• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPHY TEKNIK SELF INSTRUCTION TERHADAP SELF ESTEEM RENDAH PADA MAHASISWA BK KELAS REGULER B 2015 UNIMED T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPHY TEKNIK SELF INSTRUCTION TERHADAP SELF ESTEEM RENDAH PADA MAHASISWA BK KELAS REGULER B 2015 UNIMED T.A 2016/2017."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPHY TEKNIK

SELF INSTRUCTION TERHADAP SELF ESTEEM RENDAH PADA MAHASISWA BK KELAS REGULER B 2015

UNIMED T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:

YUNITA SISKA AMELIA

NIM. 1132151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

YUNITA SISKA AMELIA, NIM. 1132151013. PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPHY TEKNIK

SELF INSTRUCTION TERHADAP SELF ESTEEM RENDAH PADA

MAHASISWA BK KELAS REGULER B 2015 UNIMED. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Fakutltas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri medan.2017

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh

konseling kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self

instruction terhadap self esteem rendah Pada mahasiswa Bimbingan konseling

kelas Reguler B Stambuk 2015 UNIMED Tahun Ajaran 2016/2017 ?”. penelitian

ini bertujuan untuk untuk melihat pengaruh konseling kelompok pendekatan

cognitive behavior theraphy teknik self instruction terhadap self esteem rendah

pada mahasiswa bimbingan dan konseling kelas Reguler B 2015 UNIMED Tahun Ajaran 2016/2017

Penelitian ini dilaksanakan di universitas negerimedan di Fakultas Ilmu Pendidikan. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini adalah 7 orang mahasiswa kelas reguler B BK 2015 unimed, pengambilan sampel dilakukan mengunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket yang di sebar kemudian di analisis dengan metode menggunkan uji Wilcoxon

Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =

6 dengan α = 0,05 dan n = 7, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 2 Dengan demikian

Jhitung > Jtabel (6 > 2 ). Artinya hipotesis diterima. Data pre-test di peroleh rata-rata

142 dan data post-test diperoleh rata-rata 193 artinya skor rata-rata mahasiswa setelah mendapatkan layanan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior

theraphy teknik self instruction lebih tinggi. Perubahan peningkatan interval self esteem mahasiswa setelah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self instruction sebesar 36%. Hal ini

menunjukan ada pengaruh layanan konseling kelompok pendekatan

cognitive behavior theraphy teknik self instruction terhadap self esteem rendah

pada mahasiswa BK kelas Reguler B 2015 Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2016/2017 atau hipotesis dapat di terima.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya salawat dan salam kepada ruh junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW sebagai risalah yang membawa kebenaran serta keselamatan dunia dan

akhirat. Adapun judul skripsi penulis adalah “ Pengaruh pemberian layanan

Konseling Kelompok Pendekatan Cognitive Behavior Theraphy Teknik Self

Instruction Terhadap Self Esteem Rendah Pada Mahasiswa BK Kelas Reguler B

2015 UNIMED TA 2016/2017”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program

studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

(9)

iii

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan dan Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan.

6. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai

dosen pembimbing skripsi penulis, Serta Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri

Medan.

7. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti, MS, Kons, S.Psi, Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.,

Kons, dan Bapak Mirza Irawan S.Pd, M.Pd, Kons selaku Dosen Penguji

yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam

kesempurnaan skripsi ini.

8. Seluruh staff FIP Unimed yang telah memberikan kemudahan dalam

pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya

jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan bekal

ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tersayang M.Yunus dan

Ibunda tersayang Mursiah. Orangtua Terkasih yang telah mendidik,

mendukung penulis dari kecil hingga sekarang dan terus memberikan

dukungan yang sangat besar dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Untuk Abangda Suhada dan kakak tersayang Pipit Reski Amelia S.Pd. yang

telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sehingga

(10)

iv

11.Yang tersayang para sahabatku Dwi Afri Yani, Syarifah Mahmuda, Refky

Riza Pranata, Wulan maulidya, Linda Hasibuan, Desi Ismayanti Harahap

dan Khairiah Simanjuntak (DREWIDLYS) yang selama proses pengerjaan

skripsi ini telah banyak membantu dengan cara memberikan masukan, dan

memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik .

12.Seluruh Mahasiswa Reguler A BK 2013 UNIMED yang telah memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan

di bidang Bimbingan dan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima

kasih.

Medan, April 2017 Penulis

(11)

v

1. Chickering’s theory of identity development ... 12

2. Self esteem ... 14

a. Definisi self esteem ... 14

b. Komponen –komponen self esteem... 15

c. Karakteristik self esteem ... 16

d. Faktor yang mempengaruhi self esteem ... 19

e. Proses pembentukan self esteem ... 20

f. Aspek-aspek self esteem... 21

g. Intervensi terhadap self esteem ... 23

3. Layanan Konseling kelompok pendekatan CBT teknik self intruction ... 24

a. Layanan Bimbingan Kelompok ... 24

b. Layanan konseling kelompok ... 25

c. Pelaksanaan layanan konseling kelompok ... 29

4. Pendekatan Cognitive Behavior Theraphy ... 30

(12)

vi

b. Karakteristik Cognitive Behavior Theraphy ... 32

c. Prinsip dasar Cognitive Behavior Theraphy ... 35

d. Tujuan Cognitive Behavior Theraphy ... 37

5. Teknik Self instruction ... 37

a. Definisi Self instruction ... 37

b. Tahap –tahap Self instruction ... 38

6. Konseling kelompok pendekatan cognitive behvior theraphy teknik self instruction ... 41

7. Penggunaan konseling kelompok pendekata cognitive behavior theraphy teknik self instruction terhadap self esteem rendah ... 43

B. Kerangka Konseptual ... 44

C. Hipotesis ... 46

BAB 3 : METODELOGI PENELITIAN A.Jenis penelitian ... 47

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

C.Operasional Variabel ... 48

D.Desain penelitia ... 49

E. Langkah-langkah penelitian ... 49

F. Teknik pengumpulan data ... 50

1. Angket ... 53

I.Lokasi dan waktu penelitian ... 57

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi penelitian58 B. Persiapan Penelitian ... 60

(13)

vii

D. Hasil Uji Coba Istrumen... 63

E. Deskripsi data hasil penelitian ... 63

F. Pengujian Hipotesis ... 71

G. Pembahasan penelitian ... 72

BAB V A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Individu Dengan Self Esteem Tinggi dan Rendah... 17

Tabel 2.2 Jumlah sesi konseling berdasarkan masalah ... 34

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 52

Tebel 3.2 Kisi –Kisi Angket Self Esteem ... 53

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian... 62

Tabel 4.2Kisi –Kisi Angket Self Esteem sudah validitas ... 64

Tabel 4.3 Hasil Data Observasi Aktivitas Mahasiswa Bkp ... 65

Tabel 4.4 Hasil Data Observasi Aktivitas Mahasiswa Kkp 1 ... 66

Tabel 4,5 Hasil Data Observasi Aktivitas Mahasiswa Kkp 2 ... 67

Tabel 4.6 Hasil Data Observasi Aktivitas Mahasiswa Kkp 3 ... 67

Tabel 4.7 Hasil Data Observasi Aktivitas Mahasiswa Kkp 4 ... 68

Tebel 4.8 Katagori Distribusi Tergolong ... 69

Tabel 4.9 Hasil Pre-Test ... 69

Tabel 4.10 Hasil post-test ... 70

Tabel 4.11 Hasil Pre-Test Dan Post-Test ... 71

(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Uji Coba Self Esteem ... 85

Lampiran 2 Sebaran Data Uji Coba ... 86

Lampiran 3 Perhitungan Validitas ... 87

Lampiran 4 Perhitungan Reabilitas ... 88

Lampiran 5 Lembaran Observasi Aktivitas Mahasiswa ... 89

Lampiran 6 Angket Self Esteem Valid ... 90

Lampiran 7 Hasil Pre-Test Angket ... 91

Lampiran 8 Hasil Post-Test Angket ... 92

Lampiran 9 Perhitungan Kategori Masalah Self Esteem Sebelum Kkp ... 93

Lampiran 10 Rekapiteulasi Kategori Masalah Self Esteem Sebelum Kkp ... 94

Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Data Pre-Test ... 95

Lampiran 12 Perhitungan Self Esteem Sesudah Kkp ... 96

Lampiran 13 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Data Post-Tets ... 97

