• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL COGNITIVE – BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DI KELAS XI MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL COGNITIVE – BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) SISWA DI KELAS XI MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A. 2016/2017."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL COGNITIVE –

BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI

(SELF-ESTEEM) SISWA DI KELAS XI

MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN

T.A. 2016/2017

SKRIPSI

OLEH :

RIZKI SANTI RAMADHANI

NIM. 1123351019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL COGNITIVE –

BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI

(SELF-ESTEEM) SISWA DI KELAS XI

MAS MIFTAHUSSALAM MEDAN

T.A. 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Bimbingan Dan Konseling

OLEH :

RIZKI SANTI RAMADHANI

NIM. 1123351019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

RIZKI SANTI RAMADHANI. NIM. 1123351019. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Cognitive – Behavior Therapy Terhadap Harga Diri (Self-Esteem) Siswa di Kelas XI MAS Miftahussalam Medan T.A. 2016/2017

Permasalahan dalam penelitan ini adalah : Apakah pemberian layanan konseling individual cognitive – behavior therapy berpengaruh terhadap harga diri (self-esteem) siswa di kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017?. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual cognitive-behavior therapy terhadap harga diri (self-esteem) siswa di kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) yang rendah, yang akan diberikan layanan konseling individual cognitive – behavior therapy. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket harga diri (self-esteem), sebanyak 52 butir pernyataan angket harga diri (self-esteem) terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel. Dan menjadi 31 butir pernyataan angket harga diri (self-esteem) sebagai pengumpul data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan konseling individual cognitive – behavior therapy terhadap harga diri (self-esteem) di kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017, tingkat harga diri (self-esteem) siswa sebelum memperoleh layanan konseling individual cognitive behavior therapy (53,33) setelah mengikuti layanan konseling individual cognitive – behavior therapy mengalami perubahan (98). Meningkat sebanyak 84%. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan perhitungan Jhitung = 37,54 dengan α = 0,05 dan n = 3 maka nilai Jtabel = 0. Dengan demikian Jhitung > Jtabel = (37,54 > 0). Maka hipotesa yang menyatakan bahwa layanan konseling individual cognitive – behavior therapy berpengaruh terhadap harga diri (self-esteem) di kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017, dapat diterima.

(8)

ABSTRACT

RIZKI SANTI RAMADHANI. NIM.1123351019

.

Influence of Individual Counseling Using Cognitive – Behavior Therapy Toward Students Self – Esteem in Class XI Student Academic Year 2016/2017. Essay. Department of Educational Psychology and Guidance. Study Program Guidance and Counseling. Faculty of Science Education. State University of Medan.

The problem in this study: there is the effect of individual counseling using cognitive – behavior therapy toward students self – esteem in class XI student academic year 2016/2017. the objectives of this study is to the students the influence of individual counseling using cognitive – behavior therapy toward students self – esteem in class XI student academic year 2016/2017.

The design of this research is quasi experimental design with pre-test and post-test. Subjects in this research is 3 students who have low self-esteem, which will be given individual counseling using cognitive – behavior therapy. The data were collected using a questionnaire of self-esteem, as many as 52 point statement of self-esteem questionnaire beforehand tested and analyzed by researchers to obtain valid and realiabel questionnaires. And being 31 items declaration of self-esteem questionnaire as data collection insstrument.

From analysis result it obtained that student’ pre-test students on average = 53,33 as low categorized, while the results of post-test data results on average of 98 as high categorized. Mechanical tests of hypotheses using the Wilcoxon test formula (J) getting results Jhitung = 37,54 while prices Jtabel = 0. From the table of critical values for the test level A Wilcoxon signed for n = 3, α = 0.05. Because of J (37,54>0). In accordance with the criteria for acceptance and rejection of the hypothesis, the hypothesis is accepted if Jhitung> Jtabel. So, in this study found that there is the effect of peer individual counseling using cognitive – behavior therapy toward students self – esteem in class XI student academic year 2016/2017. In other words the hypothesis was accepted.

Keywords: Self- Esteem, Individual Counseling, Cognitive – Behavior Therapy

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan

kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu „alaihi wa sallam beserta

keluarga dan sahabatnya, serta kepada semua umat-Nya yang setia mengikuti

ajaran-Nya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Layanan Konseling

Individual Cognitive Behavior Therapy Terhadap Harga Diri (Self-Esteem) Siswa di Kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak

Dr. Aman Simaremare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

(10)

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons., Selaku Dosen Pembimbing Akademik

dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,

semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Nuraini, MS, Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd dan Ibu Dra. Nur

Arjani, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan

masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada

peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

9. Bapak Jamaluddin, S. Pd selaku Kepala Sekolah MAS Miftahussalam Medan,

Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh staf pengajar di MAS

Miftahussalam Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti.

10. Bapak Drs. H. Makmur Syukri, M.Pd selaku Kepala Sekolah MAN Kisaran,

Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah, Bapak Syahrudin Marpaung, S.Pd selaku

Koordinator BK serta seluruh staf pengajar di MAN Kisaran atas kerjasama

(11)

11. Teristimewa penulis sampaikan kepada orang tua saya tercinta, Ayahanda

Alm. Suwito, Ayahanda Mulyadi Sukirman dan Ibunda Suri Susantina yang

tidak henti – hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun

materil. Melalui mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan

merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber

semnagat saya dalam menyelesaikan studi ini.

12. Untuk Kakek dan Nenek tercinta dan seluruh keluarga besar H. Sugiman yang

tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih karena selalu

memotivasi dan memberikan dorongan positif selama saya mengerjakan

skripsi.

13. Untuk yang terkasih, Muhammad Sukma Valentino Sinambela terima kasih

atas motivasi, semangat dan masukan yang selalu diberikan kepada saya

selama ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tersebut.

14. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Mei Lisa Nurfiddini,

Vapea Pinta L. Tobing, Fajaruddin Kelana, Hambali Batubara dan Zulkifli

yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis

kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis.

15. Untuk seluruh teman-teman BK EKS 2012 dan BK REG 2012 yang tidak bisa

saya sebut satu per satu namanya. Terima kasih untuk segala dukungan dan

bantuan yang telah kalian berikan.

16. Untuk teman – teman SD, SMP, dan SMA yang tidak dapat saya sebutkan

(12)

17. Untuk teman – teman SD, SMP, dan SMA yang tidak dapat saya sebutkan

satu per satu. Terima kasih telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

18. Untuk teman – teman selama PPLT di MAN Kisaran, yang tidak dapat saya

sebutkan satu per satu. Terima kasih telah banyak memberikan dukungan dan

bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya

ucapkan terima kasih .

Medan, September 2016 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

2.1 Kerangka teori ... 9

2.1.1 Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 9

2.1.1.1 Pengertian Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 9

2.1.1.2 Tujuan Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 12

2.1.1.3 Fokus Konseling ... 12

(14)

2.1.1.6 Karakteristik Cognitive-Behavior Therapy ... 18

2.1.1.7 Merencanakan Proses dan Sesi Konseling ... 21

2.1.1.8 Langkah – Langkah Konseling Individu ... 24

2.1.1.9 Langkah – Langkah Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 25

2.1.2 Harga Diri ... 26

2.1.2.1 Pengertian Harga Diri ... 27

2.1.2.2 Komponen – Komponen dalam Pembentukan Harga Diri ... 29

2.1.2.3 Ciri – Ciri Harga Diri ... 30

2.1.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri ... 34

2.1.2.5 Upaya – Upaya Agar Dapat Dihargai ... 35

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 46

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48

(15)

4.2 Persiapan Penelitian ... 49

4.3 Pelaksanaa Penelitian ... 49

4.4 Pengujian Persyaratan Analisis ... 50

4.4.1 Uji Validitas Angket ... 51

4.4.1 Uji Reliabilitas Angket ... 52

4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 52

4.5.1 Data Pre-Test Harga Diri (Self-Esteem) Siswa ... 53

4.5.2 Data Post-Test Harga Diri (Self-Esteem) Siswa ... 54

4.5.3 Uji Validitas Angket ... 55

4.6 Pembahasan Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Proses Konseling Berdasarkan Konsep Aaron T. Beck ... 22

Tabel 2 Proses Konseling Cognitive-Behavior Therapy ... 23

Tabel 3 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 43

Tabel 4 Kisi – Kisi Angket Harga Diri (Self-Esteem) ... 43

Tabel 5 Kisi – Kisi Angket Harga Diri (Self-Esteem) yang Sudah Valid ... 51

Tabel 6 Klasifikasi Reliabilitas ... 52

Tabel 7 Hasil Pre-Test ... 54

Tabel 8 HasilPost-Test ... 55

Tabel 9 Hasil Pre-Test dan Post-Test ... 55

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 39

Gambat 1 . Lokasi Yayasan Perguruan Islam Miftahussalam Medan ... 133

Gambar 2 . Peneliti Memberikan Angket Uji Coba Kepada Siswa ... 133

Gambar 3 . Peneliti Memberikan Angket Harga Diri (Self-Esteem) Kepada

Siswa ... 134

Gambar 4 . Siswa Sedang Mengerjakan Angket Harga Diri (Self-Esteem) ... 134

Gambar 5 . Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual

Cognitive – Behavior Therapy) Kepada Klien Pertama ... 135

Gambar 6 . Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual

Cognitive – Behavior Therapy) Kepada Klien Kedua ... 135

Gambar 7 . Peneliti Sedang Memberikan Perlakuan (Konseling Individual

Cognitive – Behavior Therapy) Kepada Klien Ketiga ... 136

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Uji Coba Harga Diri (Self-Esteem) ... 64

Lampiran 2 Angket Penelitian Harga Diri (Self-Esteem) ... 67

Lampiran 3 Sebaran Data ValidasiUji Coba Angket Harga Diri (Self-Esteem) ... 69

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Angket Harga Diri (Self-Esteem) ... 70

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Angket Harga Diri (Self-Esteem) ... 74

Lampiran 6 Sebaran Data Penelitian Pre-Test ... 77

Lampiran 7 Perhitungan Kategori Masalah Harga Diri (Self-Esteem) Sebelum Diberikan Konseling Individual Cognitive - Behavior Therapy ... 78

Lampiran 8Perhitungan Rata - Rata (M), dan Standard Deviasi Untuk Data Pre-Test ... 80

Lampiran 9Sebaran Data Penelitian Post-Test ... 82

Lampiran 10Perhitungan Kategori Masalah Harga Diri (Self-Esteem) Sesudah Diberikan Konseling Individual Cognitive - Behavior Therapy ... 83

Lampiran 11Perhitungan Rata - Rata (M), dan Standard Deviasi Untuk Data Post-Test ... 84

Lampiran 12Tabel Tabulasi Data Penelitian ... 85

Lampiran 13Uji Hipotesis ...86

Lampiran 14Perhitungan Perubahan Tentang Harga Diri (Self-Esteem) ... 88

(19)

Lampiran 16Daftar Hadir Pre-Test ...90

Lampiran 17Daftar Hadir Konseling ... 91

Lampiran 18Daftar Hadir Post-Test ... 95

Lampiran 19Jadwal Penelitian ... 96

Lampiran 20Rancangan Pelaksanaan Layanan Konseling Individu dan Dialog Konseling ... 97

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur – unsur yang dibutuhkan oleh

manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,

yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

Kebutuhan – kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, antara lain

Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Sekunder. Kebutuhan primer yang pada

umumnya merupakan kebutuhan faal seperti, sandang (pakaian), pangan

(makanan), papan (tempat tinggal), dan lain – lain. Kebutuhan faal merupakan

syarat kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan – kebutuhan ini timbul dengan

sendirinya atau sudah ada sejak seseorang lahir. Sedangkan kebutuhan sekunder

merupakan kebutuhan yang timbul dari interaksi antara orang dengan

lingkungannya seperti kebutuhan untuk bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri,

dan lain – lain.

Abraham Maslow (dalam Pervin, 2010:218) membedakan antara

kebutuhan biologis seperti lapar, tidur, haus dan kebutuhan psikologis seperti

harga diri (self-esteem), kasih sayang dan rasa memiliki. Maslow berpendapat

bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup sebagai organisme biologis tanpa

makanan dan minuman, begitupun seseorang tidak dapat berkembang secara

penuh sebagai organisme psikologis tanpa pemuasan kebutuhan lainnya. Salah

(21)

2

kebutuhan akan rasa hormat dari orang lain dan kebutuhan akan menghormati diri

sendiri. Penghormatan dari orang lain mencakup pengakuan, penerimaan status,

dan penghargaan diyakini lebih rentan dan mudah hilang dalam diri. Maslow

dalam teori hirarki kebutuhannya menempatkan kebutuhannya menempatkan

kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada level puncak sebelum

kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini dikarenakan harga diri individu mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap perilaku yang ditampilkannya.

Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan

bahwa dirinya adalah seseorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai

manusia yang baik. Setiap individu normal pasti berharap dan menginginkan

dapat merasakan hidup sukses, dihormati dan dihargai sebagai manusia.

Di dalam dunia pendidikan khususnya di SMA, merupakan saat terjadinya

kesadaran akan pentingnya penerimaan atas diri. Salah satunya adalah menghargai

diri sendiri. Harga diri siswa sangat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang siapa

dirinya dan juga dipengaruhi oleh penilaian atau evaluasi terhadap dirinya, baik

secara positif maupun negatif. Jika orang menilai secara positif terhadap diri

siswa, maka ia akan memiliki harga diri yang tinggi dalam mengerjakan hal – hal

yang ia kerjakan dan memperoleh hasil positif. Sebaliknya, jika orang yang

menilai secara negatif terhadap diri siswa, maka ia akan cenderung memiliki

harga diri yang rendah ketika mengerjakan sesuatu dan akhirnya mendapatkan

(22)

3

Siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah cenderung merasa

kurang mampu, merasa kurang berharga, rendah diri dan sering merasakan

tekanan – tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan seperti : kesalahan

dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya yang dapat menimbulkan

kekecewaan dan menjadikannya kurang menghargai diri sendiri. Sebagai contoh,

siswa dengan berat badan yang gemuk berfikir bahwa tidak ada hal menarik dari

dirinya dikarenakan bentuk badannya sehingga tidak dapat berprestasi di bidang

olahraga, siswa tersebut tidak percaya diri dan malu dalam bergaul. Siswa juga

sering merasakan tekanan – tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan

seperti : kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya yang

dapat menimbulkan kekecewaan dan menjadikannya kurang menghargai diri

sendiri.

Siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) tinggi mampu menghargai

dirinya dan merasa dirinya berharga. Sebagai contoh, siswa yang memiliki harga

diri (self-esteem) tinggi meskipun ia memiliki kekurangan tetapi ia tetap optimis

dan semangat memperbaiki kekurangan melalui hal yang lain, misalnya dalam hal

prestasi yang lain selain olahraga ia dapat cakap dalam berbahasa inggris dan

memperbaiki fisiknya serta mampu memahami bahwa setiap orang pasti memiliki

kekurangan dan kelebihan yang dapat dibanggakan. Siswa yang memiliki harga

diri (self-esteem) rendah pada dasarnya siswa tersebut tidak dapat memahami

(23)

4

Banyak faktor yang menyebabkan rendah atau tingginya harga diri

seorang siswa antara lain adalah keluarga. Dalam keluarga khususnya orang tua

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga diri (self-esteem) anak dan

merupakan sumber utama pengalaman positif atau negatif anak. Orang tua

berkewajiban memenuhi kebutuhan anak, baik kebutuhan fisik maupun psikis.

Kebutuhan – kebutuhan tersebut harus dipenuhi karena akan mendatangkan

keseimbangan dan keutuhan integrasi remaja, akibatnya remaja tersebut akan

merasa gembira, harmonis dan menjadi orang yang produktif. Sebaliknya, jika

kebutuhan – kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka tidak ada kepuasan dalam

hidup remaja, ia akan merasa frustasi, pertumbuhan serta perkembangan sikap

negatif terhadap lingkungan dan dirinya menjadi terhambat dan terhalang

sehingga menjadi orang yang merasa tidak berarti dalam hidupnya.

Pembentukan harga diri remaja terjadi dalam konteks sosial yang meliputi

kelompok teman sebaya, keluarga, masyarakat setempat. Dalam proses

pembentukannya remaja akan selalu bersinggungan dengan situasi – situasi sosial

yang tentu saja mengharuskan remaja untuk menghargai dirinya, dengan

mengenal, memahami dan menerima dirinya sendiri serta lingkungannya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti di MAS Miftahussalam

Medan pada tanggal 20 Juni 2016, ditemukan masalah harga diri yang rendah

pada diri siswa di sekolah yang ditampilkan dalam bentuk perilaku seperti : tidak

percaya diri, tidak mandiri, tidak menghormati diri sendiri, tidak menghormati

(24)

5

mengambil keputusan yang benar. Bahkan beberapa siswa merasa tidak disukai

orang lain, tidak diperhatikan dan kurang populer. Hal – hal tersebut dapat

menyebabkan individu tersebut mengalami kehampaan, keraguan, kecemasan, dan

keputusasaan.

Bimbingan dan konseling memiliki banyak layanan yang bisa diberikan

dalam membantu siswa yang memiliki harga diri (self-esteem) rendah. Salah satu

layanan yang dapat digunakan untuk membantu siswa yang memiliki harga diri

(self-esteem) rendah baik di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat

adalah konseling individual dengan menggunakan teknik cognitive-behavior

therapy yang merupakan bentuk psikoterapi yang bertujuan membantu individu

mengatasi masalahnya melalui pengenalan, identifikasi dan modifikasi isi kognisi

individu yang tidak berfungsi (dysfunctional) yang dapat berupa asumsi, sikap,

dan aturan irrasional dan pikiran otomatis yang negatif.

Berkaitan dengan memberi bantuan kepada siswa dalam rangka upaya

meningkatkan harga diri (self-esteem) siswa yang rendah, menuntut diperlukannya

layanan konseling individu dengan pendekatan cognitive-behavior therapy

sebagai bagian dari integral dari penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu

memberikan bantuan kepada siswa dalam upaya mengembangkan potensi diri

(25)

6

Berdasarkan masalah di atas dan mengingat pentingnya harga diri bagi

siswa, maka peneliti merasa penting melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Cognitive-Behavior

Therapy Terhadap Harga Diri (Self-Esteem) Siswa di Kelas XI MAS

Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut :

- Siswa tidak menghargai dirinya sendiri

- Siswa tidak mandiri

- Siswa takut mengalami kegagalan

- Siswa merasa tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu

- Siswa tidak mampu menghadapi masalahnya

- Siswa tidak percaya akan kemampuan dirinya

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, perlu kiranya dilakukan pembatasan

masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah.

Masalah penelitian ini dibatasi mengenai meningkatkan harga diri (self-esteem)

siswa yang rendah melalui layanan konseling individu teknik cognitive-behavior

theraphy. Dengan kata lain peneliti mencakup 2 variabel yaitu 1 variabel terikat

dan 1 variabel bebas. Variabel bebas yaitu konseling individu teknik

(26)

7

ini dibatasi hanya pada pengaruh pemberian layanan konseling cognitive-behavior

therapy terhadap harga diri (self-esteem) siswa di kelas XI MAS Miftahussalam

Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat ditemukan rumusan masalah

adalah “Apakah pemberian layanan konseling individual cognitive-behavior

therapy berpengaruh terhadap harga diri (self-esteem) siswa di kelas XI MAS

Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan

konseling individual cognitive-behavior therapy terhadap harga diri (self-esteem)

siswa di kelas XI MAS Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2016/2017

1.6 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya bidang bimbingan dan konseling serta harga diri.

2) Manfaat Praktis

a) Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan manajemen

sekolah sebagai pengembangan pelayanan bimbingan konseling dan

(27)

8

akan datang khususnya pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAS

Miftahussalam Medan

b) Guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan Guru BK sebagai

bahan kajian mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan

bimbingan konseling di sekolah.

c) Peneliti Berikutnya

Memberikan gambaran pengalaman praktis dalam suatu

penyelenggaraan penelitian, sehingga peneliti berikutnya dapat

mengembangkannya dengan teknik yang berbeda dalam riset, serta

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan harga diri

(self-esteem), secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan konseling individual

cognitive – behavior therapy dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan harga diri (self-esteem) yang dimiliki oleh siswa.

Adapun rata – rata yang diperoleh sebelum dan sesudah diberikan layanan

konseling individual cognitive – behavior therapy yaitu 53,33 menjadi 98, dapat

dikatakan bahwa harga diri (self-esteem) siswa meningkat sebanyak 84%.

Perhitungan Jhitung = 37,54 dengan α = 0,05 dan n = 3 maka berdasarkan tabel

nilai Jtabel = 0. Dengan demikian Jhitung > Jtabel = (37,54 > 0). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa “Ada Pengaruh Layanan Konseling Individual Cognitive –

Behavior Therapy Terhadap Harga Diri (Self-Esteem) Siswa Di Kelas XI

Semester I Tahun Ajaran 2016/2017”.

5.2 Saran

a) Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan manajemen

sekolah sebagai pengembangan pelayanan bimbingan konseling dan

sebagai salah satu masukan penyempurnaan kurikulum dimasa yang

akan datang khususnya pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAS

(29)

61

b) Guru BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan Guru BK sebagai

bahan kajian mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan

bimbingan konseling di sekolah.

c) Peneliti Berikutnya

Memberikan gambaran pengalaman praktis dalam suatu

penyelenggaraan penelitian, sehingga peneliti berikutnya dapat

mengembangkannya dengan teknik yang berbeda dalam riset, serta

(30)

DAFTAR PUSTAKA

A.Pervin, Laurence dkk. Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian, Jakarta : Kencana, 2010

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arintoko. 2011. Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Beck, A.T. 1964. Thinking and Depression: II. Theory and Therapy. Archives of General Psychiatry, 10, 561 – 571.

(http:// konselingterapi.com/basics.html diakses 13 Mei 2016).

Bush, John Wilson.2003. Cognitive Behavior Therapy : The Basics.

(http://cognitivetherapy.com/basics.html diakses 13 Mei 2016).

Cahyono, S. B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta : Kanisius

Clemes, H, & Dkk. 1995. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Jakarta : Binarupa Aksara.

Corey, Gerald.2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama.

Gea, A, A, & Dkk. 2003. Character Building I. Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta : Gramedia.

Hambali, A & Jaenudin, U. 2013. Psikologi Kepribadian (Lanjutan). Bandung : Pustaka Setia.

Hurlock, B. Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan : “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan” (Terjemahan Istiwidyanti & Soedjarno). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Khalsa, S, S. 2008. Pengajaran Disiplin & Harga Diri (Strategi Anekdot dan Pelajaran yang Efektif untuk Pengelolaan Kelas yang Sukses). Jakarta : Indeks.

Lumongga, Namora. 2011. Memahami Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Penerbit Kencana

(31)

Muqodas, Idat. 2011. Cognitive-Behavior Therapy : Solusi Pendekatan Praktek Konseling Indonesia. Tesis Pascasarjana UPI. Bandung.

NACBT. 2007. Cognitive-Behavioral Therapy. (http://www.nacbt.org/whatiscbt. html/5 Januari 2007. diakses pada tanggal 20 Mei 2016)

Nelson, Richard. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Jakarta : Pustaka Pelajar

Oemarjoedi, A. Kasandra. 2003. Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi. Jakarta : Kreativ Media.

Prayitno, H dan Amti, Erman. 2004. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Sari, Citra Puspita. 2010. Harga Diri Pada Remaja Putri Yang Telah Melakukan Hubungan Seks Pranikah. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma. p. 1-14

Wilding, C. Dan Milne, A. 2010, Cognitive Behavioral Therapy. Terjemahan Ahmad Fuandy. 2013. Jakarta Barat. Indeks

Gambar

Tabel 2 Proses Konseling Cognitive-Behavior Therapy   ...................................
Gambar 8 .  Peneliti Memberikan Post-Test Kepada Siswa .............................. 136
gambaran pengalaman
gambaran pengalaman

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran aset sumber daya manusia pada perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki aset sumber daya manusianya cukup besar seperti perusahaan sepak bola, dengan

Hemat penulis, adanya obral iklan TKI di negeri Jiran sebenarnya merupakan sesuatu yang menggugah nurani para pemimpin negeri ini, apakah pemerintah Indonesia

2018.. PENERAPAN GAME FISIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA MATERI GEJALA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. Skripsi, Surakarta:

Faktor – faktor yang menyebabkan tingginya nilai DO di peternakan sapi perah KUD Batu dapat dikarenakan oleh beberapa hal, yaitu pakan yang nutrisinya kurang,

Pengaruh Sistem Seleksi Calon Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri..

Pengembangan instrumen penelitian (meliputi penyusunan kisi-kisi, penimbangan instrumen, uji keterbacaan serta merevisi instrumen sesuai hasil penimbangan para ahli

Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlunya motivasi bagi suami dalam mengikuti vasektomi di Desa Sekip Kabupaten Lubuk Pakam guna meningkatkan keikutsertaan suami

Write a procedure CountCycles(f) that will take as input a list of length n that is the second line of the 2-line form of a permutation and will output the number of cycles that