• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan BAP terhadap Regenerasi Anthurium andreanum Linden ex André cv. Tropical secara In Vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan BAP terhadap Regenerasi Anthurium andreanum Linden ex André cv. Tropical secara In Vitro."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Kontaminasi Bakteri pada Kultur Anthurium andreanum Linden ex
Tabel 1. Persentase Kontaminasi Bakteri pada Kultur Anthurium andreanum
Gambar 3. Persentase Rata-rata Eksplan Mati Kultur Anthurium andreanum
Tabel  3. Waktu Munculnya Tunas Anthurium andreanum pada Kombinasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi 2.4-D dan BAP terhadap Jumlah Tunas Adventif Kenaf pada Eksplan Pucuk dengan Kotiledon .... Rekapitulasi Hasil Uji F Pengaruh 2.4-D, BAP, dan Interaksinya

Hal ini diduga karena rasio sitokinin (BAP) terhadap auksin (NAA) dalam media terlalu tinggi sehingga tidak mampu memacu pembentukan akar cengkeh. Dilihat dari

Penambahan zat pengatur tumbuh auksin (IBA) dan sitokinin (BAP/kinetin) berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan tinggi dan jumlah ruas, tetapi berpengaruh

Hal ini diduga karena rasio sitokinin (BAP) terhadap auksin (NAA) dalam media terlalu tinggi sehingga tidak mampu memacu pembentukan akar cengkeh. Dilihat dari

Penambahan zat pengatur tumbuh IBA, NAA, BAP dan kinetin pada media MS tidak perlu dilakukan dalam kultur meristem pisang barangan, dengan sumber eksplan telah berdaptasi di

Hasil penelitian untuk parameter jumlah tunas menunjukkan bahwa perlakuan B1N1 dengan konsentrasi BAP 0,25 mg/L + NAA0,025 mg/L memberikan hasil jumlah tunas

Hal ini diduga karena rasio sitokinin (BAP) terhadap auksin (NAA) dalam media terlalu tinggi sehingga tidak mampu memacu pembentukan akar cengkeh. Dilihat dari

Prancak-95 yang diinokulasi dalam medium MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh IAA (auksin) dan Kinetin (sitokinin) dalam berbagai kombinasi konsentrasi telah