• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pendapatan Konsumen, Harga, Brand smartphone, Dan Kualitas Smartphone Terhadap Keputusan Masyarakat Kota Medan Dalam Memilih Smartphon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Pendapatan Konsumen, Harga, Brand smartphone, Dan Kualitas Smartphone Terhadap Keputusan Masyarakat Kota Medan Dalam Memilih Smartphon"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN KONSUMEN, HARGA, BRAND SMARTPHONE, DAN KUALITAS SMARTPHONE TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH

SMARTPHONE

SKRIPSI

OLEH

BARTHOLOMEUS SITEPU

100501062

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DAN BISNIS

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ” Analisis Pengaruh Pendapatan Konsumen, Harga, Brand smartphone, Dan Kualitas Smartphone Terhadap Keputusan Masyarakat Kota Medan Dalam Memilih Smartphone” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditentukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2015

Tanda tangan

NIM : 100501062

(3)

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN KONSUMEN, HARGA, BRAND SMARTPHONE, DAN KUALITAS SMARTPHONE TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH

SMARTPHONE

Nama : Bartholomeus Sitepu

NIM : 100501062

Dosen Pembimbing : H. B. Tarmizi

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN KONSUMEN, HARGA, BRAND SMARTPHONE, DAN KUALITAS SMARTPHONE TERHADAP KEPUTUSAN

MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH SMARTPHONE

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan masyarakat kota Medan dalam memilih smartphone. Untuk menganalis pengaruh pendapatan konsumen, harga, brand smartphone, serta kualitas smartphone terhadap keputusan masyarakat dalam memilih smartphone. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari subjek penelitian melalui kuisioner, observasi dan wawancara yang secara langsung dilakukan kepada responden di kota Medan. Data sekunder, yang diperoleh dari perpustakaan, dan sumber-sumber lainnya seperti penelitian-penelitian sebelumnya dan jurnal-jurnal.

Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan masyarakat sedangkan variabel independennya adalah pendapatan konsumen, harga, brand smartphone, dan kualitas smartphone. Metode analisis yang digunakan adalah metode uji instrumen, analisis regresi linier berganda dan uji asumsi klasik. Pengerjaan metode analisis data dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0 for Windows.

Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan Random Sampling. Hasil pengujian membuktikan bahwa pendaptan konsumen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan masyarakat kota Medan dalam memilih smartphone. Harga, Brand smartphone, dan Kualitas smartphone berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat kota Medan dalam memilih smartphone.

(4)

THE ANALYSIS OF CONSUMER’S INCOME, PRICE, BRAND SMARTPHONE AND QUALITY OF SMARTPHONE AGAINST THE

DECISION OF THE MEDAN’S SOCIETIES IN CHOOSING SMARTPHONE

Nama : Bartholomeus Sitepu

SIN : 100501062

Instructor Lecturer : H. B. Tarmizi

ABSTRACT

This research has purpose to analyze the correlation among consumer income, price, brand smartphone and quality smartphone. To analyze the correlation of consumer income, price, brand smartphone and quality smartphone against the decision of the Medan’s society in choosing smartphone. Type of this research is quantitative research. The data used in this research is the primary data which is obtained from research subjects through questionnare, observation, and interview conducted directly to the respondents in Medan. The scondary data gained from library, and other sources such as previous studies and journals.

Dependent variable in this research is society’s decision meanwhile independent variable are consumer income, price, brand smartphone, quality smartphone. Methods of analysis used is the method of test instruments, multiple linear regression analysis, and test the assumptions of classical. Processing method of data analysis using SPSS Software assistance 18.0 for windows.

This research takes 100 repondents as research samples that is taken by using Random Sampling. The result of test proves that consumer income may has negative effect and not significant against to Medan’s society decison in choosing smartphone. In other way variables of price, brand smartphone, quality smartphone may have positive effect and they are significant upon Medan’s society decision.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya serta pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pendapatan Konsumen, Harga, Brand smartphone, Dan Kualitas Smartphone Terhadap Keputusan Masyarakat Kota Medan Dalam Memilih Smartphone” ini dengan baik dan benar sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh galar Sarjana (S-1) pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Orang tua penulis yaitu Bapak Johanes Sitepu beserta Wasti Br. Tarigan yang senantiasa memberikan nasehat, doa, semangat, bantuan moril dan materil kepada penulis mulai dari masa studi hingga penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec. Ak., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(6)

4. Bapak Irsyad, S.E, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Dr. Hasan Basri Tarmizi, SU selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu, saran, tuntunan, pengarahan dan banyak membantu saya selama penulisan skripsi ini. Serta Bapak Walat selaku Dosen Penguji I dan Ibu Inggrita selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan banyak masukan dan saran bagi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Administratif Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

7. Dan terima kasih penulis sampaikan kepada orang terdekat serta sahabat-sahabat penulis yang telah sangat membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dan dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan kiranya Tuhan memberikan Kasih dan Anugerah-Nya kepada semua pihak dan memberkatinya.

Medan, Maret 2015 Penulis

(7)
(8)

3.8.3 Metode Peramalan (Forecasting) ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Wilayah Berastagi, Sumatera Utara ... 31

4.1.1 Letak Geografis dan Iklim Wilayah Berastagi ... 31

4.1.2 Pemerintahan ... 31

4.1.3 Daerah-daerah Wisata di Berastagi ... 32

4.2 Karakteristik Responden ... 33

4.3 Tanggapan Responden ... 36

4.4 Analisis Data ... 40

4.4.1 Hasil Model Estimasi ... 40

4.4.2 Interpretasi Model ... 41

4.4.2.1 Harga Kol (X1) ... 42

4.4.2.2 Pendapatan Konsumen (X2) ... 42

4.4.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Konsumen (X3) ... 42

4.4.3 Korelasi Ganda (R) ... 43

4.4.4 Determinasi (R2) ... 43

4.4.5 Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 44

4.4.6 Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 45

4.4.7 Penyimpangan Asumsi Klasik ... 48

4.4.8 Peramalan (Forecasting) ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Permintaan Individual Terhadap Barang X Pada

Berbagai Tingkat Harga ... 9 2.2 Permintaan Individual dan Permintaan Pasar

Terhadap Barang Y Pada Berbagai Tingkat

Harga ... 10 2.3 Penawaran Barang X ... 13 3.1 Produksi Kol di Kabupaten Karo

Tahun 2003-2012 ... 30 4.1 Objek-objek Wisata di Berastagi, Sumatera Utara ... 32 4.2 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 33 4.3 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur ... 34 4.4 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan ... 34 4.5 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan ... 35 4.6 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jumlah Tanggungan ... 35 4.7 Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Total Pendapatan ... 36 4.8 Jumlah Kol Yang Dibeli Responden Berdasarkan

(10)

4.9 Alasan Membeli Kol Oleh Responden Berdasarkan

Total Pendapatan Responden ... 38

4.10 Frekuensi Konsumsi Kol Oleh Responden Berdasarkan Total Pendapatan Responden ... 39

4.11 Tabel Hasil Regresi Linier Berganda ... 41

4.12 Tabel Hasil Korelasi Ganda (R) ... 43

4.13 Tabel Hasil Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 44

4.14 Hasil Multikolinearitas (1) ... 48

4.15 Hasil Multikolinearitas (2) ... 49

4.16 Hasil Spearman’s Rho ... 50

4.17 Hasil Output Durbin-Watson ... 51

4.18 Tabel Produksi Kol Tahun 2013-2020 ... 53

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kurva Permintaan Individual Barang X ... 9

2.2 Kurva Permintaan Pasar Barang Y ... 10

2.3 Kurva Penawaran Barang X ... 14

2.4 Kerangka Konseptual ... 20

4.1 Kurva t-Statistik Variabel Harga Kol ... 46

4.2 Kurva t-Statistik Variabel Pendapatan Konsumen ... 47

4.3 Kurva t-Statistik Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga Konsumen ... 48

4.4 Kurva Autokorelasi ... 52

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner ... 59

2 Hasil Kuesioner ... 61

3 Frekuensi Karakteristik Responden ... 64

4 Crosstab Tanggapan Responden ... 68

5 Regresi Linier Berganda ... 75

6 Penyimpangan Asumsi Klasik ... 77

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

adalah proses sistematik bertukar informasi antarpihak melalui sistem simbol biasa. Komunikasi juga merupakan disiplin ilmu yang mempelajari komunikasi yang secara ilmiah memiliki arti proses penyampaian pesan atau informasi dari pengirim (komunikator/sender) kepada penerima (komunikan/receiver) dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung (menggunakan media) untuk mendapatkan umpan balik (feedback). Manusia saling bertukar informasi melalui berkomunikasi kepada masing-masing individu yang dituju. Budaya berkomunikasi akan berpengaruh terhadap cara manusia melakukannya.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan tersebut perangkat komunikasi bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder tetapi sudah menjadi kebutuhan primer. Indonesia, negara dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa merupakan pasar yang besar dalam hal pengguna perangkat komunikasi (ponsel). Berdasarkan data dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) bahwa jumlah pelanggan seluler per tahun 2011 telah mencapai lebih dari 240 juta pelanggan, naik 60 juta pelanggan dibanding tahun 2010

(14)

Seiring berkembangnya zaman, ponsel tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi via telepon atau SMS, namun konsumen menginginkan lebih sehingga fitur ponsel pun semakin beragam. Sejak internet mulai booming di Indonesia, internet menjadi fitur yang wajib ada dan berubah menjadi fungsi dalam ponsel itu sendiri selain digunakan untuk telepon dan SMS. Maka tak heran bila ponsel dengan harga paling murah wajib memenuhi tiga syarat yaitu dapat digunakan untuk telepon, SMS, dan internet.

Kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin kompleks, menuntut semua fitur dan fungsi serba canggih dapat terintegrasi dalam satu gadget, muncullah produk Smartphone untuk menjawab kebutuhan tersebut karena ponsel saja dinilai kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Selain itu pola perilaku masyarakat Indonesia telah mengalami pergeseran tren berkat kemajuan media internet membuat mereka menjadi gemar sharing dan sosialisasi untuk menjaga eksistensi diri.

(15)

Dalam era masa kini telepon genggam disebut menjadi Smartphone, alat yang dapat digunakan banyak hal selain untuk berbicara jarak jauh maupun mengirim pesan singkat

Telepon cerdas(Smartphone) adalah kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan selur mendasar bagi pengemba merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti elektronik), internet, sosial media dan kemampuan membacae-book) atau terdapat papan ketik dan penyambung cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. (http://id.wikipedia.org diakses 12/06/2014 08:48 WIB).

Dunia teknologi berubah dengan sangat cepat, dan sebagai hasil akan mengubah dunia. Sehingga menciptakan perubahan gaya hidup seseorang menjadi lebih maju.Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.

(16)

beragam dan bergerak cepat. Merek akan terus populer dan dipilih di kalangan para konsumen dibandingkan barang atau jasa biasa. Secara khusus merek memberikan hal-hal sebagai berikut kepada konsumen, yaitu: pilihan yang jelas, mengurangi kebingungan, keamanan yang lebih besar, suatu dimensi emosional, dan sesuatu yang dapat mereka percaya (Temporal dan Lee, 2002). Dan hal merek ini juga berlaku pada setiap Smartphone yang memberikan ciri khas dari jenis Smartphone tersebut sehingga masyarakat dapat mengenali Smartphone itu.

Setiap Smartphone memiliki harga dan spesifikasi yang berbeda-beda di setiap brandnya. Pengambilan keputusan berbeda-beda setiap konsumen tergantung pada jenis kebutuhan pembelian. Pembelian yang rumit dan mahal akan melibatkan banyak pertimbangan dalam melakukan pembelian. Perilaku konsumen akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.

(17)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka sebagai perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pendapatan konsumen berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih Smartphone?

2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih Smartphone?

3. Apakah Brand smartphone berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih Smartphone?

4. Apakah kualitas Smartphone berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih Smartphone?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka sebagai tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pendapatan konsumen mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan pembelian Smartphone.

2. Untuk mengetahui apakah harga mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan pembelian Smartphone.

3. Untuk mengetahui apakah Brand smartphone mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan pembelian Smartphone.

(18)

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Sebagai bahan informasi bagi perusahaan handphone atau Smartphone untuk lebih memahami sejauh mana peranan pendapatan, harga, Brand smartphone dan kualitas samrtphone terhadap keputusan pembelian Smartphone. Supaya dapat membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta supaya masyarakat lebih bijak dalam memilih Smartphone sesuai dengan kebutuhannya dan budgetnya.

2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian sejenis.

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Smartphone

Smartphone dalam Kamus Oxford American didefinisikan sebagai "ponsel yang menggabungkan (Personal Digital Assistant) PDA". Jadi, menurut definisi, Smartphone adalah perangkat telekomunikasi serbaguna

Smartphoneadalah

perangkat ponsel yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dasar(sms dan telepon),

tapi juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan dapat bekerja

layaknya sebuah komputer mini.

.

Smartphone atau yang disebut juga piranti pintar dewasa ini menjadi trend yang mewabah luas di Indonesia, digemari nya Smartphone ini juga bukan tanpa alasan, tapi karena feature yang ditawarkan sangat menarik dan mengubah hobi pengguna untuk browsing, chating dan semacamnya yang awalnya dilakukan secara statis, sekarang dengan Smartphone bisa dilakukan dengan mobile atau bergerak.

