• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI DI TK KARUNIA KECAMATAN MEDAN JOHOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI DI TK KARUNIA KECAMATAN MEDAN JOHOR."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI

DI TK KARUNIA KECAMATAN MEDAN JOHOR T.A. 2014/2015

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

MELIANNI HARAHAP 1104351005

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh :

MELIANNI HARAHAP NIM. 1104351005

Program Studi S-1 Bimbingan Konseling Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan

Telah Memenui Syarat dan Disetujui Untuk Diajukan dan Dipertahankan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Medan, 27 Januari 2015 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Nasrun, MS NIP. 19570514 198403 1 001

Disetujui oleh, Ketua Jurusan,

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat

ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang atas nikmat dan karunianya

yang telah memberi penulis waktu dan kesehatan sehingga skripsi ini dapat di selesaikan

dengan baik di tengah masalah dan hambatan.

Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui

Bimbingan Konseling Tekhnik Play Terapi di TK Karunia Kecamatan Medan Johor T.A

2014/2015 disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,

kesulitan, maupun rintangan yang dilalui. Namun, berkat Bimbingan Bapak Ibu Dosen

Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya.

Untuk itu di kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

bimbingan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah menyediakan

waktunya untuk memberikan bantuan dan dukungan, motivasi, saran dan kritik

serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis

4. Bapak Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada penulis semenjak

mengikuti Pendidikan Bimbingan Konseling

5. Seluruh staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(7)

iii

6. Bapak Agus Wijanarko, SE, A.Md selaku Kepala Sekolah TK Karunia dan seluruh

Ibu guru yang mengajar di TK tersebut, terima kasih atas kerja sama yang

diberikan selama penulis melakukan penelitian di TK tersebut

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda lahuddin Harahap dan

Ibunda Arjuna Siregar, terima kasih atas kasih sayang dan doa nya yang diberikan

kepada ananda, sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan dengan memperoleh Sarjana Pendidikan

8. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan

Jurusan PPB/BK angkatan 2010.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan

balasan dari ALLAH SWT. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan skripsi ini, namun penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan baik

dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca yang bersifat membangun sehingga skripsi ini dapat bermanfaat

Medan, Februari 2015

Penulis

(8)

i

ABSTRAK

Melianni Harahap, 110351005. “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Bimbingan Konseling Teknik Play Terapi Di TK Karunia Kecamatan Medan Johor”

Masalah dalam penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan Berbahasa anak Melalui bimbingan konseling teknik play terapi di TK karunia kecamatan medan johor. Bahasa adalah produk budaya manusia yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan play terapi yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di TK Karunia T.A 2014/2015.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang terdiri dari II siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Populasi dan penelitian ini adalah seluruh murid TK B Karunia yang berjumlah 46 orang, dan yang menjadi sampel adalah murid TK B yang mengalami masalah perkembangan bahasa anak yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi.

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak 5-6 Tahun

Menurut Permendiknas No. 8 ...12

Tabel 2. Jenis- jenis Permainan terapeutik ...19

Tabel 3. Rencana Kegiatan Harian ...43

Tabel 4. Jadwal Penelitian. ...46

Tabel 5. Hasil kegiatan Belajar Perkembangan Bahasa Anak pada pada Kondisi Awal ...48

Tabel 6. Daftar Hasil Nilai Belajar Anak Melalui Play Terapi Pada Siklus I ...57

Tabel 7. Lembar Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus I ...58

Tabel 8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Anak Dalam Perkembangan Bahasa Anak ...60

Tabel 9. Observasi Perkembangan Bahasa anak siklus I (Kurikulum TK) ...63

Tabel 10. Daftar Nilai Belajar Anak Melalui Play Terapi Pada siklus II ...74

Tabel 11. Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus II ...75

Tabel 12. Observasi Aktivitas Belajar Perkembangan Bahasa Anak Siklus II....78

Tabel 13. Observasi Perkembangan Bahasa Anak Siklus II (Kurikulum TK) ....80

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Skema Penelitian Pelaksanaan Tindakan kelas...26

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Pembelajaran Perkembangan Bahasa Anak di TK

dengan Memanfaatkan permainan Terapeutik Siklus I ...90

Lampiran 2. Rancangan Pembelajaran untuk Perkembangan Bahasa Anak di

TK dengan Memanfaatkan Permainan Terapeutik Siklus II ...94

Lampiran 3. Lembar Observasi Kegiatan Guru Saat mengajar Siklus I ...98

Lampiran 4. Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar Siklus II ...101

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Perkembangan Bahasa Anak

Siklus I ...103

Lampiran 6. Obsevasi Aktivitas Belajar Perkembangan bahasa Anak Siklus II ....105

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki

rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu

mengekspresikan diri secara kreatif (Solehuddin 2000: 32). Anak usia taman

kanak-kanak merupakan masa yang sangat fundimental dalam rentan kehidupan

manusia. Masa perkembangan pada tahap ini terjadi begitu pesat sehingga pada

masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan “the Golden Age”, masa-masa

tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan

yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Sehingga apabila masa

ini anak tidak memperoleh rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau

proses belajar, maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada

masa-masa perkembangan berikutnya.

