SKRIPSI
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO
SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM
PADA INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
NAMA : ANDRI MAYPRIZAL
NIM : 090522053
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri
Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar
hasil karya saya sendiri dan judul ini belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau
diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua
sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar,
apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 27 Juni 2011 Peneliti,
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan kuasa-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
baik. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah memperoleh bimbingan,
dorongan, semangat, nasehat, dan bantuan baik secara moril maupun materil dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat menyelesaikan
5. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Abdillah
Arif, SE, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran
yang telah diberikan.
6. Kedua orang tua saya, Yahya dan Fatimawati yang senantiasa melimpahkan
cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung saya
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya.
Medan, 27 Juni 2011 Peneliti,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profit Margin on
Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) terhadap harga saham pada industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 11 perusahaan. Metode
purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website BEI yaitu
dan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel independen yang diteliti yaitu NPM, ROI, ROE, DAR, DER, dan LTDtER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, dan LTDtEr berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of Profit Margin on Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) toward the stock price of food and beverage
companies listed in Indonesia Stock Exchange.
The design used in this research is causal associative. Population of this research are 19 food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 11 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this
research is secondary data obtained fromand Indonesian Capital
Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation
study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.
The partially test indicated that, independent variable NPM, ROI, ROE, DAR, DER, and LTDtER does not significantly influence the stock price. The simultaneously test of NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, and LTDtER give a significant influence to the stock price.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Batasan Penelitian ... 5
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 6
1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis ... 10
1. Informasi Akuntansi Keuangan ... 10
2. Pengertian Rasio ... 12
3. Rasio Profitabilitas ... 13
a. Margin Laba atas Penjualan (Net Profit Margin) ... 13
b. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment) ... 14
c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) ... 14
d. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share) ... 14
4. Rasio Solvabilitas ... 15
a. Debt to Asset Ratio (DAR) ... 15
b. Debt to Equity Ratio (DER) ... 15
c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) ... 16
5. Saham ... 16
a. Pengertian Saham ... 16
b. Jenis-jenis Saham ... 17
c. Harga Saham ... 20
d. Analisis Saham ... 21
e. Penilaian Saham ... 23
f. Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga saham ... 25
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
C. Jenis dan Sumber Data ... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ... 33
E. Jadwal Penelitian ... 33
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33
G. Metode Analisis Data ... 35
1. Pengujian Asumsi Klasik ... 35
2. Pengujian Hipotesis ... 37
3. Koefisien Determinasi ( ) ... 39
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 40
B. Statistik Deskriptif ... 43
C.Pengujian Asumsi klasik ... 44
1. Uji Normalitas ... 45
2. Uji Multikolinearitas ... 50
3. Uji Heterokedastisitas ... 51
4. Uji Autokorelasi ... 54
D.Pengujian Hipotesis ... 55
1. Koefisien Determinasi ( ) ... 55
2. Analisis Regresi ... 57
3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 58
4. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
Nama Halaman
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 28
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 3.3 Operasional dan Pengukuran Variabel ... 34
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman ... 40
Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Tahun 2007 ... 41
Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Tahun 2008 ... 42
Tabel 4.4 Data Variabel Penelitian Tahun 2009 ... 42
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ... 43
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 45
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Logaritma Natural ... 47
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Tindakan Perbaikan ... 51
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 54
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ( ) ... 56
Tabel 4.12 Analisis Regresi ... 57
Tabel 4.13 Hasil Uji t ... 58
DAFTAR GAMBAR
Nama Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 6
Gambar 4.1 Histogram ... 48
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Halaman
Lampiran i Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI ... 69
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profit Margin on
Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) terhadap harga saham pada industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 11 perusahaan. Metode
purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website BEI yaitu
dan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel independen yang diteliti yaitu NPM, ROI, ROE, DAR, DER, dan LTDtER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, dan LTDtEr berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of Profit Margin on Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) toward the stock price of food and beverage
companies listed in Indonesia Stock Exchange.
The design used in this research is causal associative. Population of this research are 19 food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 11 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this
research is secondary data obtained fromand Indonesian Capital
Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation
study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.
