ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN
MEDAN BELAWAN DENGAN MENGGUNAKAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
IRFAN DEDI SITOMPUL
NIM. 3123131024
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vii ABSTRAK
Irfan Dedi Sitompul, NIM. 3123131024, Analisis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Medan Belawan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik lahan, (2) kelas kemampuan lahan, (3) Persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas kemampuan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Kecamatan Medan Belawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan unit lahan yang ada di Kecamatan Medan Belawan. Penentuan sampel menggunakan Purposive Sampling berdasarkan peta satuan lahan dengan jumlah sampel sebanyak sepuluh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, uji laboratorium, studi dokumenter, wawancara, dan pengukuran dilapangan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode pengharkatan (scoring) pada setiap parameter kemampuan lahan, meliputi tekstur tanah, drainase, salinitas, dan ancaman banjir.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan berdasarkan tekstur tanah, terdiri dari lempung berpasir, pasir, pasir berlempung, dan lempung liat berpasir. Drainase di daerah penelitian dikategorikan baik, sedang, dan jelek. Salinitas air tanah berkisar antara 98 sampai 236 mg/l, serta ancaman banjir tinggi. (2) Kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan yaitu kelas kemampuan lahan V dan VI. Kelas kemampuan lahan V, yaitu satuan lahan SH P, SH LTH, SH AI, HE AI, HE LT, HE LTH. Hambatan pada kelas kemampuan lahan V ini yaitu sering mengalami banjir, tingginya salinitas (kadar garam) yang terkandung dalam air tanah, tanah berbatu, dan merupakan daerah secara relief cekung sehingga air menggenang sulit untuk dihilangkan. Kelas kemampuan lahan VI, yaitu satuan lahan HE P, SH LT, TT LT, TT LTH. Hambatan pada kelas kemampuan lahan VI, sama seperti untuk kelas V, tetapi lebih ketat. (3) persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan diketahui bahwa penggunaan lahan industri dan permukiman terletak pada kelas kemampuan lahan V, dan Lahan terbuka hijau serta lahan terbuka terletak pada kelas kemampuan lahan VI.
iii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat besar penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan limpahan kasih sayang dan berkah-Nya serta telah
melapangkan hati dan pikiran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Medan
Belawan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis”. Penulisan Skripsi
ini merupakan sebagian persyaratan untuk Sidang mempertahankan skripsi pada
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati serta cinta kasih yang
mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih teruntuk orang tua
penulis Almarhum Nasrun Sitompul dan yang terkasih Almarhumah Ibunda
Hotma br Saing. Terimakasih untuk kelapangan hati dan ketulusan cinta, kasih
dan sayang yang kalian curahkan. Kemudian rasa terima kasih yang begitu besar
juga penulis sampaikan kepada kakanda Dahlia Sitompul, S.Pd dan Nurhikmah
Sitompul, S.Pd, mungkin kalau bukan karena kakanda penulis tidak akan pernah
sampai pada titik sekarang ini. Semoga yang terbaik dari Allah selalu dilimpahkan
buat orang tua dan kakanda beserta keluarga.
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
iv
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si yang terbaik, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.
5. Ibu Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Turut mencurahkan
segenap pemikiran dan waktu untuk kesempurnaan Skripsi ini. Semoga yang
terbaik tetap dilimpahkan allah kepada ibu. Hanya Allah yang mampu
membalas segala kebaikan yang ibu berikan.
6. Bapak M. Ridha Syafi’i Damanik, S.Pi, M.Sc selaku Kepala Laboratorium
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan yang telah banyak
memberi bimbingan dan motivasi kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.
8. Bapak Hayat Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
9. Tekhusus buat saudara seperjuangan anak The Elitez Ahmad fadli Siregar,
Tri Wandi Januar, Tri Jaka, Giovanni, Kiki Rizki, dan Taufik Hidayat
Siregar, yang mungkin tanpa kalian tiada arti kenangan selama menjalani
perkuliahan 4 tahun ini. Zainal Arifin Saragih yang baru bergabung dengan
keluarga The Elitez. Serta terima kasih spesial buat saudara M. Hazmi Abrar
yang telah setia menemani kemana saja dalam pengumpulan data sehingga
terwujudnya skripsi ini. Hanya Allah yang mampu membalas kebaikan
v
10. Terima kasih penuh cinta buat wanita yang selalu ada menemani penulis,
Anggi Tri Dhani Hasibuan S.Pd. Dalam keadaan susah, dalam keadaan sakit,
dalam keadaan senang, selalu ada disisi. Kamu adalah salah satu alasan
sehingga skripsi ini cepat terselesaikan.
11. Tak lupa pula terima kasih yang begitu besar juga penulis haturkan kepada
keluarga dari wanita yang tercinta Anggi Tri Dhani Hasibuan S.Pd, yaitu
terima kasih kepada tulang dan nantulang, kakanda Minarti Agustini
Hasibuan, SE dan Delvina Hasibuan, SH, abangda Awaludin Hasibuan, ST,
dan Arman Lubis. Terima kasih buat kehangatan keluarga yang selama ini
diberikan kepada penulis.
12. Keluarga besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi khususnya
sahabat-sahabatku tercinta dan keluarga A Reguler 2012, terimakasih untuk
kenangan, motivasi dan kerjasama selama 4 tahun ini.
13. Teman-teman PPLT-15 MAN 50 Batubara terimakasih untuk motivasi dan
semangatnya.
14. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
15. Untuk yang teristimewa abangda Rahmad Syahputra Sitompul, S.Pd dan Edi
Fahmi Sitompul, S.Pd, serta kakanda Irma Suryani yang selalu menjadi
alasan bagi penulis untuk berjuang menjemput mimpi.
16. Untuk keponakan yang lucu-lucu Alwin, Cantika, Rafa dan Eza yang hanya
melihat kalian membuat Paman menjadi semakin semangat dalam
mengerjakan skripsi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Untuk itu
vi
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
Karya kecil ini penulis persembahkan kepada: kakanda tercinta Dahlia
Sitompul, S.Pd dan Nurhikmah Sitompul, S.Pd. Terima kasih atas kasih sayang &
do’a yang kakanda berikan. Terima kasih atas kepercayaan yang kakanda berikan.
Serta terima kasih telah hadir menjadi pengganti orang tua yang baik dalam hidup
penulis. Karya kecil ini juga turut penulis persembahkan buat yang tercinta Anggi
Tri Dhani Hasibuan, S.Pd. Wanita terbaik dalam hidup penulis. Terima kasih telah
menjadi penyemangat hidup dan tetaplah jadi yang terbaik.
Medan, 01 September2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN MEJA HIJAU ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ix
DAFTAR ISI ... x
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Lokasi Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 28
C. Defenisi Operasional ... 28
D. Alat dan Bahan ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Prosedur Penelitian ... 32
x
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 39
A. Kondisi Fisik ... 39
1. Letak Astronomis ... 39
2. Iklim ... 40
3. Luas ... 42
B. Kondisi Non Fisik ... 42
1. Komposisi Penduduk ... 42
2. Sarana dan Prasarana ... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
1. Karakteristik Lahan ... 50
2. Kelas Kemampuan Lahan ... 72
3. Persebaran Penggunaan Lahan Eksisting Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan ... 76
B. Pembahasan ... 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
xi
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
1. Variabel Kemampuan Lahan... 35
2. Kelas Kemampuan Lahan ... 36
3. Luas Wilayah Kecamatan Medan Belawan Berdasarkan Rincian Luas Tiap Kelurahan... ... 40
4. Jumlah Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... 42
5. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Medan Belawan...43
6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Medan Belawan... ... 44
7. Daftar Jumlah Sekolah Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 46
8. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 48
9. Jumlah Sarana dan Prasarana Ibadah Menurut Agama Tiap Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan... ... 49
10. Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Belawan... 53
11. Tekstur Tanah di Kecamatan Medan Belawan... . 64
12. Drainase di Kecamatan Medan Belawan... ... 67
13. Salinitas di Kecamatan Medan Belawan... ... 68
14. Ancaman Banjir di Kecamatan Medan Belawan...69
15. Rekapitulasi Hasil Penelitian...69
16. Rincian Skor Kemampuan Lahan...70
17. Skor Kemampuan Lahan Per Satuan Lahan...71
18. Kelas Kemampuan Lahan di Kecamatan Medan Belawan Berdasarkan Skor Pada Tiap Satuan Lahan...72
19. Rekapitulasi Kelas Kemampuan Lahan...73
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Kerangka Berfikir ... 27
