PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH SERTA MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH SWASTA SUB RAYON 26
DI KECAMATAN AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
SAFRIDA HANUM DAMANIK NIM. 8136132048
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Safrida Hanum Damanik, Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Dan Supervisi Akademik Kepala Madrasah Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sub Rayon 26 di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. Tesis. Medan: Prodi Administrasi Pendidikan Program PascaSarjana. Unimed, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan :(1) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru; (2) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru; (3) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru; (4) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru; (5) Pengaruh Langsung Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat,: (1) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru dengan ρ41=0,299; (2) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi dengan ρ31 = 0,287; (3) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru dengan ρ42=0,289; (4) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru dengan ρ32 = 0,351; (5) Pengaruh Langsung Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru dengan ρ43 = 0,330.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Supervisi Akademik Kepala Madrasah, Motivasi Berprestasi Guru, Kinerja Guru.
ii ABSTRACT
Safrida Hanum Damanik, Influences Perception Of Leadership, Supervise The Academic Headmaster, And Motivate Achievement To Performance Of Teacher In Sub Rayon 26 Subdistrict Of Asahan. Thesis Medan: Education Of Program : Education Administration Program The Pasca Master. Unimed 2016.
This researche aim to know and description : (1) Direct influences perception of headmaster leadership to teacher performance; (2) Direct influences perception of headmaster leadership to motivation achievement; (3) Direct influence supervise the school supervisor to teacher performance; (4) Direct influence supervise the school supervisor to motivation achievement; (5) Direct influences motivate achievement to teacher performance.
This researche aim to know and description : (1) Direct influences perception of headmaster leadership to teacher performance with ρ41=0,299; (2) Direct influences perception of headmaster leadership to motivation achievement with ρ31 = 0,287 ; (3) Direct influence supervise the school supervisor to teacher performance with ρ42=0,289 ; (4) Direct influence supervise the school supervisor to motivation achievement with ρ32 = 0,351; (5) Direct influences motivate achievement to teacher performance with ρ43 = 0,330 .
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas karunianya peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh Persepsi Kepemimpinan, Supervisi Akademik Kepala Madrasah Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sub Rayon 26 Di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak baik moril maupun material, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Rasa terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
A. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd atas tempat yang telah disediakan untuk peneliti mengikuti perkuliahan pada Program PascaSarjana.
B. Direktur PascaSarjana Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd atas dukungan dan suasana kondusif di PascaSarjana
C. Pembimbing I Bapak Dr. Darwin M.Pd, dan Pembimbing II Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S. PSI yang telah mengarahkan peneliti dalam pembuatan tesis ini. D. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd, Prof. Dr. Zainuddin. M. Pd, Dr. Arif Rahman,
M.Pd selaku penguji pada sidang tesis.
E. Semua dosen PascaSarjana UNIMED yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di PascaSarjana UNIMED.
F. Ayahanda tercinta H. Khairul B. Damanik (Alm) dan Ibunda tercinta Hj. Nurmalinda Lubis yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan pembuatan tesis ini G. Suami tersayang dr. Muhammad Hafiz yang telah memberikan semangat dalam studi
di PascaSarjana Unimed.
I. Anak-anakku tercinta Putri Hafizha, Yusril Avicenna Haffiz, Haikal Pamungkas Haffiz, yang sangat kusayangi sebagai tempat curahan yang menyemangati aku dalam studi ini.
J. Seluruh Kepala Sekolah dan guru-guru Mts Swasta Sub Rayon 26 di aek kuasan kabupaten asahan yang telah memberikan support agar tesis ini selesai
K. Bapak Ka.Kamenag Kabupaten asahan DR. H. Syafi’i M.A yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.
L. Pihak lain yang turut membantu yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Medan Februari 2016 Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak……… i
Kata Pengantar... iii
Daftar Isi... v
Daftar Tabel………. x
Daftar Gambar………. ix
Daftar Lampiran……….. xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... ... ... ... 12
1.3 Batasan Masalah... 12
1.4 Rumusan Masalah ... 13
1.5 Tujuan Penelitian ... 13
1.6 Manfaat Penelitian ... 14
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoretis ... 15
2.1.1 Kinerja Guru... 15
2.2 Persepsi Kepemimpinan ... 21
2.2.1 Persepsi ... 21
2.2.2 Kepemimpinan ... ... 22
2.2.3 Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... . 32
2.3. Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 36
2.3.1 Pengertian Supervisi ... 36
2.3.2 Tujuan Supervisi... 38
2.3.3 Prinsip Supervisi... 40
2.3.4 Fungsi Supervisi... 43
2.3.5 Peranan Supervisi... 45
2.3.6 Pendekatan Supervisi... 46
2.3.7 Pengertian Supervisi Akademik ... .. 48
2.4 Motivasi Berprestasi Guru... 52
2.5 Hasil Penelitian Yang Relevan ... ... 58
2.6.1 Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap
Kinerja Guru... 60
2.6.2 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah... 61
2.6.3 Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru.... 62
2.6.4 Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi... 62
2.6.5 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi... 63
2.7 Pengujian Hipotesis... 64
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 66
3.2.1.Populasi ... . 66
3.2.2.Sampel ... 66
3.3 Metode Dan Rancangan Penelitian ... 67
3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 68
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 69
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.5.2 Instrumen Penelitian ... 70
3.5.3 Instrumen Kinerja Guru ... 71
3.5.4 Instrumen Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... ... 71
3.5.5 Instrumen Motivasi Berprestasi ... 71
3.6. Uji Coba Instrumen ... 72
3.6.1.Validitas ... 72
3.6.2. Reliabilitas ... 73
3.7. Teknik Analisis Data Penelitian ... 75
3.7.1. Uji Deskripsi Data ... 75
1. Mean ... 76
2. Median ... 76
3. Modus ... 76
5. Uji Persyaratan analisis ... 77
6. Uji Normalitas ... 78
7. Uji Linearitas... 79
8. Uji Korelasi... ... 79
9. Uji Hipotesis Penelitian... 79
10. Hipotesis statistik... ... 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 85
4.1.1 Data Persepsi Kepemimpinan ... ... 86
4.1.2 Data Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... ... 87
4.1.3 Motivasi Berprestasi ... ... 89
4.1.4 Kinerja Guru ... ... 90
4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ... 92
4.2.1 Tingkat Kecenderungan Persepsi Kepemimpinan... 92
4.2.2 Tingkat Kecenderungan Supervisi Akademik ... 92
4.2.3 Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... 93
4.2.4 Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru ... 94
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis ... 95
4.3.1 Uji Linearitas Dan Keberartian Regresi X3 dan X1... 95
4.3.2 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X3 dan X2 ... 96
4.3.3 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X1... 97
4.3.4 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X2... 98
4.3.5 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X3 ... 99
4.4 Uji Normalitas ... ... 100
4.5 Uji Homogenitas ... 101
4.6 Pengujian Hipotesis ... 102
4.7 Temuan Penelitian ... 105
4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 107
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 115
5.2 Implikasi ... 116
5.3 Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
DAFTAR TABEL
No Halaman
3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 65
3.2 Banyaknya Jumlah Guru Sub Rayon 26... 66
3.3 Skala Likert ... 70
3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru ... 71
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah 71 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Madrasah .... ... 71
3.7 Kisi- Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi ... 71
3.8 Tabel Kriteria Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi………… 74
3.9 Tabel Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian………….. 77
4.1 Ringkasan deskripsi data ... 85
4.2 Distribusi Frekuensi data Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 86
4.3 Distribusi Frekuensi Data Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 87
4.4 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Berprestasi……… 89
4.5 Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru ... 90
4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 92
4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 93
4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi ... 93
[image:13.612.69.550.73.720.2]4.10 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X1 ... 95
4.11 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X2……….... 96
4.12 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X1……….... 97
4.13 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X2………….. 98
4.14 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X3…………. . 99
4.15 Rangkuman Analisi Uji Normalitas Variabel Penelitian…….. 100
4.16 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi, Analisi Jalur Antara
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Paradigma Penelitian ... 64
2. Kontalasi Antar Variabel Penelitian ... 68
3.2 Gambar Diagram Jalur Penelitian ... 80
4.1 Histogram Variabel Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah .... 87
4.2 Histogram Variabel Supervisi Pengawas Madrasah ... 88
4.3 Histogram Variabel Motivasi Berprestasi ... 90
4.4 Histogram Variabel Kinerja Guru ... 91
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Instrumen Penelitian……….. 124
2. Data Uji Coba……… 126
3. Validitas Dan Reabilitas……… 141
4. Data Induk Penelitian………. 156
5. Perhitungan Distribusi Frekuensi……….. 159
6. Tingkat Kecenderungan……… 165
7. Uji Normalitas………... 169
8. Uji Kelinieran………. 178
9. Perhitungan Pengaruh Langsung Dan Pengaruh Tidak Langsung……….. 196
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU No.20, 2003 pasal
3).
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional ini sangat jelas peranan guru
sangat esensial dan vital. Sebagai salah satu komponen dalam proses belajar
mengajar (PBM), guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran dalam merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam
meningkatkan proses belajar mengajar. Di tangan para guru terletak kemungkinan
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah, serta di
tangan mereka pula bergantungnya masa depan karir peserta didik yang menjadi
tumpuan para orang tua. Maka diharapkan melalui proses ini peserta didik
mempunyai sejumlah kepandaian dan kecakapan tentang sesuatu yang dapat
membentuk kematangan pribadinya.
Namun, apabila kita melihat realitas yang terjadi ternyata kualitas guru
pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja dipertanyakan, baik
dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa cetak baik harian maupun
mingguan memuat berita tentang guru. Ironisnya, berita-berita tersebut banyak
yang cenderung melecehkan posisi guru, baik yang sifatnya menyangkut
kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang sifatnya sangat pribadi,
sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tidak mampu membela diri. Masyarakat
kadang-kadang mencemoohkan dan menuding guru tidak berkompeten, tidak
berkualitas dan sebagainya, manakala putra-putrinya tidak bisa menyelesaikan
persoalan yang ia hadapi sendiri atau memiliki kemampuan tidak sesuai dengan
harapannya.
Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia
melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan
mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Agar peningkatan mutu pendidikan
dapat berhasil, maka peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal,
terutama mutu gurunya.
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional tidak semata-mata
hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan
maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi, namun perlu juga
memperhatikan guru dari segi yang lain, seperti peningkatan disiplin, pemberian
motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang
layak dengan keprofesionalannya sehingga memungkinkan guru menjadi puas
dalam bekerja sebagai pendidik.
Timpe mendefinisikan kinerja sebagai penilaian tingkat kerja yang
dikerjakan dengan jelas, Timpe (1993: 17). Sementara oleh Fremont, Kast dan
dengan kesanggupan dan motivasi. Kesanggupan adalah kemampuan untuk
berbuat dan teknik-teknik yang sesuai, sehingga dapat memberikan indikasi
sejauh mana kemungkinan pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan motivasi
merupakan keinginan untuk melakukan hal-hal yang direncanakan sesuai dengan
kemampuan.
Kinerja guru juga merupakan implementasi dari rencana (planning) yang
telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik.
Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan,kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana sekolah
menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi
sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga ditunjukan
oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk menuju kegiatan untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa
memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan
berbagai rencana, penetapan tujuan sehinnga mereka juga akan turut terlibat dan
bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Nur (1999:23) banyak elemen masyarakat menuding guru tidak
kompeten dan malas. Kalangan bisnis dan industrialis pun memprotes para guru
karena hasil didik mereka tidak bermanfaat. Apa yang disebutkan Nur (1999) di
atas, tidak selamanya benar sebab perlu dipandang dari beberapa sisi selain faktor
guru saja, termasuk dari penguasaan manajemen kepala sekolah khususnya dari
kacamata kecerdasan emosional dan pengetahuan supervisi kepala sekolah.
Tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
eksternal. Faktor internal adalah perangkat pribadi seorang guru baik secara fisik
maupun psikis, sedangkan faktor ekstemal adalah seluruh lingkungan yang ada di
sekitar guru tersebut. Menurut Arikunto (1990:243) faktor internal terdiri dari
sikap berkomunikasi, kemampuan manajemen, minat dan keinginan, inteligensi,
intelektual, motivasi, dorongan dan kepribadian, jati diri. Faktor eksternal terdiri
dari sarana dan prasarana, insentif atau gaji, suasana kerja dan lingkungan kerja.
Mangkunegara (2007:115) lebih lanjut menjelaskan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja lebih khusus adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation). Faktor kemampuan terdiri dari pengetahuan dan
keterampilan, sedangkan motivasi merupakan suatu sikap terhadap situasi kerja.
Harian Kompas terbitan 6 Oktober 2009 (dalam Wardana, 2013:99)
menyatakan fakta lain di lapangan, yakni guru yang tersertifikasi belum
menunjukkan kinerja yang baik. Ada guru yang mengalami penurunan kinerja
setelah mereka mendapat sertifikasi. Peningkatan kinerja guru yang sudah
sertifikasi masih belum memuaskan. Motivasi kerja yang tinggi justru ditunjukkan
oleh guru-guru yang belum mengikuti sertifikasi dengan harapan segera dapat
disertifikasi. Guru-guru yang sudah lulus sertifikasi umumnya tidak menunjukkan
kemajuan, baik dari sisi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial. Guru
hanya aktif menjelang sertifikasi, tetapi setelah dinyatakan lulus, kualitas mereka
justru semakin menurun.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari
tahun 2015, tentang adanya indikasi rendahnya kinerja guru MTs Sub Rayon 26
Kecamatan Aek Kuasan di Kabupaten Asahan, terlihat bahwa persiapan guru
belum tertata dengan baik, keinginan yang rendah dari guru untuk melaksanakan
pembelajaran yang variatif demikian juga dalam pemanfaatan dari media dan
sumber belajar sehingga menghadapi ujian nasional timbul perasaan resah baik
dari dalam diri siswa maupun guru.
Kenyataan di atas menimbulkan pertanyaan, apakah memang rendah
kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Aek Kuasan, idealnya RPP yang ada di
madrasah bervariasi pengembangannya dan mempunyai karakteristik tertentu
untuk setiap guru, namun kenyataannya semua RPP dan semua perangkat masih
belum sempurna, padahal diharapkan guru-guru madrasah swasta di Aek Kuasan
memiliki kinerja yang tinggi agar siswa-siswi lulusan dapat memperoleh nilai
yang tinggi dan harapan lulusan dapat di terima di sekolah unggulan. Terdapat
banyak jawaban atas pertanyaan itu, yang biasa dijadikan alasan guru untuk
menutupi semua kekurangan itu antara lain : kurangnya perhatian kepala
madrasah serta tidak adil dalam memberikan tugas, kesejahteraan, dan
penghargaan yang tidak memadai serta masih banyak alasan lain barangkali bisa
diterima secara teoritis.
Berbagai upaya dapat diberikan untuk membantu guru dalam
meningkatkan kinerjanya, salah satunya adalah melalui supervisi pendidikan.
Secara umum berfungsi untuk memelihara, merawat dan menstimulasi
peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru. Untuk itu peran dari kepala
madrasah adalah melaksanakan supervisi pembelajaran terhadap guru-gurunya.
Selain itu kepemimpinan kepala madrasah merupakan salah satu faktor penting
dalam organisasi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu
(2003:125) yang mengatakan bahwa kepemimpianan merupakan motor penggerak
dari pada sumber dan alat-alat tersedia bagi suatu organisasi.
Kinerja guru juga merupakan implementasi dari rencana (planning) yang
telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik.
Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan,kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana sekolah
menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi
sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga ditunjukan
oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk menuju kegiatan untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa
memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan
berbagai rencana, penetapan tujuan sehinnga mereka juga akan turut terlibat dan
bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.
Motivasi perlu dipelihara dan dipupuk, agar dalam pelaksanaannya
seseorang dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan sehingga motivasi
tersebut terus maju dan berkembang serta bekerja dengan baik untuk mencapai
hasil yang maksimal. Demikian pula motivasi berprestasi merupakan refleksi dari
keinginan serta harapan untuk mencapai hasil yang berhubungan dengan
pekerjaan melalui cara-cara yang ditempuh guru untuk menghasilkan kinerja yang
baik.
Menurut Arikunto (1990:2) kualitas guru dapat dilihat dari 3 indikator,
yaitu kemampuan umum, persepsi terhadap profesi guru, dan sikap sebagai guru.
kualitas pendidikan adalah kemampuan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar di kelas, disini fungsi guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar,
tetapi beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor), dan guru belajar
(learning teacher). Secara ideal guru yang diharapkan adalah guru yang memiliki
keberdayaan untuk mampu mewujudkan kinerja dalam melaksanakan fungsi dan
perannya secara profesional. Perwujudan tersebut terutama tercermin melalui
keunggulannya dalam mengajar, hubungan dengan siswa, hubungan dengan
sesama guru, hubungan dengan pihak lain, sikap dan keterampilan profesionalnya.
Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan
dalam setiap upaya peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu dituntut kemampuan
guru mengelola proses belajar mengajar dengan baik, terutama dalam
menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga siswa
mampu mengembangkan kreatifitas dan minatnya dalam belajar. Ardansyah
(2011:2) belum optimalnya kinerja guru dibuktikan dengan dilakukannya secara
rutin supervisi ke setiap sekolah, diberikannya kesempatan yang cukup luas bagi
guru yang akan studi lanjut, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para
guru, seminar dan sebagainya.
Silaban (2009:5) menyatakan fenomena yang dihadapi secara umum yang
menjadi permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari
rendahnya mutu guru diantaranya adalah kualitas dan kompetensi guru yang
belum memenuhi standar nasional pendidikan. Berdasarkan hasil tes kompetensi
guru yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah yang bekerjasama dengan pusat penilaian
hanya mencapai 42,25%. Angka ini masih relatif jauh di bawah standar nilai
kompetensi minimal yang diharapkan 75%. Masih banyak guru yang mengajar
tidak sesuai dengan bidang keahliannya dan masih rendahnya kesejahteraan guru.
Munawaroh (2011:2) menemukan bahwa belum optimalnya kinerja guru
dalam melaksanakan tugas pokoknya terlihat dari kurangnya persiapan guru
dalam kegitan belajar mengajar, penggunaan metode yang kurang tepat dan
kurang bervariasi, kurang mampu menggunakan media pembelajaran yang ada,
kurang efektif dalam memanfaatkan waktu pembelajaran, kurang mampu
memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan bahkan kurang
menguasai bahan pengajaran sehingga kegiatan belajar mengajar kurang berjalan
dengan maksimal dan menarik.
Menurut Sutermeister dalam Riduwan (2010: 356), faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru diantaranya latihan dan pengalaman kerja,
pendidikan, sikap kepribadian, organisasi, para pemimpin, kondisi sosial,
kebutuhan individu, kondisi fisik tempat bekerja, kemampuan, motivasi kerja, dan
sebagainya. Mulyasa (2012:69) menyatakan sedikitnya tujuh indikator yang
menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya
mengajar (teaching), yaitu rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran,
kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, rendahnya kemampuan melakukan
dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research),
rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmen profesi,
serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.
Gibson dalam Barus (2011:2) menyatakan ada 3 faktor yang
latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi
seseorang; 2) faktor psikologis yaitu persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi
dan kepuasan kerja; dan 3) faktor organisasi yaitu struktur organisasi, desain
pekerjaan, kepemimpinan, dan sistem penghargaan. Armstrong dan Baron dalam
Wibowo (2010: 74–75) mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja
guru, yaitu : 1) Personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan,
kompetensi yang dimiliki , motivasi dan komitmen individu; 2) Leadership factor,
ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukungan yang dilakukan
manajer dan team leader; 3) Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan
yang diberikan oleh rekan sekerja; 4) System factors, ditunjukkan oleh adanya
sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi; dan 5) Contextual/situational
factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan
internal dan eksternal.
Menurut Simanjuntak dalam Harahap (2009:1) bahwa kinerja guru
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kepemimpinan, hubungan
kerja, kemampuan dan ketrampilan, motivasi, sikap, etos kerja, struktur
organisasi, teknologi dan peralatan atau fasilitas kerja dan kondisi kerja.
Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu 1)
Kepemimpinan ; 2) Supervisi ; 3) Kepuasan Kerja; 4) Motivasi Kerja; 5) Stres; 6)
Suasana Kerja dan sebagainya. Dari sekian banyak faktor tersebut penulis tertarik
meneliti lebih jauh tentang kepemimpinan, supervisi pengawas sekolah dan
motivasi kerja guru.
1) Kepemimpinan kepala madrasah memiliki pengaruh yang besar terhadap
kinerja guru, karena pemimpin dapat memimpin dengan efektif atau
sebaliknya kurang efektif, dapat motivasi dan mampu memahami keinginan
guru. Siagian (1997:150) mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan dan ketrampilan mempengaruhi perilaku orang lain. Ambarita
(2010:33) menyatakan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah menjadi
pemicu yang sangat penting dalam manajemen sekolah, sehingga menjadikan
suasana pembelajaran dapat dilaksanakan secara profesional dan senantiasa
berada pada standar yang dipersyaratkan. Kepala sekolah adalah pemimpin
tertinggi dalam suatu sekolah harus mampu memberikan solusi dalam
berbagai persoalan yang dihadapi guru, hal ini tergantung bagaimana kepala
sekolah memimpin dan model kepemimpinan yang bagaimana digunakannya.
Mulyasa (2005: 98) mengatakan bahwa dalam paradigma baru manajemen
pendidikan kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai
edukator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator
(EMASLIM).
2) Alasan penetapan variabel pengaruh supervisi. Dalam pelaksanaan proses
pendidikan, guru banyak menemukan kendala, sehingga membutuhkan bantuan
dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui supervisi
pendidikan. Mantja dalam Sulaiman (2013:3) mendefinisikan supervisi sebagai
kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar
mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh
supervisi, yaitu perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.
TK/SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK merupakan tenaga kependidikan
yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional guru.
Kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun
supervisor manajerial. Sebagai supervisor akademik, kepala sekolah berkewajiban
untuk membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat meningkatkan
mutu proses pembelajaran. Peranan kepala madrasah hendaknya menjadi
konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dalam
kepribadian yang baik sehingga kelak dapat membangun dirinya sendiri, keluarga
dan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi berprestasi
guru merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan hasil yang optimal,
semakin tinggi motivasi berprestasi yang terdapat pada guru, maka diharapkan
sungguh-sungguh melakukan aktivitasnya dalam usaha mencapai hasil kerja yang
optimal tersebut. Robbin (2003 : 104) Robbin (2003:104) mendefenisikan
motivasi adalah kemauan untuk menggunakan usaha tingkat tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha untuk memenuhi beberapa
bentuk kebutuhan individu.
Beranjak dari permasalahan diatas peneliti menyimpulkan bahwa betapa
penting sekali masalah kinerja guru untuk diteliti, karena itu peneliti tertarik untuk
meneliti Pengaruh Persepsi Tentang Kepemimpinan Dan Supervisi Akademik
Kepala Madrasah, Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja guru
Madrasah Tsanawiyah Swasta di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan
1.2Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, maka dapat
diidentifikasi berbagai masalah antara lain : 1) Apakah persepsi kepemimpinan
kepala madrasah mempengaruhi kinerja guru; 2) Apakah supervisi akademik
kepala madrasah mempengaruhi kinerja guru; 3) Apakah motivasi berprestasi
guru mempengaruhi kinerja guru; 4) Apakah komunikasi mempengaruhi kinerja
guru; 5) Bagaimana iklim kerja mempengaruhi kinerja guru; 6) Apakah etos kerja
mempengaruhi kinerja guru; 7) Apakah struktur organisasi mempengaruhi kinerja
guru; 8) Apakah kondisi kerja mempengaruhi kinerja guru.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta keterbatasan waktu, keuangan,
tempat dan metodologi penelitian maka peneliti membatasi penelitian ini hanya
berkaitan dengan Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah, Supervisi Akademik
Kepala Madrasah, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Madrasah
Swasta Sub Rayon 26 di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap
motivasi berprestasi guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?
2. Apakah persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap
3. Apakah supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?
4. Apakah supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap kinerja
guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?
5. Apakah motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru di
Madrasah Sub Rayon 26 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kepemimpinan kepala madrasah, supervisi akademik kepala madrasah, dan motivasi berprestasi
terhadap kinerja guru madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek Kuasan
kabupaten asahan.
1. Mengetahui persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap
motivasi berprestasi guru di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten
Asahan.
2. Mengetahui persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap
kinerja guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten
Asahan.
3. Mengetahui supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap
motivasi berprestasi guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan
Kabupaten Asahan.
4. Mengetahui supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap kinerja
guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.
5. Mengetahui motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis:
Mendapatkan penguatan terhadap teori tentang kinerja guru yang dipengaruhi
oleh persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah, supervisi akademik kepala
madrasah dengan motivasi berprestasi guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di sub
rayon 26 kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan.
Manfaat Praktis:
1. Bagi Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sub Rayon 26 Kecamatan
Aek Kuasan Kabupaten Asahan dapat menerapkan kebijakan tentang kinerja
guru.
2. Bagi guru di lingkungan Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sub Rayon 26
Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan maupun sekolah lainnya dapat
sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja guru.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bandingan untuk melakukan penelitian lebih
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan analisa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh langsung positif persepsi kepemimpinan kepala
madrasah terhadap motivasi berprestasi artinya, dengan adanya
peningkatan persepsi kepemimpinan kepala madrasah akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan motivasi berprestasi guru madrasah swasta di sub
rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.
2. Terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala madrasah
terhadap motivasi berprestasi artinya, dengan adanya supervisi akademik
dari kepala madrasah akan mengakibatkan terjadinya peningkatan motivasi
berprestasi guru madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan
kabupaten asahan.
3. Terdapat pengaruh langsung positif persepsi kepemimpinan kepala
madrasah terhadap kinerja guru artinya, dengan adanya peningkatan
persepsi kepemimpinan kepala madrasah akan meningkatkan kinerja guru
madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.
4. Terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala madrasah
terhadap kinerja guru artinya, dengan adanya supervisi akademik dari
kepala madrasah akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru
madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.
5. Terdapat pengaruh langsung positif motivasi berprestasi terhadap kinerja
terjadinya peningkatan kinerja guru-guru madrasah swasta di sub rayon 26
kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian diantaranya :
1. Implikasi persepsi kepemimpinan kepala madrasah terhadap motivasi
berprestasi.