The partially test indicated that, independent variable NPM, ROI, ROE, DAR, DER, and LTDtER does not significantly influence the stock price. The simultaneously test of NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, and LTDtER give a significant influence to the stock price.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat
sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang
terhimpun digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan
sehingga terjadi alokasi dana yang efisien sekaligus mempertinggi terciptanya
kesempatan kerja. Perusahaan dapat menambah keuangan sebagai sumber dana di
dalam pasar modal yang digunakan dalam rangka mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan serta untuk keperluan pengembangan dan ekspansi.
Sebelum melakukan keputusan investasi, investor dihadapkan pada keinginan
untuk mendapatkan hasil pengembalian yang maksimal dari nilai investasi dan
tingkat risiko yang dihadapi. Karena aktivitas investasi di dalam pasar modal
merupakan aktivitas yang dihadapkan dengan berbagai macam resiko dan
ketidakpastian yang sangat sulit untuk diprediksi, maka untuk mengurangi
kemungkinan daripada tingkat risiko ketidakpastian yang akan terjadi, investor
atau pemodal membutuhkan berbagai macam informasi sebagai pendukung yang
dapat dijadikan pedoman dalam menentukan keputusan sebelum melakukan
investasi.
Kurang efisiennya perekonomian dan rentannya sektor keuangan
menyebabkan para pelaku bisnis harus mempertimbangkan dan menilai secara
itu pelaku bisnis memerlukan analisis yang cermat guna mengevaluasi apakah
investasi tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan atau tidak.
Pelaku bisnis dalam hal ini investor harus menilai kinerja perusahaan dengan
melihat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan
perusahaan harus menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
pelaku bisnis dalam keputusan ekonomi. Di dalam menganalisis prospek
perkembangan dan profitabilitas perusahaan investor harus memahami dan
mengerti informasi mengenai rasio keuangan. Investasi yang baik sebaiknya
dilakukan pada industri yang tumbuh sesuai dengan pertumbuhan ekonomi
nasional dan industri tersebut berada dalam tahap pengembangan. Industri yang
mampu tumbuh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi harus diperhatikan oleh
pemodal karena perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam industri ini
memiliki peluang besar untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi.
Setiap investor yang melakukan investasi di pasar modal mengharapkan
keuntungan dari dana yang ditanamkan. Ada investor yang memiliki tujuan untuk
memperoleh deviden dan ada pula yang berharap memperoleh capital gain yaitu
selisih antara harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu. Kekuatan
analisis ini akan memberikan informasi kepada investor tentang waktu yang tepat
membeli saham tertentu dan kapan menjual saham atau keluar dari pasar.
Ditinjau dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk
menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana
pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan
perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang
diisyaratkan investor. Dua rasio yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio
profitabilitas dan rasio solvabilitas. Karena kedua rasio ini dianggap paling
mampu dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Rasio
profitabilitas mampu mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dan
memberi gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya adalah agar terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau
kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.
Rasio solvabilitas mampu mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Dalam prakteknya, apabila dari hasil
perhitungan, perusahaan ternyata memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini
akan berdampak timbulnya resiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada
kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki
rasio solvabilitas lebih rendah tentu memiliki resiko kerugian lebih kecil pula,
terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan
rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.
Mengenai pemilihan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan industri yang
memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan
lainnya dan perputarannya cepat karena produk yang dijual merupakan produk
yang jangka waktunya lebih singkat dibandingkan dengan produk yang lain.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti ingin
meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh signifikan rasio profitabilitas dan rasio
solvabilitas dengan judul Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas
Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh rasio profitabilitas dan rasio
solvabilitas terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio
profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada industri makanan
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai
pengaruh rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada
industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
2. Bagi investor, sebagai bahan masukan dalam memprediksi perubahan harga
saham sehingga investor dapat memperoleh keuntungan,
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dalam menyempurnakan
penelitian-penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
E. Batasan Penelitian
Peneliti mencoba membuat batasan masalah dalam penulisan proposal
penelitian ini yaitu:
1. Pada penelitian ini data diperoleh berdasarkan data sekunder yaitu berupa
laporan keuangan perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,
2. Harga saham yg dimaksud pada penelitian ini adalah harga saham penutupan
(closing price),
3. Peneliti melakukan pengamatan terhadap harga saham hanya dari segi
fundamental perusahaan dengan mengabaikan kondisi makro ekonomi yang
juga berpengaruh pada harga saham seperti keadaan ekonomi, tingkat inflasi,
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual Penelitian
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Diolah Peneliti (2011)
Profit Margin On Sales(X1)
Harga Saham (Y)
Return On Investment (ROI) (X2)
Return On Equity (ROE) (X3)
Earning Per Share of Common Stocks (X4)
Debt To Asset Ratio (DAR) (X5)
Debt To Equity Ratio (DER) (X6)
Long Term Debt to Equity Ratio
Menurut Jurusan Akuntansi (2004:13) Kerangka konseptual merupakan
sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang
mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan
untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Kerangka
konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen adalah
rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam
suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari
penjualan atau dari pendapatan investasi. Rasio profitabilitas terdiri dari margin
laba atas penjualan (Profit Margin On Sales), hasil pengembalian investasi atau
return on investment (ROI), hasil pengembalian ekuitas atau return on equity
(ROE), Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share of Common Stocks).
