• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putus Perkawinan Karena Alasan Murtad di Mahkamah Syariah Shah Alam (Studi Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Putus Perkawinan Karena Alasan Murtad di Mahkamah Syariah Shah Alam (Studi Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUS PERK.A WINAN KARENA ALASAi"f MURTAD

DI MAHKAMAH SY ARIAH SHAH ALAM

( Studi Undang-Undang Keluarga Islam

n・ァ\セイゥ@

Selangor)

SKRIP SI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Pensyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

• 1111111111

Ull

I

flif£>rin. dari ·

1 1 :

·[:cr:::;:;:ri···;:·t;J.oti:i"···--.:_-,.,,,uk ;

QJCa:=o.:x;:4£It

kla.>lfikasi : ... .

Oleh:

MOHD FIRDOUS MOHD BALIN

NIM: 107044103857

KONSENTRASI PERADILAN AGAMA

PROGRAM STUD I AHW AL AL-SYAKHSHIYAH

FAiillLTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

r

PUTUS PERKAWINAN KARENA ALASAN MURTAD DI MAIIKAMAH

SYARIAH SHAJI ALAM

( Studi U11da11g-U11da11g Keluarga Islam Negeri Sela11gor)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Oleh:

Mohd Firdous Bin Mohd Halin NIM : 107044103857

Di Bawah Bimbingan :

IL-.

iセ@

Dr. Phil. JM Muslimin, .MA

NIP: 150 295 489

KONSENTRASI PERADILAN AGAMA PROGRAM STUD I AHW AL AL-SYAKHSIDYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

VIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul PUTUS PERKAWINAN KARENA ALASAN MURTAD DI MAHKAMAH SYARIAH SHAH ALAM ( Studi Undang-Undang Keluarga Islam N egeri Selaugor ) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 09 November 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Ahwal Al- Syakhsiyah (SAS).

Jakarta, 9 November 2009 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Sy .

Prof. Dr. H. uhammad Amin Suma SH,MA,MM NIP: 195505051982031012

PAN/TIA UJIAN ,

1. Ketua : Drs. H.A. Basig Djalil, S.H, M.Ag. (

...

,.

.

.

...

>

) NIP. 195003061976031001

(

...

セ@

Lセ@

2. Sekretaris : Kamarusdiana S.Ag, M.H.

(./;

...

セNセ@

....

セ@

...

)

NIP. 197202241998031003 3. Pembimbing I : Dr. Phil. JM Muslimin, MA.

(

...

セセZ@

...

) NIP. 150 295 489

4. Penguji I : Dr. H. Umar Al Haddad, M.Ag.

セMMMᄋ@

(

...

) NIP. 197112121995031001
(4)

1. Skripsi ini mernpakan hasil karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunalrnn dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Nege1i (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudiankan hari terbukti bahwa karya ini bukan basil karya asli saya atau mernpakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Agustus 2009 M, l Ramadhan 1423 H

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadrat Allah SWT. penulis panjatkan alas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah melimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini, shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Rasul paling mulia dan penutup para nabi, serta iringan doa untuk keluarga, sahabat dan seluruh pengikut yang setia sampai akhir zaman.

Alhamdulilah dengan berkat rahmat-Nya, penulisan skripsi ini telah dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih yang tidak terhingga juga kepada insan yang dicintai Ayahanda dan Ibundaku, Mohd Halin bin Mat Nor dan Junaidah binti Mustapha, yang sentiasa mengisi di seluruh ruang hatiku dengan segala pengorbanan mereka telah memberikan didikan, perhatian, kasih sayang, semangat dan memberikan tunjuk ajar sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa juga, proses penyelesaian skripsi ini adalah karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh itu, penulis ingin ucapkan terima kasih kepada:

(6)

waktu dengan penuh kesabaran.

4. Terima kasih yang tak terhingga, yang dicintai Bonda se1ia Ayahandaku Junaidah binti Mustapha dan Mohd Halin Bin Mat Nor yang tak pemahjemu mendoakan penulis dan sentiasa memberikan semangat, dorongan serta bantuan dari sisi penulisan maupun keuangan dalan1 menyelesaikan proses penulisan ini.

5. Seluruh penghargaan dan penghormatan kepada semua staf, Ustaz dan Ustazah di APID Manjung, Perak dan seluruh warga APID yang memberikan tunjnk ajar, dorongan, semangat, kesabaran dan bersama dalam pahit dan manis tidak akan kulupakan kenangan-kenangan yang dilalui semasa di APID.

(7)

7. Kakandaku yang kusayangi, Mohd Shahriman Hadi dan istri Nurul Abillah

serta cahaya mata mereka Nurul Sakinah, Nurul Hassanah serta suami Mohd

Yaakob, tidak lupa juga, Adindaku, Nurul Nadia, Nurul Syuhada, Nurul

Adnin, Nurul Hafizatul Husna, Nurul Hafizatul Ismah dan Nurul Falah

Hanaani selaku saudara-saudari kandungku yang banyak meluangkan banyak

masa bersama penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini..

8. Buat teman-teman kosanku yang sangat ceria dalam mengharungi pahit manis

kehidupan dalam menuntut ilmu, Hazrin bin Hazahar, Mohd Suhaib bin Atan,

dan Mohd Muizzuddin bin Suid.

9. Tidak lupa juga kepada semua teman-teman dekatku dari APID maupun

KUDQI serta IPA yang sentiasa bersama-sama mengaharungi suka duka

bersama penulis selama berada di Indonesia ini, yang dikasihi Fami, Isyraff,

Baha, Akram, Muhibburahman, Rais, Anuar, Zulkifli, Hayafizul, Aziz,

Harmila, Tarmidzi, Nasrullah, Farid, Munir, Sukri serta ramai lagi yang tak

mampu penulis sebutkan semua di penulisan ini

10. Teman-teman seangkatan 2007/2008/2009 Progam Studi Ahwal

Al-Syakhshiyyah Konsentrasi Peradilan Agama dan juga teman-teman dari

Program Studi Siyasah Syariah, terima kasih saya ucapkan. Teman-teman

dekatku dari Indonesia dan Timor Leste Oi, Opick, Halim, Aden, Tyo, Surya,

Hafaz, Afiefah, Alisa, Febri, Soares, Syariff, Ahmad,

John

serta tidak lupa

kepada semua teman-teman di seluruh Jakarta yang tak mampu penulis

(8)

Yang Maha Kuasa.

12. Terakhir, kepada semua pihak yang terlibat dan yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga selesai, dan semua sahabat serta warga yang berada di Malaysia dan Indonesia.