Piaget menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan manusia

merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan berbagai konsep sederhana sebagai

landasan senang untuk mencoba, untuk mengembangkan kemampuan berpikir

yang lebih kompleks pada tahap-tahap perkembangan berikutnya. Anak usia

taman kanak-kanak adalah anak yang suka bereksploratif dan berpetualang, ada

dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala sesuatu, sehingga anak

lebih senang untuk mencoba, menjelajah dan ingin mengembangkan diri untuk

proses perkembangan selanjutnya. Berbagai faktor yang menyebabkan emosi dan

sosialnya, akan tetapi juga menghambat perkembangan fisik intelektual, kognitif

(13)

2

Usia taman kanak-kanak berada pada tahap Pra-Operasional, pada tahap

ini perkembangan bahasa anak sudah mampu menggunakan sesuatu untuk

mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Melalui

kemampuan tersebut anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai

hal. Anak pada usia ini juga sudah mulai pandai bercerita, bernyanyi dan

bersosiodrama. Selain itu, anak juga sudah mampu memecahkan masalah dengan

cara memikirkannya terlebih dahulu, tidak lama kemudian anak mampu

mempelajari masalah sebelum bertindak serta terlibat langsung dalam kegiatan

trial and erorr.

Namun, berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis mengajar

di TK, sebaliknya penulis menemukan anak yang mengalami masalah pada

belajarnya dan bersosialisasi di sekolah seperti anak sulit dalam mengungkapkan

pendapat ketika belajar,kesulitan membaca do’a, bercerita atau berbicara di depan

kelas semua hal di atas disebabkan oleh kemampuan berbicara anak pada guru,

dan teman sebayanya atau dengan orang lain sangat minim sekali. Hal ini terlihat

seperti kurangnya keberanian untuk berpendapat, sebagian besar anak-anak hanya

mendengarkan saja dan cenderung pasif. Apabila ada anak yang mau berbicara

itupun guru yang memulai bertanya terlebih dahulu. Ada pula anak yang belum

mau menjawab pertanyaan guru. Sejalan dengan itu maka anak-anak perlu dilatih

untuk berbicara dengan baik menggunakan metode yang sesuai dengan aspek

perkembangan yang ingin dicapai. Sehingga apabila permasalahan tersebut

dibiarkan maka anak akan mengalami kesulitan dalam belajar bahkan

(14)

3

Permasalahan yang dihadapi anak khususnya usia prasekolah seperti di

TK antara lain adalah: kemampuan berbicara dalam hal penyampaian maksud,

kemampuan becerita kepada guru maupun teman, kemampuan bersosialisasi pada

lingkungan sekolahnya dan pendiam atau penyendiri dan ini dapat dilihat melalui

tingkahlaku anak pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas atau pada saat

anak bermain. Anak yang mengalami kesulitan berbahasa ini biasanya tidak

memperdulikan teman sekelasnya dan juga suka menyendiri, mereka sering tidak

menghiraukan apa yang diperintahkan guru, sering diam dalam kelas. Bahkan

anak terkenal sebagai “anak pendiam” di TK karena suka diam dan menyendiri.

Namun pada kenyataanya proses belajar mengajar yang berlangsung di TK

belum dapat membantu anak yang mengalami masalah kesulitan berbahasa, hal

ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dan layanan bimbingan konseling di

sekolah TK Karunia dalam memberikan materi pelajaran pada anak tanpa

memperhatikan tahap perkembangan bahasa anak. Di mana setiap anak akan

mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai dimensi.

Perkembangan bahasa setiap anak tidaklah sama, karena setiap individu memiliki

tempo perkembangan yang berbeda.

Bagi anak yang mengalami masalah kesulitan berbahasa banyak cara dan

metode yang dapat dilakukan guru dalam memberikan materi pembelajaran di TK

yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia Tk tanpa harus memarahi dan

memaksa. Oleh karena itu dalam usaha melayani anak TK yang mengalami

masalah kesulitan berbahasa, peranan bimbingan konseling dalam hal ini amatlah

penting dilakukan untuk mereka agar anak dapat belajar dengan baik dan

(15)

4

mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, dapat beradaptasi dengan stimulus

baru atau lingkungan pada umumnya dan menyiapkan perkembangan mental,

sosial anak untuk masuk kelembaga pendidikan selanjutnya.

Pada usia taman kanak-kanak anak belum menyadari secara penuh bahwa

ia bermasalah. Permasalahan yang dihadapi anak kadangkala bersumber dari diri

anak sendiri. Permasalahan anak-anak adalah suatu yang mengganggu kehidupan

anak, yang timbul karena ketidakselarasan pada perkembangan (Suyadi 2010:9).

Menurut UU NO.23 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 Tentang perlindungan

anak,”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan

bakat.”Oleh karena itu, Bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan

(integral) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah (Munandar : 1993

dalam htt:/karya boy. Blogspot.Com/BK di TK, 8 Februari 2014).

Sebab bimbingan dan konseling merupakan sarana pengamatan dan

komunikasi intensif antara guru, orang tua dan murid, agar segala perkembangan

psikologi anak (mulai dari minat, bakat, perilaku hingga hubungan kesehariannya

dengan semua orang di sekolah) dan kendala-kendala yang timbul secara

akademis dan kepribadian anak bisa di olah, dipertajam dan di arahkan secara

dini dengan lebih baik dan tepat. Sehingga untuk mengatasi permasalahan anak di

atas Play terapi (terapi bermain) adalah salah satu solusi yang akan di berikan.

Play terapi adalah belajar sambil bermain dengan pemaduan kegiatan bimbingan

kedalam kegiatan belajar di TK secara keseluruhan, dan dilaksanakan sebagai

suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberikan

(16)

5

memberikan kesempatan kepada anak untuk menyatakan suatu pendapat,

mengungkapkan pikiran, perasaan keinginan dan sikap. Kemampuan berbicara

anak dapat dilihat saat anak menjawab pertanyaan, menanggapi pendapat

temannya saat kegiatan berlangsung.

Bagaimana anak menyusun kalimat dengan benar dan bagaimana cara

mengucapkannya itupun dapat dilihat saat anak berbicara. Dalam berkomunikasi,

bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa

seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social

skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa.

Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang

lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga

orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar

anak dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat membangun

hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah

satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara,

kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.

Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun

tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup

komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur

tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang,

demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk mempelajari

(17)

6

Dengan menerapkan kegiatan Play Terapi, membantu anak kesulitan

berbahasa untuk dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik tanpa

hambatan apapun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mencoba

mengadakan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Perkembangan Bahasa

Anak Melalui Bimbingan Konseling Teknik Play Terapi di TK Karunia

Kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka beberapa masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

1.Siswa sulit dalam mengungkapkan pendapat ketika belajar

2.Siswa sulit bercerita atau berbicara di depan kelas

3.Siswa sulit membaca do´a di depan kelas

4.Menarik diri dari teman-teman atau suka menyendiri

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu Penggunaan Play

Terapi untuk meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak di TK Karunia

kecamatan Medan Johor T.A 2014/2015

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah: “Apakah Pelaksanaan Bimbingan konseling Teknik Play

Terapi Dapat Meningkatkan Bahasa Anak di TK Swasta Karunia Kecamatan

(18)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui perkembangan bahasa

anak di TK sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan Play

Terapi yang terintegrasi dengan pembelajaran di TK Swasta Karunia Kecamatan

Medan Johor T.A 2014/2015”

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan melalui Play Terapi yang dilaksanakan guru

bimbingan konseling dapat membantu perkembangan bahasa anak di TK.

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan informasi kepada guru dalam membantu meningkatkan

bahasa anak di TK sesuai dengan tahap perkembangannya

b. Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar dengan menerapkan kegiatan Play Terapi untuk

perkembangan bahasa anak sehingga kegiatan belajar mengajar di TK dapat

terlaksana dengan baik.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pegetahuan dan keterampilan

penelitian dalam menerapkan kegiatan Play terapi di Taman kanak-kanak

(19)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

Pelaksanaan bimbingan konseling teknik play terapi dapat meningkatkan

perkembangan Bahasa anak di TK.

1. Terjadi peningkatan perkembangan bahasa anak di TK Karunia tahun

ajaran 2014/2015 dari siklus I sampai dengan siklus II setelah

dilaksanakan bimbingan konseling teknik play terapi. Dengan nilai

rata-rata siklus I sebesar 61,6 (50 % peningkatan perkembangan bahasa anak)

Dan pada siklus II sebesar 84,1 ( 83,3 % peningkatan perkembangan

bahasa anak ). Hasil ini telah mencapai indikator penelitian perkembangan

bahasa anak yaitu 80 % peningkatan perkembangan bahsa anak.

2. Terjadi peningkatan perkembangan bahasa anak pada kegiatan belajar di

kelas dengan menggunakan teknik play terapi mulai dari siklus I yaitu:

a. Kemampuan menyebutkan dan menceritakan perbedaan gambar

sebanyak 2 anak skala nilai baik meningkat menjadi 2 anak dengan

skala nilai baik dan I anak dengan skala nilai sangat baik

b. Mentaati peraturan permainan sebanyak 2 anak dengan skala nilai baik

meningkat menjadi 4 anak dengan skala nilai baik

c. Mencari dan menyebutkan nama-nama benda sebanyak 2 anak dengan

skala nilai baik dan I anak dengan skala nilai sangat baik, meningkat

meenjadi 4 anak dengan skala nilai baik

(20)

88

d. Mencari gambar binatang dan menirukan suara/gerakannya sebanyak 2

anak dengan skala nilai baik dan I anak dengan skala nilai sangat baik,

meningkat menjadi 4 anak dengan skala nilai baik dan 1 anak dengan

skala nilai sangat baik

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran kepada

pihak-pihak terkait:

1. Diharapkan kepada guru-guru TK Karunia untuk menggunakan metode

bimbingan konseling teknik play terapi dalam proses kegiatan belajar

mengajar di TK khusus nya terhadap anak yang mengalami kesulitaan

berbahasa, karena teknik play terapi dapat membantu meningkatkan

perkembangan bahasa anak.

2. Bagi guru, untuk dapat meningkatkan metode pengajarannya dengan

menggunakan teknik play terapi sehingga dapat membantu anak yang

mengalami masalah pada perkembangannya

3. Bagi sekolah, penyediaan saran dan prasarana berupa media dan fasilitas

belajar anak perlu di prioritasnya karena hal tersebutsangat penting untuk

membantu kelancaran dan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar

4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan penelitian yang sama harus

menyediakan alat dan media yang lengkap agar hasil penelitian mudah

(21)

89

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Delphie, Bandi. 2009. Layanan Perilaku Anak Hiperaktif. Sleman: PT Intan Sejati Klaten

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi mata Pelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal. Jakarta: Balitbang. http://www.karyaboy.Blogsport.com/tag/BK di TK, diakses 14 april 2014.

http//www.munandar.karya boy.blogspot.com/1993/BK di TK, diakses 8 februari 2014.

http://www.syaodih.wordpress.com/2004/Bimbingan Di Taman Kanak-Kanak, di diakses 10 februari 2014.

http://wastadarma.Gunadarma.ac.id/2014/Defenisi Terapi Bermain, diakses 23- maret 2014.

http://www.google.co.id/layanan BK di Taman Kanak-kanak, diakses 9 maret- 2014.

http://www.google.co.id/masalah anak di Taman Kanak-kanak, diakses 17 - februari 2014.

Jamaris, Martini. 2005. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta

Jeffree. 1994. Let Me Play. Jakarta: Erlangga

Solihuddin. 2000. Berbagi Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Erlangga.

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta: Depdiknas. Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Depok: Pedagogio.

Gambar

Gambar 1 : Skema Penelitian Pelaksanaan Tindakan kelas.................................26

Referensi

Dokumen terkait

Dengan terjawabnya pertanyaan penelitian yang merupakan uraian dari rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja pada pembelajaran berbasis

Teman – teman seperjuangan kami, khususnya mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro Angkatan 2001, yang telah banyak membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.. Begitu

Kehidupan yang berada di lingkungan tempat penelitian masih banyak rumah lansia yang tidak sesuai dengan keamanan lansia misalnya teras rumah banyak anak tangga

Dalam pandangan marxist theory revolusi hanya akan terjadi pada sebuah.. 9

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Sebelas dimulai jam 09.00 Wita, kami yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelenggarakan Acara Penjelasan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kualitas pelayanan akademik terhadap prestasi belajar akuntansi,

Pada saat siklus I dalam proses pembelajaran membaca pemahaman, pada saat pendahuluan seluruh siswa mengikuti tahapan prabaca dengan seksama, dan kondisi kelas pun

Besides the expectation that SARI surveillance can determine the distribution of cases and types of seasonal infl uenza circulating in Indonesia, the surveillance is also