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi), atau dengan kata lain
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Rasio solvabilitas terdiri dari Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas,
maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1 = diduga ada pengaruh Profit Margin On Sales secara parsial terhadap
harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia,
H2 = diduga ada pengaruh Return On Investment (ROI) secara parsial
terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
H3 = diduga ada pengaruh Return On Equity (ROE) secara parsial terhadap
harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia,
H4 = diduga ada pengaruh Earning Per Share of Common Stocks secara
parsial terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
H5 = diduga ada pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) secara parsial
terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
H6 = diduga ada pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial
terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang
H7 = diduga ada pengaruh Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) secara
parsial terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
H8 = diduga ada pengaruh Profit Margin On Sales, Return On Investment
(ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share of Common
Stocks, Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Long
Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) secara simultan terhadap harga
saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Informasi Akuntansi Keuangan
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling
mudah dimasuki adalah melalui penguasaan akuntansi. Laporan keuangan disusun
dari proses dan prosedur akuntansi, sedangkan analisis laporan keuangan adalah
memecahkan ke unit-unit yang lebih kecil dari proses penyusunan laporan
keuangan.
Soemarso (2004:3) mendefenisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam
memilih diantara beberapa alternatif pilihan.
Sebagaimana diketahui bahwa informasi yang ada di dalam laporan keuangan
tidak hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan saja akan tetapi pihak
eksternal perusahaan, seperti para investor dan kreditor. Berkaitan dengan hal
tersebut data keuangan yang terdapat di dalam laporan keuangan akan lebih
perbandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga diperoleh informasi yang
dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan.
Para pemakai laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan (stakeholder) ingin mengetahui informasi dan gambaran
perkembangan keuangan perusahaan, tetapi dilakukan suatu evaluasi atau analisis
terhadap laporan keuangan sehingga hasil dari analisis tersebut dapat digunakan
sebagai informasi sesuai dengan tujuan yang dicapai.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan (Soemarso
2004:4) antara lain:
a. Pemilik, dalam hal ini adalah yang memiliki usaha tersebut. Hal ini tercermin
dari kepemilikan saham yang dimilikinya.
b. Manajemen, kepentingan pihak manajemen perusahaan terhadap laporan
keuangan perusahaan yang mereka buat juga memiliki arti tertentu bagi pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.
c. Kreditor, pihak penyandang dana bagi perusahaan. Artinya pihak pemberi dana
seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana kepada berbagai perusahaan sangat diperlukan.
d. Pemerintah, juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang dibuat
perusahaan, bahkan pemerintah melalui departemen keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik.
e. Masyarakat, laporan keuangan perusahaan memengaruhi anggota masyarakat
2. Pengertian rasio
Rasio merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan
digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari
hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Djarwanto (2001:123) rasio dalam analisis laporan keuangan adalah
suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur
lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan
tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Analisis laporan keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada
sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu,
analisis laporan keuangan didasarkan untuk menilai risiko dan peluang dimasa
yang akan datang. Pengukuran hubungan satu pos dan pos lain dalam laporan
keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan
yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan.
Tetapi bila hanya melihat alat rasio saja, tidaklah cukup sehingga harus dilakukan
analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan
dalam industri yang lebih luas dan dikontribusikan dengan analisis kualitatif, dan
penelitian-penelitian industri.
Analisis ini merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dan juga dalam
diketahui tingkat kemampuan perusahaan yang ditujukan dalam bentuk angka atau
persentase.
