ANALISIS PARO HIDUP USIA DOKUMEN YANG DISITIR ARTIKEL PADA
JURNAL
ANNALS OF LIBRARY AND INFORMATION STUDIES (ALIS)
PERIODE 2002 – 2011
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi
Disusun Oleh
:
Winda Maulidina
080709023
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ilmu Budaya
Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Medan
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi
:
Analisis Paro Hidup Usia Dokumen yang
Disitir Artikel pada Jurnal Annals of
Library and Information Studies (ALIS)
Periode 2002-2011
Oleh
:
Winda Maulidina
NIM
:
080709023
Pembimbing I
:
Ishak, SS, M.Hum
Tanda Tangan
:
_______________________
Tanggal
:
______________
Pembimbing II
:
Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd
Tanda Tangan
:
_______________________
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi
:
Analisis Paro Hidup Usia Dokumen yang
Disitir Artikel pada Jurnal Annals of
Library and Information Studies (ALIS)
Periode 2002-2011
Oleh
:
Winda Maulidina
NIM
:
080709023
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua
:
Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd
Tanda Tangan
:
_______________________
Tanggal
:
____________
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Dekan
:
Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A
Tanda Tangan
:
_______________________
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah dimuat dalam media publikasi
lain maupun disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi
tertentu.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat maupun gagasan penulis
dengan pendapat maupun gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan
tanda kutip.
Medan,
Juni 2012
Penulis
ABSTRAK
Maulidina, Winda. 2012. Analisis Paro Hidup Usia Dokumen Yang Disitir Artikel
Pada Jurnal Annals of Library and Information Studies (ALIS) Periode 2002 -
2011. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usia paro hidup jurnal Annals of
Library and Information Studies (ALIS) Periode 2002 - 2011. Penelitian ini dihitung
berdasarkan sitiran yang disitir oleh setiap artikel.
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif, yang
menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh artikel pada Jurnal Annals of Library
and Information Studies (ALIS) Periode 2002 - 2011 yang memiliki sitiran dengan
tahun terbit. Dalam jurnal tersebut terdapat 40 artikel dengan sitiran yang dihitung
berjumlah 4.885 sitiran.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Paro
Hidup Usia Dokumen yang Disitir Artikel pada Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS) Periode 2002-2011”.
Dengan segala kerendahan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Salikin dan keluarga besar H. OK.
Amalan Dalil atas dukungannya baik materi dan moral dari awal perkuliahan
hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua
orang tua tercinta ayahanda Darwin dan ibunda Yusda beserta adik-adik yang
selalu saya sayangi (Muhammad Alkindy Adha dan Egi Alfarizy) yang telah
banyak memberikan dukungan moril dan material serta doa yang terus
dipanjatkan demi terselesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
USU.
2.
Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya USU.
3.
Bapak Ishak, SS, M.Hum. Selaku Pembimbing I, dimana beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan kemudahan dalam penulisan skripsi
ini.
5.
Bapak Dirmansyah, Dosen Penasehat Akademik penulis yang telah
memberikan saran dalam penulisan skripsi ini dan terima kasih buat setiap
bimbingan bapak selama penulis kuliah.
6.
Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik dan membantu penulis
selama ini.
7.
Kepada semua sepupu dari kedua orang tua
8.
Kepada Haris Fadhilah yang telah banyak membantu penulis selama
penulisan skripsi ini.
9.
Kepada kakak senior dan adik junior terima kasih atas dukungannya
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
10.
Untuk teman lawasku Tika, Nanda, Reby, Amel, Mira, Desi terima kasih
buat dukungannya selama kuliah.
11.
Untuk teman seperjuangan selama kuliah, Selvi, Putri, Nindy, Diky, Fikar,
Isva, Ricky, Elga terima kasih atas kerjasama dan ketawanya selama kita
kuliah.
12.
Untuk teman-temanku seluruh stambuk 2008 yang baek dan selalu
kompak Afri, Lia, Osin, Sula, Uli, Mutya, Hildia, Adel, Loren, Yanti,
Ririn dan semua kawan-kawanku yg tidak bisa kusebut satu persatu.
Semangat…
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya, terima kasih.
Medan,
Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ………... iv
DAFTAR TABEL
... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN
……….. 1
1.1
Latar Belakang Masalah
……….. 1
1.2
Rumusan Masalah
……….. 3
1.3
Tujuan Penelitian
……….. 4
1.4
Manfaat Penelitian
……….. 4
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
……….. 4
BAB II KAJIAN TEORITIS ……….. 5
2.1
Bibliometrika ……….. 5
2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika ...……. 5
2.1.2 Tujuan Bibliometrika ……….. 7
2.1.3 Manfaat Bibliometrika
……….. 8
2.2
Keusangan Literatur (Obsolescence) ……….. 9
2.2.1 Manfaat kajian keusangan literatur
……….. 12
2.3
Paro Hidup Literatur ……….. 13
2.3.1 Proses Menentukan Paro Hidup Literatur
……….. 17
2.3.2 Manfaat Paro Hidup
………... 17
BAB III METODE PENELITIAN ………... 19
3. 1
Metode Penelitian
………...………... 19
3. 2
Unit Analisis ………... 19
3. 3
Instrumen Penelitian ……….. 22
3. 4
Metode Pengumpulan Data ……….. 22
3. 5
Pengolahan Data Usia Paro Hidup ……….. 23
3. 6
Analisis Data ……….. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
... 25
4.1.
Identifikasi Jurnal
Annals of Library and Information
Studies (ALIS)
periode 2002 – 2011 ... 25
4.2.
Proses Perhitungan Usia Paro Hidup ... 26
4.2.1. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 1, 2002
... 26
4.2.2. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 2, 2002
... 29
4.2.4.
Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 4, 2002
... 34
4.2.5. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 1, 2003
... 36
4.2.6. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 2, 2003
... 39
4.2.7. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 3, 2003
... 41
4.2.8. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 4, 2003
... 48
4.2.9. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 1, 2004
... 46
4.2.10. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 2, 2004
... 49
4.2.11. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 3, 2004
... 51
4.2.12. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 4, 2004
... 54
4.2.13. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 1, 2005
... 56
4.2.14. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 2, 2005
... 59
4.2.15. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 3, 2005
... 61
4.2.16. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 4, 2005
... 64
4.2.17. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 1, 2006
... 66
4.2.18. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
4.2.19. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 3, 2006
... 71
4.2.20. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 4, 2006
... 74
4.2.21. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 1, 2007
... 76
4.2.22. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 2, 2007
... 79
4.2.23. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 3, 2007
... 81
4.2.24. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 4, 2007
... 84
4.2.25. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 1, 2008
... 86
4.2.26. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 2, 2008
... 89
4.2.27. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 3, 2008
... 91
4.2.28. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 4, 2008
... 94
4.2.29. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 1, 2009
... 96
4.2.30. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 2, 2009
... 99
4.2.31. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 3, 2009
... 101
4.2.32. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 4, 2009
... 104
4.2.33. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
4.2.34. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 2, 2010
... 109
4.2.35. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 3, 2010
... 111
4.2.36. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 4, 2010
... 114
4.2.37. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 1, 2011
... 116
4.2.38. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 2, 2011
... 119
4.2.39. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 3, 2011
... 121
4.2.40. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 4, 2011
... 124
4. 3. Rekapitulasi Data
... 126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
... 133
5.1.
Kesimpulan ... 133
5.2.
Saran ... 133
DAFTAR PUSTAKA...………... 134
DAFTAR TABEL
Tabel. 1. –
Tabel Unit Analisis untuk Jurnal ALIS ... 20
Tabel. 2.
−
Tabel Identifikasi Jurnal
Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
periode 2002 – 2011 ... 25
Tabel. 3.
−
Distribusi Frekwensi Jurnal
Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 1, 2002 ... 27
Tabel. 4.
−
Distribusi Frekwensi Jurnal
Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 2, 2002 ... 30
Tabel. 5.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 3, 2002 ... 33
Tabel. 6.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 49, Issue 4, 2002 ... 35
Tabel. 7.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 1, 2003 ... 38
Tabel. 8.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 2, 2003 ... 40
Tabel. 9.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 3, 2003 ... 43
Tabel. 10.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 50, Issue 4, 2003 ... 45
Tabel. 11.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 1, 2004 ... 48
Tabel. 12.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 2, 2004 ... 50
Tabel. 13.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 3, 2004 ... 53
Tabel. 14.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 51, Issue 4, 2004 ... 55
Tabel. 15.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 1, 2005 ... 58
Tabel. 16.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 2, 2005 ... 60
Tabel. 17.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 3, 2005 ... 63
Tabel.18.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 52, Issue 4, 2005 ... 65
Tabel. 19.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 1, 2006 ... 68
Tabel. 20.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 2, 2006 ... 70
Tabel. 21.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 53, Issue 3, 2006 ... 73
Tabel. 22.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Tabel. 23.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 1, 2007 ... 78
Tabel. 24.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 2, 2007 ... 80
Tabel. 25.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 3, 2007 ... 83
Tabel. 26.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 54, Issue 4, 2007 ... 85
Tabel. 27.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 1, 2008 ... 88
Tabel. 28.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 2, 2008 ... 90
Tabel. 29.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 3, 2008 ... 93
Tabel. 30.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 55, Issue 4, 2008 ... 95
Tabel. 31.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 1, 2009 ... 98
Tabel. 32.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 2, 2009 ... 100
Tabel. 33.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 3, 2009 ... 103
Tabel. 34.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 56, Issue 4, 2009 ... 105
Tabel. 35.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 1, 2010 ... 108
Tabel. 36.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 2, 2010 ... 110
Tabel. 37.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 3, 2010 ... 113
Tabel. 38.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 57, Issue 4, 2010 ... 115
Tabel. 39.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 1, 2011 ... 118
Tabel. 40.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 2, 2011 ... 120
Tabel. 41.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 3, 2011 ... 123
Tabel. 42.
−
Distribusi Frekwensi
Jurnal Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
Volume 58, Issue 4, 2011 ... 125
Tabel. 43.
−
Tabel Rekapitulasi Paro Hidup Jurnal ... 129
Tabel. 44.
−
Tabel Rekapitulasi Paro Hidup Jurnal Berdasarkan Tingkat
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Maulidina, Winda. 2012. Analisis Paro Hidup Usia Dokumen Yang Disitir Artikel
Pada Jurnal Annals of Library and Information Studies (ALIS) Periode 2002 -
2011. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usia paro hidup jurnal Annals of
Library and Information Studies (ALIS) Periode 2002 - 2011. Penelitian ini dihitung
berdasarkan sitiran yang disitir oleh setiap artikel.
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode deskriptif, yang
menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh artikel pada Jurnal Annals of Library
and Information Studies (ALIS) Periode 2002 - 2011 yang memiliki sitiran dengan
tahun terbit. Dalam jurnal tersebut terdapat 40 artikel dengan sitiran yang dihitung
berjumlah 4.885 sitiran.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang saat
ini. Di masa ini, informasi didalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan
sehari-hari. Kebutuhan informasi menjadi masalah ketika kebutuhan tersebut tidak
dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan informasi merupakan faktor pendukung
dalam menunjang dan meningkatkan kegiatan berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi di dunia pendidikan. Sebagai pengguna informasi, dalam
melakukan penelusuran informasi biasanya pengguna lebih tertarik dengan bentuk
non cetak daripada bentuk tercetak. Hal ini disebabkan bentuk non cetak lebih
mudah ditemukan dan dapat dengan langsung diperoleh oleh pengguna. Salah satu
bahan pustaka berupa sumber informasi adalah karya ilmiah. Karya ilmiah yang
tersedia berbentuk jurnal.
Jurnal merupakan salah satu literatur yang penting dalam mendukung
pencarian informasi pengguna. Hal ini disebabkan jurnal berisi hal–hal yang
bersifat ilmiah dan informasinya merupakan hasil dari penelitian para peneliti dan
terbit secara berkala. Jurnal merupakan sumber bacaan yang menyediakan
informasi mutakhir yang terkadang tidak didapat dari sumber bacaan seperti buku.
Jurnal memuat informasi mutakhir yang lebih baru dari informasi dalam buku.
Sifatnya lebih aktual karena sering mempertautkan masalah di lapangan dengan
tinjauan teoritis. Artikel jurnal biasanya singkat dan mudah dibaca, selain itu
sering ada hal-hal yang dimuat di dalam jurnal yang tidak didapatkan didalam
buku. Jurnal juga merupakan literatur yang sering dirujuk dan dijadikan sebagai
bahan referensi dalam penulisan karya ilmiah baru.
Secara fisik jurnal terbagi atas 2 bentuk yaitu jurnal berbasis cetak dan non
cetak (
online
). Jurnal tercetak maksudnya adalah jurnal yang fisiknya dibentuk
penerbitnya. Sedangkan jurnal non tercetak adalah jurnal yang hanya dapat
dinikmati lewat akses internet secara
online
.
Ada banyak kajian yang bisa didapatkan dari jurnal. Begitupun sebaliknya,
ada pula beberapa kajian menarik yang bisa dilakukan untuk meneliti jurnal, salah
satunya dengan menggunakan kajian bibliometrika. Salah satu kajian mengenai
bibliometrika tersebut adalah tingkat usia paro hidup literatur pada sebuah jurnal
ilmiah. Hal ini disebabkan karena artikel ilmiah yang terdapat dalam jurnal
merupakan literatur yang selalu dijadikan bahan referensi untuk penulisan karya
ilmiah yang lain. Dengan mengetahui berapa tingkat usia paro hidup artikel, dapat
memberi gambaran seberapa akurat kerelevanan informasi dari isi karya ilmiah
tersebut. Kerelavanan isi sebuah artikel ilmiah dapat memberi gambaran
kemutakhiran isi dari sebuah karya ilmiah. Sedangkan kemutakhiran isi dapat
memberi gambaran tentang perkembangan disiplin bidang ilmu tersebut.
