• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit Di Kebun BA Gerpang PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit Di Kebun BA Gerpang PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT .PP.LONDON

SUMATRA INDONESIA Tbk.

TUGAS AKHIR

M. ANSHARI ICHWAN 102407088

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT .PP.LONDON

(2)

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya

M. ANSHARI ICHWAN 102407088

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN

BAGERPANG PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : M. ANSHARI ICHWAN

NIM : 102407088

Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2013

Diketahui Oleh,

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si. Drs. Open Darnius, M.Sc.

(4)

PERNYATAAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KEBUN BAGERPANG PT.PP. LONDON

SUMATRA INDONESIA Tbk.

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali kutipan

dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2013

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha

Penyayang,dengan limpah karunia-Nya. Penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir ini dengan judul Analisis permintaan deposito berjangka rupiah pada

Bank Umum di Sumatera Utara tahun 2010-2011.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs.Open Darnius ,M.Sc.

selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas

akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs.faigiziduhu Bu’ulolo ,M.Si dan Bapak

Drs.Suwarno Ariswoyo ,M.Si.Phd dan Ibu Dra.Mardiningsih ,M.Si selaku ketua

dan sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, seluruh staff dan

Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan

rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Nizaruddin S.Pd,

Ibu Hayatati Lubis S.Pd, dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan

(6)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Lokasi Penelitian 3

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

1.6 Metode Penelitian 3

1.7 Sistematika Penelitian 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Regresi Linier Sederhana 9

2.2 Regresi Linier Berganda 10

2.3 Kesalahan Standar Estimasi 14

2.4 Uji Regresi Linier Berganda 14

2.5 Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda 15 2.5.1 Koefisien Determinasi 15 2.5.2 Koefisien Korelasi 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM PT.PP. LONDON SUMATRA

INDONESIA Tbk.

3.1 Gambaran Umum Perusahaan 19

3.2 Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan 23

3.2.1 Tujuan Perusahaan 23

3.2.2 Visi Perusahaan 23

3.2.3 Misi Perusahaan 23

(7)

3.5 Struktur Organisasi Perusahaan 31

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Yang Diperoleh 41

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 45

4.3 Kesalahan Standar Estimasi 46

4.4 Uji Regresi Linier Berganda 46

4.5 Koefisien Determinasi 48

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi. 16

Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Kelapa Sawit, Luas Lahan, Curah Hujan, 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya dengan sumber daya

alam dan dengan bermacam keunikan dan keindahan yang tersebar di seluruh

kepulauan Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai stuktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi

tanaman kelapa sawit, sehingga dijadikan sebagai produsen kelapa sawit dunia.

Kelapa sawit memberikan nilai tambah devisa disektor non migas.

Hasil produksi usaha perkebunan kelapa sawit, selain sebagai bahan baku

industri minyak goreng, juga sebagai bahan baku industri oleochemical yang

cukup kompetitif dan luas. Oleh sebab itu, arah pengembangan produksi

perkebunan kelapa sawit selama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

dalam negeri dan ekspor. Seiring pesatnya perkembangan industri berbahan baku

hasil produksi kelapa sawit (CPO dan PKO), antara lain untuk biodiesel, maka

arah pengembangan produksi adalah pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam

negeri dan ekspor, sedangkan untuk kebutuhan biodiesel perlu dipersiapkan

pengembangan baru yang tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan peranan kelapa sawit, maka

dilakukanlah usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit. Dalam

hal ini penulis mencoba untuk menganalisa hasil produksi kelapa sawit dengan

(11)

hasil produksi kelapa sawit diantaranya adalah luas lahan, curah hujan, pemakain

pupuk, dan tenaga kerja.

Dari faktor yang ada, akan dianalisa bagaimana pengaruh dan hubungan

antara produksi dengan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan

metode Analisis Regresi Linier Berganda.

Dari uraian diatas, penulis memilih judul “Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit di Kebun Bagerpang PT.PP.

LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang timbul dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan

antara beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di kebun

bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Adapun faktor yang

mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit diantaranya adalah luas lahan, curah

hujan, pemakaian pupuk, dan tenaga kerja.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membuat batasan permasalahan dari sekian banyak faktor yang

mempengaruhi produksi akasia, yakni penulis hanya mengambil dua faktor yang

dianggap paling mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, yaitu pengaruh luas

lahan dan curah hujan terhadap produksi kelapa sawit di PT.PP. LONDON

SUMATRA INDONESIA Tbk. Lalu akan analisa secara regresi linier berganda

(12)

kenaikan produksi kelapa sawit, sehingga nantinya akan diperoleh persamaan

penduga yang layak digunakan.

1.4 Lokasi Penelitian

Pengambilan data melalui ijin PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.

Yang berada di jln. Jend. Ahmad Yani no.2 , Medan, dan data diambil dari data

kebun bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA yang terletak di

Kec. Batu Lokong, Deli Serdang.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dalam pembahasan ini adalah untuk mengumpulkan dan

menganalisa data yang diperoleh secara sistematis dan efisien untuk memecahkan

suatu masalah sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipakai untuk

program kerja selanjutnya.

Dengan data yang ada, maka akan diketahui keadaan produksi kelapa sawit

yang dapat memberikan gambaran dan masukan pada perusahaan khususnya di

kebun bagerpang PT.PP. LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Sedangkan

manfaat dari penulisan ini adalah : Dapat mengaplikasikan ilmu dengan

membandingkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu

(13)

Pengumpulan data bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari PT.PP.

LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Data yang dikumpulkan tersebut

kemudian diatur, disusun

dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan

gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

Telah disebutkan bahwa ada dua hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu

membedakan dan menghubungkan, apabila yang ingin diketahui ada tidaknya

pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain peneliti akan mengujinya lewat

eksperimen. Namun bila yang ingin diketahui adalah seberapa besar kekuatan

hubungan yang terjadi antara dua variabel atau lebih, maka studinya akan

menoreh pada hubungan. Menurut Tuckman (1976) studi hubungan yang

melibatkan regresi bukan studi tentang kualitas, oleh karena itu bila masalah yang

dirumuskan mengenai apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan

variabel Y, maka analisa yang didapatkan dalam pengujian hipotesi seperti ini

adalah regresi.

Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

dan variabel tidak bebas. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering

digolongkan dalam variable bebas, sedangkan variable yang terjadi karena

variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas.

Teknik dan Analisa Data :

Metode yang digunakan adalah dengan metode hitung korelasi dan regresi.

a. Regresi Ganda

Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel

(14)

dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel

prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya.

Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan

)

x

k sedangkan variabel tidak bebas dinyatakan dengan Y

k

x

1

,...,

variabel bebas (independent)

Koefisien-koefisien

b

o

,...,

b

kdapat dihitung dengan menggunakan

persamaan:

b. Kesalahan Standar Estimasi

Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan

kesalahan standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya

kesalahan standar estimasi menunjukkan ketepatan persamaan estimasi

untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin

(15)

estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas

sesungguhnya.

Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus:

c. Koefisien Korelasi Linier Ganda

Menguji keberartian regresi linier ganda dimaksudkan untuk meyakinkan

apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai

untuk membuat kesimpulan mengenai sejumlah peubah yang dipelajari.

Hipotesa:

Ho : Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua

variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.

H1 : Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua

Variabel yang mempengaruhi terhadap variabe lyang dipengaruhi.

d. Koefisien Korelasi

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel

lain. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama

data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Untuk menghitung koefisien

(16)

bebas

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari

tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, lokasi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai konsep dan definisi dari

analisa regresi, sebagai landasan teori untuk diaplikasikan dalam

pengolahan data yang tepat.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah singkat

berdirinya perusahaan beserta struktur organisasi tempat riset

(17)

BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang penganalisaan dan pengolahan data

angka yang telah diperoleh, hingga nantinya mendapatkan

kesimpulan.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini dipaparkan mengenai langkah-langkah pengolahan data

dengan menggunakan sistem komputerisasi.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran

(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan

matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal

dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya ada satu peubah

bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

Pada dasarnya analisa regresi diinterpretasikan sebagai suatu analisa yang

berkaitan dengan studi ketergantungan (hubungan kausal) dari suatu variabel tak

bebas (Dependent Variable) atau disebut juga variabel endogen dengan satu atau

lebih variabel bebas (Independent Variable) tau disebut juga variabel eksogen

µdengan maksud untuk menduga atau memperkirakan nilai-nilai dari variabel tak

bebas. Penentuan variabel mana yang bebas dan mana yang tak bebas dalam

beberapa hal tidak mudah dilakukan. Variabel yang mudah didapat Atau tersedia

sering digolongkan kedalam variabel bebas sedangkan variabel yang terjadi

setelah variabel bebas itu merupakan variabel tak bebas. Untuk keperluan analisis,

variabel bebas akan dinyatakan dengan

x

1,

x

2,

...

x

k

(

k

1

)

sedangkan variabel tidak

bebas dinyatakan dengan Y.

Regresi yang sederhana untuk populasi dengan sebuah variabel bebas yang

dikenal dengan regresi linier sederhana dengan model :

(19)

akan ditaksir harga-harga dan oleh a dan b sehingga didapat persamaan

regresi menggunakan data sampel :

Maka Koefisien untuk regresi linier sederhana dapat dihitung dengan

rumus:

Jika terlebih dahulu dihitung koefisien , maka koefisien dapat pula ditentukan

oleh rumus:

=

Dengan dan masing-masing rata-rata untuk variabel-variabel X dan Y.

2.2 Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis

regresi sederhana. Analisis Regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas

hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y atas nilai

X. Sering sekali dalam kehidupan sehari-hari terdapat suatu fenomena kehidupan

masyarakat yang bersifat kompleks, sehingga tidak cukup untuk menjelaskan

suatu kejadian hanya berdasarkan variabel penjelas tunggal atau hanya satu

variabel saja. Sebagai contoh, rata-rata indeks prestasi mahasiswa (Y) bergantung

pada banyaknya jam belajar ( ), jumlah SKS yang dibebankan ( , tingkat

intelegensi mahasiswa ( ) dan faktor lainnya. Secara umum, hasil pengamatan Y

(20)

Berdasarkan kenyataan ini, maka perlu dikembangkan model regresi

sederhana yang hanya melibatkan satu variabel penjelas atau variabel bebas,

menjadi model regresi berganda yang melibatkan lebih dari satu variabel penjelas

atau variabel bebas. Bentuk persamaan regresi linier berganda yang melibatkan

dua atau lebih variabel, yaitu :

Dengan :

= Pengamatan pada variabel tak bebas

xin = Pengamatan pada variabel bebas

b0 = Parameter Intersep

b1, b2,...,bn = Parameter Koefisien regresi variabel bebas

i = Pengamatan variabel kesalahan

Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linear berganda satu variable terikat

(variable dependent) dan tiga variabel bebas (variable independent). Bentuk

persamaan regresi linear berganda tersebut, yaitu:

= b0 b1 X 1i b2 X2i b3 X3i b4 X4i

Dengan:

= Hasil Produksi Kelapa Sawit

X1i = Luas Lahan

X2i = Curah Hujan

X3i = Tenaga Kerja

X4i = Dosis Pupuk

= Variabel-variabel sisa yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian

(21)

metode kuadrat terkecil,untuk meminimumkan nilai digunakan rumus :

– =

Sedangkan model penduganya :

- =

- ( )

)2

Fungsi tujuan meminimumkan error

= 2 ( - (

= 2 ( - (

= 2 ( - (

= 2 ( - (

= 2 ( - (

Untuk mendapatkan persamaan dari rumus-rumus diatas,perlu dicari turunannya

yaitu :

(

… pers (1)

(

(22)

(

… pers (3)

(

…pers (4)

(

…pers (5)

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, diperoleh lima persamaan oleh

empat variabel yang terbentuk:

+

Dengan b0, b1, b2, b3, b4 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil

pengamatan. Untuk menghitung nilai

(23)

2.3 Kesalahan Standar Estimasi

Untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi dapat digunakan kesalahan

standar estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi

menunjukkan ketepatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai variabel

tidak bebas yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi,

makin tinggi ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan

nilai variabel tidak bebas sesungguhnya.

Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan rumus:

1

Dengan: Yi adalah nilai data sebenarnya, Yi adalah nilai taksiran.

2.4 Uji Regresi Linier Berganda

Uji linier berganda ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sekelompok

variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Dalam hal ini

persamaan regresi diuji secara statistik apakah dapat dijadikan sebagai model

penjelas bagi fenomena yang terjadi dalam variabel tak bebas Y. Pengujian

persamaan regresi dengan menggunakan statistik F pada umumnya dirumuskan

sebagai berikut :

=

Dengan :

(24)

2

Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan hipotesa.

2. Taraf nyata yang digunakan.

3. Hitung Fhitung dengan menggunakan rumus diatas.

4. Untuk Ftabel, yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang V1 = k dan penyebut V2 = n – k – 1, dan α = 5% = 0,05 maka :

Ftabel F V V1; 2

Ftabel F k k n; 1

5. Kesimpulan : diterima jika : Fhitung Ftabel

ditolak jika : Fhitung Ftabel

2.5 Koefisien Determinasi Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda 2.5.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier

berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, adalah untuk mengetahui

proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau

diterangkan oleh variabel-variabel penjelas X yang ada dalam model persamaan

regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka ditentukan dengan rumus :

Dengan :

(25)

Untuk koefisien korelasi ganda digunakan rumus :

R=

2.5.2 Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien (r) digunakan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel tak bebas. Semakin besar nilai r maka makin kuat

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. Sebaliknya apabila

semakin kecil nilai r, berarti hubungannya semakin lemah pula.

Harga r berada diantara -1 dan +1. Jika r = +1, berarti ada korelasi positif antara

X dan Y, sebaliknya jika r = -1, berarti korelasi negatif antara X dan Y, sedangkan

jika r = 0, berarti tidak ada korelasi antara X dan Y. Interpretasi harga r akan

disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi

R Interpretasi

0 Tidak ada korelasi

0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak Rendah

0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi

1 Sangat tinggi (korelasi sempurna)

Sumber : Hartono, M.Pd Statistik untuk penelitian

Untuk menghitung koefisien korelasi (r) antara dua variabel dapat digunakan

(26)

Dengan:

ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X

Xki = Variabel bebas

Yi = Variabel terikat

Untuk menghitung hubungan empat variabel dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

a. Koefisien Korelasi antara Y dan X1

b. Koefisien Korelasi antara Y dan X2

(27)
(28)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Sejalan dengan perkembangan sejarah perkembangan bangsa Indonesia, baik

masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan dan masa

pembangunan saat ini. Perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera

Utara yang dikenal dengan daerah perkebunan yang banyak mengalami

perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengambil kesempatan untuk

memanfaatkan Sumber Daya Alam yang di daerah Sumatera Utara ini.

Kesempatan ini diambil oleh Horrison & Crossfield Ltd, yang berdiri pada

tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada

mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara

Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan seperti, Perusahaan Rubber

Company Ltd yang disahkan oleh Resident Sumatera bagian Timur. Dalam

rangka Konfersi UU Pokok Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 13/7/1.

Pada tahun 1962, perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan cara

(29)

memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini

maka dibentuklah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) didirikan dengan akte

pendirian No.93 tanggal 18 Desenber 1962 dihadapan Notaris Raden Kardiman di

Jakarta, dengan naskah No.20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapan

notaris yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi

antara Pemerintahan Indonesia dengan Pemerintahan Inggris. Pemerintahan

Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan pengambilan alih

ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam

penguasaan dan pengawasan dari suatu badan pemerintah dengan nama BPPARI

(Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia) dan perusahaan

perkebunan ini namanya diganti menjadi PT PP Dwikora I dan II.

Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1967, diadakanlah

suatu perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Horrison & Crossfield Ltd

dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20

Maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan perjanjian ini adalah sebagai

berikut:

a. Pengembangan hak milik penguasaan dari Pemerintah Indonesia kepada

Horrison & Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah dikelolanya.

b. Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan

karet dan kelapa sawit serta proyek-proyek pangan yang dilaksanakan oleh

(30)

c. Instruksi Presiden No.28/U/1996 tanggal 12 Desember 1996 dan semua

pengaturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-perusahaan

asing di Indonesia.

d. UU No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan semua peraturan

lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia.

Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan

perusahaan tersebut oleh Pemerintah Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya

yaitu Horrison & Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan penggantian nama

kembali menjadi PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Dalam perjanjian itu

disebutkan tentang hak-hak eksploitasi termasuk menguasai dan mensual hasil

produksi serta hak untuk menanam semua jenis tananaman.

Pada tanggal 21 November 1991, PT.PP. London sumatra Indonesia Tbk

melakukan merger dengan beberapa perusahaan, yaitu:

a. PT Nagodang Plantation Company

b. PT Sei Bulan Plantation Company

c. PT PP Bajue Kidoel

d. PT PP Sulawesi

Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT.PP. London

Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), status PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdasarkan surat Ketua

(31)

Pada tanggal 27 Juli 1994 kepemilikan saham PT.PP. London Sumatra Tbk

sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi

saham mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham

PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah Pan London Sumatra Plantation

dengan komposisi saham sebesar 47,23% Commerzbank (SEA) Ltd. Singapura

sebesar 5,83% dan sisanya 46,94% dimiliki oleh masyarakat.

Pada tahun 1996, PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk sudah go public

dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada bulan Oktober 2007,

Indofood Agri Resources Ltd (anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur

Tbk) menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya

di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.

Perusahaan ini bergerak dibidang komoditas perdagangan dunia serta

memiliki jaringan pemasaran yang cukup luas baik domestik maupun

internacional yang meliputi Asia, Eropa, dan Amerika. Kegiatan usaha mencakup

pembudidayaan, permanen dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh,

serta pengolahan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi. Kelapa sawit ini dapat

diolah menghasilkan minyak goreng, sabun, kosmetik, minyak pelumas, hingga

bahan bakar minyak melalui balai penelitian Bah Lias. Perusahaan terbaik dan

menghasilkan keuntungan yang ditargetkan dengan tata kelola terbaik melalui

pencapaian stándar tertinggi dari mutu, keselamatan, kesehatan kerja dan

lingkungan serta berkesinambungan.

(32)

3.2.1 Tujuan Perusahaan

Perusahaan ini mempunyai tujuan yaitu menjadi perusahaan terbaik dan

yang bisa menghasilkan keuntungan yang telah ditargetkan.

3.2.2 Visi Perusahaan

Perusahaan ini memiliki visi, yaitu menjadi perusahaan perkebunan yang

paling efektif dengan memberikan strategi yang meliputi:

a. Peningkatan kapasitas produksi.

b. Efisiensi operasi dan biaya.

c. Pengembangan secara terus-menerus dalam program penelitian,

pengembangan serta produksi CPO (Crude Palm Oil), karet dan

cokelat.

3.2.3 Misi Perusahaan

Perusahaan ini juga memiliki misi, yaitu meningkatkan kesejahteraan

rakyat dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah

satu penghasil pajak terbesar untuk negara Indonesia.

Tekad ini diwujudkan dengan memperhatikan beberapa nilai penting yaitu :

a. Integritas

Bertindak dengan jujur, dapat dipercaya dan adil dalam hubungan yang

berkelanjutan

b. Inovasi

(33)

c. Motivasi

Memimpin dengan teladan dan komitmen sesuai dengan visi.

d. Kontribusi

Tegas dan berinisiatif dengan keberanian dan tujuan yang jelas.

e. Penghargaan

Menghargai kontribusi individu dan prestasi tim pada Lonsum.

f. Rasa hormat

Menghargai mitra kerja, komunitas yang dibangun dan lingkungan

wilayah kerja.

g. Pengayoman

3.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan

PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk hádala perusahaan yang bergerak

dalam bidang perkebunan dan pengolahan hasil produksi dari bahan mentah

menjadi bahan baku. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi penanaman,

pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, dan penjualan hasil produksi.

Perusahaan ini memiliki perkebunan yang tersebar di wilayah Republik

Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi, dan

Kalimantan. Khusus wilayah Kabupaten Dati-II Deli Serdang terdapat 4 (empat)

perkebunan yang terletak di Kecamatan Galang, Tanjung Morawa, Rampah, dan

(34)

Setiap Estate/Mill dipimpin oleh General Manager (GM). Adapun

Estate/Mill PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk antara lain:

Nama Estate/Mill Nama Estate/Mill

(35)
(36)

Timar

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk juga mengelola lahan perkebunan milik

masyararakat yang disebut dengan Plasma. Adapun daerah plasma tersebut antara

lain :

NAMA PLASMA NAMA PLASMA

GM-Bingin Teluk

- Dewi Makmur Region

- Air Bening Region

GM-Muara Rupit

Semangus

- Marga Sido Region

GM-Terawas

- Eka Sari Region

GM-Lahat

- Kencana Sari

PT PP London Sumatra Tbk menanam berbagai jenis tanaman meliputi

kelapa sawit, karet, dan cokelat (cocoa) yang lokasi perkebunannya mayoritas

berada di Sumatera Utara, sedangkan untuk tanaman karet dan kopi berada di

daerah Jawa, yaitu di Jember dan Surabaya. Serta tanaman lainnya yaitu kacang

dan teh terletak di Ujung Pandang, Palembang, Jakarta, Samarinda, Sampit, dan

(37)

