• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Sari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Menurunkan Kolesterol Ayam Pedaging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Sari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Menurunkan Kolesterol Ayam Pedaging"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI SARI BUAH MAHKOTA DEWA (

Phaleria macrocarpa)

DALAM MENURUNKAN KOLESTEROL AYAM PEDAGING

AUNUR ROCHMAN SYAHRI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Potensi Sari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Menurunkan Kolesterol Ayam Pedaging adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

AUNUR ROCHMAN SYAHRI. Potensi Sari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Menurunkan Kolesterol Ayam Pedaging.Dibimbing oleh ERIKA BUDIARTI LACONI dan ANURAGA JAYANEGARA.

Kolesterol adalah komponen lemak yang berperan sebagai prekursor asam empedu yang disintesis dalam hati. Tingginya kadar kolesterol dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan. Seratus delapan puluh ekor DOC diacak kedalam enam perlakuan dengan tiga ulangan, Pelakuan yang diberikan adalah penambahkan sari buah mahkota dewa kedalam air minum ayam. P1: kontrol; P2: 10% sari buah mahkota dewa; P3: 12% sari buah mahkota dewa; P4: 14% sari buah mahkota dewa; P5: 16% sari buah mahkota dewa; dan P6: 18% sari buah mahkota dewa. Analisis yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA) dan hasil sidik ragam yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan metode least significant difference (LSD). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan sari buah mahkota dewa kedalam air minum berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar kolesterol daging ayam broiler. Kolesterol rata-rata yang dihasilkan pada taraf penambahan sari buah mahkota dewa 10%-18% turun sekitar 88.11 mg 100g-1 atau 72.4%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan sari buah mahkota dewa pada air minum ayam dapat menurunkan kolesterol daging ayam.

Kata kunci : ayam, kolesterol, mahkota dewa

ABSTRACT

AUNUR ROCHMAN SYAHRI. Potency of Phaleria macrocarpa Extract in Lowering Cholesterol Level of Broilers. Supervised by ERIKA BUDIARTI LACONI and ANURAGA JAYANEGARA

Cholesterol is a fat component that acts as a precursor of bile acids and synthesized in the liver. High cholesterol in human often causes problems for health. The aim of this research was to examinethe potency of Phaleria macrocarpa extract in lowering cholesterol level of broilers. One hundred eighty DOC of broilers were randomly assigned to six dietary treatments with three replications, consisted of ten broilers in each replicate. The treatments were: Control, 10% phaleria extract, 12% phaleria extract, 14% phaleria extract, 16% phaleria extract, and 18% phaleria extract in drinking water. Parameters observed at the end of the study (31 days of age) were feed consumption, body weight, feed conversion and cholesterol level in broiler meat. Analysis of variance was carried out to determine the effect of the treatments. Further test used was least significant difference (LSD) test. The result showed that addition of phaleria extract in the ration provided a better effect to reduce cholesterol levels. The average cholesterol meat produced in addition phaleria extract at 10%-18% levels has decreased by 88.11 mg 100g-1 or about 72.4%. This shows the addition of phaleria extract in drinking water can lowered broiler meat cholesterols.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

POTENSI SARI BUAH MAHKOTA DEWA (

Phaleria macrocarpa)

DALAM MENURUNKAN KOLESTEROL AYAM PEDAGING

AUNUR ROCHMAN SYAHRI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

Judul Skripsi : Potensi Sari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Menurunkan Kolesterol Ayam Pedaging

Nama : Aunur Rochman Syahri NIM : D24080168

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Erika Budiarti Laconi, MS Pembimbing I

Dr Anuraga Jayanegara, SPt, MSc Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Idat Galih Permana, MScAgr Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Potensi Sari Buah Mahkota Dewa dalam Menurunkan Kolosterol Ayam Pedaging. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Peternakan.

Skripsi ini memberikan informasi tentang penurunan kolesterol akibat penambahan sari buah mahkota dewa pada air minum ternak. Harapan dari hasil penelitian ini adalah buah mahkota dewadapat dimanfaatkan sebagai salah satu solusi dalam menghasilkan sumber protein hewani yang rendah akan kolesterol. Penambahan sari buah mahkota dewa tidak berpengaruh negatif terhadap bobot badan akhir ternak, sehingga ternak yang dihasilkan dapat memiliki nilai lebih dibandingkan ternak yang lain.

Penulis memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dengan baik. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ii

PRAKATA vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

METODE 2

Lokasi dan Waktu Penelitian 2

Bahan Penelitian 2

Peralatan Penelitian 2

Ransum 2

Prosedur Percobaan 3

Rancangan dan Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Kandungan Zat Aktif Mahkota Dewa 5

Konsumsi Ransum 5

Bobot Badan Akhir 6

Konversi Ransum 8

Kadar Kolesterol Daging 8

SIMPULAN DAN SARAN 11

Simpulan 11

Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 14

RIWAYAT HIDUP 17

(11)

DAFTAR TABEL

1 Kandungan Zat Makanan Ransum 2

2 Hasil Uji Fitokimia Buah Mahkota Dewa Cikabayan 5 3 Rataan Nilai Konsumsi Ransum, Bobot Badan Akhir, Konversi Ransum

dan Konsumsi Air Minum Pada Ayam Broiler yang Diberi Sari Buah

Mahkota Dewa 6

4 Kadar Kolesterol Daging 9

DAFTAR LAMPIRAN

1 Uji Anova Kolesterol, Konsumsi Ransum, Konversi Ransum, Bobot

Badan Akhir dan Konsumsi Air Minum 15

(12)

1

PENDAHULUAN

Kolesterol merupakan substansi lemak hasil metabolisme yang banyak ditemukan dalam struktur tubuh manusia maupun hewan. Keberadaan kolesterol di dalam tubuh sangat esensial untuk kebutuhan sel dan bahan baku sintesis. Kolesterol sangat dibutuhkan untuk tubuh, namun apabila keberadaannya berlebih dalam tubuh maka dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, kanker, hipertensi, dan diabetes.

Ayam pedaging merupakan ternak yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani. Zat makanan yang dikonsumsi oleh manusia, akan disimpan didalam tubuh. Apabila makanan yang dikonsumsi tinggi akan kolesterol, maka jumlah kolesterol yang akan disimpan didalam tubuhpun akan semakin banyak. Kolesterol yang tinggi pada manusia sering menimbulkan gangguan bagi kesehatan. Gangguan tersebut berupa arterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) akibat deposisi kolesterol (LDL) dan trigliserida yang dapat berlanjut menjadi penyakit jantung koroner dan stroke sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian.

Penanganan untuk mengatasi dampak dari penyakit kolesterol tidaklah murah. Hal ini membuat masyarakat cenderung memilih bahan herbal sebagai alternatif dalam mengobati atau mencegah kolesterol. Mahkota dewa merupakan salah satu dari bahan herbal yang biasa digunakan oleh masyarakat. Berbagai penyakit yang dilaporkan dapat disembuhkan setelah mengkonsumsi tumbuhan ini antara lain leukemia, kanker atau tumor, diabetes, gangguan ginjal, hepatitis, insomia, eksim, rematik, luka gigitan, dan lain-lain (Lisdawati 2002).

Ruswandi (2005) menyatakan bahwa perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol dan air ekstrak mahkota dewa secara nyata mengurangi kadar lipid peroksida pada tikus terinduksi parasetamol. Fitriani (2005) menambahkan aktivitas antikolesterol dari ekstrak buah mahkota dewa secara invitro pada kultur sel hati tikus menunjukkan bahwa ekstrak air mahkota dewa dengan konsentrasi 2 µg ml-1 dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 33.5%. Penurunan kadar glukosa darah mengakibatkan adanya penurunan terhadap kolesterol. Apabila jumlah kolesterol dari makanan sedikit, maka sintesis kolesterol di dalam hati dan usus meningkat untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lainnya. Kebutuhan kolesterol dipenuhi dari biosintesis kolesterol de novo yang diangkut dari hati dan usus menuju jaringan periferal dalam bentuk lipoprotein akibat konsentrasi kolesterol dalam darah menurun, sehingga menghasilkan daging ayam yang rendah kolesterol

(13)

2

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di Laboratorium Lapang (Kandang B) bagian unggas Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, dan analisis kolesterol beserta zat aktif mahkota dewa dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan Penelitian

Penelitian ini menggunakan 180 ayam broiler strain Jumbo 747. Buah mahkota dewa yang digunakan berasal dari kebun Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor di Cikabayan, Bogor.

Peralatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan 6 kandang yang berukuran 3 x 2 m2. Setiap kandang dilengkapi dengan sebuah tempat air minum dengan kapasitas tiga liter dan tempat pakan. Timbangan yang digunakan adalah timbangan digital dengan ketelitian 0.0001g dan timbangan digital dengan kapasitas 3 kg. Peralatan lain yang digunakan adalah gelas ukur, ember, sikat, sarung tangan, koas, masker, stiker dan alat tulis.

Ransum

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ransum komersil CP 511 dan CP 512B produksi PT. Charoen Phokpand Indonesia dengan komposisi ransum CP 511 dan CP 512B adalah jagung, dedak, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang tanah, tepung daun, kanola, kalsium, fosfor, vitamin, mineral, dan antioksidan dengan kandungan ransum sebagai berikut:

Tabel 1 Kandungan Zat Makanan Ransum

Zat Makanan Jenis Ransum

CP 511 CP 512B

Kadar Air (%) Maksimal 14 Maksimal 14

Protein Kasar (%) 21–23 19–20

(14)

3

Prosedur Percobaan

Penelitian ini terdiri atas 6 perlakuan dan 3 kali ulangan, dengan masing-masing ulangan menggunakan 10 ekor ayam. Pelakuan yang diberikan adalah P1: Air minum tanpa penambahan sari buah mahkota dewa, P2: Air minum dengan 10% sari buah mahkota dewa, P3: Air minum dengan 12% sari buah mahkota dewa, P4: Air minum dengan 14% sari buah mahkota dewa P5: Air minum dengan 16% sari buah mahkota dewa, dan P6: Air minum dengan 18% sari buah mahkota dewa.

Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum (g ekor-1), pertambahan bobot badan akhir (g ekor-1), konversi ransum dan kadar kolesterol daging (mg 100g-1). Pembuatan sari buah mahkota dewa dilakukan dengan cara buah mahkota dewa diiris hingga kecil, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Buah mahkota dewa yang telah kering ditimbang sebanyak 150g kemudian direbus dengan air sebanyak 1.5L selama ± 15 menit. Setelah itu disaring menggunakan saringan untuk memperoleh hasil akhir berupa air rebusan buah mahkota dewa.

Pemeliharan ternak dilakukan dengan menggunakan anak ayam. Ayam yang baru datang ditimbang untuk mengetahui bobot badan awal ternak. Ternak diadaptasikan terlebih dahulu terhadap lingkungan selama 14 hari. Hal ini dilakukan karena saluran pencernaan anak ayam dirasa belum siap untuk mencerna zat aktif dari sari buah mahkota dewa. Penimbangan kedua dilakukan pada hari ke-14 untuk mendapatkan rataan bobot awal sebelum perlakuan. Setelah itu, ayam dipisah secara acak kedalam 16 kandang dan pada air minumnya diberikan tambahan sari buah mahkota dewa sesuai perlakuan. Air minum yang diberikan kepada ternak merupakan campuran air rebusan mahkota dewa dengan air biasa. Petunjuk pemberian air minum dengan menggunakan tempat air minum dengan kapasitas 3L sebagai berikut: pada perlakuan 10% sari buah mahkota dewa, komposisi air minum yang diberikan adalah 300 mL air rebusan mahkota dewa ditambah dengan 2 700 mL air biasa, sehingga total air minum ternak menjadi 3 000 mL. Air minum pada perlakuan 12% sari buah mahkota dewa, memiliki komposisi 360 mL air rebusan mahkota dewa dan 2 640 mL air biasa. Begitupun dengan perlakuan 14%, 16%, dan 18%.

(15)

4

Rancangan dan Analisis Data

Desain percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA) dan hasil sidik ragam yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan metode tukey. Model matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Yij = + j + ij

Keterangan :

Yij : Hasil pengamatan pengaruh perlakuan ke-i ulangan ke-j

 : Rataan umum j : Efek perlakuan ke-i

(16)

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Zat Aktif Mahkota Dewa

Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa mahkota dewa yang digunakan mengandung tanin dan saponin. Uji kuantitatif menunjukkan bahwa kandungan tanin dan saponin buah mahkota dewa secara berturut-turut sebesar 11.82% dan 1.11%. Salim (2006) menyatakan bahwa daging buah mahkota dewa diduga mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, fenolik hidrokuinon, dan tanin. Uji fitokimia yang dilakukan oleh Rohimah (2008) terhadap buah mahkota dewa yang berasal dari kebun Pusat Studi Biofarmaka di Cikabayan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Uji Fitokimia Buah Mahkota Dewa Cikabayan (Rohimah 2008)

Senyawa Simplisia Ekstrak kasar

Metanol Heksana

Lisdawati (2002) meyatakan bahwa triterpenoid dan steroid tidak terdapat pada fraksi metanol tetapi terdapat pada fraksi heksana yang merupakan pelarut organik atau nonpolar. Perbedaan kandungan metabolit sekunder pada jenis tanaman yang sama sering kali terjadi karena adanya pengaruh lingkungan atau metode penentuan fitokimia yang berbeda. Senyawa aktif alkaloid bersifat detoksifikasi yang dapat menetralkan racun di dalam tubuh, sedangkan saponin dapat sebagai antibakteri, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi kadar gula dalam darah. Flavonoid berfungsi sebagai anti oksidan, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah.

Konsumsi Ransum

(17)

6

penambahan sari buah mahkota dewa 18%, tidak mempengaruhi secara negatif tingkat konsumsi ternak. Pemberian sari buah mahkota dewa hingga taraf 18% pada air minum ayam dapat digunakan.

Menurut Parakkasi (1999), konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila diberikan ad libitum. Konsumsi ransum dipengaruhi oleh kualitas makanan dan kebutuhan energi ternak. Semakin baik kualitas makanannya, maka makin tinggi konsumsi ransum ternak tersebut. Selain konsumsi ransum, ternak yang berkualitas baik juga ditentukan oleh fisiologi ternak tersebut. Tillman et al. (1991) menyebutkan bahwa konsumsi diperhitungkan dari jumlah makanan yang dimakan oleh ternak, zat makanan yang dikandungnya akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut.

Tabel 3 Rataan Nilai Konsumsi Ransum, Bobot Badan Akhir, Konversi Ransum dan Konsumsi Air Minum Pada Ayam Broiler yang Diberi Sari Buah akhir P= 0.505, konversi ransum P= 0.662, konsumsi air minum P= 0.731

b

konsumsi air minum dihitung dari hari ke-15 hingga hari ke-21

Konsumsi ransum oleh tubuh unggas dipengaruhi oleh besar tubuh ayam, aktivitas sehari-hari, suhu lingkungan, kualitas dan kuantitas ransum (National

Research Council 1994). Menurut Scott et al. (1982) konsumsi ransum dipengaruhi

oleh kandungan energi ransum, bentuk ransum, kesehatan lingkungan, zat-zat makanan, kecepatan pertumbuhan atau produksi telur dan stress. Wahju (1997) menambahkan bahwa faktor genetik juga sangat berpengaruh terhadap konsumsi ransum. Secara umum konsumsi meningkat dengan peningkatan bobot badan ayam karena ayam yang berbobot badan besar mempunyai kemampuan menampung makanan lebih banyak.

