• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN

MEDAN BELAWAN DENGAN MENGGUNAKAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IRFAN DEDI SITOMPUL

NIM. 3123131024

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vii ABSTRAK

Irfan Dedi Sitompul, NIM. 3123131024, Analisis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Medan Belawan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik lahan, (2) kelas kemampuan lahan, (3) Persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas kemampuan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Kecamatan Medan Belawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan unit lahan yang ada di Kecamatan Medan Belawan. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling berdasarkan peta satuan lahan dengan jumlah sampel sebanyak sepuluh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, uji laboratorium, studi dokumenter, wawancara, dan pengukuran dilapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode pengharkatan (scoring) pada setiap parameter kemampuan lahan, meliputi tekstur tanah, drainase, salinitas, dan ancaman banjir.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan berdasarkan tekstur tanah, terdiri dari lempung berpasir, pasir, pasir berlempung, dan lempung liat berpasir. Drainase di daerah penelitian dikategorikan baik, sedang, dan jelek. Salinitas air tanah berkisar antara 98 sampai 236 mg/l, serta ancaman banjir tinggi. (2) Kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan yaitu kelas kemampuan lahan V dan VI. Kelas kemampuan lahan V, yaitu satuan lahan SH P, SH LTH, SH AI, HE AI, HE LT, HE LTH. Hambatan pada kelas kemampuan lahan V ini yaitu sering mengalami banjir, tingginya salinitas (kadar garam) yang terkandung dalam air tanah, tanah berbatu, dan merupakan daerah secara relief cekung sehingga air menggenang sulit untuk dihilangkan. Kelas kemampuan lahan VI, yaitu satuan lahan HE P, SH LT, TT LT, TT LTH. Hambatan pada kelas kemampuan lahan VI, sama seperti untuk kelas V, tetapi lebih ketat. (3) persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan diketahui bahwa penggunaan lahan industri dan permukiman terletak pada kelas kemampuan lahan V, dan Lahan terbuka hijau serta lahan terbuka terletak pada kelas kemampuan lahan VI.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat besar penulis haturkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah

melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Medan

Belawan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis”. Penulisan Skripsi

ini merupakan sebagian persyaratan untuk Sidang mempertahankan skripsi pada

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang

mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih teruntuk orang tua

penulis Almarhum Nasrun Sitompul dan yang terkasih Almarhumah Ibunda

Hotma br Saing. Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih

dan sayang yang kalian curahkan. Kemudian rasa terima kasih yang begitu besar

juga penulis sampaikan kepada kakanda Dahlia Sitompul, S.Pd dan Nurhikmah

Sitompul, S.Pd, mungkin kalau bukan karena kakanda penulis tidak akan pernah

sampai pada titik sekarang ini. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan

buat orang tua dan kakanda beserta keluarga.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

(7)

iv

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si yang terbaik, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

5. Ibu Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Turut mencurahkan

segenap pemikiran dan waktu untuk kesempurnaan Skripsi ini. Semoga yang

terbaik tetap dilimpahkan allah kepada ibu. Hanya Allah yang mampu

membalas segala kebaikan yang ibu berikan.

6. Bapak M. Ridha Syafi’i Damanik, S.Pi, M.Sc selaku Kepala Laboratorium

Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah banyak

memberi bimbingan dan motivasi kepada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

8. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

9. Tekhusus buat saudara seperjuangan anak The Elitez Ahmad fadli Siregar,

Tri Wandi Januar, Tri Jaka, Giovanni, Kiki Rizki, dan Taufik Hidayat

Siregar, yang mungkin tanpa kalian tiada arti kenangan selama menjalani

perkuliahan 4 tahun ini. Zainal Arifin Saragih yang baru bergabung dengan

keluarga The Elitez. Serta terima kasih spesial buat saudara M. Hazmi Abrar

yang telah setia menemani kemana saja dalam pengumpulan data sehingga

terwujudnya skripsi ini. Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan

(8)

v

10. Terima kasih penuh cinta buat wanita yang selalu ada menemani penulis,

Anggi Tri Dhani Hasibuan S.Pd. Dalam keadaan susah, dalam keadaan sakit,

dalam keadaan senang, selalu ada disisi. Kamu adalah salah satu alasan

sehingga skripsi ini cepat terselesaikan.

