• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS AL-AZHAR MEDAN

TESIS

Oleh

EKA UMI KALSUM 067019088/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS AL-AZHAR MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

EKA UMI KALSUM 067019088/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AL-AZHAR MEDAN

Nama Mahasiswa : Eka Umi Kalsum Nomor Pokok : 067019088

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Dr. Parapat Gultom, MSIE)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof. Dr.T.Chairun Nisa B., MSc)

(4)

Telah diuji pada:

Tanggal 15 Desember 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS Anggota : 1. Dr. Parapat Gultom, MSIE 2. Dr. Rismayani, MS

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan,

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara

benar dan jelas.

Medan, 15 Desember 2008 Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan di segala sektor. Keputusan memilih oleh mahasiswa dipengaruhi oleh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, promosi, tempat, proses, orang, dan pelayanan. Permasalahan dalam penelitian ini antara lain: sejauhmana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, promosi, tempat, proses, orang, dan pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan, dan sejauh mana pengaruh status akreditasi terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang strategi bauran pemasaran jasa, teori akreditasi, teori perilaku konsumen dan keputusan pembelian.

Pendekatan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif yang didukung survey, bersifat eksplanatory, dimana seluruh variabel diukur dengan skala likert. Metode pengumpulan data dengan daftar pertanyaan dan wawancara kepada 51 responden.

Metode analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis digunakan uji F dan uji t pada tingkat kepercayaan 95%, = 0,05. Koefisien determinasi (R2) hasil regresi adalah 89.5%, menunjukkan bahwa variabel bebas (produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan) mampu menjelaskan 89.5% terhadap variabel terikat (keputusan mahasiswa). Berdasarkan nilai standardized coefficient diketahui secara parsial bahwa variabel pelayanan memiliki pengaruh positif (7,916) dan lebih dominan dibandingkan dengan variabel lain (produk, harga, promosi, tempat, orang, dan proses). Melalui teknik regresi linier sederhana dapat diketahui bahwa status akreditsi mampu menjelaskan 24.4 % terhadap keputusan mahasiswa.

Kesimpulan dari penelitian ini secara serempak strategi bauran pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas ekonomi Universitas Al-Azhar Medan. Status akreditasi berpengaruh terhadap keputusan Mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.

(7)

ABSTRACT

Education is a primary factor in a part all sectors. The student decision influenced by marketing mix strategy; product, price, promotion, place, process, people, and service. The problems in this research are: how marketing mix strategy (product, price, promotion, place, process the, people, and service) influences student is chosen Faculty of Economics of University Al-Azhar Medan, and how accreditation status influences student chose Faculty Economics of University Al-Azhar Medan.

The theories used in this research are the marketing mix theory, accreditation theory, consumer behavior theory and buying decision theory.

This reseach are descriptive quantitative approarch with survey method. This research constitutes explanatory and all of variables are measured by likert scale. The technique to gathering were used the questionnaire and interview for 51 respondents

The method of multiple linier regression was used to answer the hypothesies with level of confidence 95%, = 0,05. The determination coefficient (R2) of regression result is 89,5% indicating that the independent variables (product, price, promotion, place, process, people, and service ) were able to explain 89,5% to the dependent variable (student chosen decision). Based on a standardized coefficient, it’s partially known that service variable has positive influence (7,916) and more dominant compared to other variables (product, price, promotion, place, process, and people). Through the linier regression modestly, it’s known that accreditation status was able to explain 24.4% to the student chosen.

The conclusions of this research are the marketing mix strategy (product, price, promotion, place, process the, people, and service) influences on students decision on the Faculty of Economics of University Al-Azhar Medan, and accreditation status influences student’s chosen on Faculty of Economics of University Al-Azhar Medan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.

Dalam penulisan tesis ini, penulis telah memperoleh banyak bantuan dari

berbagai pihak dan pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A(K)., selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS dan Bapak Dr. Parapat Gultom, MSIE

selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan dorongan

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Dr. Hj. Rismayani, MS, selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan

sebagai pembanding yang telah banyak memberikan pengarahan kepada Penulis.

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., dan Bapak Drs. H.B. Tarmizi, SU., selaku komisi

pembanding yang telah banyak memberikan masukan dalam perbaikan tesis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

(9)

7. Seluruh sahabat Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang selalu memotivasi dan memberikan semangat

dalam penyelesaian tesis ini.

8. Khususnya kepada kedua Orang Tua saya yang tercinta ayahanda Suhadi (Alm)

dan ibunda Miskanti terima kasih atas kasih sayang, doa, motivasi, dan

dukungan yang diberikan baik secara moril maupun materil sehingga penulis

dapat melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua.

9. Juga teristimewa kepada suami saya tersayang Rismal, S.Pd, dan adik-adik

penulis Tri Erawati, S.Pd, Tut Wuri Handayani, SH, Retno Widuri, Sri Mundi

Arti, Maya Mundi Aseh dan Andong Mudi Prasetyo atas segala dukungan dan

doanya.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis baik

ketika masa kuliah maupun saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum

sempurna, namun demikian diharapkan nantinya dapat berguna bagi banyak pihak,

khususnya bagi penelitian di bidang pemasaran.

Medan, 15 Desember 2008

Penulis,

(10)

RIWAYAT HIDUP

Eka Umi Kalsum lahir di Binjai tanggal 6 Juni 1979, anak pertama dari

pasangan Suhadi (Alm) dan Miskanti. Menikah dengan Rismal, S.Pd, pada tahun

2007.

Pendidikan dimulai pada tahun 1986 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 104241

Lubuk Pakam dan lulus tahun 1992. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Negeri 2 Lubuk Pakam, lulus tahun 1995. Selanjutnya tahun 1995

meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum (SMU) Swasta Dwi Karya

Jaya di Lubuk Pakam, lulus tahun 1998. Tahun 1998 melanjutkan ke Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Jurusan Ekonomi Manajemen, lulus

tahun 2003 dan tahun 2006 melanjutkan ke strata-2 Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bekerja sebagai Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 7

I.3 Tujuan Penelitian ... 8

I.4 Manfaat Penelitian ... 8

I.5 Kerangka Berpikir/Landasan Teori ... 9

I.6 Hipotesis ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 14

II.1 Penelitian Terdahulu ... 14

II.2 Teori Tentang Pemasaran dan Jasa ... 16

II.2.1 Pengertian Pemasaran... 16

II.2.2 Pengertian Jasa ... 17

II.3 Teori Tentang Strategi Bauran Pemasaran Jasa... 18

II.3.1 Pengertian Strategi Bauran Pemasaran Jasa ... 18

(12)

II.4.1 Pengertian dan Faktor-faktor Produk (Product)... 19

II.4.1.1 Pengertian Produk (Product)... 19

II.4.1.2 Faktor-faktor Produk (Product)... 21

II.4.2 Pengertian dan Faktor-faktor Harga (Price)... 22

II.4.2.1 Pengertian Harga (Price)... 22

II.4.2.2 Faktor-faktor Harga (Price)... 22

II.4.3 Pengertian dan Faktor-faktor Promosi (Promotion)... 23

II.4.3.1 Pengertian Promosi (Promotion)... 23

II.4.3.2 Faktor-faktor Promosi (Promotion)... 24

II.4.4 Pengertian dan Faktor-faktor Tempat (Place) ... 25

II.4.4.1 Pengertian Tempat (Place) ... 25

II.4.4.2 Faktor-faktor Tempat (Place)... 26

II.4.5 Pengertian Proses (Process) ... 27

II.4.6 Pengertian dan Faktor-faktor Orang (People) ... 29

II.4.6.1 Pengertian Orang (People) ... 29

II.4.6.2 Faktor-faktor Orang (People)... 30

II.4.7 Pengertian dan Faktor-faktor Pelayanan (Service) ... 31

II.4.7.1 Pengertian Pelayanan (Service)... 31

II.4.7.2 Faktor-faktor Pelayanan (Service)... 32

II.5 Teori Tentang Akreditasi Program Studi ... 32

II.5.1 Pengertian Akreditasi Program Studi ... 32

II.5.2 Tujuan dan Manfaat Akreditasi Program Studi... 33

II.6 Teori Tentang Perilaku Konsumen... 34

II.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 34

(13)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

III.2 Metode Penelitian ... 42

III.3 Populasi dan Sampel ... 43

III.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

III.5 Jenis dan Sumber Data ... 45

III.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 46

III.6.1 Uji Validitas ... 46

III.6.2 Uji Reliabilitas ... 48

III.7 Hipotesis Pertama ... 49

III.7.1 Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama ... 49

III.7.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 49

III.7.3 Model Analisis Data Hipotesis Pertama ... 51

III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik ... 54

III.7.4.1 Uji Normalitas ... 54

III.7.4.2 Uji Multikolinearitas ... 55

III.7.4.3 Uji Heteroskedatisitas ... 55

III.8 Hipotesis Kedua ... 56

III.8.1 Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua ... 56

III.8.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 56

III.8.3 Model Analisis Data Hipotesis Kedua ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

IV.1 Hasil Penelitian... 59

IV.1.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan ... 59

(14)

IV.1.3 Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar

Medan... 63

IV.1.4 Karakteristik Responden ... 63

IV.1.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan . Jenis Kelamin... 63

IV.1.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 64

IV.1.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMA... 65

IV.1.5 Penjelasan Responden... 65

IV.1.5.1 Penjelasan Atas Produk (Program Studi) 65 IV.1.5.2 Penjelasan Atas Harga... 67

IV.1.5.3 Penjelasan Atas Promosi ... 69

IV.1.5.4 Penjelasan Atas Tempat ... 70

IV.1.5.5 Penjelasan Atas Orang ... 71

IV.1.5.6 Penjelasan Atas Proses... 73

IV.1.5.7 Penjelasan Atas Pelayanan ... 74

IV.1.5.8 Penjelasan Atas Status Akreditasi ... 76

IV.1.5.9 Penjelasan Atas Keputusan Memilih ... 77

IV.2 Pembahasan ... 79

IV.2.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 79

IV.2.1.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 79

IV.2.1.2 Regresi Linier Berganda ... 83

IV.2.1.3 Uji F (Serempak) ... 85

IV.2.1.4 Uji t (Parsial)... 86

IV.2.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 92

IV.2.2.1 Regresi Linier Sederhana... 92

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

V.1 Kesimpulan ... 96

V.2 Saran... 97

(16)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

I.1 Jumlah Mahasiswa Universitas Al-Azhar Medan Tahun

Akademik 2004-2007... 3

I.2 Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan Tahun Akademik 2004-2007 ... 4

III.1 Penentuan Sampel Penelitian... 44

III.2 Hasil Uji Validitas... 47

III.3 Hasil Uji Reliabilitas... 48

III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 50

III.5 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 57

IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 64

IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SMA ... 65

IV.4 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Test ... 80

IV.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 81

IV.6 Hasil Regresi Linier Berganda... 83

IV.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama... 84

IV.8 Hasil Uji F (Serempak) Hipotesis Pertama ... 85

IV.9 Hasil Uji t (Parsial) ... 87

IV.10 Hasil Regresi Linier Sederhana ... 92

IV.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 93

(17)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

I.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama ... 12

I.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua ... 12

II.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen... 38

IV.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan... 62

IV.2 Grafik Normalitas Data ... 79

IV.3 Grafik Histogram ... 80

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Validitas Kuesioner... 101

2 Reliabilitas Kuesioner... 110

3 Hasil Statistik Regresi Linier Berganda... 112

(19)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan penting di

segala sektor. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat

(1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat

(3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sitem

pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlak mulia

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Sistem

Pendidikan Nasional memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan

nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan

menjunjung tinggi hak asasi manusia. Penerapan ketentuan dalam undang-undang ini

diharapkan dapat mendukung segala upaya untuk memecahkan masalah pendidikan,

guna memberikan sumbangan yang signifikan terhadap masalah-masalah makro

bangsa Indonesia.

Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999 mennyatakan bahwa

(20)

yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia

Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.

Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh

masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif

dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa

yang merupakan tujuan bangsa Indonesia, sehingga memberikan kesempatan

terhadap seluruh komponen masyarakat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang

lebih baik guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertaqwa.

Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu disinergikan dengan

tuntutan kompetisi. Oleh karena itu, dimensi daya saing dalam sumber daya manusia

kelak menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas sumber daya manusia

melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan. Untuk itu,

perguruan tinggi dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas lulusannya. Perguruan

tinggi merupakan salah satu bentuk jasa yang ditawarkan kepada masyarakat yang

ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Pada umumnya target pasar perguruan tinggi adalah siswa yang sebagian akan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tingggi. Lulusan Sekolah Menengah Umum

(SMU) yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi tentu

menginginkan agar nantinya selesai dengan cepat dan kemudian mudah mendapat

(21)

Dalam kondisi sekarang ini terlihat bahwa daya tampung mahasiswa di

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat terbatas. Maka seluruh Perguruan Tinggi

Swasta (PTS), khususnya di Sumatera Utara memiliki peluang yang sama untuk

dipilih calon mahasiswa yang tidak tertampung di PTN dalam melanjutkan studinya.

Oleh karena itu setiap PTS harus melakukan strategi khusus yang berbeda dengan

PTS lain. Besar kecilnya kemampuan untuk memperoleh mahasiswa tergantung dari

penyampaian informasi tentang PTS yang bersangkutan, yang secara nyata terlihat

dari strategi bauran pemasaran jasa yang diterapkan oleh setiap PTS. Selain strategi

bauran pemasaran jasa, status akreditasi juga berpengaruh terhadap keputusan

mahasiswa memilih PTS sebagai tempat untuk melanjutkan studinya.

