• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAYA ADSORPSI ARANG AKTIF KULIT PISANG RAJA BULU (MUSA PARADISIACA I. VAR SAPIENTUM) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT BESI (FE).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAYA ADSORPSI ARANG AKTIF KULIT PISANG RAJA BULU (MUSA PARADISIACA I. VAR SAPIENTUM) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT BESI (FE)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAYA ADSORPSI ARANG AKTIF KULIT PISANG RAJA BULU (Musa paradisiaca I. Var sapientum) SEBAGAI

ADSORBEN LOGAM BERAT BESI (Fe)

Oleh

Endang Yulistira Marpaung NIM 4122210006 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSIAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Dumai pada tanggal 01 November 1993. Ayah

bernama Emrin Marpaung dan Ibu bernama Juliana Hutagalung, dan penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk

SD Negeri 010 Jaya Mukti dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Dumai dan lulus pada tahun 2009. Pada

tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Dumai dan lulus pada

tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Kimia Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Medan melalui jalur SNMPTN.

Selama kuliah di Universitas Negeri Medan penulis pernah melakukan

kunjungan industri ke Laboratorium Forensik POLDA Sumatera Utara, Badan

Lingkungan Hidup (BLH), PT. Nippon Indosari Corpindo (Sari Roti) pada tahun

2015. Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Sumatera Utara ditempatkan di Laboratorium Kimia Unit

Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian Dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (UPT-LPPMHP) pada tahun 2016.

Penulis merupakan salah satu pengurus di Himpunan Mahasiswa Jurusan

Kimia UNIMED. Penulis juga pengurus di organisasi internal kampus KSR PMI

UNIMED. Selain itu Penulis juga pengurus di organisasi ekternal kampus

Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(HMI FMIPA). Selama kuliah penulis juga pernah menjadi asisten laboratorium

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penelitian dan penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Daya Adsorpsi Arang Aktif Kulit Pisang Raja Bulu (Musa paradisiaca I. Var sapientum) Sebagai Adsorben Logam Berat Besi (Fe)” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal sampai penyusunan skripsi, diantaranya kepada Bapak Drs.

Ayi Darmana, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

dorongan, bimbingan dan saran. Ucapan Terima kasih penulis sampaikan kepada

Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, Ibu Dr. Destria Roza, M.Si dan Bapak Agus

Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan banyak

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi

ini. Ucapan Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani,

M.Si selaku dosen Pembimbing akademik, Bapak dan Ibu Dosen yang telah

mendidik penulis selama melakukan perkuliahan dan juga kepada staff pegawai

Jurusan Kimia UNIMED.

Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat penulis banggakan serta

sayangi, Ayah ( Emrin Marpaung) dan Ibu ( Juliana Hutagalung). Terima ksih

dorongan, semangat, kasih sayang, pengorbanan dan doa yang senantiasa selalu

tercurahkan, juga kepada adik-adik ku tersayang Eka Nirmala Marpaung dan

Imelda Marpaung yang selalu memberi semangat dan doanya.

Tersayang buat Bang Ary Anggara Wibowo, S.Pd., Bang Dermawan

Susanto, S.Si., Puji Prayugo, Parna Sitanggang yang telah membantu dalam

proses penelitian sehingga penelitian penulis dapat berjalan lancar dan juga terima

kasih kepada seluruh teman-teman NonDik Kimia 2012 yang telah membantu dan

(5)

v

buat kakak- kakak Stambuk dan adik-adik stambuk kimia yang selalu memberikan

semangat terkhusus seluruh Kimia Nondik 14, Kimia Nondik 13 yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu, Aderiani Br Sembiring, Eka Noni Hayati, Ulfah

Maisyarah Sitorus dan tidak lupa buat sepupu-sepupuku tersayang serta keluarga

besar, penulis ucapankan terima kasih yang sebanyak-banyaknya buat

dukungannya dan sukses terus buat kedepannya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang

membangun dari pembaca saya terima dengan senang hati. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

pendidikan.

Medan, 21 Januari 2017

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Pisang Raja (Musa paradisiacal L.) 5

2.2. Biosorpsi 6

2.3. Adsorpsi 8

2.3.1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Daya Adsorpsi 9

2.4. Isoterm Adsorpsi 10

24.1. Persamaan Freunlich 10

2.4.2. Persamaan Langmuir 11

2.5. Karbon Aktif 12

2.5.1. Pola Struktur Karbon Aktif 15

2.6. Proses Pembuatan Karbon Aktif 16

2.6.1. Proses Karbonisasi 16

2.6.2. Proses Aktivasi 18

(7)

vii

2.8. Besi (Fe) 20

2.9. Prinsip Spektrofotometer 22

2.10. Prinsip Alat XRD ( X- Ray power Difrraction) 23

2.11. Prinsip Spektroskopi IR 24

BAB III. METODE PENELITIAN 25

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 25

3.2 Alat dan Bahan 25

3.2.1. Alat 25

3.2.2 Bahan 25

3.3. Prosedur Penelitian 26

3.4. Prosedur Kerja 28

3.4.1. Preparasi Arang Kulit Pisang Raja 29

3.4.2. Identifikasi Struktur Arang 29

3.4.3. Penentuan Kondisi Optimum Arang Aktif Dengan

Variasi Konsentrasi Larutan, pH Larutan, Waktu Kontak

Dan Massa Arang. 30

3.4.4. Menentukan Konsentrasi Besi 32

3.4.5. Analisis Pegujian Karbon Aktif ( SII 0258-88) 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Pembuatan Arang Aktif 36

4.1.1. Arang Aktif Kulit Pisang Raja Tanpa Aktivator 36

4.1.2 Arang Aktif Kulit Pisang Raja Dengan Aktivator H2SO4 37

4.2. Hasil Uji Kualitas Karbon Aktif 38

4.2.1. Hasil Uji Kadar Air 38

4.2.2. Hasil Uji Kadar Abu 38

4.2.3. Hasil Uji Bagian Yang Hilang Pada Pemanasan 950oC 39

4.2.4. Hasil Uji Karbon Aktif Murni 39

4.3. Hasil Penentuan λ Maksimum Serapan Logam Fe Pada

Spektronik-20 39

4.4. Hasil Penentuan Kurva Baku/Kurva Kalibrasi 40

(8)

4.6. Hasil Penentuan pH Larutan Ion Logam Fe(II) Optimum 42

4.7. Hasil Penentuan Massa Optimum Arang Aktif Terhadap

Penyerapan Ion Logam Fe(II) 44

4.8. Hasil Penentuan Waktu Kontak Optimum Arang Aktif Terhadap

Penyerapan Ion Logam Fe(II) 46

4.9. Hasil Persen Kadar Fe yang Teradsorpsi Oleh Arang Aktif yang

Teraktivasi H2SO4 dan Arang Aktif Tanpa Aktivator H2SO4 47

4.10. Hasil Analisis Struktur Arang Aktif Kulit Pisang Raja 48

4.10.1. Analisis XRD 48

4.10.2. Analisis FTIR 50

BAB V PENUTUP 53

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Ilustrasi Adsorbsi Dengan Persamaan Langmuir. 11

Gambar 2.2. Ilustrasi Struktur Kimia Karbon Aktif (Sudibandriyo,2003) 15

Gambar 2.3. Pola Struktur Intan (a) dan Struktur Grafit (b) 16

Gambar 2.4. Alat Spektrofotometer 22

Gambar 2.5. Diagram Prinsip Alat XRD 23

Gambar 2.6. Spektrum IR Senyawa 2-heksanol 24

Gambar 3.1. Bagan Alir Preparasi Kulit Pisang Menjadi Arang Aktif 26

Gambar 3.2. Bagan Alir Penentuan Konsentrasi Optimum Larutan Fe(II) 26

Gambar 3.3. Bagan Alir Penentuan pH Optimum Larutan Fe(II) 27

Gambar 3.4. Bagan Alir Penentuan Waktu Optimum Dan Massa Optimum

Arang Aktif 27

Gambar 3.5. Bagan Alir Penentuan Persen Kadar Fe Yang Teradsorpsi 28

Gambar 4.1. Kurva Penyerapan Maksimum Fe(II) Orto-Fenantrolin 40

Gambar 4.2. Kurva Kalibrasi Fe(II) Orto-Fenantrolin 41

Gambar 4.3. Kurva Penentuan Konsentrasi Optimum Fe(II) 42

Gambar 4.4. Kurva Penentuan pH Optimum Fe(II) 43

Gambar 4.5. Kurva Penentuan Massa Optimum Arang Aktif Yang Tidak

Teraktivasi dan Yang Teraktivasi H2SO4 45

Gambar 4.6. Kurva Penentuan Waktu Kontak Optimum Arang Aktif Yang

Tidak Teraktivasi dan Yang Teraktivasi H2SO4 46

Gambar 4.7. Pola Difraksi Arang Yang Teraktivasi H2SO4 dan Pola Difraksi

Arang Aktif Tanpa Aktivasi H2SO4 49

Gambar 4.8. Spektra Arang Tidak Teraktivasi H2SO4 dan Spektra Karbon

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kandungan Kulit Pisang 5

Tabel 2.2. Syarat Mutu Karbon Aktif (SII 0258-88) 14

Tabel 2.3. Kandungan Unsur Mikro Tanah Gambut Di Sumtera Utara 21

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Uji Kualitas Karbon Aktif 58

Lampiran 2. Menentukan Konsentrasi Besi 60

Lampiran 3. Hasil Analisis FTIR 80

Lampiran 4. Hasil Analisis XRD 81

(12)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil uji karbon aktif yang teraktivasi H2SO4 5 M pada analisis kadar air

sebesar 9%, kadar abu 3%, kadar volatile matter 12,15% dan kadar karbon

murni 84,85% sedangkan hasil uji karbon aktif tanpa aktivasi H2SO4 5 M

pada analisis kadar air sebesar 7%, kadar abu 12%, kadar volatile matter

22,08% dan kadar karbon murni 65,92%. Pada hasil analisis XRD

terhadap arang aktif yang teraktivasi H2SO4 5 M menunjukkan karbon

berstruktur amorf, sedangkan arang aktif tanpa aktivasi menunjukkan

karbon berstruktur kristal. Kemudian karakterisasi dengan FTIR

menunjukkan munculnya spektra pada bilangan gelombang 2335,00 cm-1

dan 2360,23 cm-1 merupakan vibra regangan -C=N, munculnya gugus

fungsi C-O pada bilangan gelombang 1300-1200 dan vibrasi logam

(mineral pada bilangan gelombang 624,11 cm-1.

2. Kondisi optimum adsorpsi arang aktif kulit pisang raja bulu yang

teraktivasi H2SO4 5 M yaitu pada konsentrasi optimum larutan Fe 10 ppm,

pH optimum 4, massa optimum 1,5 gram dan waktu kontak optimum 60

menit untuk mengadsorpsi ion logam Fe(II) , sedangkan kondisi optimum

adsorpsi arang aktif kulit pisang raja bulu tanpa aktivasi H2SO4 5 M yaitu

pada konsentrasi optimum larutan Fe 10 ppm, pH optimum 4, massa

optimum 0,5 gram dan waktu kontak optimum 60 menit untuk

mengadsorpsi ion logam Fe(II).

3. Persen kadar Fe yang teradsorpsi oleh arang aktif kulit pisang raja bulu

yang teraktivasi H2SO4 5 M dalam kondisi optimum sebesar 76,35%, sedangkan

persen kadar Fe yang teradsorpsi oleh arang aktif kulit pisang raja bulu

(13)

54

5.2. Saran

Persen kadar Fe(II) yang terserap oleh arang aktif kulit pisang raja bulu

yang teraktivasi H2SO4 5 M masih rendah sebesar 76, 35%, sehingga masih perlu

ditingkatkan dengan memperkecil ukuran arangnya sedangkan untuk arang aktif

kulit pisang raja tanpa aktivator persen kadar Fe(II) yang terserap lebih rendah

sebesar 51,09% sehingga perlu ditingkatkan dengan memperkecil ukuran arang

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ahalya, N, Ramachandra, T.V., Kanamadi, RD.,(2003), Biosorption Of Heavy Metal,

Research Journal Of Chemical And Environment Vol. 7(4) : 71-79.

Apriliani, Ade.,(2010), Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion

Logam Cd,Cr,Cu Dan Pb Dalam Air Limbah, Skripsi, Fakultas Sains dan

Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Asbahani, (2013), Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif Untuk

Menurunkan Kadar Besi Pada Air Sumur, FT, Universitas Tanjungpura.

Astawan, Made., (2010), Pisang Sebagai Buah Kehidupan. Barangjasa.com

Atkins, P.W.,(1999), Kimia fisik edisi ke -4. Irma, I.K., terjemahan dari : physical

chemistry, Erlangga. Jakarta.

Darmono, (2008), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Effendi , H., (2003), Telaah kualitas air bagi pengolaan sumber daya dan lingkungan

perairan, UI-press, Jakarta

Eka, P.P., Ayu I.G., Ratnayati K., (2015). Kapasitas Adsorpsi Beberapa Jenis Kulit

Pisang Teraktivasi Naoh Sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb). Jurnal

kimia 9 (2). Juli ; 196-202.

Fatriani, S. Hut. MP., (2009), Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Arang

Aktif Tempurung Kelapa Terhadap Kadar Fe Dan Ph Air Gambut,

Laporan Hasil Penelitian, Jurusan Teknologi Hasil Hutan Universitas

Lambung Mangkurat,Banjarbaru.

Fessenden, R.J and Fesssenden, J.S.,(1986), Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.

Fitria, Vita, (2013), Kapasitas Pektin Hasil Ekstraksi Dari Limbah Kulit Pisang

Kepok ( Musa balbisiana ABB), Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

(15)

56

Gufta, F.K., (1998), Utilization of bagasse fly ash generated in the sugar industry for

removal and recovery of phenol and p-Nitrophenol from wastewater, J

Chem Technol Biotechnol 70: 180-186.

Hanum, F., I.M.D., Kaban & M. A. Tarigan., (2012), Ekstraksi Pektin dari Kulit

Buah Pisang Raja (Musa sapientum), Jurnal Teknik Kimia, 1(2) : 21 – 26.

Herbstreith, K. dan G. Fox, (2005), Pectin, Jerman,

http:/www.herbstreith-fox.de/pektin/forschungundentwicklung/forschung entwicklung04a.htm.

Kaewsarn, Pairat, Wanna S., dan Surachai Wongcharee, Dried Biosorbent Derived

from Banana Peel: A Potential Biosorbent for Removal of Cadmium Ions

from Aqueous Solution, Thailand Chemical Engineering and Applied

Chemistry Conference, 2008, Thailand

Ketaren, S., (1986), Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Kurniasari, L., (2010), Pemanfaatan Mikroorganisme Dan Limbah Pertanian Sebagai

Bahan Baku Biosorben Logam Berat. Majalah Ilmiah Fakultas Teknik

Universitas Wahid Hasyim Semarang, Momentum, ISSN 0216 7395,

Volume 6 (2): 5-8

Memon, Jamil R., dkk., (2008), Characterization of banana peel by scanning elektron

microscopy and FT-IR spectroscopy and its use for cadmium removal,

Pakistan, Journal Colloids and Surfaces B: Biointerfaces, : 260-265.

Mohapatra, D., Mishra, S., Sutar, N., (2010), Banana and Its By-product Utilisation,

An Overview, Journal of Scientific & Industrial Research,Vol. 69 :

323-329

Mulyana, L., Pradiko, H. Dan Nasution, K., (2003), Pemilihan persamaan adsorpsi

isotherm pada penentuan kapasitas adsorpsi kulit kacang tanah terhadap

zat warna remazol golden yellow 6. Infomatek Teknik Lingkungan,

Fakultas Teknik – Universitas Pasundan : 131-143.

Rahman, A., H., B., (2004), Penyaringan Air Tanah Dengan Zeolit Alami Untuk

(16)

Reflida, Shartini dan Indrawati., (2015), Studi Optimasi Penentuan Unsur Hara Besi

Dalam Campuran Tanah Dan Kompos Menggunakan Metode

Spektrofotometri, J.Ris. Kim, Vol.8(2) :143-148.

Restu, M., A., (2013), Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Karbon Aktif,

Skripsi, Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “

Veteran”, Jawa Timur.

Rowe, Raymond C., Sheskey, Paul J., Owen, Saian C., (2006), handbook of

PharmaceuticalExipients Fifth Edision, Pharmaceutical Press, London.

Shofa, (2012), Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Ampas Tebu Dengan

Aktivasi Kalium Hidroksida, Skripsi, FT, Universitas Indonesia, Depok.

Suhartini, Meri., (2012), Modifikasi Limbah Kulit Pisang Untuk Adsorben Ion Logam

Mn(Ii) Dan Cr(Vi), Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) – BATAN, Jakarta 24 April 2014.

Sulaiman, Nur., (2013), Adsorpsi Ion Logam Cr(VI) oleh Kitosan Termodifikasi

Silika. Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Tarigan, Martha Angelina., Kaban, Irza Menka Deviliany., Hanum, farida, (2012),

Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiacal),

Jurnal Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.

Thuraidah, Anny, Jasmadi , L.,(2015), Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca. L)

Untuk Menurunkan Kadar Mangan Air Gambut, Medical laboratory

technology journal 1 (1) : 19-26.

Tjitrosoepomo, (2001), Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Wayan, I. S., Petrus, V. D. S., Tansale, M.F.J.D.P., (2014), Adsorpsi Ion Logam Cu2+

Pada Pektin Dari Kulit Pisang Tongkat Langit ( Musa Speices Van

Balbisiana), Ind J. Chem. Res,1 : 72 – 77.

Winarno, F.G.,(2002), Fisiologi Lpeas Panen Produk Hortikultural, M-Brio Press,

Bogor.

Gambar

Tabel 2.1. Kandungan Kulit Pisang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini meliputi tiga tujuan yaitu: (1) bentuk pelanggaran prinsip kerjasama pada naskah drama Bangjo karya Harjito; (2) wujud penggunaan implikatur pada

Berdasarkan hasil studi dengan adanya kegiatan perguruan tinggi yang menyebabkan tarikan dan bangkitan, maka kegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh besar terhadap

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurhalisah (2013) menunjukkan adanya aktivitas antibakteri Salmonella typhi buah sawo manila ditandai dengan adanya zona hambat

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

OUcontent atau resource VLE) [8], dan ringkasan dari semua sumber daya VLE (setiap sumber daya VLE memiliki atribut tersendiri) dalam mingguan [7]. Di samping itu, untuk

oleh Kharisna, Dewi dan Lestari dengan judul “ Efektifitas Konsumsi Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Tahun 2010 ”, yang

Gasifikasi dengan bahan bakar limbah padat aren akan menghasilkan laju kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan dengan proses gasifikasi dengan bahan

Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian