PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY
LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS
ANEKDOT SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN
STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DECY HANDAYANI SINULINGGA
NIM 2123311016
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Decy Handayani Sinulingga, NIM 2123311016, Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery learning) terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah semua kelas X SMK Swasta Harapan Stabat sebanyak 460 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, sehingga diperoleh sampel penelitian adalah kelas X-2 AK sebanyak 30 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes
menulis teks anekdot. Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 64,83, standar deviasi 9,78, dan standar error 1,81 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 79, standar deviasi 8,30, dan standar error 1,54. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis teks anekdot setelah menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) lebih tinggi daripada nilai sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa data pre-test dan post-test berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis thitung = 5,97 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel
pada taraf signifikasi 5% = 1,67. Karena thitung = 5,97 > ttabel = 1,67 maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran penemuan (discovery learning) mempengaruhi kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf Pegawai Administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, 8. Dr. M. Oky F. Gafari, S.Sos., M.Hum., Dosen Penguji I,
9. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Penguji II,
10.Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
iii
12.Ayahanda tersayang Drs. Josen Sinulingga dan Ibunda tercinta Mariani Tarigan yang selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dan kasih sayang yang tulus selama penyusunan Skripsi berlangsung, juga kepada kakak tersayang Nancy Ferginia Sinulingga, S.Kom., adik tersayang Bripda Try Hartanto Sinulingga dan Marsha Angellica Sinulingga yang memberikan perhatian, selalu mendoakan, memberi semangat, dan motivasi kepada penulis,
13.kelompok kecil “Akwila” sekaligus sahabat penulis (Alibasa Limbong, Clara Situmeang, Eva Sitohang, Febrina Sebayang, Melva Sirait, dan Kak Marta Hutasoit) yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan dukungan, juga kepada kakak PKK “Akwila” Kak Evi Susanti Ginting yang selalu mendoakan, memberi semangat sekalipun sedang mengabdi di sudut negeri, serta Ummu Atikah teman satu PS penulis, 14.teman-teman PPL-T SMK Swasta Harapan Stabat, khususnya Citra
Laoli dan Rizki Mandasari, dan semua murid SMK Swasta Harapan Stabat yang selalu mendoakan dan memberi dukungan,
15.Kak Rondang Sihotang, Kak Puteri Sion, serta seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia stambuk 2012. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.
Medan, Juni 2016 Penulis,
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat ... 25
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ... 27
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Teks Anekdot ... 28
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 30
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen... 30
Tabel 4.1 Skor Berdasarkan Struktur Teks Anekdot Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 36
Tabel 4.2 Skor Berdasarkan Ciri Kebahasaan Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 37
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa dalam Menulis Teks Anekdot Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 38
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 40
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ... 40
Tabel 4.6 Skor Berdasarkan Struktur Teks Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 42
Tabel 4.7 Skor Berdasarkan Ciri Kebahasaan Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 43
Tabel 4.8 Daftar Nilai Siswa Menulis Teks Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 44
Tabel 4.9 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks Anekdot Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 46
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Post-Test ... 46
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 71
Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Teks Anekdot Pre-test ... 79
Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Teks Anekdot Post-test ... 81
Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z ... 83
Lampiran 6 Tabel Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors ... 84
Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 85
Lampiran 8 Titik Persentase Distribusi t (dk = 41-80) ... 87
Lampiran 9 Lembar Jawaban Siswa Pre-Test ... 88
Lampiran 10 Lembar Jawaban Siswa Post-Test ... 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. (Kemendikbud 2014:iv)
2
Namun, kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis masih rendah. Hasil wawancara peneliti dengan Bu Erma, S.Pd., yaitu guru bahasa Indonesia kelas X SMK Swasta Harapan Stabat, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih kurang memenuhi harapan. Siswa memiliki rasa enggan atau malas untuk menulis. Hal ini disebabkan oleh kemauan siswa dalam membaca yang minim sehingga referensi yang didapat pun kurang beragam. Kemampuan siswa dalam memproduksi teks anekdot pun masih kurang. Sebagian besar siswa merasa sulit menuangkan idenya dalam sebuah tulisan. Siswa masih kesulitan dalam menyampaikan kritik yang berupa sindiran dalam sebuah teks anekdot.
Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot juga terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutahaean (2013:58). Nilai rata-rata siswa menulis teks anekdot sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah adalah 65,81 sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, siswa memperoleh nilai rata-rata 78,1.
Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Sinaga (2014:60). Nilai rata-rata kemampuan menulis teks anekdot siswa sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri adalah 65,7. Nilai rata-rata tersebut meningkat menjadi 79,9 setelah diberikan perlakuan.
3
perkembangan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran guru lebih menguasai kelas daripada siswa sehingga siswa menjadi merasa tidak ada tuntutan terhadap dirinya untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Tidak tepatnya penerapan model pembelajaran oleh guru menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Sebaliknya, penerapan model yang tepat dapat diasumsikan memperoleh hasil belajar yang baik. Kurangnya pengetahuan guru terhadap model pembelajaran, tentu saja akan berpengaruh besar terhadap kualitas hasil pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini sering kali terabaikan. Guru merasa tidak perlu memilih model apapun dalam proses pembelajaran yang seharusnya itu merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjukkan berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut.
4
Siswa tidak akan merasa kesulitan untuk menuangkan ide-ide yang telah ia temukan sebelumnya.
Hal ini dibuktikan oleh Pasaribu melalui penelitiannya. Nilai rata-rata siswa menulis teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah 62,83, sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning), siswa memperoleh nilai rata-rata 9,10 (Pasaribu, 2014:59). Penelitian tersebut membuktikan bahwa ada pengaruh model pembelajaran discovery dalam meningkatkan kemampuan menulis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu:
1. kemampuan menulis teks anekdot siswa masih rendah,
5
3. siswa merasa sulit untuk mengembangkan ide-ide yang mereka miliki ke dalam sebuah tulisan, dan
4. kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya memusatkan perhatian pada model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning)?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning)?
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu pedoman yang pada hakikatnya untuk mencapai penelitian yang akan dilakukan. Adapun tujuan dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning),
2. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning),
3. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery
learning) terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK
Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu manfaat secara teoretis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
7
anekdot dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru dan calon guru bahasa Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk melatih keterampilan menulis teks anekdot. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran memadai mengenai bagaimana model pembelajaran penemuan (discovery learning) dapat meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot siswa.
b. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning), sehingga mereka menjadi lebih aktif, kreatif, senang dan
bergairah dalam belajar.
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) memiliki nilai rata-rata 64,83 dan berkategori cukup.
2. Kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) memiliki nilai rata-rata 79 dan berkategori sangat baik.
3. Penggunaan model pembelajaran penemuan (discovery learning) berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu to > ttabel, yakni 5,97 > 1,67 yang
membuktikan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0)
61
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini, perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan menulis teks anekdot siswa pada aspek struktur teks anekdot di bagian abstrak dan koda masih belum tercapai sepenuhnya. Sedangkan pada aspek ciri kebahasaan teks anekdot, belum semua siswa memuat gaya bahasa, pertanyaan retoris, dan kalimat perintah dalam teks anekdot. Sehingga peneliti menyarankan agar guru lebih memberi perhatian khusus di bagian tersebut agar siswa lebih paham mengenai struktur dan ciri kebahasaan teks anekdot.
2. Model pembelajaran penemuan (discovery learning) memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot. Oleh karena itu, model pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: Refika Aditama.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Kelas X: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Kelas X: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, Engkos. 2014. Jenis-jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum
2013. Yogyakarta: Kata Pena.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.
Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Beslina, dkk. 2015. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Berbasis Kurikulum
2013. Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN. Volume 2, Edisi-1, Hal 49-58.
Nesiana, dkk. 2014. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Metro. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya).
63
Puspita, dkk. 2013. Implementasi Model Mind Mapping (Peta Pikiran) dalam
Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Siswa Kelas X SMK Pariwisata Dalung. Jurnal Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
Hutahaean, Feronika. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Medan: Universitas Negeri Medan.
Pasaribu, Rifkawaty. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery
terhadap Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMK Swasta GKPS 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Medan: Universitas Negeri Medan.
Sinaga, Hotma. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap
Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra