• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS WAJAH KHUSUS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS WAJAH KHUSUS."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN

PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN

INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS

WAJAH KHUSUS

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

ROSSY LUCKITA SASMITA NIM. 8146121035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Rossy Luckita Sasmita, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus, Prodi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Studi ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan multimedia interaktif pembelajaran yang layak digunakan, mudah dipelajari mahasiswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan pada mata kuliah Tata Rias Wajah Khusus.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karateristik mahasiswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi, dua ahli desain pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga mahasiswa untuk uji coba perorangan, sembilan mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil dan lima puluh delapan untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi Tata Rias Wajah Panggung berada pada kualifikasi sangat baik (83,00%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (87,08%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat baik (87,22%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (93,64%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (85,71%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (83,41%).

(6)

ii ABSTRACT

RossyLuckitaSasmita, Development of Interactive Multimedia Education Formation Eyebrows With Information On The Processing Model Course Special Face Makeup, Makeup Prodi Department of Family Welfare Education (PKK) Faculty of Engineering, State University. Thesis: Graduate School, State University of Medan, 2017.

This study aims to: (1) to produce interactive multimedia education proper use, easy to learn students and can be used for individual learning, (2) to assess the effectiveness of the media that was developed in the subject of Face Makeup Special.

This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with Dick and Carey model of education This education product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. Subject trial consists of two subject matter experts, two instructional design experts and software engineers and graphic design, three students for individual testing, nine students for small group trial and fifty-eight for field trials. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.

The results showed: (1) subject matter experts test Bridal Makeup Indonesia are in excellent qualifications (83.00%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (87.08%), (3) test expert software engineering and graphic design are at a very good qualifying (87.22%), (4) individual testing are in excellent

qualifications (93.64%), (5) small group trial are in excellent qualifications ( 85.71%), (6) field trials are in excellent qualifications (83.41%).

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala berkat

dan hidayahnya yang telah diberikan sehingga penyusun dapat menyelsaikan tesis ini

dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata

Kuliah Tata Rias Wajah Khusus”. Penyusunan tesis ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelas Magister Pendidikan, Program Studi

Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Sebagaimana mestinya setiap mahasiswa Program Pascasarjana Unimed

dalam menyelesaikan studinya dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

harus melakukan penellitian dan menulis tesis sebagai salah atu syarat untuk

memperoleh gelarj tersebut. Dengan demikian tujuan penulisan tesis ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penelitian tesis ini penyusun tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam hal penyelesaiannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat

terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tesis ini,

antara lain:

1. Rektor Universitas Negeri Medan besrta para pejabat di jajaran Civitas

Akademika Universitas Negeri Medan.

2. Direktur Pascarjana Universitas Negeri medan beserta para Asisten Direktur,

Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah banyak memberikan bantuan

(8)

iv

3. Ketua program Studi Teknologi Pendidikan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd

Sekretaris Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, yang telah banyak memberikan

bimbingan dan petunjuk serta masukan-masukan yang sangat berarti dalam

penyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si

sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan arahan

dan bimbingan dalam penulisan tesis. Ini.

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Tesis I

yang telah banyak memberikan bimbingan serta petunjuk dalam

penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh Dosen Pacasarjana Universitas negeri Medan, secara khusus Dosen

Prodi Teknologi Pendidikan

7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya

angkatan XXIV Prodi Teknologi Pendidikan kelas A – 1 yang selama ini

sudah sama-sama berjuang menuntu ilmu dan bekerjasama dalam meraih

kesuksesan bersama.

8. Wakil Dekan I Fakultas Teknik UNIMED ibu Dra. Rosenelli, M.Pd dan ibu

Dra. Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias serta ibu

almaida Febibina, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Tata Rias

Wajah Khusus yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis

(9)

v

9. Tim Valisdasi bapak Prof. Dr. Effendi Napitulupu, M.Pd, bapak Prof. Julaga

Sutumorang, M.Pd, bapak Dr. Baharuddin, M.Pd, Fahmi, M.Pd, ibu Dra. Sri

Murniati Zebua, Ibu Dra. Rosmalena serta ibu Ester WS., S.Pd atas

komentar dan sarannya untuk penyempurnaan produk media.

10. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri

Medan ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, beserta para ketua prodi khususnya

ketua prodi Pendidikan Tata Rias Ibu Siti Wahida, M.Si serta staf dan para

kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Pedidikan kesejahteraan

Keluarga universitas Negeri medan yang selama ini memberikan dukungan

yang iklhas dan tulus kepada penulis.

11. Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu

berjasa dalam penulisan Tesis ini.

Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa, dan

bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tesis ini

masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis masih mengharapkan

masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan ini.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR……….iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL....………....ix

DAFTAR GAMBAR………... xxi

DAFTAR LAMPIRAN………... .. xxv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Identifikasi Masalah………... 7

C. Pembatasan Masalah………... 8

D. Rumusan Masalah………... 9

E. Tujuan Penelitian Pengembangan………... 9

F. Manfaat Penelitian Pengembangan…………... 9

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA BERFIKIR A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Teknologi Pembelajaran ………... 12

2. Hakikat Mata Kulliah Tata Rias Wajah Khusus ... 16

1. Pengertian Tata Rias Panggung ... 17

2. Pengertian Membentuk Alis ... 18

(11)

vi

3. Model Pembelajaran Informasi ... 30

1. Langkah-langkah pembelajaran pemrosesan informasi ... 38

2. Manfaat dan hambatan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... 39

3. Kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... ... 39

4. Tahap-tahap pengembangan 1) Tahap identifikasi ... .... 43

2) Tahap desain dan pengembangan ... ... 43

B. Hasil penelitian yang relevan………... 75

C. Kerangka Berpikir………... 77

D. Hipotesis Penelitian………... 82

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………...………... 83

B. Medel Pengembangan………...83

C.Prosedur Pengembangan………...…... 85

D.Tahap Uji Coba Produk………...………. 86

E. Jenis Data………...………... 90

F. Instrumen Pengumpulan Data..………... 91

G. Teknik Analisis Data………...…………... 97

(12)

vii

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba………... 119

a. Data Hasil Uji Coba Tahap I: Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Desain Grafis dan Ahli Desain Pembelajaran………. .... 120

b. Data Hasil Uji Coba II Uji Coba Perorangan………...142

c. Data HasilUjiCobaTahap III Uji Coba Kelompok Kecil……...150

d. Data Hasil Uji CobaTahap IV Uji Coba Lapangan………....156

3. Analisis Data a. Analisis Data Hasil Validasi Produk Awal………. 163 b. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan…. …... 169 c. Analisis Data HasilUjiCobaTahap II UjiCoba KelompokKecil……….. …… ..172

d. Analisis Data HasilUjiTahap IV UjiCobaLapangan………... 173

4. RevisiProduk a. Revisi Pertama………...175

b. Revisi Kedua………... 178

c. Revisi Ketiga………... 178

d. Revisi Keempat………... 179

B. Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk 1. Deskripsi Data Penelitian………... 179

2. Pengajuan Persyaratan Analisis………... 181

C.PembahasanHasil Penelitian 1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk………...…. 185

(13)

viii

D. Keterbatasan Penelitian………... 190

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan………... 192

B. Implikasi………... 196

C.Saran………... 199

DAFTAR PUSTAKA………... 202

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki

pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

daya saing. Oleh sebab itu, pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan

pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya yang dapat

mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.

Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini dapat dilakukan dengan

memperbaiki proses pembelajaran di lembaga pendidikan baik sekolah maupun

perguruan tinggi. Unversitas Negeri Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan

untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang mempunyai misi meningkatkan

mutu pendidikanyang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan

yang tidak dapat ditanggulangi dengan paradigma lama tetapi sangat diperlukan

inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan segala dimensi yang ada

pada peserta didik.

Demikian pula halnya dalam pendidikan di perguruan tinggi atau

pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah (SMK/SMA/MA). Program yang ada dalam pendidikan

tinggi ini tidak hanya sarjana (S-1) melainkan diploma, pendidikan profesi, magister

(S-2), bahkan doktor (S-3). Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang

(15)

2

akademi, dan akademi komunitas yang mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan

dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4, bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga)

fungsi yaitu:

1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,

terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan

3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. (Wahyono, Budi : 2015)

Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan.

Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi

juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada

pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat)

tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beranjak dari fungsi dan tujuan pendidikan tinggi yang diuraikan diatas

maka diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran

aktif dibutuhkan komunikasi yang baik dalam penyaluran pesan. Pesan tersebut

(16)

3

Sehubungan dengan peningkatan kualitas pendidik, peran Dosen sangat

menentukan dalam meyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20

tentang tugas Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan

proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran.

Proses pembelajaran dikatakan bermutu bila dalam proses pembelajaran

tersebut mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru

maupun dosen seyogyanya mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga

memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik

dengan mengarahkan segala sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar

yang tepat.

Dari pendapat di atas kesimpulannya adalah bahwa dosen senantiasa

berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan

memanfaatkan media pembelajaran agar mahasiswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran. Adapun cara yang dilakukan dosen untuk membantu mahasiswa

dalam menarik perhatian mahasiswa terhadap materi yang disajikan dosen.

Pemakaian media pembelajaran yang tepat, dapat memudahkan pemahaman

mahasiswa terhadap konsep-konsep dan mampu menerapkan konsep tersebut

dalam bentuk keterampilan kerja sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai

mahasiswa.

Prodi Pendidikan Tata Rias adalah merupakan salah satu jurusan yang ada

pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada program studi ini,

(17)

4

matakuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah matakuliah tata rias wajah

khususyang merupakan salah satu mata kuliah keilmuan dan keterampilan. Dalam

pembelajaran tata rias wajah khusus, salah satu materi perkuliahan yang diajarkan

adalah Tata Rias Wajah Panggung ( Make up Panggung) yang dianggap oleh

banyak mahasiswaadalahmateriperkuliahan yang sulit dan tidak menarik. Hal ini

kemungkinan disebabkan kesulitan dalam membentuk alis. Alis memegang

peranan penting, karena baik bentuk maupun posisi alis sangat mempengaruhi

ekspresi wajah, misalnya alis yang tebal dengan jarak terlalu dekat dapat

memberikan kesan ketus dan alis yang ujungnya menurun memberikan kesan

sedih. Sehingga dalam melakukan pembentukan alis harus memperhatikan

bagian-bagian yang perlu dikoreksi sepertialis yang jaraknya berdekatan dengan

mencabut bulu alis pada pangkal alis, atau alis yang jaraknya terlalu berjauhan

dengan cara digambar atau disempurnakan.Bentuk yang dipertegas dan lain

sebagainya.

Dari hasil observasi penulis, pembelajaran tata rias wajah khusus pada

materi tata rias wajah panggung selama ini dilaksanakan dengan cara

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik.

Media yang digunakan saat pembelajaran antara lain media white board, power

point dan media cetak seperti buku ajar dan latihan-latihan. pembelajaran dengan

menggunakan media yang tersedia, mahasiswa masih kesulitan tentang teknik/tata

cara pembentukan alis, sehingga belum mampu menerapkan teknik/tata

carapembuatan alis tersebut dengan tepat. Dalam hal ini materi tata rias wajah

panggung ini harus dikuasai mahasiswa sebelum masuk ke laboratorium untukn

(18)

5

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada dosen pengampu mata

kuliah. Ibu Alamaida mengatakan bahwa pengajaran materi kuliah tata rias wajah

panggung yang selama ini dilakukan tidak terorganisir dengan baik, sehingga

perolehan belajar mahasiswa rendah yaitu sebesar 62,35% menguasai, selebihnya

mahasiswa belum mampu memahami dan mengaplikasikan teori pembentukan

alis dalam tata rias wajah panggung dengan baik dan benar (data : catatan

penilaian dosen pengampu). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara

harapan dan kenyataan yang ada. Untuk itu perlu adanya peningkatan prestasi

belajar tata rias wajah panggung dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran dan keberhasilan belajar tata rias wajah

panggung.

Berdasarkan hasil observasi dan melakukan diskusi dengan beberapa

dosen pengampu matakuliah tata rias wajah khusus, maka untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran matakuliah tata rias wajah khusus untuk materi kuliah tata

rias wajah panggung, perlu dirancang sebuah multi media interaktif pembentukan

alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi yang dapat membantu

mahasiswa dalam belajar dikelas maupun mandiri.

Dugaan penulis, bahwa multi media interaktif pembentukan alis mata

dengan penerapan model Pemrosesan Informasi ini nantinya merupakan

pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media alternatif dalam proses

pembelajaran. Multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan

model Pemrosesan Informasi dapat digunakan baik oleh dosen, guru maupun

mahasiswa. Dalam hal-hal tertentu multi media interaktif pembentukan alis mata

(19)

6

penyalur pesan dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan

menarik tanpa kehadiran dosen.

Rob Phillips (1997:8) menjelaskan makna interaktif sebagai suatu proses

pemberdayaan mahasiswa untuk mengendalikan lingkungan belajar. Dalam

konteks ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah belajar dengan

menggunakan komputer. Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia

pembelajaran bukan terletak pada sistem hard-ware, tetapi lebih mengacu pada

karakteristik belajar mahasiswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar

monitor komputer. Kualiitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan

oleh kecanggihan program komouter.

Menurut (Kardi dan Nur, 2009:9) model pembelajaran adalah seluruh

rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan

sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang

digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,

metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang

tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : (1)

rasional, teoritis, logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya,

(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai). (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar

model tersebut dapat dilakukan dengan berhasil. (4) lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. (Kardi dan Nur, 2000:9).

Menurut Trianto (2011: 36) model pemerosesan informasi ialah proses,

(20)

7

diuraikan sebagai transformasi-tranformasi informasi dari input (stimulus) ke

output (respon). Model pemerosesan informasi dapat digambarkan sebagai

kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Pemikiran secara logika dengan

menyimpulkan pusat informasi kedalam memori otak lalu menerapkan

dalamkotak yang dihubungkan dengan garis – garis.

Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan multi media

interaktif yakni “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi

untuk meningkatkan hasil praktek Tata Rias wajah Panggung pada mata

kuliah Tata Rias Khusus mahasiswa Prodi Tata Rias Unimed Tahun

Akademik 2016”. Dengan pengembangan multimedia interaktif malalui

penerapan model pemrosesan informasi ini diharapkan dapat membantu dosen

dalam menjelaskan berbagai bahasan materi kuliah, sehingga dosen tidak lagi

hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat yang ada.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah

guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji, diteliti dalam penelitian

pengembangan multi media interaktif pembelajaran pembentukan alis mata

dengan penerapan model pemrosesan informasi pada matakuliah tata rias wajah

panggung antara lain :

1) Materi perkuliahantata rias wajah panggung masih banyak disajikan dalam

bentuk media cetak berupa buku sebagai sumber utamanya, sehingga perlu

(21)

8

alis dan koreksinya, bentuk mata dan koreksinya serta warna-warna yang

diaplikasikan.

2) Mahasiswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

perkuliahantata rias wajah panggung terutama pada koreksi bentuk alis.

3) Kurangnya variasi media dan teknologi pembelajaran dalam mata kuliah Tata

Rias Wajah Khussus.

4) Masih digunakannya pembelajaran konvensional oleh sebagian besar dosen

pengampuh matakuliah tata rias wajah panggung sehingga perbedaan

individual pada masing-masing mahasiswa kurang diperhatikan, sedangkan

dengan pembelajaran individual mahasiswa akan dapat belajar mandiri.

C.Pembatasan Masalah

Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka masalah yang

muncul sangat luas sehingga perlu pembatasan masalah. Adapun yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan multi media interaktif

pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan

informasi pada matakuliah tata rias wajah khusus untuk mahasiswa program studi

pendidikan tata rias Universitas Negeri Medan. Adapun yang menjadi ruang

lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi kuliah yang dikembangkan hanya 2 materi pokok yang terdiri dari:

a) Bentuk alis, b) Koreksi bentuk alis,

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media

pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan beberapa Software dan

(22)

9

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan PKKProdiTata

Rias Universitas Negeri Medan dengan 3 kali pertemuan selama 300 menit/

pertemuan ( 3 sks )

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka

masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi

pada mahasiswa prodi tata rias UNIMED angkatan tahun 2014?

2. Bagaimanakah keefektifanMultimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi?

E.Tujuan Penelitian Pengembangan

1. Mengembangkan Multimedia Interaktif yang berkualitas

untukpembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model

pemrosesan informasi, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta

dapat digunakan untuk pembelajaran individual pada mahasiswa prodi tata

rias UNIMED tahun akademi 2014.

2. Untuk melihat keefektifanMultimedia Interaktif yang dikembangkan untuk

pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model

Pemrosesan Informasi.

F. Manfaat Penelitian Pengembangan

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat secara

(23)

10

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan

produk multimedia interaktif pada mata kuliah Tata Rias wajah khusus pada

umumnya dan materi pembentukan alis dalam tata rias wajah panggung pada

khususnya.

2. Untuk menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun

bandingan bagi penelitian lanjutan yang mengkaji pengembangan multimedia

interaktif dalam kegiatan tata rias wajah.

Dan secara praktis penelitian ini bermanfaat:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menambah

wawasan dosen pada khususnya matakuliah tata rias wajah sehingga kedepan

dapat meningkatkan pelayanan dan akses pendidikan yang lebih baik kepada

para mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa prodi tata rias, penelitian ini dapat mempermudah mahasiswa

dalam menerapkan dan mengaplikasi materi pembelajaran praktek khususnya

untuk pembentukan alis.

3. Bagi dosen, penelitian ini menambah kemudahan dalam menyampaikan materi

ajar tentang pembentukan alis bukan saja pada mata kuliah tata rias wajah

khusus tapi juga untuk mata kuliah lain yang berkaitan dengan rias wajah,

seperti tata rias pengantin nusantara maupun internasional dll.

4. Bagi lembaga Prodi Tata Rias merupakan tambahan koleksi bahan ajar yang

dapat meningkatkan mutu lulusan dan sebagai penambah nilai pada penilaian

(24)

11

5. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menghasilkan

kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan produk

multimedia interaktif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Bagi peserta didik, pendidikan maupun tenaga kependidikan, hasil

penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan khususnya penelitian

pengembangan multimedia interaktif dan diharapkan untuk dikembangkan di

(25)

193 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembanganMultimedia

Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model

Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah

Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata

Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil

Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus

dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hasil

penelurusan dari angket yang disebar ditemukan bahwa 90% dari dosen

menyatakan membutuhkan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran

agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 100% mahasiswa

menyatakan membutuhkan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan

Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk

Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah

Tata Rias Khusus agar dapat dijadikan sarana pembelajaran secara individual

maupun klasikal. Hasil validasi dari ahli materi terhadap Multimedia Interaktif

Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan

Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada

Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus yang dikembangkan menunjukkan

(26)

194

Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan

Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek

Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus

berdasarkan tiga aspek yaitu kualitas materi pembelajaran, kualitas strategi

pembelajaran dan kualitas sistem penyampaian pembelajaran yang

menunjukkan persentase rata-rata penilaian masing-masing 0,94pada aspek

kualitas materi pembelajaran, 0,93pada aspek kualitas strategi pembelajaran,

dan 0,91pada aspek sistem penyampaian pembelajaran termasuk kategori Valid

secara keseluruhan, yang berarti media pembelajaran interaktif pada mata

kuliah Menggambar teknik dapat memenuhi tuntutan kebutuhan

pembelajaran.(2) Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas

desain pembelajaran menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori

Valid yang berarti penampilan fisik Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi

Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata

Kuliah Tata Rias Khususyang bertujuan sebagai peningkatan motivasi belajar

peserta didik. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas

desain informasi menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori

Valid, yang berarti informasi Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan

Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk

Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah

Tata Rias Khusus dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk

memperoleh informasi yang diinginkan.Penilaian ahli desain pembelajaran

(27)

195

0,91termasuk kategori Valid yang berarti pengaturan isi pembelajaran

memperhatikan aspek interaksi antara peserta mahasiswa dengan pembelajaran

sehingga dapat tercipta suatu kondisi yang mampu memfasilitasi belajar.

Sedangkan persentase rata-rata pada aspek desain presentasi adalah

0,83termasuk kategori “Valid” yang berarti presentasi dari Multimedia

Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model

Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah

Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan memiliki

tampilan yang menarik sehingga mampu menimbulkan rasa ketertarikan

mahasiswa untuk melakukan pembelajaran.(3) Penilaian ahli desain rekayasa

perangkat lunak terhadap aspek pemprograman menunjukkan persentase

rata-rata 0,91termasuk kategori “Valid” yang berarti program prangkat lunak pada

Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan

Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek

Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus berfungsi

dengan baik bagi mahasiswa dalam memberi kemudahan dalam mendapatkan

informasi yang diinginkan. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek

kualitas teknis atau tampilan menunjukkan skor rata-rata 0,95termasuk kategori

Valid, yang berarti Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis

Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan

Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus

dapat memberikan motivasi dan mampu menciptakan kondisi yang mampu

(28)

196

2. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata

Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa multimedia

pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash

CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan

93,33%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 94,28% dan aspek

kemanfaatan media sebesar 93,33%. Berdasarkan hasil uji coba perorangan

tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan

termasuk dalam kriteria sangat baik (93,64%), sehingga layak digunakan dan

dikembangkan dalam proses pembelajaran.

3. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan pada uji coba kelompok kecil dinyatakan bahwa media video

pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash

CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan

88,51%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 86,67% dan aspek

kemanfaatan media sebesar 85,55%. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil

tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan

termasuk dalam kriteria sangat baik (85,71%).

4. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa multi mediamedia

interaktif pembelajaran yang dikembangkan dengan programAdobe

(29)

197

kelayakan tampilan 85,47%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar

82,64% dan aspek kemanfaatan media sebesar 82,31%. Berdasarkan hasil uji

coba lapangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang

dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (83,41%).

5. Multimedia interaktif yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan

sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa kelas kulit Program Studi Tata

Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan, karena memiliki nilai rata-rata (80,64) yang lebih tinggi dari

nilai KBK yang ditentukan.

6. Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan

Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada

Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khususmemiliki keefektifan sebesar (80,64%)

lebih tinggi dari keefektifan tanpa menggunakan Multimedia Interaktif

Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan

Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada

Mata Kuliah Tata Rias Khusus 71,72%.

B.Implikasi

Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka

hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan. Berdasarkan

kebutuhan yang dilakukan analisis terhadap beberapa aspek , yaitu analisis

kurikulum pembelajaran, analisis mahasiswa, analisis sumber belajar, dan analisis

referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses

(30)

198

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap Multimedia Interaktif

Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan

Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada

Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi

lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik

dengan dukungan multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata

Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil

Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yaitu:

hasil memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media seperti:

listrik, komputer, perangkat sound sistem, LCD, dan ruangan yang proposional,

Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan

Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias

Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus hanya dapat

digunakan dengan baik dan lancar jika dosen dan mahasiswa telah memiliki

kemampuan untuk mengoperasionalkan perangkat elektronik.

Disamping itu, dosen harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan

dalam bentuk visualisasi yang pada akhirnya akan menjadi pesan pembelajaran.

Dosen juga harus memiliki karateristik dalam menguasai substansi pembelajaran,

mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses

pembelajaran di dalam kelas agar Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk

Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata

(31)

199

Mahasiswa perlu dilibatkan untuk membantu dosen dalam mengefektifitan

waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis

dalam proses pembelajaran. Hal ini juga ditujukan agar mahasiswa memiliki

kemampuan untuk menangkap pesan sehingga mahasiswa dapat berkreatifitas dan

memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui multimedia interaktif

Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan

Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada

Mata Kuliah Tata Rias Khusus.

Multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan

Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata

Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini sangat memberikan

sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran

bagi dosen dan mahasiswa dimana Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk

Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata

Rias Khusus dapat membuat ketertarikan mahasiswa pada matakuliah ini sehingga

dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif mahasiswa.

Pesan yang terkandung dalam Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk

Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata

Rias Wajah Khususmencerminkan pengalaman kontekstual mahasiswa. Pesan

yang berupa tayangan langkah-langkah kerja dalam pembentukan alis dan

koreksinya akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi mahasiswa jika

(32)

200

Mahasiswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan

penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan

Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata

Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus ini dengan melihat

tayangan langkah-langkah kerja Tata Rias Wajah Panggung yang berbentuk CD

pembelajaran dan dapat dibawa mahasiswa untuk mengulang kembali

pembelajaran, sehingga mempermudahkan mahasiswa dalam mengingat kembali

pembelajaran sebelumnya.

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan

implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mata Kuliah Tata Rias Khusus adalah matakuliah praktek yang memerlukan

kreatifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap

matakuliah praktek memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang

memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang

diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa.

2. Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan

Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek

Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini adalah

salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran,

keberadaan dosen serta kemampuan dosen dalam penggunaan Multimedia

Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model

Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah

(33)

201

sebagai fasilitator sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam proses

perkuliahan.

3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka

diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari :

ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli

media pembelajaran, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia.

4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak

beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya

(34)

202

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, azhar.(2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada

Arikunto, S.(2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Borg, W. R & M.D. Gall.{l983). Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.

Chambers, J.A. dan Sprecher, J.W. {1983). Computer Assisted InStruction It's Use in The Classroom.Inc, New Jersey, Prentice Hall.

Dick, W & Carey, L. {1985). The Systematic design of Instruction. Schoolofed .nova.edu/dii/Module21Module3-1-DickandCarey.pdf

Dinyati, Mudjiono.(2006).Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. h.l57

Danyati (2010). Media Pembelajaran Perananarmya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pernbelajaran. Yogyakatta : Gava Media

Evelin (2007). Buku Ajar Teori Belajar dan perkembangan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta

Han Chenny. (2004).Tata Rias Pcngantin, Jakarta

Hamid Abdul.(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran (Edisi Kedua).Med:m

Kemp. (1994). Design Effective l.ntruction. New York : MacMillan College Publishing Company

Mayer, R. (2009).Multimedia Learning. Yogyakatta : Pustaka Belajar

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Mudjiman, Haris. (2006). Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). hnp:l/alida-utami.blogspot.com/, diakses tanggal 8 February 2014

(35)

203

Munir, (2008) Kurilculum Berbasis Teknologi lnfonnasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.

Nova | Kadek.l2013). Pengembangan media video pada mata pela jaran IPA kelas VII semester II tahun peta jaran 2012/2013 di SMP Saraswati Seririt. llttq://www.google.com/urt?sa•t&rct=j&q•&esrc=,&source=web&cd•. 3&ved=OCDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejoumal.undiksha.ac.id% 2Findex.php%2FJJTP%2Farticle%2Fdownload%2F947%2F817&ei•Fk0 8Uv6z118GLtQfd-oH48A&usg=AFQjCNG8_Sh6zo-

OIZNinOdTizpsJnx0Rw&bvrnobv.61379712,d.bmk&cad=rja, diaksesrC al8 February 2014.

Ngalimun. (2002) Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Rusijono, dkk. (2008) Penelitian Teknologi Pcmbelajaran, Surabaya : Unesa University Press.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafmdo Persada

Sabri, Ahmad (2010). Stnltegi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: PT. Ciputat Press.

Sardiman Arife. (2012).Media Pendidikan.Jakarta :Raja Grafindo Persada

Sardiman (2007). lnteraksi & Motivasi Be13jar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta :Safira lnsania Press

Sanjaya W. (2010). Strategi Pembelajaran BerorientaSi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana

Sardjono, Mamien.(l996). Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius

Sardjono, Mamien. (1992). Seni Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta dan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Depanemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sardiman A. M.(2007).lntcraksi dan Motivasi Belajar dan Mcngajar. Jakarta : Rajawali Pers

(36)

204

hnp:llwww.google.com/url?sa-<&ltt"j&q• &esrcs&source--web&cd= I &ved"()CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjumal-

online.um.ac.id%2fdala%2Fartikei%2Fanikei22DFI4DAB39DOAD8C E46A I BFC3833517.pdf&ei=vT_8UpfwFNHPrQIXIIDYDQ&usg-AF QjCNFeekwgB_dDfficekbWz3NYi69RkhQ&bvm•bv.61379712,d.bmk &cad=Jja. Diakses 8 February 2014

Setyosari & Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran.Malang :Elang Emas

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempenharuhinya_ Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Srilis. (2008). Pengembangan lnovasi Pembelajaran Mandiri. Bandung:P2PNFI

Sri Rumini. (2006). Psikologi Pendidikan. Yogyakana :UNY Pers

Slavin, Robert E.(2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Sugiono. (2007).Me!Ode Penel itian Kuantitatif, Kualiuuif, R&D. Bandung: Alfabeta

Suparman, M. Atwi. (2004). Desain lnttUksional Modem, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka)

Susilana. R dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan. Pemanfaatan dan Penilaian.Bandung. Wacana Prima

Syaiful Bhari Djamarah, Aswan Zain. (2006). Stnuegi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Tilar Marha. (1992). Upacara dan Tata Rias Pengantin Se-Nusantara. Jakarta:Vika Prees

Winkel. W.S (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia

Willis Ratna (2011). Teori-Teori Belajardan Pembelajaran.Jakarta :Erlangga

ninis. (2013). Strategi &. \o!etode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group

Referensi

Dokumen terkait

Apabila banyaknya kolom sama dengan banyaknya baris dan perlakuan yang diamati maka digunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) akan tetapi apabila banyaknya

Pembekalan dilakukan oleh masing-masing jurusan, sehingga waktu pelaksanaan pembekalan dapat berbeda antara satu jurusan dengan jurusan lainnya. Pembekalan untuk jurusan

lesson study dilakukan dengan lima tahap. 1) Orientasi siswa pada situasi masalah. 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. 3) Membimbing penyelidikan individual maupun

(2) Dinas Tata Kota dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah4.

ePu; njspthf njupayhk; Mdhy; mjpy; fpUkpfSk; ,urhadKk; fye;jpUf;Fk; mitfis fz;fshy; ghu;f;f KbahJ.. mit clYf;F

The first step is the planning that contains activities - activities of formulating an objective assessment, determination of aspects to be assessed, the

Kajian tentang proses termal (pengolahan dengan suhu tinggi) terutama difokuskan pada aplikasi panas untuk membunuh atau menginaktifkan mikroorganisme dan enzim yang dapat

dapat digunakan dengan mudah. Sehingga pengguna ingin untuk terus menggunakan aplikasi tersebut. Faktor yang paling besar adalah adanya continuous improvement dari