11. Tak lupa pula terima kasih yang begitu besar juga penulis haturkan kepada

keluarga dari wanita yang tercinta Anggi Tri Dhani Hasibuan S.Pd, yaitu

terima kasih kepada tulang dan nantulang, kakanda Minarti Agustini

Hasibuan, SE dan Delvina Hasibuan, SH, abangda Awaludin Hasibuan, ST,

dan Arman Lubis. Terima kasih buat kehangatan keluarga yang selama ini

diberikan kepada penulis.

12. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya

sahabat-sahabatku tercinta dan keluarga A Reguler 2012, terimakasih untuk

kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun ini.

13. Teman-teman PPLT-15 MAN 50 Batubara terimakasih untuk motivasi dan

semangatnya.

14. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

15. Untuk yang teristimewa abangda Rahmad Syahputra Sitompul, S.Pd dan Edi

Fahmi Sitompul, S.Pd, serta kakanda Irma Suryani yang selalu menjadi

alasan bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.

16. Untuk keponakan yang lucu-lucu Alwin, Cantika, Rafa dan Eza yang hanya

melihat kalian membuat Paman menjadi semakin semangat dalam

mengerjakan skripsi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu

(9)

vi

menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi banyak pihak.

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada: kakanda tercinta Dahlia

Sitompul, S.Pd dan Nurhikmah Sitompul, S.Pd. Terima kasih atas kasih sayang &

do’a yang kakanda berikan. Terima kasih atas kepercayaan yang kakanda berikan.

Serta terima kasih telah hadir menjadi pengganti orang tua yang baik dalam hidup

penulis. Karya kecil ini juga turut penulis persembahkan buat yang tercinta Anggi

Tri Dhani Hasibuan, S.Pd. Wanita terbaik dalam hidup penulis. Terima kasih telah

menjadi penyemangat hidup dan tetaplah jadi yang terbaik.

Medan, 01 September2016

Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN MEJA HIJAU ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 28

C. Defenisi Operasional ... 28

D. Alat dan Bahan ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 32

(11)

x

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 39

A. Kondisi Fisik ... 39

1. Letak Astronomis ... 39

2. Iklim ... 40

3. Luas ... 42

B. Kondisi Non Fisik ... 42

1. Komposisi Penduduk ... 42

2. Sarana dan Prasarana ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Karakteristik Lahan ... 50

2. Kelas Kemampuan Lahan ... 72

3. Persebaran Penggunaan Lahan Eksisting Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan ... 76

B. Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(12)

xi

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1. Variabel Kemampuan Lahan... 35

2. Kelas Kemampuan Lahan ... 36

3. Luas Wilayah Kecamatan Medan Belawan Berdasarkan Rincian Luas Tiap Kelurahan... ... 40

4. Jumlah Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... 42

5. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Medan Belawan...43

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Medan Belawan... ... 44

7. Daftar Jumlah Sekolah Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 46

8. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 48

9. Jumlah Sarana dan Prasarana Ibadah Menurut Agama Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 49

10. Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Belawan... 53

11. Tekstur Tanah di Kecamatan Medan Belawan... . 64

12. Drainase di Kecamatan Medan Belawan... ... 67

13. Salinitas di Kecamatan Medan Belawan... ... 68

14. Ancaman Banjir di Kecamatan Medan Belawan...69

15. Rekapitulasi Hasil Penelitian...69

16. Rincian Skor Kemampuan Lahan...70

17. Skor Kemampuan Lahan Per Satuan Lahan...71

18. Kelas Kemampuan Lahan di Kecamatan Medan Belawan Berdasarkan Skor Pada Tiap Satuan Lahan...72

19. Rekapitulasi Kelas Kemampuan Lahan...73

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Kerangka Berfikir ... 27

2. Diagram Alir Penelitian ... 38

3. Peta Administrasi Kecamatan Medan Belawan ... 41

4. Proses Mozaik Citra ... ... 51

5. Citra QuickBird Kecamatan Medan Belawan Setelah Proses Mozaik ... 52

6. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Belawan... . 55

7. Training Area dan Validasi Lapangan... ... 59

8. Peta Sebaran Sampel Uji Keakuratan Citra QuickBird Kecamatan Medan Belawan... ... 60

9. Peta Satuan Lahan Kecamatan Medan Belawan... ... 62

10. Peta Sebaran Sampel Penelitian Kecamatan Medan Belawan... ... 60

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Dokumentasi Uji Lapangan ... 87

