• Tidak ada hasil yang ditemukan

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kebersihan perorangan yang buruk dan pemakaian Alat Pelindung Diri yang tidak memenuhi syarat dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan, salah satu pekerja yang berisiko terkena gangguan kulit adalah petani. Petani melakukan bervariasi pekerjaan yang menyebabkan mereka terpapar bahan kimia, biologi, dan bahan berbahaya lainnya. Pemakaian pakaian kerja, sarung tangan, dan penutup kepala yang berulang-ulang dan jarang dibersihkan akan mempermudah petani terkena keluhan penyakit kulit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui personal hygiene, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dan keluhan penyakit kulit pada Petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 46 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan memakai kuesioner dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi Personal hygiene pada petani sebanyak 26 petani (56,5%) adalah buruk, mulai dari kebersihan tangan, kaki dan kuku sebanyak 28 petani (60,9%) tergolong buruk, kebersihan gigi dan mulut sebanyak 25 petani (54,3%) tergolong buruk dan kebersihan kulit sebanyak 23 petani (50,0%), distribusi berdasarkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada petani adalah sebanyak 45 petani (97,8%) memiliki pemakaian alat pelindung diri dengan kategori kurang, dan distribusi berdasarkan keluhan penyakit kulit pada petani adalah sebanyak 27 petani (58,7%) mengalami keluhan penyakit kulit, keluhan penyakit kulit yang dirasakan petani yaitu, gatal-gatal sebanyak 14 orang (51,8), bercak kemerahan sebanyak 7 orang (25,9%), bentol-bentol sebanyak 4 orang(14,8%) dan kulit yang mengelupas seperti sisik 2 orang (7,4%).

Diharapkan bagi petani untuk tetap dan semakin memperhatikan pentingnya personal hygiene dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja sehingga tidak terkena penyakit kulit yang berhubungan dengan pertanian. Bagi pemerintahan Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, hendaknya melakukan usaha-usaha peningkatan penyuluhan khususnya tentang kesehatan perorangan dan pentingnya penggunaan alat pelindung diri secara lengkap untuk melindungi petani dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pertanian.

Kata Kunci : Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri, Keluhan Penyakit Kulit

(2)

ABSTRACT

Poor personal hygiene and the use of inadequate Personal Protective Equipment can have a negative effect on health, one of the people at risk for skin disorders is the farmer. Farmers perform varying jobs that cause them to be exposed to chemicals, biologicals, and other hazardous materials. The use of repetitive work clothes, gloves, and headgear and rarely cleaned will make it easier for farmers to get complaints of skin disorders.

The purpose of this research is to know the personal hygiene, the use of Personal Protective Equipment and complaints of skin disease at Farmers in Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi in 2017. This research type is descriptive research with the number of samples of 46 respondents selected by simple random sampling method. The method used is interview by using questioner and observation.

The results showed that the distribution of personal hygiene in farmers as many as 26 farmers (56.5%) was bad, ranging from hand hygiene, foot and nails as many as 28 farmers (60.9%) were poor, dental and mouth hygiene of 25 farmers (54 , 3%) is classified as bad and skin hygiene as much as 23 farmers (50.0%), distribution based on the use of Personal Protective Equipment (PPE) on farmers is as much as 45 farmers (97.8%) have the use of personal protective equipment with less category, and The distribution based on complaints of skin disorder on farmers were as many as 27 farmers (58.7%) experienced complaints of skin disorders, complaints of skin disorders perceived by farmers, the itching as many as 14 people (51.8), reddish patches of 7 people (25, 9%), bumps of 4 people (14.8%) and peeling skin such as scales 2 people (7.4%).

It is expected that farmers to stay and pay more attention to the importance of personal hygiene and the use of Personal Protective Equipment (PPE) when working so as not to get skin diseases associated with agriculture. For local government through Karo District Health Office, it should make efforts to increase counseling especially about individual health and the importance of using complete personal protective equipment to protect farmers from agriculture-related diseases.

Keywords: Personal Hygiene, Personal Protective Equipment, Complaint of Skin Disorders

Referensi

Dokumen terkait

dimensi fraktal box counting cocok digunakan untuk klasifikasi kelompok umur manusia dari citra wajah dengan deteksi tepi Canny sebagai parameter untuk

Sedangkan ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini yaitu hanya terbatas pada audit kepatuhan keamanan informasi untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan

Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk memberikan kesempatan kepada siswa guna memahami dan memperoleh hasil belajar

Hal ini di perkuat dengan hasil wawancara pada subjek yang mengatakan bahwa subjek tidak ingin mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan studinya

Hal ini di perkuat dengan hasil wawancara pada subjek yang mengatakan bahwa subjek tidak ingin mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan studinya karena

Prosesnya terdapat beberapa tahap: tahap pertama yaitu oksidasi selulosa dengan TEMPO/NaBr/NaOCl dimana perlakuannya selulosa dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi

Siswa SMK PGRI 3 Salatiga membenarkan bahwa metode project based learning dan problem based learning sama-sama dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Sesuai

Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (OMAX), sehingga langkah-langkah penelitian ini mengacu pada langkah-langkah OMAX, yaitu