Lampiran 14 Tabulasi Data Penelitian ... 98

Lampiran 15 Uji Hipotesis ... 99

Lampiran 16 Perhitungan Perubahan Tentang Self Esteem Mahasiswa ... 100

Lampiran 17 Rencana Pemberian Layanan... 101

Lampiran 18 Laiseg... 102

Lampiran 24 laporan Kkp ... 103

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa remaja adalah masa di mana banyak terjadinya perubahan pada

diri individu, perubahan tersebut adalah perubahan secara biologis, psikologis,

sosial dan ekonomi,yang menuju dewasa. Selain mejunjukan adanya perubahan

secara fisik dan psikologi, masa remaja adalah masa peralihan dari masa

ketergantungan sosial ekonomi secara menyeluruh menjadi mandiri. Masa remaja

merupakan masas paling penting dan menentukan perkembangan harga diri (self

esteem) seseorang. Pada masa ini seseorang belajar mengenali dan

mengembangkan seluruh aspek dalam dirinya, dipengaruhi nilai-nilai yang

dimilikinya. Individu yang menanamkan nilai-nilai positif pada dirinya akan

berprilaku dan memiliki sifat yang positif pula. Remja yang memiliki nilai

positif terhadap dirinya akan mampu memilah dan memilih prilaku yang mana

yang pantas dan tidak pantas dia lakukan. Remaja mengalami banyak perubahan

secara fisik dan psikologis, perubahan fisik berkaitan dengan bentuk tubuh, tinggi

badan dan sebagainya, perubahan psikologis yaitu perubahan yang berkaitan

dengan psikis remaja diantaranya remaja mudah emosi dan memilih harga diri

(self esteem).

self esteem merupkan komponen afektif, kognitif dan evaluatif yang bukan

hanya merupakan persoalan pribadi ataupun psikologis, tetapi juga interaksi

(17)

2

nilai seseorang. Self esteem merupakan sikap positif atupun negtif terhadap

individu. Rosenberg (Wilis & David 2015:143)

Self esteem meliputi dua aspek yaitu penerimaan diri dan penghormatan diri.

Kedua aspek tersebut memiliki 5 dimensi yaitu dimensi akademik, sosial,

emosional, kelurga, dan fisik. Dimensi akademik mengacu pada persepsi individu

pada kulitas pendidikan individu, dimensi sosial mengacu pada persepsi individu

terhdap hubungan sosial, dimensi emosional mengacu pada pada keterlibatan

individu terhadap emosi individu, dimensi keluarga mengacu pada keterlibatan

individu dalam partisipasi dan itegrasi di dalam keluarga, dan dimensi fisik yang

mengacu pada persepsi individu terhadap kondisi fisik individu. Rosenberg

(Rahmania & Ika Yuniar , 2012 : 112).

Individu yang berusia remaja mencari jati dirinya dengan mencoba hal-hal

baru yang belum ditemuinya sebelumnya. Mereka berusaha menemukan dan

mengemabangkan diri dalam kelompok sosial dan lingkungan sosialnya di

masyarakat. Remaja mengalami transisi dan berusaha beradaptasi dengan

lingkungan yang membawa mereka untuk lebih mandiri lagi sebagai mahasiswa.

Namun disisilain, mereka belum mencapai taraf kedewasaan karena mereka masih

belum bisa secara penuh mempertanggung jawabkan keputusan yang telah mereka

ambil, karena posisi merek masih labil dan sering berubah-rubah dalam

menentukan sikap dan mengambil keputusan.

Setiap individu mengharapkan dirinya mampu berkembang secara optimal

dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bahkan bisa lebih dari orang

(18)

3

individu tidak akan terwujud begitu saja apabila tidak diusahakan dengan baik

oleh dirinya sendiri serta peran dari berbagai pihak. Salah satu upaya nyata yang

samapai saat ini terus dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan dan

potensi yang dimiliki individu adalah melalui meningkatkan kualitas pendidikan.

Tidak hanya melalui pendidikan formal berupa peningkatan kualitas kemampuan

akademik. Namun juga perlu adanya penanaman kemampuan karakter pada

Mahasiswa guna menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan berbudi

luhur sebagai penerus bangsa yang benar-benar kuat, bangga namun rendah hati

dan berjuang terus untuk memajukan negaranya dengan kerja kerja , jujur, self

esteem, dan tanggung jawab. Dan hal ini tidak hanya di kampus yang berjuang

untuk menciptakan namun perlu kerja sama dari keluarga dan masyarakat untuk

menambah karakter positif dalam jiwa individu yaitu Mahasiswa.

Kebutuhan perkembangan pribadi individu yang perlu ditanamkan pada

Mahasiswa adalah menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain.

Penghargaan terhadap diri sendiri maupun pada orang lain tidak muncul begitu

saja pada diri individu. Semua butuh proses berupa didikan dan pengalaman yang

dialami oleh individu untuk memiliki kesadaran atas keberadaan dirinya. Seperti

yang kita ketahui pada teori Hierarki kebutuhan motif menurut A.H. maslow,

yang mengatakan bahwa manusia harus memiliki dan memenuhi kebutuhan

biologis dan fisiologis, rasa aman, cinta dan kasih sayang dan memiliki serta

dimiliki dan self esteem agar mampu memenuhi kebutuhan terahir untuk menjadi

dirinya sendiri sesui dengan citra dirinya sendiri atau mengaktualisasikan dirinya.

(19)

4

Pentingnya self esteem dimiliki oleh individu agar ia mampu

mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Bila self esteem tidak terpenuhi

secara baik, hal ini yang membuat banyak remaja yang mengalami kesulitan untuk

menyesuikan diri dan beradaptasi dengan baik di lingkungan sosialnya. Hal ini

menimbulkan pergolakan diri dalam diri remaja berupa rasa minder, tertutup,

malu, tidak percaya diri dan hal-hal negatif lainya yang dapat menghambat

perkembangan bakat dan kemajuan dirinya. Permasalahan ini yang dapat

menimbulkan pergolakan dalam psikologisnya remaja yang akan mempengaruhi

prestasi akademisnya dan menimbulkan kenakalan-kenakalan remaja. Namun

apabila kebutuhan dari self esteem dapat terpenuhi secara optimal, kemungkinan

mereka akan memperoleh pengakuan dalam lingkunganya, sehinga menumbulkan

prestasi akademis yang tinggi dikarenakan penghargaan dirinya yang tinggi.

Self esteem merupakan kontruk yang penting dalam kehidupan sehari-hari

juga berperan serta dalam menentukan tingkah laku individu. Penilaian individu

secara umum terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun

positif yang akhirnya menghasilkan kesadaran diri atas keberadaan dan kegunaan

diri dalam menjalankan kehidupan yang di sebut dengan self esteem (harga diri).

Individu dengan memiliki self estem tinggi tidak akan mudah terpengaruh dengan

penilaian orang lain. Tentang dirinya mengenai tingkah lakunya, sifatnya,

pemikirannya dan kepribadianya baik itu positif maupun yang negatif yang ada

dalam dirinya. Penilaian terhadap diri sendiri dapat membantu seseorang untuk

dapat lebih mengenal dirinya sendiri dan potensi apa yang dimilikinya sehingga ia

dapat menerima dan mengasah serta menonjolkan potensi yang ia miliki untuk

(20)

5

Melihat kenyataan tersebut self esteem yang rendah pada remaja yaitu

mahasiswa membutuhkan perhatian yang lebih dalam menyelesaikan

permasalahan mengenai self esteem rendah secara tuntas. Semangkin rendah self

esteem pada remajama yaitu mahasiswa maka semangkin sulit mereka

mengaktualisasikan dirinya secara optimal dan tugas perkembangan dirinya

sebagai mahasiswa tidak bisa berjalan dengan baik dikarena mahasiswa tidak

mampu memenuhi salah satu kebutuahan dasarnya yaitu perasaan berharga atau

self esteem pada dirinya. Maslow memberikan batasan tentang pribadi yang telah

beraktualisasi diri, yaitu penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain ; yang

mana ia mampu menerima dirinya secara utuh dengan memberikan penilaian yang

tinggi pada individualitas dan keunikan pada diri sendiri dan orang lain.

Selanjutnya seseorang yang telah beraktualisasi akan mampu melihat sesuatu

seperti apa adanya tanpa menghindar rasa sakit dan kecewa mampu memelihara

dan menpunyai sahabat karib yang mana mereka mampu mengungkapkan dirinya

secara terbuka namun tahu batasan dalam menjaga hak pribadi dan otonomi

mereka, memiliki rasa puas diri yang tinggi dan jika diperlukan mampu untuk

bertahan sendirian ( bertahan pada pendapat sendiri meski yang lain tidak setuju),

memiliki kesadaran akan tujuan hidupnya ; mereka membuat keputusan

berdasarkan pada apa yang menjadi tujuan akhir hidupnya, meskipun harus

merasakan sakit ataupun kecewa. Seseorang yang telah beraktualisasi juga

memiliki spontanitas dan sederhana. Mereka menjalani kehidupan secara alami,

penuh ketentraman dan tak mau terikat pada aturan. Ciri lainya orang telah

mengaktualisasikan dirinya, yaitu kemampuan untuk mengemukakan berita,

(21)

6

persaudaraan dengan semua orang, mampu menempatkan orang lain sebagai suatu

individu tanpa terpengaruh agama, ras, dll, memiliki pemikiran yang jernih

tentang benar dan salah, memiliki humor, kreatifitas dan kemampuan menolak

untuk pengaruh lain yang tidak sesui dengan patokan-patokan pribadinya

Dari hal yang dikatan maslow tersebut akan terpenuhi dengan sempurna

setelah seseorang tersebut dapat mengerti dan memahami dirinya secara untuh

yaitu memiliki self esteem yang tinggi. Bila seseorang terutama remaja yang

memiliki self esteem yang rendah dan mengalami penurunan maka dapat

menyebabkan mereka kurang mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal

dan akhirnya menjadi semangkin tidak berkembang sama sekali. Gejala

penurunan self esteem akan menunjukan rasa rendah diri, memiliki rasa malu dan

ragu yang berlebihan, menjauh dari pergaulan di lingkungan sekitarnya, merasa

tidak berharga, mengalami kecemasan dalam menghadapi ssesuatu terutama

hal-hal yang baru, serta tidak mampu bersemangat dalam mengikuti kegiatan

perkuliahan terutama belajar saat berinteraksi dengan lingkungan pergaulanya.

Perasaan rendah diri pada mahasiswa akan membuat ia sulit untuk berinteraksi

sehingga membuatnya menjadi terasing dari lingkungan sosialnya. Mereka jadi

tertutup dan berusaha menjauhkan diri dari lingkungan. Beberapa mahasiswa

mengalami kesulitan dalam pergaulan sehingga menjadi pribadi yang cenderung

menyendiri dan terasingkan. Hal ini terjadi tidak lain karena kurangnya self

esteem yang dimiliki oleh mahasiswa.

Berdasarkan hasil hasil observasi dan Angket Skala self esteem yang telah

peneliti sebarkan pada mahasisa BK Reguler B 2015 di Fakultas Ilmu Pendidikan

(22)

7

cepat dan serius. Dari Jumlah 18 responden yang di berikan untuk mengisi angket,

dapat di ketetahui 10 mahasiswa dinyatakan memiliki self esteem rendah. Dengan

persentase 26 % dan 50 % dengan katagori tidak baik dan kurang dalam self

esteem. Ada pun gelaja yang terlihat dalam diri mahasiswa yang memiliki self

esteem rendah ini adalah, mahasiswa yang sibuk dengan dirinya sendiri dan

bahkan menjadi tidak peduli atau berusaha untuk tidak terlibat yang

menjadikannya tidak di anggap ada di dalam kelas tersebut.

Mengingat bahwa alasan mahasiswa memiliki self esteem rendah adalah

tidak adanya konsep diri yang kuat dalam diri mahasiswa, sehingga perlu

dilakukan upaya untuk mengubah cara berpikir dan kemudian langsung

berdampak pada tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, baik di

rumah maupun di lingkunga kampus atau masyarakat. Di dalam penelitian ini

peneliti mengambil layanan konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan

upaya untuk membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan

lebih lancar, upaya itu bersifat pencegahan serta perbaikan agar individu yang

bersangkutan dapat menjalani perkembangannya dengan lebih mudan (Tatik

Romlah, 2001). ). Peneliti memilih menggunakan layanan konseling kelompok

karena masalah self esteem rendah termasuk dalam masalah dari cara berpiki yang

irasional yang berdampak langsung ke perilaku dalam kehidupan sehari-hari

individu yang membuat perkembangan individu tidak dapat berjalan dengan baik

karenan individu tidak mampu mengaktualisasi dirinya dengan baik.

