• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER GENAP TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER GENAP TERINTERNALISASI NILAI-NILAI KARAKTER SISWA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA KELAS XI

SEMESTER GENAP TERINTERNALISASI NILAI-NILAI

KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh

WENI TRI SASMI

NIM 8146142033

PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

Weni Tri Sasmi : Chemistry Text Book Development of SMA/MA Class XI Second Semester Internalized Character Values of Student

Thesis, Medan: Chemistry Education Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016

This study aims to obtain a chemistry text book of SMA/MA Class XI second semester internalized character values of student. Populasi student learning outcomes of this study were (1) all existing chemistry teacher in Kisaran categorized expert teacher and chemistry lecturer of Universitas Negeri Medan in Medan. (2) all eleventh grade students the second semester of school year 2015/2016 SMA Muhammadiyah 8 in Kisaran. The entire sample was selected by purposive sampling. Samples were determined in this study were (1) a chemistry teacher with a minimum of formal education criteria S1 and teaching experience in schools, a chemistry lecturer of Universitas Negeri Medan with the criteria of formal education S2 at least 5 years, is being actively teach and master the basic chemical materials that are relevant to the material high school chemistry (2) Class XI IPA 1 was given treatment using chemical text book SMA/MA Class XI second semester internalized character values of student based on curriculum 2013. Based on test data analysis requirements the results showed that (1) The results of due diligence analysis chemistry textbook that is based on the standard BSNP amounted to 3.69 visits of criterion validity textbook is quite valid but need to be revised (2) based on the opinions of teachers and lecturers to test the feasibility of chemistry textbook produced in research this meets the standards required by the National Education standards in the amount of 4.41 means that valid and do not need to be revised. (3) based on the opinions of teachers and lecturers to test the feasibility of textbook internalized character values of students in this study meet the standards of assessment rubrics of 4.43 categorized character very well. (4) based on the opinions of students to test the feasibility of textbook internalized character values of students in this study meet the standards of assessment rubrics character is of 4.42 which is considered very good. (5) Improved student learning outcomes using chemistry textbook produced in this study were of 0.69 or 69% were categorized as moderate. (6) Based on data obtained learning outcomes sign value <0.05 (0.002 <0.05) the use of high school chemistry textbook / MA class XI internalized second semester student of character values higher than the KKM.

(6)

ii ABSTRAK

Weni Tri Sasmi : Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester Genap Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa

Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa. Populasi peneitian ini adalah (1) semua guru kimia yang ada di kota Kisaran yang dikategorikan guru ahli dan dosen kimia Universitas Negeri Medan yang ada di kota Medan. (2) seluruh siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMA Muhammadiyah 8 Kisaran. Seluruh sampel dipilih dengan cara purposive sampling. Sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah (1) guru kimia dengan kriteria memiliki pendidikan formal S1 dan berpengalaman mengajar di sekolah, dosen kimia di Universitas Negeri Medan dengan kriteria memiliki pendidikan formal S2 minimal 5 tahun, sedang aktif mengajar dan menguasai materi Kimia Dasar yang relevan dengan materi kimia SMA. (2) kelas XI IPA 1 yang diberi perlakuan pengajaran menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa berdasarkan kurikulum 2013. Berdasarkan uji persyaratan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil analisis uji kelayakan buku ajar kimia yang ada berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 3,69 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut cukup valid tetapi perlu direvisi (2) berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh BSNP yaitu sebesar 4,41 artinya valid dan tidak perlu direvisi. (3) berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa dalam penelitian ini memenuhi standar dari penilaian rubrik karakter sebesar 4,43 yang dikategorikan sangat baik. (4) berdasarkan pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa dalam penelitian ini memenuhi standar dari penilaian rubrik karakter adalah sebesar 4,42 yang dikategorikan sangat baik. (5) Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,69 atau 69% yang dikategorikan sedang. (6) Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh nilai sign<0,05 (0,002<0,05) penggunaan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa lebih tinggi dari nilai KKM.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, kesehatan dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester Genap Terinternalisasi Nilai-Nilai Karakter Siswa.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, serta Ibu Dr. Murniaty Simorangkir. M.S yang telah memberi masukan dan saran-saran bagi penulis dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah banyak membantu penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak kepala sekolah, Bapak guru kimia beserta pegawai tata usaha SMA Muhammadiyah 8 Kisaran, SMA N 1 Kisaran, dan SMA Tamansiswa Kisaran yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Subiatno dan Ibunda Yusriati beserta kakanda dr. Fitriadi dan keluarga yang telah memberikan Doa, kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan baik secara moril dan materi.

(8)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat menbangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed khususnya jurusan kimia dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(9)

v

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 5

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 6

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II LANDASAN TEORITIS 8

2.1Penelitian dan Pengembangan (R&D) 8

2.2Pengertian Buku Ajar 12

2.3Standar Buku Ajar (Kimia) Menurut BSNP 16

2.4Pengertian Internalisasi 21

2.5Konsep Pendidikan Karakter 25

2.6Urgensi Pendidikan Karakter 30

2.7Kerangka Konseptual 39

2.8Hipotesis 39

BAB III METODE PENELITIAN 40

3.1Gambaran Umum Penelitian 40

3.2Desain Penelitian 40

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian 42

3.4Populasi dan Sampel 42

3.5Jenis Data 43

(10)

vi

3.7Teknik Pengumpulan Data 44

3.8Teknik Analisis Data 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1Deskripsi Data Penelitian 48

4.2Analisis Buku Ajar Kimia 49

4.3Pengembangan Buku Ajar Kimia Terinternalisasi Nilai-Nilai

Karakter Siswa 50

4.4Standarisasi Buku Ajar Kimia Terinternalisasi Nilai-nilai

Karakter Siswa 52

4.5Aplikasi Buku Ajar Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa 59

4.6Uji Hipotesis 59

4.7Pembahasan 60

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 64

5.1Kesimpulan 64

5.2Saran 65

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter 38 Gambar 2. Desain Penelitian Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas XI

Semester Genap Terinernalisasi Karakter Siswa 41 Gambar 3. Kriteria Penolakan Ho dan Penerimaan Ha 38 Gambar 4. Analisis Nilai Rata-Rata Uji Kelayakan 4 buku Berdasarkan

BSNP 50

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata 46

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran 71

Lampiran 2. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 80 Lampiran 3. Angket Penilaian Karakter Pada Buku 90

Lampiran 4. Instrumen Tes 91

Lampiran 5. Analisis Buku yang Ada 98

Lampiran 6. Hasil Standarisasi Pengembangan Buku 101 Lampiran 7. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 108

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia saat ini sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu desentralisasi atau otonomi daerah yang saat ini sudah mulai, dan era globalisasi total yang akan terjadi pada tahun 2020. Kedua tantangan tersebut merupakan ujian berat yang harus dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Kunci sukses dalam menghadapi tantangan terberat itu terletak pada kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang handal dan berbudaya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh (Muslich, 2011).

Secara normatif ada tiga tujuan pendidikan. Pertama, sebagai pedoman arah bagi proses pendidikan. Sebagai pedoman arah pendidikan bersifat direktif dan orientasional bagi lembaga pendidikan. Kedua, pendidikan tidak sekadar mengarahkan, melainkan sumber motivasi yang menggerakkan insan pendidikan untuk mengarahkan seluruh waktu dan tenaganya pada tujuan tersebut. Pendidikan bersifat orientatif bagi tujuan pribadi setiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Ketiga, pendidikan menjadi dasar atau kriteria untuk melaksanakan sebuah evaluasi bagi kinerja pendidikan (Koesoema, 2010).

Sesuai UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional pada Pasal 3, adalah: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan karakter bangsa (Sudrajat, 2010).

(15)

2

berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Menurut Frued kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial dimasa dewasanya kelak (Muslich, 2011).

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu (Lee, dkk, 2010). Pengadaan materi pelajaran bermutu dapat dilakukan melalui penyusunan bahan ajar bermutu. Bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai (Jipper, dkk, 2010).

Pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tahap pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari (Putra, 2013). Salah satu yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah buku yang digunakan oleh siswa maupun guru. Penyebab belum terlaksananya pembelajaran IPA terpadu adalah tidak tersedianya bahan ajar, guru dihadapkan dengan krisis karakter pada siswa (Wibawa, 2013).

Dalam pendekatan pembelajaran yang terlalu kognitif ini telah mengubah orientasi belajar para siswa menjadi semata-mata untuk meraih nilai tinggi. Hal ini dapat mendorong para siswa untuk mengejar nilai dengan cara yang tidak jujur, seperti mencontek, menjiplak, dan sebagainya. Mata pelajaran yang bersifat subject matter juga makin merumitkan permasalahan karena para siswa tidak

melihat bagaimana keterkaitan antar satu mata pelajaran dengan yang lainnya, serta tidak relevan dengan kehidupan nyata. Akibatnya, para siswa tidak mengerti manfaat yang dipelajarinya untuk kehidupan nyata (Muslich, 2011).

(16)

3

dengan kehidupan nyata sehingga tidak hanya memperoleh nilai yang memuaskan di kelas tetapi siswa juga mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupannya.(Harahap, 2013).

Machtmes, dkk (2009) menyatakaan inovasi pembelajaran untuk meningkatakan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia sangat dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia. Pembelajaran aktif membawa kenyataan ke dalam ruang kelas, membimbing siswa untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan dan memotivasi siswa untuk menerapkan teori-teori yang ada pada buku teks dan keterampilan praktek di lingkungan bisnis pada dunia nyata yang sesungguhnya (Gibson, 2013).

Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang penyajiaanya. Penggunaan buku ajar merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda masyarakat maju. Dipandang dari proses pembelajaran, buku ajar mempunyai peranan penting. Jika tujuan pembelajaran adalah menjadikan siswa memiliki berbagai kompetensi, maka perancangan buku ajar harus memasukkan sejumlah prinsip yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah perancangan sejumlah soal latihan yang berbasis multipel representasi (Khaeruddin, 2012)

Buku ajar akan berfungsi dengan baik jika dapat menarik minat dan niat siswa untuk menguasai informasi dengan motivasi tinggi. Sebagai manajer dari kegiatan belajar siswa artinya buku tersebut membantu siswa belajar sendiri dan dapat mengembangkan informasi yang ada di dalam buku tersebut. Buku juga dapat memenuhi tuntutan kurikulum dan memuat implementasi pesan kurikulum, bahkan dapat melebihinya.

(17)

4

tidak mencerminkan adanya karakter yang harus dicapai oleh siswa pada saat membaca. Buku sebagai media pembelajaran harus mempunyai nilai-nilai karakter dan isi yang tinggi agar dapat menjadi media yang berhasil dalam proses pembelajaran. Kelemahan yang ada pada sebuah buku biasanya terdapat pada isi buku itu sendiri. Sebuah riset yang dilakukan oleh Sri Redjeki (1997), misalnya, menunjukkan bahwa buku-buku pelajaran yang dikonsumsi pelajar Indonesia tertinggal 50 tahun dari perkembangan terbaru sains modern.

Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika (Aqib, 2012). Langkah yang dapat diambil untuk membangun karakter bangsa antara lain. Pertama, menginternalisasikan pendidikan karakter pada instansi pendidikan semenjak tingkat dini atau kanak-kanak. Kedua, menanamkan sebuah koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan bersama generasi muda. Ketiga, meningkatkan daya saing bangsa dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, menggunakan media massa sebagai penyalur upaya pembangunan karakter bangsa (Muslich, 2011).

Dari keempat langkah tersebut penulis memilih menginternalisasikan pendidikan karakter dengan membuat pengembangan buku ajar kimia SMA kelas XI semester genap. Dalam pengembangan buku ajar kimia tersebut penulis akan membuat buku ajar yang terinternalisasi karakter siswa. Bahwa buku yang dibuat mengandung nilai-nilai karakter yang harus ada pada diri siswa saat membacanya.

Internalisasi adalah penghayatan, sementara untuk terinternalisasi karakter dapat diartikan, saat membaca buku tersebut para siswa diharapkan dapat mengahayati buku ajar dan dapat meningkatkan penguasaan kimia serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

(18)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pembahasan latar belakang yang telah dikemukakan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Proses pembelajaran masih menggunakan bahan ajar berupa buku teks yang kurang aplikatif.

2. Lemahnya buku ajar dalam hal isi, bahasa, desain grafis, dan metodologi penulisan serta strategi indexing.

3. Buku ajar yang ada tidak mencerminkan adanya karakter yang harus dicapai oleh siswa pada saat membaca.

4. Tidak ada media pembelajaran yang terinternalisasi pendidikan karakter 5. Buku ajar kimia SMA/MA untuk kelas XI yang dapat

menumbuh-kembangkan karakter siswa.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Materi yang dikembangkan dalam Buku Ajar kimia SMA/MA Kelas XI semester genap adalah materi yang mengacu pada standar isi kurikulum 2013.

2. Dalam Buku Ajar kimia terinternalisasi nilai-nilai karakter yang disesuaikan dengan materi kimia.

3. Karakter yang akan dikembangkan dalam buku ajar adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan dan tanggung jawab.

(19)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang ada saat ini telah sesuai mengikuti standar BSNP?

2. Bagaimana pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA Kelas XI semester genap yang dikembangkan telah sesuai mengikuti standar BSNP?

3. Bagaimana pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA Kelas XI semester genap yang dikembangkan telah terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya?

4. Bagaimana pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang dikembangkan telah terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya?

5. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa?

6. Apakah hasil belajar kimia siswa yang menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa lebih tinggi dari nilai KKM?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang ada saat ini telah sesuai mengikuti standar BSNP.

(20)

7

3. Mengetahui pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA Kelas XI semester genap yang dikembangkan telah terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa di dalamnya.

4. Mengetahui pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa.

5. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa.

6. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa lebih tinggi dari nilai KKM.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai alat untuk penanaman nilai-nilai karakter pada diri siswa dalam kegiatan belajar.

2. Dapat memperoleh pemahaman mengenai materi kimia

3. Sebagai sumber bacaan kimia, untuk membantu guru menyampaikan materi.

4. Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi yang terinternalisasi karakter.

(21)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis uji kelayakan buku ajar kimia yang ada berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 3,69 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut cukup valid tetapi perlu direvisi.

2. Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang dikembangkan berdasarkan standar BSNP adalah sebesar 4,41 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut sudah valid dan tidak perlu direvisi.

3. Berdasarkan pendapat guru dan dosen terhadap uji kelayakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap yang dikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa adalah sebesar 4,43 dilihat dari kriteria validitasnya buku tersebut sangat baik untuk digunakan.

4. Berdasarkan pendapat siswa terhadap uji kelayakan buku ajar kimia yang telah dikembangkan berdasarkan rubrik terinternalisasi nilai-nilai karakter siswa adalah sebesar 4,42 dilihat dari kriteria validitasnya buku ajar tersebut sangat baik untuk digunakan.

5. Peningkatan hasil belajar kimia setelah belajar dengan menggunakan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester genap pada pokok bahasan larutan asam dan basa diperoleh nilai rata-rata gain antara pretes dan postes adalah sebesar 0,69 yang artinya bahwa kriteria nilai rata-rata gain ternormalisasi termasuk dalam kategori sedang

(22)

67 6.2 Saran

Berdasarkan simpulan telah dikemukakan, maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapat, maka peneliti dapat menyarankan:

1. Bagi para pengguna buku teks pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia untuk lebih memperhatikan susunan materi sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak ada lagi pengguna buku yang tidak memenuhi standar kelayakan BSNP.

2. Bagi peneliti berikutnya, agar nilai gain dapat dikategorikan ternormalisasi tinggi maka harus memperhatikan cara penggunaan buku ajar yang sudah memenuhi standar BSNP, hendaknya guru kimia merupakan faktor yang sangat penting, karena sebagus apapun buku yang digunakan jika guru kimia yang tidak pandai mengajar tidak ada peningkatan hasil belajar siswa dalam penggunaan buku tersebut.

3. Melihat penggunaan buku ajar kimia terinternalisasi nilai-nilai karakter dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter siswa, henndaknya guru kimia berusaha untuk membelajarkan siswa dengan memanfaatkan buku kimia.

4. Bagi peneiti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan buku ajar yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada proses pembelajaran kimia.

(23)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdinsyah, dan Dasim Budimansyah, (2012), Internalisasi Nilai Peduli Lingkungan Melalui Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal, Integritas, 1(1) : 1-16

Achmadi. SS., (2008), Tata Saji Buku Ajar, Jakarta: Pelatihan Penulisan Buku ajar Akbar. Ibrahim. A., (2000), Tentang Pendidikan Karakter, Jakarta: Rajawali Aqib. Z., (2012), Pendidikan Krakter di Sekolah (Membangun Karakter dan

Kepribadian anak), Bandung: Yrama Widya

Arifin. Z., 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Asrori, M. A., (2011). Prestasi Belajar siswa. [online]. Tersedia.

http://www.majalahpendidikan.com/2011/05/prestasi-belajar-siswa.html.[12 Oktober 2015].

Aziz. H.A., 2011, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006), Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA, Jakarta: BSNP

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1983). Educational Research: An

Introduction,Fifth Edition. Longman : New York.

Elias. J.L., (1989), Moral Education Secular and Religious, Florida: Robert E. Krieger Publishing Co., In

Gay, L.R. (1990). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for

Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing Company.

Gibson, F.Y., Kincade, D.H., dan Fraisier, P.Y., (2013), Using Classroom Competitions to Prepare students For the competitive Business World,

The Journal of Effective Teaching, 13(1): 64-77.

Hake,R.R., (1998), Interactive-Engagement Versus Tradisional Methods : A Six-Thousand-Student-Survey of Mechanics Tes Data for Introductory Physics Course,Am.J.Phys,66(1) : 64-74.

(24)

67

Al-Muttaqin Kota Tasik Malaya, Jurnal Pendidikan Agama

Islam-Ta’lim10 (1),67-77.

Harahap, S.J., (2013), Pengembangan BukU Ajar Bioteknologi SMA Berbasis Literasi Sains, Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Hartati. Sri & Sari. I., 2008, Sistem Pakar dan Pengembangannya. Jakarta: Graha

Ilmu

Hers, Richard H., Miller. John P, & Fielding, Glen P., (1980), Moral Education, an Appraisal, New York: Longman Inc

Holiday. W.G., (2002), Selecting Text Book, Scince Scope. Education periodi cals Jipper, E., Van Engelen, J.M., Brand, P.L.P., dan Oudkrek, M., (2010),

Competency-based (CanMEDS) Residency Training Programme in Radiology: Systemic Design Procedure, Curriculum and Success Factors, Eur Radiol, 20(4): 967-977.

Kemendiknas., (2010), Desain Induk Pendidikan Karakter, Jakarta

Kemendiknas., (2011), Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Khaeruddin, (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa Aksara

Koesoema A. D., (2007), Pendidikan Karakter (strategi mendidik anak di zaman global), Jakarta: PT. Grasindo

Kusniati, M., (2012), Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan IPA, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 204-210.

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D., dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):

57-59.

Lubis. S., (2004), Teknik Penulisan Ilmiah Populer, Bandung: e-USU Respository Mardiansyah, Yopi., (2013), Pembuatan Modul Fisika Berbasis TIK untuk Mengintegrasikan Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Siswa SMAN 10 Padang Kelas X Semester I, Pillar of Physics Education 1 (1),

30-38.

Matchmes, K., Johnson, E., Fox, J. Dan Burke , M.S., (2009), Teaching

Qualitative Research Methods through Service Learning, The

(25)

68

Melis Arzu Uyulgan , Özge Özbayrak , Sibel Kilinç Alpat , Senol Alpat, (2011), Opinions of teachers and students on secondary education chemistry textbooks, Elsevier3 ; 1126–1130

Mintowai, (2003), Panduan Penulisan Buku Ajar, Jakarta: Depdikbud

Musfiroh. T., (2008), Memilih, Menyusun & Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta: Sinar Grafika

Muslich. M.,(2011), Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensial), Jakarta: Bumi Aksara

Nathaniel Grove and Stacey Lowery Bretz (2007), Journal of Chemical

EducationVol. 84 No. 9 September 2007

Noeng Muhadjir dan Burhan Nurgianto., (2011), Pendidikan Krakter: dalam prespektif teori dan Praktik, Yogyakarta: UNY press

Nugraha. A.D., Binadja. A., dan Supartono., (2013) Pengembangan Bahan Ajar Reaksi redoks bervisi sets, Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative science educations. Vol. 2 No. 9 September 2013.

Padmo. D., (2004), Teknologi Pembelajaran: peningkatan kualitas belajar melalui teknologi pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi pendidikan

Philips. Simon., (2008), Refleksi Karakter Bangsa, Jakarta: Bumi Aksara

Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Mediakom. Yogyakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka

Puskur, 20010, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta: Puskur Putra, Ghanis., Nunuk Suryani, Suharno., (2013), Pengembangan

ModelInternalisasi Nilai Karakter dalam IPS Melalui VCT (Value Clarification Technique) di SMP se Solo Raya, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran1(3), 389-397

(26)

69

Raka. I. Gede., 2007, Pendidikan Untuk Membangun Karakter, Bandung: Institut Teknologi Bandung

Ramli. T., (2003), Pendidikan Karakter, Bandung : Angkasa

Redjeki. Sri., (1997), Telaah Perkembangan Konsep biologi dalam Pendidikan di Indonesia 1945-1994. Bandung: IKIP Bandung

Richey, Rita.C & Nelson, Wayne. A., (1996). Developmental Research: Studies of Instructional Design and Development.

Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta

Seels, Barbara. B & Richey, Rita. C., (1994). Teknologi Pembelajaran: Defenisi dari kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ.

Setyosari. Punaji., 2012, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: kencana

Sudrajat. Akhmad, (2010), Konsep Pendidikan Karakter di SMP, diakses dari:

http://akhmadsudrajat,files,wordpress.com/2010/09/15.Konsep-pendidikan-karakter/ pada tgl 30 Agustus 2015: jam 20:18 WIB Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta,

Bandung.

Suhardjono, (2001), Gagal Ginjal Kronik buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II, edisi ketiga, Jakarta: FK UI

Suharyadi., Permanasari. A., dan Hernani., (2013), Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam & Basa, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1. Mei 2013.

Suyadi, (2012), Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Mentari Pustaka

Taya R. Cohen *, Lily Morse., (2014), Moral character: What it is and what it does, ElsevierRIOB-71; 19-38

(27)

70

Uno, Hamzah B., (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terinternalisasi Karakter UntukMeningkatkan Belajar Matematika. Tim Pascasarjana Universitas Gorontalo.

Wibawa, Andi Setyo., Saptorini., dan Retno Sri Iswari, (2013), Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Pendiidkan Karakter Pada Tema

Dampak Bahan Kimia Rumah Tangga Terhadap Lingkungan, Unnes

Science Education Journal,2 (1).

Widoyoko, Eko Putro., (2012), Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gambar

Gambar 1. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
Tabel 1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

9 pada lokasi tersebut, dalam penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juwita Christiani (2008) dengan judul ” Pengaruh Sikap Konsumen

Mainan mobil-mobilan yang menggunakan baterai adalah salah satu contoh dari listrik dinamis yang ada di sekitar

Segala puji bagi Allah yang Maha terpuji dalam setiap keadaan, yang memiliki segala sifat mulia dan kesempurnaan, yang memberikan segala nikmat dan karunia, yang telah

Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa model matematis yang digunakan untuk menetapkan do- sis pupuk berimbang pada tanaman cengkeh cukup handal, terlihat

Ketika digunakan aditif ganda, yaitu 1 bagian asam oleat dan 1 bagian trietanolamin yang ditambahkan bersama-sama ke dalam 3 bagian PLA dan 1,5 bagian

[r]