• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Sosial Budaya Terhadap Sikap Petani Dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Sosial Budaya Terhadap Sikap Petani Dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Faktor Sosial Budaya Terhadap Sikap Petani Dalam

Menjaga Keseimbangan Ekosistem Di Kabupaten Asahan

Sumatera Utara

Neila Susanti

Program Pasca Sarjana

Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara

Peralihan dari teknologi pertanian tradisional ke teknologi pertanian modern akan berkaitan erat dengan perubahan antara hubungan manusia (petani) dengan alam, antara lain yaitu terjadi peningkatan eksploitasi anarata hubungan manusia (petani) dengan alam, antara lain yaitu terjadi peningkatan eksploitasi lahan. Kemudian apabila sistem budidaya pertanian yang diterapkan, tidak/kurang memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian sumber daya alam, maka akan timbul dampak negatif terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang semakin tinggi terutama lahan dan air. Di sisi lain intrusi kebudayaan modern menimbulkan berbagai tuntutan hidup tambahan seperti pendidikan dan kebutuhan primer dan sekunder lainnya. Untuk memenuhinya, bagi masyarakat subsisten tidak ada pilihan lain kecuali merusak lingkungan.

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor sosial budaya (tingkat kosmopolit, aspirasi dan nonkonformitas terhadap aturan tabu) terhadap sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang terjadi pada tiga komunitas petani, yaitu terhadap petani yang masih mempertahankan sistem pertanian tradisional (subsistence farming), kedua petani dalam masa peralihan antara pertanian tradisional dan pertanian modern (expanded subsistence farming) dan ketiga, petani yang sudah menerapkan pertanian modern (commercial farming). Tujuan kedua menganalisis hubungan dan perbedaan faktor sosial budaya dan sukap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem pada tiga komunitas petani diatas.

Metode penelitian yang diterapkan adalah studi kasus dengan memilih tiga komunitas petani di Kabupaten Asahan Sumatera Utara yaitu di Desa Silo Lama Kecamatan Air Joman, (subsistence farming), Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka (expanded subsistence farming) dan Desa Rawang Lama Kecamatan Meranti (commercial farming). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berstruktur dengan 150 responden, dan pengamatan terhadap kehidupan sosial masyarakat setempat.

Analisis data diarahkan untuk menyusun deskripsi masyarakat yang diteliti dan untuk menguji hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk tujuan pertama digunakan analisis regresi linear berganda dan dilanjutkan dengan uji-t. Untuk tujuan kedua digunakan analisis tabel silang dan uji statistik chi-kuadrat (χ2) pada taraf nyata 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor sosial budaya terhadap sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem di ketiga desa dengan determinasi

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

(2)

masing-masing sebesar 99%. Hipotesa bahwa semakin tinggi faktor sosial budaya maka sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem akan rendah, terbukti nyata pada Desa Silo Lama dan Pematang Jering, sebaliknya di Desa Rawang Lama tidak terbukti. Kemudian terbukti bahwa ada perbedaan anatra faktor sosial budaya dan sikap petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan tiga komunitas petani tersebut kecuali pada tngkat aspirasi.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, perlu adanya pendataan dan penelitian lebih lanjut mengenai keadaan sosial budaya dan pengetahuan petani setempat yang berkaitan dengan sistem pertanian, misalnya pengendalian hama secara alami. Selain itu diperlukan upaya menanamkan pemahaman nilai-nilai agama melalui kelompok keagamaan yang ada untuk menggantikan aturan yang bersifat tahyul.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Dari lagu Melayu, keroncong, hingga lagu Barat telah mengantar- kan Ismail Marzuki pada dunia yang.. Oleh:

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diharapkan bagi petani untuk tetap dan semakin memperhatikan pentingnya personal hygiene dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja sehingga tidak terkena

• For the pollen grains to reach the ovules and fertilize them, a pollinating midge must carry the pollen from the father flower to the mother flower.

Warna umumnya digunakan untuk menghidupkan emosi dan suasana yang terdapat di dalam satu kesatuan ilustrasi (4-5).Warna menurut Dwi Kristianto dapat digunakan untuk:

Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (dengan pemberitahuan) 9.. Penerimaan pasien rujukan dari rumah sakit lain (tanpa

Secara statistik, pelaksanaan konseling gizi (menggunakan media leaflet maupun tanpa media) tersebut mempunyai pengaruh positif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam

a Untuk mengetahui jenis pemutusan hubungan kerja yang menjadi kadaluarsa setelah melewati 1 (satu) tahun sejak di Putus Hubungan Kerjanya sebagaimana ketentuan Pasal 82