Menurut kasmir (2008:105) analisis rasio keuangan suatu perusahaan dalam
prakteknya dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari
neraca,
b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari laporan laba rugi,
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data
campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.
3. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas adalah rasio yang melihat
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio
profitabilitas akan mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dan
memberi gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan. Menurut Kasmir
(2008:199) rasio profitabilitas yang digunakan adalah :
a. Margin Laba atas Penjualan (Net Profit Margin)
Profit Margin On Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas
penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu:
1. Untuk margin laba kotor dengan rumus:
2. Untuk margin laba bersih dengan rumus:
Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.
b. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment / ROI)
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return On
Investment (ROI) atau Return On Total Assets merupakan rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaiknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Rumus:
c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity / ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Rumus :
d. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.
4. Rasio solvabilitas
Menurut Kasmir (2008:150) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Menurut Kasmir (2008:156) rasio-rasio yang
digunakan adalah:
a. Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang.
Rumus :
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) merupakan rasio antara utang
jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
Rumus:
5. Saham
a. Pengertian Saham
Pengertian saham Menurut Suad Husnan (2005 : 29) merupakan secarik kertas
yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya. Menurut PSAK No. 42, saham/efek adalah surat berharga,
yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, obligasi, tanda bukti
utang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Saham merupakan salah
satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Dengan
membeli saham suatu perusahaan, berarti kita telah menginvestasikan dana
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali
saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan.
pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan.
Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian
penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi.
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama
yaitu :
1) Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal,sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham
non-spekulatif lainnya.
2) Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka
panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk
memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat
dividen.
3) Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan
dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik
dan hasil tinggi.
b. Jenis-Jenis saham
Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares
merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Surat berharga
saham memiliki bermacam-macam jenis. Macam-macam saham terbagi
berdasarkan peralihan hak, berdasar hak tagih dan berdasar kinerja saham itu
1) Berdasarkan Peralihan Hak
a) Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)
Yaitu jenis saham yang tidak menyertakan nama pemilik dengan tujuanagar
saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan atau mudah
berganti pemilik dan siapapun yang memegang saham tersebut secara sah
menjadi pemilik saham tersebut dan berhak ikut dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham).
b) Saham Atas Nama (Registered Stock)
Saham ini mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar sahamnya.
Saham ini dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu.
2) Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim
a) Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasar laba atau
rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi, pemegang saham
biasalah yang mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen
dan penjualan aset perusahaan. Ciri - ciri dari saham biasa adalah sebagai
berikut:
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba,
2. Memiliki hak suara (one share one vote),
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut
b) Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen adalah saham dengan bagian hasil yang tetap dan
apabilaperusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen
akan mendapatprioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan aset.
Saham preferen mempunyai sifat gabungan antar
Adapun ciri - ciri dari saham preferen adalah:
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden,
2. Tidak memiliki hak suara,
3. Dapat memengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan
pengurus,
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih
dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.
3) Berdasarkan Kinerja Saham
a) Blue Chip Stock
Yaitu saham unggulan karena diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki
kinerja baik, dapat membagikan dividen secara stabil dan konsisten.
Perusahaan yang menerbitkan saham ini biasanya adalah perusahaan besar
yang telah memiliki pangsa pasar tetap.
b) Growth Stock
Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki
c) Income Stock
Merupakan saham yang memiliki dividen progresif atau besarnya dividen
yang dibagikan lebih tinggi dari rata-rata dividen tahun sebelumnya.
d) Speculative Stock
Saham ini menghasilkan dividen yang tidak tetap karena perusahaan yang
menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah-ubah, dan memungkinkan
memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang.
e) Counter Cyclical Stock
Perusahaan yang menerbitkan saham ini operasionalnya tidak banyak
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Perusahaan ini biasanya bergerak
dalam bidang produksi atau layanan jasa vital.
c. Harga Saham
Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu
penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Nilai suatu saham
berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1) Par Value (Nilai Nominal)
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan dan
berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu perseroan, dikenal
adanya modal disetor. Perubahan modal disetor ini sama dengan suatu nilai
yang berguna bagi pencatatan akuntansi, di mana nilai nominal dicatat sebagai
model ekuitas perseroan di dalam neraca. Setiap saham yang diterbitkan di
sahamnya. Namun untuk satu jenis saham yang lama harus mempunyai satu
jenis nilai nominal.