Demikian sudah penyelesaiannya penulis mengarangkan ucapan terima kasih kepada semua pihak harapan penulis semoga Allah SWT Yang membalas Segalajasa dan budi baik kalian. Penulis berharapan semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkaitan maupun para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 22 Agustus 2009 M, 1Ramadhan1423 H

(9)

DAFTARISI

KATA PENGANTAR

DAFTARISI IV

BABI:

BAB II:

BAB III:

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Metode Penelitian

E. Sistematika Penulisan

PERKA WINAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

A. Definisi dan Pensyaiiatan Perkawinan

B. Rukun-rukun Perkawinan

C. Tujuan dan Hikmah Perkawinan

D. Pengertian Murtad Menurut Perspektif Islatn

1

4

5

6

8

10

12 21

25

PROFIL MAHKAMAH SYARIAH SHAH ALAM, SELANGOR

A. Letak Geografi Negeri Selangor Darul Ehsan 29

B. Sejarah Singkat Mahkatnah Syariah Shah Alam, Selangor 30

C. Tugas dan Fungsi Mahkamah Syariah Shah Alaiu, Selangor 34

(10)

BABV:

C. Perceraian Karena Murtad Menumt Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor.

PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran-Saran

54

57 59

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan adalah sunnatullah, hukum alam di dunia. Perkawinan tidak

hanya dilakukan oleh manusia, juga oleh hewan bahkan tumbuh-tumbuhan.

Nikah adalah satu pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan hidup

masyarakat yang sempurna. Pernikahan itu bukan saja merupakan satujalan yang

amat mulia untuk mengatur jalan kehidupan manusia dalam berumahtangga dan

menghasilkan keturunan, tetapi juga dapat dipandang sebagai satu jalan menuju

pintu perkenalan (ta'ruf) antara satu kaum dengan kaum yang Iain, dan

perkenalan itu akan menjadi jalan untuk menyampaikan pertolongan antara satu

I . I sama yang am.

Allah telah menciptakan lelaki dan perempuan agar dapat berhubungan satu

sama lain, saling mencintai, menghasilkan keturunan, dan hidup berdamping

secara damai dan sejahtera sesuai dengan perintah Allah dan petunjuk Rasulullah.

Oleh karena itu, untuk memperoleh kehormatan dan kesempurnaan iman

seseorang, salah satu caranya adalah dengan menikah.

Manusia adalah makhluk yang lebih dimuliakan dan diutamakan Allah

dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan adanya

1

(12)

dilanggar, sehingga manusia tidak boleh berbuat semaunya. Allah tidak akan membiarkan manusia berbuat semaunya seperti binatang, kawin dengan lawan jenis semau-maunya. Allah telah memberi batas dengan peraturan-peraturanNya yang keseluruhannya termaktub dalam al-Qur'an dan Hadits.

Perkawinan merupakan sarana untuk membina rumah tangga yang utuh sakinah mawaddah warahmah yang pastinya didambakan dan diinginkan oleh setiap pasangan dalam kehidupan berkeluarga.2 Sebagaimana yang telah disebutkan dalam al-Quran surah Ar-Ruum ayat 21 :

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih

dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (Q.S Ar-Rum: [30]: 21)

Pada hakekatnya, tujuan pernikahan tidaklah semata-mata untuk kesenangan lahiriah semata. Tujuan hakiki dalam sebuah pernikahan adalah mewujudkan mahligai rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah. Sebuah pernikahan yang dilandasi sifat tersebut inilah yang akan menciptakan suatu bangunan

2 Haji Osman Jantan, Pedoman Mu 'ama/at Dan munakahat, (Singapore: Pustaka Nasional

(13)

3

rumahtangga yang kokoh dan penuh dengan kebahagiaan, meskipun banyak problematika kehidupan yang menggoyahkan kentuhan ruma.h tangga yang dibangun namun bisa diselesaikan dengan baik dan tidak terlepas untuk senantiasa berlindung kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan yang mulia ini harusla.h didukung dengan pasangan yang sekufu, baik dari segi umur, nisba.h, pendidikan , harta dan yang terpenting adala.h agama.3

Namun seiring berputarnya laju waktu dan zaman yang senantiasa berubah, perkawinan beda agama kerap terjadi dalam masyarakat dan suda.h dianggap ha! yang lumra.h oleh sebagian masyarakat. Hal itu tidak dapat ditampik, mengingat suda.h banyak orang-orang yang berbeda agama yang saling jatuh cinta lalu melanjutkan perisai cinta mereka kedalam ma.hligai ruma.htangga. Karena itu tak jarang sala.h satu pihak rela mengorbankan keyakinan agama yang dianutnya dengan beralih agama agar dapat melangsungkan perkawinan yang mereka idam-idarnkan. Ironis memang, namun itula.h kenyataan yang terjadi di masyarakat.

Menurut penulis terjadinya perkawinan yang asalnya kedua calon mempelai berbeda agama umumnya didasari atas dasar cinta sehingga tak heran banyak wanita Islam yang rela menika.h dengan pria yang asa1nya bukan muslim dan begitu pula sebaliknya. Namun, setela.h terjadi perkawinan yang sa.h menurut hukum Islam, kehidupan keluarga yang selama ini diidan1-idarnkan justru laksana

3

(14)

terwujud. Tidak terwujudnya tujuan perkawinan itu terkadang disebabkan

masing-masing pihak tidak melaksanakan syariat agama yang dianutnya atau

pihak asalnya non muslim kembali ke agama yang dianutnya semula, inilah yang

menimbulkan problematika dalam rumah tangga, apakah lantas dapat dijadikan

alasan perceraian atau batal demi perceraian mereka.

Menurut Seksyen 29 Enakmen Undang-Undang Pentadbiran Islam Selangor,

1996 memperuntukkan bahwa:

"Barang siapa yang berhasrat untuk meninggalkan Agama Islam atau mengisytiharkan bahwa beliau telah meninggalkan Agama Islam, boleh dikenakan denda sehingga RM3, 000 atau dihukum penjara tidak kurang dari setahun atau kedua-duanya sekali".4

Berawal dari penjabaran latar belakang inilah, penulis ingin sekali

mengadakan penelitian yang berkenaan dengan PUTUS PER.KA WINAN

KARENA ALASAN MURTAD DI MAIIKAMAH SYAJRi.AH SHAH ALAM

(STUD I UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM NE GERI

SELANGOR).

B. Pcmbatasan Dan Pcrumusan Masalah

Penulis membatasi penulisan skripsi ini terhadap sikap acuh yang berlaku

pada umat Islam pada zaman sekarang ini, yaitu tentang masalah murtad yang

4

(15)

5

semakin berleluasa dan dampaknya terhadap pekawinan itu sendiri. Penulis juga meneliti kasus-kasus serta jenis apa penerapan hukum yang berlaku di Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapatlah dibatasi dan dirumuskan masalah, yakni :

1. Bagaimanakah ketentuan Undang-Undang Keluarga Islam di Negeri Selangor tentang perceraian?

2. Bagaimana Mahkamah Syariah Shah Alam menerapkan alasan murtad sebagai alasan terjadinya perceraiau?

3. Apakah maksud murtad serta putusnya perkawinan itu sendiri?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengangkat masalah yang berkaitan dengan perceraian karena alasan murtad, maka tujuan serta manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menyelidiki apakah masih banyak kasus yang terjadi pada masyarakat dalam masalah perceraian yang berlaku di Malaysia

(16)

Islam yang berlaku pada zaman sekarang pada umumnya, serta memahami

tentang perceraian karena alasan murtad pada khusunya.