Kemudian pendekatan dalama konseling kelompok ini mengunakan

pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self instruction yang berfokus pada

(23)

8

maupun psikis dan lebih melihat kemasa depan dibandingkan masa lalu,

pendekatan dan teknik ini mengantikan pemikiran negatif menjadi pemikirn yang

lebih posif mengeni pandangan tentang dirinya. Sehingga individu mampu

mengaktulaisasikan dirinya secara untuh. Mengetahui keinginan yang ada dalam

dirinya sendiri, sehingga individu dapat menghargai kehidupanya dan dapat

memberikan yang terbaik untuk dirinya, lingkunganya maupun orang lain yang

ada disekitarnya.

Berdasrkan fenomena-fenomena di atas, untuk mengetahui pencapaian

keberhasilan mahasiswa dalam mengatasi masalahnya yaitu dalam self esteem

rendah pada diri mahasiswa, maka perlu suatu penelitian yang mencoba

mengaitkan pemebrian layanan konseling kelompok pendektan cognitive behavior

theraphy teknik self intruction yang dapat berpengaruh dalam self esteem rendah

mahasiwa. Oleh karena itu dari latar belakang yang ada, maka peneliti merasa

penting untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan hal di atas serta

mengangkatnya menjadi judul penelitian yaitu : “Pengaruh Konseling Kelompok

Pendekatan Cognitive Behavior Theraphy Teknik Self Instruction Terhadap Self

Esteem Rendah Pada Mahasiswa Bk Kelas Reg B 2015 Uimed”

B. Identifikasi masalah

Beberapa masalah yang diidentifikasi akibat dari permasalahan self esteem

rendah yang di alami oleh mahasiswa, antara lain :

1. Mahasiswa kurang mampu dalam membuat keputusan dalam mengatasi

(24)

9

2. Mahasiswa cenderung menarik diri, berdiam diri di ruang kelas saat

matakuliah berlangsung dan tidak dapat mengemukakan pendapatnya

dengan baik

3. Mahasiswa tidak memiliki semangat belajar dan tujuan hidup yang kuat

serta jelas untuk membuatnya berjuang dalam meraihnya

C. Batasan masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang hendak dibahas dalam

penelitian ini serta untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda-beda

maka perlu adanya pembatas permasalahan yang akan di teliti, maka masalah

yang diteliti di batasi dengan “Pengaruh Pemberian layanan Konseling Kelompok

Pendekatan Cognitive Behavior Theraphy Teknik Self Instruction Terhadap Self

Esteem Rendah Pada Mahasiswa Bk Kelas Reg B 2015 UIMED. Tahun Ajaran

2016/2017”

D. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Adakah pengaruh Pemberian

layanan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self

instruction terhadap self esteem rendah Pada Mahasiswa Bimbingan konseling

kelas Reg B tahun 2015 UNIMED. Tahun ajaran 2016/2017

E. Tujuan Penelitian

Dari masalah-masalah yang terdapat pada uraian di atas maka penulis ingin

memperoleh gambaran tentang tujuan dalam penelitian, yaitu : untuk mengetahui

(25)

10

behavior theraphy teknik self instruction terhadap self esteem rendah pada

mahasiswa BK kelas Reguler B 2015 UNIMED. Tahun ajaran 2016/2017

F. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi :

a. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini di harapkan hasil penelitian ini memberikan

tambahan informasi bagi :

a) Bagi Konselor

1. Konselor dapat mengaplikasikan layanan konseling kelompok

pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self instruction

dikemudian hari apabila terjadi masalah yang serupa.

2. Konselor bisa mencontoh pelaksanaan layanan ini dalam menjalankan

tugas dan pengabdiannya dalam mencerdaskan anak bangsa.

b) Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa memiliki pemahaman tentang pentingnya self esteem yang

tinggi agar dapat mengaktualisasikan diri secara lebih optimal.

2. Mahasiswa merasakan manfaat dari layanan konseling kelompok

pendekatan pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self

instruction yang diberikan peneliti kepada mahasiswa.

c) Bagi Peneliti

1. Peneliti mengetahui bahwa layanan konseling kelompok pendekatan

cognitive behavior theraphy teknik self instruction berpengaruh dalam

(26)

11

2. Peneliti belajar mengaplikasikan ilmu bimbingan konseling di dalam

lapangan.

d) Manfaat Konseptual

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan dapat dijadikan

kontribusi pada pengembangan teori bimbingan konseling khususnya

mengenai Pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan

cognitive behavior theraphy teknik self instruction dan menjadi bahan refrensi

untuk kajian bimbingan konseling, psikologi dan komunikasi interpersonal

(27)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =

6 dengan α = 0,05 dan n = 7, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 2 Dengan

demikian Jhitung > Jtabel (6 > 2 ). Artinya hipotesis diterima. Data pre-test di

peroleh rata-rata 142, sedangkan setelah pemberian layanan konseling

kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self instruction

(post-test) diperoleh rata-rata 193 artinya skor rata-rata mahasiswa setelah

mendapatkan layanan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior

theraphy teknik self instruction lebih tinggi dari pada sebelum mendapatkan

layanan konseling pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self

instruction. Perubahan peningkatan interval self esteem mahasiswa setelah

diberikan layanan konseling kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy

teknik self instruction sebesar 36%. Hal ini menunjukan ada pengaruh layanan

konseling kelompok pendekatan cognitive behavior theraphy teknik self

instruction terhadap self esteem rendah pada mahasiswa BK kelas Reguler B

Stambuk 2015 Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2016/2017 atau

(28)

81

B. Saran

Adapun saran yang dikemukakan penelitian adalah :

1. Diharapkan bagi mahasiswa penelitian ini dapat membantu mahasiswa

untuk terjalinya sikap saling terbuka dan saling mendukung satu sama

lainnya

2. Diharapkan bagi ketua jurusan penelitian ini akan bermanfaat untuk

mempermudah ketua jurusan dalam membina mahasiswa dalam

membentuk kepribadian yang baik terutama membagun self esteem pada

diri mahasiswa

3. Diharapkan bagi dosen pembimbing akademik penelitian ini dapat

bermanfaat dalam menindak lanjuti kegiatan layanan konseling kelompok

khususnya kegiatan konseling kelompok untuk membantu mahasiswa

lebih terbuka dalam mengungkapkan permasalahan dan membagun tingkat

self esteem mahasiswa agar lebih tinggi

4. Diharapkan bagi peneliti lainnya dapat dijadikan bahan masukan dan

sumber refrensi dalam penelitian di bidang yang sama terutama unuk

menumbuh kembangkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta

(29)

82

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Clemes, Haris., Bean, Reynold., dan Clark, Aminah. 1995. Bagaimana

meningkatkan harga diri remaja. Terjemahan oleh Dra. Med. Meitasari

Tjandrasa. Jakarta : Binaputra Aksara

Christiani, Lusi. 2013. Meningkatkan Self Esteem Siswa Melalui Penerapan

Konseling Realita Di Kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan ; universitas negeri

medan. Skripsi tidak di publikasikan

Danarjati Prasetia dwi, Murtiadi Adi, & Ekawati Ratna Ari. Pengantar Psikologi

Umum. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dela. 2012. Cognitive Behavior Theraphy Untuk Meningkatkan Self Esteem Pada

Mahasiswa Unversitas Indonesia Yang Mengalami Distres Psikologis.

Depok : Universitas Indonesia. Tesis dipublikasikan

Elfiky, Ibrahim. 2008. Terapi Berpikir Positif. Terjemah oleh

Khailifurrahman,Fath. Taufik, Damas. Jakarta : Penerbit Zaman

Evas, Nancy J at all. 2010. Studen Development In College. And Practice. United

State Of America : Jossey Bass.

Febriani, Deni. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Teras

Hartina, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : PT Reflika Aditama

Kurnanto, Edi. 1994. Konseling Kelompok. Bandung : ALFABETA

Kurnanto, Edi. 1994. Dasar-dasa Bimbingan dan konseling. Bandung : Rineka Cipta

Lestari, Sri, Putu, Luh. 2014. Pelatihan metode self instruction untuk

meningkatkan self esteem siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran.

