PERBE DAAN HAS I L BELAJAR SISWA MENGG UNAK AN MODEL PE MBEL AJARAN KOO PERATIF TI PE ST AD
DENG AN JI GSAW PADA S UB MATE RI SISTE M INDRA MANUSIA KELAS XI IPA SMA KARTIKA
1-2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh :
Rut Kartini NIM 4113141071
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat, kasih dan karuniaNya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Jigsaw pada Submateri Sistem Indra Manusia Kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
vi
Teristimewa penulis berterima kasih kepada Ayahanda terkasih Muji Sembiring dan Ibunda tercinta Butet Br. Ginting yang telah mencurahkan kasih, doa, dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis juga berterima kasih kepada adik Rut Kartika Sari Dewi atas kasih, doa, dan dukungannya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bibi Mariana Ginting dan bibi Marlena Sembiring atas doa dan dukungan baik moril maupun materil.
Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman Biologi Dik B 2011, terkhusus kepada Kristin, Rika, Sarina, Tina, Lesma, Loly, Febri, dan Maria, KK Deo Gratias, dan seluruh teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis juga berterima kasih kepada Pdt. Joyce Ester Natalia Munthe, SP, M.Min dan Team Celebration Creative Ministry Gereja Kemenangan Iman Indonesia atas kasih, doa, dan dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis,
Rut Kartini
vii
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif 7
2.1.2 Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif 8
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 8 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 10
2.1.5 Hasil Belajar 12
2.1.6 Materi Pelajaran 13
2.1.6.1 Sistem Indra pada Manusia 13
2.2 Kerangka Konseptual 22
2.3 Hipotesis 22
2.3.1 Hipotesis Penelitian 23
2.3.2 Hipotesis Statistik 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 24
3.2 Populasi dan Sampel 24
3.3 Variabel Penelitian 24
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 24
3.5 Instrumen Penelitian 25
3.5.1 Validitas Soal 26
3.5.2 Reabilitas Soal 26
3.5.3 Tingkat Kesukaran Soal 28
3.5.4 Daya Beda Soal 28
viii
3.7 Uji Persyaratan Data 30
3.7.1 Uji Normalitas 30
3.7.2 Uji Homogenitas 31
3.8 Analisis Data Hasil Penelitian 31
3.8.1 Analisis Nilai Hasil Belajar 32
3.8.2 Menentukan Skor Perkembangan Individu dan Skor Kelompok 32
3.8.3 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 32
3.8.4 Uji Hipotesis 33
3.9 Diagram Alir Proses Penelitian 34
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian 35
4.1.1 Data Nilai Post-test 35
4.2 Uji Prasyarat Analisis Data 36
4.2.1 Uji Normalitas 36
4.2.2 Uji Homogenitas 36
4.3 Pengujian Hipotesis 37
4.4 Pembahasan 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 42
5.2 Saran 42
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 8
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw 10
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal 25
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 27
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 28
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 29
Tabel 3.6 Perhitungan Skor Perkembangan 32
Tabel 4. 1 Nilai Post-test Kelas STAD dan Jigsaw 35
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas post-test Kelas STAD dan Jigsaw 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data 37
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw 11
Gambar 2.2 Saraf Peraba pada Kulit 14
Gambar 2.3 Daerah Rasa pada Lidah Manusia 15
Gambar 2.4 Reseptor Indra Pembau 16
Gambar 2.5 Penampang Bola Mata Manusia 18
Gambar 2.6 Struktur Telinga Manusia 20
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Penelitian 34
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Biologi merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern.
Mata pelajaran biologi merupakan sarana berfikir ilmiah yang diperlukan untuk
mengembangkan cara berfikir siswa, sehingga guru harus mengembangkan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa (Utomo & Primiani, 2009).
Permasalahan yang berkaitan dengan pelajaran biologi di sekolah-sekolah saat ini
adalah masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.
Rendahnya hasil belajar tersebut dikarenakan siswa mengalami kesulitan belajar.