Bobot Badan Akhir

(18)

7 (Tabel 3). Hal ini merupakan akibat dari konsumsi ransum yang juga tidak berbeda nyata. Dengan demikian penambahan sari buah mahkota dewa hingga taraf 18% dari air minum dapat dilakukan karena tidak berpengaruh negatif terhadap bobot badan ayam broiler. Tidak ada perbedaan yang nyata pada bobot badan akhir mungkin disebabkan tingkat penggunaan sari buah mahkota dewa yang masih rendah sehingga pengaruh negatif dari zak aktif yang terkandung oleh mahkota dewa mungkin terjadi masih bisa diminimalisir.

Mahkota dewa mengandung zat aktif yang diantaranya adalah tanin. Tanin dikenal sebagai senyawa antinutrisi karena kemampuannya membentuk ikatan komplek dengan protein. Kemampuan tanin untuk mengendapkan protein ini disebabkan tanin memiliki sejumlah group fungsional yang dapat membentuk komplek kuat dengan molekul-molekul protein, oleh karena itu secara umum tanin dianggap sebagai anti-nutrisi yang merugikan. Ikatan antara tanin dan protein sangat kuat sehingga protein tidak mampu tercerna oleh saluran pencernaan. Pembentukan komplek ini terjadi karena adanya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, dan ikatan kovalen antara kedua senyawa tersebut (Makkar 1993). Dalam hal ini, pengaruh negatif dari tanin terhadap pertambahan bobot badan ternak tidak terlihat. Bobot badan yang dihasilkan antara setiap perlakuan tidak berbeda nyata.

Menurut Suprijatna et al. (2005) pertumbuhan ayam broiler dipengaruhi oleh faktor genetik, masing-masing ternak mempunyai kemampuan tumbuh yang berbeda-beda. Soeparno (1998) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah genetik, jenis kelamin, hormon dan kastrasi. Perbedaan laju pertumbuhan di antara bangsa dan individu ternak di dalam suatu bangsa terutama disebabkan oleh perbedaan ukuran dewasa tubuh. Jenis kelamin juga mempengaruhi pertumbuhan karena dibandingkan dengan ternak betina, ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat dan lebih berat pada umur yang sama. Kecepatan pertumbuhan ayam pedaging mempunyai variasi cukup besar dan keadaan ini tergantung pada tipe ayam, strain, jenis kelamin, pakan, tata laksana dan temperatur lingkungan. Pertumbuhan ayam pedaging relatif lebih cepat terjadi pada umur satu hingga empat minggu, kemudian pada umur lima minggu kecepatan pertumbuhan berkurang sampai suatu saat berhenti.

(19)

8

Konversi Ransum

Sebagaimana halnya peubah konsumsi ransum dan bobot badan, penggunaan sari buah mahkota dewa pada seluruh taraf perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai konversi ransum ternak. Hal ini diduga sebagai akibat dari konsumsi ransum dan bobot badan yang tidak berbeda nyata. Nilai konversi ransum berasal dari perhitungan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak dibagi dengan bobot badan yang dihasilkan. Nilai konversi ransum sangat penting dalam suatu peternakan, karena nilai konversi ransum menunjukkan tingkat efisiensi ternak dalam mengubah ransum menjadi bobot badan. Semakin tinggi nilai konversi maka memberikan indikasi bahwa ternak tersebut tidak efisien dalam penggunaan ransum (Wahju 1997).

Konversi ransum adalah jumlah ransum yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit kilogram bobot badan, semakin besar ukuran dan tua ternak maka nilai konversinya akan semakin tinggi. Nilai konversi ransum yang diperoleh dalam penelitian ini cukup fluktuatif. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena adanya persaingan antar ternak. Persaingan ini disebabkan karena adanya dominasi oleh ayam yang memiliki bobot badan besar akan menguasai pakan terlebih dahulu dan baru memberikan kesempatan makan untuk ayam yang lebih kecil, hal ini yang membuat tingkat keseragaman ini turun. Nilai konversi ransum rata-rata yang diperoleh sebesar 1.83. Hal ini dianggap baik oleh Rasyaf (2002) yang menyatakan bahwa konversi ransum yang dianggap baik untuk ayam pedaging umur 1-4 minggu berkisar 1.6-1.84. Faktor utama yang mempengaruhi konversi ransum adalah temperatur, kualitas ransum, kualitas air, pengafkiran, penyakit, manajemen pemeliharaan dan juga faktor pemberian ransum, penerangan dan faktor sosial (Anggorodi 1979).

Hasil nilai konversi tidak signifikan secara statistik, akan tetapi nilai tersebut harus benar-benar diperhatikan apabila penerapannya dilakukan untuk tujuan bisnis. Abidin (2003) menyatakan konversi ransum diartikan sebagai angka banding dari jumlah ransum yang dikonsumsi dibagi dengan berat badan yang diperoleh. Semakin besar nilai konversi ransum, maka semakin banyak pula pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu bobot badan. Apabila perlakuan 16% dan 18% diaplikasikan kedalam bisnis, maka pemberian pakannya sudah tidak lagi efisien. Hal ini akan menyebabkan biaya pakan yang dibutuhkan semakin besar. Rasyaf (2002) juga menambahkan bahwa semakin rendah konversi ransum maka semakin baik, karena konversi ransum yang rendah menunjukkan efisiensi penggunaan ransum yang baik.

Kadar Kolesterol Daging

Kolesterol adalah komponen lemak yang berperan sebagai prekursor asam empedu yang disintesis dalam hati. Kolesterol merupakan sebuah zoosterol yang ada dalam semua sel hewan. Kolesterol memiliki kelarutan yang rendah dalam air, kira-kira 0.2 mg 100mL-1. Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh dan penting sebagai sebuah penyusun variasi membra biologi.

(20)

9 kadar kolesterol daging ayam broiler (Tabel 4). Kadar kolesterol daging yang diberikan perlakuan memiliki nilai yang lebih rendah daripada daging yang tidak diberikan perlakuan (kontrol). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian sari buah mahkota dewa dari taraf 10% hingga taraf 18% dapat menurunkan konsentrasi kolesterol daging.

Tabel 4 Kadar kolesterol daging

Perlakuan Kolesterol Daging (mg 100g-1)

Kontrol 121.73 ± 59.08a

Huruf berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf P<0.01 dengan nilai signifikansi P= 0.002

Menurut Park et al. (2002) dan Dalimartha (2005) adanya saponin dari turunan glikosida dapat menurunkan kolesterol dengan mekanisme penghambatan penyerapan kolesterol di dalam saluran pencernaan. Sifat saponin yang mengikat kolesterol dan menurunkan tegangan permukaan, juga berpengaruh pada metabolisme lemak di dalam tubuh melalui mekanisme pengikatan kolesterol oleh saponin di lumen usus sehingga akan menghambat absorpsi kolesterol dan deposisinya (Morehouse et al. 1999).

Dalimartha (2005) menyatakan bahwa kandungan tanin dalam tumbuhan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Epikatekin menurunkan penyerapan kolesterol dengan mekanisme meningkatnya sterol yang dikeluarkan dari feses. Mahkota dewa mengandung zat aktif berupa tanin, saponin, flavonoid dan isoflavon, zat aktif ini apabila masuk kedalam saluran pencernaan dapat menghambat absorpsi kolesterol dalam usus. Selain itu, tingginya kandungan zat aktif yang tidak dapat disintesis di dalam usus menyebabkan hati meningkatkan pengeluaran garam empedu dari tubuh. Garam empedu yang diproduksi di dalam tubuh merupakan hasil sintesis dari kolesterol yang diabsobsi ulang oleh hati. Semakin banyak pengeluaran garam empedu, maka semakin banyak pula jumlah kolesterol yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan jumlah kolesterol yang berada dalam tubuh menjadi lebih rendah.

(21)

10

dikonsumsi dapat menghambat absorpsi dari kolesterol baik berasal dari diet maupun kolesterol yang diproduksi dari hati.