Usia paro hidup (
half-life
) suatu literatur dalam artikel ilmiah yang
terdapat pada jurnal ilmiah dapat diketahui dari usia dan jenis literatur yang
dirujuk oleh artikelnya. Namun bukan berarti penggunaan literatur sudah tua atau
yang lama tidak dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang
baru. Walaupun literatur tersebut tergolong lama atau sudah tua dalam hal usia
paro hidup, apabila literatur tersebut memiliki informasi yang benar-benar relavan
dengan topik yang dicari oleh pengguna informasi maka literatur tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi untuk penelitian yang baru.
Dengan melihat usia paro hidup suatu disiplin ilmu tertentu maka dapat diketahui
tingkat perkembangan informasi ilmu tersebut. Hal ini disebabkan semakin tinggi
usia suatu literatur yang digunakan pada bidang ilmu tertentu maka itu berarti
banyak hasil-hasil penelitian terbaru yang mengindikasikan bahwa penelitian
bidang ilmu tersebut berjalan baik dan hasilnya semakin berkembang.
Annals of Library and Information Studies (ALIS) diterbitkan mulai tahun
1954, merupakan jurnal elektronik produk Nasional Institute of Science
Communication and Information Resources (NISCAIR), New Delhi, India, dapat
diakses secara
on-line
, Jurnal ini mempunyai nomor serial dengan ISSN:
0975-2404 (Online) dan 0972-5423 (Print), cakupan artikel pada jurnal ALIS meliputi
kajian studi mengenai ilmu perpustakaan dan informasi. Daftar katalog dan
direktori jurnal ini juga dapat diakses hampir di berbagai universitas di seluruh
dunia yang jumlahnya ratusan, dan alat-alat pencarian (search engine) internet
seperti yahoo! Directory. Jurnal ini diterbitkan empat kali dalam setahun, yaitu
pada bulan Maret, Juni, September dan Desember oleh NISCAIR di India.
Penulis tertarik mengkaji bidang ilmu perpustakaan dan informasi pada
jurnal Annals of library and information studies khususnya dalam hal usia paro
hidup jurnal karena dengan menghitung usia paro hidup, maka bisa diketahui
apakah jurnal tersebut berisi informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan
bahan referensi pada jurnal bidang ilmu perpustakaan.
Untuk menghitung paro hidup literatur, maka akan digunakan pendekatan
bibliometrika dengan melihat tahun terbit sitirannya yang bisa dilihat dalam daftar
pustaka jurnal tersebut.
Dengan melihat latar belakang di atas maka penulis ingin mengkaji lebih
jauh mengenai paro hidup usia dokumen yang disitir pada
Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
periode 2002 - 2011.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi
permasalahan dan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
tingkat paro hidup usia dokumen yang disitir pada jurnal
Annals of Library and
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui tingkat paro hidup usia dokumen yang disitir pada
jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
periode 2002 -
2011.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.
Bagi penelitian lanjutan
Sebagai rujukan atau tambahan untuk melakukan penelitian yang sama
pada aspek yang berbeda.
2.
Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah dan membantu penulis untuk semakin
mendalami kajian ilmu bidang bibliometrika khususnya paro hidup suatu
bidang ilmu tertentu.
3.
Bagi pemerhati Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan membantu penelitian
berikutnya khususnya dalam penelitian kajian bibliometrika paro hidup
dokumen.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian bibliometrik khususnya
membahas mengenai paro hidup usia dokumen yang disitir pada jurnal
Annals of
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1
Bibliomerika
2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika
Bibliometrika
berasal dari kata
biblio
atau
bibliography
dan
metrics
,
biblio
berkaitan dengan mengukur. Jadi
bibliometrics
berarti mengukur atau
menganalisis buku/literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan
statistika. (Diodato yang dikutip oleh Hartinah, 2005:350)
Menurut Pritchard yang dikutip oleh Glanzel (2003), “bibliometrics is
the
application of mathematical and statistical methods to books and other media of
communication”,
hal ini berarti bibliometrik adalah aplikasi matematika dan
metode statistik untuk buku dan media komunikasi lainnya.
Ming yang dikutip oleh Dewiyana (2010) menyatakan bahwa,
“
Bibliometrics is the quantitative study of literature as it is reflected in
bibliographies
”. Dapat diartikan bahwa bibliometrika merupakan kajian
kuantitatif terhadap literatur yang dinyatakan dalam bibliografi.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Harande (2001:1) :
It refers to the
application of statistical techniques to the literature of a given subject.
Bibliometrics studies the patterns of communication between documented
information and the potential users of information
. Dari uraian tersebut, diambil
kesimpulan bahwa bibliometrika merupakan penerapan metode matematika dan
statistika untuk menganalisis jurnal ilmiah dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis
lainnya.
Bibliometrika merupakan bagian dari informetrika yang mengkaji aspek
kuantitatif informasi terekam (
recorded
) dengan tujuan untuk mencari
bentuk-bentuk keteraturan dalam proses komunikasi formal. Bibliometrika merupakan
studi mengenai produksi dan penyebaran informasi yang secara operasional dikaji
melalui produksi dan penyebaran media yang merekam informasi untuk disimpan
dan disebarluaskan. Menurut Bremholm yang dikutip oleh Dewiyana (2010)
berpendapat bahwa :
Bibliometrics is defined as the study of patterns in the
publication and use of documents, while bibliometric laws define predictable
relationships in those patterns
. Dari definisi tesebut, dijelaskan bahwa
bibliometrika mengkaji pola publikasi dan penggunaan dokumen. Dokumen yang
menjadi objek kajian utama dari bibliometrika adalah dokumen primer dan yang
paling dominan adalah majalah ilmiah (jurnal ilmiah), karena jurnal dianggap
sebagai media penting dalam komunikasi ilmiah, merupakan pengetahuan publik
serta arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja setiap saat. Bibliometrika
yang mengkaji distribusi publikasi merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur,
hal ini ditandai dengan munculnya tiga dalil dasar bibliometrika, yaitu dalil Lotka
untuk menghitung distribusi produktivitas berbagai pengarang, dalil Zipf untuk
memberi peringkat kata dan frekuensi dalam literatur dan hukum Bradford untuk
menentukan
core journal
suatu subjek tertentu.
Sudjana yang dikutip oleh Mustikasari (2008:29) menyatakan bahwa:
Bibliometrik merupakan salah satu bidang studi yang belum banyak
dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bibliometrik dikenal hanya sebatas
sebagai daftar rujukan. Bila ditelaah secara serius, bibliometrik bisa
menjadi kaca untuk sebuah disiplin ilmu atau peta dari sebuah profesi.