4. Penelitian ini juga betujuan untuk memberi sumbangan karya ilmiyyah

dan juga sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan

serta menambahkan referensi pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Metode Penelitian

Pembahasan dalam skripsi ini mengacu kepada metode penelitian itu sendiri,

yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif, dimana data yang terkmnpul dan

diolah berdasarkan proses pengamatan dan lebih bersifat deskriptif (pemaparan) dan

gaya penulisan skripsi ini berpandukan pada buku panduan penulisan skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah.5

Proses pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk menghasilkan

penelitian kualitatif menggunakan pengambilan data primer dan sekunder. Data

primer yaitu, data yang penulis langsm1g dapatkan dari petugas atau sumber

pertamanya, 6 dimana data primer tersebut penulis dapatkan dari Mahkamah Syariah

5

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta : Fakultas Syariah Dan Hukum, 2007).

6

(17)

7

Shah Alam. Disamping data primer, terdapat data sekunder yang penulis dapatkan

dalam bentuk dokumen-dokumen.

Dalam proses menyusun dan mengumpulkan bahan skripsi ini, peneliti

menggunakan dua macam teknis pengumpulan data, yaitu melalui penelitian

perpustakaan (Library Reserch) dan penelitian lapangan (Field Research). 7

I. Penelitian Kepustakaan (Librmy Research)

Penelitian kepustakaan, yaitu dimana peneliti melakukan penelusuran literatur

atau buku rujukan yang relevan dengan perbahasan skripsi ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Reaserch)

Dalam penelitian lapangan, untuk memperoleh data yang akurat tentang

masalah batas-batas pergaulan, dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara

adalah tan ya jawab lisan antar dua atau lebih secara langsung.

3. Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perkara yang

menyangkut perceraian karena alasan murtad menurut Undang-Undang Keluarga

Islam Selangor di Mahkamah Syariah Shah Alam.

7

(18)

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah dalam memahami skrpsi

ini, maka penulis membagi isi skripsi ini yang terdiri dari :

BAB I : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari Iatar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II : Merupakan pembahasan sekitar masalah perceraian. Teori

perceraian ini terbagi pada pengertian dan dasar perceraian,

sebab-sebab terjadinya perceraian, macam-macam perceraian,

dan akibat hukum terjadinya perceraian.

BAB III : Merupakan papatan mengenai gambaran umum Negeri

Selangor dan sejarah Mahkatnah Syariah Shah Alam.

Gambaran umumhya mengenai sejarah kelahiran, kedudukan

dan Ietak, wilayah yuridiksi, dan struktur organisasi.

BAB IV: Mempakan perbahasan hasil penelitian berkenaan

Undang-Undang Keluarga Islam Selangor tentang masalah perceraian.

Juga perbahasan mengenai perceraian karena alasan murtad di

Mahkamah Syariah Shah Alam dan analisa penulis terhadap

putusan perceraian karena alasan murtad di Mahkamah Syariah

[image:18.595.86.475.159.491.2]
(19)

9

(20)

A. Definisi Dan Pensyariatan Perkawinan

1. Definisi

Perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah yang bertujuan untuk mewujudkan kedudukan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.1

Perkawinan <lalam bahasa Arab disebut (

c::::lS.111 ).

yaitu pengertian pemikahan itu dalam hukum Islam ada dua macam :

Artinya : nikah ( perkawinan ) menurut bahasa adalah berkumpul dan bersatu Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam, nikah adalah akad yang mengandung kebolehan melakukan hubungan suami istri dengan lafadz nikah atau kawin atau yang semakna dengan itu.2

Nikah bisa saja batil, karena tidak memenuhi rukw1 atau syarat sah nikah. Meski demikian, jika terjadi pernikahan seperti ini malrn perempuan wajib

1 Departemen Agama, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam,

1992). h.20.

(21)

11

dibayar mahar misil. Misalnya perkawinan tanpa wali dan perempuan itu telah disetubuhi.

2. Pensyariatan Perkawinan

Islam telah mensyariatkan pemikahan serta meletakkan peraturan-peraturan yang jelas dan tepat. Peraturan-peraturan ini diasaskan diatas prinsip-prinsip kuat yang menjamin kesejahtraan masyarakat, kebahagiaan mmahtangga, penyebaran kebaikan, penjagaan akhlak serta berlanjutnya ketumnan manusia.3

Antara dalil-dalil tentang pensyariatan pernikahan ini adalah : Menumt Al-Quran,

Artinya: "Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat". (Q.S An-Nisa: [4]: 3)

Artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang

lelaki dan budak-budakmu yang perempuan ". (Q.S An-Nur: [24]: 32)

3

(22)

Menurut Hadits Rasulullah,

e;:_).11

セェNj@

セ@

uaci

a,,j\.3

\GNZZNjセ@

セTQQ@

tl..b:i....1

U.o

ケセi@

yk..>

4

( i_S INセ@ ... ;.\\

ol

J..J ) セTM _J

4.l

.U\.3

I"

y.a.11.;

セ@ エィセ@

r-.1

<)A J

Artinya: "Wahai para pemuda! Sesiapa yang berkemampuan hendaklah dia berkawin, karena perkawinan itu menutup pandangan dan mejaga

kehormatan. Sesiapa yang tidak berkemampuan hendaklah dia

be1puasa, karena berpuasa adalah pendindingnya"4

(Riwayat Bukhari)

Berkemampuan di sini bermaksud ialah mampu bersetubub serta mampu memberi nafkah kepada istri.

B. Rukun-Rukun Perkawinau

Nikah mempunyai lima rukun yaitu :

I. Sighah 2. Suami

4

(23)

!

'\ ' '

13

3. Istri

4. Wali

5. Saksi

Rukuu Pertama : Sighah

Singah ialah lafaz ijab qabul. Lafaz ijab adalah daripada wali seperti dia

berkata "aku nikahkan kau" atau "aku nikahkah kau dengan anak perempuan ku". Lafaz qabul pula adalah daripada pihak laki-laki seperti dia berkata "aku

terima nikahnya'' atau "aku terima nikah anak perempuan kau".

Syarat-syarat Sighah:

1. Hendaklah menggunakan lafaz nikah atau kawin

Islam mensyaratkan penggunaan lafaz nikah atau kawin karena ia adalah lafaz

yang paling tepat dalan1 penggunaan bahasa dan syarak untuk menuajukkan

kepada akad nikah. Karena di dalam Al-Quran sendiii ada menggunakan kata

;.,

( r

:[t]

:yw1 )

E.J-',:: ..

