• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH SERTA MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SUB RAYON 26 DI KECAMATAN AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH SERTA MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SUB RAYON 26 DI KECAMATAN AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH SERTA MOTIVASI

BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH SWASTA SUB RAYON 26

DI KECAMATAN AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

SAFRIDA HANUM DAMANIK NIM. 8136132048

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Safrida Hanum Damanik, Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Dan Supervisi Akademik Kepala Madrasah Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sub Rayon 26 di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. Tesis. Medan: Prodi Administrasi Pendidikan Program PascaSarjana. Unimed, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan :(1) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru; (2) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru; (3) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru; (4) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru; (5) Pengaruh Langsung Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat,: (1) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru dengan ρ41=0,299; (2) Pengaruh Langsung Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi dengan ρ31 = 0,287; (3) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru dengan ρ42=0,289; (4) Pengaruh Langsung Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru dengan ρ32 = 0,351; (5) Pengaruh Langsung Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru dengan ρ43 = 0,330.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Supervisi Akademik Kepala Madrasah, Motivasi Berprestasi Guru, Kinerja Guru.

(6)

ii ABSTRACT

Safrida Hanum Damanik, Influences Perception Of Leadership, Supervise The Academic Headmaster, And Motivate Achievement To Performance Of Teacher In Sub Rayon 26 Subdistrict Of Asahan. Thesis Medan: Education Of Program : Education Administration Program The Pasca Master. Unimed 2016.

This researche aim to know and description : (1) Direct influences perception of headmaster leadership to teacher performance; (2) Direct influences perception of headmaster leadership to motivation achievement; (3) Direct influence supervise the school supervisor to teacher performance; (4) Direct influence supervise the school supervisor to motivation achievement; (5) Direct influences motivate achievement to teacher performance.

This researche aim to know and description : (1) Direct influences perception of headmaster leadership to teacher performance with ρ41=0,299; (2) Direct influences perception of headmaster leadership to motivation achievement with ρ31 = 0,287 ; (3) Direct influence supervise the school supervisor to teacher performance with ρ42=0,289 ; (4) Direct influence supervise the school supervisor to motivation achievement with ρ32 = 0,351; (5) Direct influences motivate achievement to teacher performance with ρ43 = 0,330 .

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT karena atas karunianya peneliti dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh Persepsi Kepemimpinan, Supervisi Akademik Kepala Madrasah Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sub Rayon 26 Di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak baik moril maupun material, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Rasa terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

A. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd atas tempat yang telah disediakan untuk peneliti mengikuti perkuliahan pada Program PascaSarjana.

B. Direktur PascaSarjana Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd atas dukungan dan suasana kondusif di PascaSarjana

C. Pembimbing I Bapak Dr. Darwin M.Pd, dan Pembimbing II Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S. PSI yang telah mengarahkan peneliti dalam pembuatan tesis ini. D. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd, Prof. Dr. Zainuddin. M. Pd, Dr. Arif Rahman,

M.Pd selaku penguji pada sidang tesis.

E. Semua dosen PascaSarjana UNIMED yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di PascaSarjana UNIMED.

F. Ayahanda tercinta H. Khairul B. Damanik (Alm) dan Ibunda tercinta Hj. Nurmalinda Lubis yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan pembuatan tesis ini G. Suami tersayang dr. Muhammad Hafiz yang telah memberikan semangat dalam studi

di PascaSarjana Unimed.

(8)

I. Anak-anakku tercinta Putri Hafizha, Yusril Avicenna Haffiz, Haikal Pamungkas Haffiz, yang sangat kusayangi sebagai tempat curahan yang menyemangati aku dalam studi ini.

J. Seluruh Kepala Sekolah dan guru-guru Mts Swasta Sub Rayon 26 di aek kuasan kabupaten asahan yang telah memberikan support agar tesis ini selesai

K. Bapak Ka.Kamenag Kabupaten asahan DR. H. Syafi’i M.A yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.

L. Pihak lain yang turut membantu yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Medan Februari 2016 Peneliti

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak……… i

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel………. x

Daftar Gambar………. ix

Daftar Lampiran……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... ... ... ... 12

1.3 Batasan Masalah... 12

1.4 Rumusan Masalah ... 13

1.5 Tujuan Penelitian ... 13

1.6 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoretis ... 15

2.1.1 Kinerja Guru... 15

2.2 Persepsi Kepemimpinan ... 21

2.2.1 Persepsi ... 21

2.2.2 Kepemimpinan ... ... 22

2.2.3 Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... . 32

2.3. Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 36

2.3.1 Pengertian Supervisi ... 36

2.3.2 Tujuan Supervisi... 38

2.3.3 Prinsip Supervisi... 40

2.3.4 Fungsi Supervisi... 43

2.3.5 Peranan Supervisi... 45

2.3.6 Pendekatan Supervisi... 46

2.3.7 Pengertian Supervisi Akademik ... .. 48

2.4 Motivasi Berprestasi Guru... 52

2.5 Hasil Penelitian Yang Relevan ... ... 58

(10)

2.6.1 Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap

Kinerja Guru... 60

2.6.2 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah... 61

2.6.3 Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru.... 62

2.6.4 Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi... 62

2.6.5 Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi... 63

2.7 Pengujian Hipotesis... 64

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 66

3.2.1.Populasi ... . 66

3.2.2.Sampel ... 66

3.3 Metode Dan Rancangan Penelitian ... 67

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 68

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 69

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 69

3.5.2 Instrumen Penelitian ... 70

3.5.3 Instrumen Kinerja Guru ... 71

3.5.4 Instrumen Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... ... 71

3.5.5 Instrumen Motivasi Berprestasi ... 71

3.6. Uji Coba Instrumen ... 72

3.6.1.Validitas ... 72

3.6.2. Reliabilitas ... 73

3.7. Teknik Analisis Data Penelitian ... 75

3.7.1. Uji Deskripsi Data ... 75

1. Mean ... 76

2. Median ... 76

3. Modus ... 76

(11)

5. Uji Persyaratan analisis ... 77

6. Uji Normalitas ... 78

7. Uji Linearitas... 79

8. Uji Korelasi... ... 79

9. Uji Hipotesis Penelitian... 79

10. Hipotesis statistik... ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 85

4.1.1 Data Persepsi Kepemimpinan ... ... 86

4.1.2 Data Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... ... 87

4.1.3 Motivasi Berprestasi ... ... 89

4.1.4 Kinerja Guru ... ... 90

4.2 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... ... 92

4.2.1 Tingkat Kecenderungan Persepsi Kepemimpinan... 92

4.2.2 Tingkat Kecenderungan Supervisi Akademik ... 92

4.2.3 Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... 93

4.2.4 Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru ... 94

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis ... 95

4.3.1 Uji Linearitas Dan Keberartian Regresi X3 dan X1... 95

4.3.2 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X3 dan X2 ... 96

4.3.3 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X1... 97

4.3.4 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X2... 98

4.3.5 Uji Linearitas dan Keberartian Regresi X4 dan X3 ... 99

4.4 Uji Normalitas ... ... 100

4.5 Uji Homogenitas ... 101

4.6 Pengujian Hipotesis ... 102

4.7 Temuan Penelitian ... 105

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

(12)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 115

5.2 Implikasi ... 116

5.3 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(13)

DAFTAR TABEL

No Halaman

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 65

3.2 Banyaknya Jumlah Guru Sub Rayon 26... 66

3.3 Skala Likert ... 70

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru ... 71

3.5 Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah 71 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Madrasah .... ... 71

3.7 Kisi- Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi ... 71

3.8 Tabel Kriteria Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi………… 74

3.9 Tabel Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian………….. 77

4.1 Ringkasan deskripsi data ... 85

4.2 Distribusi Frekuensi data Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 86

4.3 Distribusi Frekuensi Data Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 87

4.4 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Berprestasi……… 89

4.5 Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru ... 90

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 92

4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Supervisi Akademik Kepala Madrasah ... 93

4.8 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Berprestasi ... 93

[image:13.612.69.550.73.720.2]
(14)

4.10 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X1 ... 95

4.11 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X2……….... 96

4.12 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X1……….... 97

4.13 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X2………….. 98

4.14 Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X3…………. . 99

4.15 Rangkuman Analisi Uji Normalitas Variabel Penelitian…….. 100

4.16 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi, Analisi Jalur Antara

(15)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Paradigma Penelitian ... 64

2. Kontalasi Antar Variabel Penelitian ... 68

3.2 Gambar Diagram Jalur Penelitian ... 80

4.1 Histogram Variabel Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah .... 87

4.2 Histogram Variabel Supervisi Pengawas Madrasah ... 88

4.3 Histogram Variabel Motivasi Berprestasi ... 90

4.4 Histogram Variabel Kinerja Guru ... 91

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Instrumen Penelitian……….. 124

2. Data Uji Coba……… 126

3. Validitas Dan Reabilitas……… 141

4. Data Induk Penelitian………. 156

5. Perhitungan Distribusi Frekuensi……….. 159

6. Tingkat Kecenderungan……… 165

7. Uji Normalitas………... 169

8. Uji Kelinieran………. 178

9. Perhitungan Pengaruh Langsung Dan Pengaruh Tidak Langsung……….. 196

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab (UU No.20, 2003 pasal

3).

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional ini sangat jelas peranan guru

sangat esensial dan vital. Sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

mengajar (PBM), guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran dalam merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi

pembelajaran. Guru memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam

meningkatkan proses belajar mengajar. Di tangan para guru terletak kemungkinan

berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah, serta di

tangan mereka pula bergantungnya masa depan karir peserta didik yang menjadi

tumpuan para orang tua. Maka diharapkan melalui proses ini peserta didik

mempunyai sejumlah kepandaian dan kecakapan tentang sesuatu yang dapat

membentuk kematangan pribadinya.

Namun, apabila kita melihat realitas yang terjadi ternyata kualitas guru

pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja dipertanyakan, baik

(18)

dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa cetak baik harian maupun

mingguan memuat berita tentang guru. Ironisnya, berita-berita tersebut banyak

yang cenderung melecehkan posisi guru, baik yang sifatnya menyangkut

kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang sifatnya sangat pribadi,

sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tidak mampu membela diri. Masyarakat

kadang-kadang mencemoohkan dan menuding guru tidak berkompeten, tidak

berkualitas dan sebagainya, manakala putra-putrinya tidak bisa menyelesaikan

persoalan yang ia hadapi sendiri atau memiliki kemampuan tidak sesuai dengan

harapannya.

Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia

melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan

mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Agar peningkatan mutu pendidikan

dapat berhasil, maka peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal,

terutama mutu gurunya.

Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional tidak semata-mata

hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan

maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi, namun perlu juga

memperhatikan guru dari segi yang lain, seperti peningkatan disiplin, pemberian

motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang

layak dengan keprofesionalannya sehingga memungkinkan guru menjadi puas

dalam bekerja sebagai pendidik.

Timpe mendefinisikan kinerja sebagai penilaian tingkat kerja yang

dikerjakan dengan jelas, Timpe (1993: 17). Sementara oleh Fremont, Kast dan

(19)

dengan kesanggupan dan motivasi. Kesanggupan adalah kemampuan untuk

berbuat dan teknik-teknik yang sesuai, sehingga dapat memberikan indikasi

sejauh mana kemungkinan pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan motivasi

merupakan keinginan untuk melakukan hal-hal yang direncanakan sesuai dengan

kemampuan.

Kinerja guru juga merupakan implementasi dari rencana (planning) yang

telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan,kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana sekolah

menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi

sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga ditunjukan

oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk menuju kegiatan untuk

mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa

memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan

berbagai rencana, penetapan tujuan sehinnga mereka juga akan turut terlibat dan

bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Nur (1999:23) banyak elemen masyarakat menuding guru tidak

kompeten dan malas. Kalangan bisnis dan industrialis pun memprotes para guru

karena hasil didik mereka tidak bermanfaat. Apa yang disebutkan Nur (1999) di

atas, tidak selamanya benar sebab perlu dipandang dari beberapa sisi selain faktor

guru saja, termasuk dari penguasaan manajemen kepala sekolah khususnya dari

kacamata kecerdasan emosional dan pengetahuan supervisi kepala sekolah.

Tinggi rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

(20)

eksternal. Faktor internal adalah perangkat pribadi seorang guru baik secara fisik

maupun psikis, sedangkan faktor ekstemal adalah seluruh lingkungan yang ada di

sekitar guru tersebut. Menurut Arikunto (1990:243) faktor internal terdiri dari

sikap berkomunikasi, kemampuan manajemen, minat dan keinginan, inteligensi,

intelektual, motivasi, dorongan dan kepribadian, jati diri. Faktor eksternal terdiri

dari sarana dan prasarana, insentif atau gaji, suasana kerja dan lingkungan kerja.

Mangkunegara (2007:115) lebih lanjut menjelaskan bahwa faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja lebih khusus adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor

motivasi (motivation). Faktor kemampuan terdiri dari pengetahuan dan

keterampilan, sedangkan motivasi merupakan suatu sikap terhadap situasi kerja.

Harian Kompas terbitan 6 Oktober 2009 (dalam Wardana, 2013:99)

menyatakan fakta lain di lapangan, yakni guru yang tersertifikasi belum

menunjukkan kinerja yang baik. Ada guru yang mengalami penurunan kinerja

setelah mereka mendapat sertifikasi. Peningkatan kinerja guru yang sudah

sertifikasi masih belum memuaskan. Motivasi kerja yang tinggi justru ditunjukkan

oleh guru-guru yang belum mengikuti sertifikasi dengan harapan segera dapat

disertifikasi. Guru-guru yang sudah lulus sertifikasi umumnya tidak menunjukkan

kemajuan, baik dari sisi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial. Guru

hanya aktif menjelang sertifikasi, tetapi setelah dinyatakan lulus, kualitas mereka

justru semakin menurun.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari

tahun 2015, tentang adanya indikasi rendahnya kinerja guru MTs Sub Rayon 26

Kecamatan Aek Kuasan di Kabupaten Asahan, terlihat bahwa persiapan guru

(21)

belum tertata dengan baik, keinginan yang rendah dari guru untuk melaksanakan

pembelajaran yang variatif demikian juga dalam pemanfaatan dari media dan

sumber belajar sehingga menghadapi ujian nasional timbul perasaan resah baik

dari dalam diri siswa maupun guru.

Kenyataan di atas menimbulkan pertanyaan, apakah memang rendah

kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Aek Kuasan, idealnya RPP yang ada di

madrasah bervariasi pengembangannya dan mempunyai karakteristik tertentu

untuk setiap guru, namun kenyataannya semua RPP dan semua perangkat masih

belum sempurna, padahal diharapkan guru-guru madrasah swasta di Aek Kuasan

memiliki kinerja yang tinggi agar siswa-siswi lulusan dapat memperoleh nilai

yang tinggi dan harapan lulusan dapat di terima di sekolah unggulan. Terdapat

banyak jawaban atas pertanyaan itu, yang biasa dijadikan alasan guru untuk

menutupi semua kekurangan itu antara lain : kurangnya perhatian kepala

madrasah serta tidak adil dalam memberikan tugas, kesejahteraan, dan

penghargaan yang tidak memadai serta masih banyak alasan lain barangkali bisa

diterima secara teoritis.

Berbagai upaya dapat diberikan untuk membantu guru dalam

meningkatkan kinerjanya, salah satunya adalah melalui supervisi pendidikan.

Secara umum berfungsi untuk memelihara, merawat dan menstimulasi

peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru. Untuk itu peran dari kepala

madrasah adalah melaksanakan supervisi pembelajaran terhadap guru-gurunya.

Selain itu kepemimpinan kepala madrasah merupakan salah satu faktor penting

dalam organisasi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu

(22)

(2003:125) yang mengatakan bahwa kepemimpianan merupakan motor penggerak

dari pada sumber dan alat-alat tersedia bagi suatu organisasi.

Kinerja guru juga merupakan implementasi dari rencana (planning) yang

telah disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan,kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana sekolah

menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi

sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja. Kinerja guru juga ditunjukan

oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk menuju kegiatan untuk

mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa

memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan

berbagai rencana, penetapan tujuan sehinnga mereka juga akan turut terlibat dan

bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.

Motivasi perlu dipelihara dan dipupuk, agar dalam pelaksanaannya

seseorang dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan sehingga motivasi

tersebut terus maju dan berkembang serta bekerja dengan baik untuk mencapai

hasil yang maksimal. Demikian pula motivasi berprestasi merupakan refleksi dari

keinginan serta harapan untuk mencapai hasil yang berhubungan dengan

pekerjaan melalui cara-cara yang ditempuh guru untuk menghasilkan kinerja yang

baik.

Menurut Arikunto (1990:2) kualitas guru dapat dilihat dari 3 indikator,

yaitu kemampuan umum, persepsi terhadap profesi guru, dan sikap sebagai guru.

(23)

kualitas pendidikan adalah kemampuan guru dalam mengelola proses belajar

mengajar di kelas, disini fungsi guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar,

tetapi beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor), dan guru belajar

(learning teacher). Secara ideal guru yang diharapkan adalah guru yang memiliki

keberdayaan untuk mampu mewujudkan kinerja dalam melaksanakan fungsi dan

perannya secara profesional. Perwujudan tersebut terutama tercermin melalui

keunggulannya dalam mengajar, hubungan dengan siswa, hubungan dengan

sesama guru, hubungan dengan pihak lain, sikap dan keterampilan profesionalnya.

Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

dalam setiap upaya peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu dituntut kemampuan

guru mengelola proses belajar mengajar dengan baik, terutama dalam

menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga siswa

mampu mengembangkan kreatifitas dan minatnya dalam belajar. Ardansyah

(2011:2) belum optimalnya kinerja guru dibuktikan dengan dilakukannya secara

rutin supervisi ke setiap sekolah, diberikannya kesempatan yang cukup luas bagi

guru yang akan studi lanjut, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para

guru, seminar dan sebagainya.

Silaban (2009:5) menyatakan fenomena yang dihadapi secara umum yang

menjadi permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari

rendahnya mutu guru diantaranya adalah kualitas dan kompetensi guru yang

belum memenuhi standar nasional pendidikan. Berdasarkan hasil tes kompetensi

guru yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah yang bekerjasama dengan pusat penilaian

(24)

hanya mencapai 42,25%. Angka ini masih relatif jauh di bawah standar nilai

kompetensi minimal yang diharapkan 75%. Masih banyak guru yang mengajar

tidak sesuai dengan bidang keahliannya dan masih rendahnya kesejahteraan guru.

Munawaroh (2011:2) menemukan bahwa belum optimalnya kinerja guru

dalam melaksanakan tugas pokoknya terlihat dari kurangnya persiapan guru

dalam kegitan belajar mengajar, penggunaan metode yang kurang tepat dan

kurang bervariasi, kurang mampu menggunakan media pembelajaran yang ada,

kurang efektif dalam memanfaatkan waktu pembelajaran, kurang mampu

memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan bahkan kurang

menguasai bahan pengajaran sehingga kegiatan belajar mengajar kurang berjalan

dengan maksimal dan menarik.

Menurut Sutermeister dalam Riduwan (2010: 356), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru diantaranya latihan dan pengalaman kerja,

pendidikan, sikap kepribadian, organisasi, para pemimpin, kondisi sosial,

kebutuhan individu, kondisi fisik tempat bekerja, kemampuan, motivasi kerja, dan

sebagainya. Mulyasa (2012:69) menyatakan sedikitnya tujuh indikator yang

menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya

mengajar (teaching), yaitu rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran,

kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, rendahnya kemampuan melakukan

dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmen profesi,

serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.

Gibson dalam Barus (2011:2) menyatakan ada 3 faktor yang

(25)

latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi

seseorang; 2) faktor psikologis yaitu persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi

dan kepuasan kerja; dan 3) faktor organisasi yaitu struktur organisasi, desain

pekerjaan, kepemimpinan, dan sistem penghargaan. Armstrong dan Baron dalam

Wibowo (2010: 74–75) mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja

guru, yaitu : 1) Personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan,

kompetensi yang dimiliki , motivasi dan komitmen individu; 2) Leadership factor,

ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukungan yang dilakukan

manajer dan team leader; 3) Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan

yang diberikan oleh rekan sekerja; 4) System factors, ditunjukkan oleh adanya

sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi; dan 5) Contextual/situational

factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan

internal dan eksternal.

Menurut Simanjuntak dalam Harahap (2009:1) bahwa kinerja guru

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kepemimpinan, hubungan

kerja, kemampuan dan ketrampilan, motivasi, sikap, etos kerja, struktur

organisasi, teknologi dan peralatan atau fasilitas kerja dan kondisi kerja.

Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu 1)

Kepemimpinan ; 2) Supervisi ; 3) Kepuasan Kerja; 4) Motivasi Kerja; 5) Stres; 6)

Suasana Kerja dan sebagainya. Dari sekian banyak faktor tersebut penulis tertarik

meneliti lebih jauh tentang kepemimpinan, supervisi pengawas sekolah dan

motivasi kerja guru.

(26)

1) Kepemimpinan kepala madrasah memiliki pengaruh yang besar terhadap

kinerja guru, karena pemimpin dapat memimpin dengan efektif atau

sebaliknya kurang efektif, dapat motivasi dan mampu memahami keinginan

guru. Siagian (1997:150) mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan

kemampuan dan ketrampilan mempengaruhi perilaku orang lain. Ambarita

(2010:33) menyatakan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah menjadi

pemicu yang sangat penting dalam manajemen sekolah, sehingga menjadikan

suasana pembelajaran dapat dilaksanakan secara profesional dan senantiasa

berada pada standar yang dipersyaratkan. Kepala sekolah adalah pemimpin

tertinggi dalam suatu sekolah harus mampu memberikan solusi dalam

berbagai persoalan yang dihadapi guru, hal ini tergantung bagaimana kepala

sekolah memimpin dan model kepemimpinan yang bagaimana digunakannya.

Mulyasa (2005: 98) mengatakan bahwa dalam paradigma baru manajemen

pendidikan kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai

edukator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator

(EMASLIM).

2) Alasan penetapan variabel pengaruh supervisi. Dalam pelaksanaan proses

pendidikan, guru banyak menemukan kendala, sehingga membutuhkan bantuan

dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui supervisi

pendidikan. Mantja dalam Sulaiman (2013:3) mendefinisikan supervisi sebagai

kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar

mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh

supervisi, yaitu perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.

(27)

TK/SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK merupakan tenaga kependidikan

yang peranannya sangat penting dalam membina kemampuan profesional guru.

Kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik maupun

supervisor manajerial. Sebagai supervisor akademik, kepala sekolah berkewajiban

untuk membantu kemampuan profesional guru agar guru dapat meningkatkan

mutu proses pembelajaran. Peranan kepala madrasah hendaknya menjadi

konsultan pendidikan yang senantiasa menjadi pendamping bagi guru dalam

kepribadian yang baik sehingga kelak dapat membangun dirinya sendiri, keluarga

dan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi berprestasi

guru merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan hasil yang optimal,

semakin tinggi motivasi berprestasi yang terdapat pada guru, maka diharapkan

sungguh-sungguh melakukan aktivitasnya dalam usaha mencapai hasil kerja yang

optimal tersebut. Robbin (2003 : 104) Robbin (2003:104) mendefenisikan

motivasi adalah kemauan untuk menggunakan usaha tingkat tinggi untuk tujuan

organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha untuk memenuhi beberapa

bentuk kebutuhan individu.

Beranjak dari permasalahan diatas peneliti menyimpulkan bahwa betapa

penting sekali masalah kinerja guru untuk diteliti, karena itu peneliti tertarik untuk

meneliti Pengaruh Persepsi Tentang Kepemimpinan Dan Supervisi Akademik

Kepala Madrasah, Serta Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja guru

Madrasah Tsanawiyah Swasta di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan

(28)

1.2Identifikasi Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, maka dapat

diidentifikasi berbagai masalah antara lain : 1) Apakah persepsi kepemimpinan

kepala madrasah mempengaruhi kinerja guru; 2) Apakah supervisi akademik

kepala madrasah mempengaruhi kinerja guru; 3) Apakah motivasi berprestasi

guru mempengaruhi kinerja guru; 4) Apakah komunikasi mempengaruhi kinerja

guru; 5) Bagaimana iklim kerja mempengaruhi kinerja guru; 6) Apakah etos kerja

mempengaruhi kinerja guru; 7) Apakah struktur organisasi mempengaruhi kinerja

guru; 8) Apakah kondisi kerja mempengaruhi kinerja guru.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta keterbatasan waktu, keuangan,

tempat dan metodologi penelitian maka peneliti membatasi penelitian ini hanya

berkaitan dengan Persepsi Kepemimpinan Kepala Madrasah, Supervisi Akademik

Kepala Madrasah, dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Madrasah

Swasta Sub Rayon 26 di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap

motivasi berprestasi guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?

2. Apakah persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap

(29)

3. Apakah supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap motivasi

berprestasi guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?

4. Apakah supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap kinerja

guru di Madrasah Sub Rayon 26 ?

5. Apakah motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru di

Madrasah Sub Rayon 26 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kepemimpinan kepala madrasah, supervisi akademik kepala madrasah, dan motivasi berprestasi

terhadap kinerja guru madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek Kuasan

kabupaten asahan.

1. Mengetahui persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap

motivasi berprestasi guru di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten

Asahan.

2. Mengetahui persepsi kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap

kinerja guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten

Asahan.

3. Mengetahui supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap

motivasi berprestasi guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan

Kabupaten Asahan.

4. Mengetahui supervisi akademik kepala madrasah berpengaruh terhadap kinerja

guru madrasah di Sub Rayon 26 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.

5. Mengetahui motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru

(30)

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis:

Mendapatkan penguatan terhadap teori tentang kinerja guru yang dipengaruhi

oleh persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah, supervisi akademik kepala

madrasah dengan motivasi berprestasi guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di sub

rayon 26 kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan.

Manfaat Praktis:

1. Bagi Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sub Rayon 26 Kecamatan

Aek Kuasan Kabupaten Asahan dapat menerapkan kebijakan tentang kinerja

guru.

2. Bagi guru di lingkungan Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sub Rayon 26

Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan maupun sekolah lainnya dapat

sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja guru.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bandingan untuk melakukan penelitian lebih

(31)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh langsung positif persepsi kepemimpinan kepala

madrasah terhadap motivasi berprestasi artinya, dengan adanya

peningkatan persepsi kepemimpinan kepala madrasah akan mengakibatkan

terjadinya peningkatan motivasi berprestasi guru madrasah swasta di sub

rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.

2. Terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala madrasah

terhadap motivasi berprestasi artinya, dengan adanya supervisi akademik

dari kepala madrasah akan mengakibatkan terjadinya peningkatan motivasi

berprestasi guru madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan

kabupaten asahan.

3. Terdapat pengaruh langsung positif persepsi kepemimpinan kepala

madrasah terhadap kinerja guru artinya, dengan adanya peningkatan

persepsi kepemimpinan kepala madrasah akan meningkatkan kinerja guru

madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.

4. Terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala madrasah

terhadap kinerja guru artinya, dengan adanya supervisi akademik dari

kepala madrasah akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru

madrasah swasta di sub rayon 26 kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.

5. Terdapat pengaruh langsung positif motivasi berprestasi terhadap kinerja

(32)

terjadinya peningkatan kinerja guru-guru madrasah swasta di sub rayon 26

kecamatan aek kuasan kabupaten asahan.

5.2 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian diantaranya :

1. Implikasi persepsi kepemimpinan kepala madrasah terhadap motivasi

berprestasi.

Dengan terwujudnya persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah terhadap

motivasi berprestasi, maka jika ingin meningkatkan motivasi berprestasi terlebih

dahulu perlu meningkatkan persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala

madrasah. Aspek-aspek motivasi berprestasi yang akan meningkat meliputi: 1)

Berfokus pada visi, misi dan tujuan sekolah, 2) Berminat pada pekerjaan/tugas

yang menantang, 3) Sabar menyelesaikan tugas-tugas/pekerjaan, 4) Bertanggung

jawab, 5) Memilih pekerjaan dengan resiko sedang, 6) Kreatif, 7) Inovatif.

Sedangkan aspek-aspek persepsi kepemimpinan kepala madrasah yang perlu

ditingkatkan antara lain: 1) Struktur tugas/inisiasi, 2) Struktur

Hubungan/Konsiderasi.

2. Implikasi supervisi akademik kepala madrasah terhadap motivasi

berprestasi.

Dengan terwujudnya supervisi akademik kepala madrasah terhadap motivasi

(33)

kepala madrasah yang meliputi aspek-aspek kepengawasan meliputi: 1)

Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Hasil.

3. Implikasi persepsi kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru.

Dengan terwujudnya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru, maka

guru madrasah kinerja guru yang meliputi aspek-aspek kinerja guru meliputi: 1)

Perencanaan pengajaran, 2) Pelaksanaan pengajaran, 3) Penilaian hasil belajar.

5.3Saran

Berdasarkan uraian di atas dapai disimpulkan dari implikasi hasil penelitian

maka diberikan beberapa saran antara lain :

1. Kepala madrasah harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam kepemimpinannya melalui perilaku stimulasi intelektualnya dengan

memahami tugas profesionalnya, tugas inovatifnya, pengembangan ide,

paham terhadap tipe kepemimpinan dengan senantiasa berusaha untuk

mengedepankan kejujuran dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

2. Para guru hendaknya memiliki kepekaan yang tinggi dan membuka diri

terhadap perubahan kemajuan yang terjadi dalam pendidikan.

3. Para peneliti yang tertarik dalam bidang kajian penelitian ini, agar

mengadakan penelitian dengan melibatkan variabel prediktor dan

responden lain, yang diduga memiliki hubungan dan sumbangan terhadap

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar., Shofia Amin., dan E. Edward. 2005. Pengaruh Praktek Kepemimpinan,

Pengembangan Pegawai dan Persepsi Peran Terhadap Kinerja Penyidik PPNS Hak Kekayaan Intelektual Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Se-Sumatera. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 2 (10):215-234.

Ambarita, B. 2010.Manajemen dalam Gamitan Pendidikan.Alfabeta. Bandung.

__________. 2012. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Alfabeta.Bandung.

Ambarita, B. dan P. Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi.

Alfabeta. Bandung.

Ambarita, B. dan W. Pangaribuan. 2013. Kemampuan Membaca dan Sikap

Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Ambarita, B., P. Siburian., B. Situmorang dan S. Purba. 2014. Perilaku

Organisasi. Alfabeta. Bandung.

Ametembun, N.A. 2007Supervisi Pendidikan Suatu Pendekatan Sumber Daya

Insani.Suri Bandung.Bandung

Armstrong, Michael. 2006. Human Resource Management Practice.: Cambridge

University Press. Philadelphia.

Ardansyah, M. 2013. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru MAN Tanjung Morawa.

(online).

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23743-.Ardansyah.pdf

Arikunto, S. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

---. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

_________. 2007. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Barus, M. 2011. Hubungan Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru. (online).

http://digilib.unimed.ac.id/public/ UNIMED-Article-23969-Mulana.pdf

Carudin. 2011. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah

terhadapKinerja Guru. INVOTEC, Vol.VII (2) 131–144.

Darmayanti, N.P., I.W. Bagia dan I.W. Suwendra. 2014. Pengaruh Kompetensi

(35)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Gianyar. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2 : 1-10.

Dharma, Surya. 2009. Manajemen Kinerja-Falsafah Teori dan Penerapannya.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Dikmenum. Depdiknas. Jakarta.

Eman.2001.Gayakepemimpinan.http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=8&

submit.y=9&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname= %2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497006-694-produktivitas-chapter2.pdf

Gunawan, G.P. 2012.Kontribusi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah,

Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dan Tingkat Kematangan Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMA Negeri Di Kabupaten Gianyar. Tesis.

Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Hamzah B Uno. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafi, M.M. 1997. Manajemen. Cetakan Pertama, UPP AMP

YKPN,Yogyakarta.

Harahap, A.S. 2009. Hubungan Persepsi Guru Terhadap Gaya Kepemimpinan

Kepala Sekolah dan Kemampuan Berkomunikasi Dengan Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kota Padangsidimpuan. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Jasmani Asf dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Terobosan Baru

dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Ae-Ruzz Media. Jogjakarta.

Kartono, K. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan

Abnormal Itu ?. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Magdalena. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah

Minggu Komisi Anak Gereja Kristen Indonesia Gunung Sahari. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Pasca Sarjana Departemen Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Maisah. 2013. Manajemen Pendidikan. Gaung Persada Press Group. Jakarta.

Mangkunegara, A.P. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit

(36)

Mantja, Willem. 2000. Bahan Ajar : Model Pembinaan / Supervisi Pengajaran.

Malang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Melita, I. 2010. Pengaruh Kemampuan Kognitif Guru, Supervisi, dan Sarana

Prasarana terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 11 Padang. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Andalas. Padang.

Mukhtar dan Iskandar. 2013. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Gaung

Persada Press Group. Jakarta.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung

Mulyasa, E. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara. Jakarta.

Munawaroh. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA

Negeri Se-Kabupaten Pati.Tesis. Universitas Negeri Semarang.

Nurchasanah. 2012. Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala

Sekolah, Motivasi Berprestasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. JMP, Vol. 1(3). 295-312.

Oliva, Peter F. 1984. Supervision for Today”s Schools.Longman.New York &

London.

Purnama, N. 2005.Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep dan Strategi

Keefektifan. Edisi Khusus JSB On Human Resources. Hal.115-129.

Purwanto, M.N. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Rahmawati, Ade. 2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa ditinjau dari Pola

Asuh.Medan: USU(http://www.library.usu.id/download/fd/06009830/pdf)

diakses pada tanggal 10 Desember 2007.

Riduwan.2010, Skala Pengukuran Variabel-Variabel

Penelitian, Alfabeta,Bandung.

Rivai, V. 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo

Persada.Jakarta.

Rivai, V dan J. Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

(37)

Romani, A. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja

terhadap Motivasi Berprestasi Guru SD. Educational Management, Vol.

1(2): 108-111.

Ruswandi, A. 2011, Pengaruh Supervisi Akademik Oleh Pengawas Sekolah

Terhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional di Provinsi Lampung. Tesis. Program Studi Ilmu Administrasi. Kekhususan Ilmu Administrasi dan Kebijakan Pendidikan. Universitas Indonesia, Jakarta.

Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Pendidikan. Alfabeta.

Bandung

________. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Alfabeta.

Bandung.

________. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Alfabeta. Bandung.

________. 2012a. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta.Bandung.

________. 2012b. Administrasi Kependidikan Kontemporer.Alfabeta. Bandung.

________. 2013a. Human Capital.Kepemimpinan Visioner dan Beberapa

Kebijakan Pendidikan (dalam Seminar Nasional).Alfabeta. Bandung.

________. 2013b. Memahami Organisasi Pendidikan.Budaya dan Reinventing

Organisasi Pendidikan.Alfabeta. Bandung.

Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan : Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Salpudin. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kinerja Guru

Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan (Penelitian pada SMP di

Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka).(online).

http://www.unigal.ac.id/ejurnal/download/PENGARUH_KEPEMIMPINA N_TRANSFORMASIONAL__DAN_KINE_SALPUDIN_82321112111_ Universitas_Galuh.pdf.

Saudah. 2010. Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Etos

Kerja dan Kinerja Guru di Yayasan Asy-Syafi’iyah Karangasem Kabupaten Tegal. Tesis. Program Pascasarjana, Magister Psikologi Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Cirebon.

Siagian, P.S. 1997.Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Gunung Agung.

(38)

Silaban, S.M. 2009. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru Di SMK Negeri Kabupaten Htunbang Hasundutan.Tesis.Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Sugiharti, E. 2012.Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Konsep Diri

dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa di SMKN 1 Kadipaten Kabupaten Majalengka.Tesis. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon/

Sukmawati, M. dan A.M.H. Basuki.2009. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

SMA Muhammadiyah 3 Tangerang.

Suparlan, 2006.Guru sebagai Profesi. Hikayat Publishing. Yogyakarta.

Team FISIP. UT. 2005. Kepemimpinan. Universitas Terbuka Departemen

Pendidikan Nasional.Jakarta.

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja

Persada. Jakarta.

Tim Ditjen Binbaga Islam Depag. 2001. Modul dan Model Pelatihan Pengawas

Pendais, Departemen Agama RI. Jakarta.

Usman, H. 2013. Manajemen. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara.

Jakarta.

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan dan Motivasi. Ghalia Indonesia. Jakarta

Wardana D.S. 2013. Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru yang sudah

Disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Vol.1 (1) : 97-107.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Rajawali Pers. Jakarta.

Widodo, J. 2008. Kepemimpinan Pendidikan Transaksional dan

Transformasional di SMK Non Teknik. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 3(1) : 123-138.

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Cetakan kedua. Kencana

Prenada Media Group, Jakarta.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.

Jakarta.

(39)

Yuniarsih, T, dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta. Bandung.

Yusmadi., J. Idris dan N. Usman. 2012. Pelaksanaan Supervisi Pendidikan pada

Gambar

Tabel Kriteria Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi…………

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan 4 (empat) metode penelitian yaitu metode analisa yang membahas 3 (tiga) tahap awal dari 7 (tujuh) tahap Internet marketing, metode

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian guna untuk menggali dan mengetahui persepsi dan sikap petani serta

b. Seleksi proposal untuk LPNK dan konsorsium riset untuk memastikan bahwa usulan sesuai prosedur pengusulan dan merupakan bagian dari road-map pencapaian flagship. Seleksi

Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu satu hukum melakukan tabayyun adalah wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENELITI PESERTA PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BIOLOGI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multimedia yang digunakan adalah Flash 5.0 yang merupakan salah satu software multimedia keluaran Macromedia yang dapat menggabungkan suara, animasi grafik, dan video, sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di