(20)

mengadopsi Android sebagai OS nya, ada juga yang memakai jasa Windows phone untuk OS , seperti yang dilakukan oleh Nokia.

Fisik dan geografis menjadi semakin tak memliki jarak, secara sosial pun masyarakat semakin tak bersekat. Sebuah kemajuan yang sangat patut disyukuri, Smartphone merupakan pengembangan dari mobile phone atau lebih dikenal dengan handphone yang diciptakan awal mula sekitar 40 tahun lalu oleh Martin Cooper dari Motorola. Ponsel yang berbentuk besar sekali itu mempunyai berat sekitar 1,15 kg dan panjang sekitar 10 inch serta hanya bisa digunakan selama 20 menit saja sebelum baterai nya habis. Namun dalam perkembangannya hingga jadi Smartphone pada saat ini, dengan dimensi yang lebih elegan dan indah juga bisa lebih multi fungsi sehingga tidak hanya digunakan untuk telepon dan sms saja, kekuatan baterai nya pun bisa lebih tahan lama hingga dapat bertahan beberapa hari standby dengan sekali full charge.

Ciri-ciri Smartphone : 1) Sistem Operasi

Ini merupan ciri yang paling utama dari sebuah Smartphone. Ponsel bisa disebut Smartphone kalau didalamnya sudah dibenamkan sebuah sistem operasi. Contoh dari sistem operasi Android, Symbian, Windows Mobile, dll.

2) Perangkat Keras

(21)

3) Pengolah Pesan

Satu lagi hal yang didapat dalam Smartphone yaitu pengolah pesan yang lebih dari ponsel biasanya. Smartphone memiliki keunggulan dalam mengolah pesan yaitu berupa pesan elekronik (e-mail).

4) Mengakses Internet/Web

Kemampuan lain yang dimiliki oleh sebuah Smartphone adalah bisa digunakan mengakses web internet dan konten yang disajikan di browserya, sudah hampir mendekati seperti layaknya kita mengakses web lewat komputer.

5) Aplikasi

Hal yang membuat menyenangkan adalah Smartphone dapat dijejali berbagai aplikasi asalkan aplikasi tersebut sesuai dengan sistem operasi yang ada. Biasanya untuk memasang mendapatkan aplikasi para produsen Smartphone telah menyediakan tempat khusus untuk berbelanja aplikasi.

6) Keybord QWERTY

Ini adalah yang membuat tampilan Smartphone terlihat begitu berbeda, dia memiliki keyboard qwerty. Walau saat ini sudah banyak ponsel biasa yang mengusung keyboard semacam ini. Namun keyboard qwerty pertama kali diadopsi oleh Smartphone.

7) Office

Kelebihan lainya adalah aplikasi pengolah data-data office. Setiap Smartphone memiliki kemampuan semacam ini yang dapat diperoleh dengan menginstal aplikasi office. Aplikasi semacam ini dapat diinstal sendiri ataupun bawaan dari

(22)

Smartphone sangat berguna untuk orang-orang sibuk dalam masyarakat modern. Namun sebenarnya hal menarik bagi pengguna smartphone adalah untuk menemukan apa yang perangkat anda dapat lakukan, dan benar-benar mengambil keuntungan dari itu. Banyak orang hanya menggunakan gadget seharga 2 jutaan mereka sebagai ponsel sederhana untuk komunikasi telepon, messege service atau chat saja. Itu karena mereka tidak pernah mengeksplorasi smartphone mereka yang berbentuk seperti layaknya telepon selular, atau tidak pernah memiliki waktu untuk sekedar baca buku manual dari ponselnya. Dan itu membuat investasi untuk membeli gadget mahal menjadi kurang efektif.

Para produsen pendukung teknologi pun bersaing dengan sangat terbuka untuk memberi aplikasi paling mudah bagi masyarakat pengguna atau user. Meski negara kita terbilang negara berkembang tapi kalau masalah ganti gadget masyrakat kita tidak kalah dengan masyarakat negara maju, bahkan menurut survei dari Frost & Sulivan, untuk feature phone, orang Indonesia setiap 8 sampai 14 bulan sekali ganti Smartphone. Maraknya pengguna Smartphone di Indonesia disebabkan oleh demam internet yang melanda dunia, survei lain mengatakan bahwa 23% pengguna Smartphone menghabiskan waktunya untuk membuka facebook, jejaring sosial yang sedang menjadi wabah bagi masyarakat dunia.

(23)

K S A

A

A

Menurut Sahat (2007) permintaan (Demand) dapat didefenisikan sebagai suatu skedul, kurva, atau fungsi yang menunjukkan berbagai jumlah suatu barang yang para konsumen ingin dan mampu membelikan dengan tingkat harga tertentu pada periode tertentu. Menurut Sukirno (2005) permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut 3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

5. Cita rasa masyarakat 6. Jumlah penduduk

7. Ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang

Menurut Pracoyo dan Pracoyo (2006), fungi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Secara sistematis fungsi permntaan ditunjukkan oleh persamaan berikut ini: Qd = f ( P , P , P , I, T, A, N, E . . . )

Di mana :

Qd = Jumlah barang A yang diminta konsumen.

Qd merupakan variabel terikat (dependent variable), di man besar kecilnya sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang disebut sebagai variabel bebas (independent variable). Yang dimaksud dengan variabel bebas pada persamaan di

(24)

K S A

atas adalah variabel-variabel yang terdapat pada ruas kanan yakni, P , P , P , I, T, A, N, E . . .

Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut”.

Menurut Nainggolan, Soekardono dan Hanani (2005) suatu kurva atau suatu daftar yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

Dalam perekonomian, baik itu teori permintaan maupun penawaran, harga dilambangkan dengan huruf P yang berarti Price sedangkan jumlah yang diminta atau yang ditawarkan dilambangkan dengan huruf Q yang berarti Quantity.

Dibawah ini adalah contoh permintaan seorang konsumen (individual) terhadap barang A pada berbagai tingkat harga:

Tabel 2.1

Permintaan Individual Terhadap Barang A Pada Berbagai Tingkat Harga Harga (rupiah) Jumlah yang diminta (unit)

10.000 4

8.000 6

6.000 10

4.000 12

(25)

Berdasarkan tabel diatas, maka kurva permintaan individualnya adalah:

Gambar 2.1

Kurva Permintaan Individual Barang A

Digambarkan bahwa pada harga Rp 10.000 jumlah permintaan oleh seorang pembeli adalah sebanyak 4 buah, sedangkan pada harga Rp 4.000 jumlah permintaan sebanyak 10 buah dan seterusnya. Kemudian di bawah ini akan digambarkan contoh permintaan pasar terhadap buah barang B:

Tabel 2.2

Permintaan Individual dan Permintaan Pasar Terhadap Barang B Pada Berbagai Tingkat Harga

Harga (Ribu Rupiah)

Permintaan Individu (unit) Permintaan Pasar (unit)

A B C D E

10 10 13 15 20 22 80

15 9 11 12 13 15 60

20 7 6 8 10 9 40

25 3 2 5 4 6 20

Sumber: Diolah Penulis

4000 6000 8000 10000

6 8

D=Demand

P

0 4 10

(26)

Berdasarkan tabel diatas, maka kurva permintaan pasarnya adalah:

Gambar 2.2

Kurva Permintaan Pasar Barang B

Pada Kurva di atas menunjukkan bahwa semakin rendah harga suatu barang maka permintaan yang diminta oleh konsumen juga akan semakin banyak. Kurva permintaan memiliki slope (kemiringan) yang bersifat negatif dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva permintaan bersifat negatif disebabkan karena harga barang yang diminta dengan jumlah yang dibeli bersifat negatif, apabila harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, apabila harga suatu barang semakin tinggi maka jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit.

10 15 20 25

20 60 80

D

D

40 0

P

(27)

2.1.3 Keputusan Konsumen

Seiring dengan banyaknya berbagai merek barang dan jasa yang beredar di pasaran, maka konsumen harus mampu memilih mana suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan budgetnya. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku konsumen. Kita tidak mungkin memahami perilaku konsumen tanpa mengerti kebutuhannya.

Menurut Prabu (2002) James F. Engel et al. (1968: 8) berpendapat bahwa“Consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in obtaining and using economic good and services including the decision process that precede and determine these acts”.

(Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut).

Menurut Syahrir, Tarmizi dan Syahril (2006) perilaku konsumen berkaitan dengan keputusan konsumen yang juga disebut peminta terhadap alternarif persediaan barang yang tersedia pada pasar. Konsumen mempunyai pendapatan (money income) yang akan digunakan untuk membeli barang dan dengan berbagai tingkat harga tertentu pula. Untuk itu konsumen harus bertindak secara efisien untuk mencapai maksimum kepuasan (maximize satisfaction) sehingga konsep ini juga dinayatakan sebagai upaya pencapaian consumer efficiency.

(28)

pilihan-pilihan terhadap barang dan jasa proses pengambilan keputusan oleh konsumen merupakan suatu pemecahan masalah. Perspektif pengambilan keputusan (decision-making perspective) menggambarkan seseorang konsumen sedang melakukan serangkaian langkah-langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi, alernatif, memilih, dan evaluasi pascaperolehan. Akar dari pendekatan ini adalah pengalamn kognitif dan psikologi serta faktor-faktor ekonomi lainnya. (Mowen dan Minor, 2001)

Menurut Tatik (2008) ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen, yang selanjutnya akan menetukan respon konsumen, yakni:

1. Konsumen itu sendiri. Ada dua unsur dari konsumen itu sendiri yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu pikiran konsumen yang meliputi kebutuhan atau motivasi, persepsi, sikap, dan karakterisitik konsumen yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian konsumen. 2. Pengaruh lingkungan . terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub dan lintas

(29)

2.1.4 Harga

2.1.4.1 Pengertian Harga

Dalam menetapkan harga di perlukan suatu pendekatan yang sistematis, yang mana melibatkan penetetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur penetapan harga yang tepat. Harga adalah suatu nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya. Tujuan penetapan hargaharga bersifat fleksibel, dimana bisa disesuaikan. Sebelum penenetapan harga perusahaan harus mengetahui tujuan dari penetapan harga itu sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka penetapan harga dapatdilakukan dengan mudah.

2.1.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakanharga. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain:

a. Keadaan perkonomian. Keadaan perekonomian berpengaruh terhadap tingkat harga.

b. Kurva permintaan. Kurva yang memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai tingkatan harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individuyang memiliki kepekaan pasar yang beragam.

(30)

memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah.Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu :

1. Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan.

2. Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi.

d. Persaingan

e. PelangganPermintaan pelanggan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait dan bahkan seringkali sulit memperkirakan hubungan antar faktor secara akurat.

f. Peraturan Pemerintah. Peraturan pemerintah juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Misalnya pemerintah menetapkan harga maximum dan harga minimum.

2.1.4.3 Metode-Metode Penetapan Harga

Metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasisi biaya, berbasis laba, dan berbasis persaingan.

a.Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan.

(31)

b.Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Pada metode ini Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya-biaya overhead, dan laba.

c. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba.

Metode ini bertujuan menyeimbangkan antara pendapatan dan biaya dalam penetapan harga. Hal ini dilakukan atas dasar target volumelaba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap penjualan atau investasi.

2.1.4.4 Metode Penentuan Harga Jual

1.Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method).

Untuk menentukan harga jual per unit produk perlu menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin.

2. Penetapan Harga Break-even (Break-Even Pricing). Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. penetapan harga dikatakan break-even apabila penghasilan yang terima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah anda tentukan.

3. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar. Dalam metode ini, penetapan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya.

(32)

2.1.5 Citra Merek (Brand Image)

Dalam dunia teknologi yang memiliki banyak kesamaan, citra adalah segalanya. Di pasar yang terpenting adalah membedakan sebuah produk yang satu dengan produk yang lainnya. Tanpa citra yang kuat, sangatlah sulit bagi sebuah perusahaan untuk menarik pelanggaan baru dan mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama meminta mereka membayar harga yang tinggi. Citra mewujudkan nilai yang besar bagi setiap produk. Nilai suatu merek dapat dikuantifikasikan dalam bentuk uang, tetapi nilai yang sebenarnya di pasar yang kompetitif adalah kemampuan merek untuk merebut dan mempengaruhi pilihan. Merek memberikan daya tarik emosional ketika pemikiran rasional tidak mampu memilih, dan membantu menyingkirkan ketakutan para konsumen mengenai produk teknologi.

2.1.5.1 Membentuk Merek Teknologi Yang Kuat

Untuk semua pertimbangan yang dibahas di atas, para pembuat merek teknologi perlu membentuk merek tersebut secara murni. Menurut Temporal dan Lee (2002) mempertimbangkan merek tersebut sebagai:

1. Merek sebagai Suatu Kumpulan Nilai

(33)

perasaan yang sesuai dengan angan-angannya sendiri. Akan tetapi, kualitas dan kefektifan operasional, walaupun hal ini penting, khususnya untuk kalangan perusahaan teknologi, tidak akan cukup memberi konsumen alasan untuk memilih sebuah merek dan bertahan pada merek tersebuat. Kepribadian sebuah merek juga penting.

2. Merek sebagai Seseorang

Merek teknologi sangat mempengaruhi bagian rasional pikiran manusia melalui fitur produk, pralatan dan semacam yang dipercaya beberapa perusahaan dapat membedakan produknya dengan produk perusahaan lain.

3. Merek Sebagai Lambang

Merek lebih dari sekedar logo dan cap dagang. Beberapa merek tampak sedemikian popular sehingga hanya dengan memandang sekilas logo-logo mereka, sanggup membangkitkan pemikiran dan perasaan yang khusus dipikiran masyarakat.

4. Merek Sebagai Suatu Produk

Jasa lain dari suatu merek adalah sebagai suatu produk khususnya dibidang teknologi yaitu kebutuhan untuk menjaga agar produknya tetep relevan dengan lingkup pembeli yang dituju dan bentuk pandangan yang ingin kita bina dengan pikiran mereka.

5. Merek Sabagai Suatu Posisi

(34)

dalam pikiran para konsumen. Oleh karena itu proses memosisikan diri berdasarkan pada unsur persepsi pembeli, mengelola persepsi adalah dasar pengelolaan merek yang baik.

6. Merek Suatu Budaya

Merek adalah sumber kebanggan dan sumber rasa ikut memilikinya. Perwujudan suatu budaya merek yang tangguh tidaklah terjadi dengan sendiri melainkan dengan cara bekerja keras.

2.2 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh penelitian lain dan dapat mendukung dalam penelitian, penelitian-penelitian itu adalah:

1. (Jelly Yoanita, 2013) dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Penggunaan Teknologi Informasi Smartphone Blackberry dengan Perilaku Konsumen Onlined di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara”. Dengan menggunakan 2 variabelyaitu penggunaan teknologi informasi Smartphone Blackberry (X) dan variabel perilaku konsumen

(35)

Smartphoneblackberry mempunyai hubungan yang cukup berarti dan signifikan dengan perilaku konsumen online pada masyarakat Kelurahan Maridan apabila diuji secara bersamasama dan simultan. Hal ini dibuktikan dengan uji t, dimana diketahui thitung sebesar 11.1 dan t-tabel sebesar 2.660. Sesuai dengan kriteria pengujian apabila t-hitung > t-tabel , maka H0 (hipotesis nol) ditolak dan H1 diterima.

2. Ferdian Ario Sasongko (2012) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi, dan Sikap Konsumen terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki di Kota Semarang”. Dengan menggunakan variabel bebas (X) = X1 = Promosi, X2 =Persepsi merek, X3 = Motivasi, X4 = Sikap konsumen, Variabel Terikat (Y) = Keputusan Pembelian. Dari metode analisis yang dipakai, dapat disimpulkan bahwa hanya program motivasi konsumen yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.

(36)
(37)

2.3 Kerangka Konseptual

Analisis perilaku masyarakat Kota Medan dalam memilih Smartphone mencakup: pendapatan konsumen, harga Smartphone, Brand smartphone, dan kualitas Smartphone. Kerangka konseptual penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Keputusan Pembelian

Smartphone

Pendapatan

Harga

(38)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian dimanasuatu masalah yang kebenarannya masih harus dikaji dan diteliti dengan menggunakan data yang ada.

Berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

1. Pendapatan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone di Kota Medan.

2. Harga berpengaruh negatif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone di Kota Medan.

3. Brand smartphone berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Smartphone di Kota Medan.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara yang akan dilakukan dalam pengumpulan data/informasi empiris untuk memecahkan suatu rangkaian kegiatan ilmiah suatu permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu:

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan teori yang dimiliki. Teori-teori yang diajukan sebagi standar untuk menyatakan sesuai atau tidaknya sebuah gejala terjadi. (Idrus, 2009)

3.2Lokasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Kota Medan, Sumatera Utara.

3.3Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam membahas serta menganalisis permasalahan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada beberapa jenis Brand smartphone seperti, Iphone, Blackberry, Samsung, Sony,dan Lenovo.

3.4Jenis Variabel

(40)

termasuk kepada variabel bebas di dalam penelitian ini adalah pendapatan, harga Smartphone, Brand smartphone, dan kualitas Smartphone.

3.5Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yaitu suatu kelompok elemen objek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari suatu unit populasi. Dalam penelitian ini, yang merupakan populasi adalah orang-orang sekitaran Kota Medan, sedangkan sampelnya adalah konsumen yang menggunakan Smartphone. Di penelitian ini, sample size yang diambil adalah 100 orang responden dimana sample size yang terdiri dari 100 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dimana populasi diasumsikan homogen (mengandung satu ciri) sehingga sampel dapat diambil secara acak.

3.6Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung kepada responden yang dilakukan di daerah Kota Medan, Sumatera Utara.

3.7Metode Pengumpulan Data

(41)

1. Observasi, pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu masyarakat/konsumen yang menggunakan Smartphone di Kota Medan, Sumatera Utara.

2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan penulis dengan mewawancarai masyarakat/konsumen yang menggunakan Smartphone di Kota Medan, Sumatera Utara.

3. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang gunanya untuk diisi oleh para responden, yaitu para masyarakat/konsumen yang menggunakan Smartphone di Kota Medan, Sumatera Utara.

4. Studi Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui telaah berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini yang diperoleh dari beberapa buku.

3.8Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel dan suatu faktor berkaitan dengan faktor lain. Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah :

a. Pendapatan Konsumen (X1)

Jumlah pemasukan yang didapatkan oleh produsen atas hasil penjualan barang dan jasa dalam waktu tertentu.

b. Harga (X2)

(42)

c. Brand smartphone (X3)

Suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk Smartphone para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

d. Kualitas Smartphone (X4)

Keistimewaan suatu produk Smartphone dibandingkan Smartphone lainnya dengan mempertemukan kebutuhan dan harapan konsumen atas harga yang mereka bayar.

e. Keputusan Masyarakat (Y)

(43)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Defenisi Indikator Variabel Skala Ukur

1. Pendapatan Konsumen (X1)

Kenaikan kotor dalam modal pemilik yang dihasilkan dari yang bertujuan untuk memperoleh dari nilai yang ditukar

konsumen atas manfaat karena memiliki atau menggunakan produk

(44)

4. Kualitas dalam suatu proses penentuan tindakan

3.9 Teknik Pengumpulan Skor

(45)

Smartphone, dan Keputusan Konsumen dalam memilih smartphone, pengukuran dengan Skala Likert ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.10 Teknik Analisis Data

Dalam upaya pembuktian atas hipotesis yang dibuat maka harus dilakukan pengujian atas hipotesis itu dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai. Di dalam penelitian ini terdapat 4 buah variabel bebas dan 1 variabel terikat, yang berarti penelitian ini akan menggunakan regresi berganda (multiple regression).

Menurut Ghozali (2009) teknik analisis data ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat yang ada di dalam penelitian ini. Uji penyimpangan asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

(46)

3.10.1 Metode Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen dalam hal ini adalah kuesioner. Suatu kuesioner juga dikatakan valid jika pertanyaan dari kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2009).

Dalam penelitian ini menggunakan content validity yang dapat menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang diukur (Dalam Skripsi Kusumaningtyas, 2013). Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah :

Bila: r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Sebuah instrumen dan data yang dihasilkan disebut reliable atau terpercaya apabila instrumen tersebut secara konsisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran

(Ghozali,2009). Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach (Dalam Skripsi Kusumaningtyas, 2013), yaitu :

a. Apabila hasil koefisien Alpha > tarif signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.

(47)

3.10.1.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan kepada 100 buah kuisioner dan disebar kepada 100 orang responden sebagai sampel dengan r-tabel sebesar 0.1966 yang kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Adapun hasil dari uji validitas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pendapatan Konsumen (X1)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1. Pendapatan

Konsumen

P1 0.687 Valid

2. P2 0.775 Valid

Dari hasil pengujian variabel Pendapatan Konsumen (X1) diatas yang dilakukan pada 2 pertanyaan menyatakan bahwa r-hitung masing-masing

pertanyaan P1 dan P2 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.687 > 0.1966 dan P2 = 0.775 > 0.1966). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X2)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Harga P1 0.577 Valid

2. P2 0.830 Valid

(48)

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Smartphone (X3)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Brand smartphone

P1 0.733 Valid

2. P2 0.351 Valid

3. P3 0.748 Valid

4. P4 0.679 Valid

Dari hasil pengujian variabel Harga (X2) diatas yang dilakukan pada 4 pertanyaan menyatakan bahwa r-hitung masing-masing pertanyaan P1 - P4 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.577 > 0.1966, P2 = 0.830 > 0.1966, P3 = 0.748 > 0.196, dan P4 = 0.679 > 0.1966). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah valid.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Smartphone (X4)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Kualitas Smartphone

P1 0.687 Valid

2. P2 0.761 Valid

3. P3 0.768 Valid

(49)

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Smartphone (Y)

No Variabel Pertanya

an

Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Dari hasil pengujian variabel Keputusan Masyarakat (Y) diatas yang dilakukan pada 7 pertanyaan menyatakan bahwa r-hitung masing-masing pertanyaan P1 – P7 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.337 > 0.1966, P2 = 0.303 > 0.1966, P3 = 0.560 > 0.196, P4 = 0.565 > 0.1966, P5 = 0.506 > 0.1966, P6 = 0.702 > 0.1966, dan P7 = 0.342 > 0.1966). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah valid.

3.10.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reabilitas dilakukan kepada 100 buah kuisioner dan disebar kepada 100 orang responden sebagai sampel dengan koefisien Alpha > tarif signifikansi 60% atau 0,6 yang kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS. Adapun hasil dari uji reliabilitas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pendapatan Konsumen (X1)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1. Pendapatan

Konsumen

P1 0.721 Reliabel

2. P2 0.741 Reliabel

(50)

pertanyaan P1 dan P2 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.721 > 0.6 dan P2 = 0.741 > 0.6). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah reliabel.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Harga (X2)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Harga P1

0.731 Reliabel

2. P2 0.700 Reliabel

Dari hasil pengujian variabel Harga (X2) diatas yang dilakukan pada 2 pertanyaan menyatakan bahwa r-hitung masing-masing pertanyaan P1 dan P2 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.731 > 0.6 dan P2 = 0.700 > 0.6). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah reliabel.

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Smartphone (X3)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Brand smartphone

P1 0.710 Reliabel

2. P2 0.737 Reliabel

3. P3 0.703 Reliabel

4. P4 0.717 Reliabel

(51)

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Smartphone (X4)

No Variabel Pertanyaan Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

Kualitas Smartphone

P1 0.727 Reliabel

2. P2 0.723 Reliabel

3. P3 0.713 Reliabel

Dari hasil pengujian variabel Harga (X2) diatas yang dilakukan pada 3 pertanyaan menyatakan bahwa r-hitung masing-masing pertanyaan P1 – P3 lebih besar dari r-tabel (P1 = 0.727 > 0.6, P2 = 0.723 > 0.6, dan P3 = 0.713 > 0.6). Dengan demikian, hal tersebut menyatakan bahwa pertanyaan diatas adalah reliabel.

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Masyarakat (Y)

No Variabel Pertanya

an

Corrected

Item-total correction Keterangan 1.

(52)

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) secara linier. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Persamaan regresi linier berganda untuk hipotesis pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah:

Y =

α

+

β

1X1 +

β

2X2 +

β

3X3 +

β

4X4 +

ε

Dimana:

Y : Keputusan masyarakat : Konstanta

b1, b2, b3, b4 : Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) X1 : Pendapatan

X2 : Harga

X3 : BrandSmartphone X4 : Kualitas Smartphone

: Error term

Berdasarkan model analisis di atas, maka hipotesis yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Analisis Determinasi ( )

(53)

maka variasi pendapatan, harga, Brand smartphone, dan kualitas Smartphonetidak menjelaskan sedikitpun variasi jumlah permintaan smartphone. Sebaliknya apabila sama dengan 1, maka pendapatan, harga, brand smartphone, dan kualitas smartphone menjelaskan 100% variasi keputusan konsumen/masyarakat.

2. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendapatan, harga, brand smartphone, dan kualitas Smartphone yang dimasukkan dalam model secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan masyarakat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan masyarakat atau tidak. Apabila signifikan maka hubungan yang terjadi dapat berlaku bagi populasi. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. H0 : β1, β2, β3, β4 = 0, artinya pendapatan, harga, brand smartphone, dan kualitas smartphone, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan masyarakat.

2. HA : β1, β2, β3, β4≠ 0, artinya pendapatan konsumen, harga smartphone, brand smartphone, dan kualitas smartphone, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen/masyarakat.

Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas dengan menggunakan statistik F adalah:

-H0 ditolak dan HA diterima apabila apabila nilai F hitung > nilai F tabel.

(54)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah pendapatan, harga Smartphone, Brand smartphone, dan kualitas Smartphone secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen/masyarakat. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut:

1. H0 : β1 = 0, artinya pendapatan, harga Smartphone, Brand smartphone, dan kualitas Smartphone secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen/masyarakat.

2. HA : β1 ≠ 0, artinya pendapatan, harga Smartphone, Brand smartphone, dan kualitas Smartphone secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen/masyarakat.

Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis di atas dengan menggunakan statistik t adalah:

-H0 ditolak dan HA diterima apabila nilai statistik t hitung > nilai statistik t tabel.

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas

(55)

diindikasikan terjadi multikolinearitas. Selain itu juga dapat melihat variance inflation factornya (VIF). Apabila VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berguna untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Disebut heteroskedastisitas apabila varian tidak konstan atau berubah-ubah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi ada heteroskedastisitas atau tidak.

Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah Uji Glejser. Uji ini dilakukan dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

- H0: Tidak ada gejala heteroskedastisitas - HA: Ada gejala heteroskedastisitas

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis di atas adalah, apabila signifikansi berada 5% atau > 0.05 maka diterima dan ditolak.

3. Uji Autokorelasi

(56)

autokorelasi dengan ketentuan nilai siginifikan (2-tailed) lebih besar dari signifikan 5% atau > 0.05

(57)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perkembangan Smartphone

Sebenarnya smartphone telah ada sejak tahun 1992. Namun perkembangan dan peredaran smartphone di Indonesia sendiri baru beberapa tahun belakangan ini meluas di kalangan masyarakat. Berikut lebih jelas tentang asal muasal smartphone dan bagaimana perkembangan sejarahnya :

1. Simon (1992)

Smartphone yang pertama kali ada adalah Simon. Simon merupakan generasi pertama dari Smartphone yang di rancang dengan konsep touchscreen. Pada masanya Simon merupakan jenis ponsel yang sangat canggih yang di buat oleh IBM pada tahun 1992 yang di pamerkan di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Kemudian pada tahun 1993 yang di jual oleh BellSouth. Ponsel pertama yang harus dipertimbangkan Smartphone dirancang oleh IBM pada tahun 1992. Diberi nama Simon, perangkat membuat penampilan di COMDEX tahun itu, dan ditawarkan kepada publik pada tahun berikutnya. Beberapa fitur yang bermanfaat yang sampai saat itu hanya telah tersedia pada desktop dan laptop yang termasuk dalam fungsi tersebut. Simon termasuk kalkulator, buku catatan sederhana, kemampuan untuk mengirim dan menerima faks, dan komponen email. Dalam waktu singkat, perangkat ini juga disediakan beberapa game bagi pengguna untuk menikmati, serta jam dunia berguna yang memungkinkan pengguna untuk melihat waktu saat ini di Kota-Kota besar di

(58)

2. Nokia 9000 (1996)

Kemudian di tahun 1996 hadir yang namanya Nokia 9000 yang merupakan telepon pintar pertama dari Nokia. Smartphone tersebut merupakan hasil penggabungan dari PDA buatan Hewlett Packard yang sukses dengan telepon Nokia terlaris tersebut.

3. Palm Os Treo (2001)

Pada tahun 2001 Handspring mengeluarkan telepon pintar Palm Os Treo dengan papan ketik atau keypad penuh di gabung dengan jelajah jejaring tanpa kabel yang di selaraskan dengan komputer.

4. RIM BlackBerry (2002)

Rim mengeluarkan Blackberry pertama yang termasuk telepon pintar pertama dengan penggunaan surel tanpa kabel yang telah maksimal dan penggunanya pun sangat banyak mencapai 8 juta dalam jangka waktu 5 tahun. 5. Microsoft (2002)

Di tahun lahirnya Rim Blackberry microsoft juga meluncurkan Windows CE komputer kantong OS yang di nobatkan sebagai “Microsoft Windows Powered Smartphone 2002

6. Android (2008)

(59)

7. Apple (2008)

Pada tahun di keluarkannya android tepatnya di pertengahan tahun, mempromosikan app store dengan aplikasi gratis dan dengan biaya. App store dapat menyampaikan aplikasi telepon pintar yang di kembangkan oleh pihak ketiga langsung dari iPhone dengan WiFi atau jaringan seluler tanpa menggunakan komputer untuk mengunduh.

Smartphone adalah telepon yang menyediakan fitur yang berada diatas dan di luar kemampuan sederhana untuk membuat panggilan telepon. Sementara istilah dapat digunakan secara wajar untuk semua jenis telepon, Smartphone biasanya dipahami sebagai ponsel dan bukan telepon rumah. Selama bertahun-tahun, konsep ponsel pintar terus berkembang sebagai perangkat tangan telah menjadi lebih canggih.

Sepanjang sisa tahun 1990-an, berbagai jenis perangkat ponsel canggih muncul di pasaran. Layar sentuh mulai menggantikan keysets pada banyak ponsel pintar. Permainan dan fungsi email menjadi lebih canggih seperti model-model baru yang dirilis. Kemampuan speakerphone pada banyak versi smartphone mulai menyaingi kualitas yang ditemukan dengan speakerphone handset.

(60)

banyak produsen garis smartphone telah bekerja untuk meningkatkan kejelasan dan integritas sinyal audio dasar ponsel. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa bahkan dengan penambahan semua fitur tambahan, masih mungkin untuk menggunakan Smartphone untuk membuat panggilan telepon sederhana dan mengharapkan kualitas suara menjadi jernih dan tajam.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan uraian mengenai identitas responden di dalam kuesioner berdasarkan sampel penelitian yang telah ditentukan. Berdasarkan wawancara kuesioner yang telah dilakukan terhadap responden, maka karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pekerjaan, tipe Smartphone, dan pendapatan. Berikut adalah tabel-tabel karakteristik responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 40 40.0 40.0 40.0

Perempuan 60 60.0 60.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(61)

Tabel 4.2

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

17 – 22 46 46

23 – 28 42 42

29 – 34 9 9

34 – 39 1 1

≥40 2 2

Total 100 100%

Menurut tabel di atas, responden dengan usia antara 17 – 22 tahun adalah responden yang terbanyak dalam penelitian ini yaitu sebanyak 46 orang atau 46% dan responden yang paling sedikit adalah responden yang berusia ≥ 40 tahun yaitu hanya 2 orang responden atau 2%.

Tabel 4.3

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Belum Bekerja 4 4.0 4.0 4.0

Guru 22 22.0 22.0 26.0

Mahasiswa 33 33.0 33.0 59.0

Pegawai Swasta 32 32.0 32.0 91.0

Pelajar 2 2.0 2.0 93.0

PNS 2 2.0 2.0 95.0

Wiraswasta 5 5.0 5.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(62)

33%, diikuti dengan pegawai swasta (32%), guru (22%), wiraswasta (5%), belum bekerja (4%), pelajar dan PNS (2%).

Tabel 4.4

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Smartphone Tipe Smartphone

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Blackberry 24 24.0 24.0 24.0

Iphone 6 6.0 6.0 30.0

Lenovo 9 9.0 9.0 39.0

Samsung 48 48.0 48.0 87.0

Sony 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas, Samsung adalah tipe Smartphone yang paling banyak digunakan oleh responden sebanyak 48 orang (48%) kemudian pengguna Blackberry (24%), pengguna Sony (13%), Lenovo (9%), dan yang paling sedikit adalah penggun Iphone (6%).

Tabel 4.5

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan (Bulan)

Lama

Menggunakan(Bulan) Frekuensi Persentase (%)

< 1 1 1

1 – 10 29 29

11 – 20 34 34

21 – 30 15 15

31 – 40 13 13

41 – 50 6 6

51 – 60 2 2

(63)

Frekuensi lama menggunakan Smartphone responden berdasarkan tabel frekuensi karakteristik responden di atas menunjukkan bahwa frekuensi antara 11 – 20 bulan (34%) adalah responden yang paling lama dalam menggunakan Smartphone. Sedangkan responden yang paling sedikit waktu menggunakan waktu adalah < 1 bulan, ini menunjukan responden baru menggunakan Smartphone tersebut.

Tabel 4.6

Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan

Total Pendapatan Frekuensi Persentase (%)

400.000 – 2.400.000 83 83

2.500.000 – 4.500.000 13 13

4.600.000 – 6.500.000 3 8

6.600.000 – 8.600.000 - -

8.700.000 – 10.700.000 1 1

Total 100 100

Total pendapatan responden yang paling banyak dalam penelitian ini melihat tabel di atas adalah pendapatan antara Rp 400.000 – Rp 2.400.000 yaitu sebanyak 83%.

4.3 Tanggapan Responden

(64)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Konsumen (X1)

Item Keterangan Jumlah

Orang Presentase (%)

X1-1

Saya menggunakan Smartphone merek tersebut karena memiliki uang saku ataupun penghasilan yang sedikit berlebih

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

8

Saya menggunakan Smartphone merek tersebut karena jumlah penghasilan/uang saku saya terbatas. 1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

4

a. Dari variabel pendapatan konsumen pada pertanyaan 1 (X1-1) di atas menunjukkan 8% responden menyatakan sangat setuju bahwa variabel pendapatan konsumen mempengaruhi masyarakat dalam memilih Smartphone, sebesar 52% menyatakan setuju bahwa variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, 21% kurang setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, 17% tidak setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, dan sebesar 2% sangat tidak setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

(65)

Smartphone, sebesar 32% menyatakan setuju bahwa variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, 30% kurang setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, 23% tidak setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi, dan sebesar 11% sangat tidak setuju variabel pendapatan konsumen mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Harga (X2)

Item Keterangan Jumlah

Orang Presentase (%)

X2-1

Saya menggunakan Smartphone merek tersebut, karena harga

Smartphone tersebut terjangkau bagi saya.

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

23

tersebut dengan harga yang cukup mahal, saya merasa menjadi bagian dari kaum sosialita.

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

4

(66)

mempengaruhi, 2% tidak setuju variabel harga mempengaruhi, dan sebesar 1% sangat tidak setuju variabel harga mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

b. Dari variabel harga pada pertanyaan 2 (X2-2) di atas menunjukkan 4% responden menyatakan sangat setuju bahwa variabel harga mempengaruhi masyarakat dalam memilih Smartphone, sebesar 24% menyatakan setuju bahwa variabel harga mempengaruhi, 33% kurang setuju variabel harga mempengaruhi, 27% tidak setuju variabel harga mempengaruhi, dan sebesar 12% sangat tidak setuju variabel harga mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Brand smartphone (X3)

Item Keterangan Jumlah

Orang Presentase (%)

X3-1

Saya membeli produk Smartphone merek tersebut karena memiliki

Brand smartphone yang terkenal. 1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

15

Saya menggunakan Smartphone merek tersebut karena pilihan jenis yang ditawarkan Smartphone tersebut lengkap dan beragam.

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

(67)

X3-3

Saya menggunakan Smartphone merek

tersebut dikarenakan menggunakan

Smartphone merek tersebut di lingku- ngan sekitar saya sudah menjadi tren masa kini.

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

6

Saya menggunakan Smartphone merek tersebut karena orang tua atau salah satu dari anggota keluarga saya

menggunakanya. 1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

8

a. Dari variabel Brand smartphone pada pertanyaan 1 (X3-1) di atas menunjukkan 15% responden menyatakan sangat setuju bahwa variabel Brand smartphone mempengaruhi masyarakat dalam memilih Smartphone, sebesar 58% menyatakan setuju bahwa variabel Brand smartphone mempengaruhi, 21% kurang setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi, 5% tidak setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi, dan sebesar 1% sangat tidak setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

(68)

sebesar 60% menyatakan setuju bahwa variabel Brand smartphone mempengaruhi, 17% kurang setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi, 2% tidak setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

c. Dari variabel Brand smartphone pada pertanyaan 3 (X3-3) di atas menunjukkan 6% responden menyatakan sangat setuju bahwa variabel Brand smartphone mempengaruhi masyarakat dalam memilih Smartphone, sebesar 44% menyatakan setuju bahwa variabel Brand smartphone mempengaruhi, 34% kurang setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi, 12% tidak setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi, dan sebesar 4% sangat tidak setuju variabel Brand smartphone mempengaruhi masyarakat memilih Smartphone.

(69)

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Smartphone (X4)

Item Keterangan Jumlah

Orang Presentase (%)

X4-1

Saya menggunakan Smartphone merek

tersebut karena fitur dan aplikasi yang di sediakan oleh Smartphone tersebut sesuai dengan kebutuhan saya dan membuat saya merasa puas. 1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

42

tersebut karena tampilan desainnya lebih

menarik perhatian saya dibandingkan

Smartphone merek lain. 1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

20

tersebut karena Smartphone merek tersebut memberikan pengalaman baru dalam menggunakan perangkat telepon seluer melalui fitur dan aplikasinya (di- dasari oleh Pengetahuan menggunakan produk Smartphone merek lain sebelumnya).

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Kurang Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X2)
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Smartphone (X4)
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kelurahan Pancuran Bambu Kecamatan Sibolga Sambas.  Pembangunan

Downloaded from http://pak-anang.blogspot.com... Downloaded

Asam fitat yang berinteraksi dengan protein dan mineral perlu diurai karena ayam tidak dapat mengkatalis asam fitat, sehingga diberikan enzim fitase untuk

Berdasarkan tabel 1.1 ikhtisar laporan keuangan di atas dapat dilihat total aset yang dimiliki oleh PT Aneka Gas dan Indutsri Tbk dari tahun 2013 sampai tahun

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Betok Montong Gading Lombok

Modul Ekonomi SMA Kelas XI v KETENAGAKERJAAN Penduduk Sebagai Sumber Daya dalam Pembangunan Ekonomi Kesempatan Kerja Indikator Ketenagakerjaan Pengangguran Jenis