(22)

11

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penambahan sari buah mahkota dewa pada air minum ayam pada rentang konsentrasi 10%-18% dapat menurunkan kolesterol daging. Nilai rata-rata kolesterol daging yang dihasilkan turun sekitar 88.11 mg 100-1gram-1 atau 72.4%. Persentase penggunaan sari buah mahkota dewa yang direkomendasikan adalah 14%. Secara umum, penambahan sari buah mahkota dewa tidak berpengaruh negatif terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum broiler.

Saran

(23)

12

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Z. 2003. Meningkatkan Produktifitas Ayam Ras Pedaging. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Ahadi MR. 2003. Kandungan Tanin Terkondensasi dan Laju Dekomposisi pada

Serasah Daun Rhizospora mucronata lamk pada Ekosistem Tambak

Tumpangsari, Purwakarta, Jawa Barat[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anggorodi, 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum, Jakarta (ID): PT Gramedia.

Dalimartha S. 2005. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol.

Surabaya (ID): Penebar Swadaya.

Fitriani D. 2005. Penapisan Aktivitas Antikolesterol Ekstrak Air Rimpang Curcuma domestica Val., Bulbus Alium Sativum L., Rimpang Zingiber officinalis Rosc., Daun Eugenia polyantha Wight, dan Buah Phaleria macrocarpa [Skripsi]. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Linder MC. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta (ID): UI Pr.

Lisdawati V. 2002. Brine Shrimp Lethaly Test (BSLT), Bioassay Antikanker in vitro Dengan Sel Leukimia L1210, dan Isolasi Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) [Tesis] Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

Makkar HPS, Becker K. Degradation of quillaja saponins by mixed culture of rumen microbes. Let. Appl. Microb. 25(4):243–245.

Morehouse LA, Bangerter FW, DeNinno MP, Inskeep PB, McCarthy PA, Pettini JL, Savoy YE, Sugarman ED, Wilkins RW, Wilson TC, Woody HA, Zaccaro LM, Chandler CE. 1999. Comparison of synthetic saponin cholesterol absorption inhibitors in rabbits: evidence for a non-stoichiometric, intestinal mechanism of action. J Lipid Res. 40(3):464–474

National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. 9th Resived

Edition.Washington DC (US): National Academic Pr.

Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta (ID): UI Pr.

Park SY, Bok SH, Joen SM, Park YB, Lee SJ, Jeong TS, Choi MS. 2002. Effect of rutin and tannic acid supplements on cholesterol metabolism in rats. J Nutr 22(3): 283-295

Rasyaf M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Edisi Revisi. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Rohimah A. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Golongan Alkaloid dari Ekstrak Buah Mahkota Dewa yang Menginhibisi α-Glukosidase [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ruswandi D. 2005. Penghambatan peroksidasi lipid oleh ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) pada gangguan fungsi hati akibat parasetamol [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Salim. 2006. Penentuan daya inhibisi ekstrak air dan etanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff). Boerl) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(24)

13 Silalahi J. 2000. Fats, Oils and Fat substitutes in Human Nutrition. Indonesian

Food and Nutrition Process. 7(2): 56-66.

Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): UGM Pr.

Suprijatna E, Atmomarsono U, Kartasudjana R. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Tillman AD, Hartadi R, Sudomo P, Soeharto, Soekamta. 1991. Ilmu Makanan

Ternak Dasar. Yogyakarta (ID): UGM Pr

(25)

14

(26)

15 Lampiran 1 Uji Anova Kolesterol, Konsumsi Ransum, Konversi Ransum, Bobot

Badan Akhir dan Konsumsi Air Minum

Kolesterol

Jumlah Kuadrat DB Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 19691.797 5 3938.359 7.426 0.002

Galat 6364.519 12 530.377

Total 26056.316 17

Konsumsi Ransum

Jumlah Kuadrat DB Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 48321.778 5 9664.356 0.276 0.917

Galat 419938.000 12 34994.833

Total 468259.778 17

Konversi Ransum

Jumlah Kuadrat DB Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 0.078 5 0.016 0.658 0.662

Galat 0.284 12 0.024

Total 0.362 17

Bobot Badan Akhir

Jumlah Kuadrat DB Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 28425.020 5 5685.004 0.911 0.505

Galat 74849.065 12 6237.422

Total 103274.085 17

Konsumsi Air Minum

Jumlah Kuadrat DB Kuadrat Tengah F Sig.