Selain perkebunan, perusahaan ini juga memiliki beberapa unit pabrik

pengolahan yang berlokasi di dalam areal kebun untuk mengolah semua produk

yang dihasilkan oleh kebun-kebun milik sendiri. Hal ini bertujuan untuk mencapai

efisiensi kerja serta mempermudah pengolahan dan penghematan biaya khususnya

biaya angkut. Lokasi unit pengolahan yang ada di Deli Serdang adalah sebagai

berikut:

a. Begerpang POM untuk mengolah kelapa sawit.

b. Rambung Sialang Cocoa untuk mengolah bici kakao (cokelat).

c. Sei Merah Crumb & Simulan Sheet untuk mengolah karet.

Dengan adanya pabrik pengolahan karet tersebut maka seluruh hasil

perkebunan dapat diolah sendiri tanpa harus mengirimkannya ke tempat lain.

Semua produk yang dihasilkan merupakan komoditi ekspor seperti CPO, Latek,

dan biji cokelat kering. Oleh karena itu produk tersebut termasuk komoditi yang

mutunya diawasi oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan.

Hasil produksi yang akan diekspor ke negara pengimpor khususnya Singapura dan

beberapa negara lainnya seperti Amerika, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan

India. Hasil produksi tersebut dikirimkan dengan menggunakan jasa perkapalan

melalui Pelabuhan Belawan. Barang-barang yang telah dipersiapkan langsung

dimuat ke kapal yang akan membawanya ke negara importer.

Dari tahun ke tahun PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk mengalami

perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan ini

(38)

Dengan keberhasilan yang diperoleh PT.PP. London Sumatra Indonesia

Tbk telah banyak memberikan manfaat kepada pemerintah antara lain:

a. Penghasil devisa negara.

b. Memberikan bantuan modal dalam pelaksanaan pembangunan.

c. Menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan kerja

sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.

d. Memberikan sumbangan kepada negara dalam bidang Pajak Bumi dan

Bangunan, Pajak Perseroan dan Pajak Ekspor.

Pendayagunaan tenaga kerja PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk sangat

kreatif dalam memperkerjakan tenaga kerjanya. Pada tahun 2000 PT.PP. London

Sumatra Indonesia Tbk sangat kreatif dalam memperkerjakan tenaga kerjanya.

Pada tahun 2000 PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk telah memperkerjakan

lebih dari 26.000 tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Untuk kebun di Sumatra

Utara, Jawa, Sulawesi, Sumatra Selatan dan Kalimantan. Jumlah tersebut terdiri

dari 513 orang staff, 12.867 orang tenaga kerja tidak tetap. Pengurangan tenaga

kerja tidak tetap sejumlah 8000 orang pada tahun 1999 terjadi karena efisiensi

yang dilakukan perusahaan akibat dampak krisis, namun pengurangan tersebut

tidak berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan.

Untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan para staff dan karyawan,

PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk secara terus menerus melaksanakan

program pelatihan dan mengikutsertakan staff dan karyawan pada kursus dan

seminar yang dilaksanakan didalam maupun diluar perusahaan. Pelatihan yang

(39)

manajemen pengolahan tanaman. Selain itu pelatihan yang diperoleh dari luar

perusahaan seperti pelatihan administrasi akuntansi, perpajakan, komputer,

pengendalian hama penyakit tanaman, pengolahan dan perencanaan pabrik.

Perusahaan juga berusaha untuk tetap memperhatikan kesejahteraan

pekerjanya dengan memberikan sarana – sarana seperti perumahan, keagamaan, sosial, pelayanan keamanan, kesehatan, dan olahraga.

3.4 Gambar dan Makna Logo Perusahaan

Logo merupakan suatu ciri khas dan identitas yang dapat digunakan untuk

membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain. Adanya logo

perusahaan memudahkan relasi dan masyarakat untuk mengenal perusahaan

tersebut. Arti atau makna dari Logo PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk

adalah :

1. Warna Hijau

Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang

perkebunan dan bertujuan turut menghijaukan wilayah Indonesia.

(40)

Melambangkan daun sawit yang sedang berkembang dimana perusahaan

ini sedang giat – giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditi utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon

lain seperti karet, kopi, coklat dan teh.

3.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan susunan atau perwujudan yang

mencerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban dan tanggung jawab.

Pada umumnya struktur organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu

sehingga dengan adanya bagan tersebut akan dapat dilihat dengan jelas tentang

tugas dan kedudukan masing – masing didalam organisasi tersebut. Dalam menjalankan fungsi dan tugas masing – masing serta memperlancar aktivitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur organisasi yang jelas dalam

menggambarkan departemen – departemen yang dapat mengetahui posisi, tugas dan wewenang setiap departemen – departemen tersebut.

Bentuk struktur organisasi pada PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk

adalah struktur organisasi garis atau line organization yang menggambarkan

pembagian tugas, fungsi, tanggung jawabb dan wewenang didalam perusahaan

secara vertical serta mencerminkan hubungan antar departemen secara horizontal.

