PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN
PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN
INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS
WAJAH KHUSUS
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
OLEH:
ROSSY LUCKITA SASMITA NIM. 8146121035
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Rossy Luckita Sasmita, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus, Prodi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.
Studi ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan multimedia interaktif pembelajaran yang layak digunakan, mudah dipelajari mahasiswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan pada mata kuliah Tata Rias Wajah Khusus.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karateristik mahasiswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi, dua ahli desain pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga mahasiswa untuk uji coba perorangan, sembilan mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil dan lima puluh delapan untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi Tata Rias Wajah Panggung berada pada kualifikasi sangat baik (83,00%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (87,08%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat baik (87,22%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (93,64%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (85,71%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (83,41%).
ii ABSTRACT
RossyLuckitaSasmita, Development of Interactive Multimedia Education Formation Eyebrows With Information On The Processing Model Course Special Face Makeup, Makeup Prodi Department of Family Welfare Education (PKK) Faculty of Engineering, State University. Thesis: Graduate School, State University of Medan, 2017.
This study aims to: (1) to produce interactive multimedia education proper use, easy to learn students and can be used for individual learning, (2) to assess the effectiveness of the media that was developed in the subject of Face Makeup Special.
This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with Dick and Carey model of education This education product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. Subject trial consists of two subject matter experts, two instructional design experts and software engineers and graphic design, three students for individual testing, nine students for small group trial and fifty-eight for field trials. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.
The results showed: (1) subject matter experts test Bridal Makeup Indonesia are in excellent qualifications (83.00%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (87.08%), (3) test expert software engineering and graphic design are at a very good qualifying (87.22%), (4) individual testing are in excellent
qualifications (93.64%), (5) small group trial are in excellent qualifications ( 85.71%), (6) field trials are in excellent qualifications (83.41%).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala berkat
dan hidayahnya yang telah diberikan sehingga penyusun dapat menyelsaikan tesis ini
dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata
Kuliah Tata Rias Wajah Khusus”. Penyusunan tesis ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelas Magister Pendidikan, Program Studi
Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Sebagaimana mestinya setiap mahasiswa Program Pascasarjana Unimed
dalam menyelesaikan studinya dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
harus melakukan penellitian dan menulis tesis sebagai salah atu syarat untuk
memperoleh gelarj tersebut. Dengan demikian tujuan penulisan tesis ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penelitian tesis ini penyusun tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam hal penyelesaiannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat
terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tesis ini,
antara lain:
1. Rektor Universitas Negeri Medan besrta para pejabat di jajaran Civitas
Akademika Universitas Negeri Medan.
2. Direktur Pascarjana Universitas Negeri medan beserta para Asisten Direktur,
Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah banyak memberikan bantuan
iv
3. Ketua program Studi Teknologi Pendidikan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd
Sekretaris Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, yang telah banyak memberikan
bimbingan dan petunjuk serta masukan-masukan yang sangat berarti dalam
penyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si
sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan arahan
dan bimbingan dalam penulisan tesis. Ini.
5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Tesis I
yang telah banyak memberikan bimbingan serta petunjuk dalam
penyelesaian tesis ini.
6. Seluruh Dosen Pacasarjana Universitas negeri Medan, secara khusus Dosen
Prodi Teknologi Pendidikan
7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya
angkatan XXIV Prodi Teknologi Pendidikan kelas A – 1 yang selama ini
sudah sama-sama berjuang menuntu ilmu dan bekerjasama dalam meraih
kesuksesan bersama.
8. Wakil Dekan I Fakultas Teknik UNIMED ibu Dra. Rosenelli, M.Pd dan ibu
Dra. Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias serta ibu
almaida Febibina, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Tata Rias
Wajah Khusus yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis
v
9. Tim Valisdasi bapak Prof. Dr. Effendi Napitulupu, M.Pd, bapak Prof. Julaga
Sutumorang, M.Pd, bapak Dr. Baharuddin, M.Pd, Fahmi, M.Pd, ibu Dra. Sri
Murniati Zebua, Ibu Dra. Rosmalena serta ibu Ester WS., S.Pd atas
komentar dan sarannya untuk penyempurnaan produk media.
10. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri
Medan ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, beserta para ketua prodi khususnya
ketua prodi Pendidikan Tata Rias Ibu Siti Wahida, M.Si serta staf dan para
kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Pedidikan kesejahteraan
Keluarga universitas Negeri medan yang selama ini memberikan dukungan
yang iklhas dan tulus kepada penulis.
11. Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu
berjasa dalam penulisan Tesis ini.
Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa, dan
bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tesis ini
masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis masih mengharapkan
masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan ini.
Medan, Januari 2017
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR……….iii
DAFTAR ISI………... v
DAFTAR TABEL....………....ix
DAFTAR GAMBAR………... xxi
DAFTAR LAMPIRAN………... .. xxv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Identifikasi Masalah………... 7
C. Pembatasan Masalah………... 8
D. Rumusan Masalah………... 9
E. Tujuan Penelitian Pengembangan………... 9
F. Manfaat Penelitian Pengembangan…………... 9
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA BERFIKIR A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Teknologi Pembelajaran ………... 12
2. Hakikat Mata Kulliah Tata Rias Wajah Khusus ... 16
1. Pengertian Tata Rias Panggung ... 17
2. Pengertian Membentuk Alis ... 18
vi
3. Model Pembelajaran Informasi ... 30
1. Langkah-langkah pembelajaran pemrosesan informasi ... 38
2. Manfaat dan hambatan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... 39
3. Kelebihan dan kelemahan dalam model pembelajaran Pemrosesan Informasi ... ... 39
4. Tahap-tahap pengembangan 1) Tahap identifikasi ... .... 43
2) Tahap desain dan pengembangan ... ... 43
B. Hasil penelitian yang relevan………... 75
C. Kerangka Berpikir………... 77
D. Hipotesis Penelitian………... 82
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………...………... 83
B. Medel Pengembangan………...83
C.Prosedur Pengembangan………...…... 85
D.Tahap Uji Coba Produk………...………. 86
E. Jenis Data………...………... 90
F. Instrumen Pengumpulan Data..………... 91
G. Teknik Analisis Data………...…………... 97
vii
2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba………... 119
a. Data Hasil Uji Coba Tahap I: Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Desain Grafis dan Ahli Desain Pembelajaran………. .... 120
b. Data Hasil Uji Coba II Uji Coba Perorangan………...142
c. Data HasilUjiCobaTahap III Uji Coba Kelompok Kecil……...150
d. Data Hasil Uji CobaTahap IV Uji Coba Lapangan………....156
3. Analisis Data a. Analisis Data Hasil Validasi Produk Awal………. 163 b. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan…. …... 169 c. Analisis Data HasilUjiCobaTahap II UjiCoba KelompokKecil……….. …… ..172
d. Analisis Data HasilUjiTahap IV UjiCobaLapangan………... 173
4. RevisiProduk a. Revisi Pertama………...175
b. Revisi Kedua………... 178
c. Revisi Ketiga………... 178
d. Revisi Keempat………... 179
B. Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk 1. Deskripsi Data Penelitian………... 179
2. Pengajuan Persyaratan Analisis………... 181
C.PembahasanHasil Penelitian 1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk………...…. 185
viii
D. Keterbatasan Penelitian………... 190
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan………... 192
B. Implikasi………... 196
C.Saran………... 199
DAFTAR PUSTAKA………... 202
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki
pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan
daya saing. Oleh sebab itu, pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan
pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya yang dapat
mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.
Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini dapat dilakukan dengan
memperbaiki proses pembelajaran di lembaga pendidikan baik sekolah maupun
perguruan tinggi. Unversitas Negeri Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan
untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang mempunyai misi meningkatkan
mutu pendidikanyang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan
yang tidak dapat ditanggulangi dengan paradigma lama tetapi sangat diperlukan
inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan segala dimensi yang ada
pada peserta didik.
Demikian pula halnya dalam pendidikan di perguruan tinggi atau
pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah (SMK/SMA/MA). Program yang ada dalam pendidikan
tinggi ini tidak hanya sarjana (S-1) melainkan diploma, pendidikan profesi, magister
(S-2), bahkan doktor (S-3). Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang
2
akademi, dan akademi komunitas yang mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan
dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4, bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga)
fungsi yaitu:
1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,
terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan
3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. (Wahyono, Budi : 2015)
Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan.
Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi
juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada
pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat)
tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:
1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Beranjak dari fungsi dan tujuan pendidikan tinggi yang diuraikan diatas
maka diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran
aktif dibutuhkan komunikasi yang baik dalam penyaluran pesan. Pesan tersebut
3
Sehubungan dengan peningkatan kualitas pendidik, peran Dosen sangat
menentukan dalam meyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20
tentang tugas Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan
proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
Proses pembelajaran dikatakan bermutu bila dalam proses pembelajaran
tersebut mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru
maupun dosen seyogyanya mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga
memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik
dengan mengarahkan segala sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar
yang tepat.
Dari pendapat di atas kesimpulannya adalah bahwa dosen senantiasa
berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan
memanfaatkan media pembelajaran agar mahasiswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Adapun cara yang dilakukan dosen untuk membantu mahasiswa
dalam menarik perhatian mahasiswa terhadap materi yang disajikan dosen.
Pemakaian media pembelajaran yang tepat, dapat memudahkan pemahaman
mahasiswa terhadap konsep-konsep dan mampu menerapkan konsep tersebut
dalam bentuk keterampilan kerja sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
mahasiswa.
Prodi Pendidikan Tata Rias adalah merupakan salah satu jurusan yang ada
pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada program studi ini,
4
matakuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah matakuliah tata rias wajah
khususyang merupakan salah satu mata kuliah keilmuan dan keterampilan. Dalam
pembelajaran tata rias wajah khusus, salah satu materi perkuliahan yang diajarkan
adalah Tata Rias Wajah Panggung ( Make up Panggung) yang dianggap oleh
banyak mahasiswaadalahmateriperkuliahan yang sulit dan tidak menarik. Hal ini
kemungkinan disebabkan kesulitan dalam membentuk alis. Alis memegang
peranan penting, karena baik bentuk maupun posisi alis sangat mempengaruhi
ekspresi wajah, misalnya alis yang tebal dengan jarak terlalu dekat dapat
memberikan kesan ketus dan alis yang ujungnya menurun memberikan kesan
sedih. Sehingga dalam melakukan pembentukan alis harus memperhatikan
bagian-bagian yang perlu dikoreksi sepertialis yang jaraknya berdekatan dengan
mencabut bulu alis pada pangkal alis, atau alis yang jaraknya terlalu berjauhan
dengan cara digambar atau disempurnakan.Bentuk yang dipertegas dan lain
sebagainya.
Dari hasil observasi penulis, pembelajaran tata rias wajah khusus pada
materi tata rias wajah panggung selama ini dilaksanakan dengan cara
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik.
Media yang digunakan saat pembelajaran antara lain media white board, power
point dan media cetak seperti buku ajar dan latihan-latihan. pembelajaran dengan
menggunakan media yang tersedia, mahasiswa masih kesulitan tentang teknik/tata
cara pembentukan alis, sehingga belum mampu menerapkan teknik/tata
carapembuatan alis tersebut dengan tepat. Dalam hal ini materi tata rias wajah
panggung ini harus dikuasai mahasiswa sebelum masuk ke laboratorium untukn
5
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada dosen pengampu mata
kuliah. Ibu Alamaida mengatakan bahwa pengajaran materi kuliah tata rias wajah
panggung yang selama ini dilakukan tidak terorganisir dengan baik, sehingga
perolehan belajar mahasiswa rendah yaitu sebesar 62,35% menguasai, selebihnya
mahasiswa belum mampu memahami dan mengaplikasikan teori pembentukan
alis dalam tata rias wajah panggung dengan baik dan benar (data : catatan
penilaian dosen pengampu). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan yang ada. Untuk itu perlu adanya peningkatan prestasi
belajar tata rias wajah panggung dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran dan keberhasilan belajar tata rias wajah
panggung.
Berdasarkan hasil observasi dan melakukan diskusi dengan beberapa
dosen pengampu matakuliah tata rias wajah khusus, maka untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran matakuliah tata rias wajah khusus untuk materi kuliah tata
rias wajah panggung, perlu dirancang sebuah multi media interaktif pembentukan
alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi yang dapat membantu
mahasiswa dalam belajar dikelas maupun mandiri.
Dugaan penulis, bahwa multi media interaktif pembentukan alis mata
dengan penerapan model Pemrosesan Informasi ini nantinya merupakan
pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media alternatif dalam proses
pembelajaran. Multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan
model Pemrosesan Informasi dapat digunakan baik oleh dosen, guru maupun
mahasiswa. Dalam hal-hal tertentu multi media interaktif pembentukan alis mata
6
penyalur pesan dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan
menarik tanpa kehadiran dosen.
Rob Phillips (1997:8) menjelaskan makna interaktif sebagai suatu proses
pemberdayaan mahasiswa untuk mengendalikan lingkungan belajar. Dalam
konteks ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah belajar dengan
menggunakan komputer. Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia
pembelajaran bukan terletak pada sistem hard-ware, tetapi lebih mengacu pada
karakteristik belajar mahasiswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar
monitor komputer. Kualiitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan
oleh kecanggihan program komouter.
Menurut (Kardi dan Nur, 2009:9) model pembelajaran adalah seluruh
rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan
sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,
metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang
tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : (1)
rasional, teoritis, logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya,
(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai). (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar
model tersebut dapat dilakukan dengan berhasil. (4) lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. (Kardi dan Nur, 2000:9).
Menurut Trianto (2011: 36) model pemerosesan informasi ialah proses,
7
diuraikan sebagai transformasi-tranformasi informasi dari input (stimulus) ke
output (respon). Model pemerosesan informasi dapat digambarkan sebagai
kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Pemikiran secara logika dengan
menyimpulkan pusat informasi kedalam memori otak lalu menerapkan
dalamkotak yang dihubungkan dengan garis – garis.
Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan multi media
interaktif yakni “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi
untuk meningkatkan hasil praktek Tata Rias wajah Panggung pada mata
kuliah Tata Rias Khusus mahasiswa Prodi Tata Rias Unimed Tahun
Akademik 2016”. Dengan pengembangan multimedia interaktif malalui
penerapan model pemrosesan informasi ini diharapkan dapat membantu dosen
dalam menjelaskan berbagai bahasan materi kuliah, sehingga dosen tidak lagi
hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat yang ada.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji, diteliti dalam penelitian
pengembangan multi media interaktif pembelajaran pembentukan alis mata
dengan penerapan model pemrosesan informasi pada matakuliah tata rias wajah
panggung antara lain :
1) Materi perkuliahantata rias wajah panggung masih banyak disajikan dalam
bentuk media cetak berupa buku sebagai sumber utamanya, sehingga perlu
8
alis dan koreksinya, bentuk mata dan koreksinya serta warna-warna yang
diaplikasikan.
2) Mahasiswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
perkuliahantata rias wajah panggung terutama pada koreksi bentuk alis.
3) Kurangnya variasi media dan teknologi pembelajaran dalam mata kuliah Tata
Rias Wajah Khussus.
4) Masih digunakannya pembelajaran konvensional oleh sebagian besar dosen
pengampuh matakuliah tata rias wajah panggung sehingga perbedaan
individual pada masing-masing mahasiswa kurang diperhatikan, sedangkan
dengan pembelajaran individual mahasiswa akan dapat belajar mandiri.
C.Pembatasan Masalah
Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka masalah yang
muncul sangat luas sehingga perlu pembatasan masalah. Adapun yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan multi media interaktif
pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan
informasi pada matakuliah tata rias wajah khusus untuk mahasiswa program studi
pendidikan tata rias Universitas Negeri Medan. Adapun yang menjadi ruang
lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Materi kuliah yang dikembangkan hanya 2 materi pokok yang terdiri dari:
a) Bentuk alis, b) Koreksi bentuk alis,
2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media
pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan beberapa Software dan
9
3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan PKKProdiTata
Rias Universitas Negeri Medan dengan 3 kali pertemuan selama 300 menit/
pertemuan ( 3 sks )
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka
masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi
pada mahasiswa prodi tata rias UNIMED angkatan tahun 2014?
2. Bagaimanakah keefektifanMultimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi?
E.Tujuan Penelitian Pengembangan
1. Mengembangkan Multimedia Interaktif yang berkualitas
untukpembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model
pemrosesan informasi, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta
dapat digunakan untuk pembelajaran individual pada mahasiswa prodi tata
rias UNIMED tahun akademi 2014.
2. Untuk melihat keefektifanMultimedia Interaktif yang dikembangkan untuk
pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model
Pemrosesan Informasi.
F. Manfaat Penelitian Pengembangan
Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat secara
10
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan
produk multimedia interaktif pada mata kuliah Tata Rias wajah khusus pada
umumnya dan materi pembentukan alis dalam tata rias wajah panggung pada
khususnya.
2. Untuk menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun
bandingan bagi penelitian lanjutan yang mengkaji pengembangan multimedia
interaktif dalam kegiatan tata rias wajah.
Dan secara praktis penelitian ini bermanfaat:
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menambah
wawasan dosen pada khususnya matakuliah tata rias wajah sehingga kedepan
dapat meningkatkan pelayanan dan akses pendidikan yang lebih baik kepada
para mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa prodi tata rias, penelitian ini dapat mempermudah mahasiswa
dalam menerapkan dan mengaplikasi materi pembelajaran praktek khususnya
untuk pembentukan alis.
3. Bagi dosen, penelitian ini menambah kemudahan dalam menyampaikan materi
ajar tentang pembentukan alis bukan saja pada mata kuliah tata rias wajah
khusus tapi juga untuk mata kuliah lain yang berkaitan dengan rias wajah,
seperti tata rias pengantin nusantara maupun internasional dll.
4. Bagi lembaga Prodi Tata Rias merupakan tambahan koleksi bahan ajar yang
dapat meningkatkan mutu lulusan dan sebagai penambah nilai pada penilaian
11
5. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menghasilkan
kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan produk
multimedia interaktif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Bagi peserta didik, pendidikan maupun tenaga kependidikan, hasil
penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan khususnya penelitian
pengembangan multimedia interaktif dan diharapkan untuk dikembangkan di
193 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembanganMultimedia
Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model
Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah
Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata
Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil
Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus
dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Hasil
penelurusan dari angket yang disebar ditemukan bahwa 90% dari dosen
menyatakan membutuhkan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran
agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 100% mahasiswa
menyatakan membutuhkan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan
Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk
Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah
Tata Rias Khusus agar dapat dijadikan sarana pembelajaran secara individual
maupun klasikal. Hasil validasi dari ahli materi terhadap Multimedia Interaktif
Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan
Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada
Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus yang dikembangkan menunjukkan
194
Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan
Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek
Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus
berdasarkan tiga aspek yaitu kualitas materi pembelajaran, kualitas strategi
pembelajaran dan kualitas sistem penyampaian pembelajaran yang
menunjukkan persentase rata-rata penilaian masing-masing 0,94pada aspek
kualitas materi pembelajaran, 0,93pada aspek kualitas strategi pembelajaran,
dan 0,91pada aspek sistem penyampaian pembelajaran termasuk kategori Valid
secara keseluruhan, yang berarti media pembelajaran interaktif pada mata
kuliah Menggambar teknik dapat memenuhi tuntutan kebutuhan
pembelajaran.(2) Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas
desain pembelajaran menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori
Valid yang berarti penampilan fisik Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi
Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata
Kuliah Tata Rias Khususyang bertujuan sebagai peningkatan motivasi belajar
peserta didik. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek kualitas
desain informasi menunjukkan persentase rata-rata 0,84termasuk kategori
Valid, yang berarti informasi Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan
Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk
Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah
Tata Rias Khusus dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk
memperoleh informasi yang diinginkan.Penilaian ahli desain pembelajaran
195
0,91termasuk kategori Valid yang berarti pengaturan isi pembelajaran
memperhatikan aspek interaksi antara peserta mahasiswa dengan pembelajaran
sehingga dapat tercipta suatu kondisi yang mampu memfasilitasi belajar.
Sedangkan persentase rata-rata pada aspek desain presentasi adalah
0,83termasuk kategori “Valid” yang berarti presentasi dari Multimedia
Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model
Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah
Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan memiliki
tampilan yang menarik sehingga mampu menimbulkan rasa ketertarikan
mahasiswa untuk melakukan pembelajaran.(3) Penilaian ahli desain rekayasa
perangkat lunak terhadap aspek pemprograman menunjukkan persentase
rata-rata 0,91termasuk kategori “Valid” yang berarti program prangkat lunak pada
Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan
Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek
Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus berfungsi
dengan baik bagi mahasiswa dalam memberi kemudahan dalam mendapatkan
informasi yang diinginkan. Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap aspek
kualitas teknis atau tampilan menunjukkan skor rata-rata 0,95termasuk kategori
Valid, yang berarti Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis
Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan
Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus
dapat memberikan motivasi dan mampu menciptakan kondisi yang mampu
196
2. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata
Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan pada uji coba perorangan dinyatakan bahwa multimedia
pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash
CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan
93,33%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 94,28% dan aspek
kemanfaatan media sebesar 93,33%. Berdasarkan hasil uji coba perorangan
tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat baik (93,64%), sehingga layak digunakan dan
dikembangkan dalam proses pembelajaran.
3. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan pada uji coba kelompok kecil dinyatakan bahwa media video
pembelajaran yang dikembangkan dengan program Adobe Macromedia Flash
CS6 termasuk dalam kategori sangat baik dimana aspek kelayakan tampilan
88,51%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar 86,67% dan aspek
kemanfaatan media sebesar 85,55%. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil
tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat baik (85,71%).
4. Menurut tanggapan mahasiswa semester V kelas kulitProgram Studi Tata Rias
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan pada uji coba lapangan dinyatakan bahwa multi mediamedia
interaktif pembelajaran yang dikembangkan dengan programAdobe
197
kelayakan tampilan 85,47%, aspek penyajian materi pembelajaran sebesar
82,64% dan aspek kemanfaatan media sebesar 82,31%. Berdasarkan hasil uji
coba lapangan tersebut disimpulkan bahwa media video pembelajaran yang
dikembangkan termasuk dalam kriteria sangat baik (83,41%).
5. Multimedia interaktif yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa kelas kulit Program Studi Tata
Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan, karena memiliki nilai rata-rata (80,64) yang lebih tinggi dari
nilai KBK yang ditentukan.
6. Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan
Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada
Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khususmemiliki keefektifan sebesar (80,64%)
lebih tinggi dari keefektifan tanpa menggunakan Multimedia Interaktif
Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan
Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada
Mata Kuliah Tata Rias Khusus 71,72%.
B.Implikasi
Untuk mendapatkan sebuah produk pengembangan media yang baik, maka
hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan. Berdasarkan
kebutuhan yang dilakukan analisis terhadap beberapa aspek , yaitu analisis
kurikulum pembelajaran, analisis mahasiswa, analisis sumber belajar, dan analisis
referensi pengembangan. Pendapat yang direkomendasikan oleh ahli saat proses
198
Berdasarkan hasil validasi dan uji coba terhadap Multimedia Interaktif
Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan
Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada
Mata Kuliah Tata Rias Khusus yang dikembangkan terdapat beberapa kondisi
lingkungan belajar yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar yang baik
dengan dukungan multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata
Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil
Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus yaitu:
hasil memiliki sarana dan fasilitas yang mendukung pengoperasian media seperti:
listrik, komputer, perangkat sound sistem, LCD, dan ruangan yang proposional,
Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan
Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias
Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus hanya dapat
digunakan dengan baik dan lancar jika dosen dan mahasiswa telah memiliki
kemampuan untuk mengoperasionalkan perangkat elektronik.
Disamping itu, dosen harus mampu mendesain pesan yang diterjemahkan
dalam bentuk visualisasi yang pada akhirnya akan menjadi pesan pembelajaran.
Dosen juga harus memiliki karateristik dalam menguasai substansi pembelajaran,
mulai dari kemampuan menganalisis standar isi sampai kepada proses
pembelajaran di dalam kelas agar Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk
Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata
199
Mahasiswa perlu dilibatkan untuk membantu dosen dalam mengefektifitan
waktu pembelajaran serta memberi kesempatan untuk terlibat secara harmonis
dalam proses pembelajaran. Hal ini juga ditujukan agar mahasiswa memiliki
kemampuan untuk menangkap pesan sehingga mahasiswa dapat berkreatifitas dan
memecahkan masalah dalam pembelajaran melalui multimedia interaktif
Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan
Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada
Mata Kuliah Tata Rias Khusus.
Multimedia interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan
Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata
Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini sangat memberikan
sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran
bagi dosen dan mahasiswa dimana Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk
Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata
Rias Khusus dapat membuat ketertarikan mahasiswa pada matakuliah ini sehingga
dapat menggali daya kreatifitas dan inovatif mahasiswa.
Pesan yang terkandung dalam Multimedia Interaktif Pembelajaran
Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk
Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata
Rias Wajah Khususmencerminkan pengalaman kontekstual mahasiswa. Pesan
yang berupa tayangan langkah-langkah kerja dalam pembentukan alis dan
koreksinya akan dapat diterjemahkan dan menginspirasi mahasiswa jika
200
Mahasiswa juga dapat mendalami materi pembelajaran dengan
penggunaan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan
Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata
Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khusus ini dengan melihat
tayangan langkah-langkah kerja Tata Rias Wajah Panggung yang berbentuk CD
pembelajaran dan dapat dibawa mahasiswa untuk mengulang kembali
pembelajaran, sehingga mempermudahkan mahasiswa dalam mengingat kembali
pembelajaran sebelumnya.
C.Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dan
implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Mata Kuliah Tata Rias Khusus adalah matakuliah praktek yang memerlukan
kreatifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pada setiap
matakuliah praktek memerlukan adanya fasilitas seperti ruang praktek yang
memadai, perlengkapan dan peralatan praktek serta sumber-sumber yang
diperlukan sehingga dapat mengembangkan kreatifitas mahasiswa.
2. Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan
Penerapan Model Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek
Tata Rias Wajah Panggung Pada Mata Kuliah Tata Rias Khususini adalah
salah satu alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran,
keberadaan dosen serta kemampuan dosen dalam penggunaan Multimedia
Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Penerapan Model
Pemrosesan Informasi Untuk Meningkatkan Hasil Praktek Tata Rias Wajah
201
sebagai fasilitator sehingga mahasiswa dapat terlibat aktif dalam proses
perkuliahan.
3. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka
diperlukan hal-hal yang mendukung pengembangan produk yang terdiri dari :
ahli pengembang kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi profesional, ahli
media pembelajaran, dukungan dana dan prasarana serta waktu yang tersedia.
4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak
beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya
202
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, azhar.(2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafmdo Persada
Arikunto, S.(2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta
Borg, W. R & M.D. Gall.{l983). Educational Research: An Introduction, New York: Longman,Inc.
Chambers, J.A. dan Sprecher, J.W. {1983). Computer Assisted InStruction It's Use in The Classroom.Inc, New Jersey, Prentice Hall.
Dick, W & Carey, L. {1985). The Systematic design of Instruction. Schoolofed .nova.edu/dii/Module21Module3-1-DickandCarey.pdf
Dinyati, Mudjiono.(2006).Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. h.l57
Danyati (2010). Media Pembelajaran Perananarmya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pernbelajaran. Yogyakatta : Gava Media
Evelin (2007). Buku Ajar Teori Belajar dan perkembangan. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Han Chenny. (2004).Tata Rias Pcngantin, Jakarta
Hamid Abdul.(2009). Teori Belajar dan Pembelajaran (Edisi Kedua).Med:m
Kemp. (1994). Design Effective l.ntruction. New York : MacMillan College Publishing Company
Mayer, R. (2009).Multimedia Learning. Yogyakatta : Pustaka Belajar
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Mudjiman, Haris. (2006). Belajar Mandiri, Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). hnp:l/alida-utami.blogspot.com/, diakses tanggal 8 February 2014
203
Munir, (2008) Kurilculum Berbasis Teknologi lnfonnasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Nova | Kadek.l2013). Pengembangan media video pada mata pela jaran IPA kelas VII semester II tahun peta jaran 2012/2013 di SMP Saraswati Seririt. llttq://www.google.com/urt?sa•t&rct=j&q•&esrc=,&source=web&cd•. 3&ved=OCDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejoumal.undiksha.ac.id% 2Findex.php%2FJJTP%2Farticle%2Fdownload%2F947%2F817&ei•Fk0 8Uv6z118GLtQfd-oH48A&usg=AFQjCNG8_Sh6zo-
OIZNinOdTizpsJnx0Rw&bvrnobv.61379712,d.bmk&cad=rja, diaksesrC al8 February 2014.
Ngalimun. (2002) Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rusijono, dkk. (2008) Penelitian Teknologi Pcmbelajaran, Surabaya : Unesa University Press.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafmdo Persada
Sabri, Ahmad (2010). Stnltegi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: PT. Ciputat Press.
Sardiman Arife. (2012).Media Pendidikan.Jakarta :Raja Grafindo Persada
Sardiman (2007). lnteraksi & Motivasi Be13jar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta :Safira lnsania Press
Sanjaya W. (2010). Strategi Pembelajaran BerorientaSi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana
Sardjono, Mamien.(l996). Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Kanisius
Sardjono, Mamien. (1992). Seni Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta dan Segala Upacaranya. Yogyakarta: Depanemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sardiman A. M.(2007).lntcraksi dan Motivasi Belajar dan Mcngajar. Jakarta : Rajawali Pers
204
hnp:llwww.google.com/url?sa-<<t"j&q• &esrcs&source--web&cd= I &ved"()CCMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjumal-
online.um.ac.id%2fdala%2Fartikei%2Fanikei22DFI4DAB39DOAD8C E46A I BFC3833517.pdf&ei=vT_8UpfwFNHPrQIXIIDYDQ&usg-AF QjCNFeekwgB_dDfficekbWz3NYi69RkhQ&bvm•bv.61379712,d.bmk &cad=Jja. Diakses 8 February 2014
Setyosari & Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran.Malang :Elang Emas
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempenharuhinya_ Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Srilis. (2008). Pengembangan lnovasi Pembelajaran Mandiri. Bandung:P2PNFI
Sri Rumini. (2006). Psikologi Pendidikan. Yogyakana :UNY Pers
Slavin, Robert E.(2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Sugiono. (2007).Me!Ode Penel itian Kuantitatif, Kualiuuif, R&D. Bandung: Alfabeta
Suparman, M. Atwi. (2004). Desain lnttUksional Modem, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka)
Susilana. R dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan. Pemanfaatan dan Penilaian.Bandung. Wacana Prima
Syaiful Bhari Djamarah, Aswan Zain. (2006). Stnuegi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Tilar Marha. (1992). Upacara dan Tata Rias Pengantin Se-Nusantara. Jakarta:Vika Prees
Winkel. W.S (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
Willis Ratna (2011). Teori-Teori Belajardan Pembelajaran.Jakarta :Erlangga
ninis. (2013). Strategi &. \o!etode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group