Universitas Al-Azhar Medan, merupakan salah satu perguruan tinggi yang

terletak di jalan Pintu Air IV No. 214 Kwala Bekala Padang Bulan Medan, terdiri 4

(empat) fakultas yaitu : Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan

Fakultas Pertanian. Dari semua fakultas yang ada Fakultas Ekonomi adalah fakultas

yang paling diminati mahasiswa dan memiliki jumlah mahasiswa paling besar, seperti

yang terlihat pada Tabel I.1 di bawah ini :

Tabel I.1. Jumlah Mahasiswa Universitas Al-Azhar MedanTahun Akademik 2004-2007

Tahun Akademik No. Fakultas

2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008

Jumlah (orang)

1. Ekonomi 152 146 112 98 508

2. Hukum 114 106 94 82 396

3. Teknik 72 54 47 38 211

4. Pertanian 88 70 62 54 247

(22)

Dalam 4 (empat) tahun terakhir ini Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar

Medan mengalami trend menurunnya atau berkurangnya jumlah mahasiswa. Hal ini

dapat dilihat pada Tabel I.2 berikut :

Tabel 1.2: Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan Tahun Akademik 2004-2007

Tahun Akademik No. Program Studi

2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008

Jumlah (orang)

1. Manajemen S-1 79 86 69 58 291

2. Akuntansi S-1 73 60 43 40 217

Jumlah 152 146 112 98 508

Sumber : Biro Administrasi Universitas Al-Azhar Medan, 2008 (Data Diolah)

Bauran pemasaran jasa memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan

suatu strategi bauran pemasaran, karena strategi bauran pemasaran memiliki

keterkaitan terhadap kebijakan strategi pemasaran. Dalam memahami pemasaran jasa

pendidikan tinggi, strategi yang diterapkan tidak terlepas dari strategi bauran

pemasaran. Strategi bauran pemasaran dalam hubungannya dengan pemasaran jasa

Pendidikan Tinggi tidak terlepas dari produk (Program studi), harga (biaya

pendidikan), promosi, lokasi, orang, proses, dan pelayanan.

Produk (Program Studi) merupakan kesatuan rencana belajar sebagai

pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional. Program studi

ini diselenggarakan atas dasar kurikulum yang ditujukan agar mahasiswa dapat

menguasai pengetahuan, sikap, dan perilaku/keterampilan yang sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan. Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan menawarkan 2

(23)

ditawarkan kepada konsumen haruslah produk yang bermutu, sebab mutu merupakan

suatu keharusan bagi perguruan tinggi. Di negara-negara maju pemilihan perguruan

tinggi oleh masyarakat pada umumnya didasarkan kepada penilaian publik mengenai

pergurun tinggi yang dijabarkan dalam suatu status (peringkat akreditasi).

Status akreditasi suatu perguruan tinggi merupakan cermin kinerja perguruan

tinggi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi suatu

program studi yang diselenggarakan. Dengan adanya status akreditasi, maka

mahasiswa akan semakin yakin dan percaya untuk melanjutkan studinya di perguruan

tinggi tersebut. Saat ini status Program Studi Manajemen dan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan adalah terakreditasi C yang berarti bahwa

standar minimum yang diisyaratkan oleh Badan Akreditasi Nasional terpenuhi.

Harga (biaya pendidikan) merupakan pengorbanan finansial yang akan

dikeluarkan oleh mahasiswa menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas

Al-Azhar Medan. Harga (biaya pendidikan) dalam hal ini adalah uang pendaftaran

dan testing sebesar Rp 300.000,00 uang kuliah yang ditawarkan oleh Fakultas

Ekonomi sebesar Rp 2.500.000,00 per-tahun dapat dicicil 5 kali pembayaran, dan

uang ujian sebesar Rp 15.000,00 per-mata kuliah.

Promosi merupakan penyampaian informasi kepada masyarakat yang

berperan untuk menarik mahasiswa agar memilih Fakultas Ekonomi. Univertas

Al-Azhar Medan melakukan promosi dengan berbagai cara seperti : mendatangi

sekolah-sekolah baik Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun sekolah-sekolah kejuruan,

(24)

sangat disayangkan masih ada masyarakat yang belum mengenal Universitas Al

Azhar Medan, tetapi masyarakat lebih mengenal Al-Azhar sebagai perguruan yang

terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMU bukan sebagai Universitas.

Tempat merupakan lokasi dimana lembaga pendidikan berada yang biasanya

ada kaitannya dengan jauh tidaknya dari kota (strategis). Fakultas Ekonomi

Universitas Al-Azhar Medan berlokasi di jalan Pintu Air IV No.214 Kwala Bekala

Padang Bulan Medan, bukan berada di tengah (pusat) kota Medan.

Orang merupakan staff Professional Universitas Al-azhar Medan yang terdiri

dari staff akademi yang melakukan pekerjaan mengajar, meneliti dan menjalankan

layanan masyarakat, staff pendukung yang meliputi pekerja profesional dibidang

tertentu, staff administrasi, keamanan, teknis, dan lain-lain. Staf akademi yang

melakukan pekerjaan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

terdiri dari 19 orang dosen tetap yayasan, 3 orang dosen kopertis, 21 orang dosen

tidak tetap, 4 orang pegawai dan 2 orang staf administrasi.

Proses merupakan penerimaan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Al-Azhar Medan yang meliputi : pendaftaran, testing, dan daftar ulang.

Pelayanan merupakan pelayanan dan penerimaan yang diberikan Fakultas

Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan pada kunjungan kampus, tanggapan dan

penerimaan pihak manajemen, kecepatan dan kesiapan administrasi pendaftaran,

penjelasan yang diberikan oleh pegawai atau manajemen dalam kunjungan sekolah,

kesesuaian informasi dalam promosi dengan kenyataan di lapangan ketika kunjungan

(25)

organisasi mahasiswa yang ada, fasilitas belajar mengajar, fasilitas aula pertemuan,

fasilitas perpustakaan dan tempat parkir.

Universitas Al-Azhar Medan sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta

(PTS) di sumatera Utara berupaya memberikan jasa pendidikan yang optimal kepada

mahasiswa. Untuk itu pihak manajemen perguruan tinggi harus tanggap terhadap

perubahan lingkungan baik internal maupun eksternalnya.

Dari Tabel I.2 di atas dapat dilihat adanya fenomena penurunan jumlah

mahasiswa. Untuk itu Universitas Al-Azhar Medan, dalam hal ini Fakultas Ekonomi

sebagai fakultas favorit berusaha untuk dapat lebih memfokuskan strategi bauran

pemasarannya dan meningkatkan status akreditasinya ke peringkat yang lebih tinggi

agar mahasiswa lebih memilih Universitas Al-Azhar Medan sebagai lembaga

pendidikan yang diputuskan mahasiswa untuk melanjutkan studinya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Sejauhmana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari; produk

(program studi), harga (biaya pendidikan), promosi, lokasi, proses, orang dan

pelayanan terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Universitas

(26)

2. Sejauhmana pengaruh status akreditasi Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar

Medan terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Universitas

Al-Azhar Medan.

I.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diajukan, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran yang

terdiri dari; produk (Program Studi), Harga (biaya pendidikan), promosi, lokasi,

orang, proses, pelayanan dan status akreditasi terhadap keputusan mahasiswa

memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh status akreditasi Fakultas Ekonomi

Universitas Al-Azhar Medan terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas

Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

I.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi Universitas Al-Azhar Medan dalam menentukan

kebijakan dan strategi bauran pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Untuk menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang dapat dipergunakan

(27)

3. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang

pemasaran khususnya hal-hal yang berhubungan dengan teori perilaku

konsumen dan penerapannya di lapangan.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

penelitian pemasaran di masa yang akan datang.

I.5 Kerangka Berpikir/Landasan Teori

Setiap lembaga pendidikan untuk meningkatkan jumlah mahasiswanya tidak

terlepas dari strategi bauran pemasaran jasa dan status akreditasi.

Menurut Yazid (2003), bahwa “bauran pemasaran terdiri dari semua variabel

yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk

memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran jasa terdiri dari 7 p’s yaitu:

produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses”.

Menurut Payne (2001), bahwa “produk jasa, harga ketersedian jasa dan lokasi

(tempat) jasa, promosi, orang, proses, layanan pelangan dapat di manfaatkan, untuk

memuaskan konsumen, dalam hal ini calon mahasiswa”.

Produk jasa pada sebuah perguruan tinggi adalah permasalahan tentang

produk studi pada perguruan tinggi tersebut. Untuk itu diperlukan suatu dimensi

kualitas atas jasa yang ditawarkan oleh perguruan tinggi tersebut.

Menurut Umar (2005), bahwa “pengembangan sebuah produk mengharuskan

perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang diberikan oleh produk tersebut”.

(28)

dapat dilakukan berdasarkan pada tingkatan produk, yaitu core offer (penawaran inti),

tangible offer, dan augmented offer”.

Strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan,

sebab harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut

dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Menurut

Stanton (1996), bahwa “tingkat harga yang ditetapkan suatu produk akan

mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual”. Selanjutnya menurut Payne

(2001), bahwa “keputusan-keputusan penetapan harga sangat signifikan dalam

menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peran sangat penting dalam

pembentukan citra bagi jasa tersebut”.

Penggunaan promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran di perguruan

tinggi. Kegiatan promosi dilakukan dengan memasang spanduk di kampus atau di

jalan raya, iklan di surat kabar, menempel pengumuman di tempat ramai, dan

pengiriman brosur ke alamat calon mahasiswa.

Menurut Sastradipoera (2003), menyatakan bahwa ”promosi adalah setiap upaya marketing yang fungsinya adalah untuk memberikan informasi atau meyakinkan para konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan (merits) suatu produk atau jasa tertentu dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”.

Tempat juga mempunyai arti penting karena lingkungan dimana jasa itu

disampaikan, dan bagaimana jasa disampaikan, merupakan bagian dari nilai dan

(29)

dengan keputusan perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan

ditempatkan”.

Proses yang sesuai di Perguruan Tinggi adalah dimulai dari prosedur

penerimaan mahasiswa baru sampai dengan proses daftar ulang untuk menjadi

mahasiswa. Menurut Yazid (2003), bahwa ”proses adalah semua prosedur aktual,

mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan

sistem penyajian atau operasi jasa”.

Orang merupakan staff perguruan tinggi yang terdiri yang terdiri dari staff

pengajar dan staff administrasi yang dimiliki oleh lembaga pendidikan tersebut, yang

memainkan peranannya selama berlangsungnya proses dan komunikasi jasa. Menurut

Yazid (2003), bahwa ”orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan

sebagian penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli”.

Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya

mendapatkan keunngulan bersaing jangka panjang. Payne (2001), menyatakan bahwa

“layanan pelanggan seringkali dilihat sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran

tempat (place) dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logis dari unsur

tersebut”.

Selain memperhatikan strategi bauran pemasaran calon konsumen juga

memperhatikan kualitas (mutu) daripada produk (program studi) yang dipilihnya

yaitu dengan melihat status akreditasi program studi tersebut.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

(30)

penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan tinggi berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu kepada masyarakat”.

Selanjutnya menurut BAN-PT (2006), “bahwa hasil akreditasi merupakan

pengakuan bahwa suatu institusi (program studi) telah memenuhi suatu standard mutu

yang telah ditetapkan sehingga layak untuk menyelenggarakan

program-programnya”.

Untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang telah diuraikan

dapat dilihat dalam kerangka pemikiran pada Gambar I.1 dan I.2 berikut:

Produk

Harga

Tempat

Orang

Proses

Pelayanan Promosi

Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

Gambar I.1 : Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama

Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan

Status Akreditasi

(31)

I.6 Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, maka dihipotesiskan sebagai berikut :

1. Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari ; produk (program studi), harga (uang

SPP), promosi, tempat, orang, proses, dan pelayanan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi

Universitas Al-Azhar Medan.

2. Status akreditasi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas

(32)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Harahap (2004) dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan mahasiswa Dalam Menempuh Pendidikan

Pada Politeknik LP3I Medan”. Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlah

mahasiswa Politeknik LP3I Medan sebanyak 397 orang dan sampelnya sebanyak 195

orang. Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Model analisis yang

digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitiannya manunjukkan bahwa

proses, biaya, latar belakang, social, ekonomi, motivasi dan promosi mempengaruhi

keputusan mahasiswa dalam menempuh pendidikan di politeknik LP3I Medan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Harjanto (2004), dengan judul

“Pengaruh Lingkungan Individu Mahasiswa dan Kinerja Bauran Pemasaran Terhadap

Proses Keputusan Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Serta Implikasinya Pada

Nilai Jasa Pendidikan : Studi Kasus pada Perguruan Tinggi swasta Komputer di DKI

Jakarta”. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran jasa.

Secara lebih khusus ditinjau dari aspek perilaku konsumen dalam proses

keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh lingkungan individu dan kinerja bauran

pemasaran., serta dampaknya pada nilai jasa pendidikan. Penelitian yang dilakukan

bersifat deskriptif dan verifikatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan

(33)

Jakarta dan 54 pemimpin PTS Komputer di DKI Jakarta. Pengumpulan data melalui

wawancara dan kuesioner, sedangkan pengolahan datanya menggunakan Structural

Equetion Modelling (SEM) dengan software lisrel 8.30.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan individu lebih berpengaruh

terhadap proses keputusan mahasiswa memilih perguruan tinggi dibandingkan kinerja

bauran pemasaran jasa pendidikan. Sementara nilai jasa pendidikan tidak dipengaruhi

oleh lingkungan individu mahasiswa tetapi oleh kinerja bauran pemasaran jasa

pendidikan dan proses keputusan mahasiswa. Terhadap ketidaksesuaian/gap antara

kinerja bauran pemasaran jasa pendidikan dengan tingkat harapan dan tingkat

dirasakan mahasiswa. Oleh karena itu untuk Pimpinan PTS Komputer di DKI Jakarta

harus memperhatikan perubahan perilaku konsumennya agar program bauran

pemasaran jasa pendidikannya dapat lebih meningkatkan nilai jasa pendidikan .

Penelitian yang dilakukan Elliot dan Healy (2001), dengan judul

”Faktor-Faktor Kunci yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Terkait Dengan Penerimaan

dan Mempertahankan”, dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 1805

mahasiswa. Kuesioner terdiri dari 116 item yang berisikan 11 dimensi pengalaman

kepuasan mahasiswa, yaitu: saran akademis yang efektif, suasana kampus, kehidupan

kampus, jasa pendukung kampus, perhatian pada mahasiswa, instruksi yang efektif,

bantuan keuangan dan pemerimaan efektif, registrasi yang efektif, keamanan kampus,

pelayanan yang memuaskan, dan konsentrasi mahasiswa.

Hasil kuesioner akan memberikan 3 score untuk setiap item, yaitu important

(34)

dua langkah, pertama dengan menghitung mean important score, satisfaction score,

dan performance gap score dari delapan dimensi pengalaman kepuasan mahasiswa

dan langkah kedua dilakukan Analisis Regresi Stepwise untuk menaksir kemampuan

peramalan dari 11 dimensi pengalaman kepuasan mahasiswa. Hasil penelitiannya

yaitu bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan secara signifikan adalah

konsentrasi mahasiswa, suasana kampus dan instruksi yang efektif.

II.2. Teori Tentang Pemasaran Dan Jasa II.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu

dalam menciptakan nilai ekonomi. Dalam kegiatan pemasaran, aktivitas pertukaran

merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang

berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai

macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan

manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses

pertukaran.

Kotler dan Armstrong (2004), menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka inginkan dan butuhkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai

dengan pihak lain”.

Sedangkan menurut Sunarto (2004), bahwa “pemasaran sebagai proses sosial

(35)

butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan penukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain”. Sedangkan menurut Walker dan Larrenche dalam Simamora

(2001), bahwa “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan

kegiatan-kegiatan penting yang meyakinkan individu dan perusahaaan mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk

mengembangkan hubungan pertukaran”.

Selanjutnya Lamb, Hair, Daniel (2002), menyatakan bahwa “marketing is a

process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and

distribution of idea, goods, and service to create exchanges that satisfy individual

and organizational goals”.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwasannya pemasaran

merupakan ujung tombak bagi keberadaan suatu organisasi agar dapat memuaskan

individu dan organisasi untuk jangka panjang.

II.2.2. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri

mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu

produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang telah berusaha

mendefenisikan pengertian jasa.

Kotler (2000), menyatakan bahwa “jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

suatu pihak yang dapat ditawarkan kepada pihak lain yang secara esensial tidak

(36)

Jasfar (2005), menyatakan bahwa “jasa hanya berupa pelayanan dari

seseorang kepada orang lain baik yang dapat dilihat (explicit service) ataupun yang

tidak dapat yang hanya bisa dirasakan (implicit service) sampai kepada

fasilitas-fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan jasa dan benda-benda lain”.

Zeithaml dan Bitner (2001), menyatakan bahwa “service are going to move in

this decade to being the front edge of the industry”.

Payne dalam Yazid (2003), menyatakan bahwa “jasa sebagai aktivitas

ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible yang

berkatan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau

barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”.

II.3. Teori Tentang Strategi Bauran Pemasaran Jasa II.3.1. Pengertian Strategi Bauran Pemasaran jasa

Salah satu konsep utama dalam lembaga pendidikan adalah kebijakan bauran

pemasaran jasa yang merupakan kombinasi dari tujuh variabel inti dalam sistem

pemasaran jasa pendidikan yang dapat digunakan untuk menjangkau konsumen

sebagai pasar sasaran.

Variabel-variabel dalam bauran pemasaran jasa perlu dikombinasikan dan

dikoordinasikan agar lembaga pendidikan dapat melakukan tugas seefektif mungkin.

Jadi lembaga pendidikan tidak hanya memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi

(37)

pemasaran jasa tersebut untuk melaksanakan kebijakan dan program-progamnya

secara tepat.

Zeithaml dan Bitner (2001), menyatakan bahwa ”marketing mix defined as the

elements an organization controls that can be used to satisfy or communicate with

customers. The service marketing mix is composed of the seven p’s : product, price,

place (distribution), and promotion, people, physical evidence, and process”.

Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2001), bahwa “sebagai suatu bauran

pemasaran jasa, elemen tersebut (produk, harga promosi, tempat, orang proses,

pelayanan) saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat

pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan”.

Bauran pemasaran jasa sebagaimana dikemukakan di atas terdiri dari tujuh

elemen, yaitu : produk (product), harga (price), distribusi (place), promosi

(promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence), danProses (process).

II.4. Klasifikasi Bauran Pemasaran Jasa

II.4.1. Pengertian dan Faktor-faktor Produk (Product) II.4.1.1. Pengertian Produk (Product)

Produk merupakan sebuah konsep yang sulit dan harus dirumuskan dengan

hati-hati. Kemudian dengan melihat cara-cara untuk mengklasifikasikan banyak jenis

produk yang akan ditemukan dalam pasar-pasar konsumen dan industri, dengan

harapan menemukan jalinan antara strategi pemasaran yang tepat dengan jenis-jenis

(38)

sebuah merek, yang melibatkan beberapa keputusan. Produk juga bisa dikemas dan

diberi label dan disertai berbagai jasa tambahan yang ditawarkan kepada konsumen.

Simamora (2001), menyatakan bahwa “produk merupakan segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”.

Sedangkan Kotler dan Armstrong (2004), menyatakan bahwa “produk adalah

segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan,

atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk mencakup

objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide”.

Selanjutnya Purnama (2001), menyatakan bahwa “produk-produk yang

dipasarkan meliputi barang fisik (misalnya buku, mobil), jasa (misalnya salon,

dokter), orang (seperti artis, selebriti), tempat (misalnya tempat wisata), organisasi

(misalnya Yayasan Jantung Indonesia), dan gagasan (misalnya cara memasak yang

peraktis)”.

Sedangkan Lupiyoadi (2001), menyatakan bahwa “ada empat karakteristik produk jasa, yaitu :1). Intangibility; Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, 2). Heterogenity/Variability; bersifat non-standar dan sangat variable, 3). Inseparability; umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan dengan partisipasi konsumen dalam prosesnya, 4). Perishability; Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk inventori”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa produk, khususnya jasa dalam

kajian ini produk studi merupakan elemen yang terpenting dari sebuah pemasaran

jasa pendidikan, dengan upaya untuk memuaskan para konsumen atas keinginan dan

kebutuhannya yang bersifat tidak berwujud, yang dikonsumsi pada waktu yang

(39)

disimpan. Jadi dalam hal ini jasa diarahkan pada tindakan intangible atau diarahkan

kepada mental manusia, yaitu pendidikan.

