• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6 LANGKAH di MTs “x” Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6 LANGKAH di MTs “x” Kota Malang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA

PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6

LANGKAH

di MTs “x” Kota Malang

STUDI KASUS

Oleh:

PUTRI NATALIA DORKAS AWA

(201210300511081)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

GAMBARAN FASILITAS PENUNJANG CUCI TANGAN SERTA

PENGETAHUAN SISWA TENTANG METODE CUCI TANGAN 6

LANGKAH

di MTs “x” Kota Malang

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

PUTRI NATALIA DORKAS AWA

(201210300511081)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia, ilmu, bahkan ujian yang tak terduga hingga aku menjadi lebih kuat dan mencapai sebuah akhir yang membahagiakan ini.

Karya Tulis Ilmiah ini aku persembahkan kepada :

Buat Almarhum Ayah saya, Daniel Bora Awa. Terima kasih buat

semuanya, sampai saat ini tiada kata yang dapat digambarkan untuk sosokmu. Buat mama saya, Yane Kore. Terima kasih buat dukungan doanya selama ini, maaf belum bisa buat mama bangga. Kalian berdua merupakan salah satu berkat Tuhan Yesus yang sangat Luar biasa. Buat kakak Andry, Kakak Rinny, Kakak Bobby, Rina, adik saya Indah,

Gerson, Ferdi, Nona, yang senantiasa mendukung saya dalam doa, terima kasih selalu menjadi penopang dan sumber motivasi saya. Bakal selalu berusaha buat kalian bangga.

Buat almarhum nenek saya, Dorkas Awa. Terima kasih buat doa dari

nenek karena saya bisa mencapai posisi sekarang ini. I love you nenek. Buat Sahabat saya Adiana Putri Irawati, Desi Putri Hermawati, Riya

Setiani, Rina Leni Caterina, Sigra Apta Nierbaya, dan Rahayu Marisa

yang setiap hari berjuang bersama, saling mendukung dalam segala hal,

saling memberikan masukan saat ada kesulitan dalam pengerjaan Karya

Tulis Ilmiah ini. Terima kasih buat kebersamaan kita selama 3 tahun ini.

Buat Kakung Prawiro Himawan terima kasih ya mas bro, buat dukungan

doa dan semangatnya.. ^_^ Buat Erwin Fitrah Badare, Mustika Sri Halimah, Wahyuni Sidin, Dewi Wulang dan sahabat-sahabat seperjuangan di tanah rantauan terima kasih banyak buat dukungan doanya, Buat saudara ku XII IPA 2012 terima kasih ^^

(7)

vii

Teman-teman saya Mahasiswa D-III Keperawatan angkatan tahun 2012

yang telah berjuang bersama selama ini, membantu dalam pemberian

informasi dalam segala hal selama pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Buat semua pihak yang bersangkutan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih buat segala dukungan doa yang tealh diberikan hingga saya bisa sampai pada posisi saat ini.

Syaloom,

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yoyok Bekti Prasetyo. M. Kep. Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu.

2. Reni Ilmiasih. M. Kep., Sp. Kep. An, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Nurlailatul Masruroh,. MNS, selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Imliah ini.

4. Sri Sunaringsih Ika. W., SKM., MPH, selaku dosen pembimbing II yang juga telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Tulis Imliah ini.

5. Seluruh dosen keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah membimbing saya selama hampir 3 tahun ini dan juga telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Buat Ibu saya, kakak Andry, Kakak Rinny, Kakak Bobby, Rina, adik saya Indah, Gerson, Ferdi, Nona, yang senantiasa mendukung saya dalam doa, terima kasih selalu menjadi penopang dan sumber motivasi saya.

7. Buat Sahabat saya Adiana Putri Irawati, Desi Putri Hermawati, Riya Setiani, Rina Leni Caterina, Sigra Apta Nierbaya, dan Rahayu Marisa yang setiap hari berjuang bersama, saling mendukung dalam segala hal, saling memberikan masukan saat ada kesulitan dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman saya Mahasiswa D-III Keperawatan angkatan tahun 2012 yang telah berjuang bersama selama ini, membantu dalam pemberian informasi dalam segala hal selama pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.

Malang, `13 Agustus 15

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMABAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat penelitian studi kasus bagi siswa ... 5

1.4.2 Manfaat penelitian studi kasus bagi perawat ... 5

1.4.3 Manfaat penelitian studi kasus bagi lembaga... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

(10)

x

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 6

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang ... 7

2.2Cuci Tangan ... 7

2.2.1 Pengertian ... 7

2.2.2 Tujuan Mencuci Tangan ... 8

2.2.3 Manfaat Mencuci Tangan ... 8

2.2.4 Macam-Macam Mencuci Tangan ... 8

2.2.5 Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun ... 11

2.3Fasilitas Penunjang PHBS di Sekolah ... 11

2.4Remaja... 12

2.4.1 Definisi Remaja ... 12

2.4.2 Tahap Perkembangan Remaja ... 12

2.4.3 Tugas Perkembangan Masa Remaja ... 13

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 15

3.1Desain Penelitian ... 15

3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

3.3Setting Penelitian ... 15

3.4Subyek Penelitian ... 15

3.5Metode Pengumpulan Data ... 17

3.6Metode Uji Keabsahan Data ... 17

3.7Metode Analisis Data ... 18

3.8Etika Penelitian ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1Hasil Penelitian ... 25

4.1.1 Informasi Umum Partisipan dan Profil Sekolah ... 25

4.1.2 Tema Penelitian ... 27

4.2Hasil Pembahasan ... 32

4.2.1 Keterbatasan Fasilitas Penunjang Mencuci Tangan ... 32

(11)

xi

4.2.3 Pengetahuan Siswa Mengenai Mencuci Mencuci Tangan

Menggunakan Metode 6 langkah ... 34

4.2.4 Pengetahuan Siswa Mengenai Waktu yang Tepat Untuk Mencuci Tangan Menggunakan Metode 6 langkah ... 35

BAB V PENUTUP ... 37

5.1Kesimpulan ... 37

5.2Saran ... 38

5.2.1 Bagi siswa ... 38

5.2.2 Bagi perawat... 38

5.2.3 Bagi lembaga institusi ... 38

DAFTAR PUSTAKA ...

(12)

xii

DAFTAR TABEL

[image:12.595.143.510.221.585.2]

Tabel 3.7 Contoh Tabel Analisa Data ...

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

[image:13.595.142.510.239.586.2]

Gambar 2.2.4 langkah-langkah mencuci tangan ...

Gambar 4.1.2a. Tempat Mencuci Tangan ...

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiryono. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini Dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rinera Cipta.

Blood & Ngatimin. 2003. Ilmu Perilaku Kesehatan. Bandung

Departemen Kesehatan RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia. Diakses di http://www.depkes.go.id

Eka Prihatin. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Hendra. 2007. Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta.

Hidayat. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar

Hidayat. 2009. Konsep Dasar Mencuci Tangan Yang Baik. Retrived from http://syehaceh.wordpress.cpm/2011/08/22. Diakses pada tanggal 15 Juli 2015.

Hurlock, E. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga

Ghony, M. D. dan Almanshur, F. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Arruzz Media

Kemenkes RI. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementerian Indonesia; 2010.

Kozier, B, et al. 2009. Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta: EGC

Lahey, Benjamin B. 2005. Psycology An Introduction. New York McGraw-Hill Company

Mubarok. 2007. Teori Kebutuhan. Jakarta: Rineka Cipta

(15)

xv

Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 133-149.

Polit, D. F & Beck, C. T. 2006. Essential Of Nursing Research : Methods appraisal and utilization, (sixth edition). Lappincott Williams & Wilkins.

Rachmayanti. 2009. Penggunaan Media Panggung Boneka dalam Pendidikan Personal Hygiene Cuci Tangan Menggunakan Sabun di Air Mengalir, Jurnal Promosi Kesehatan, 1(1), 1-13, Universitas Airlangga, Surabaya.

Tietjen dkk. 2004. Mencuci Tangan Dengan Benar. Retrived from http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/228. Diakses pada tanggal 15 Juli 2015.

Sardiman. 2011. Siswa dan Aktivitasnya. Jakarta : EGC

Sarwono, S. W. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers

Siswanto, Hadi. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama. Yogyakarta

Siswanto. 2009. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama, Yogyakarta.

Soetjaningsih. 2004. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto

Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Sugiyono, Dr. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R dan D. Bandung: Alfabeta

Suryani. 2009. CUCI TANGAN Cara Mudah Cegah Penyakit. Retrived from http://www.infeksi.com/newsdetail.php/Ing=in&doc=1210. Diakses pada tanggal 15 Juli 2015.

Susiati, Maria. 2008. Keterampilan Keperawatan Dasar. Jakarta: Erlangga Medical

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2003 Tentang Sostem Pendidikan Nasional besrta Penjelasannya. Bandung:Cipta Umbara, hal 25.