Untuk lebih jelasnya pada laporan ini penulis melampirkan Struktur Organisasi

(41)

Berikut ini akan dijelaskan mengenai tugas dan wewenang masin – masing bagian atau departemen yang terdapat dalam PT.PP. London Sumatra Indonesia

Tbk berdasarkan struktur organisasi yang terlampir dalam laporan ini :

3.5.1 Dewan Komisaris (Board of Commissioner)

Dewan komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Posisi ini dikuasai oleh pemegang saham

yang pengangkatannya ditunjuk dan disahkan langsung oleh para pemengang

saham.

Wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut

:

a. Mengawasi pekerjaan direksi.

b. Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung dan kekayaan perusahaan.

c. Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan

kepentingan perusahaan.

d. Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk

melakukan pemeriksaan.

e. Mempertimbangan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja

tahunan yang diajukan oleh Presiden Direktur.

f. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan

(42)

3.5.2 Presiden Direktur (President Director)

Presiden Direktur adalah pemimpin tertinggi yang berkuasa penuh atas

perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur utama. Pada

bagian ini, direktur utama yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan

perusahaan yang mana kegiatan tersebut dikerjakan oleh beberapa manager dan

karyawannya. Presiden Direktur wajib bertanggung jawab atas segala hal yang

berhubungan dengan kegiatan perusahaan kepada Dewan Komisaris. Wewenang

dan tanggung jawab dari Presiden Direktuu, yaitu :

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan setiap

pekerjaan.

b. Mengatur strategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan

dengan lancar.

c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah

dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui anggaran belanja dan

biaya perusahaan.

d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada Dewan Komisaris.

3.5.3 Head of Government and Community Relations

Wewenang dan tanggung jawab Head of Government and Community Relations, yaitu:

(43)

c. Membuat kebijakan perusahaan mengenai government dan community

relations.

d. Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat serta

pemerintah dengan cara melaksanakan kegiatan – kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat yang ada disekitar perusahaan.

e. Membawahi Community relations Manager dan Government Relations

Manager.

3.5.4 Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs

Wewenang dan tanggung jawab Coorporate Secretary and Head of Legal

Affairs adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.

c. Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan.

d. Memimpin dan mengelola pelaksanaan dan administrasi perizinan serta

dokumentasi.

e. Membawahi Legal Affair Manager.

3.5.5 Head of Coorporate Communications

Wewenang dan tanggung jawab Head of Coorporate Communications

adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

(44)

c. Membawahi internal Communication Manager dan External

Communication Manager.

3.5.6 Head of Investor Relations

Wewenang dan tanggung jawab Head of Investor Relations adalah sebagai

berikut :

a. Menyiapkan informasi untuk para investor/calon/calon investor.

b. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dengan memperluas

jaringan komunikasi lewat berperan aktif di lembaga investasi, pasar bursa

dan perusahaan sekuritas atau BAPEPAM.

c. Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.

d. Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat secara

langsung, serta berkoordinasi dengan bagian – bagian terkait.

e. Mengidentifikasi isu – isu internal yang dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata investor dan mencari penyelesaiannya dengan

berkoordinasi dengan pihak tersebut.

3.5.7 Head of Internal Audit and Risk Management

Wewenang dan tanggung jawab Head of Internal Audit and Risk

Management adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

(45)

d. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.

e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar

yang diperlukan.

f. Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager.

3.5.8 Head of Human Resources

Wewenang dan tanggung jawab Head of Human Resources adalah sebagai

berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR (Human Resources)

dan GS (General Services).

b. Memimpin dan mengelola aktifitas pengembangan dan pengelola SDM

guna mendukung pencapaian bisnis.

c. Mengembangkan strategi dan sistem pengembangan SDM serta mengelola

pelaksanaannya.

d. Membawahi HR Service Manager dan HR Planning dan Recruitment

Manager.

3.5.9 Head of General Services

Wewenang dan tanggung jawab Head of General Services adalah sebagai

berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR dan GS.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang

berhubungan dengan layanan umum, kesehatan dan keamanan kerja.

c. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran

(46)

d. Membawahi Support Facilities Manager, Head and Safety Manager dan

GS Administration Staff.

3.5.10 Head of Security

Wewenang dan tanggung jawab dari Head of security adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Managing dan Director HR dan GS.

b. Memimpin dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan

untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.

c. Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah.

d. Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal yang terkait mengenai masalah keamanan (misalnya POLDA, dll) untuk melindungi fasilitas dan

kegiatan perusahaan.

e. Membawahi semua regional Security Manager dan Security Coordinator.

3.5.11 Head of Treasury

Wewenang dan tanggung jawab Head of Treasury adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin dan mengelola dana (penerimaan, penempatan dan

pengeluaran) perusahaan terselenggara dengan baik.

c. Membawahi financial Institution Relations Manager, Cash Management

dan Payment Manager, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing

(47)

3.5.12 Head of Accounting and Tax

Wewenang dan tanggung jawab Head of Accounting and Tax adalah sebagai

berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan

pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

c. Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager

untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing-masing wilayah.

d. Membawahi Recording and Consolidation Manager, Tax Planning and

Administration Manager, Statutory Reporting Manager and Fixed Asset

Manager.

3.5.13 Head of Procurement and Logistic

Wewenang dan tanggung jawab Head of Procurement and Logistic adalah

sebagai berikut

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pengadaan,

penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis

perusahaan secara optimal.

c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and

Planting Procurement Manager, Direct Material dan General Supplies

Procurement Manager, instrafratructure and Non Planting Pricyrenebt

(48)

3.5.14 Co-Head of Procurement and Logistic

Wewenang dan tanggung jawab Co-Head of Procurement and Logistic adalah

sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic.

b. Membantu Head of Procurement and logistic untuk mengelola dan

mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.

c. Melakukan semua koordinasi dengan regional manager untuk pelaksanaan

pencatatan akuntansi di masing – masing wilayah.

3.5.15 Head of Project Management Office

Wewenang dan tanggung jawab Head of Project Management Office adalah

sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring

perkembangan proyek – proyek yang sedang berjalan.

c. Melakukan semua koordinasi dengan regional manager untuk

pelaksanaanpencatatan akuntansi di masing – masing wilayah.

(49)

Wewenang dan tanggung jawab Head of Information System and Bussines

Process adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan

secara optimal.

c. Memahami Management Information System and Application Support

Manager, IT Quality Manager, Infrastructure, Communication dan Data

Center Operation Manager, Bussines Process dan System Prosedur

(50)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Yang Diperoleh

Pada dasarnya data yang merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk

memecahkan suatu persoalan. Keputusan dikatakan baik jika pengambilan

keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu dari kegunaan data

yaitu untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau

permasalahan.

Untuk mengetahui gambaran keadaan atau permasalahan mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit, penulis telah melakukan

pengumpulan data, yaitu data yang diperoleh dari PT.PP. LONDON SUMATRA

(51)
(52)

Sumber : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Untuk keperluan pengolahan data maka didefinisikan :

= Hasil Produksi Kelapa Sawit ( Kg/Pokok )

= Luas Lahan ( Ha )

= Curah Hujan ( mm )

= Tenaga Kerja ( Orang )

= Dosis Pupuk ( Kg/Pokok )

Dari tabel diatas maka diperoleh jumlah nilai-nilai koefisien :

= 5323,72

= 4861

90,99 114 1.977 29 6,37

153,79 147 3.071 211 9,56

189,67 157 1.880 35 9,22

119,36 124 1.982 240 8,36

144,77 140 2.007 127 8,74

184,35 149 1.505 79 9,5

186,56 148 1.462 36 9,76

216,94 187 2.490 57 10,12

189,47 157 2.684 18 9,18

90,99 119 1.977 29 6,37

94,87 121 1.983 35 7,56

183,35 143 1.864 80 9,1

118,42 147 1.932 190 8,21

(53)

= 61,686

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linear berganda satu variable terikat

(variable dependent) dan tiga variabel bebas (variable independent). Bentuk

persamaan regresi linear berganda tersebut, yaitu:

(54)

Penyelesaian empat persamaan variabel akan berbentuk :

+

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -92,952 24,219 -3,838 ,001

X1 1,117 ,105 ,777 10,674 ,000

X2 -,007 ,007 -,067 -1,074 ,293

X3 -,033 ,042 -,048 -,797 ,433

X4 12,202 2,998 ,295 4,070 ,000

a. Dependent Variable: Y

Sehingga diperoleh persamaan regresinya

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Ŷ = 92,952 + 1,117– 0,07 0,33 + 12,202

4.3 Kesalahan Standar Estimasi

Dengan didapat persamaan regresinya maka untuk mengetahui seberapa besar

penyimpangan hasil produksi kelapa sawit yang sebenarnya terhadap hasil

produksi kelapa sawit yang diperkirakan.

Sehingga kesalahan bakunya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(55)

Model Summary

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

Dari penyimpangan yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa rata-rata Hasil

Produksi Kelapa Sawit yang sebenarnya akan berhubungan dan searah dari

rata-rata Hasil Produksi Kelapa Sawit yang diperkirakan sebesar 15,283 Ton.

4.4 Uji Regresi Linier Berganda

2

3. Jadi dapat dicari dengan :

=

4. Menentukan kriteria pengujian :

diterima bila

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

(56)

Untuk Ftabel, yaitu nilai statistik F jika dilihat dari tabel distribusi F dengan derajat

kebebasan pembilang V1 = k yaitu 4 dan penyebut V2 = n – k – 1 yaitu 25, dan α = 5% = 0,05 maka :

1;2 tabel V V

F F

; 1 tabel k k n

F F

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

Dari tabel distribusi Ftabel untuk v1= k dan v2= n-k-1, dimana v1= 4 dan v2 = 25,

maka Ftabel ( 0,05) =2,76. Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa

ada hubungan antara luas lahan, curah hujan, tenaga kerja, dan dosis pupuk

terhadap hasil produksi kelapa sawit.

4.5 Koefisien Determinasi

Untuk meganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang

menpengaruhi hasil produksi kelapa sawit, maka dilakukan perhitungan sebagai

berikut:

3. Jadi dapat dicari dengan :

(57)

4. Untuk Koefisien korelasi ganda digunakan rumus :

R=

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,954a ,910 ,895 15,28317

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

Didapat nilai koefisien determinasi ( ) 0,910. Hal ini berarti bahwa sekitar

91,0% hasil produksi kelapa sawit dapat dipengaruhi oleh luas lahan, curah hujan,

tenaga kerja, dan dosis pupuk melalui hubungan regresi berganda sedangakan

sisanya 9,0 % dipengaruhi faktor lain.

Dari perhitungan korelasi ganda (R) sebesar 0,954 tersebut menyatakan bahwa

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent tinggi

(berpengaruh).

4.6 Koefisien Korelasi

Untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel tak bebas terhadap variabel

bebas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

e. Koefisien Korelasi antara Y dan X1

(58)

g. Koefisien Korelasi antara Y dan X3

h. Koefisien Korelasi antara Y dan X4

Pada tabel diatas diperoleh :

1. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Luas Lahan

(59)

2. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Curah Hujan

bernilai 0,187 (bertanda negatif) pengaruhnya sangat lemah.

3. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit dengan Tenaga Kerja

bernilai 0,014 (bertanda negatif) pengaruhnya sangat lemah..

4. Korelasi antara Hasil Produksi Kelapa Sawit Dengan Dosis Pupuk

(60)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari data yang telah dianalisa, maka diperoleh kesimpilan sebagai berikut:

1. Model persamaan regresi linier berganda untuk analisis faktor yang

mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di Kebun Bagerpang PT.PP

LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk. Adalah :

Ŷ = 92,952 + 1,117– 0,07 0,33 + 12,202

2. Uji regresi linier berganda adalah :

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu

62,830 > 2,76 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa regresi linier

berganda atas X1, X2, X3 dan X4

Bersifat nyata atau persamaan regresi yang diperoleh layak digunakan

untuk memprediksi rata-rata jika X1, X2, X3 dan X4 diketahui.

3. Dari hasil perhitungan didapat korelasi ganda ( positif yaitu sebesar

0,954 yang menunjukkan bahwa antara variabel X dan berhubungan

secara positif dengan tingkat hubungan yang tinggi dan kuat. Besar

hubungannya ditentukan oleh nilai koefisien determinasi ( ) sebesar

0,910 atau sebesar 91,0 %, ini berarti meningkat atau menurunnya

(61)

tenaga kerja, dan dosis pupuk, sedangkan 9,0 % dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang lain.

4. Dari hasil koefisien korelasi parsial antara X1 dengan , X2 dengan , X3

dengan dan X4 dengan , diperoleh bahwa :

Nilai koefisien korelasi antara X1 dengan adalah = 0,921 hal ini berarti

faktor luas lahan memberikan pengaruh yang kuat terhadap hasil produksi

kelapa sawit.

Nilai koefisien korelasi antara X2 dengan adalah = 0,187 hal ini berarti

faktor curah hujan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil produksi

kelapa sawit.

Nilai koefisien korelasi antara X3 dengan adalah = 0,014 hal ini berarti

faktor tenaga kerja tidak memberikan pengaruh terhadap hasil produksi

kelapa sawit.

Nilai koefisien korelasi antara X4 dengan adalah = 0,704 hal ini berarti

faktor dosis pupuk memberikan pengaruh yang kuat terhadap hasil

(62)

5.2 Saran

1. Dalam meningkatkan hasil produksi kelapa sawit, faktor luas lahan, dan

dosis pupuk memberikan pengaruh yang kuat sedangkan faktor curah

hujan dan tenaga kerja tidak memberikan pengaruh. Untuk itu keempat

hal ini perlu diperhatikan untuk memaksimalkan produksi kelapa sawit.

Namun tidak hanya keempat faktor tersebut yang dapat mempengaruhi

tingginya produksi sawit, bibit yang baik, perawatan yang intensif serta

pembasmian hama yang dapat merusak tanaman tersebut.

2. Melihat hubungan yang kuat antara produksi kelapa sawit dengan luas

lahan dan dosis pupuk maka disarankan agar pihak PT.PP. London

Sumatra Indonesia Tbk. agar memperluas lahan penenanaman dan

memberikan pupuk yang benar agar nilai produksi juga bertambah. Untuk

selanjutnya metode analisa statistik dapat digunakan dengan perancangan

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Edisi keenam. Bandung : Tarsito.

Supranto, Johannes. 2005. Ekonometri. Bogor : Ghalia Indonesia.

Gambar

Tabel 2.1   Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 4.1 Data hasil Produksi Kelapa Sawit, Luas Lahan, Curah Hujan, Tenaga

Referensi

Dokumen terkait

Melalui prosedur yang benar peneliti mencari waktu luang subjek yang peneliti kehendaki untuk melakukan observasi secara langsung, wawancara kepada kepala KUA dan

4 Palu, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa berdasarkan Surat Keputusan Kepala LPMP Propinsi Sulawesi Tengah Nomor 7450/F42/KP/2012 tanggal 19 Desember 2012 setelah

[r]

Sehubungan dengan Tahapan Evaluasi pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Gedung Studen Center IAIN Ambon, maka bersama ini kami mengundang saudara(i) untuk menghadiri

o l. D&Q@n kata Islin, pihak terikart lmtuk mematuhi kontrak yang telah mereh buat.. Ti& Meh misahya jual beli sebuah mobil saja, tanpa penjelwsan lebih

[r]

dan berkeinginan untuk membangun kehidupan keluarga yanag lebih stabil, mereka membutuhkan konseling. Konseling keluarga menjadi efektif untuk mengatasi masalah-masalah

o Keputusan Bupati Bantaeng Nomor 140/273/V/2015 Tentang Penetapan Hari dan Tanggal Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa Metode E-Voting Di Kabupaten Bantaeng o