Perlakuan 8.306 5 1.661 0.557 0.731

Galat 35.794 12 2.983

(27)

16

Lampiran 2 Uji Tukey HSD Kolesterol Ayam

Parameter

0 10 81.09667 18.80384 0.010 -0.0259 162.2192

12 91.88333*

10 0 -81.09667 18.80384 0.010 -162.2192 0.0259

(28)

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1990 di Indramayu, Jawa Barat. Penulis adalah anak pertama dari pasangan Bapak Thamrin dan Ibu Toanah. Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sindang dan pada tahun yang sama penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB di Fakultas Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif penulis aktif di Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Ikatan Keluarga dan Mahasiswa Darma Ayu (IKADA) sebagai anggota pada tahun ajaran 2008/2009, sebagai Ketua Divisi Bina Jaringan pada tahun ajaran 2009/2010, dan menjabat sebagai Ketua Divisi IT pada tahun ajaran 2010/2011. Penulis juga pernah aktif di

Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (HIMASITER) sebagai staf IT pada tahun ajaran 2010/2011. Penulis juga pernah menjadi asisten pratikum Teknologi Formulasi Ransum pada tahun ajaran 2012. Penulis bersama teman satu tim pernah mendapatkan dana hibah dari DIKTI PKMP sebanyak 2 kali.

UCAPAN TERIMA KASIH

Rasa syukur yang tiada terputus kepada Allah SWT yang merupakan salah satu dari sekian banyak rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS selaku pembimbing akademik serta pembimbing skripsi, juga kepada Bapak Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt, M.Sc selaku pembimbing skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Rita Mutia, M.Agr selaku dosen penguji seminar dan penguji tugas akhir, dan Dr. Tuti Suryati, S.Pt, M.si selaku dosen penguji tugas akhir atas saran dan masukannya. Terima kasih penulis sampaikan kepada Nanang, Laela, dan Maya yang membantu penulis dalam menganalisa di laboratorium. Tidak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara Zuhdan Khawarizmi Ahmad, Agy Wirabudi dan Hendi Santoso yang telah membantu selama pemeliharaan dan pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada semua teman-teman satu program studi dan semua pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu yang telah memberikan perhatian, bantuan dan saran baik dalam penelitian maupun penulisan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Agustus 2013

Gambar

Tabel 2  Hasil Uji Fitokimia Buah Mahkota Dewa Cikabayan (Rohimah 2008)
Tabel 4  Kadar kolesterol daging

Referensi

Dokumen terkait

[r]

konsep tersebut, New Zealand Engagement Sesion digunakan sebagai objek penelitian, pemilihat lokasi dan daerah pemotretan yang berada di puncak perbukitan, berbeda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pernikahan dini yang dimaksud Mohammad Fauzil Adhim yaitu pernikahan yang dilakukan oleh para remaja akhir atau dewasa

Pondasi tiang digunakan untuk suatu bangunan yang tanah dasar di bawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul beban

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti perbezaan dari keterbukaan keluarga, kekangan yang dihadapi dan kemudahan yang diberikan oleh pihak kerajaan bagi membantu masyarakat

Jadi, apabila rangkaian lampu berada dalam kerangka dan MCPCB ditempelkan tepat pada aluminium heatsink tersebut, dapat diperkirakan suhu bisa lebih dingin

The CityGML UtilityNetwork ADE was applied in the SIMKAS 3D project which aimed at identifying and analysing the mutual interdependencies of critical infrastructures and

Kabupaten/Kota di Provinsi Bali seharusnya lebih menggali segala potensi-potensi yang ada guna mengoptimalkan kemampuan daerah di bidang keuangan, kemudian