Wahid. 2007. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu, Yogyakarta

(16)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak,

maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi

yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh

kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif. Anak usia

sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut

rentan terhadap masalah kesehatan. Anak usia sekolah selain rentan

terhadap masalah kesehatan juga peka terhadap perubahan. Masalah ini

kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua, sekolah atau para klinisi

serta profesional kesehatan lainnya yang saat ini masih memprioritaskan

kesehatan anak balita. Padahal peranan mereka yang sangat dominan akan

mempengaruhi kualitas hidup anak di kemudian hari (Gobel, 2009)

Masalah kesehatan yang sering timbul pada anak usia sekolah yaitu

gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan

dalam belajar dan juga masalah kesehatan umum (Anugerah & Hendra,

2007). Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah,

namun masalah yang biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum.

Masalah kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya

berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi

yang baik dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai

sabun dengan menggunakan teknik 6 langkah. Banyak anak usia sekolah

yang menderita diare dikarenakan sebelum dan sesudah makan mereka tidak

mencuci tangan dengan benar. Akibatnya bakteri yang ada di tangan ikut

masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang dimakan dan menyebabkan

infeksi gastrointestinal seperti diare (Permata, 2010).

Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan

serta kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci

(17)

2

dalam pencegahan penyakit menular. Sebagian masyarakat mengetahui akan

pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun hanya sedikit sekali (5%)

yang mengetahui bagaimana cara mencuci tangan dengan benar. Hal ini

sangat penting untuk diajarkan kepada siswa agar bisa mencuci tangan

dengan benar dan untuk mencegah resiko penyakit (Siswanto,2009).

Penelitian lain di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan

dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dengan

pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari 50%. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernafasan dengan dua

langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernafasan yang terdapat

pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan

patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernafasan lainnya.

Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktek-praktek menjaga kesehatan dan

kebersihan seperti – mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air

besar/kecil – dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25% (Suryani, 2009).

Berbagai macam jenis penyakit yang dapat timbul terkait kebiasaan cuci

tangan yaitu diare, Infeksi Saluran Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dan

cacingan (Depkes RI, 2010). Penyakit – penyakit yang timbul tersebut akan

mempengaruhi tumbuh kembang anak sehingga mengakibatkan proses

belajar mengajar terganggu.

Kegiatan PHBS cuci tangan adalah menjaga kebersihan tangan untuk

mencegah timbulnya berbagai macam penyakit. Pelaksanaan PHBS

khususnya cuci tangan, digalakkan di tatanan sekolah guna meningkatkan

derajat kesehatan siswa dan terhindar dari berbagai macam penyakit yang

ditularkan akibat tidak mencuci tangan. Upaya yang dapat dilakukan untuk

membantu masyarakat agar mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat salah satunya yaitu Pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan merupakan upaya membantu masyarakat agar

mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk menolong diri

sendiri, melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat sesuai

(18)

3

berwawasan kesehatan (Dinkes DIY, 2010). Pendidikan kesehatan sendiri

diberikan dengan berbagai macam metode salah satunya yaitu metode

sokratik dengan menggunakan role play disertai dengan media yang

digunakan yaitu leaflet dan poster. Tujuan dilaksanakannya Pendidikan

Kesehatan cuci tangan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan guna memotivasi para siswa dalam melakukan kebiasaan cuci

tangan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah

Puskesmas Kedung Kandang yaitu MTs ‘x’ Kota Malang dimana yang akan

dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas 7 dan 8 MTs ‘x’ Kota

Malang. Dari data yang diperoleh dari MTs ‘x’ Kota Malang ditemukan

populasi kelas VII sebanyak 14 orang dan kelas VIII sebanyak 30 orang.

Berdasarkan hasil dari pembagian kuisioner ditemukan hampir 80% siswa

tidak tahu akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan metode 6

langkah, sehingga peneliti memilih 4 siswa perwakilan kelas VII dan 4

siswa perwakilan kelas VIII sebagai responden dalam penelitian ini. Dari

hasil observasi ditemukan bahwa keadaan lingkungan MTs ‘x’ Kota Malang

sudah cukup bersih dan sejuk. Hanya saja fasilitas cuci tangan masih belum

terkelola dengan baik serta kurangnya tingkat kesadaran siswa tentang

pentingnya mencuci tangan dengan cara yang benar. Fasilitas cuci tangan

yang terdapat di MTs ‘x’ Kota Malang hanya terdapat di satu tempat yaitu

di depan dapur yang terdiri dari 3 kran air dan tidak disediakan sabun untuk

mencuci tangan. Berdasarkan hasil pengamatan, para siswa ketika akan

makan sebagian ada yang tidak mencuci tangan, sebagian lagi ada yang

mencuci tangan dengan hanya sekedar dibasahi atau tanpa menggunakan

sabun dan cara yang benar. Hal tersebut menjadi bukti bahwa tingkat

pengetahuan para siswa tentang cara mencuci tangan yang benar serta

bahaya yang timbul apabila perilaku mencuci tangan menjadi suatu

kebiasaan yang diabaikan sangat kurang. Dari hasil wawancara yang

diperoleh dari siswa kelas VII dan VIII juga diperoleh informasi bahwa

masih banyak siswa yang tidak tahu tentang manfaat mencuci tangan dan

(19)

