalah nilai data sebenarnya, Yi adalah nilai taksiran.
2.4 Uji Regresi Linier Berganda
Uji linier berganda ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sekelompok
variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Dalam hal ini
persamaan regresi diuji secara statistik apakah dapat dijadikan sebagai model
penjelas bagi fenomena yang terjadi dalam variabel tak bebas Y. Pengujian
persamaan regresi dengan menggunakan statistik F pada umumnya dirumuskan
sebagai berikut :
=
Dengan :
2
Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan hipotesa.
2. Taraf nyata yang digunakan.
3. Hitung Fhitung dengan menggunakan rumus diatas.
4. Untuk Ftabel, yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1 = k dan penyebut V2 = n – k – 1, dan α = 5% = 0,05 maka :
Ftabel F V V1; 2
Ftabel F k k n; 1
5. Kesimpulan : diterima jika : Fhitung Ftabel
ditolak jika : Fhitung Ftabel
2.5 Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda 2.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier
berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, adalah untuk mengetahui
proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau
diterangkan oleh variabel-variabel penjelas X yang ada dalam model persamaan
regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka ditentukan dengan rumus :
Dengan :
Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus :
R=
2.5.2 Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien (r) digunakan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tak bebas. Semakin besar nilai r maka makin kuat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Sebaliknya apabila
semakin kecil nilai r, berarti hubungannya semakin lemah pula.
Harga r berada diantara -1 dan +1. Jika r = +1, berarti ada korelasi positif antara
X dan Y, sebaliknya jika r = -1, berarti korelasi negatif antara X dan Y, sedangkan
jika r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y. Interpretasi harga r akan
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
R Interpretasi
0 Tidak ada korelasi
0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak Rendah
0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi
1 Sangat tinggi (korelasi sempurna)
Sumber : Hartono, M.Pd Statistik untuk penelitian
Untuk menghitung koefisien korelasi (r) antara dua variabel dapat digunakan
Dengan:
ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X
Xki = Variabel bebas
Yi = Variabel terikat
Untuk menghitung hubungan empat variabel dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
a. Koefisien Korelasi antara Y dan X1
b. Koefisien Korelasi antara Y dan X2
BAB 3
GAMBARAN UMUM PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sejalan dengan perkembangan sejarah perkembangan bangsa Indonesia, baik
masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa
pembangunan saat ini. Perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera
Utara yang dikenal dengan daerah perkebunan yang banyak mengalami
perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengambil kesempatan untuk
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang di daerah Sumatera Utara ini.
Kesempatan ini diambil oleh Horrison & Crossfield Ltd, yang berdiri pada
tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada
mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara
Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan seperti, Perusahaan Rubber
Company Ltd yang disahkan oleh Resident Sumatera bagian Timur. Dalam
rangka Konfersi UU Pokok Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 13/7/1.
Pada tahun 1962, perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan cara
memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini
maka dibentuklah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) didirikan dengan akte
pendirian No.93 tanggal 18 Desenber 1962 dihadapan Notaris Raden Kardiman di
Jakarta, dengan naskah No.20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapan
notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi
antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Inggris. Pemerintahan
Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan pengambilan alih
ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam
penguasaan dan pengawasan dari suatu badan pemerintah dengan nama BPPARI
(Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia) dan perusahaan
perkebunan ini namanya diganti menjadi PT PP Dwikora I dan II.
Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1967, diadakanlah
suatu perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Horrison & Crossfield Ltd
dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20
Maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan perjanjian ini adalah sebagai
berikut:
a. Pengembangan hak milik penguasaan dari Pemerintah Indonesia kepada
Horrison & Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah dikelolanya.
b. Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan
karet dan kelapa sawit serta proyek-proyek pangan yang dilaksanakan oleh
c. Instruksi Presiden No.28/U/1996 tanggal 12 Desember 1996 dan semua
pengaturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-perusahaan
asing di Indonesia.
d. UU No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan semua peraturan
lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia.
Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan
perusahaan tersebut oleh Pemerintah Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya
yaitu Horrison & Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan penggantian nama
kembali menjadi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Dalam perjanjian itu
disebutkan tentang hak-hak eksploitasi termasuk menguasai dan mensual hasil
produksi serta hak untuk menanam semua jenis tananaman.
Pada tanggal 21 November 1991, PT.PP. London sumatra Indonesia Tbk
melakukan merger dengan beberapa perusahaan, yaitu:
a. PT Nagodang Plantation Company
b. PT Sei Bulan Plantation Company
c. PT PP Bajue Kidoel
d. PT PP Sulawesi
Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT.PP. London
Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), status PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdasarkan surat Ketua
Pada tanggal 27 Juli 1994 kepemilikan saham PT.PP. London Sumatra Tbk
sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi
saham mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah Pan London Sumatra Plantation
dengan komposisi saham sebesar 47,23% Commerzbank (SEA) Ltd. Singapura
sebesar 5,83% dan sisanya 46,94% dimiliki oleh masyarakat.
Pada tahun 1996, PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk sudah go public
dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada bulan Oktober 2007,
Indofood Agri Resources Ltd (anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk) menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya
di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.
Perusahaan ini bergerak dibidang komoditas perdagangan dunia serta
memiliki jaringan pemasaran yang cukup luas baik domestik maupun
internacional yang meliputi Asia, Eropa, dan Amerika. Kegiatan usaha mencakup
pembudidayaan, permanen dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh,
serta pengolahan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Kelapa sawit ini dapat
diolah menghasilkan minyak goreng, sabun, kosmetik, minyak pelumas, hingga
bahan bakar minyak melalui balai penelitian Bah Lias. Perusahaan terbaik dan
menghasilkan keuntungan yang ditargetkan dengan tata kelola terbaik melalui
pencapaian stándar tertinggi dari mutu, keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan serta berkesinambungan.
3.2.1 Tujuan Perusahaan
Perusahaan ini mempunyai tujuan yaitu menjadi perusahaan terbaik dan
yang bisa menghasilkan keuntungan yang telah ditargetkan.
3.2.2 Visi Perusahaan
Perusahaan ini memiliki visi, yaitu menjadi perusahaan perkebunan yang
paling efektif dengan memberikan strategi yang meliputi:
a. Peningkatan kapasitas produksi.
b. Efisiensi operasi dan biaya.
c. Pengembangan secara terus-menerus dalam program penelitian,
pengembangan serta produksi CPO (Crude Palm Oil), karet dan
cokelat.
3.2.3 Misi Perusahaan
Perusahaan ini juga memiliki misi, yaitu meningkatkan kesejahteraan
rakyat dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah
satu penghasil pajak terbesar untuk negara Indonesia.
Tekad ini diwujudkan dengan memperhatikan beberapa nilai penting yaitu :
a. Integritas
Bertindak dengan jujur, dapat dipercaya dan adil dalam hubungan yang
berkelanjutan
b. Inovasi
c. Motivasi
Memimpin dengan teladan dan komitmen sesuai dengan visi.
d. Kontribusi
Tegas dan berinisiatif dengan keberanian dan tujuan yang jelas.
e. Penghargaan
Menghargai kontribusi individu dan prestasi tim pada Lonsum.
f. Rasa hormat
Menghargai mitra kerja, komunitas yang dibangun dan lingkungan
wilayah kerja.
g. Pengayoman
3.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk hádala perusahaan yang bergerak
dalam bidang perkebunan dan pengolahan hasil produksi dari bahan mentah
menjadi bahan baku. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi penanaman,
pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan penjualan hasil produksi.
Perusahaan ini memiliki perkebunan yang tersebar di wilayah Republik
Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi, dan
Kalimantan. Khusus wilayah Kabupaten Dati-II Deli Serdang terdapat 4 (empat)
perkebunan yang terletak di Kecamatan Galang, Tanjung Morawa, Rampah, dan
Setiap Estate/Mill dipimpin oleh General Manager (GM). Adapun
Estate/Mill PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk antara lain:
Nama Estate/Mill Nama Estate/Mill
Timar
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk juga mengelola lahan perkebunan milik
masyararakat yang disebut dengan Plasma. Adapun daerah plasma tersebut antara
lain :
NAMA PLASMA NAMA PLASMA
GM-Bingin Teluk
- Dewi Makmur Region
- Air Bening Region
GM-Muara Rupit
Semangus
- Marga Sido Region
GM-Terawas
- Eka Sari Region
GM-Lahat
- Kencana Sari
PT PP London Sumatra Tbk menanam berbagai jenis tanaman meliputi
kelapa sawit, karet, dan cokelat (cocoa) yang lokasi perkebunannya mayoritas
berada di Sumatera Utara, sedangkan untuk tanaman karet dan kopi berada di
daerah Jawa, yaitu di Jember dan Surabaya. Serta tanaman lainnya yaitu kacang
dan teh terletak di Ujung Pandang, Palembang, Jakarta, Samarinda, Sampit, dan
Selain perkebunan, perusahaan ini juga memiliki beberapa unit pabrik
pengolahan yang berlokasi di dalam areal kebun untuk mengolah semua produk
yang dihasilkan oleh kebun-kebun milik sendiri. Hal ini bertujuan untuk mencapai
efisiensi kerja serta mempermudah pengolahan dan penghematan biaya khususnya
biaya angkut. Lokasi unit pengolahan yang ada di Deli Serdang adalah sebagai
berikut:
a. Begerpang POM untuk mengolah kelapa sawit.
b. Rambung Sialang Cocoa untuk mengolah bici kakao (cokelat).
c. Sei Merah Crumb & Simulan Sheet untuk mengolah karet.
Dengan adanya pabrik pengolahan karet tersebut maka seluruh hasil
perkebunan dapat diolah sendiri tanpa harus mengirimkannya ke tempat lain.
Semua produk yang dihasilkan merupakan komoditi ekspor seperti CPO, Latek,
dan biji cokelat kering. Oleh karena itu produk tersebut termasuk komoditi yang
mutunya diawasi oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan.
Hasil produksi yang akan diekspor ke negara pengimpor khususnya Singapura dan
beberapa negara lainnya seperti Amerika, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan
India. Hasil produksi tersebut dikirimkan dengan menggunakan jasa perkapalan
melalui Pelabuhan Belawan. Barang-barang yang telah dipersiapkan langsung
dimuat ke kapal yang akan membawanya ke negara importer.
Dari tahun ke tahun PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk mengalami
perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini
Dengan keberhasilan yang diperoleh PT.PP. London Sumatra Indonesia
Tbk telah banyak memberikan manfaat kepada pemerintah antara lain:
a. Penghasil devisa negara.
b. Memberikan bantuan modal dalam pelaksanaan pembangunan.
c. Menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan kerja
sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
d. Memberikan sumbangan kepada negara dalam bidang Pajak Bumi dan
Bangunan, Pajak Perseroan dan Pajak Ekspor.
Pendayagunaan tenaga kerja PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk sangat
kreatif dalam memperkerjakan tenaga kerjanya. Pada tahun 2000 PT.PP. London
Sumatra Indonesia Tbk sangat kreatif dalam memperkerjakan tenaga kerjanya.
Pada tahun 2000 PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk telah memperkerjakan
lebih dari 26.000 tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Untuk kebun di Sumatra
Utara, Jawa, Sulawesi, Sumatra Selatan dan Kalimantan. Jumlah tersebut terdiri
dari 513 orang staff, 12.867 orang tenaga kerja tidak tetap. Pengurangan tenaga
kerja tidak tetap sejumlah 8000 orang pada tahun 1999 terjadi karena efisiensi
yang dilakukan perusahaan akibat dampak krisis, namun pengurangan tersebut
tidak berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan.
Untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan para staff dan karyawan,
PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk secara terus menerus melaksanakan
program pelatihan dan mengikutsertakan staff dan karyawan pada kursus dan
seminar yang dilaksanakan didalam maupun diluar perusahaan. Pelatihan yang
manajemen pengolahan tanaman. Selain itu pelatihan yang diperoleh dari luar
perusahaan seperti pelatihan administrasi akuntansi, perpajakan, komputer,
pengendalian hama penyakit tanaman, pengolahan dan perencanaan pabrik.
Perusahaan juga berusaha untuk tetap memperhatikan kesejahteraan
pekerjanya dengan memberikan sarana – sarana seperti perumahan, keagamaan, sosial, pelayanan keamanan, kesehatan, dan olahraga.
3.4 Gambar dan Makna Logo Perusahaan
Logo merupakan suatu ciri khas dan identitas yang dapat digunakan untuk
membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain. Adanya logo
perusahaan memudahkan relasi dan masyarakat untuk mengenal perusahaan
tersebut. Arti atau makna dari Logo PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk
adalah :
1. Warna Hijau
Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang
perkebunan dan bertujuan turut menghijaukan wilayah Indonesia.
Melambangkan daun sawit yang sedang berkembang dimana perusahaan
ini sedang giat – giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditi utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon
lain seperti karet, kopi, coklat dan teh.
3.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan atau perwujudan yang
mencerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban dan tanggung jawab.
Pada umumnya struktur organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu
sehingga dengan adanya bagan tersebut akan dapat dilihat dengan jelas tentang
tugas dan kedudukan masing – masing didalam organisasi tersebut. Dalam menjalankan fungsi dan tugas masing – masing serta memperlancar aktivitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi yang jelas dalam
menggambarkan departemen – departemen yang dapat mengetahui posisi, tugas dan wewenang setiap departemen – departemen tersebut.
Bentuk struktur organisasi pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk
adalah struktur organisasi garis atau line organization yang menggambarkan
pembagian tugas, fungsi, tanggung jawabb dan wewenang didalam perusahaan
secara vertical serta mencerminkan hubungan antar departemen secara horizontal.
Untuk lebih jelasnya pada laporan ini penulis melampirkan Struktur Organisasi
Berikut ini akan dijelaskan mengenai tugas dan wewenang masin – masing bagian atau departemen yang terdapat dalam PT.PP. London Sumatra Indonesia
Tbk berdasarkan struktur organisasi yang terlampir dalam laporan ini :
3.5.1 Dewan Komisaris (Board of Commissioner)
Dewan komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Posisi ini dikuasai oleh pemegang saham
yang pengangkatannya ditunjuk dan disahkan langsung oleh para pemengang
saham.
Wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut
:
a. Mengawasi pekerjaan direksi.
b. Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung dan kekayaan perusahaan.
c. Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan
kepentingan perusahaan.
d. Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk
melakukan pemeriksaan.
e. Mempertimbangan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja
tahunan yang diajukan oleh Presiden Direktur.
f. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan
3.5.2 Presiden Direktur (President Director)
Presiden Direktur adalah pemimpin tertinggi yang berkuasa penuh atas
perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur utama. Pada
bagian ini, direktur utama yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
perusahaan yang mana kegiatan tersebut dikerjakan oleh beberapa manager dan
karyawannya. Presiden Direktur wajib bertanggung jawab atas segala hal yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan kepada Dewan Komisaris. Wewenang
dan tanggung jawab dari Presiden Direktuu, yaitu :
a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan setiap
pekerjaan.
b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan
dengan lancar.
c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah
dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan
biaya perusahaan.
d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada Dewan Komisaris.
3.5.3 Head of Government and Community Relations
Wewenang dan tanggung jawab Head of Government and Community Relations, yaitu:
c. Membuat kebijakan perusahaan mengenai government dan community
relations.
d. Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat serta
pemerintah dengan cara melaksanakan kegiatan – kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat yang ada disekitar perusahaan.
e. Membawahi Community relations Manager dan Government Relations
Manager.
3.5.4 Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs
Wewenang dan tanggung jawab Coorporate Secretary and Head of Legal
Affairs adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.
c. Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan.
d. Memimpin dan mengelola pelaksanaan dan administrasi perizinan serta
dokumentasi.
e. Membawahi Legal Affair Manager.
3.5.5 Head of Coorporate Communications
Wewenang dan tanggung jawab Head of Coorporate Communications
adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
c. Membawahi internal Communication Manager dan External
Communication Manager.
3.5.6 Head of Investor Relations
Wewenang dan tanggung jawab Head of Investor Relations adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan informasi untuk para investor/calon/calon investor.
b. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dengan memperluas
jaringan komunikasi lewat berperan aktif di lembaga investasi, pasar bursa
dan perusahaan sekuritas atau BAPEPAM.
c. Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.
d. Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat secara
langsung, serta berkoordinasi dengan bagian – bagian terkait.
e. Mengidentifikasi isu – isu internal yang dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata investor dan mencari penyelesaiannya dengan
berkoordinasi dengan pihak tersebut.
3.5.7 Head of Internal Audit and Risk Management
Wewenang dan tanggung jawab Head of Internal Audit and Risk
Management adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
d. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.
e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar
yang diperlukan.
f. Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager.
3.5.8 Head of Human Resources
Wewenang dan tanggung jawab Head of Human Resources adalah sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR (Human Resources)
dan GS (General Services).
b. Memimpin dan mengelola aktifitas pengembangan dan pengelola SDM
guna mendukung pencapaian bisnis.
c. Mengembangkan strategi dan sistem pengembangan SDM serta mengelola
pelaksanaannya.
d. Membawahi HR Service Manager dan HR Planning dan Recruitment
Manager.
3.5.9 Head of General Services
Wewenang dan tanggung jawab Head of General Services adalah sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR dan GS.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang
berhubungan dengan layanan umum, kesehatan dan keamanan kerja.
c. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran
d. Membawahi Support Facilities Manager, Head and Safety Manager dan
GS Administration Staff.
3.5.10 Head of Security
Wewenang dan tanggung jawab dari Head of security adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Managing dan Director HR dan GS.
b. Memimpin dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan
untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.
c. Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah.
d. Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal yang terkait mengenai masalah keamanan (misalnya POLDA, dll) untuk melindungi fasilitas dan
kegiatan perusahaan.
e. Membawahi semua regional Security Manager dan Security Coordinator.
3.5.11 Head of Treasury
Wewenang dan tanggung jawab Head of Treasury adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin dan mengelola dana (penerimaan, penempatan dan
pengeluaran) perusahaan terselenggara dengan baik.
c. Membawahi financial Institution Relations Manager, Cash Management
dan Payment Manager, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing
3.5.12 Head of Accounting and Tax
Wewenang dan tanggung jawab Head of Accounting and Tax adalah sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan
pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
c. Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager
untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing-masing wilayah.
d. Membawahi Recording and Consolidation Manager, Tax Planning and
Administration Manager, Statutory Reporting Manager and Fixed Asset
Manager.
3.5.13 Head of Procurement and Logistic
Wewenang dan tanggung jawab Head of Procurement and Logistic adalah
sebagai berikut
a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan,
penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis
perusahaan secara optimal.
c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and
Planting Procurement Manager, Direct Material dan General Supplies
Procurement Manager, instrafratructure and Non Planting Pricyrenebt
3.5.14 Co-Head of Procurement and Logistic
Wewenang dan tanggung jawab Co-Head of Procurement and Logistic adalah
sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic.
b. Membantu Head of Procurement and logistic untuk mengelola dan
mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.
c. Melakukan semua koordinasi dengan regional manager untuk pelaksanaan
pencatatan akuntansi di masing – masing wilayah.
3.5.15 Head of Project Management Office
Wewenang dan tanggung jawab Head of Project Management Office adalah
sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring
perkembangan proyek – proyek yang sedang berjalan.
c. Melakukan semua koordinasi dengan regional manager untuk
pelaksanaanpencatatan akuntansi di masing – masing wilayah.
Wewenang dan tanggung jawab Head of Information System and Bussines
Process adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.
b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan
secara optimal.
c. Memahami Management Information System and Application Support
Manager, IT Quality Manager, Infrastructure, Communication dan Data
Center Operation Manager, Bussines Process dan System Prosedur
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Yang Diperoleh
Pada dasarnya data yang merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk
memecahkan suatu persoalan. Keputusan dikatakan baik jika pengambilan
keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu dari kegunaan data
yaitu untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau
permasalahan.
Untuk mengetahui gambaran keadaan atau permasalahan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, penulis telah melakukan
pengumpulan data, yaitu data yang diperoleh dari PT.PP. LONDON SUMATRA
Sumber : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Untuk keperluan pengolahan data maka didefinisikan :
= Hasil Produksi Kelapa Sawit ( Kg/Pokok )
= Luas Lahan ( Ha )
= Curah Hujan ( mm )
= Tenaga Kerja ( Orang )
= Dosis Pupuk ( Kg/Pokok )
Dari tabel diatas maka diperoleh jumlah nilai-nilai koefisien :
= 5323,72
= 4861
90,99 114 1.977 29 6,37
153,79 147 3.071 211 9,56
189,67 157 1.880 35 9,22
119,36 124 1.982 240 8,36
144,77 140 2.007 127 8,74
184,35 149 1.505 79 9,5
186,56 148 1.462 36 9,76
216,94 187 2.490 57 10,12
189,47 157 2.684 18 9,18
90,99 119 1.977 29 6,37
94,87 121 1.983 35 7,56
183,35 143 1.864 80 9,1
118,42 147 1.932 190 8,21
= 61,686
4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linear berganda satu variable terikat
(variable dependent) dan tiga variabel bebas (variable independent). Bentuk
persamaan regresi linear berganda tersebut, yaitu:
Penyelesaian empat persamaan variabel akan berbentuk :
+
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -92,952 24,219 -3,838 ,001
X1 1,117 ,105 ,777 10,674 ,000
X2 -,007 ,007 -,067 -1,074 ,293
X3 -,033 ,042 -,048 -,797 ,433
X4 12,202 2,998 ,295 4,070 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sehingga diperoleh persamaan regresinya
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Ŷ = 92,952 + 1,117– 0,07 0,33 + 12,202
4.3 Kesalahan Standar Estimasi
Dengan didapat persamaan regresinya maka untuk mengetahui seberapa besar
penyimpangan hasil produksi kelapa sawit yang sebenarnya terhadap hasil
produksi kelapa sawit yang diperkirakan.
Sehingga kesalahan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Model Summary
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Dari penyimpangan yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa rata-rata Hasil
Produksi Kelapa Sawit yang sebenarnya akan berhubungan dan searah dari
rata-rata Hasil Produksi Kelapa Sawit yang diperkirakan sebesar 15,283 Ton.
4.4 Uji Regresi Linier Berganda
2
3. Jadi dapat dicari dengan :
=
4. Menentukan kriteria pengujian :
diterima bila
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Untuk Ftabel, yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat
kebebasan pembilang V1 = k yaitu 4 dan penyebut V2 = n – k – 1 yaitu 25, dan α = 5% = 0,05 maka :
1;2 tabel V V
F F
; 1 tabel k k n
F F
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Dari tabel distribusi Ftabel untuk v1= k dan v2= n-k-1, dimana v1= 4 dan v2 = 25,
maka Ftabel ( 0,05) =2,76. Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa
ada hubungan antara luas lahan, curah hujan, tenaga kerja, dan dosis pupuk
terhadap hasil produksi kelapa sawit.
4.5 Koefisien Determinasi
Untuk meganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang
menpengaruhi hasil produksi kelapa sawit, maka dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
3. Jadi dapat dicari dengan :
4. Untuk Koefisien korelasi ganda digunakan rumus :
R=
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,954a ,910 ,895 15,28317
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Didapat nilai koefisien determinasi ( ) 0,910. Hal ini berarti bahwa sekitar
91,0% hasil produksi kelapa sawit dapat dipengaruhi oleh luas lahan, curah hujan,
tenaga kerja, dan dosis pupuk melalui hubungan regresi berganda sedangakan
sisanya 9,0 % dipengaruhi faktor lain.
Dari perhitungan korelasi ganda (R) sebesar 0,954 tersebut menyatakan bahwa
hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent tinggi
(berpengaruh).
4.6 Koefisien Korelasi
Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel tak bebas terhadap variabel
bebas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
e. Koefisien Korelasi antara Y dan X1
g. Koefisien Korelasi antara Y dan X3
h. Koefisien Korelasi antara Y dan X4
Pada tabel diatas diperoleh :
1. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Luas Lahan
2. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Curah Hujan
bernilai 0,187 (bertanda negatif) pengaruhnya sangat lemah.
3. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Tenaga Kerja
bernilai 0,014 (bertanda negatif) pengaruhnya sangat lemah..
4. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit Dengan Dosis Pupuk
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data yang telah dianalisa, maka diperoleh kesimpilan sebagai berikut:
1. Model persamaan regresi linier berganda untuk analisis faktor yang
mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di Kebun Bagerpang PT.PP
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Adalah :
Ŷ = 92,952 + 1,117– 0,07 0,33 + 12,202
2. Uji regresi linier berganda adalah :
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu
62,830 > 2,76 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa regresi linier
berganda atas X1, X2, X3 dan X4
Bersifat nyata atau persamaan regresi yang diperoleh layak digunakan
untuk memprediksi rata-rata jika X1, X2, X3 dan X4 diketahui.
3. Dari hasil perhitungan didapat korelasi ganda ( positif yaitu sebesar
0,954 yang menunjukkan bahwa antara variabel X dan berhubungan
secara positif dengan tingkat hubungan yang tinggi dan kuat. Besar
hubungannya ditentukan oleh nilai koefisien determinasi ( ) sebesar
0,910 atau sebesar 91,0 %, ini berarti meningkat atau menurunnya
tenaga kerja, dan dosis pupuk, sedangkan 9,0 % dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang lain.
4. Dari hasil koefisien korelasi parsial antara X1 dengan , X2 dengan , X3
dengan dan X4 dengan , diperoleh bahwa :
Nilai koefisien korelasi antara X1 dengan adalah = 0,921 hal ini berarti
faktor luas lahan memberikan pengaruh yang kuat terhadap hasil produksi
kelapa sawit.
Nilai koefisien korelasi antara X2 dengan adalah = 0,187 hal ini berarti
faktor curah hujan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil produksi
kelapa sawit.
Nilai koefisien korelasi antara X3 dengan adalah = 0,014 hal ini berarti
faktor tenaga kerja tidak memberikan pengaruh terhadap hasil produksi
kelapa sawit.
Nilai koefisien korelasi antara X4 dengan adalah = 0,704 hal ini berarti
faktor dosis pupuk memberikan pengaruh yang kuat terhadap hasil
5.2 Saran
1. Dalam meningkatkan hasil produksi kelapa sawit, faktor luas lahan, dan
dosis pupuk memberikan pengaruh yang kuat sedangkan faktor curah
hujan dan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh. Untuk itu keempat
hal ini perlu diperhatikan untuk memaksimalkan produksi kelapa sawit.
Namun tidak hanya keempat faktor tersebut yang dapat mempengaruhi
tingginya produksi sawit, bibit yang baik, perawatan yang intensif serta
pembasmian hama yang dapat merusak tanaman tersebut.
2. Melihat hubungan yang kuat antara produksi kelapa sawit dengan luas
lahan dan dosis pupuk maka disarankan agar pihak PT.PP. London
Sumatra Indonesia Tbk. agar memperluas lahan penenanaman dan
memberikan pupuk yang benar agar nilai produksi juga bertambah. Untuk
selanjutnya metode analisa statistik dapat digunakan dengan perancangan
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Edisi keenam. Bandung : Tarsito.
Supranto, Johannes. 2005. Ekonometri. Bogor : Ghalia Indonesia.