2. Diagram Alir Penelitian ... 38
3. Peta Administrasi Kecamatan Medan Belawan ... 41
4. Proses Mozaik Citra ... ... 51
5. Citra QuickBird Kecamatan Medan Belawan Setelah Proses Mozaik ... 52
6. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Medan Belawan... . 55
7. Training Area dan Validasi Lapangan... ... 59
8. Peta Sebaran Sampel Uji Keakuratan Citra QuickBird Kecamatan Medan Belawan... ... 60
9. Peta Satuan Lahan Kecamatan Medan Belawan... ... 62
10. Peta Sebaran Sampel Penelitian Kecamatan Medan Belawan... ... 60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Dokumentasi Uji Lapangan ... 87
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kesepakatan internasional, wilayah pesisir merupakan
peralihan antara lautan dan daratan, kearah darat mencakup daerah yang masih
terkena percikan air laut dan pasang surut air laut, sedangkan kearah laut meliputi
daerah paparan benua. Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan antara
daratan dan perairan laut, yang secara fisiografis didefenisikan sebagai wilayah
antara garis pantai hingga kearah daratan yang masih dipengaruhi oleh pasang
surut air laut, dengan lebar yang ditentukan oleh kelandaian pantai dan dasar laut,
serta dibentuk oleh endapan lempung hingga pasir yang bersifat lepas dan kadang
materialnya berupa kerikil (Sugandhy, 1996 dalam Darliana, 2012). Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah
peralihan antara lautan dan daratan, dengan wilayah daratan meliputi daerah
antara garis pantai hingga kearah daratan yang masih dipengaruhi oleh pasang
surut air laut, sedangkan kearah laut meliputi daerah paparan benua.
Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang sangat penting saat
ini. Hal ini disebabkan sumber daya pesisir dan lautan memiliki potensi yang
besar dalam pembangunan. Pembangunan berkelanjutan yang merupakan strategi
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa menurunkan atau
merusak kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan dan
aspirasinya, memiliki dimensi ekologis, sosial-ekonomi dan budaya, sosial politik,
2
Berdasarkan dimensi ekologis, agar pembangunan kawasan pesisir dapat
berlangsung secara berkelanjutan, maka harus memenuhi persyaratan utama,
antara lain setiap kegiatan pembangunan hendaknya ditempatkan di lokasi yang
secara ekologis sesuai dengan persyaratan fisik dari kegiatan pembangunan
tersebut. Kegiatan pembangunan terus mengalami peningkatan terutama dikota-
kota besar seperti Kota Medan.
Kota Medan merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir timur
Sumatera Utara dan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan
memiliki luas wilayah 26.510 km2 yang terbagi dalam 21 Kecamatan dan 151
kelurahan. Kota Medan dihuni oleh 3.418.645 jiwa penduduk dengan kepadatan
penduduk 8.008 / km2 yang terdiri dari berbagai suku bangsa. (BPS, 2012).
Salah satu kecamatan yang terletak di Kota Medan adalah Kecamatan
Medan Belawan. Kecamatan Medan Belawan merupakan kawasan pesisir di utara
kota Medan, dan menjadi salah satu kawasan yang perkembangannya pesat.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan Tahun
2011-2031, dinyatakan bahwa Kecamatan Medan Belawan direncanakan akan menjadi
subpusat pelayanan Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan
transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor-ekspor, pusat pelayanan
pertahanan keamanan, serta pusat kegiatan perikanan. Pemerintah Kota Medan
berencana menjadikan Kecamatan Medan Belawan sebagai pusat kota baru.
Dalam hal ini pemerintah Kota Medan telah menyiapkan sejumlah program,
diantaranya akan memindahkan seluruh industri yang ada di Kecamatan Medan
Belawan ke Kawasan Industri Medan (KIM). Kemudian membangun sejumlah
3
City untuk menarik wisatawan lokal maupun manca negara. Rencana
pembangunan Kecamatan Medan Belawan akan didukung apabila pembangunan
tanggul rob terealisasi, diikuti dengan selesainya pembangunan jalan tol Medan –
Tebing Tinggi yang diproyeksikan selesai tahun 2017.
Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Data BPS (2015) menyatakan bahwa jumlah penduduk
Kecamatan Medan Belawan pada tahun 2007 yaitu sebanyak 94.979 jiwa dan
pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi yakni
sebanyak 98.020 jiwa. Tingginya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan
tingginya kebutuhan akan lahan permukiman. Tingginya kebutuhan akan lahan
permukiman di daerah Kecamatan Medan Belawan serta Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Medan yang menjadikan Kecamatan Medan Belawan sebagai pusat
kota baru di Kota Medan dapat berdampak pada perubahan penggunaan lahan di
daerah pesisir Medan Belawan. Semakin lemahnya kesadaran manusia terhadap
pelestarian lingkungan serta adanya pemanfaatan dari berbagai pihak yang
memiliki kepentingan di wilayah pesisir, menyebabkan semakin tinggi pula
kerusakan yang terjadi pada lingkungan tersebut. Hal ini dapat merusak lahan,
sehingga lahan tidak mampu lagi menjalankan fungsinya baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Wilayah pesisir Kecamatan Medan Belawan merupakan kawasan rawan
banjir, hal ini dikarenakan banyaknya areal bekas hutan bakau yang
dialihfungsikan menjadi areal pertapakan gudang, permukiman dan terminal
penumpukan peti kemas. Dengan pesatnya perkembangan yang terjadi di kawasan
4
Kecamatan Medan Belawan. Sehingga diharapkan pemanfaatan lahannya sesuai
dengan kemampuan lahannya. Penggunaan lahan untuk perkembangan wilayah
pesisir Kecamatan Medan Belawan perlu diatur dengan baik agar sesuai dengan
rencana tata ruang kota, dengan memperhatikan keseimbangan ekologis agar tidak
terjadi penurunan kualitas lahan.
Sistem Informasi Geografi atau SIG merupakan sebuah sistem khusus
yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (keruangan). SIG sebagai
sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data Geografi
(Bernhardsen, 2002 dalam Megana, D 2015). Sistem ini diimplementasikan
dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk
akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, perubahan dan pembaharuan data,
manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi
data serta analisa data.
Sistem Informasi Geografi (SIG) mulai dikenal baik diberbagai lembaga di
Indonesia, baik departemen maupun non departemen. Seiring berkembangnya SIG
tersebut banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari penggunaan SIG itu sendiri,
seperti kegiatan yang bersifat pengumpulan data, atau manajemen atau
pemanfaatan data untuk keperluan analisis dan simulasi. SIG juga membantu
dalam perencanaan pembangunan daerah, inventarisasi sumber daya alam, untuk
pengawasan daerah bencana alam dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut maka
pemanfaatan SIG dalam pemantauan perkembangan wilayah pesisir Kecamatan
Medan Belawan sangat perlu dilakukan, sehingga nantinya dapat terlihat tingkat
kemampuan lahan di daerah pesisir Kecamatan Medan Belawan. Dengan
5
negatif yang dapat menimbulkan kerugian dalam jangka panjang dapat
dihindarkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka beberapa masalah
yang diidentifikasi adalah sebagai berikut : (1) Terjadinya peningkatan kebutuhan
lahan akibat peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan. (2)
Adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan kemampuan lahan di daerah
pesisir Kota Medan (3) Adanya alih fungsi lahan yang berdampak buruk bagi
lingkungan.
C. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup studi penelitian kemampuan lahan dibatasi yakni analisis
kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan dengan memperhatikan tekstur
tanah, drainase, ancaman banjir, dan salinitas.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan ?
2. Bagaimana kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan ?
3. Bagaimana persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan kelas
kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan.
2. Untuk mengetahui kelas kemampuan lahan di Kecamatan Medan Belawan.
3. Untuk mengetahui persebaran penggunaan lahan eksisting berdasarkan
6 F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Universitas Negeri Medan
khususnya jurusan Pendidikan Geografi sebagai penambah pengetahuan
dalam bidang perencanaan dan pengembangan wilayah, penginderaan jauh
dan sistem informasi geografis.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dalam bidang
spasial kemampuan lahan di wilayah Pesisir Kota Medan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
masukan kepada Pemerintah Kota Medan dalam rangka penyusunan atau
revisi RTRW yang akan datang terutama analisis kemampuan lahan di daerah
82 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan empat variabel, berupa tekstur tanah, drainase,
salinitas, serta ancaman banjir. Karakteristik lahan di Kecamatan Medan Belawan
berdasarkan tekstur tanah, yaitu lempung berpasir, pasir, pasir berlempung, serta
lempung liat berpasir. Drainase wilayah Kecamatan Medan Belawan mayoritas
memiliki drainase yang baik, namun ada juga beberapa wilayah yang drainasenya
buruk. Salinitas (kadar garaam) air tanah tinggi berkisar antara 98 - 236 mg/l.