4

Berdasarkan fenomena di atas, penelitian tentang gambaran fasilitas

penunjang cuci tangan serta pengetahuan siswa tentang metode cuci tangan

6 langkah perlu dilakukan selain karena kurangnya pengetahuan dan

kesadaran dari para siswa terkait timbulnya penyakit menular melalui

kontak manusia, namun dibutuhkan juga perhatian dari pihak sekolah

terhadap fasilitas-fasilitas penunjang kesehatan terkait dengan mencuci

tangan sehingga dengan mengangkat masalah ini dapat ditemukan intervensi

yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada. Diharapkan dengan

memberikan penkes tentang PHBS cuci tangan, maka tingkat pengetahuan

anak usia sekolah dapat meningkat dan bukan hanya sekedar tahu dan

menyebutkan bagaimana harus berperilaku, tetapi tumbuhnya kesadaran

agar dapat berperilaku lebih baik lagi atau perilaku ke arah yang positif

yaitu pencegahan penyakit.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran fasilitas penunjang cuci tangan serta

pengetahuan siswa tentang metode cuci tangan 6 langkah di MTs ‘x’ Kota

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

1. Untuk memberikan gambaran tentang fasilitas penunjang cuci tangan

bagi siswa.

2. Untuk memberikan gambaran tentang pengetahuan siswa mengenai

metode cuci tangan 6 langkah.

b. Tujuan Khusus

1. Memberikan gambaran tentang fasilitas penunjang cuci tangan bagi

siswa.

2. Memberikan penjelasan siswa mengenai cara mencuci tangan

(20)

5

3. Memberikan gambaran tentang manfaat dari mencuci tangan dengan

menggunakan metode 6 langkah.

4. Memberikan gambaran tentang waktu yang tepat untuk mencuci

tangan dengan menggunakan metode 6 langkah.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi siswa,

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta

dapat merubah keterampilan siswa dalam penerapan PHBS yaitu

pentingnya mencuci yangan yang benar.

b. Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi perawat,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

penting bagi ilmu keperawatan dalam pemberian pendidikan kesehatan

khususnya pada Anak Sekolah dan diharapkan penelitian ini dapat

dipergunakan sebagai bahan acuan untuk diteliti lebih lanjut dalam

bidang keperawatan khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat

tentang cuci tangan.

c. Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi lembaga,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

pihak lembaga institusi untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa

tentangnya pentingnya penerapan PHBS mencuci tangan dengan

menggunakan metode 6 langkah, sehingga diharapkan mahasiswanya

mau menerapkan metode pentingnya mencuci tangan menggunakan

Gambar

Tabel 4.1 Informasi Umum Partisipan ...................................................................
Gambar 4.1.2b. Aktivitas Mencuci Tangan Siswa ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

 perencanaan program pelayanan gizi pelayanan gizi yang akan dilakukan yang akan dilakukan diluar gedung.Sedangkan pela diluar gedung.Sedangkan pelayanan yanan gizi diluar gedung

Mengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat tangan garage jack (dongkrak), safety

sekarang cara menghafalnya sama seperti sebelumnya yaitu dengan cara memegang kembali semua anggota badan yang anda gunakan u/ menghafal cirri-ciri Virus : dimulai dari

Untuk menghubungkan ke database pertama-tama harus melakukan koneksi ke database MySQL dan pada langkah berikutnya Anda harus memilih database yang akan digunakan. Ingatlah jika

Lebih jelas yang ditampilkan oleh diagram batang pada gambar 2 bahwa nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0.87 dengan kategori tinggi sedangkan nilai

Jika kondisi operasi kedua mesin akan mengalami penurunan panas yang tidak sama, sehingga mencapai temperatur tidak sama, maka alignment mesin yang lebih

Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan keadaan Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan keadaan keuangan dari sebuah perusahaaan pada suatu

Dalam ilmu ekonomi (Daniel, 2002 : 86) yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia