• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenang 100 Tahun sang maestro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengenang 100 Tahun sang maestro."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

WACANA

BERNAS

JOGJA

iTojr:r-ffi]

HALAMAN 4

Mengenang

100

Tahun

Sang

Maestro

Indonesia tanah

air

beta, pusaka

abadi

nan

jaya/ Indonesii

sejak

dulu kala,

tetap

dipuja-puja

bangsa/

Di

sano tempat

lahir

beta,

dibuai

dibesarkan bunda/ Tempat berlindung di hari tua, tempat

akhir

menutup mata.

LAGU

berjudul Indonesia

Pu-safta ini tentu tak asing lagi di telinga

orang

Indonesia.

Lagu

tersebut diciptakan

oleh

seorang komponis

besar bangsa ini. Beliau adalah Ismail

Marzuki

yang pada tanggal l

l

Mei

2Ol4

kita

peringati 100

tahun kelahirannya

Berbagai rangkaian acara

disiap-kan untuk

mengenangnya. Pada tanggal

7-l4Mei

2014, Taman Ismail

Marzuki

(TIMI

Jakarta

menyeleng-garakan pameran

partitur

tulisan tangan

Ismail

Marzuki,

foto-foto,

akordeon, biola, dan barang-barang

peninggalannya.

Selain

pameran,

TIM

juga

mengagendakan acara diskusi terbuka, pertunjukkan dram4 r

dan konser musikal. Bahkart Yayasan

Musik

Sastra Indonesia menggelar

serangkaian acara sejak I 1 Mei hingga

29 Agustus 2014 mendatang. Ini

me-nunjukkan betapa besamya

perhati-an

berbagai

pihak

terhadap Ismail Marzuki dan karya-karyanya.

Maing, demikian

panggilan

akrab

Ismail Marzuki

waktu kecil,

lahir

di

Kampung Kwitang Lebak,

Batavia pada 11

Mei

1914. Ismail Marzuki berlatar belakang keluarga

yang cukup mampu, tak heran apabila sejak kecil komponis asli Betawi

ini

akrab deng4n lagu-lagu koleksi sang

ayah. Dari lagu Melayu, keroncong, hingga lagu Barat telah mengantar-kan Ismail Marzuki pada dunia yang

Oleh:

Hendra Kurniawan

kemudian digelutinya.

Ismail Marzuki mulai menulis lagu saat dudrrk

di

MULO

(Meer

Uitge-breid Lager

Onderwijs), sekarang setingkat sekolah menengah pertama.

Beliau

juga

membentuk kelompok

musik

bersama teman-temannya. Setelah lulus, Ismail Marzuki

kemu-dian beke{a di KK Knies yang menjual

berbagai

alat musik

dan piringan hitam.

Di

situlah kegemaran bermain musiknya semakin tersalurkan. Ismail Marzuki banyak bergaul dengan para musikus yang kemudian

membawa-nya

bergabung

dalam

kelompok

orkes keroncong

Lief

Java.

Ismail Marzuki

sernakin giat

berkarya dengan mencipta maupun menggubah lagu. Namanya semakin

dikenal, apalagi setelah sering

me-lakukan siaran di radio. Ismail

Mar-zuki

merupakan generasi pertama

tokoh musik Indonesia

di

abad 20, seangkatan dengan Wage

Rudolf

Supratman, Cornel Simanjuntak, dan

Kusbini.

Pejuang tanpa senjata

Pada masa-masa sulit pasca

ke-merdekaan, Indonesia harus ber-hadapan dengan pasukan Belanda

yang ingin berkuasakembali di negeri bekas jajahannya.

Meskipun

ber-bagai

upaya

diplomasi

dilakukan

oleh para pemimpin sipil, namun ben-trokan senjata tidak dapat dihindari.

Padahal saat

itu

belum

terbentuk

militer Indonesia yang ideal. Tentara nasional

terdiri dari

berbagai jenis

kesatuan

dan laskar-laskar

yang hanya bermodalkan semangaf perani

mati demi

mempertahankani{s6e.-dekaan.

Ismail Marzuki sebagai pemuda

tidak tinggal diam. Beliau memang

tidak turut

angkat

senjata

dan bergabung dalam kesatuan tertennl, namun dengan keahlian menciptakan lagu, dia berhasil memberi suntikan sbmangat. Selain Indonesia Pusaka,

lagu lain yang bernuansa sejenis, di

antaranya Rayuan

Pulau

Kelapa, Bandung Selatan

di

Wal6u Malam, Sepasang Mata Bolal,ltngga Gugur Bunga. Meskipun laguJagu tersebut sebenarnya bertemakan pe{uangan

dan

nasionalisme namun syairnya tetap bernuansa romantis, melodinya indah dan menawan. tnilah keunikan

dan ciri khas yangdimiliki olehlsmail

Marzuki dalam

karya-karyanya.

Lagu-lagunya

mampu membawa

pada suasana romantika perjuang-an.

Seperti halnya para komponis di

era pe{uangan, Ismail Marzuki juga

menghasilkan

lagu

perj uangan

bersyair

pendek

dengan

melodi

sederhana" enak didengar, dan

mu-dah diingat. Lagu-lagu perjuangan

berciri

seperti

inilah

yang

sangat efektif dalam memban gkitkan

sema-ngat

juang

pasukan dan rasa

pa-triotisme. Hingga

sekarang lagu

bertempo dimarcia ini sering

diguna-kan oleh kesatuan

militer

misalnya

saat

latihan

berperang atau

baris-berbarii untuk

menambah

sema-ngat. Salah satunya yang terkenal

yulll

HaLo-halo Bandung.

Meski-pun Ismail Marzuki diduga

melaku-kan

plagiat

atas

lagu

ini,

namun dalam konteks pe{uangan

hendak-nya

dilihat dari

perspektif

yang berbeda. Ismail Marzuki tentu tidak

memiliki maksud komersil atas lagu tersebut karena yang dilakukannya semata-mata demi mendukung

per-juangan bangsa. Maka tak perlulah memperpanjang

lagi

berbagai ang-gapan negarif terkait hal itu di masa sekarang.

Selain lagu-lagu bernuansa ke-bangsaan, Ismail Marzuki juga men-ciptakan lagu-lagu pop pada

zaman-nya.

Aryati,

Sabda

Alam, Kopral

Jono,

d.an

Juwita Malam

adalah

beberapa

lagu

karyanya

yang

sampai

sekarang

masih familiar.

Ismail Marzuki tak lekang dimakan

zaman.

Di

usianya

yang

singkat,

sumbangsihnya

bagi dunia

mlsik

Indonesia sangat berarti, begitu pun

dalam perjuangan menegakkan

ke-merdekaan

republik

ini.

Ismail

Marzuki dianugerahi gelar pahlawan nasional, meskipun jazadnya

dima-kamkan

di

Tempat

Pemakaman Umum KaretBivak, Jakarta. Namanya

juga diabadikan sebagai nama pusat

kesenian.Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki

(TIM).

Tentu kita ingat kata-kata Bung

Karno

bahwa "Bangsa yang besar

adalah

bangsa

yang

menghargai jasa para pahlawannya!" Untuk

itu-lah lepas dari segala kekurangannya sebagai manusia biasa, Ismail Mar-zuki memang layak untuk dikenang.

Tak perlu

diragukan

lagi'jiwa

kebangsaannya

seperti yang

ter-untai dalam syair lagu karyany a y ang

dikutip

pada awal tulisan

ini.

***

Hendra Kurniawan MPd,

Dosen

Pendidikan Sejarah

Universitas Sanata

Dharma

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

• Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis, dan melakukan perhitungan Ad, Ac, Vd, Vc, CMRR, Rout, Rin, A v pada model sinyal kecil serta rangkaian ekivalen

Proses menghasilkan suara dalam instrumen viola dilakukan dengan cara meletakkan kayu penggesek ( bow ) di atas dawai kemudian di- gesekkan menggunakan tangan kanan

Tawis nuhun anu taya bandingna, tawis sukur ka Gusti Allah nu Maha Esa, ku pituduh sareng ni’mat Anjeun-Na panulis tiasa ngaréngsékeun ieu skripsi anu Judulna

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Classroom

Pengolahan yang dimaksud meliputi kelengkapan data, kerincian data, keamanan data, keberhasilan data, dan cara-cara pemasukan dan pengambilan data.Selain itu

Berdasarkan analisis pada hasil focus group discussion dan analisis instrumen ditemukan ada beberapa pandangan terkait dengan upaya pencegahan kekerasan dalam rumah

Berdasarkan data FAO, kisaran nilai produktivitas air tanaman sangat tinggi, yaitu pada tanaman jagung sebesar 1,1-2,7 kgm−3, padi 0,6–1,6 kgm−3, dan gandum 0,6–1,7 kgm−3

Dari paparan data peneliti menemukan, bahwa tata tertib di sekolah sangatlah penting berguna bagi semua orang khususnya siswa, guru yang merasa resah