2) Base Price (Harga Dasar)
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu
saham. Harga ini merupakan harga perdana pada waktu harga saham tersebut
dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana
yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar
perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten.
Harga dasar ini berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan seperti right issue,
stock split, warrant dan lain-lain, sehingga harga saham dasar yang baru harus
dihitung sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil perhitungan antara harga
dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.
3) Market Price (Harga Pasar)
Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika
pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing
price). Jadi harga pasar ini yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika
harga pasar dikalikan jumlah saham yang diterbitkan, maka didapat market
value.
d. Analisis Saham
Dalam konteks teori untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua
1) Analisis Teknikal
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi
pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di
waktu yang lalu (Husnan, 2001:349). Model analisis teknikal lebih
menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan datang berdasarkan
kebiasaan di masa lalu (nilai psikologis). Di dalam analisis teknikal informasi
tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat utama untuk analisis.
misalnya, peningkatan atau penurunan harga biasanya berkaitan dengan
peningkatan atau penurunan volume perdagangan. Analisis teknikal pada
dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau
menjual saham, dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun
menggunakan analisis grafis.
2) Analisis Fundamental
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham di masa yang
akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang
memengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan
hubungan vaiabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham,
Husnan (2001:315). Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan
nilai intrinsik dari suatu saham. Untuk melakukan analisis yang bersifat
fundamental, diperlukan pemahaman variabel-variabel yang memengaruhi nilai
intrinsik saham. Nilai inilah yang akan diestimasi oleh investor, dan hasil dari
estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market price)
underprice. Beberapa tahapan analisis untuk melakukan analisis fundamental
yaitu :
a) Analisis Ekonomi
Analisis ini menyangkut penilaian umum perekonomian dan pengaruh
potensialnya terhadap hasil sekuritas. Husnan (2001:320) menunjukkan
bahwa faktor ekonomi mampu menjelaskan sekitar 17 persen perubahan
laba perusahaan.
b) Analisis Industri
Analisis industri akan memberikan pemahaman tentang sifat dan operasi
dari suatu industri yang dapat digunakan untuk memperkirakan prospek
pertumbuhan industri perusahaan-perusahaan di dalamnya serta prestasi
saham-sahamnya.
c) Analisis Kondisi Spesifik Perusahaan
Analisis ini menyangkut penilaian keadaan keuangan perusahaan. Alat yang
digunakan dalam analisis ini yaitu analisis laporan keuangan.
e. Penilaian Saham
Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang
diharapkan untuk diterima dan risiko yang terkandung dalam transaksi pembelian
itu. Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham
sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance) yang dapat
digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. Standar
mendatang dari suatu sekuritas. Model penilaian harga saham yang sering
digunakan dalam analisis saham yaitu :
1) Pendekatan Present Value.
Dalam pendekatan nilai saat ini dari suatu saham adalah sama dengan present
value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut.
Deviden merupakan arus kas bagi para pemegang saham menurut pendekatan
the dividend discount model. Model ini dikembangkan menjadi dua model
pendekatan yaitu :
a) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen (The Zero Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
1. Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya
2. Semua keuntungan dibagikan sebagai dividen
Sehingga harga saham dirumuskan :
Dimana :
Po = Harga saham (nilai intrinsik)
D = Dividen
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan
atau diharapkan)
b) Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model)
Model ini didasarkan pada asumsi :
1. Tidak semua laba dibagikan
Rumus :
Dimana :
Po = Harga saham (nilai instrinsik)
D = Dividen pada periode i
r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan
atau diharapkan)
g = Growth of rate (pertumbuhan laba atau dividen di masa yang akan
datang)
2) Pendekatan Price Earning Ratio (PER)
Dalam pendekatan ini harga saham (nilai intrinsik) dirumuskan sebagai
berikut:
Po = EPS x PER
Dimana :
Po = harga saham (nilai instrinsik)
EPS = earning per share (laba per saham yang diharapkan)
PER = price earning ratio
f. Faktor-Faktor yang memengaruhi harga saham
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga dari suatu saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah
permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga
saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasiharga
saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Hal-hal penting yang
merupakan faktor makro atau pasar yang dapat menyebabkan fluktuasi harga
saham adalah tingkat inflasi dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiskal,
situasi perekonomian dan situasi bisnis internasional. Sedangkan faktor mikro
perusahaan yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah pendapatan
perusahaan, dividen yang dibagikan, arus kas perusahaan, perubahan mendasar
dalam industri atau perusahaan dan perubahan dalam perilaku investasi misalnya
merubah investasinya dari saham menjadi obligasi. Selain itu juga, faktor-faktor
yang memengaruhi pergerakan harga saham adalah:
1) Faktor Internal, antara lain:
a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,
rincian kontrak, perubahan harga, penarika
laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
b) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman
yang berhubungan denga
c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director
announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan
struktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi
ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan
e) Pengumuma
ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya.
f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi
baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum
akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS),
dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on
assets (ROA), dan lain-lain.
2) Faktor Eksternal, antara lain:
a) Pengumuman dari pemerintah seperti
deposito, kurs valuta asi
ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan
terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan
terhadap manajernya.
c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan
pertemuan tahunan, inside
pembatasan/penundaaan trading.
d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuas
yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa
efek suatu negara.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Sitanggang,
di uji terhadap Book
value dan market value
dimana variabel
tersebut berpengaruh
sangat besar terhadap
peningkatan maupun
penurunan dari nilai
buku dan nilai pasar
Leman,
dan earning per share
terhadap harga saham
infrastruktur
sedangkan untuk
variabel return on asset
tidak ada pengaruh
yang segnifikan
terhadap perusahaan
infrastruktur
Secara simultan, hasil
penelitian ini
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal.
Menurut Umar (2008:63) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang
bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lainnya.
Peneliti menganalisis pengaruh profit margin on sales (NPM), return on
investment (ROI), return on equity (ROE), earning per share of common stocks
(EPS), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), dan long term debt
to equity ratio (LTDtER) merupakan variabel yang memengaruhi, sedangkan
harga saham merupakan variabel yang dipengaruhi.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yang terdiri atas
14 perusahaan.
Menurut Erlina (2007:75) “sampel adalah bagian dari populasi yang
sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel yang
ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,
2. Perusahaan tersebut tidak mengalami delisting selama periode tahun 2007
sampai dengan tahun 2009,
3. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap selama
periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,
4. Perusahaan tersebut menghasilkan laba positif selama periode tahun 2007
sampai dengan tahun 2009.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan dengan periode
penelitian selama tiga tahun periode 2007 – 2009. Berdasarkan kriteria yang
dikemukakan di atas, peneliti mengambil 10 perusahaan industri makanan dan
minuman sebagai sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
No Kode Nama Perusahaan
Kriteria
Sampel
1 2 3 4
1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk √ √ √ - -
2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ √ 1
3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ √ 2
4 DAVO PT Davomas Abadi Tbk √ √ √ - -
6 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk √ - √ - -
7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ √ 4
8 MYOR PT Mayora Indah Tbk √ √ √ √ 5
9 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ - -
10 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk √ √ √ √ 6
11 SKLT PT Sekar Laut Tbk √ √ √ √ 7
12 SMAR PT Sinar Mas Agro Resources & Technology √ √ √ √ 8
13 STTP PT Siantar Top Tbk √ √ √ √ 9
14 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √ √ 10
Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber: diolah Peneliti (2011)
C. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam
skala numerik. Data penelitian berbentuk panel data atau pooling data yaitu
gabungan dari data yang melibatkan satu waktu tertentu (cross sectional) dan data
yang melibatkan urutan waktu (time series). Data yang digunakan merupakan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan
yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh situs bursa efek
Indonesia
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data eksternal. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan industri makanan dan minuman yang dipublikasikan dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan cara mendownload dari situs sesuai
dengan periode pengamatan dan dari hasil Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).
E. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Sumber: Diolah Peneliti (2011)
Tahap Penelitian Maret
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Jogiyanto (2004:62) definisi operasional menjelaskan karakteristik
dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan
konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset. Variabel bebas
(independent variable) adalah variabel yang memengaruhi variabel lainnya.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profit margin on
sales (NPM), return on investment (ROI), return on equity (ROE), earning per
share of common stock (EPS), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio
(DER), dan long term debt to equity ratio (LTDtER). Variabel terikat (dependent
variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Berikut ini merupakan tabel
yang menyajikan konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti:
Jenis Variabel
Nama Variabel Definisi Pengukuran
Skala
Independen
antara total utang dengan
total aktiva.
Harga yang dibentuk dari
interaksi antara para
Rata-rata harga saham penutupan selama 1 periode
tertentu
Rasio
Tabel 3.3
Operasional dan Pengukuran Variabel
Sumber: Diolah Peneliti (2011)
G. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0. metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.
harga saham, maka penelitian ini menggunakan analisis rergresi linear berganda
dengan terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik.
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Ghozali (2006:110) mengatakan uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik hendaknya memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara unutk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik.
Normalitas data dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran
data melalui sebuah grafik. Data yang menyebar disekitar dan mengikuti
arah garis diagonal menandakan bahwa data berdistribusi normal dan
memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik juga dapat digunakan untuk
menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data residual berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data
residual tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2006:91) Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi diantara
variabel independen. Jika nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas
diantara variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara melihat grafik plot antara variabel dependen yaitu zpred dengan
residualnya sresid. Jika varians dari residual dari suatu pengamtan ke
pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. dan jika
varians berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas (Erlina, 2007 : 108).
d. Uji autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
tingkat kesalahan pada periode t-1. Untuk mengetahui adanya
autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria menurut
Triton P B (2006:158) dengan cara melihat besaran Durbin-Watson
sebagai berikut:
2. Jika angka D-W < dU, maka terjadi autokorelasi,
3. Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat di deteksi apakah terjadi
autokorelasi atau tidak.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ditolak, peneliti menggunakan uji signifikansi parsial (t-test) dan uji
signifikansi F (F-test).
a. Analisis Regresi Berganda
Model regresi yang digunakan yaitu:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + e
Dimana:
Y = Harga saham
X1 = Profit margin on sales atau ratio profit margin
X2 = Return on investment (ROI)
X3 = Return on equity (ROE)
X4 =Earning per share of common stocks
X5 =Debt to asset ratio(DAR)
X6 =Debt to equity ratio (DER)
X7 =Long term debt to equity ratio (LTDtER)
β1,β2,β3,β4,β5,β6,β7 = koefisien regresi
b. Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Menurut Ghozali (2006:84), uji t pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Variabel
independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi
(sig) di bawah 0.05.
c. Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Menurut Ghozali (2006:84), uji F pada dasarnya digunakan untuk
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Variabel-variabel independen tersebut dikatakan memiliki
pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen
apabila memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0.05.
3. Koefisien Determinasi ( )
Menurut Ghozali (2006:83), Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk
menentukan besarnya variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi
variabel independennya, dengan kisaran nilai antara 0 dan 1. Nilai yang
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
di Bursa efek Indonesia dan setelah dilakukan pemilihan sampel maka diperoleh
10 perusahaan. Berikut tabel perusahaan berdasarkan tanggal listing perusahaan di
Bursa Efek Indonesia.
Kode Perusahaan Emiten
AISA Tiga Pilar Sejahtera Food
CEKA Cahaya Kalbar
DLTA Delta Djakarta
INDF Indofood Sukses Makmur
MYOR Mayora Indah
ROTI Nippon Indosari Corpindo
SKLT Sekar Laut
SMAR Sinar Mas Agro Resources and Technology
STTP Siantar Top
ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman
Periode penelitian dimulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 pada
perusahaan indutri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan populasi secara keseluruhan berjumlah 14 perusahaan dan hanya 10
perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel.
Berikut ini daftar data variabel penelitian tahun 2007-2009:
Tabel 4.2
Data Variabel Penelitian Tahun 2007
Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA
AISA 0.03 1.99 4.50 15.10 0.55 1.26 0.40 750
CEKA 0.03 4.02 11.27 83 0.64 1.80 0.26 800
DLTA 0.11 7.99 10.32 2,956 0.22 0.29 0.06 16,000
INDF 0.04 3.30 13.63 104 0.63 2.61 0.82 2,575
MYOR 0.05 7.48 13.09 185 0.41 0.73 0.21 1,750
ROTI 0.07 10.49 20.13 0 0.47 0.92 0.50 0
SKLT 0.02 3.14 5.96 8 0.47 0.90 0.33 75
SMAR 0.12 12.26 28.03 344 0.56 1.29 0.66 6000
STTP 0.03 3.01 4.35 12 0.30 0.44 0.12 370
ULTJ 0.03 2.22 3.65 10 0.38 0.64 0.35 650
Tabel 4.3
Data Variabel Penelitian Tahun 2008
Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA
AISA 0.06 2.82 7.34 17.22 0.61 1.60 0.66 425
CEKA 0.01 4.60 11.86 94 0.61 1.58 1.34 1,490
DLTA 0.12 11.99 16.11 5,230 0.24 0.34 0.06 20,000
INDF 0.03 2.61 12.07 118 0.66 3.08 1.18 930
MYOR 0.05 6.71 15.76 256 0.56 1.32 0.70 1,140
ROTI 0.11 13.74 32.44 0 0.57 1.36 0.66 0
SKLT 0.01 2.12 4.24 6 0.49 1.00 0.41 90
SMAR 0.06 10.44 22.67 364 0.53 1.17 0.57 1700
STTP 0.01 0.77 1.33 4 0.42 0.72 0.11 150
ULTJ 0.22 17.67 26.75 105 0.35 0.53 0.14 800
Sumber : Diolah Peneliti (2011)
Tabel 4.4
Data Variabel Penelitian Tahun 2009
Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA
AISA 0.07 2.81 8.82 22.68 0.68 2.14 1.27 360
CEKA 0.04 8.71 16.42 166 0.46 0.89 0.63 1,490
DLTA 0.17 16.64 21.43 7,900 0.21 0.27 0.05 62,000
INDF 0.06 5.14 20.44 236 0.61 2.45 1.35 3,550
ROTI 0.12 16.46 34.03 0 0.51 1.07 0.51 0
SKLT 0.05 6.53 11.28 19 0.42 0.73 0.31 150
SMAR 0.05 7.33 15.61 261 0.52 1.13 0.55 2550
STTP 0.07 7.49 10.15 31 0.26 0.36 0.08 250
ULTJ 0.04 3.53 5.13 21 0.34 0.50 0.12 580
Sumber : Diolah Peneliti (2011)
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai
maksimum, serta standar deviasi dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPM 30 .01 .22 .0653 .04862
ROI 30 .77 17.67 7.1823 4.84764
ROE 30 1.33 34.03 14.4113 8.75939
EPS 30 .00 485.00 99.3667 130.74177
DAR 30 .21 .68 .4727 .13633
DER 30 .27 3.08 1.1383 .70874
LTDtER 30 .05 1.35 .4983 .38562
HS 30 .00 6000.00 5.5803E2 1175.75577
Valid N (listwise) 30
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa variabel NPM, ROI, ROE, EPS, DAR,
DER, LTDtER memiliki nilai minimum positif. Berikut ini perincian data
deskriptif yang telah diolah:
1. Variabel NPM memiliki nilai minimum 0.01 dan nilai maksimum 0.22 dengan
nilai rata-rata sebesar 0.06 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,
2. Variabel ROI memiliki nilai minimum 0.77 dan nilai maksimum 17.67 dengan
nilai rata-rata sebesar 7.18 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,
3. Variabel ROE memiliki nilai minimum 1.33 dan nilai maksimum 34.03 dengan
nilai rata-rata sebesar 14.41 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,
4. Variabel EPS memiliki nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 485.00
dengan nilai rata-rata sebesar 99.36 dengan jumlah sampel sebanyak 30
sampel,
5. Variabel DAR memiliki nilai minimum 0.21 dan nilai maksimum 0.68 dengan
nilai rata-rata sebesar 0.47 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,
6. Variabel DER memiliki nilai minimum 0.27 dan nilai maksimum 3.08 dengan
nilai rata-rata sebesar 1.13 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,
7. Variabel LTDtER memiliki nilai minimum 0.05 dan nilai maksimum 1.35
C. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program statistik. Menurut Ghozali (2006:123) asumsi klasik yang harus dipenuhi
adalah:
1. Berdistribusi normal,
2. Non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi
tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati
sempurna,
3. Non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak
saling berkorelasi,
4. Homokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan
ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui varians pengganggu atau residual
berdistribusi secara normal serta untuk menghindari adanya bias dalam model
regresi. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima, sedangkan