• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANYAKKAN ANTHURIUM CORONG (Longilinguum L.) DENGAN PERIMBANGAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN TDZ PADA MEDIA MS SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANYAKKAN ANTHURIUM CORONG (Longilinguum L.) DENGAN PERIMBANGAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAA DAN TDZ PADA MEDIA MS SECARA IN VITRO"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANYAKAN ANTHURIUM CORONG (Longilinguum L.)DENGAN

PERIMBANGAN ZAT PENGATUR TUMBUH NAADAN TDZ PADA MEDIA

MS SECARA IN VITRO

Oleh: DARMAWAN SUDDIN ( 03710023 ) Agronomy

Dibuat: 2009-03-20 , dengan 7 file(s).

Keywords: perbanyakan, perimbangan Zat Pengatur Tumbuh, Anthurium Longilinguum, in

vitro

ABSTRAK

Penelitian ini mempunyai 2 tujuan. Pertama adalah Mempelajari pengaruh perimbangan zat pengatur tumbuh NAA dan TDZ terhadap perbanyakan tanaman Anthurium Corong

(Longilinguum L.) secara Kultur In Vitro. Kedua adalah untuk mendapatkan komposisi perimbangan ZPT yang optimal pada proses pertumbuhan anthurium corong secara Kultur In Vitro.

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Mitra Anggrek Indonesia, jalan Hasanuddin I No. 24 Junrejo Batu Malang. Mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan bulan Desember 2007. Metode pelaksanaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dan mengacu pada metode Mohr. Metode ini digunakan untuk melihat pengaruh perimbangan terhadap arah pertumbuhan, misalnya pengaruh kombinasi sitokinin dan auksin dengan konsentrasi yang berbeda terhadap arah pertumbuhan. Kombinasi konsentrasi hormon yang digunakan dan

ditambahkan pada media Murashige end Skoog (MS) adalah kombinasi NAA dan sitokinin TDZ. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan kombinasi konsentrasi hormon NAA dan TDZ, dan tiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, dengan masing-masing ulangan terdiri dari 1 botol sehingga terdapat 25 botol kultur perlakuan. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : D1 = Media MS + ( 0,1 ppm NAA + 0,5 ppm TDZ), D2 = Media MS + ( 0,2 ppm NAA + 0,4 ppm TDZ), D3 = Media MS + ( 0,3 ppm NAA + 0,3 ppm TDZ), D4 = Media MS + ( 0,4 ppm NAA + 0,2 ppm TDZ), D5 = Media MS + ( 0,5 ppm NAA + 0,1 ppm TDZ).

Parameter yang diamati meliputi saat munculnya kalus, persentase eksplan berkalus, saat munculnya akar, rerata Jumlah akar, saat munculnya tunas, rerata jumlah tunas, rerata jumlah daun, persentase eksplan hidup, persentase eksplan kontaminasi. Data disajikan dalam bentuk grafik, tabel, hasil perhitungan rerata dan persentase nilai tengah dan standart error (galat baku). Hasil pengamatan menunjukkan perimbangan konsentrasi 0,3 ppm NAA + 0,3 ppm TDZ mampu menginisiasi kalus lebih cepat yaitu pada minggu ke-3 setelah tanam. Kombinasi konsentrasi 0,1 ppm NAA + 0,5 ppm TDZ mampu memacu dan meningkatkan pertumbuhan tunas dan jumlah daun. Kombinasi Konsentrasi 0,5 ppm NAA + 0,1 ppm TDZ mampu meningkatkan

pertumbuhan dan jumlah akar.

ABSTRACT

(2)

This research was conducted at Mitra Anggrek Indonesia laboratory, District of Junrejo, Batu-Malang. It is started from August untill December 2007. This research was arranged in Simply Complete Randomized Design and Mohr method. This method is to looking the balanced influence to the growth direction, example influence of sitokinin and auxin combination with different concentration to the growth direction of Anthurium. Combination of hormon

concentration that used and added in Murashige and Skoog (MS) was NAA and sitokinin TDZ combination.

This research consist of 5 combination of NAA and TDZ concentration, and repeated 5 times with 1 bottle of sample, and totally are 25 bottle of sample, that are D1 = MS media + ( 0,1 ppm NAA + 0,5 ppm TDZ), D2 = MS media + ( 0,2 ppm NAA + 0,4 ppm TDZ), D3 = MS media + ( 0,3 ppm NAA + 0,3 ppm TDZ), D4 = MS media + ( 0,4 ppm NAA + 0,2 ppm TDZ), D5 = MS media + ( 0,5 ppm NAA + 0,1 ppm TDZ).

Referensi

Dokumen terkait

Judul : PENGARUH PELUKAAN TITIK TUMBUH DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH SITOKININ TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS PADA TANAMAN NANAS ( Ananas comosus L/ Merr) HASIL

Aplikasi auksin saja pada kultur in vitro kurang efektif untuk pertumbuhan embrio somatik sedangkan auksin yang dikombinasikan dengan kinetin lebih efektif untuk

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara panjang stek dan konsentrasi ZPT memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan stek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi respon pertumbuhan tanaman Anthurium (Anthurium andraeanum) akibat penambahan BAP dan NAA secara in-vitro dan

Aplikasi auksin dan sitokinin pada semai Phalaenopsis dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan akar maupun daun. Dengan semakin cepatnya semai anggrek Phalaenopsis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara panjang stek dan konsentrasi ZPT memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan stek

Proporsi yang relatif tinggi dari auksin terhadap sitokinin menyebabkan diferensiasi mengarah pada pertumbuhan akar dan jika sitokinin lebih tinggi dari auksin

Skripsi ini membahas pengaruh kombinasi zat pengatur pertumbuhan air Kelapa, BAP, dan NAA pada media DKW terhadap pertumbuhan eksplan rumput gajah secara in