• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN RET TEKNIK BIBLIOTHERAPY TERHADAP KEBIASAAN MENYONTEK MAHASISWA BK REGULER A 2016 di JURUSAN PPB FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN RET TEKNIK BIBLIOTHERAPY TERHADAP KEBIASAAN MENYONTEK MAHASISWA BK REGULER A 2016 di JURUSAN PPB FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN RET TEKNIK BIBLIOTHERAPY TERHADAP

KEBIASAAN MENYONTEK MAHASISWA BK REGULER A 2016 di JURUSAN PPB FIP UNIMED

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

OLEH : IRA INDRIYANTI

NIM. 1133351029

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

IRA INDRIYANTI : 1133351029. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy Terhadap Kebiasaan Menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016/2017. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan . Universitas Negeri Medan, 2017.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan RET teknik Bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok pendekatan RET teknik Bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group

pre-test post-test Design. Subjek penelitian ini adalah 7 mahasiswa reguler a 2016

di jurusan PPB FIP UNIMED yang ditentukan dari hasil screening (penyaringan) dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) memberikan angket sebelum diberikan layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy , (2) melihat hasil mahasiswa yang memiliki kebiasaan menyontek tinggi dari hasil angket (3) jika sampel lebih dari 10 orang, maka dilakukan random sampling. Namun jumlah sampel terdiri dari 7 orang sehingga digunakan purpose sampling (penarikan sampel secara sengaja). Instrument yang digunakan adalah angket kebiasaan menyontek untuk menjaring data tentang kebiasaan menyontek yang dimiliki oleh mahasis yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy. Teknik analisis data menggunakan uji tanda

wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy terhadap kebiasaan menyontek mahasiswa diperoleh nilai rata-rata pre-test (M) = 112,2 dan standar deviasi (SD) = 32 sedangkan post-test rata-rata (M) = 169,7 dan standar deviasi (SD) = 14,2, dengan demikian pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik

bibliotherapy dapat meminimalisir kebiasaan menyontek mahasiswa. Hai ini

dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 28 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n= 7, α = 0,05 penguji dua arah J0,05 = 2. Oleh karena J0,05 (2) > J (0) maka H0 ditolak.

Ini berarti bahwa kebiasaan menyontek mahasiswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan kelompok pendekatan ret teknik bibliotherapy tidaklah sama, dalam hal ini mahasiswa yang telah mendapatkan layanan kelompok pendekatan

ret teknik bibliotherapy mempunyai kebiasaan menyontek lebih rendah.

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT, semoga kesejahteraan senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga

dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongannya penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy Terhadap Kebiasaan Menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan T.A 2016/2017”. yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin ingin mengucapkan terima aksih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M. Pd selaku

Wakil Dekan Bidang Umum Dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

(9)

iv

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, Serta Sekretaris

Jurusan Ibu Dra. Nur arjani, M.Pd.

4. Bapak Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Prof. Dr. Sri. Melfayetty, MS,S.Psi. Kons., Dra. Rahmulyani, M.Pd.

Kons., Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd. Kons., selaku Dosen Penyelaras

yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat

bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi

kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak

Purwanto dan Ibunda Salmi yang tidak henti-hentinya memberikan doa

dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui mereka juga saya

mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya

Cinta-Mu. Bapak dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semnagat saya dalam

menyelesaikan studi ini.

9. Terimakasih juga untuk keluarga Atmowirejo : mba saya Purwaningsih,

(10)

iv

S.E., mbah saya Ibu Bandriyah, beserta adik-adik sepupu saya Retno, Lila,

Yafi, dan Fahkri.

10.Untuk sahabat saya selama kuliah MY GADIS, Skripsi Doa Mamak (Afra

Afifah, Naimah binti Kamarudin, Faranda Tambunan, Uky Mey, Yuki

Miranda, Indah Syafiqoh dan Abdul Ghani), serta Muhammad Arief, S.Pd.

yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, serta

memberikan masukan kepada penulis.

11.Seluruh teman-teman BK Ekstensi A 2013 dan juinor BK Reguler A 2016

(Melati, Desi, Lani, Lesta, Muna,Bella, Anisa, Agustiani, dan Anugrah)

serta teman satu bimbingan skripsi yang tidak bisa saya sebut satu persatu

namanya. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah

kalian berikan.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2017 Penulis

(11)

v

1. Theory of The Evolution Consciousness Robert Kegan ... 10

2. Kebiasaan Menyontek ... 12

a. Pengertian Kebiasaan Menyontek ... 12

b. Ciri – ciri Menyontek ... 14

c. Ciri-ciri Mahasiswa yang Memiliki Kebiasaan Menyontek ... 15

d. Bentuk Kebiasaan Mneyontek ... 16

f. Faktor Penyebab Mahasiswa Melakuka Kebiasaan Menyontek ... 17

(12)

vi

h. Indikator Mahasiswa yang Melakukan Kebiasaan

Menyontek ... 21

3. Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy ... 24

a. Bimbingan Kelompok ... 25

b. Konseling Kelompok ... 27

c. Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy ... 30

d. Langkah Melakukan Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy ... 33

B. Kerangka Konseptual ... 35

C. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel... 38

C. Operasional Variabel Penelitian ... 39

1. Variabel Penelitian ... 39

2. Definisi Operasional ... 39

D. Desain Penelitian ... 40

E. Langkah-langkah Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

(13)

vii

1. Deskripsi Keadaan FIP UNIMED ... 49

2. Deskripsi Subjek ... 50

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 51

1. Uji Validitas... 51

2. Uji Reliabilitas ... 53

C. Analisis Data Hasil Penelitan ... 53

1. Data Pre-test Kebiasaan Menyontek Mahasiswa ... 53

2. Data Post-test Kebiasaan Menyontek Mahasiswa ... 54

D. Kategori Kebiasaan Menyontek Mahasiswa ... 56

1. Pengkategorian Pre-test... 56

2. Pengkategorian Post-test ... 57

E. Pengujian Hipotesis ... 58

F. Pembahasan Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran-saran ... 64

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Perbandingan Pre-Test Dan Post-Test ... 56

Gambar 1 Penyebaran Angket Vliditas pada Mahasiswa BK Reguler C ... 232

Gambar 2 Pemberian Pre-Test pada Mahasiswa BK Reguler A 2016 ... 232

Gambar 3 Tahap Permulaan Konseling Kelompok ... 233

Gambar 4 Doa ... 233

Gambar 5 Membangun Hubungan ... 234

Gambar 6 KKP Tahap Bibliotherapy ... 234

Gambar 7 Konseling Kelompok Thap Diskusi ... 235

Gambar 8 Format Penilaian ... 235

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kebiasaan Menyontek ... 44

Tabel 4.1 Penomoran Angket Kebiasaan Menyontek Yang Valid ... 50

Tabel 4.2 Hasil Pre-test ... 53

Tabel 4.3 Hasil Post-test ... 54

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test... 55

Tabel 4.5 Data Hasil Angket Pre-test dan Post-test ... 55

Tabel 4.6 Hasil Kategori Kebiasaan Menyontek Mahasiswa Pengukuran Pre-test ... 56

Tabel 4.7 Hasil Kategori Kebiasaan Menyontek Mahasiswa Pengukuran Post-test ... 57

Tabel 1 Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Kebiasan Menyontek ... 74

Tabel 2 Varians Butir Item Angket Kebiasaan Menyontek ... 78

Tabel 3 Tabulasi Data Penelitian ... 89

Tabel 4 Kategori Pre-test Kebiasaan Menyontek Mahasiswa... 94

Tabel 5 Kategori Post-test Kebiasaan Menyontek Mahasiswa ... 95

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Kebiasaan Menyontek ... 67

Lampiran 2 Sedaran Data Uji Coba Angket Kebiasaan Menyontek ... 72

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Kebiasaan Menyontek ... 73

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Kebiasaan Menyontek ... 77

Lampiran 5 Angket Kebiasaan Menyontek (Valid) ... 82

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test ... 83

Lampiran 7 Sebaran Data Post-test ... 84

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 89

Lampiran 9 Perhitungan Data M dan SD Pre-test ... 90

Lampiran 10 Perhitungan Data M dan SD Post-test ... 92

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Kebiasaan Menyontek Mahasiswa Sebelum Diberi Layanan Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy ... 94

Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ... 97

Lampiran 13 Perhitungan Penurunan Kebiasaan Menontek Mahasiswa ... 101

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling ... 102

Lampiran 15 Meteri Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok ... 146

Lampiran 16 Laporan Pelaksanaan Konseling Kelompok ... 166

Lampiran 17 Verbatin Konseling Kelompok ... 178

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia diberi kebebasan

dalam mencari ilmu pengetahuan. Salah satu kebebasan mencari ilmu ialah

dengan proses pendidikan. Proses pendidikan adalah belajar yang melibatkan

mental sehingga menghasilkan perubahan-perubahan dalam bersikap (Ihsan,

2008: 2). Pelaksanaan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang

tercantum dalam bab 2 pasal 3 UUD Republik Indonesia tahun 2003 yaitu untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab (Devi Kusrieni dalam Psikopedagogia Universitas Ahmad Dahlan Vol. 2

No.3 2014: 1).

Didalam proses pendidikan tidak semua berjalan mulus. Ada berbagai

masalah pada saat pembelajaran. Salah satu masalah tersebut ialah menyontek.

Fenomena menyontek selalu muncul menyertai aktifitas proses belajar sehari –

hari serta jarang mendapatan pembahasan dan wacana dalam dunia pendidikan di

Indonesia. Menyontek tidak hanya dilakukan oleh individu pada tingkat Sekolah

Dasar (SD) bahkan sampai tingkat Pascasarjana (S2 dan S3) (Dody Hartanto

dalam Ginanjar Mukti, 2015: 4). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh M.

(18)

2

responden terbukti memiliki kategori perilaku mencontek rendah sebanyak 77

mahasiswa (50,3%), sedangkan mahasiswa dengan perilaku mencontek tinggi

sebanyak 76 mahasiswa (49,7%). Dalam penelitian ini terdapat hubungan yang

signifikan dan negatif antara self efficacy dengan perilaku mencontek. Semakin

tinggi self efficacy yang dimiliki mahasiswa saat ujian maka semakin rendah

perilaku mencontek. Sebaliknya, semakin rendah self efficacy yang dimiliki oleh

mahasiswa saat ujian maka semakin tinggi perilaku mencontek.

Perilaku menyontek dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti:

menjiplak, menulis contekan di meja atau di telapak tangan, menulis di sobekan

kertas yang di sembunyikan di lipatan baju, bisa juga dengan melihat di buku

pedoman atau buku catatan sewaktu ujian (Mulyana dalam M. Taufiq & Yuli

Azmi, 2015: 1). Dalam hal ini mahasiswa kurang memiliki kesadaran akan

tangungjawab yang dimilikinya. Menurut mahasiswa, menyontek merupakan

perilaku yang wajar karena adanya banyak tekanan untuk mendapatkan nilai yang

tinggi dan dikarenakan teman-teman mereka juga seringkali menyontek (Hurlock,

2012). Mahasiswa juga menggangap bahwa menyontek merupakan bagian yang

normal dalam kehidupan (Smith, Ryan & Diggin, 2012). Maka dari itu

mahasiswa seharusnya mampu memahami tugas perkembangan agar dapat

melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana mahasiswa. Namun, mereka

cenderung mengabaikan hal tersebut. Sehingga mereka mengganggap menyontek

sebagai hal yang biasa kemudian telah mendarah daging pada setiap diri individu.

Melihat kenyataan tersebut maka dunia pendidikan di Indonesia dalam masa

yang memprihatinkan. Untuk itu menyontek seharusnya perlu ditangani dengan

(19)

3

Indonesia akan menjadi semakin tidak berkembang. Kemudian, menyontek akan

menimbulkan individu menjadi tidak jujur yang saatnya nanti akan menjadi

kandidat koruptor (Poedjinoegroho dalam Samiroh, 2015: 2).

Adapun yang dimaksud dengan menyontek atau cheating adalah perbuatan

yang menggunakan cara-cara yang tidak sah / terhormat dalam medapatkan

keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis (Bower dalam M.

Taufiq & Yuli Azmi, 2015: 1). Menurut Pincus & Schemelkin (dalam Kiki

Nurmayasari & Hadjam Murusdi, 2015: 3) perilaku menyontek merupakan suatu

tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan

membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain meskipun

dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi terutama ketika

dilaksanakannya evaluasi akademik. Kemudian menurut Mudrikah menyontek

merupakan mencuri hasil karya, jerih payah orang lain secara diam – diam

ataupun terang-terangan (Samiroh & Zidni Immawan dalam Jurnal Psikologi

Islami Vol. 1 No.2, 2015: 3).

Nadhirah (dalam Samiroh & Zidni Immawan, 2015: 6-7) mengatakan alasan

yang menyebabkan mahasiswa menyotek, yaitu berasal dari faktor internal dan

faktor eksternal (dalam diri individu dan dari luar individu). Faktor Internal,

meliputi: Pertama, konsep diri. Kedua, self-efficacy. Ketiga, inteligensi. Keempat,

kecemasan atau ketegangan yang dialami Kelima, gender. Faktor Eksternal,

maliputi: Pertama, Kelompok sebaya. Kedua, tekanan untuk mendapatkan nilai

dan peringkat tinggi. Ketiga, pengawasan selama ujian/ tes, pengawasan yang

(20)

4

Dari faktor yang mempengaruhi mahaiswa melakukan menyontek maka

hasil penelitian yang dilakukan oleh Samiroh dan Zidni Immawan Muslimin di

MAS Simbangkulon Buaran Pekalongan menyatakan ada hubungan antara

konsep diri akademik dan perilaku menyontek. Hal ini terbukti dalam

penelitiannya bahwa perilaku menyontek sebesar 27,3% ditentukan oleh faktor

konsep diri akademik, sedangkan sisanya sebesar 72,7% dijelaskan oleh

faktorfaktor lain. Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Ni Kadek

Sukiati Arini menyatakan ada pengaruh antara tingkat intelegensi dan motivasi

belajar individu. Terbukti bahwa 9,3% prestasi akademik dipengaruhi oleh

intelegensi dan motivasi belajar, sedangkan sisanya sebesar 90,7% dipengaruhi

oleh faktor lain seperti iklim kelas, dukungan sosial dan lain-lain.Intelegensi dan

motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

akademik seseorang.

Berdasarkan hasil observasi dan kuisioner yang telah peneliti sebar pada

mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED, menyontek telah

menjadi masalah yang harus ditangai. Dari sejumlah 26 responden yang diberikan

untuk mengisi angket, dapat diketahui sekitar 16 mahasiswa dinyatakan memiliki

kebiasaan menyontek kategori tinggi dan 10 orang memiliki kebiasaan menyontek

kategori rendah. Adapun kebiasaan yang sering mahasiswa lakukan berdasarkan

analisis hasil angket ialah sering cepat datang ke kampus untuk melihat tugas

teman, sering menganti jawaban sendiri dengan jawaban teman saat ujian,

melakukan copy-paste tugas, serta membuat contekan pada hp. Dalam melakukan

kegiatan menyontek tersebut mahasiswa cenderung memanfaatkan peluang.

(21)

5

jawaban saat ujian maka mereka merasa ini akan menguntungkan. Kemudian

teman – teman disekeliling mereka juga melakukan hal yang sama. Sehingga

lingkungan pergaulan mereka sangat mendukung kegiatan tersebut. Selanjutnya

ada alasan lain yang menyebabkan mereka menyontek antara lain karena

mahasiswa sering kurang paham dengan materi perkuliahan, mereka merasa

bahwa mereka tidak mampu mengerjakan tugas yang sulit, kemudian konsep diri

negatif yang mereka miliki menyebabkan mereka tidak memiliki harga diri yang

tinggi sehingga mahasiswa akan mudah menyontek tanpa memikirkan bahwa hal

itu salah. Dari analisis hasil angket pada mahasiswa BK Reguler A 2016 maka

peneiti menyimpulkan bahwa kegiatan menyontek yang mereka lakukan

menyebabkan mahasiswa memiliki kebiasaan menyontek. Adapun penyebabnya

ialah: rendahnya efikasi diri, konsep diri yang dimiliki masih negatif, motivasi

belajar rendah, serta lingkungan yang mendukung kebiasaan menyontek dan

adanya peluang serta kesempatan untuk menyontek.

Dengan demikian perlu dilakukan upaya untuk mengubah pola pemikiran

individu. Di dalam penelitian ini peneliti mengambil layanan konseling kelompok.

Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu

wawancara konseling antara konselor professional dengan beberapa orang

sekaligus yang tergabung dalam suatu kelompok kecil (Winkel, 1991:485).

Peneliti memilih menggunakan layanan konseling kelompok karena masalah

menyontek termasuk dalam masalah perkembangan kognitif dan perilaku.

Sesuai dengan teori bahwa konseling kelompok bertujuan sebagai media

bagi klien, karena dapat meningkatkan pemahaman diri dan berguna untuk

(22)

6

memahami dirinya sendiri (Winer dikutip Latipun, 2001). Lebih lanjut konseling

kelompok dimanfaatkan sebgai proses belajar dan upaya membantu klien dalam

pemecahan masalahnya (George dan Cristiani dikutip Latipun, 2001).

Kemudian menurut Winkel tindakan ini diberikan dengan mengunakan

pendekatan rational emotive therapy (RET). Terapi RET merupakan corak

konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berpikir dengan

akal sehat (rational thinking), berperasaan (emoting), dan berperilaku (acting),

serta sekaligus menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam dalam cara

berpikir dan berperasaan dapat mengakibatkan perubahan yang berarti dalam cara

berperasaan dan berperilaku (dalam Junieressia Marpaung Jurnal KOPASTA

Vol.3 No.1, 2016: 2). Dengan mengunakan rational emotive therapy maka

mahasiswa yang menyontek akan disadarkan sehingga dapat merubah pola

pemikiran yang irasional menjadi rasional.

Selanjutnya dalam RET peneliti akan mengunakan teknik bibliotherapy

yang merupakan salah satu jenis terapi yang menggunakan aktivitas membaca

suatu literatur untuk mengatasi masalah yang dihadapi seseorang (Sclabassi,

1973). Dalam teknik bibliotherapy individu akan diajak membaca bahan bacaan

yang terseleksi, terencana, dan terarah sebagai suatu prosedur treatment atau

tindakan dengan tujuan terapeutik karena diyakini bahwa dengan membaca maka

pembaca dapat mempengaruhi sikap, perasaan, dan perilaku individu sesuai

dengan yang diharapkan. Sehingga peneliti merasa bahwa pemberian layanan

konseling kelompok pendekatan RET teknik bibliotherapy akan dapat merubah

(23)

7

Berdasarkan uraian di atas dan fakta yang terlihat di lapangan, maka peneliti

tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling

Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy Terhadap Kebiasaan Menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED

T.A 2016 / 2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

identifikasi masalah adalah:

1. Motivasi belajar mahasiswa rendah

2.Memiliki konsep diri negatif.

3. Self efficacy yang dimiliki mahasiswa rendah.

4. Lingkungan yang mendukung kebiasaan menyontek.

5.Adanya peluang dan kesempatan untuk melakukan menyontek.

C. Pembatasan Masalah

Berdasrkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah

yang akan diteliti, yaitu “ Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok

Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy Terhadap Kebiasaan Menyontek

Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A 2016 /

2017”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

(24)

8

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Pengaruh

Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy

Terhadap Kebiasaan Menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB

FIP UNIMED T.A 2016 / 2017?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahuai Pengaruh Pemberian Layanan Konseling

Kelompok Pendekatan RET Teknik Bibliotherapy Terhadap Kebiasaan

Menyontek Mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP UNIMED T.A

2016 / 2017.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat yang dapat

ditinjau dari dua segi berikut, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif pada

pengembangan ilmu Bimbingan dan Konseling khususnya bagi konselor dalam

mengurangi kebiasaan menyontek dikalangan mahasiswa serta dapat memberi

pengayaan teori, khususnya yang berkaitan dengan upaya mengurangi kebiasaan

menyontek pada mahasiswa mengunakan layanan konseling kelompok

pendekatan RET teknik bibliotherapy.

(25)

9

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

1) Mahasiswa memiliki pemahaman untuk mengurangi kebiasaan

menyontek.

2) Mahasiswa merasakan manfaat dari layanan konseling kelompok

yang diberikan peneliti.

b. Bagi Guru BK

1) Guru BK dapat mengaplikasikan layanan konseling kelompok

pendekatan RET Teknik Bibliotherapy dikemudian hari apabila

terjadi masalah yang serupa.

2) Guru BK bisa mencontoh pelaksanaan layanan ini dalam

menjalankan tugas dan pengabdiannya dalam mencerdaskan anak

bangsa.

c. Bagi peneliti

1) Peneliti mengetahui bahwa layanan konseling kelompok

pendekatan RET Teknik Bibliotherapy berpengaruh dalam

pencegahan kebiasaan mencontek mahasiswa.

2) Peneliti belajar mengaplikasikan ilmu bimbingan konseling di

(26)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian

layanan konseling kelompok pendekatan RET teknik bibliotherapy terhadap

kebiasaan menyontek mahasiswa BK Reguler A 2016 di Jurusan PPB FIP

UNIMED T.A 2016 / 2017, hal ini di ketahui dari hasil pre-test mempunyai

rata-rata (M) = 112,2 dan standar deviasi (SD) = 32 sedangkan post-test rata-rata-rata-rata (M)

= 169,7 dan standar deviasi (SD) = 14,2 dan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data Jtabel lebih besar dari Jhitung (2 > 0). Karena Jtabel lebih besar dari

Jhitung, maka H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. karena nilai

Ztabel yaitu -1,96 dan itu lebih besar dari nilai Zhitung adalah -2,36, maka H0 ditolak

artinya terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan sehingga,

kebiasaan menyontek mahasiswa setelah mengikuti konseling kelompok

pendekatan RET teknik bibliotherapy lebih rendah daripada sebelum mengikuti

konseling kelompok pendekatan RET teknik bibliotherapy.

B. Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang bisa dikemukakan

peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru BK mengingat bahwa layanan konseling kelompok pendekatan

RET teknik bibliotherapy dapat menugurangi kebiasaan menyontek pada

(27)

64

individu, maka selayaknya layanan konseling kelompok pendekatan RET

teknik bibliotherapy dapat diterapkan kembali.

2. Bagi mahasiswa diharapkan untuk terus perbanyak membaca dan

berdiskusi agar mampu menguragi kebiasana menyontek yang telah

mendarah daging.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan

kekurangan dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok pendekatan

RET teknik bibliotherapy ini. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan

yang dikarenakan oleh keterbatasan. Adapun kekurangan dalam penelitian

ini adalah karena adanya keterbatasan waktu, kurangnya kemampuan

(28)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Devi Kusrieni. 2014. Hubungan Efikasi Diri Dengan Perilaku Mencontek.

Psikopedagogia 2014 Universitas Ahmad Dahlan. II(3): 103-105).

Ginanjar Mukti Priaswandy. 2015. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan

Perilaku Menyontek Pada Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Pleret Bantul

Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling. IV (6): 2).

Hamdani, Rusydan Ubaidi. 2014. Menyontek...?Yukk!!Hmm...nggak ah!!. Jakarta :

TRANSMEDIA PUSTAKA.

Junierissa Marpaung. 2016. Counseling Approach Behavoir Rational Emotive

Therapy inReducing Stress. Jurnal KOPASTA, , III (1): 24-25).

Kiki Nurmayasari, dan Hadjam Murusdi. 2015. Hubungan Antara Berpikir Positif

Dan Perilaku Menyontek Pada Siswa Kelas X Smk Koperasi Yogyakarta.

Jurnal Fakultas Psikologi. I (3).

Menanti, Asih. 2013. Penelitian Eksperimen. Medan : Penerbit Universitas Negeri

Medan.

M. Edi Kurnanto. 2013. Konseling Kelompok. Bandung : ALFA BETA.

M. Taufiq Hidayat. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Perilaku Menyontek

Saat Ujian Pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Fakultas Psikologi

Universitas Esa Unggul.

Mungin Wibowo. 2005. Konseling Perkembangan. UNES.

Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar – dasar Konseling Dalam Teori dan

Praktek. Jakarta : KEBCANA PERDANA MEDIA GRUP.

Neni Noviza. 2013. Metode Bibliotherapy Pada Kisah Nabi Yusuf As Sebagai

(29)

66

Nur Tanjung, Bahdin. 2012. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah. Jakarta :

Kencana.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Rustika. 2012. Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. I (20) : 18-25).

Samiroh Zidni Immawan Muslimin. 2015. Hubungan Antara Konsep Diri

Akademik Dan Perilaku Menyontek Pada Siswa - Siswi Mas

Simbangkulon Buaran Pekalongan. Jurnal Psikologi Islami. II (1) : 67-77).

Sitti Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung. Refika

Aditama.

http://www.drmichaelbroder.com/making-use-of-homework-to-enhance-therapeut

Gambar

Gambar 4.1 Hasil Perbandingan Pre-Test Dan Post-Test ............................

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

[r]

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana di Jurusan. Teknik Industri

27 Dani Sofilah, Pengaruh Penerapan Assesmen Rubrik Terhadap Keterampilan Proses Sains Sub Pokok Bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan Di Kelas VII MTS N

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa pada Bappeda Kabupaten Bondowoso telah melaksanakan Seleksi Penyedia Jasa Konsultansi secara elektronik untuk pekerjan sbb :. Nama paket pekerjaan :

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudara, perihal Pekerjaan Pembangunan4. Bronjong Samping Kantor Desa Long

Hambatan-hambatan dalam memberikan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana KDRT adalah minimnya sarana dan prasarana untuk memproses

Program Studi Teknik Kimia, FTI, UPN “Veteran” Yogyakarta J11 - 6 Campuran briket dari arang kulit durian, serbuk gergaji kayu jati, dan tongkol jangung menghasilkan briket dengan