Dengan terwujudnya persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah terhadap
motivasi berprestasi, maka jika ingin meningkatkan motivasi berprestasi terlebih
dahulu perlu meningkatkan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala
madrasah. Aspek-aspek motivasi berprestasi yang akan meningkat meliputi: 1)
Berfokus pada visi, misi dan tujuan sekolah, 2) Berminat pada pekerjaan/tugas
yang menantang, 3) Sabar menyelesaikan tugas-tugas/pekerjaan, 4) Bertanggung
jawab, 5) Memilih pekerjaan dengan resiko sedang, 6) Kreatif, 7) Inovatif.
Sedangkan aspek-aspek persepsi kepemimpinan kepala madrasah yang perlu
ditingkatkan antara lain: 1) Struktur tugas/inisiasi, 2) Struktur
Hubungan/Konsiderasi.
2. Implikasi supervisi akademik kepala madrasah terhadap motivasi
berprestasi.
Dengan terwujudnya supervisi akademik kepala madrasah terhadap motivasi
kepala madrasah yang meliputi aspek-aspek kepengawasan meliputi: 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Hasil.
3. Implikasi persepsi kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru.
Dengan terwujudnya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru, maka
guru madrasah kinerja guru yang meliputi aspek-aspek kinerja guru meliputi: 1)
Perencanaan pengajaran, 2) Pelaksanaan pengajaran, 3) Penilaian hasil belajar.
5.3Saran
Berdasarkan uraian di atas dapai disimpulkan dari implikasi hasil penelitian
maka diberikan beberapa saran antara lain :
1. Kepala madrasah harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam kepemimpinannya melalui perilaku stimulasi intelektualnya dengan
memahami tugas profesionalnya, tugas inovatifnya, pengembangan ide,
paham terhadap tipe kepemimpinan dengan senantiasa berusaha untuk
mengedepankan kejujuran dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
2. Para guru hendaknya memiliki kepekaan yang tinggi dan membuka diri
terhadap perubahan kemajuan yang terjadi dalam pendidikan.
3. Para peneliti yang tertarik dalam bidang kajian penelitian ini, agar
mengadakan penelitian dengan melibatkan variabel prediktor dan
responden lain, yang diduga memiliki hubungan dan sumbangan terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Agustiar., Shofia Amin., dan E. Edward. 2005. Pengaruh Praktek Kepemimpinan,
Pengembangan Pegawai dan Persepsi Peran Terhadap Kinerja Penyidik PPNS Hak Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Se-Sumatera. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 2 (10):215-234.
Ambarita, B. 2010.Manajemen dalam Gamitan Pendidikan.Alfabeta. Bandung.
__________. 2012. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Alfabeta.Bandung.
Ambarita, B. dan P. Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi.
Alfabeta. Bandung.
Ambarita, B. dan W. Pangaribuan. 2013. Kemampuan Membaca dan Sikap
Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Ambarita, B., P. Siburian., B. Situmorang dan S. Purba. 2014. Perilaku
Organisasi. Alfabeta. Bandung.
Ametembun, N.A. 2007Supervisi Pendidikan Suatu Pendekatan Sumber Daya
Insani.Suri Bandung.Bandung
Armstrong, Michael. 2006. Human Resource Management Practice.: Cambridge
University Press. Philadelphia.
Ardansyah, M. 2013. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah
dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru MAN Tanjung Morawa.
(online).
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23743-.Ardansyah.pdf
Arikunto, S. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
---. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
_________. 2007. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Barus, M. 2011. Hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. (online).
http://digilib.unimed.ac.id/public/ UNIMED-Article-23969-Mulana.pdf
Carudin. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah
terhadapKinerja Guru. INVOTEC, Vol.VII (2) 131–144.
Darmayanti, N.P., I.W. Bagia dan I.W. Suwendra. 2014. Pengaruh Kompetensi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Gianyar. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 : 1-10.
Dharma, Surya. 2009. Manajemen Kinerja-Falsafah Teori dan Penerapannya.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Dikmenum. Depdiknas. Jakarta.
Eman.2001.Gayakepemimpinan.http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=8&
submit.y=9&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname= %2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497006-694-produktivitas-chapter2.pdf
Gunawan, G.P. 2012.Kontribusi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dan Tingkat Kematangan Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMA Negeri Di Kabupaten Gianyar. Tesis.
Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Hamzah B Uno. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Hanafi, M.M. 1997. Manajemen. Cetakan Pertama, UPP AMP
YKPN,Yogyakarta.
Harahap, A.S. 2009. Hubungan Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Kemampuan Berkomunikasi Dengan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padangsidimpuan. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Terobosan Baru
dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Ae-Ruzz Media. Jogjakarta.
Kartono, K. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu ?. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Magdalena. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah
Minggu Komisi Anak Gereja Kristen Indonesia Gunung Sahari. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Pasca Sarjana Departemen Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Maisah. 2013. Manajemen Pendidikan. Gaung Persada Press Group. Jakarta.
Mangkunegara, A.P. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit
Mantja, Willem. 2000. Bahan Ajar : Model Pembinaan / Supervisi Pengajaran.
Malang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Melita, I. 2010. Pengaruh Kemampuan Kognitif Guru, Supervisi, dan Sarana
Prasarana terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 11 Padang. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Andalas. Padang.
Mukhtar dan Iskandar. 2013. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Gaung
Persada Press Group. Jakarta.
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mulyasa, E. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara. Jakarta.
Munawaroh. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA
Negeri Se-Kabupaten Pati.Tesis. Universitas Negeri Semarang.
Nurchasanah. 2012. Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Motivasi Berprestasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. JMP, Vol. 1(3). 295-312.
Oliva, Peter F. 1984. Supervision for Today”s Schools.Longman.New York &
London.
Purnama, N. 2005.Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep dan Strategi
Keefektifan. Edisi Khusus JSB On Human Resources. Hal.115-129.
Purwanto, M.N. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Rahmawati, Ade. 2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa ditinjau dari Pola
Asuh.Medan: USU(http://www.library.usu.id/download/fd/06009830/pdf)
diakses pada tanggal 10 Desember 2007.
Riduwan.2010, Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian, Alfabeta,Bandung.
Rivai, V. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo
Persada.Jakarta.
Rivai, V dan J. Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Romani, A. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja
terhadap Motivasi Berprestasi Guru SD. Educational Management, Vol.
1(2): 108-111.
Ruswandi, A. 2011, Pengaruh Supervisi Akademik Oleh Pengawas Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional di Provinsi Lampung. Tesis. Program Studi Ilmu Administrasi. Kekhususan Ilmu Administrasi dan Kebijakan Pendidikan. Universitas Indonesia, Jakarta.
Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Pendidikan. Alfabeta.
Bandung
________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Alfabeta.
Bandung.
________. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Alfabeta. Bandung.
________. 2012a. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.Bandung.
________. 2012b. Administrasi Kependidikan Kontemporer.Alfabeta. Bandung.
________. 2013a. Human Capital.Kepemimpinan Visioner dan Beberapa
Kebijakan Pendidikan (dalam Seminar Nasional).Alfabeta. Bandung.
________. 2013b. Memahami Organisasi Pendidikan.Budaya dan Reinventing
Organisasi Pendidikan.Alfabeta. Bandung.
Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan : Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Salpudin. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kinerja Guru
Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan (Penelitian pada SMP di
Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka).(online).
http://www.unigal.ac.id/ejurnal/download/PENGARUH_KEPEMIMPINA N_TRANSFORMASIONAL__DAN_KINE_SALPUDIN_82321112111_ Universitas_Galuh.pdf.
Saudah. 2010. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Etos
Kerja dan Kinerja Guru di Yayasan Asy-Syafi’iyah Karangasem Kabupaten Tegal. Tesis. Program Pascasarjana, Magister Psikologi Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Cirebon.
Siagian, P.S. 1997.Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Gunung Agung.
Silaban, S.M. 2009. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Di SMK Negeri Kabupaten Htunbang Hasundutan.Tesis.Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Sugiharti, E. 2012.Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Konsep Diri
dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa di SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka.Tesis. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon/
Sukmawati, M. dan A.M.H. Basuki.2009. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
SMA Muhammadiyah 3 Tangerang.
Suparlan, 2006.Guru sebagai Profesi. Hikayat Publishing. Yogyakarta.
Team FISIP. UT. 2005. Kepemimpinan. Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional.Jakarta.
Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja
Persada. Jakarta.
Tim Ditjen Binbaga Islam Depag. 2001. Modul dan Model Pelatihan Pengawas
Pendais, Departemen Agama RI. Jakarta.
Usman, H. 2013. Manajemen. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta
Wardana D.S. 2013. Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru yang sudah
Disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol.1 (1) : 97-107.
Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Rajawali Pers. Jakarta.
Widodo, J. 2008. Kepemimpinan Pendidikan Transaksional dan
Transformasional di SMK Non Teknik. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 3(1) : 123-138.
Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Cetakan kedua. Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.
Jakarta.
Yuniarsih, T, dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung.
Yusmadi., J. Idris dan N. Usman. 2012. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan pada