Ancaman banjir di Kecamatan Medan Belawan tinggi. Banjir cenderung
disebabkan oleh pasang air laut. Hal ini sering terjadi mengingat wilayah
Kecamatan Medan Belawan yang dekat dengan laut.
2. Kelas Kemampuan lahan di daerah Kecamatan Medan Belawan tergolong
dalam kelas kemampuan lahan kelas V dan VI. Kelas V memiliki wilayah agak
jelek. Hambatan pada kelas kemampuan lahan V ini yaitu tingginya ancaman
banjir serta tingginya salinitas (kadar garam) yang terkandung dalam air tanah.
Sedangkan kelas kemampuan lahan VI, memiliki deskripsi wilayah jelek,
berbagai penghambat alam membatasi penggunaan lahannya. Dalam hal pertanian
hanya cocok untuk padang rumput dan hutan. Hambatan pada kelas kemampuan
lahan VI ini yaitu tingginya ancaman banjir serta tingginya salinitas (kadar garam)
83
3. Persebaran penggunaan lahan eksisting di Kecamatan Medan Belawan
terletak pada kelas kemampuan lahan V dan VI. Kelas kemampuan lahan V
dipergunakan untuk permukiman dan industri, sedangkan kelas kemampuan lahan
VI meliputi lahan terbuka dan lahan terbuka hijau.
B. Saran
1. Bagi pemerintah perlu memperhatikan kemampuan lahan yang ada di
Kecamatan Medan Belawan, sehingga dalam penetapan rencana pembangunan
wilayah tidak menyebabkan dampak negatif serta fungsi lahan dapat
dioptimalkan dengan sangat baik.
2. Pemerintah daerah diharapkan agar dapat lebih memperhatikan dalam masalah
penyediaan data yang dapat dijadikan sebagai informasi, terkait informasi
jumlah penduduk, sarana prasarana daerah, serta penggunaan lahan, dengan
harapan agar peneliti dapat lebih mudah dalam melakukan penelitian.
3. Baik para pengembang maupun penduduk individu diharapkan agar
memperhatikan kemampuan lahan serta menjaga kelestarian lingkungan
84
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2013, Analisis Tanah dan Lahan, http://eprint,upi.ac.id, diakses 17 Maret 2016
BPS., 2014, Statistik Daerah Medan Belawan 2014, http://bps.co.id, diakses 16 Juli 2016.
BPS., 2015, Kecamatan Medan Belawan dalam angka 2015, http://bps.co.id, diakses 16 Juli 2016.
Darliana., 2012, Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Marelan Tahun 1989 – 2010, skripsi Universitas Negeri Medan
Dartoyo., 2004, Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Berbasis Digital (Studi kasus : Kabupaten Cilacap Jawa Tengah), skripsi Universitas Muhammadiyah, Surakarta. http://eprint.ums.ac.id, diakses 15 Maret 2016
Dwi., E., 2007, Analisis Kemampuan Lahan Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Di Das Grindulu Pacitan Propinsi Jawa Timur, skripsi Universitas Sebelas Maret.
Endrini., N., 2013, Evaluasi Kemampuan Lahan Dengan Metode skoring Dilahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Dan Sekitar Tanjung Pati,
skripsi Politeknik Negeri Payakumbuh.
Hadi, R., 2015, Analisis Kemampuan Lahan Untuk Pengembangan Permukiman di Kecamatan Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan, tesis, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
85
Indarto., 2014, Teori dan Praktek Penginderaan Jauh, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Julpan., L., 2015, Evaluasi Kemampuan Lahan Desa Sihiong, Sinar Sabungan Dan Lumban Lobu Kabupaten Toba Samosir, skripsi Universitas Sumatera Utara.
Megana., D., 2015 Aplikasi Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Kerusakan Lahan Pertanian Akibat erupsi. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, skripsi Universitas Negeri Medan.
Mardiyanah., 2005, Evaluasi Kemampuan lahan Wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, skripsi Universitas Negeri Semarang.
Prahasta, E., 2014, Sistem Informasi Geografi (Konsep-konsep dasar perspektif
geodesi dan geomatika), penerbit Informatika, Bandung.
Ritung, S., Wahyunto., Agus, F., Hidayat, H., 2007 Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan, Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Rayes, M.L., 2007, Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Rabiatun., 2012, Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
86
Suharini, E., Palangan, A., 2014, Geomorfologi (Gaya, Proses, dan Bentuk Lahan), Penerbit Ombak, Yogyakarta.