II.4.1.2. Faktor-Faktor Produk (Product)

Dalam permasalahan produk, yang perlu diperhatikan adalah bahwa

konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan

value dari produk tersebut.Simamora (2001), menyatakan bahwa ”faktor-faktor yang

berhubungan dengan produk adalah kualitas, fitur dan desain”.

Sedangkan Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2003), menyatakan bahwa

“faktor-faktor yang terdapat pada produk dalam pemasaran jasa adalah : fiture, fisik

barang, tingkat kualitas, asesoris, pembungkusan, garansi, lini produk dan penentuan

merek”.

Selanjutnya menurut Lupioyadi (2001), bahwa “analisis terhadap jasa

pendidikan dapat dilakukan berdasarkan pada tingkatan produk, yaitu core offer

(penawaran inti), tangible offer, dan augmented offer”.

Pemasar harus memahami produk (program studi) apa yang diinginkan dan

bermanfaat dari sudut pandang pelanggan dalam hal ini mahasiswa), seperti manfaat

produk yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan mahasiswa. Kemudian

tangible offer seperti feature, kualitas, arsitektur gedung, halaman kampus dan

lingkungan yang mendukung fungsi pendidikan dari perguruan tinggi tersebut.

Selanjutnya lembaga perguruan tinggi tersebut juga harus memahami produk

yang ada sekarang, seperti kurikulum pendidikan, kesesuaian produk atas kebutuhan

(40)

pendidikan tersebut. Bila hal tersebut dapat dipenuhi maka lembaga pendidikan

dalam memasarkan produk berupa jasa pendidikan akan mendapat respon yang

positif. Respon ini tentunya keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi

sebagai tempat ia belajar selama menempuh pendidikannya.

II.4.2. Pengertian dan Faktor-faktor Harga (Price) II.4.2.1. Pengertian Harga (Price)

Harga memainkan peranan penting dalam bauran pemasaran jasa, karena

penetapan harga memberikan penghasilan bagi bisnis. Menurut Lupioyadi (2001),

bahwa “keputusan penetapan harga juga sedemikian penting dalam menentukan

seberapa jauh pelayanan layanan jasa dinilai oleh konsumen dan juga dalam proses

membangun citra”.

Selanjtnya Purnama (2001), menyatakan bahwa “suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya, yakni ketika : 1). Perusahaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, 2). Perusahaan tersebut baru pertama kalinya memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, 3). Perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru”.

Kegiatan penetapan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran

pemasaran, karena penetapan harga terkait langsung nantinya dengan revenue yang

diterima oleh perusahaan.

II.4.2.2. Faktor-Faktor Harga (Price)

Keputusan-keputusan penetapan harga mempunyai dampak pada seluruh

pasokan/pemasaran, dan lebih jauhnya penetapan harga dapat mempengaruhi persepsi

(41)

Menurut Payne (2001), bahwa ”faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa terdiri dari : a). Positioning jasa, b). Tujuan-tujuan korporat, c). Sifat kompetensi, d). Daur hidup jasa, e). Elastisitas permintaan, f). Struktur biaya, g). Sumber daya yang digunakan, h). Kondisi ekonomi yang berlaku, i). Kapasitas jasa, j). Sasaran perusahaan yang dicapai”.

Sedangkan Nagle dalam Purnama (2001), menyatakan bahwa ”faktor-faktor

yang mempengaruhi kepekaan harga pembeli dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1).

Pengaruh nilai unik, 2). Pengaruh kesadaran atas prduk pengganti, 3). Pengaruh

perbandingan yang sulit, 4). Pengaruh pengeluaran total, 5). Pengaruh manfaat akhir,

6). Pengaruh biaya yang dibagi, 7). Pengaruh investasi yang tertanam, 8). Pengaruh

kualitas harga, 9). Pengaruh persediaan”.

Namun untuk lembaga pendidikan swasta, menurut Lupioyadi (2001), bahwa ”komponen harga menyangkut : 1). Uang registrasi/registrasi ulang tiap awal semester, 2). Uang perkuliahan yang meliputi uang biaya penyelenggaraan pendidikan juga hal yang berhubungan dengan pengembangan dan pembinaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler seperti uuang buku, peralatan, dan sebagainya per semester, 3). Biaya per SKS (Satuan Kredit Semester), 4). Uang sumbangan pembangunan gedung yang hanya sekali dibayar pada saat diterima di lembaga pendidikan tersebut, 5). Uang ujian negara dan lain-lain”.

II.4.3. Pengertian dan Faktor-faktor Promosi (Promotion) II.4.3.1. Pengertian Promosi (Promotion)

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang

dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pengukuran dalam pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2004)

bahwa ”aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk

(42)

Sedangkan menurut Evans dan Berman dalam Simamora (2001), bahwa

”promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan

(to inform), membujuk (to persuade) atau mengingatkan orang-orang tentang produk

yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga”.

Selanjutnya Stanton (1996), menyatakan bahwa ”pada dasarnya promosi

adalah sesuatu kegiatan memberitahukan, membujuk, dan mempengaruhi”.

Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan

kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan

pihak lain akan perusahaan dan produk yang dihasilkan dengan harapan agar pihak

lain melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan. Agar kegiatan

promosi yang dilakukan dapat berhasil dengan baik, maka promosi tersebut harus

direncanakan terlebih dahulu.

II.4.3.2. Faktor-Faktor Promosi (Promotion)

Adapun faktor-faktor promosi dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli

berikut ini.

George dan Berry dalam Payne (2001), menyatakan bahwa ”ada enam pedoman untuk pemasaran jasa yang bener-benar dapat diterapkan untuk kebanyakan unsur bauran promosi, yaitu :1). Memberikan petunjuk berwujud, 2). Membuat jasa dimengerti, 3.) Kesinambungan komunikasi, 4). Menjanjikan apa yang mungkin diberikan, 5). Mengkapitalisasi word of mouth, 6). Komunikasi langsung kepada konsumen”.

(43)

Selanjutnya Lupioyadi (2001), menyatakan bahwa ”untuk mengembangkan promosi yang efektif, maka diperlukan produk sebagai berikut : 1). Mengidentifikasi target audience, 2). Menentukan tujuan promosi, 3). Merancang pesan, 4). Menyeleksi saluran komunikasi, 5). Menetapkan jumlah anggaran promosi, 6). Menentukan bauran promosi, 7). Mengukur hasil-hasil promosi, 8). Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi/promosi”.

II.4.4. Pengertian dan Faktor-faktor Tempat (Place) II.4.4.1. Pengertian Tempat (Place)

Masalah pemilihan saluran distribusi adalah suatu masalah yang sangat

penting. Sebab kesalahan dalam pemilihan distribusi dapat memperlambat bahkan

dapat menghentikan usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Nitisemito (1999), menyatakan bahwa ”saluran distribusi adalah

lembaga-lembaga distribusi atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai

kegunaan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari

produsen ke konsumen”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2004), bahwa ”place (distribusi) mencakup

aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran”.

Distribusi atau penyalur ini bekerja secara efektif untuk mengusahakan

perpindahan bukan hanya secara fisik tetapi dalam arti agar barang-barang tersebut

dapat dibeli oleh konsumen. Jadi dalam memasarkan suatu barang atau jasa

memerlukan suatu lembaga pemasaran yang disebut penyalur dimana yang termasuk

dalam penyalur adalah agen, retailer, grosir, dan sebagainya. Penyalur bekerja secara

aktif tidak hanya secara fisik tetapi juga hingga barang tersebut dibeli oleh konsumen.

(44)

menyampaikan barang dan jasa secara fisik tetapi juga bagaimana lembaga tersebut

berusaha untuk menjual produk agar dapat dibeli oleh konsumen.

II.4.4.2. Faktor-faktor Tempat (Place)

Menurut Payne (2001), menyatakan bahwa ”tempat yang digunakan untuk

memasok jasa kepada pelanggan sasaran merupakan dua bidang keputusan kunci.

Keputusan-keputusan tempat (lokasi dan saluran distribusi) meliputi pertimbangan

mengenai cara menyampaikan jasa kepda pelanggan dan dimana jasa harus

ditempatkan”.

Lupioyadi (2001), bahwa keputusan tentang lokasi dan sistem penyampaian

harus sejalan dengan stratregi lembaga pendidikan secara keseluruhan. Jika

strateginya adalah spesialisasi menawarkan produk pada pasar tertentu, ini dapat

menunjukkan lokasi yang pasti. Contohnya sekolah seni menawarkan produk yang

beragam karena lokasi dekat museum seni, galeri, teater dan sebagainya yang

memperkaya peluang tersebut.

Purnama (2001), menyatakan bahwa ”ada 5 faktor yang mungkin

mempengaruhi bentuk saluran, yaitu : 1). Pertimbangan pengguna akhir, 2).

Karakteristik produk, 3).Kemampuan dan sumber daya operasional, 4). Fungsi-fungsi

yang diisyaratkan, 5). Ketersediaan dan ketrampilan perantara”.

Sedangkan Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2003), menyatakan bahwa

”faktor-faktor tempat/distribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa yang terdiri dari :

Jenis saluran, perantara, lokasi outlet, transfortasi, penyimpanan dan mengelola

(45)

Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang

terlibat. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan tersebut terdiri dari :

pelanggan mendatangi penyedia jasa, penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau

penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.

II.4.5. PengertianProses (Process)

Menurut Lupioyadi (2001), bahwa ”proses merupakan gabungan semua

aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas dan hal-hal rutin,

dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen”.

Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu :

1. Complexcity, hal ini berhubungan dengan langkah dan tahap dalam proses.

2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap

proses.

Sedangkan menurut Yazid (2003), bahwa ”proses adalah semua prosedur

aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang

merupakan sistem penyajian atau operasi jasa”.

Jadi dalam hal ini yang dimaksud dengan proses yang sesuai dengan

penelitian di Perguruan Tinggi ini adalah dimulai dari prosedur penerimaan

mahasiswa baru sampai dengan proses daftar ulang untuk menjadi mahasiswa di

Universitas Al-Azhar Medan.

Lingkungan fisik merupakan faktor pendukung penentuan keputusan calon

(46)

proses yang dimulai dari kunjungan untuk melihat bangunan, ruang kuliah,

perpustakaan, laboratorium komputer dan manusia dimana jasa disampaikan, dimana

perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen tangible

memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

Menurut Lupioyadi (2001), menyatakan bahwa ” dalam kegiatan marketing dimana setiap kali melakukan transaksi services atau goods, baik itu untuk memperoleh keuntungan atau tidak, biasanya faktor lingkungan sangat mempengaruhi berlangsungnya kegiatan tersebut karena dalam hal ini menyangkut kepuasan konsumen yang melakukan transaksi’.

Sedangkan menurut Payne (2001), menyatakan bahwa ”bukti fisik merupakan

lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan dimana penyedia

jasa dan pelanggan beriteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai

untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa”.

Jadi di dalam pemasaran jasa (service marketing) , konteks sosial dan fisik

sangat mempengaruhi, dimana hal tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang mutlak

diperlukan dalam setiap services marketing tersebut. Interaksi sosial yang terjadi

dalam kegiatannya secara tidak langsung akan mempengaruhi setiap fasilitas yang

ada serta lingkungan dimana setiap konsumen dan penjual yang saling berinteraksi

akan berupaya meningkatkan setiap service yang dilakukan, sehingga konsumen akan

merasa dipuaskan oleh pelayanan jasa yang dihasilkan.

Adapun faktor-faktor lingkungan fisik dapat dilihat dari pendapat beberapa

pakar di bawah ini :

Menurut Jewell dan Siegall (1998), menyatakan bahwa ”variabel lingkungan

(47)

tempat kerja, ukuran dan tata letak tempat kerja, pembagian tempat kerja, pengaturan

kantor dan warna dinding”.

Sedangkan menurut Yazid (2003), menyatakan bahwa ”dalam sejumlah kasus

bukti ini mencakup fasilitas fisik dimana jasa ditawarkan, seperti fasilitas kantor dan

peralatan”.

Menurut Payne (2001), menyatakan bahwa ”lingkungan fisik tempat jasa

diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen dapat dibagi dalam dua tipe,

yaitu : Esensial evidence dan peripheral evidence”. Bukti esensial mewakili

keputusan kunci yang dibuat oleh penyedia jasa mengenai design dan layout dari

gedung, ruang dan lain-lain, sedangkan bukti peripheral menambah perwujudan nilai

jasa yang diberikan kepada segmen pelanggan yang dituju nilai tersebut atau

berfungsi sebagai pelengkap saja.

II.4.6. Pengertian dan Faktor-faktor Orang (People) II.4.6.1. Pengertian Orang (People)

Lupioyadi (2001), menyatakan bahwa ”dalam hubungannya dengan

pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat

mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan”.Keputusan dalam people ini berarti

berhubungan dengan seleksi, training, motivasi dan sumber daya manusia.

Menurut Payne (2001), bahwa ”pentingnya orang dalam pemasaran jasa

mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal”. Ini menyadari

(48)

dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan individu.

Jadi orang (people) yang dimaksud disini adalah staf perguruan tinggi yang

terdiri yang terdiri dari staff pengajar dan staff administrasi yang dimiliki oleh

lembaga pendidikan tersebut, yang memainkan peranannya selama berlangsungnya

proses dan komunikasi jasa.

II.4.6.2. Faktor -faktor Orang (People)

Salah satu aspek penting dalam memandang orang sebagai unsur bauran

pemasaran adalah memahami berbagai peranan dimana orang mempengaruhi tugas

pemasaran dan kontak pelanggan.

Judd dalam Payne (2001), telah mengembangkan skema kategorisasi

berdasarakan tingkat frekuensi kontak pelanggan dan seberapa jauh staff dilibatkan

dalam kegiatan- kegiatan pemasaran yang konvensional yang terdiri dari : contactor,

modifier, influencer, dan isolated.

Begitu juga dengan Lupiyoadi (2001), menyatakan bahwa ”ada empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek-aspek people yang mempengaruhi konsumen yaitu peran :a). Contractor, people disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli, b). Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen, tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, misalnya resepsionis, c). Influencer, mereka ini mempengaruhi konsumen daalm keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen, d). Isolated, people ini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen misalnya karyawan bagian administrasi penjualan, SDM, dan data processin”.

Pada dasarnya ada dua jenis staff di perguruan tinggi , yakni staff akademi

(49)

dan staff pendukung yang meliputi pekerja profesional di bidang tertentu, staff

administrasi, keamanan, teknis dan lain - lain. Jadi daalm pembahasan people

nantinya menyangkut kedua staff perguruan tinggi tersebut.

II.4.7. Pengertian dan Faktor-faktor Pelayanan (Service ) II.4.7.1. Pengertian Pelayanan (Service)

Customer service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari kegiatan distribusi, logistik, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk

mencapai kepuasan.

Menurut Christoper lovelock dalam Lupiyoadi ( 2001), bahwa “customer

service strategy mencakup : identifikasi misi jasa, penentuan sasaran dari customer

service, perumusan strategy customer service, dan implementasi”.

Sedangkan Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2003), menyatakan bahwa

“peran orang yang dalam hal penyajian jasa terdiri dari karyawan lini depan dan yang

mendukungnya dibagian belakang, sangat penting bagi keberhasilan organisasi jasa”.

Dalam pembahasan pelayanan jasa pendidikan disini berdasarkan karakteristik

proses seperti : konsumen dilayani dalam kelompok kecil, konsumen dilayani secara

individual, atau konsumen dilayani dirinya sendiri.

II.4.7.2. Faktor–faktor Pelayanan (Service)

Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya

mendapatkan keunngulan bersaing jangka panjang. Pada dasarnya kriteria kualitas

(50)

Menurut Parasuraman, Zheitaml, dan Berry dalam Purnama (2001), menyatakan bahwa ”suatu dimensi atau faktor – faktor penentu yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kualitas ada 5, yaitu :1).Tangibles merupakan penampilan fisik layanan, contohnya : gedung, peralatan, perlengkapan, dan sebagainya, 2). Empathy merupakan kesediaan dan keinginan untuk melayani secara ramah, hangat, dan bersahabat, 3). Responsiveness merupakan kesediaan dan kesiapan karyawan untuk memberikan layanan, 4). Assurance merupakan patut dipercaya, dapat dipercaya, jujur dan menarik hati konsumen, 5).Reliability, yaitu konsistensi dalam performa dan daapt dipercaya”.

II.5. Teori Tentang Akreditasi Program Studi II.5.1. Pengertian Akreditasi Program Studi

Pada umumnya seseorang memasuki perguruan tinggi melalui salah satu

program studi yang ada. Akreditasi program studi pada pendidikan tinggi dilakukan

oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi). Status akreditasi yang

di keluarkan oleh BAN-PT dengan peringkat A, B, C dan tidak terakreditasi.

Peringkat tersebut menunjukkan tingkat kemampuan proses penyelenggaran

tingkat program studi dilihat dari aspek: jumlah dan kualifikasi pendidik, sarana dan

prasarana pendidikan, dan sistem evaluasi.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1998, ”bahwa akreditasi

merupakan evaluasi kualitas proses pembelajaran yang ditinjau dari aspek masukan,

proses dan keluaran”.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 2005 Pasal 1 ayat (2) bahwa “akreditasi perguruan tinggi

(51)

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu kepada

masyarakat”.

Selanjutnya menurut BAN-PT (2006), bahwa ”akreditasi merupakan proses

evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang dilakukan oleh suatu

tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan, atas

pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau program

studi yang bersangkutan.”

II.5.2. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Program Studi

BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan

menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan

standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi

program studi adalah sebagai berikut.

1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi

standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga mampu memberikan

perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak

memenuhi standar.

2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan

mempertahankan mutu yang tinggi.

3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer

kredit program studi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari

(52)

Mutu program studi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan

karakteristik masukan, proses dan keluaran atau layanan program studi yang diukur

berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan oleh BAN-PT.

II.6. Teori Tentang Perilaku Konsumen II.6.1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang

mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan produk/jasa yang

diinginkannya. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini

memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.

Perilaku konsumen akan mempengaruhi proses keputusan yang diambil oleh

konsumen dalam pembelian sebuah produk/jasa. Pengertian prilaku konsumen dapat

kita lihat pada pendapat beberapa ahli seperti berikut.

Schiffman and Kanuk (1994), menyatakan bahwa ”The term consumer behavior

can bedefined as the behavior that consumers display in searching for purchasing,

using, evaluating, and disposing of products, service and ideas which they expect will

satisfy their needs”.

Setiadi (2003), menyatakan bahwa “perilaku konsumen adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan”,

(53)

suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan

menggunakan barang atau jasa.

II.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Armstrong dan Kotler (2003), bahwa ”Consumer purchases are

influence strongly by cultural, social, personal, and psychological characteristic”.

Sedangkan menurut Kotler (2000), bahwa “keputusan pembelian dari pembeli

merupakan suatu hasil hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara

faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli”.

1. Faktor Budaya

Budaya adalah penyebab yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang. Dalam faktor-faktor kebudayaan kita akan melihat peranan yang diberikan

oleh kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial faktor penentu yang setiap

kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi

dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan

lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotannya

Gambar

Grafik Normalitas Data ...............................................................
Tabel I.1. Jumlah Mahasiswa Universitas Al-Azhar MedanTahun Akademik 2004-2007
Tabel 1.2:  Jumlah  Mahasiswa  Fakultas  Ekonomi  Universitas  Al-Azhar  Medan                    Tahun Akademik  2004-2007
Gambar I.1 : Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah r (koefisien korelasi) dari pola asuh orang tua terhadap perilaku agresif peserta didik kelas VIII di MTs Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2016/2017 diketahui

Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise.. (cetakan

Pada masing-masing perlakuan ditambahkan tepung terigu 50 gram, te- lur 1 butir, penyedap rasa 4 gram, bawang putih yang telah dihaluskan 15 gram, garam 5 gram, terasi 6 gram;

Banyaknya jumlah jemaat dan kegiatan yang berjalan pada Gpi Jalan Suci memerlukan informasi yang up to date, Penyediaan informasi masih

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa (1) dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Muhajirin Kecamatan Jambi Luar

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Satoto (1990), faktor kuat yang memengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh dan konsumsi makanan, terutama masukan

Dari hasil penelitian ini dapat disampaikan bahwa dalam menentukan pilihan diversifikasi komoditi tanaman pangan yang diusahakan, faktor yang harus diperhatikan