Merujuk pada pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa bibliometrik
sebagai ilmu yang menerapkan penelitiannya pada bibliografi bukan hanya
sebatas penelitian terhadap daftar rujukan, akan tetapi bibliografi tersebut
dapat dijadikan cermin untuk melihat perkembangan suatu disiplin ilmu.
Bibliometrika sendiri berasal dari bahasa Yunani asal kata “biblio dan
metrika”.
Biblio
artinya buku atau catalog dan
metrika
artinya satuan ukuran yang
Kajian bibliometika merupakan penerapan dari sosiologi ilmu
pengetahuan. Selain sebagai penerapan sosiologi ilmu, kajian bibliometrik juga
digunakan untuk analisis sitasi guna meneliti kualitas publikasi individu, peneliti
unggulan dan wibawa lembaga penelitian. Penerapan lainnya dalam kajian
bibliometrik adalah penelitian kolaborasi.
Kajian bibliometrika mengelompokkan suatu literatur ke dalam tiga bagian
yang dikaji yaitu:
1.
Objek dari literatur yang dikaji,
2.
Isi objek dan bahan materi yang dikaji,
3.
Kegunaan (manfaat) dari materi yang dikaji.
Ilmu Pengetahuan berkembang pesat sejak ditemukannya mesin cetak
sebagai sarana pengganda hasil informasi terekam. Dampak dari mesin cetak
adalah meningkatnya jumlah literatur ilmiah dalam berbagai macam disiplin ilmu
pengetahuan. Peningkatan kuantitas literatur ilmiah serta kemudahan memperoleh
informasi sangat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
terus meningkatkan produktivitas ilmuwan dalam melakukan penelitian,
percobaan dan inovasi. Meningkatnya produktivitas karya ilmiah yang dihasilkan
ilmuwan akan mendorong terbitnya media komunikasi ilmiah yang
mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah, dari seorang ilmuwan dengan ilmuwan
lain pada masanya maupun masa sebelum dan sesudahnya. Media komunikasi
yang dimaksud dapat berupa buku atau majalah ilmiah.
Kajian bibliometrika lebih dikonsentrasikan pada karya ilmiah bidang ilmu
eksakta, hal ini dikarenakan penelitian dibidang ini menghasilkan informasi yang
akan disebarluaskan. Para ilmuwan dan pustakawan menghadapi kesulitan dalam
penyimpanan dan temu kembali hasil penelitian. Untuk mengatasinya, mereka
menyimpan informasi tersebut berdasarkan informasi terbaru tanpa
menghilangkan produk dan jumlah penelitian.
2.1.2 Tujuan Bibliometrika
sebagaimana ilmu pasti alam mengartikan “hukum alam” sebagai suatu kebenaran
yang berlaku universal.
Menurut Sulistyo-Basuki (2002:3), tujuan bibliometrika ialah menjelaskan
proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan secara deskriptif
penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi. Dengan kata lain,
Bibliometrika dapat memberikan penjelasan tentang proses komunikasi tertulis
dari segi sifat dan perkembangannya dalam sebuah disiplin ilmu (sepanjang masih
menyangkut komunikasi tertulis).
2.1.3 Manfaat Bibliometrika
Bibliometrika merupakan bagian dari informetrika yang mengkaji aspek
kuantitatif berbagai informasi terekam. Bibliometrika merupakan kajian ilmu
yang berhubungan dengan temu-kembali informasi yang dapat membantu
pustakawan mencari dan menyajikan informasi di perpustakaan.
Menurut Ishak (2005:18) manfaat biliometrika dalam perpustakaan adalah:
1.
Mengidentifikasikan majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu.
2.
Identifikasikan arah dan gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan
pada berbagai disiplin ilmu.
3.
Menduga keluasan literatur sekunder
4.
Mengenali pemakai berbagai subjek.
5.
Mengenali kepengarangan dan arah gejalah pada dokumen berbagai
subjek.
6.
Mengukur manfaat jasa SDI
ad-hoc
dan retrospektif.
7.
Meramalkan arah gejalah perkembangan masa lalu, sekarang dengan
mendatang.
8.
Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi.
9.
Mengkaji keusangan & penyebaran literatur ilmiah.
10.
Meramalkan produktivitas penerbit pengarang, organisasi, negara atau
seluruh disiplin ilmu.
Pendapat di atas didukung oleh Sulistyo-Basuki (2002:8), Manfaat aplikasi
kuantitatif dari bibliometrika bagi perpustakaan adalah:
1.
Identifikasi literatur inti
2.
Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan
pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan
5.
Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai
subjek
6.
Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospectif
7.
Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang mendatang
8.
Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagi ilmu
9.
Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam
batas anggaran belanja
10.
Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati
model yang ada
11.
Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak
secara tepat
12.
Memprakarsai sistem jaringan arus ganda yang efektif
13.
Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi
14.
Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui
penggugusan dan pasangan literatur ilmiah)
15.
Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau
seluruh disiplin
16.
Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk
auto-indexing
,
auto-abstracting
dan
autoclassification
17.
Mengembangankan norma pembakuan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat bibliometrika
adalah: mengetahui karakteristik literatur berdasarkan judul, indeks sitasi, kata
kunci/ tajuk subjek, keusangan dan kepengarangan serta pertumbuhan
pengetahuan.
2.2
Keusangan Literatur (Obsolescence)
Keusangan literatur adalah kajian bibliometrika/informetrika tentang
penggunaan dokumen (literatur) yang berkaitan dengan umur literatur tersebut.
Sesungguhnya fenomena lahir, hidup dan mati bagi mahluk hidup, dapat pula
diterapkan pada dokumen. Suatu dokumen dikatakan “lahir” pada saat dokumen
itu diterbitkan. Kemudian dokumen dikatakan “hidup” selama dokumen itu
dimanfaatakan. Pada akhirnya dokumen dikatakan “mati” pada saat tidak ada lagi
yang menggunakan dokumen itu.
Death of paper
adalah konsep dalam ilmu
informetrika/ bibliometrika yang berarti bahwa suatu karya tidak pernah lagi
dikutip. Keusangan literatur /
Obsolescence
berasal dari kata
obsolete
berarti
Keusangan literatur / Obsolescence adalah konsep yang relatif, karena ada
literatur yang baru terbit sekitar lima tahun sudah jarang digunakan lagi, tetapi
sebaliknya ada literatur yang sudah terbit puluhan bahkan ratusan tahun tetapi
masih tetap digunakan oleh banyak orang. Ada dokumen yang sudah usang
bahkan sebelum diterbitkan. Ada orang yang menganggap suatu dokumen sudah
usang, tetapi bagi orang lain belum usang.
Menurut Mustafa (2008:2) Keusangan literatur adalah kajian
bibliometrika/informetrika tentang penggunaan dokumen (literatur) yang
berkaitan dengan umur literatur tersebut. Sedangkan menurut Vickery yang
dikutip oleh Mustafa (2008:2) menyatakan: “…
obsolescence is in fact a function
of two factors, growth and obsolescence
”, yang berarti keusangan literatur
merupakan sebuah fungsi yang terdiri dari dua faktor, yaitu pertumbuhan dan
keusangan.