Jilid 47. Nomor 1 : universitas Pendidikan Ganesha.

Maolani, A, Rukaesih., Cahyana, Ucu. 2015. Metodelogi pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Mcleon, Jhon. 2013. Pengantar Konseling Teori Dan Studi Kasus. Terjemahan oleh Anwar A.K. jakarta : Kencana

Menanti, Asih. (2013). Peneltian Eskperimen Sebuah Pengantar. Medan : Unimed

Martono, Nanang. 2010. Metode Penenlitian Kuantitatif Analisis Dan Analisis

(30)

83

Oemarjoedi, A. Kasandra. 2003. Pendekatan Cognitive behavior theraphy dalam

psikoterapi. Jakarta : Kreativ Media

Putri, Syahfira, L. 2014. Pengaruh layanan konseling kelompok dengan

pendekatan Eksistensial humanistik dalam meningkatkan self esteem siswa di kelas VIII SMP Pembagunan : Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan

Putri, Wika, L. 2012. Meningkatakan Self Esteem Melalui Metode Self

Instruction. Depok : Universitas Indonesia. Tesis dipublikasikan

Rahaman, Abdul A. 2014. Psikologi Sosial. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Sari, Citra Puspita. 2010. Self Esteem Pada Remaja Putri Yang Melakukan

Hubungan Seks Pranikah. Jurnal psikologi Universitas Guandrama. p.

1-14

Salaludin, Anas. 2010. Bimbingan dan konseling. Bandung : Pustaka Setia

Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar psikologi umum. Depok :Rajawali Press

Setiawati, Denok. 2013. Penerapan Teknik Self Intruction Untuk Mengurangi

Prilaku Off Tas Siswa Kelas X di SMK Negeri 12 Surabaya. Jurnal BK

Unesa. Vol 04. Nomor 01 : Universitas Negri Surabaya

Srisayekti, Wilis., Setiady A David. 2015. Harga Diri (Self esteem) Terancam

dan Prilaku Menghindar. Jurnal Psikologi. Vol 42. Nomor 2 :

Universitas Padjadjaran

Stallard, P. 2004. Think Good-Feel Good : A Cognitive Behavior Theraphy

Workbook For Children And Young People. Wes Sussex : John Wiley &

Son Surya, Barata. 2004.

Sudjana. 2002. Metoda Statistikka Ed.6. Bandung : PT. Tarsito Bndung

Surnyabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Usman, Husaini., Akbar, Setiady, Purnomo. 2004. Metodelogi Penelitian

Sosial.Jakarta : PT Bumi Aksara

Rahmania., Yuniar Ika. 2012. Hubungan Antara Self-Esteem Dengan

Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Remaja Putri. Jurnal

Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. Vol 1. Nomor 02 : Universitas Airlangga Surabaya.

Yuslini, Elan., Hasanah Roidatul. 2013. Penerapan Cognitive Behavior Theraphy

(CBT) Terhadap Pengurangan Durasi Bermain Games Pada Individu Yang Mengalami Games Addiction. Jurnal psikologi. Vol 9. Nomor 1:

Universitas Sumatra Utara

Zuhri, Syaifudin., Yuwono, Susanto., Aisyah, Siti. 2015. Hubungan Antara Self

(31)

84

Tahfidz Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta Dan Ibnu Abbas.

Referensi

Dokumen terkait

Namun secara umum, capaian dakwah kaum perempuan pada masyarakat di Dataran Tinggi Gayo dapat ditinjau dan dianalisis dari beberapa aspek yaitu seberapa besar ruang

Dengan keberadaan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dimana dalam pasal 54 mengenai korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi

Tiga orang murid dalam kumpu l an cerdas dapat membuktikan kajian ini telah berjaya kerana tiga orang (mewakil i 10 peratus) subjek kaj ian yang dapat menguasai

Sumber data yang akan dijadikan dasar dalam penelitian ini, adalah sumber-sumber yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dalam Kasus Oknum Anggota Polisi

Pada penelitian ini, penulis membuat system pengenalan wajah menggunakan metode Local Binary Pattern dan dikombinasikan dengan Principal Component Analysis

(CST) Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Pontianak, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kualitas

Kesiapan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Utara terhadap penetapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun