KARYA TULIS AKHIR
PERBEDAAN STATUS GIZI MENURUT INDEKS ANTROPOMETRI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG MENDAPATKAN
ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF
DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
Oleh:
JUANDA AKBAR
201010330311063
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
Hasil Penelitian
Perbedaan Status Gizi Menurut Indeks Antropometri Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Yang Mendapatkan
ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif
di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh : Juanda Akbar 201010330311063
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 27 Juni 2014
Pembimbing I
dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A
Pembimbing II
dr.Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Juanda Akbar ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 27 Juni 2014
Tim Penguji
dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A ,Ketua
dr.Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK ,Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul “Perbedaan Status Gizi Menurut Indeks Antropometri Pada Bayi Usia 6-12 Bulan
Yang Mendapatkan ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif di Posyandu Wilayah
Kerja Puskesmas Kedungkandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”
sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena
adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini
peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya sehingga sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Dr. Irma Suswati, M.kes. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan saya kesempatan menuntut ilmu di Fakultas
Kedokteran UMM.
3. dr. Melany Faradhila, M.Kes, Sp.A, selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta
vi
4. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, selaku dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memberi masukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. dr. Desy Andari selaku dosen penguji yang telah membantu dan memberi
masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
6. dr. Maria Eci, selaku kepala Puskesmas Kedungkandang yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Puskesmas Pandian,
semua staf Puskesmas terutama Ibu Ajeng, ibu Donna,dan semua kader
posyandu yang telah membantu dalam penelitian tugas akhir ini.
7. Bapak Abdan S.Pd dan Ibu Yuslina A.Ma, ayah dan ibu penulis yang telah
bekerja keras untuk memberikan semua yang terbaik, dan selalu memberikan
doa serta semangat kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir
ini.
8. Tante Rahayu, tante Risma, Yahda Boyhaqqi bibi dan paman penulis yang
tidak pernah lelah mendoakan untuk kesuksesan penulis.
9. Almurtadha dan Zakia Mahira, adik penulis, terima kasih atas doa, saran, dan
idenya dalam membantu kelancaran tugas akhir ini.
10.Ridia Alvi Fitria, yang telah berkontribusi dalam berbagai hal yang tidak dapat
disebutkan semuanya dalam proses pengerjaan tugas akhir ini, semoga kamu
selalu ada dihari-hari penulis.
11.Resha Dwi Arianti, Imron Rosyadi, Febri Ariadi, Hani Rahmantyo Akbar,
Ratna Puspa Rahayu, Yusufa Ibnu sina, Betty Rachma, Siti Aishatun Nasiha,
Rety Annisa, Anisa Putri Maulida, Tristy Yunita, M. Sugiarto, Hilmy
vii
Nindya, Ibrahim Sengadji, Galuh Supriadi, Faisal Ahmad, Arini Putri, Agung,
Wildan, Sigit, Areza, Faisol, Najib, Habibi, Rahardian, Hanggara dan
teman-teman lainnya yang gak bisa disebutin satu-satu. yang setia membantu dan
menunggu bimbingan bersama dosen pembimbing.
12.Ibu Endah, Mas Didit, Mas Faisal, Mas Nyono, karyawan FK UMM yang
telah membantu perijinan penelitian ini dengan penuh kesabaran.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada
penyusunan tugas akhir ini. sehingga peneliti sangat mengharapkan masukan dari
berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin. Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Malang, 27 Juni 2014
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Bagi Peneliti ... 3
1.4.2 Bagi Klinis ... 3
1.4.3 Bagi Masyarakat ... 3
ix
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Konsep Air Susu Ibu ... 5
2.1.1 Definisi ASI ... 5
2.1.2 Anatomi Payudara ... 5
2.1.3 Fisiologi Laktasi ... 7
2.1.4 Hormon dan Reflek Menyusui ... 9
2.1.5 Volume ASI ... 13
2.1.6 Hal-Hal yang Mempengaruhi Produksi ASI ... 13
2.1.7 Komposisi Gizi ASI ... 16
2.1.8 Manfaat ASI ... 19
2.1.9 Masalah Pemberian ASI ... 22
2.2 ASI Non Eksklusif ... 24
2.2.1 Makanan Pendamping ASI ... 24
2.2.2 Tujuan Pemberian MP ASI ... 25
2.3 Perbedaan Komposisi ASI eksklusif dan non ASI eksklusif ... 26
2.4 Status Gizi ... 27
2.4.1 Pengertian Status Gizi ... 27
2.4.2 Penilaian Status Gizi ... 28
2.4.2.1 Antropometri ... 28
a. Pengertian Antropometri ... 28
b. Keunggulan Antropometri ... 28
c. Jenis Parameter ... 29
d. Indeks Antropometri ... 33
x
2.4.2.2 Klinis ... 40
2.4.2.3 Biokimia ... 41
2.4.2.4 Biofisik ... 41
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 42
3.1 Kerangka Konsep ... 42
3.2 Hipotesis ... 44
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 45
4.1 Jenis Penelitian ... 45
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
4.3.1 Populasi ... 45
4.3.2 Sampel ... 45
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 45
4.3.4 Besar Sample ... 45
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 46
4.3.6 Variabel Penelitian ... 47
4.3.5.1 Variabel bebas ((Independent Variable) ... 47
4.3.5.2 Variabel terikat (Dependent Variable ) ... 47
4.3.7 Definisi operasional ... 47
4.4 Instrumen Penelitian ... 48
4.5 Prosedur Penelitian ... 48
4.5.1 Kerangka operasional ... 49
xi
4.6 Analisis Data ... 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 51
5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 51
5.2 Analisi Data ... 54
BAB 6 PEMBAHASAN ... 55
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
7.1 Kesimpulan ... 60
7.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kolostrum ... 18
2.2 Komposisi Kandungan ASI ... 19
2.3 Perbedaan antara Jenis Susu ... 26
2.4 Perbedaan Komposisi ASI, Susu sapi, dan Susu Formula ... 27
5.1 Karateristik Sampel Penelitian ... 51
5.2 Karakteristik Pekerjaan Ibu ... 52
5.3 Jumlah Jenis Pemberian ASI ... 52
5.4 Status Gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur ... 53
5.5 Status Gizi Berdasarkan Panjang Badan Menurut Umur ... 53
5.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ASI Eksklusif dengan Status Gizi Berdasarkan Berat Badan Menurut Panjang Badan ... 54
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Payudara ... 5
2.2 Bentuk Puting Susu Normal ... 7
2.3 Bentuk puting Susu Pendek ... 7
2.4 Bentuk Puting Susu Panjang ... 7
2.5 Bentuk Puting Susu Terbenam ... 7
2.6 Reflek Oksitosin ... 11
2.7 Lingkar Kepala Laki-Laki 0-18 Tahun Menurut Nellhaus ... 32
2.8 Lingkar Kepala Perempuan 0-18 Tahun Menurut Nellhaus ... 32
2.9 Kurva Standar pertumbuhan WHO 2006 Berat Badan Menurut Umur Laki-Laki 6-24 bulan ... 34
2.10 Kurva Standar pertumbuhan WHO 2006 Berat Badan Menurut Umur Perempuan 6-24 bulan...35
2.11 Kurva Standar Pertumbuhan WHO 2006 Panjang Badan Menurut Umur Laki-Laki 6-24 bulan ... 36
2.12 Kurva Standar Pertumbuhan WHO 2006 Panjang Badan Menurut Umur Perempuan 6-24 bulan...37
2.13 Kurva Standar Pertumbuhan WHO 2006 Berat Badan Menurut Panjang Badan Laki-Laki 0-24 ... 38
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AAP = The American Academy of Pediatrics AKDR = Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
ASI = Air Susu Ibu
BBL = Bayi Baru Lahir
BB = Berat badan
Ca = Calsium
DEPKES = Departemen Kesehatan
Fe = Besi
IDAI = Ikatan Dokter Anak Indonesia Ig = Imunoglobulin
K = Kalium
KEMENKES = Kementrian Kesehatan
KMS = Kartu Menuju Sehat
MENKES = Menteri Kesehatan LK = Lingkar kepala
Mg = Magnesium
MP ASI = Makanan Pendamping ASI
Na = Natrium
P = Phosfor
PB = Panjang Badan
pH = power of hydrogen
PERINASIA = Perhimpunan Perinatologi Indonesia
RI = Republik Indonesia
xv
UNICEF = United Nations Emergency Children's Fund
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Lembar Persetujuan Menjadi Responden...
Wawancara Terstruktur ... Hasil Analisis Data………
Data Hasil Penelitian ………...
Surat Keterangan Penelitian……….
Surat Izin Pengambilan Data Dinkes Malang………..
Surat Izin Penelitian Dari Fakultas……….
Surat Izin Penelitian Dari Dinkes Malang………...
Dokumentasi Penelitian...
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, 2010. Bayi Sehat dan Cerdas dengan ASI, Nuha Medika, Bandung, pp. 15-17.
Almatsier, S., 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 13-14.
Arifin, M. Siregar, 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya, Diakses tanggal 6 Juni 2013,
<http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/32726/1/fkm-arifin4.pdf.>.
Arisman, 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta, pp. 18-19.
Astuti, T., 2009. Pengembangan MPASI Berbasis Pupae-Mulberry (Pury): Efikasinya terhadap Pertumbuhan dan Motorik Bayi Gizi Kurang, Disertasi Doktor Program Studi Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Bobak, L., 2005. Maternity Nursing 4th, Diterjemahkan oleh Wijayarini, Buku
Ajar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta.
Butte, N. F., Lopez-Alarcon, M. G. & Garza, C., 2002. Nutrient Adequacy of Exclusive Breastfeeding for The Term Infant during The First Six Months of Live, Dalam WHO 2003, Community Based Strategies for Breastfeeding Promotion and Support in Developing Countries, pp. 8-14.
Departemen Kesehatan RI, 2005. Telaah Berbagai Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Pertama (Kolostrum), Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2007. Panduan Peserta Pelatihan Konseling Menyusui, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.
Depkes, 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi Dan Anak Dalam Situasi Darurat, Diakses tanggal 24 Oktober 2012, <http://gizi.depkes.go.id/skpg/ download/ pmba-situasi-darurat.pdf>.
Dinkes, 2012. Peran Ibu Dalam Perbaikan Gizi Seimbang Keluarga
Diakses pada tanggal 10 Maret 2012,
<http://www.dinkesbanjarmasin.org/info-umum-kesehatan/1393265778.html>.
Dinkes Malang, 2011. Hasil Pemberian ASI Eksklusif Kota Malang, Dinas Kesehatan Malang, Malang.
xviii
Giri, M.K.W., Suryani, N & Murdani, K., 2013. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI Serta Pemberian ASI Eklusif Dengan Status Gizi Balita Usia 6–24 Bulan di Kelurahan Kampung Kajanan Kecamatan Buleleng,
Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol. 1, No. 1, pp. 24-37
Grummer-Strawn LM & Mei Z., 2004. Does Breastfeeding Protect Against Pediatric Overweight?Analysis of Longitudinal Data From the Centers for Disease Control and Prevention Pediatric Nutrition Surveilance System, Pediatrics. Vol. 113, pp. 81-85.
Gunawan, G., Fadliana. & Rusmil 2010. Hubungan Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia 1-2 tahun, Diakses tanggal 8 februari 2014, <http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/13-2-10.pdf>.
Gupte, Suraj M. D., 2004. Panduan Keperawatan Anak, Jakarta, pp. 14-6.
Hapsari, D., 2009. Telaah Berbagai Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Pertama (Kolostrum), Diakses tanggal 5 Juni 2013, <http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id.data/DwiHapsari.pdf>.
Hardjito, k., Wahjurini, P.H & Linda W., 2011. Hubungan Pemberian ASI Esklusif Dengan Frekuensi Kejadian Sakit Pada Bayi Usia 6-12 bulan diDesa Jogo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Diakses tanggal 1 Mei 2014<http://suaraforikes.webs.com/volume2%20nomor4.pdf>.
Hermayanti, D., 2010. Persepsi Keluarga Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif (Tinjauan Perspektif Gender untuk Mengantisipasi Kasus Gizi Buruk), Jurnal Brawijaya Vol. 6 No.12 , pp. 28-34.
IDAI, 2010. Pedoman Pelayanan Medis, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, pp. 205-220.
IDAI, 2013. Kurva Pertumbuhan WHO, Diakses tanggal 28 oktober 2013, <http://idai.or.id/downloads/WHO/3.BB%20menurut%20PB/0_2%20tahun %20laki-laki.pdfl>
Inriati, E., 2010. Antropometri untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi dan Olahraga, Intan Sejati, Yogyakata, pp. 2-3.
Jackson, T., Teguh, W. & Ivan, F,. 2011. Pengaruh pemberian ASI terhadap status gizi pada Bayi Usia 6 bulan di Kecamatan Mampang. Diakses tanggal 22
Mei 2014 <
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/49184381?extension=p df&ft=1401246803<=1401250413&user_id=23596479&uahk=K8cqyBm ykvRCwHvXd/rZmMn0AF0>.
Juwono, 2004. Pemberian Makanan Tambahan, EGC, Jakarta, pp.8-10.
xix
Kristiyansari, Weni, 2009. ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta, pp.5-20.
Kurniawan, B., 2013. Determinan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, Jurnal kedokteran Brawijaya, Vol 27 no 4, pp. 236.
Lusa, 2009. Anatomi dan Fisiologi Payudara, Diakses tanggal 22 desember 2013, < http://www.lusa.web.id/anatomi-dan-fisiologi-payudara/>.
Madiyono, B. dkk., 2011. Perkiraan Besar Sampel. Dalam: S. Sastroasmoro & S. Ismael, penyunt. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto, Jakarta pp. 360-362.
Marimbi, T., 2010. Tumbuh kembang , Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita, Nuha medika, Yogyakarta, pp. 47-50.
Matondang, C. S., Wahidiyat, I. & Sastroasmoro, S., 2013. Diagnosis Fisik pada Anak Edisi ke-2, Sagung Seto, Jakarta, pp. 32-34.
Muaris, H., 2009. Hidangan Sehat Untuk Ibu Menyusui,Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 17
Perinasia, 2007, Pelatihan Konseling Menyusui Modul 40 Jam Standar WHO/UNICEF/DEPKES, Departemen Kesehatan, Jakarta, pp. 5-7.
Prabantini, D., 2010. Makanan Pendamping ASI, Yogyakarta, pp. 2-11.
Pudjiadi, S., 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak, Edisi Ke-4, Balai Penerbit,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta, pp.38.
Purwanti, 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif, Cendekia, Bandung, pp. 3-4. Ridzal, Muh dkk., 2013. Hubungan Pola Pemberian ASI dengan Status Gizi
Anak Usia 6-23 Bulan Diwilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makssar
Tahun 2013, Diakses tanggal 8 Februari 2014.
<http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5483/JURNAL% 20MKMI.pdf?sequence=1>.
Roesli, 2000. Mengenal ASI Eksklusif, Pustaka Pengembangan Swadaya Nusantara, Jakarta, pp. 25-26.
Setyohady., Supariasa, I.D.N., & Utami, S., 2011. Perbedaan Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan yang diberi ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif diwilayah kerja pukesmas Junrejo Kota Batu. Diakses tanggal 4 Mei desember2014<http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/24722/9/perbed aan-status-gizi-pada-bayi-yang-diberi-asi-eksklusif-dan-non-eksklusif-di-pukesmas-junrejo-batu _lengkap_.pdf> .
xx
Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta, pp. 11.
Soetjiningsih, 2012. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan, EGC, Jakarta, pp. 8-14.
Sobotta, 2006.Atlas Anatomi Manusia, Edisi 22, EGC, Jakarta, pp. 64.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B. & Fajar, I., 2012. Penilaian Status Gizi, EGC, Jakarta, pp. 17-24, 36-37, 56-58.
Suradi, R., Kristina H., 2004. Manajemen Laktasi, Edisi ke-2, Perkumpulan Peritanologi Indonesia, Jakarta, pp.1-13.
Suradi, R., 2008. Manfaat ASI dan Menyusui, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, pp. 9-12.
Susilowati, 2009. Hubungan Antara Durasi Pemberian ASI Dan Faktor Lainya Dengan Status Gizi Pada Anak Umur 12-24 Bulan DI Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Tahun 2009. Diakses tanggal 20 mei 2014. < http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/files/2009/200904/200904-008.pdf>.
Tasya, A., 2008. Indonesia dan ASI. Diakses tanggal 11 desember 2013. <http://aimi-asi.org/2008/08/indonesia-dan-asi/-29k-/>
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas adalah status kesehatan masyarakat terutama status gizi
(Dinkes, 2013). Peran dan kedudukan penilaian status gizi didalam ilmu gizi
adalah untuk mengetahui status gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu
dan masyarakat. Menurut WHO 2013, prevelensi malnutrisi pada anak usia
dibawah 5 tahun di Indonesia periode 2005 sampai 2012 mencapai 18,6% (WHO,
2013). Antropometri merupakan salah satu cara untuk mengukur status gizi.
Antropometri pada bayi dan anak-anak menilai status gizi dan pertumbuhan
(Inriati, 2010).
Dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi memerlukan zat gizi agar
proses pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan baik (Gunawan, 2010).
ASI merupakan makanan yang bergizi yang mudah dicerna oleh bayi dan
langsung diserap (Ridzal, 2013). ASI mengandung hampir semua zat gizi yang
diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Untuk mendukung pemberian ASI eksklusif di Indonesia, pada tahun 1990
pemerintah mencanangkan gerakan nasional peningkatan pemberian ASI. Pada
tahun 2004, sesuai dengan anjuran WHO, pemberian ASI eksklusif di Indonesia
ditingkatkan menjadi 6 bulan sebagaimana dinyatakan dalam keputusan Menteri
Kesehatan Indonesia nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tahun 2004 (Tasya,
2008). Namun, praktek pemberian non ASI eksklusif sangat dini masih terjadi.
2
bayi usia dibawah enam bulan selain mendapatkan ASI juga diberikan makanan,
18% diberi ASI dan susu formula, 9% diberi ASI dan air putih serta 20% diberi
ASI dan jus (Kemenkes RI, 2010). Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota
Malang, praktek pemberian ASI secara eksklusif di kota Malang pada tahun 2011
masih rendah pencapaiannya yaitu sebesar 41,54% dimana cakupan tersebut
masih kurang dari target 50% dan pukesmas kedungkandang kota malang
merupakan salah satu pukesmas dengan cakupan ASI eksklusif rendah di kota
Malang yaitu sebesar 20% (Dinkes Malang, 2011).
Bayi merupakan kelompok umur yang rentan terhadap malnutrisi karena
dalam usia tumbuh kembang, untuk itu mereka sangat membutuhkan nutrisi yang
cukup dan bergizi.Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah rentang usia 0 bulan
hingga 12 bulan (Soetjiningsih, 2004).
Maka dari penjelasan diatas peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan status gizi pada bayi usia 6-12 bulan antara yang mendapatkan ASI
Eksklusif dan Non ASI Eksklusif khususnya di posyandu wilayah kerja
puskesmas Kedungkandang kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan status gizi antara bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif dengan Non ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di posyandu
wilayah kerja pukesmas Kedungkandang kecamatan Kedungkandang Kota
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan status gizi antara pemberian ASI eksklusif
dengan Non ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di posyandu wilayah kerja
pukesmas Kedungkandang kecamatan Kedungkadang Kota Malang
1.3.2Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah bayi usia 6-12 bulan yang mendapat ASI Eksklusif.
2. Mengetahui jumlah bayi usia 6-12 bulan yang Non ASI Eksklusif.
3. Mengetahui status gizi bayi usia 6-12 bulan yang mendapat ASI Eksklusif.
4. Mengetahui status gizi bayi usia 6-12 bulan yang Non ASI Eksklusif.
5. Membandingkan status gizi bayi yang ASI Eksklusif dan Non ASI Eksklusif.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
Menambah pengalaman dalam penelitian, penerapan keilmuan dan
mengetahui ada tidaknya perbedaan status gizi antara pemberian ASI Eksklusif
dengan Non ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan.
1.4.2Bagi klinis
Memberi masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih mengutamakan ASI
Eksklusif dalam memperbaiki status gizi pada bayi usia 6-12 bulan.
1.4.3Bagi masyarakat
1. Sebagai masukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang status gizi
4
2. Dapat memberikan informasi bagaimana cara membedakan status gizi pada
bayi.
1.4.4 Bagi peneliti lain
Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya
mengenai faktor-faktor lain yang membedakan status gizi bayi serta faktor-faktor