Sementara Brookes yang dikutip oleh Mustafa (2008:2) mengemukakan
bahwa:
a further factor should be considered – the rate of growth of the number
of contributing scientists
, …
the number of papers and the number of contributing
scientists act in opposite directions on the rate of ageing.
Dari uraian tersebut
dijelaskan bahwa kajian mengenai bibliometrik harus mempertimbangkan faktor
yang lebih lanjut yaitu, tingkat pertumbuhan dari jumlah ilmuwan yang
memberikan kontribusi (dalam melakukan penelitian),
jumlah tulisan dan jumlah
ilmuwan yang memberikan kontribusi atas tindakan yang berada pada tujuan yang
berlawanan dalam tingkat keusangan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Obsolescence merupakan
fungsi dari 2 (dua) faktor yang nyata yakni pertumbuhan dan keusangan serta
dalam melakukan kajian mengenai bibliometrik, perlu mempertimbangkan faktor
yang lebih lanjut yaitu tingkat pertumbuhan jumlah ilmuwan yang melakukan
penelitian yang memberikan kontribusi dan jumlah tulisan.
Keusangan literatur (
literature aging
atau
obsolescence
) adalah penurunan
Maurice B. Line yang dikutip oleh Mustafa (2008) menyatakan bahwa
pengurangan penggunaan suatu literatur disebabkan oleh:
a.
Informasinya masih sahih (
valid
), tetapi sudah dicakup dalam karya lain
yang lebih baru
b.
Informasinya masih sahih, tetapi sudah disuperseded oleh karya lain yang
lebih baru
c.
Informasinya masih sahih, tetapi pada bidang/subjek yang semakin tidak
diminati
d.
Informasinya tidak lagi sahih.
Keusangan literatur merupakan dampak dari perkembangan ilmu
pengetahuan. Hal ini terjadi karena hanya literatur yang mutakhir yang menarik
bagi ilmuwan, sedangkan literatur yang lebih tua digunakan hanya bila
mengandung informasi yang cenderung menggabungkan karya yang terakhir.
Keusangan literatur (
literature aging
atau
obsolescence
) terbagi dua yaitu
synchronous
dan
diachronous. Obsolescence synchronous
adalah ukuran
keusangan literatur dengan cara memeriksa tahun terbitan referensi melalui
median citation age
(median umur sitiran).
Obsolescence diachronous
adalah
ukuran keusangan literatur dari sekelompok literatur dengan memeriksa tahun
terbitan dari sitiran yang diterima suatu literatur tersebut. Dalam bibliometrika
yang menjadi data penelitian dalam ukuran keusangan (
Obsolescence
) literatur
adalah sitiran yang ada pada dokumen tersebut.
Obsolescence synchronous
dapat
diukur melalui median usia ditiran yang dapat diperoleh dengan cara mengurangi
tahun terbit dokumen sumber dengan median tahun terbit yang terdapat dalam
daftar referensi. Sedangkan
obsolescence diachronous
dapat mengukur usia
kelompok dokumen melalui suatu pengujian terhadap tahun terbit sitiran yang
diterima oleh dokumen
obsolescence diachronous
diukur melalui paro hidup
(
half-life
) yang dapat diperoleh dengan cara mengurangi median tahun terbit
dokumen yang menyitir dokumen sumber dengan tahun terbit termuda dokumen
sumber.
menentukan literatur yang disitir kemudian mengkaji penggunaan literatur
tersebut pada terbitan selanjutnya. Dikemukakan dalam berbagai penelitian bahwa
masing-masing bidang ilmu memiliki keusangan literatur yang berbeda.
(Purnomowati, 2004:18)
2.2.1 Manfaat kajian keusangan literatur
Kajian literatur setidaknya bermanfaat untuk efisiensi dalam bidang
pengelolaan perpustakaan. Hal ini karena hasil kajian keusangan literatur dapat
digunakan untuk:
a.
Penyiangan (
weeding
) koleksi yang tidak diperlukan lagi
b.
Pemanfaatan ruang/rak yang terbatas
c.
Pemisahan koleksi yang digunakan dengan frekuensi tinggi dan rendah
d.
Efektifitas pelayanan
Mustafa (2008:4) menyatakan parameter informasi yaitu:
1.
Kuantitas. Diukur dengan jumlah dokumen, halaman, kata, karakter, byte
dsb
2.
Isi. Arti atau makna suatu informasi
3.
Struktur. Format atau bangun suatu informasi dan kata logisnya diantara
unsur-unsur yang membentuknya
4.
Bahasa. Simbol, abjad, kode atau tata bahasa informasi itu disampaikan
5.
Kualitas. Kelengkapan, ketepatan, relevansi informasi yang disampaikan
6.
Usia. Selang waktu kapan suatu informasi masih bernilai atau
dimanfaatkan
Faktor yang mempengaruhi suatu dokumen (literatur) digunakan adalah:
a.
Jumlah dokumen lain yang dibuat berdasarkan dokumen itu
b.
Jumlah kutipan rata-rata per dokumen
c.
Jumlah dokumen pada dokumen yang dikutip
d.
Aksesibilitasnya secara bibliografis
g.
Nilai ilmiahnya
h.
Jumlah karya lain dalam dokumen yang sama yang mungkin dikutip
2. 3
Paro Hidup Literatur
Kemutakhiran suatu informasi bersifat relatif. Dalam ilmu bibliometrika,
kemutakhiran atau keusangan literatur dikenal dengan istilah paruh hidup (
half-life
), artinya separuh (50%) dari literatur yang ada dalam bidang tertentu berusia
n
tahun. Paro hidup merupakan salah satu kajian dalam bidang bibliometrika yang
menentukan tingkat keusangan dari sebuah literatur perpustakaan.
Istilah paro hidup (
half-life
) pertama digunakan oleh R. E. Borton dan R.
W. Kebler tahun 1960 mereka memakai istilah “
half-life
” yang berarti waktu saat
setengah dari seluruh literatur suatu disiplin ilmu yang digunakan secara terus
menerus. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Charless F Gosnell tahun
1944. Gosnell meneliti dengan skala yang lebih kecil yaitu mengenai tingkat
keterpakaian koleksi diperpustakaan. Penelitian ini belum bersifat ilmiah dan
masih sangat sederhana.
Paro hidup merupakan istilah yang diambil dari bidang ilmu fisika yang
menunjukkan masa aktif suatu zat radio-aktif. Paro hidup mengacu pada adanya
waktu yang diperlukan oleh suatu atom untuk meluruh menjadi setengahnya
secara terus menerus hingga atom suatu unsur itu habis. Dalam kajian keusangan
literatur, paruh hidup diartikan bahwa rentang waktu dimana suatu literatur
digunakan sebanyak 50 persen (separuh) penggunaan total dokumen itu.
Parameter paruh hidup ini dapat menunjukkan umur dokumen. Maurice B. Line
yang dikutip oleh Mustafa (2008) menyatakan: ”
the half life of a literature is
bound to be shorter the more rapidly the literature growing
”. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa paro hidup dari sebuah literatur adalah batas
cepat tidaknya pertumbuhan dari suatu literatur.
Menurut I Gede Surata yang dikutip oleh Mustikasari (2008) menyatakan
bahwa “Paro hidup literatur merupakan ukuran waktu pada saat mana setengah
dari semua literatur suatu disiplin ilmu secara terus-menerus digunakan sejak
diterbitkan”.
Untuk menghitung paro-hidup dilakukan dengan cara mengurutkan semua
referensi yang dipergunakan oleh semua dokumen pada masing-masing bidang
mulai yang tertua (tahun terkecil) sampai tahun yang terbaru (tahun terbesar) atau
sebaliknya. Kemudian dicari median yang membagi daftar referensi yang sudah
terurut tersebut. Median ini menunjukkan paro-hidup literatur pada bidang yang
bersangkutan (Gupta, B.M., yang dikutip oleh Hartinah, 2005).
Hal ini menunjukkan bahwa paro hidup literatur dapat digunakan sebagai
salah satu tolak ukur kekayaan atau kemiskinan informasi dari suatu disiplin ilmu.
Dengan mengetahui paro hidup suatu disiplin ilmu, maka dapat dilihat
perkembangan dari bidang ilmu yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan semakin
banyak terbitan-terbitan baru dari suatu bidang ilmu, maka dapat diprediksi bahwa
bidang ilmu tersebut akan terus berkembang. Jika sedikit terbitan-terbitan baru
dari suatu bidang ilmu maka ada kemungkinan bidang ilmu tersebut mengalami
stagnasi atau perkembangan ilmu tersebut berjalan lambat.
Untuk menghitung paro hidup, jumlah sitiran dari dokumen di suatu
bidang ilmu dibagi dalam kelompok 10 tahun, misalnya 0-10 tahun, 11-20 tahun,
21-30 tahun, dan seterusnya. Nilai umur paro hidup dihitung dengan menetapkan
tahun pada saat persentase kumulatif dari sitiran untuk sumber yang disitir dapat
mencapai jumlah sama atau lebih dari 50%. Jumlah ini menjadi bilangan untuk
menentukan nilai umur paro hidup bidang tersebut.
Gambar 1 : Curve of obsolescence
Sumber: Saracevic (2002)
Keterangan mengenai kurva diatas yaitu:
1.
Garis kurva tersebut menggambarkan suatu literatur.
2.
Number of users adalah pengguna yang menggunakan literatur
tersebut.
3.
Age of time of use adalah penggunaan literatur tersebut.
Pada gambar kurva dan keterangan di atas, dapat dilihat bahwa semakin
baru terbitan suatu literatur, maka semakin sering literatur tersebut digunakan.
Sedangkan jika tahun terbit literatur tersebut semakin jauh dari waktu sekarang
maka akan semakin sedikit pengguna yang menggunakan literatur tersebut.
Hartinah (2002:3) yang dikutip oleh Hasugian (2005:5) menyatakan
bahwa: setiap bidang ilmu mempunyai usia paro hidup yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil penelitian di luar negeri, paro hidup literatur untuk ilmu fisika
adalah 4,6 tahun, fisiologi 7,2 tahun, matematika 10,5 tahun, geologi 11,8 tahun,
kedokteran 6,8 tahun, hukum 12,9 tahun dan untuk bidang sosial kurang dari 2
tahun. Jika melebihi usia paro hidup di atas maka bisa dikatakan bahwa literatur
tersebut sudah usang.
dari bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang ditemukan adalah 8 tahun
untuk jurnal dan 12 tahun untuk buku.
[image:31.595.173.491.259.421.2]Kemudian pada tahun selanjutnya, Deshmukh (2011) melakukan analisis
dan menemukan bahwa usia paro hidup dari bidang ilmu perpustakaan dan
informasi adalah 9 tahun untuk jurnal dan 14 tahun untuk buku. Hal ini dapat
dilihat dari grafik dibawah ini :
Gambar 2 : Half-life period of journal citations
Sumber : Deshmukh (2011)
Gambar 3 : Half-life period of book citations
Sumber : Deshmukh (2011)
[image:31.595.173.492.491.644.2]titik A ke titik B. Titik A mempresentasikan setengah dari rujukan. Kemudian
sebuah garis tegak lurus AC digambarkan dari titik A ke sumbu X pada C. C
mempresentasikan periode paro hidup, dimana 9 tahun untuk rujukan jurnal dan
14 tahun untuk rujukan buku.
Jika dilihat dari kedua penelitian mengenai bidang ilmu perpustakaan dan
informasi diatas, maka dapat diketahui bahwa paro hidup bidang ilmu tersebut
mengalami peningkatan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa
setiap bidang ilmu memiliki perbedaan dalam hal usia paro hidup dokumen. Usia
paro hidup tersebut nantinya akan menunjukkan batasan tahun keusangan literatur
atau dokumen dari berbagai bidang ilmu. Paro hidup literatur dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Mustafa (2008:3) menyatakan beberapa faktor yang
mempengaruhi ialah :
1.
Jumlah penggunaan literatur
2.
Jumlah publikasi
3.
Jumlah penulis pada bidangnya
2.3.1 Proses Menentukan Paro Hidup Literatur
Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengolah data
tersebut agar pertanyaan-pertanyaan pada Bab I dapat dijawab. Untuk menentukan
usia paro hidup dapat menggunakan rumus median. Uraian lebih lanjut dengan
rumus terkait dapat dilihat pada Bab III.
2.3.2 Manfaat Paro Hidup
Usia paro hidup suatu literatur ditentukan oleh tahun terbit referensinya,
sehingga dapat diketahui publikasi yang terbit dalam jangka waktu tertentu dan
dapat diprediksi pertumbuhan publikasi selanjutnya dimasa yang akan datang,
(Egghe, 2002). Hal ini menunjukkan bahwa paro hidup literatur dapat digunakan
sebagai salah satu tolak ukur kekayaan atau kemiskinan informasi dari suatu
disiplin ilmu.
1.
untuk mengetahui tingkat keusangan literatur dari kolesi perpustakaan
2.
untuk mengetahui kemuktahiran informasi dalam sebuah literatur
perpustakaan
3.
efektifitas kegiatan penyiangan terhadap koleksi yang tidak digunakan lagi
4.
pemisahan koleksi yang digunakan dengan frekwensi tertinggi dan
terendah
5.
efektifitas pelayanan perpustakaan
Merujuk pada berbagai pendapat di atas, dapat diuraikan secara jelas
bahwa manfaat kajian paro hidup dokumen secara umum adalah :
1.
Dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk kepentingan
penulisan karya ilmiah dalam hal melakukan pembatasan penggunaan
literatur yang akan digunakan
2.
Dapat menjadi indikator kemutakhiran informasi bagi perpustakaan
(khususnya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyediakan
koleksi bagi pengguna)
3.
Dapat bermanfaat untuk mengetahui pertumbuhan suatu bidang ilmu
pengetahuan
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yang berarti
mendeskripsikan obyek penelitian berdasarkan fakta yang nyata pada saat ini.
Menurut Aditya (2009) “Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif”. Penelitian deskriptif diarahkan untuk
memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah-daerah tertentu.
Menurut Suratmo (2002:16) “Metode deskripsi adalah penelitian
didasarkan pada data deskripsi dari suatu status, keadaan, sikap, hubungan atau
suatu sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi objek penelitian”. Ciri dari
metode ini biasanya difokuskan pada masalah aktual yang ada pada waktu
penelitian. ”Sementara tujuan dari penelitian deskriptif ialah menarik ke
permukaan gambaran tentang kondisi, situasi atau variabel tertentu” (Bungin,
2001:48).
Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini untuk memberikan
gambaran tentang subyek penelitian, yaitu mengenai paro hidup usia dokumen
yang disitir pada jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
periode
2002 - 2011.
3.2
Unit Analisis
Objek yang diteliti adalah sejumlah artikel ilmiah yang terdapat pada
jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
, sedangkan unit yang
dianalisis adalah seluruh daftar pustaka pada masing-masing artikel yang terdapat
pada jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
. Jurnal tersebut
seluruh artikel yang terdapat pada jurnal
Annals of Library and
Information Studies (ALIS)
yang diterbitkan pada tahun 2011 Volume 58 No. 1
sampai dengan No. 4. Nomor ini menyatakan bahwa dalam satu tahun jurnal
tersebut 4 kali terbit (issue). Dari observasi awal yang dilakukan penulis didapat
data dengan rincian sebagai berikut:
Tabel. 1. Unit Analisis untuk Jurnal Annals of Library and Information Studies
(ALIS)
Tahun
Annals of Library and Information Studies
(ALIS)
Jumlah Artikel
2002
Volume. 49, Maret No. 1
5
Volume. 49, Juni No. 2
4
Volume. 49, September No. 3
5
Volume. 49, Desember No. 4
4
2003
Volume. 50, Maret No. 1
5
Volume. 50, Juni No. 2
4
Volume. 50, September No. 3
5
Volume. 50, Desember No. 4
5
2004
Volume. 51, Maret No. 1
5
Volume. 51, Juni No. 2
6
Volume. 51, September No. 3
6
Volume. 51, Desember No. 4
4
2005
Volume. 52, Maret No. 1
5
Volume. 52, Juni No. 2
6
Volume. 52, September No. 3
6
Tahun
Annals of Library and Information Studies
(ALIS)
Jumlah Artikel
2006
Volume. 53, Maret No. 1
6
Volume. 53, Juni No. 2
6
Volume. 53, September No. 3
7
Volume. 53, Desember No. 4
7
2007
Volume. 54, Maret No. 1
6
Volume. 54, Juni No. 2
9
Volume. 54, September No. 3
6
Volume. 54, Desember No. 4
7
2008
Volume. 55, Maret No. 1
9
Volume. 55, Juni No. 2
10
Volume. 55, September No. 3
9
Volume. 55, Desember No. 4
7
2009
Volume. 56, Maret No. 1
7
Volume. 56, Juni No. 2
8
Volume. 56, September No. 3
9
Volume. 56, Desember No. 4
10
2010
Volume. 57, Maret No. 1
9
Volume. 57, Juni No. 2
9
Volume. 57, September No. 3
15
Volume. 57, Desember No. 4
10
2011
Volume. 58, Maret No. 1
10
Volume. 58, Juni No. 2
10
Volume. 58, September No. 3
9
Volume. 58, Desember No. 4
7
Artikel pada jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
dimulai dari tahun 2002 berjumlah 18 artikel, tahun 2003 berjumlah 19 artikel, tahun
2004 berjumlah 21 artikel, tahun 2005 berjumlah 23 artikel, tahun 2006 berjumlah 26
artikel, tahun 2007 berjumlah 28 artikel, tahun 2008 berjumlah 35 artikel, tahun 2009
berjumlah 34 artikel, tahun 2010 berjumlah 43 artikel dan untuk tahun 2011
berjumlah 36 artikel, sehingga untuk total keseluruhan untuk semua artikel pada
jurnal tersebut tahun 2002-2011 yaitu 283 artikel.
3. 3
Instrumen Penelitian
Ada berbagai jenis instrumen penelitian yang dapat dijadikan alat untuk
mengumpulkan data dalam melakukan suatu penelitian. Menurut Arikunto (2002:
136) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik. Dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Dengan demikian instrumen dalam penelitian ini berupa formulir berbentuk tabel
yang diperoleh dari data sekunder.
Data sekunder adalah: “Sumber data kedua sesudah sumber data primer”
(Bungin, 2001:129). Dalam penelitian ini bibliografi atau daftar pustaka termasuk
dalam data sekunder, sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan
teknik dokumentasi.
3. 4
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui
dokumentasi. Menurut Arikunto (2002), dalam melaksanakan metode
dokumentasi penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan dan sebagainya.
Adapun teknis yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data penelitian dengan
cara sebagai berikut:
b.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
media elektronik yaitu internet karena jurnal yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jurnal dalam format elektronik.
c.
Selanjutnya penulis
mendownload
judul artikel beserta daftar pustaka atau
referensi artikel dalam jurnal tersebut.
d.
Setelah penulis selesai
mendownload
maka data akan dikelompokkan
dengan tabel menurut urutan artikel sesuai dengan issue (terbitan) artikel
yang ada pada jurnal tersebut.
3. 5
Pengolahan Data Usia Paro Hidup
Setelah penulis memperoleh data maka langkah yang selanjutnya adalah
mengolah data tersebut agar pertanyaan-pertanyaan penelitian pada bab I dapat
terjawab. Setiap daftar pustaka artikel akan dikelompokkan menurut issue (nomor
terbit jurnal) dan akan dihitung usia paro hidupnya dengan menggunakan rumus
median :
��
=
���
+
(
���
)
(
���
)
�
Dimana:
Md
=
Median
Lmd =
Kelas nyata bawah pada saat frekwensi kumulatif mengandung N/2
Jmd =
Selisih N/2 dengan frekwnensi kumulatif mengandung N/2
Fmd =
Frekwensi pada saat frekwensi kumulatif mengandung N/2
I
=
Interval
(Sturges yang dikutip oleh Syamsudin 2002)
Namun sebelum menggunakan rumus paro hidup tersebut, harus dilakukan
dulu langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Penentuan kelas atau kelompok data
2.
Menghitung tahun terbit tertinggi dan terendah
R =
�
�–
�
13.
Menghitung interval
I =
�
�
�
4.
Membuat tabel distribusi frekwensi kumulatif
5.
Menghitung paro hidup
Keterangan:
�
�=
Tahun termuda
�
1=
Tahun tertua
K
=
Kelas adalah banyaknya kelompok tahun terbit sitiran
R
=
Range adalah selisih tahun terbit sitiran tertinggi dengan
tahun terbit sitiran terendah
I
=
Interval adalah batas atas dan batas bawah kelompok tahun
terbit sitiran
Setelah setiap issue selesai dihitung usia paro hidupnya maka akan dicari
nilai rata-ratanya untuk mengetahui usia paro hidup jurnal tersebut.
3. 6
Analisis Data
Analisis data ditempuh melalui langkah- langkah sebagai berikut:
a.
Menentukan nilai median pada issue 1, issue 2, issue 3 dan issue 4 dengan
menggunakan rumus yang telah ditentukan.
b.
Menentukan usia paro hidup dari issue 1, issue 2, issue 3 dan issue 4 yang
diperoleh dengan mengurangkan nilai median dengan tahun sitiran yang
termuda dalam artikel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Identifikasi Jurnal Annals of Library and Information Studies (ALIS) periode
2002 – 2011
Sebelum mulai perhitungan penulis ingin memberitahukan sedikit tentang
jurnal yaitu, jumlah keseluruhan artikel ialah 283 dengan jumlah total 4.885
sitiran, dimana sitiran yang akan dihitung adalah berjumlah 4.447 sitiran. Sitiran
yang tidak dihitung adalah sitiran yang tidak memiliki tahun.
Sedangkan sitiran dengan tahun terbit tertua yang digunakan dalam
penulisan artikel pada
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
periode
[image:40.595.107.516.425.747.2]2002 – 2011 adalah tahun 1808 dan yang termuda adalah tahun 2011. Uraian di
atas dirinci dengan tabel sebagai berikut:
Tabel. 2. Identifikasi Jurnal Annals of Library and Information Studies (ALIS)
Periode 2002 - 2011
No.
Tahun
Jumlah
Keterangan
Artikel
Sitiran
Sitiran yang
Digunakan
1
2002
18
172
143
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 29 sitiran yang
tidak memiliki tahun
2
2003
19
330
280
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 50 sitiran yang
tidak memiliki tahun
3
2004
21
159
132
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 27 sitiran yang
tidak memiliki tahun
4
2005
23
331
312
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 19 sitiran yang
tidak memiliki tahun
5
2006
26
386
350
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 36 sitiran yang
tidak memiliki tahun
6
2007
28
384
355
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 29 sitiran yang
tidak memiliki tahun
No.
Tahun
Jumlah
Keterangan
Artikel
Sitiran
Sitiran yang
Digunakan
8
2009
34
675
662
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 13 sitiran yang
tidak memiliki tahun
9
2010
43
1038
936
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 102 sitiran yang
tidak memiliki tahun
10
2011
36
819
774
Tidak semua sitiran yang
digunakan, ada 45 sitiran yang
tidak memiliki tahun
4.2.
Proses Perhitungan Usia Paro Hidup
Untuk menghitung usia paro hidup dokumen yang disitir dalam seluruh
artikel yang terdapat pada jurnal
Annals of Library and Information Studies
(ALIS)
mulai dari issue 1 sampai dengan issue 4, ditempuh proses sebagaimana
diuraikan pada Bab III hal 23, yaitu dengan menggunakan rumus “median”.
Namun terlebih dahulu dicari nilai K (kelas) yaitu menentukan kelas dari data
yang terdapat dari jumlah sitiran setiap issue. Selanjutnya menentukan nilai R
(range) yaitu rentang/jarak dengan cara mengurangi tahun terbit termuda (terbaru)
dengan tahun terbit tertua (terlama). Setelah R (range) dan K (kelas) didapat maka
selanjutnya adalah mencari I (interval). Interval didapat dengan cara membagi
nilai R (range) dengan K (kelas). Setelah nilai interval didapat, penulis menempuh
langkah membuat tabel distribusi frekwensi data berkelompok. Selanjutnya
penulis mencari nilai median dari rumus yang digunakan dan terakhir adalah
menghitung usia paro hidup dokumen.
4.2.1. Usia Paro Hidup Dokumen Jurnal Annals of Library and Information Studies
(ALIS) Volume 49, Issue 1, 2002
Dalam perhitungan issue 1 (pertama) terdiri dari 5 artikel dengan jumlah
dokumen yang disitir sebanyak 58 sitiran. Untuk tahun terbit sitiran yang tertua
(terlama) ialah tahun 1958 sedangkan tahun terbit sitiran termuda (terbaru) ialah
tahun 2001. Berikut ini adalah proses perhitungannya.
Langkah-langkah perhitungan usia paro hidup issue 1 :
Diketahui :
n = 58
�
�= 2001
Ditanya :
a.
Md (Median) = ?
b.
Paro Hidup = ?
Maka langkah untuk menjawab pertanyaan di atas ialah sebagai berikut:
Langkah-langkah perhitungan usia paro hidup issue 1
A.
Penentuan Kelompok Kelas
�
= 1 + 3.322 . log
�
�
= 1 + 3.322 . log 58
�
= 1 + 3.322 . 1.763
�
= 1 + 5.86
�
= 6.86
�
= 7
B.
Penentuan Range
�
=
�
�−
�
1�
= 2001
−
1958
�
= 43
C.
Penentuan Interval
�
=
�
�
�
�
= 43 7
�
�
= 6.14
�
= 6
Selanjutnya berdasarkan data di atas dapat disusun tabel distribusi
frekwensi untuk menghitung paro hidup usia dokumen yang disitir oleh artikel
yang dimuat pada jurnal
Annals of Library and Information Studies (ALIS)
issue 1
seperti berikut ini:
Tabel. 3. Distribusi Frekwensi Jurnal Annals of Library and Information
Studies (ALIS) Volume 49, Issue 1, 2002
Tahun Terbit Sitiran
Jumlah Sitiran
Frekwensi Kumulatif
1958 – 1963
2
2
1964 – 1969
7
9
Tahun Terbit Sitiran
Jumlah Sitiran
Frekwensi Kumulatif
1976 – 1981
5
19
1982 – 1987
3
22
1988 – 1993
17
39
1994 – 1999
16
55
2000 – 2005
3
58
Jumlah
58
�
2 = 58 2
�
�
�
2
�
= 29
Karena
�
�
2 = 29
Maka kelas nyata bawah pada saat frekwensi kumulatif mengandung
�
�
2
jatuh di antara tahun 1987 dengan tahun 1988 yaitu 1987,5.
Maka, Lmd = 1987,5
Frekwensi pada saat frekwensi kumulatif mengandung
�
�
2
jatuh pada
jumlah sitiran yang kurun waktunya antara tahun 1988 – 1993 yaitu 17
Maka, Fmd = 17
Selisih
�
�
2
dengan frekwensi kumulatif mengandung
�
�
2
jatuh pada
frekwensi sitiran 22, maka selisih
�
�
2
dengan frekwensi kumulatif mengandung
�
2
�
adalah 29 – 22 = 7
Maka