Menurut Cimer (2011) kesulitan belajar dipengaruhi oleh sifat topik
pembelajaran, gaya guru mengajar biologi (penggunaan metode pembelajaran),
kebiasaan belajar siswa, perasaan negatif siswa terhadap topik pembelajaran, dan
kurangnya sumber daya.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi biologi
siswa kelas XI SMA Kartika 1-2 Medan diketahui bahwa metode pembelajaran
yang sering digunakan adalah ceramah dan sebagian guru sudah menggunakan
motode pembelajaran praktek. Namun, hasil belajar siswa bidang studi biologi
masih kurang memuaskan karena ditinjau dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang ditetapkan sekolah yaitu 7,8 masih terdapat siswa yang belum
mencapai nilai KKM tersebut dengan nilai rata-rata siswa yang belum mencapai
KKM adalah 6,8 (Komunikasi pribadi, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa
metode pembelajaran yang dilakukan belum mampu memberikan hasil yang
memuaskan. Adapun beberapa hal yang menyebabkannya adalah guru
mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa banyak yang
kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru, siswa cenderung
bosan karena guru terlalu lama berdiri di depan kelas, konsentrasi siswa kurang
terfokus pada pembelajaran, siswa tidak mempunyai keberanian untuk
mengutarakan pendapat sehingga siswa cenderung menjadi pasif ketika proses
2
sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran terjadi satu arah dan membuat
siswa menjadi bosan belajar.
Rendahnya hasil belajar biologi juga terjadi di SMAN 1 Lubuk Pakam
dengan hasil belajar siswa selama tiga tahun terakhir yaitu nilai rata-rata tahun
2008/2009 adalah 6,3, tahun 2008/2009 adalah 6,5, dan tahun 2009/2010 adalah
6,5 (Supini & Manurung, 2010). Di SMAN 10 Pekanbaru banyak siswa yang
remedial bahkan ada yang sampai tiga kali remedial karena nilai ulangan biologi
mereka tidak mencapai KKM (Agusminarti & Elfis, 2012). Di SMPN 4 Madiun
nilai rata-rata ulangan harian biologi kelas VIII A hanya mencapai 52,5 di bawah
standar ketuntasan belajar mengajar (SKBM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu
nilai 70 (Perwitasari & Sulistyarsi, 2009).
Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga semua siswa dapat aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Menurut Muldayanti (2013) agar hasil belajar yang
dicapai siswa dapat maksimal dan siswa dapat belajar lebih aktif dan
menyenangkan maka diperlukan metode pembelajaran baru. Pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik siswa dibandingkan dengan
model pembelajaran reguler (Muraya & Kimamo, 2011) dan dapat membuat
kemajuan besar para siswa ke arah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku
yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas mereka
dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan (Isjoni, 2009). Dengan
demikian, model pembelajaran ini dapat dijadikan pilihan untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD), siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari
4-5 orang siswa secara heterogen. Siswa pada setiap kelompok bekerja sama
membahas topik yang diberikan guru. Model pembelajaran ini baik digunakan
agar siswa dapat lebih memahami secara rinci materi yang diajarkan kepadanya
(Istarani, 2011).
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dibentuk menjadi
3
untuk mempelajari materi tertentu yang berbeda dengan teman sekelompoknya.
Kemudian siswa bertemu dengan anggota-anggota dari kelompok lain yang
mempelajari materi yang sama dengannya untuk didiskusikan. Setelah materi
dikuasai siswa kembali ke kelompok asalnya dan menjelaskan pada satu
kelompoknya sehingga dapat memahami materi yang ditugaskan guru. Model
pembelajaran ini membuat siswa menjadi percaya diri (Isjoni, 2011), siswa
mampu bekerja sama dengan orang lain dan mendapatkan bantuan, mampu
memberi informasi pada orang lain, dan mampu mengajari orang lain (Lewis,
2012).
Berdasarkan penelitian Harahap (2013) diketahui bahwa hasil belajar
kognitif siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata post-test siswa yang
diajar dengan model kooperatif tipe STAD yaitu 82,98 dan siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvensional yaitu 78,40. Muldayanti (2013) juga
menyatakan hal yang sama yaitu rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
Menurut Supini dan Manurung (2010) hasil belajar biologi siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi yaitu 80,92
daripada hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
tradisional yaitu 77,46. Model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif dalam
merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar biologi di tingkat SMA
dalam rangka peningkatan kualitas dan proses belajar siswa. Selain itu, model
pembelajaran ini dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan mengubah
perilaku negatif siswa ke arah yang lebih baik (Handoyo, 2009).
Menurut Anisyah (2013) nilai rata-rata hasil belajar biologi siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
materi pokok sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1
Panyabungan tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 73,42 sedangkan pada jigsaw
4
menunjukkan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dibandingkan STAD.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD dengan Jigsaw pada Submateri Sistem Indra
Manusia Kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di muka, maka peneliti
mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar biologi siswa SMA Kartika 1-2 Medan masih kurang
memuaskan karena ditinjau dari nilai KKM yang ditetapkan sekolah
yaitu 7,8 masih terdapat siswa yang belum mencapai nilai KKM tersebut
dengan nilai rata-rata siswa yang belum mencapai KKM adalah 6,8.
b. Guru sering menyajikan materi pembelajaran dengan metode ceramah,
guru mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga siswa
banyak yang kurang memahami materi pembelajaran yang disampaikan
guru.
c. Siswa cenderung pasif dalam proses belajar mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta
kemampuan penulis, maka masalah dibatasi pada:
1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan jigsaw.
2. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan.
3. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan
pada submateri sistem indra pada manusia.
4. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa pada ranah
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada submateri sistem indra
manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran
2014/2015?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada submateri sistem indra
manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran
2014/2015?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan jigsaw
pada submateri sistem indra manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2
Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada submateri sistem indra
manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran
2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada submateri sistem indra
manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran
2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan jigsaw
pada submateri sistem indra manusia kelas XI IPA SMA Kartika 1-2
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Memberikan pengalaman belajar bagi siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan jigsaw.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru biologi untuk meningkatkan
kreativitas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan jigsaw.
3. Sebagai referensi bagi pembaca untuk melakukan penelitian berikutnya
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada submateri sistem indra manusia kelas XI IPA SMA
Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 adalah Mean ± S
(79,083 ± 6,542).
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw pada submateri sistem indra manusia kelas XI IPA SMA
Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 adalah Mean ± S
(84,279 ± 5,416).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan jigsaw pada submateri sistem indra manusia kelas XI IPA
SMA Kartika 1-2 Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan:
1. Bagi guru biologi agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada submateri sistem indra manusia untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi peneliti atau guru yang ingin menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD sebaiknya model pembelajaran ini dikombinasikan
dengan model pembelajaran lain agar mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
3. Kepada mahasiswa atau peneliti lain yang ingin melakukan penelitian ini
agar melakukan penelitian pada sekolah-sekolah lain dengan pokok
bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan studi perbandingan guru dalam
xii
DAFTAR PUSTAKA
Agusminarti dan Elfis, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 10 Pekanbaru Tahun Ajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan, 3(6): 140-146.
Agustina, F., (Komunikasi Pribadi dengan Guru Biologi SMA Kartika 1-2 Medan, 10 Februari 2015).
Awal, R., dan Masparingga, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Nurul Falah Pekanbaru. Jurnal Pendidikan, 4(1): 54-62.
Anisyah, (2013), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Tipe STAD pada Materi Pokok Sistem Reproduksi di SMA Negeri 1 Panyabungan Kab. Mandailing Natal Tahun Pembelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Cimer, A., (2012), What Makes Biology Learning Difficult and Effective:
Students’ Views. Academic Journals, 7(3): 61-71.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar-Mengajar, Asdi Mahasatya, Jakarta.
Fauziah, N., Masykuri, M., dan Agung, N., (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) dan Peta Konsep (Concept Mapping) Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia,
2(2):132-139.
Firman, Y., (2015), http://www.academia.edu/4452161/ Alat_Indera_Pada_
Manusia_Beserta_Fungsi_dan_Bagian_Bagiannya (diakses tanggal 1 April 2015)
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Handoyo, B., (2009), Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw di SMP Negeri 1 Jiwan Tahun 2008/2009. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(2): 3-12.
xiii
pada Konsep Ekosistem di MTSN Model Banda Aceh. Jurnal Pendidikan,
4(2): 57-76.
Hariyatmi, Eli, H., dan Djumadi, (2007), Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2004/2005 Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan STAD (Students Teams Achievement Division). Jurnal Pendidikan Biologi FKIP UMS, 17(1): 17-32.
Hidayah, B., dan Buditjahjanto, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)Terhadap Hasil Belajar Siswa dengan Kreativitas Berbeda pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio. Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, 2(2): 677-683, http://ejournal.unesa.ac.id (diakses tanggal 10 Juni 2015).
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Isjoni, H., (2011), Cooperatif Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung. Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Jihad, A., dan Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yogyakarta.
Karmana, O., (2008), Biologi untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Lewis, R., (2012), The Effects of Jigsaw Learning on Students’ Attitudes in a Vietnamese Higher Education Classroom. International Journal of Higher Education, 1(2): 9-20.
Muldayanti, (2013), Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari
Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 2(1): 12-17.
Muraya, D. N., dan Kimamo, G., (2011), Effects of Cooperatif Learning Approach on Biology Mean Achievement Scores of Secondary School Student’s in Machakos District, Kenya. Academic Journals, 6(12): 726-745.
Nisa, K., Ngurah, A., dan Susilawati, (2013), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, TGT, dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 26 Semarang. Seminar Nasional: 1-7.
xiv
Nurjanah, S., Suratno, dan Sulifah, A., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran STAD dengan Metode Praktikum terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purwoharjo-Banyuwangi Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan, 3(1): 1-14.
Perwitasari, A. H., dan Sulistyarsi, A., (2009), Mengoptimalkan Kegiatan Praktikum dengan Permainan Kartu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(2): 54-72.
Prawirohartono, S., dan Hidayati, S., (2007), Sains Biologi SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta.
Putrama, R. S., (2013), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV/ A SD Negeri 08 Kepahiang. Jurnal T-TEQIP, 1(1): 81-86.
Saguni, F., (2010), Perbedaan antara Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw dengan Metode Problem Based Learning terhadap Hubungan Interpersonal. Jurnal PendidikanINSAN, 12(2): 73-80.
Saleh, A. R., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Teknik Mind Mapping terhadap Kreativitas Siswa Kelas XI IPA
SMA Se-Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional
Biologi-IPA: 302-305.
Sidiq, Y., Puguh, K., dan Bowo, S., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran INSTAD Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal BIO-PEDAGOGI, 1(1):54-62.
Sinaga, E., dan Silitonga, M., (2011), Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.
Subyakto, (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan STAD (Student Teams Achievements Division) Terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Wilayah Ngawi Timur, Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sudjana, (2009), Metoda Stastika, Tarsito, Bandung.
xv
Supini dan Manurung, B., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Peta Pikiran terhadap Hasil Belajar Sistem Regulasi di SMAN 1 Lubuk Pakam. Jurnal Pendidikan Biologi, 1(2): 118-125.
Tim Kreatif Biologi, (2009), Biologi SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Utomo, N. C., dan Primiani, C. N., (2009), Perbandingan Metode Cooperatif Learning Tipe Jigsaw dengan Tipe STAD terhadap Prestasi Belajar
Biologi Kelas VIII MTsN Kembangsawit. Jurnal Pendidikan MIPA, 1(1):
3-11.