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan kesepakatan internasional, wilayah pesisir merupakan

peralihan antara lautan dan daratan, kearah darat mencakup daerah yang masih

terkena percikan air laut dan pasang surut air laut, sedangkan kearah laut meliputi

daerah paparan benua. Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara

daratan dan perairan laut, yang secara fisiografis didefenisikan sebagai wilayah

antara garis pantai hingga kearah daratan yang masih dipengaruhi oleh pasang

surut air laut, dengan lebar yang ditentukan oleh kelandaian pantai dan dasar laut,

serta dibentuk oleh endapan lempung hingga pasir yang bersifat lepas dan kadang

materialnya berupa kerikil (Sugandhy, 1996 dalam Darliana, 2012). Berdasarkan

penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah

peralihan antara lautan dan daratan, dengan wilayah daratan meliputi daerah

antara garis pantai hingga kearah daratan yang masih dipengaruhi oleh pasang

surut air laut, sedangkan kearah laut meliputi daerah paparan benua.

Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang sangat penting saat

ini. Hal ini disebabkan sumber daya pesisir dan lautan memiliki potensi yang

besar dalam pembangunan. Pembangunan berkelanjutan yang merupakan strategi

pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa menurunkan atau

merusak kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan

aspirasinya, memiliki dimensi ekologis, sosial-ekonomi dan budaya, sosial politik,

(16)

2

Berdasarkan dimensi ekologis, agar pembangunan kawasan pesisir dapat

berlangsung secara berkelanjutan, maka harus memenuhi persyaratan utama,

antara lain setiap kegiatan pembangunan hendaknya ditempatkan di lokasi yang

secara ekologis sesuai dengan persyaratan fisik dari kegiatan pembangunan

tersebut. Kegiatan pembangunan terus mengalami peningkatan terutama dikota-

kota besar seperti Kota Medan.

Kota Medan merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir timur

Sumatera Utara dan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan

memiliki luas wilayah 26.510 km2 yang terbagi dalam 21 Kecamatan dan 151

kelurahan. Kota Medan dihuni oleh 3.418.645 jiwa penduduk dengan kepadatan

penduduk 8.008 / km2 yang terdiri dari berbagai suku bangsa. (BPS, 2012).

Salah satu kecamatan yang terletak di Kota Medan adalah Kecamatan

Medan Belawan. Kecamatan Medan Belawan merupakan kawasan pesisir di utara

kota Medan, dan menjadi salah satu kawasan yang perkembangannya pesat.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan Tahun

2011-2031, dinyatakan bahwa Kecamatan Medan Belawan direncanakan akan menjadi

subpusat pelayanan Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan

transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor-ekspor, pusat pelayanan

pertahanan keamanan, serta pusat kegiatan perikanan. Pemerintah Kota Medan

berencana menjadikan Kecamatan Medan Belawan sebagai pusat kota baru.

Dalam hal ini pemerintah Kota Medan telah menyiapkan sejumlah program,

diantaranya akan memindahkan seluruh industri yang ada di Kecamatan Medan

Belawan ke Kawasan Industri Medan (KIM). Kemudian membangun sejumlah

(17)

3

City untuk menarik wisatawan lokal maupun manca negara. Rencana

pembangunan Kecamatan Medan Belawan akan didukung apabila pembangunan

tanggul rob terealisasi, diikuti dengan selesainya pembangunan jalan tol Medan –

Tebing Tinggi yang diproyeksikan selesai tahun 2017.

Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan mengalami peningkatan

yang cukup signifikan. Data BPS (2015) menyatakan bahwa jumlah penduduk

Kecamatan Medan Belawan pada tahun 2007 yaitu sebanyak 94.979 jiwa dan

pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi yakni

sebanyak 98.020 jiwa. Tingginya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan

tingginya kebutuhan akan lahan permukiman. Tingginya kebutuhan akan lahan

permukiman di daerah Kecamatan Medan Belawan serta Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Medan yang menjadikan Kecamatan Medan Belawan sebagai pusat

kota baru di Kota Medan dapat berdampak pada perubahan penggunaan lahan di

daerah pesisir Medan Belawan. Semakin lemahnya kesadaran manusia terhadap

pelestarian lingkungan serta adanya pemanfaatan dari berbagai pihak yang

memiliki kepentingan di wilayah pesisir, menyebabkan semakin tinggi pula

kerusakan yang terjadi pada lingkungan tersebut. Hal ini dapat merusak lahan,

sehingga lahan tidak mampu lagi menjalankan fungsinya baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan merupakan kawasan rawan

banjir, hal ini dikarenakan banyaknya areal bekas hutan bakau yang

dialihfungsikan menjadi areal pertapakan gudang, permukiman dan terminal

penumpukan peti kemas. Dengan pesatnya perkembangan yang terjadi di kawasan

(18)

4

Kecamatan Medan Belawan. Sehingga diharapkan pemanfaatan lahannya sesuai

dengan kemampuan lahannya. Penggunaan lahan untuk perkembangan wilayah

pesisir Kecamatan Medan Belawan perlu diatur dengan baik agar sesuai dengan

rencana tata ruang kota, dengan memperhatikan keseimbangan ekologis agar tidak

terjadi penurunan kualitas lahan.

Sistem Informasi Geografi atau SIG merupakan sebuah sistem khusus

yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (keruangan). SIG sebagai

sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data Geografi

(Bernhardsen, 2002 dalam Megana, D 2015). Sistem ini diimplementasikan

dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk

akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, perubahan dan pembaharuan data,

manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi

data serta analisa data.

Sistem Informasi Geografi (SIG) mulai dikenal baik diberbagai lembaga di

Indonesia, baik departemen maupun non departemen. Seiring berkembangnya SIG

tersebut banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari penggunaan SIG itu sendiri,

seperti kegiatan yang bersifat pengumpulan data, atau manajemen atau

pemanfaatan data untuk keperluan analisis dan simulasi. SIG juga membantu

dalam perencanaan pembangunan daerah, inventarisasi sumber daya alam, untuk

pengawasan daerah bencana alam dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut maka

pemanfaatan SIG dalam pemantauan perkembangan wilayah pesisir Kecamatan

Medan Belawan sangat perlu dilakukan, sehingga nantinya dapat terlihat tingkat

kemampuan lahan di daerah pesisir Kecamatan Medan Belawan. Dengan

(19)

5

negatif yang dapat menimbulkan kerugian dalam jangka panjang dapat

dihindarkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka beberapa masalah

yang diidentifikasi adalah sebagai berikut : (1) Terjadinya peningkatan kebutuhan

lahan akibat peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan. (2)

Adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan kemampuan lahan di daerah

pesisir Kota Medan (3) Adanya alih fungsi lahan yang berdampak buruk bagi

lingkungan.

C. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup studi penelitian kemampuan lahan dibatasi yakni analisis

kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan dengan memperhatikan tekstur

tanah, drainase, ancaman banjir, dan salinitas.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan ?

2. Bagaimana kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan ?

3. Bagaimana persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas

kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan.

2. Untuk mengetahui kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan.

3. Untuk mengetahui persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan

(20)

6 F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Universitas Negeri Medan

khususnya jurusan Pendidikan Geografi sebagai penambah pengetahuan

dalam bidang perencanaan dan pengembangan wilayah, penginderaan jauh

dan sistem informasi geografis.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dalam bidang

spasial kemampuan lahan di wilayah Pesisir Kota Medan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan

masukan kepada Pemerintah Kota Medan dalam rangka penyusunan atau

revisi RTRW yang akan datang terutama analisis kemampuan lahan di daerah

(21)

82 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan empat variabel, berupa tekstur tanah, drainase,

salinitas, serta ancaman banjir. Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan

berdasarkan tekstur tanah, yaitu lempung berpasir, pasir, pasir berlempung, serta

lempung liat berpasir. Drainase wilayah Kecamatan Medan Belawan mayoritas

memiliki drainase yang baik, namun ada juga beberapa wilayah yang drainasenya

buruk. Salinitas (kadar garaam) air tanah tinggi berkisar antara 98 - 236 mg/l.

Ancaman banjir di Kecamatan Medan Belawan tinggi. Banjir cenderung

disebabkan oleh pasang air laut. Hal ini sering terjadi mengingat wilayah

Kecamatan Medan Belawan yang dekat dengan laut.

2. Kelas Kemampuan lahan di daerah Kecamatan Medan Belawan tergolong

dalam kelas kemampuan lahan kelas V dan VI. Kelas V memiliki wilayah agak

jelek. Hambatan pada kelas kemampuan lahan V ini yaitu tingginya ancaman

banjir serta tingginya salinitas (kadar garam) yang terkandung dalam air tanah.

Sedangkan kelas kemampuan lahan VI, memiliki deskripsi wilayah jelek,

berbagai penghambat alam membatasi penggunaan lahannya. Dalam hal pertanian

hanya cocok untuk padang rumput dan hutan. Hambatan pada kelas kemampuan

lahan VI ini yaitu tingginya ancaman banjir serta tingginya salinitas (kadar garam)

(22)

83

3. Persebaran penggunaan lahan eksisting di Kecamatan Medan Belawan

terletak pada kelas kemampuan lahan V dan VI. Kelas kemampuan lahan V

dipergunakan untuk permukiman dan industri, sedangkan kelas kemampuan lahan

VI meliputi lahan terbuka dan lahan terbuka hijau.

B. Saran

1. Bagi pemerintah perlu memperhatikan kemampuan lahan yang ada di

Kecamatan Medan Belawan, sehingga dalam penetapan rencana pembangunan

wilayah tidak menyebabkan dampak negatif serta fungsi lahan dapat

dioptimalkan dengan sangat baik.

2. Pemerintah daerah diharapkan agar dapat lebih memperhatikan dalam masalah

penyediaan data yang dapat dijadikan sebagai informasi, terkait informasi

jumlah penduduk, sarana prasarana daerah, serta penggunaan lahan, dengan

harapan agar peneliti dapat lebih mudah dalam melakukan penelitian.

3. Baik para pengembang maupun penduduk individu diharapkan agar

memperhatikan kemampuan lahan serta menjaga kelestarian lingkungan

(23)

84

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 2013, Analisis Tanah dan Lahan, http://eprint,upi.ac.id, diakses 17 Maret 2016

BPS., 2014, Statistik Daerah Medan Belawan 2014, http://bps.co.id, diakses 16 Juli 2016.

BPS., 2015, Kecamatan Medan Belawan dalam angka 2015, http://bps.co.id, diakses 16 Juli 2016.

Darliana., 2012, Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Marelan Tahun 1989 – 2010, skripsi Universitas Negeri Medan

Dartoyo., 2004, Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Berbasis Digital (Studi kasus : Kabupaten Cilacap Jawa Tengah), skripsi Universitas Muhammadiyah, Surakarta. http://eprint.ums.ac.id, diakses 15 Maret 2016

Dwi., E., 2007, Analisis Kemampuan Lahan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Di Das Grindulu Pacitan Propinsi Jawa Timur, skripsi Universitas Sebelas Maret.

Endrini., N., 2013, Evaluasi Kemampuan Lahan Dengan Metode skoring Dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Dan Sekitar Tanjung Pati,

skripsi Politeknik Negeri Payakumbuh.

Hadi, R., 2015, Analisis Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan Permukiman di Kecamatan Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan, tesis, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

(24)

85

Indarto., 2014, Teori dan Praktek Penginderaan Jauh, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Julpan., L., 2015, Evaluasi Kemampuan Lahan Desa Sihiong, Sinar Sabungan Dan Lumban Lobu Kabupaten Toba Samosir, skripsi Universitas Sumatera Utara.

Megana., D., 2015 Aplikasi Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Kerusakan Lahan Pertanian Akibat erupsi. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, skripsi Universitas Negeri Medan.

Mardiyanah., 2005, Evaluasi Kemampuan lahan Wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, skripsi Universitas Negeri Semarang.

Prahasta, E., 2014, Sistem Informasi Geografi (Konsep-konsep dasar perspektif

geodesi dan geomatika), penerbit Informatika, Bandung.

Ritung, S., Wahyunto., Agus, F., Hidayat, H., 2007 Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan, Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Rayes, M.L., 2007, Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Rabiatun., 2012, Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

(25)

86

Suharini, E., Palangan, A., 2014, Geomorfologi (Gaya, Proses, dan Bentuk Lahan), Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

mengamati biaya produksi yang dikeluarkan untuk proses pengolahan ikan asin di kelurahan. Belawan Bahari, kecamatan

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukohajo yang meliputi 14 desa dengan judul Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Non Permukiman

faktor sosio demografi dan sosial budaya dengan penggunaan kontrasepsi tubektomi. di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan

Hal tersebut menegaskan bahwasanya masih banyaknya permukiman-permukiman kumuh di Kecamatan Medan Belawan yang dapat ditandai dengan kurangnya keteraturan dalam membangun

Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan kaliwungu yang memiliki luas wilayah 47,73 hektar/km 2 atau 4773 hektar/m 2 itu akan di bagi atas penggunaan lahan yang lain,

Dari hasil analisis evaluasi Kesesuaian lahan dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) di wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan, maka untuk penggunaan lahan tambak yang

SIMPULAN Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: 1 terdapat 6 jenis perubahan luas lahan dalam kurun waktu 2011-2020 di Kecamatan Labuhan Haji yaitu lahan permukiman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan nifas di wilayah kerja Puskesmas Medan Belawan Kecamatan Medan Belawan adalah kepemilikan Buku Kesehatan