Qセ⦅L[}[ZNN@

セGL@

:iT

Fセ@

r5;:L:;._,l.b c:.

i;..s;;iJ

Artinya: "Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga

(24)

Artinya: "Maka tatkala Zaid Te/ah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak

ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri

anak-anak angkat mereka". (Q.S Al-Ahzab: [33]: 37)

2. Lafaz ijab dru:i qabul haruslah disebut secara jelas dan terang

Sekiranya wali berkata "aku nikahkan kau dengan anak perempuanku" dan mempelai laki-laki menjawab "aku terima" secara jelas dan terang maka akad itu sudah berlalo1.

a. Akad nikah tanpa menggunakan bahasa arab

(25)

15

b. Alcad nikah dengan cara kiasan ( kinayah )

Alcad nikah yang menggunakan kinayah dalam apa-apa ba11asa adalah

tidak sah sama sekali. Contoh seperti wali berkata "aku serahkan anak

perempuanku kepadamu"

c. Akad nikah menggunakan tulisan

Sekiranya wali menulis kepada mempelai laki-laki yang ada di

hadapannya atau yang tiada di hadapannya: "aku kawinkan kau

dengan anak perempuanku" dan tulisan itu diserahkan kepada

mempelai laki-laki tersebut dan dia membaca serta beerkata "aku

terima perkawinan anakmu itu" maka hukumnya juga tidak sah.

d. Isyarat orang bisu yang difahami

.,.

Alcad orang bisu menggunakan bahasa isyarat yang difahami oleh

orang ramai ( yaitu bukan bahasa isyarat yang hanya difahami oleh

ahli dan orang yang terpelajar sahaja ) adalah sah dengan syarat jelas

seperti ijab dan qabul biasa.

3. Ijab dan qabul bersambung

Diantara syarat sah sighah ialah lafaz ijab dari wali dan. qabul dari mempelai

laki-laki mestilah bersambung. Sekiranya wali berkata "aku nikahkan kau

dengan anak perempuanku" dan laki-laki itu diam dalam satu waktu yang

lama, sesudah itu barulah dia menjawab "aku terima nikahnya", akad tersebut

(26)

Sekiranya diam laki-laki itu adalah hanya seketika untuk bernafas, ia tidak membatalkan sahnya akad tersebut.

4. Wali dan mempelai laki-laki tidak gila sehingga selesai akad

Sekiranya wali berkata "aku nikahkan kau dengan anak perempuanku" tetapi sebelum mempelai laki-laki sempat menerima ijab tiersebut, tiba-tiba wali menjadi gila atau pingsan, dan pada saat itu sekiranya mempelai laki-laki tadi menerima ijab itu maka pernikahan tersebut tidak sah.

5. Sighah menunjukkan akad berlaku pada saat itu juga

Sekiranya wali berkata "sekiranya dating bulan ramadltan, aku nikahkan kau dengan anak perempuanku" serta laki-laki itu me:njawab "aku terima nikahnya", akad tersebut tidak sah.

6. Sighah mestilah mutlaq

Tidak sah menentukan jangka waktu pernikahan seperti sebulan, setahun atau satu jangka waktu yang tidak diketahui seperti sehingga kembalinya orang yang hilang. Jika wali berkata "aku nikahkan kau deng:m anak perempuanku sebulan yang kedepan" maka pernikahan tersebut tidak sah.

Rukun kcdua : Istri

(27)

17

I. Tidak mempunyai halangan-halangan untuk menikah seperti muhrim dan lain-lain.

2. Ditentukan. Sekiranya wali berkata kepada mempelai laki-laki "aku nikahkan kau dengan salah satu dari lima anak perempuanku" maka tidak sah akad itu karena dia tidak menentukan anak yang mana akan dikawinkan dengan laki-laki tersebut.

3. Tidak dalam ihram haji atau umrah, karena Rasulullalt SAW. bersabda;

Artinya: "Orang yang berihram( Zaki atau perempuan ) tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan ( perempuan sama ada yang

berihram ataupun tidak) dan dia tidak boleh meminang ". 5

(Riwayat Muslim)

Rukun Ketiga : Suami

Syarat bagi laki-laki yang akan menikah ialah:

1. Bukan muhrim kepada perempuan yang mahu dinikahi

2. Ditentukan. Sama seperti perempuan tadi, jika sekiranya wali berkata "aku nikahkan anak perempuanku dengan salah seorang laki-laki diantara kalian"

5 Riwayat Muslim dalam Kitab Nikah, bab orang yang berihram haram menikah dan makhruh

(28)

akan dinikahkan.

3. Tidak dalam ihram haji atau umrah karena berdalilkan hadits yang diatas tadi.

Rukun Keempat : Wali

Pernikahan yang sah adalah pernikahan yang wujudnya wali dalam suatu pernikahan seorang perempuan, sama ada perempuan tersebut masih kecil atau sudah baligh, janda atau perawan untuk menguruskan perkawinan tersebut.

Rasulullah s.a.w juga bersabda:

Artinya: "Tidak ada nikah tanpa wali"6

(Riwayat Abu Daud)

Rukun Kelima : Saksi

Islam mewajibkan saksi karena perkawinan adalah suatu perkara yang amat besar dan berat yaitu menghalalkan kehidupan suami istri, nafkah dan ha! ha! lain yang

6 Riwayat Abu Daud dalam Kitab Nikah, bab wali, nomor 2085. Hadits diambil dari buku Dr

(29)

19

bersangkutan. Maka dengan itu saksi diwajibkan pada setiap upacara akad nikah ataupun disebut ijab dan qabul. Islam mengambil langkah waspada dengan mewajibkan kehadiran saksi untuk menyaksikan akad nikah tersebut.

Syarat-syarat saksi: I. Islam

Alcad nikah yang disaksikan oleh orang yang bukan Islam adalah sama sekali tidak sah karena akad nikah dianggap urusan agama. Penyaksian adalah penguasaan terhadap sahnya akan nikah tersebut, oleh karena itu saksi yang kafir tidak diterima karena mereka tidak mempunyai kekuasaan terhadap orang Islam. Firman Allah SWT. :

Artinya: "Orang lelaki yang beriman dan orang perempuan yang beriman sebagian dari mereka merifadi wali kepada sebagian yang lain". (Q.S At-Taubah: [9]: 71)

2. Laki-laki

(30)

hadits marfu' sebagaimana yang telah dijelaskan oleh ulama7•

3. Berakal dan baligh

Tidak sah akad nikah dengan penyaksian orang gila dan anak-anak kecil

yang masih belum baligh karena akad nikah adalah suatu akad yang sangat

besar.8

4. Adil walau lahirnya sahaja

Saksi mestilah adil walaupun luaran sahaja. Maksudnya kefasikan yang

dilakukan secara sembunyi dan tidak dizahirkan. Tidak sah akad nikah

dengan saksi yangjelas kefasikannya karena penyaksiannya tidak diyakini.9

5. Mendengar

Akad yang disaksikan oleh saksi yang budeg atau tidur adalah tidak sah

karena tujuan menjadi saksi tidak tercapai. Juga karena akad yang

disaksikan adalah kata yang dilafazkan. Oleh itu saksi hams mendengar.

6. Melihat

Akad tidak berlaku jika saksi buta karena saksi hams melihat akad nikah itu

dijalankan sehingga dia bisa mengatahui siapa yang mengakad dan

mengijab dalam akad itu.

7 Dr Mustofa Al-Khin, dkk, Fiqhul Manhaji (Kuala Lumpur: Pustaka Salam, 2002), h.633.

8

Ibid, h.633.

(31)

21

C. Tujuan Dan Hikmah Perkawinan

Islam menggalakkan perkawinan karena perkawinan mempunyai hlkmah

yang besar terhadap kehidupan manusia secara individu dan masyarakat.

Rasulullah s.a.w bersabda :

Artinya: "Dunia adalah bahan kesenangan dan sebaik-baik kesenangan adalah

perempuan yang solehah ,,JO

(Riwayat Muslim)

Artinya: "Empat perkara yang merupakan sunnah para rasuZ- yaitu malu,

berwangi-wangian, bersugi dan menikah. "11

(Riwayat At-Tirmidzi)

10

Riwayat Muslim dari Abdullah bin Umar Ra dalam Kitab Penyususan, bab sebaik-baik kesenangan dunia adalah perempuan solehah, nomor 1476 .. Hadits diambil dari buku Dr Mustofa Al-Khin, dkk, Fiqhul Manhqji, (Kuala Lumpur: Pustaka Salam,2002), h.573.

11 Riwayat At-Tirmizi dari Abu Ayub Ra, dalam Kitab Nikah, bab kelebihan berkawin dan

(32)

1. Menyahut seruan fitrah manusia yang telah difitrabkan oleh Allah

Allah telah menciptakan manusia serta membekalkan mereka dengan keinginan seksual kepada wanita maupun pria. Oleh karena Islam adalah agama fitrah, Islam telah mensyariatkan perkawinan untuk menyahut seruan fitrah yang terpahat di jiwa manusia. Islam menjadikan perkawinan sebagai satu-satunya jalan yang boleh memenuhi tuntutan itu.

Islam tidak mebataskan naluri manusia untuk berkawin, Abi Samrah r.a menyatakan:

"Rasulullah melarang daripada hidup mebujang"12

2. Melahirkan keturunan yang soleh clan berakhlak mulia untuk rnasyarakat Islam.

Islam menggalakkan urnatnya supaya mempunyai keturunan yang banyak. Islam juga menjadikan di antara matlamatnya ialal1 melahirkan masyarakat Islam yang disegani. Al-Quran juga mehyuruh pihak wali agar menikabkan anak-anak mereka. Firman Allah SWT.;

12 Riwayat At-Tinnizi dalam Kitab Perkawinan. Hadits diambil dari buku Dr Mustofa

(33)

23

Artinya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba

sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang

perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka

dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi

Maha Mengetahui". (Q.S An-Nur: [24]: 32)

3. Mewujudkan ketenanganjiwa

Perkawinan yang baik akan menghasilkan ketenangan jiwa, menurut Al-Quran Allah SWT. ada berfirman;

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu

rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".

(34)

keperluan manusia kepada perkawinan, serta ketenangan dan kebahagiaan yang lahir dari perkawinan tersebut.

4. Menjaga kesempurnaan dan kesejahteraan keturunan manusia.

Allah telah menentukan bahwa manusia berasal dari. kedua ibu bapa yaitu lelaki dan perempuan. Kita juga tau bahwa Islam mengharamkan lelaki dan perempuan hidup bersama melainkan dengan ikatan perkawinan yang sah.

Ini menunjukkan bahwa Islam memelihara kewujudan manusia melalui perkawinan.

Sekiranya Islam mengharamkan perkawinan, golongan manusia akan pupus tetapi jika Islam membenarkan perzinahan maka manusia akan hidup di dalam keadaan yang yang rusak. Allah mengkehendaki manusia agar dapat menikmati kebaikan dan dijauhkan dari keburukan. Firman Allah :

Artinya: "Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (Q.S Al-Baqarah: [2]: 143)

5. Melebarkan persaudaraan dan membina prinsip bekerjasama

(35)

25

Perkawinan juga akan melahirkan kerjasama antara suami istri. Istri akan

membantu suaminya dalam urusan makan minum, pakaian, tempat tinggal,

mendidik anak-anak serta mengurnskan rnmabtangga. Suami pula akan

membantu istri memenuhi keperluannya, membeii nalkab lahir dan batin

serta memelihara dan menjaga kehormatan istii dan keluarganya.

D. Pengertian Murtad Menurut Perspektif Islam

Agama mernpakan salab satu dari dbaruriyat yang lima, harns dipertabankan

clan dibela secara optimal. Untuk pembelaan tersebnt dibolehkan melakukan hal-hal yang dilarang dalam keadaan normal. Cukup beralasan apabila al-Qur'an

banyak bicara tentang murtad dengan segala implikasinya.

Murtad mengandung beberapa makna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

dikatakan bahwa murtad adalab berbalik ke belakang, berbalik kafir, membuang

iman, berganti menjadi ingkar13• Tidak jauh berbeda deng:m rnmusan di atas, di

dalam Ensiklopedi Hukurn Islam dinyatakan babwa murtad adalab keluar dari

agama Islam dalam bentuk niat, perkataan dan perbuatan yang menyebabkan

seseorang menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali.14 Senada dengan

13

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h.675.

14

Tim Penyusun, Ensik/opedi Hukum Islam, (Jakarta: PT Ichtiar Barn Van Hoeve, 1994),jilid

(36)

adalah keluar dari iman dan kembali kepada kekafiran.15

Mengacu kepada definisi di atas secara terminologi dapat disimpulkan bahwa

setiap keluar dari Islam adalah murtad, tanpa perlu meneliti apakah pihak yang

murtad tersebut kembali ke agama asal atau semata-mata. pindah agama.

Untuk dapat dikualifikasi sebagai murtad, maka pelakunya harus memenuhi

syarat-syarat berikut, yaitu:

a. Balig berakal. Ini syarat utama, sebab orang yang belum balig berakal

belum cakap untuk melakukan perbuatan hukum sehingga segala

perbuatannya belum menimbulkan efek hukum.

b. Dilakukan atas kemauan dan kesadaran sendiri. Apabila murtad dilakukan

dibawah ancaman yang membahayakan, maka エゥ、。ャセ@ dikualifikasi sebagai

murtad sebagaimana firman-Nya dalam AI-Quran:

.... """" r! .... ,,, ,,,_" ... ,,.. "' l .,,.. 1f - .... ,,... r ':ii"",,,.. .... ,,,., ....

セ@

セセ@

セ@

Gセj@

o_f=I

a"

"J/j

セス@

ヲセ@

セ@ セセ⦅jゥNヲG]@

a"

( ' • i :[' i]

:J:,...lll)

Artinya: "Siapa yang kafir kepada Allah sesudah beriman (akan mendapat

kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kajir padahal hatinya tetap

dalam beriman (maka dia tidak berdosa) "(Q.S Al-NaliJu: [16]: 106)

15

(37)

27

Antara lain, sebab-sebab boleh menjadi murtad adalah dengan I'tiqad

(kepercayaan), melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah

dengan sengaja dan mengeluarkan kata-kata yang menunjukkan kepada

kekufuran. 16

Murtad yang disebabkan dengan J'tiqad17 adalah seperti:

1. Tidak mengakui bahwa Allah adalah tuhan yang wajib clisembah.

2. Tidak mengakui bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.

3. Tidak mengakui al-Quran itu diturunkan kepada Nabi Muharrunad dengan

perantaraan Malaikat Jibril.

4. Tidak rnengakui adanya Malaikat-Malaikat dan segala urusan yang diserahkan

oleh Allah kepada Malaikat-Malaikat tersebut.

5. Tidak mempercayai qadha dan qadar, yaitu ketentuan baik dan buruk itu

semuanya datang dari Allah.

Murtad yang disebabkan dengan melakukan perbuatan yang dihararnkan oleh

Allah18 adalah:

1. Sujud rnenyembah berhala.

2. Sujud menyembah matahari dan bulan.

16 Haji Said Haji Ibrahim ,Jinayah Murtad (Kuala Lumpur: Dami Ma'rifah. 1998), h.19. 17 Ibid., h.22.

(38)

dan sebagainya.

4. Membuang al-Quran dan menginjak-injaknya

Murtad yang disebabkan dengan mengeluarkan kalimat-kalimat yang menunjukkan kepada kekafiran 19 seperti :

1. Menyatakan bahwa Allah adalah makhluk dan Allah tidak mempunyai kekuasaan terhadap alamjagat ini.

2. Menyatakan bahwa syariat yang diturunkan oleh Allah adalah bukan untuk mengatur hubungan antara manusia, masyaralrat dan Negara.

3. Menyatakan hukum Islam tidak wajib dilaksanakan pada waktu sekarang, karena tidak lagi sesuai digunakan pada kehidupan rnasyarakat hari ini. 4. Menyatakan hukum atau undang-undang ciptaan manusia lebih baik dari

hukum Allah.

5. Menyatakan Allah adalah salah satu dari tiga tuhan yaitu, Tuhan , Isa, Maryam dan Ruh al-Qudus.

19

(39)

BAB III

PROFIL MAHKAMAH SYARIAH SHAH ALAM, SELANGOR

A. Letak Geografi Negeri Selangor Darul Ehsan

Negeri Selangor Darul Ehsan merupakan negeri yang kedua terbesar di Semenanjung Malaysia. Ia terletak di barat Semenanjung Malaysia dan berada di tengah-tengah antara Negeri Pahang, Negeri Sembilan dan Negeri Perak. lbukota Kuala Lumpur juga terletak di dalam negeri ini. Pada tahun 2007, jumlah penduduknya adalah sebanyak 4,890,134 orang. Adapun beberapa suku yang tinggal di wilayah ini adalah Melayu, Cina, India dan lain-lain1•

Mengikut sejarah, Negeri Selangor dulunya berada di bawah kekuasaan negeri Perak. Dari beberapa bukti sejarah yang terdapat di Bukit Kemuning di Shah Alam menunjukkan telah berlaku pemindahan kuasa dari Negeri Perak ke Negeri Selangor. Pengaruh Ideologi Islam yang datangnya dari Negeri Melaka telah mengambil alih pengaruh Hindu dan Budha pada akhir abad ke 12. Beberapa pendapat lain mengenai sejarah Negeri Selangor, Dato' Hassan bin Ahmad di dalam bukunya "Negeri Selagor Darul Ehsan : Sejarah Pembentukan Sebuah Negeri Berdaulat" menyatakan bahwa nama Selangor diambil dari kata selang

1

(40)

berarti daratan.2

Selangor terdiri dari sembilan daerah jajahan yaitu: I. Gombak

2. HuluLangat

3. Hulu Selangor

4. Klang

5. Kuala Langat

6. Kuala Selangor

7. Petaling

8. Sabak Bernam

9. Sepang3

B. Sejarah Singkat Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor

Agama Islam di Negeri Selangor telah wujud seawal kurun 15 yang telah datang melalui Melaka. Ini karena pada waktu itu Selangor berada di bawah takluk jajahan Melaka. Pada zaman pemerintahan Melaka, telah wujud jawatan

2 http://en.wikipedia.org/wiki/selangor script, situs diakses pada 22 Maret 2009.

3

(41)

31

kadi. Sejarah wujudnya mahkamah syariah di negeri Selangor pula telah muncul

pada kurun ke -17.4

Pada tahun 1884, Majlis Mesyuarat Negeri Selangor telah mengiktiraf jawatan

kadi dan imam, seterusnya mengambil keputusan untuk melantik seorang kadi

untuk menyelesaikan segala masalah hukum-hukum agama Islam dan juga adat

istiadat Melayu. Pada waktu itu juga DYMM Sultan Selangor telah melantik

seorang kadi disebut sebagai "Kadi Selangor" dengan mcmberi gaji sebanyak RM

900.00 per tahun dan period ini hanya berlaku sehingga tahun 1892 dan

kemudiannya jawatan terse but diganti namanya kepada "Chief Kadi". 5

Undang-undang Mencegah Berzina Tahun 1894 (Prevenatation of Adultry

Regulation 1894) adalah undang-undang pertama yang dikanunkan di negeri

Selangor. Diluluskan oleh Majlis Mesyuarat Negeri Selangor pada

26hb.September,1894 dan undang-undang ini hanya berkuatkuasa untulc orang

Islam sahaja Mengikut undang-undang ini, seorang lelaki yang melakukan

hubungan kelamin dengan seorang perempuan yang telah bersuami adalah

bersalah dan boleh dihukum 2 tahun penjara bagi lelaki dan 1 tahun penjara bagi

perempuan dan mungkin kedua-duanya di kcnakan denda. Dalam masalah ini

mahkamah akan bertindak ke atas laporan yang dibuat oleh suarni perempuan itu

4

Abdul Kadir bin Haji Muhammad, Sejarah Penu/isan Undang-Undang Selangor, (Selangor: Pustaka Ehsan, 2002), h.66.

5

(42)

suaminya tiada. 6

Pada tahun 1900 pula, Majlis Mesyuarat Negeri telah melu!uskan

Undang-undang Pendaftaran Nikah Kahwin dan Cerai Orang-Orang Islam 1900

(Muhammadan Marriage and Divorce Registration Enactment 1900) yaitu

undang-undang berhubung dengan nikah kahwin dan cerai orang-orang Islam di

negeri Selangor. Undang- undang ini memperuntukkan suarni atau wali hendaklah

melaporkan perkahwinan kepada kadi atau wakil kadi daerah dalam waktu 7

(tujuh) hari selepas akad nikah dan kadi atau wakilnya hendaklah

mendaftarkannya dan mengeluarkan smat perkawinan. Begitu juga dengan

perceraian, hendaklah dilaporkan kepada kadi dalam waktu 7 hari sesudah

bercerai dan surat cerai akan dikeluarkan kepada mereka yang berkenaan.

Sekiranya ini tidak dipatuhi, tindakan boleh diambil dengan dikenakan sanksi

tidak melebihi daripada RM 25.00. Dengan adanya undang-undang tersebut dan

untuk membicarakan hal nikah kahwin dan cerai, maka diadakan mahkamah

kadi.7

Pada tahun 1900 juga, jawatan kadi mula diperluaskan ke daerah-daerah

dalam negeri Selangor dan pada tahun 1922 tiap-tiap daerah ada kadinya

masing-6 Abdul Kadir bin Haji Muhammad, Sejarah Penulisan Undang-Undang Selangor, (Selangor:

Pustaka Ehsan, 2002), h.68.

7

(43)

33

masing yaitu daerah Klang, Kuala Lumpur, Kuala Langat, Ulu Langat, Kuala Selangor, Sabak Bemam, Kuala Kubu dan Rawang. 8

Pada tahun 1948 Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) telah ditububkan, dengan itu usaha menggubal undang-undang telah dilakukan dan menghasilkan Undang-undang Pentadbiran Agama Islam Selangor No. 3 tahun 1952 dengan nama Enakmen Undang-undang Pentadbiran Agama Islan1 SelangorNo. 3 tahun 1952 dan mula dikuatkuasakan pada 5 Desember,1952. Dengan adanya undang-undang ini maka termansukhlah undang-undang-undang-undang terdahulu daripadanya. Sehingga ke hari ini undang-undang ini telah mengalami pindaan sebanyak 7 kali yaitu pada tahun 1969, 1960, 1961, 1962, 1966, 1972 dan pada 1979. Pindaan ini

dibuat berkaitan dengan urusan mengemaskinikan pentadbiran ha! ehwal Islam di negeri Selangor. 9

Pada tahun 1984 Undang-undang Keluarga Islam Selangor No. 4 tahun 1984 telah diluluskan dan dikuatkuasakan pada 23 Januari, 1989 di selumh negeri Selangor. Perlaksanaan Undang-undang ini telah memansukhkan bahagian ke 6, 7seksyen 155, 156,158, 160 dan 178 perenggan (n) Undang-undang Pentadbiran Agama Islan1 Selangor No. 3 tahun 1952.10

8

Abdul Kadir bin Haji Muhammad, Sejarah Penulisan Undang-Undang Selangor, (Selangor: Pustaka Ehsan, 2002), h. 74.

9

Ibid., h.76.

(44)

Pada tahun 1989 Enakmen Perundangan Islam Selangor No. 2 tahun 1989 telah diluluskan. Berdasarkan enakmen inilah Mahkamah Syariah Selangor ditubuhkan secara rasmi dan berasingan dari Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS). Pada tahun 1991, Enakmen Kanun Prosedur Jenayah Syariah Selangor No. 6 tahun 1991 dan Enakmen Kanun Prosedur Mal Syariah Selangor No. 7 tahun 1991 telah diluluskan dan mula dikuatkuasakan pada lhb.September,1991. Mulai dari tanggal itu, Mahkamah Syariah Selangor telah diasingkan secara rasminya dari JAIS. Pada tahun 2003 nama Mahkamah Syariah Selangor telah ditµkar kepada Jabatan Kehakirnan Syariah Negeri Selangor selaras dengan perkembangan dan peningkatan kualitas perkhidmatannya kepada pelanggan. 11

C. Togas Dan Fungsi Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor

Mahkamah Rayuan Syariah ( Mahkamah Agung ) menangani kasus-kasus ma! danjinayah ( pidana) dari Mahkamah Tinggi Syariah. Mahkamah Tinggi Syariah menangani pembicaraan kasus-kasus jinayah ( pidana ), ma!, faraid pada tingkat banding. Mahkamah Rendah Syariah ( Peradilan Agama ) menangani kasus pidana dengan hukuman maksimal yang ditentukan oleh undang-undang sebesar

(45)

35

RM 5,000.00 atau 3 tahun penjara atau keduanya seka!i. Sedangkan untuk perkara

yang menyangkut harta benda, sanksinya RM 50,000.00. t2

Tugas kerja Jabatan Kehakiman Mahkamah Syariah Shah Alam ia!ah:

l. Menyediakan dan melaksanakan pengadilan terhadap pelanggaran kasus

pidana berdasarkan syari'at dan undang-undang

2. Menyediakan pelayanan pengadilan yang berkua!itas bagi masyarakat.

3. mengurnskan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan

pemberdayaan pada pegawai dan karyawan.

4. menyediakan layanan teknologi komunikasi dan berbagai instrnksi yang

terkait dengan lembaga.

5. Memberikan kemudahan dan layanan yang kompeten. Misi Jabatan

Kehakiman Syariah Shah Alam yaitu melaksanakan berbagai kinerja

mahkamah dan pengadilan untuk pelanggaran kasus syariah berdasarkan

hukum syarak dan undang-undang se1ia memberikan pelayanan terbaik

kepada masyarakat dengan mengamalkan sistim budaya kerja yang

berkua!itas. t3

u Wawancara Penulis dengan Puan Siti Aminah binti Hussain, Penolong Pendaftar, Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor, 6 April 2009.

13 Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor, Protokol Kerja Mahkamah Syariah Shah Alam,

(46)

Untulc lebih memudahkan dalam melakukan aktivitas kerja, maka dibentuklah struktur organisasi di bawah naungan Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor sebagaimana berikut:

PCnolong

-Hllki1ri·1·:

-TufiliAtraii-B.-MOhiimact-'Ziri

pセ、、。ヲゥ。イ@

.-:J)tinn-ZZァゥセャ[ゥセゥセィャヲ@

rif

:?--<

[セ⦅_ZjLQLセセヲセZァ⦅ZャGセセセセャ⦅Z@

ZiセQYャqゥーセᄋlN⦅GN⦅ᄋZL@ - -.

GJQゥエ、ゥャmャエエセセMnセセjエMMᆳ

MセセセMセ[MMセZキキᄋセセセセM⦅Z[M

b[セセsゥエゥヲヲGNM⦅MM --,

Afuatitidih B:

(47)

37

Keterangan :

1. Hakim 1 : Tuan Atras B. Mohamad Zin

2. Hakim2 : Tuan Kamarulzaman B. Ali

3. Pembantu Hakim : Puan Siti Noraini Bt. Md Ali 4. Penolong Pegawai Teknologi Maklumat : Nur Fiera Bt. Alunad

5. Penolong Pendaftar : Puan Siti Aminah Bt. Hussain 6. Pembantu Tadbir ( s/u ) : Titi Zarina Bt. Hashim

7. Pembantu Pendaftar : Siti Muhaini Bt. Abdullah Haman1i

8. Pembantu Pendaftar : Mohan1ad Shahrin B. Mohamad Sedek

9. Pembantu Pendaftar : Shariful Hadi B. Ismail 10. Pembantu Pendaftar : Mohd Suhaidi B. Saharuddin 11. Pembantu Tadbir ( 1 ) : Hairul Ummah Bt. Sahidin @

Zaidon

12. Pembantu Tadbir ( 2) : Alunad Helmi B. Jaliluddin 13. Pembantu Tadbir ( 3 ) : Lyanna Bt. Hasann

14. Penghantar Notis : Wahid B. Hamzah 15. Pembantu Am Rendah : Amalludin B. Azman14

14

(48)

A. Prosedur Mengajukan Perceraian

Menurut Undang-Undang Keluarga Islam Selangor, proses mengajukan perceraian boleh dilakukan oleh pihak suarni atau istri dengan mengisi formulir dengan membayar uang pendaftaran perceraian sebanyak RM 25.00 dan dihantar kepada pendaftar perceraian. Formulir berkenaan haruslah dilarnpirkan dengan beberapa pemyataan seperti :

a. Narna, alamat, keterangan tentang perkawinan serta jenis kelarnin anak-anak hasil dari perkawinan itu (jika ada);

b. Keterangan mengenai fakta-fakta tentang wewenang mahkarnah;

c. Keterangan mengenai prosiding mengenai hal ehwal suami dan istri serta tempat prosiding itu;

d. Alasan untuk perceraian

(49)

39

f. Peruntukan buat istri dan anak-anak Gika ada) serta pembagian aset-aset dari usaha bersama.1

Setelah semua lampiran diberikan kepada pihak mahkamah bersama-sama dengan formulir yang sudah lengkap diisi, mahkamah akan menetapkan serta mengkomfirmasi tanggal persidangan tersebut kurang dari 20 hari bekerja kepada pihak plaintif (penggugat). Kemudian setelah tanggal persidangan ditetapkan, mahkamah akan memberikan keterangan tuntutan untuk menhadirkan diri ke persidangan kepada pihak plaintif (penggugat) dan pihak defendan (tergugat), 7 hari sebelum dari tanggal/hari persidangan.2

Pada hari persidangan, pihak plaintif (penggugat) akan diminta untuk memberikan keterangan serta alasan untuk bercerai kepada hakim. Pihak defendan (tergugat) juga akan diminta untuk memberikan keterangan serta mengakui jika benar alasan yang dinyatakan oleh plaintif (penggugat). Sekiranya pihak defendan (tergugat) tidak mengakui keterangan oleh pihak plaintif

' Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor. Seksyen 47 (!). contoh teks seksyen ini: "Seseorang suami atau seseorang isteri yang hendak bercerai hendaklah menyerahkan suatu permohonan untuk perceraian kepada Mahkamah dalam borang yang ditetapkan, disertai dengan suatu akuan berkanun mengandungi- (a) butir-butir mengenai perkahwinan itu dan nama, umnr dan jantina anak-anak jika ada hasil daripada perkahwinan itu; (b) butir-butir mengenai fakta-fakta yang memberi bidangkuasa kepada Mahkamah di bawah seksyen (c) butir-butir mengenai apa-apa presiding yang dahulu mengenai ha! ehwal suami Isteri antara pihak-pihak itu, termasuk tempat presiding itu; (d) suatu pernyataan tentang sebab-sebab hendak bercerai; (e) suatu pernyataan tentang sama ada apa-apa dan jika ada, apakah langkah-langkah yang telah diambil untuk mencapai perdamaian syarat apa-apa perjanjian berkenaan dengan natkah dan tempat kediaman bagi isteri dan anak-anak dari perkahwinan itu jika ada, peruntukan bagi pemeliharaan dan peajagaan anak-anak dari perkahwinan itu jika ada dan pembahagian apa-apa aset yang diperolehi melalui usaha bersama pihak-pihak itu jika ada atau jika tiada sesuatu persetujuan tersebut telah tercapaf'.

2

(50)

danjika pihak defendanjuga mau membela dirinya, diajuga boleh menghadirkan saksi ke mahkamah. 3

Pada akhirnya, setelah kedua-dua belah pihak telah memberikan keterangan, maka hakim akan meminta hujah serta alasan-alasan dari kedua belah pihak secara bertulis. Setelah itu barulah hakim akan meneliti serta mengkaji kasus tersebut dan sidang akan ditangguh selama satu minggu. Setelah satu minggu berlalu, mahkamah akan memanggil kembali kedua pihak dan hakirn memfasakhkan perkawinan.4

B. Undang-Undang keluarga Islam Di Negeri Selangor

Instusi keluarga merupakan tonggak utama pembangunan masyarakat melalui proses pembentukan pribadi dan tingkah laku manusia. Proses inilah yang sangat tergantung dari peran suan1i dan istri. Di mana keduanya saling melengkapi satu sama lain. Biasanya penyatuan dua insan dalam lingkup keluarga

ini

terdapat berbagai problem rumah tangga dengan adanya ikatan perkawinan.

Terkait dengan berbagai persoalan yang muncul inilah, maka pemerintah berupaya untuk menyelesaikannya dengan membuat berbagai kebijakan terkait, seperti halnya Undang-Undang Keluarga Islam di berbagai Negara bagian.

3

Wawancara penulis dengan Puan Siti Aminah binti Hussain, Penolong Pendaftar, Mahkamah Syariah Shah Alam, Selangor, 6 April 2009.

(51)

41

Undang-undang ini memuat berbagai aturan tentang pernikahan berdasarkan

syari' at Islam ( 4 Mazhab ) seperti dalam sistem pernndang-undangan Islam.

Selain itu juga memuat aturan mengenai berbagai hal yang terkait dengan hukum

perkawinan seperti perceraian, nafkah, hadhanah, waris clan sebagainya5

Tetapi bagaimanapun juga UU ini telah banyak membantu menyelesaikan

berbagai persoalan perkawinan, mesk:ipun sejak pembentukan awal pada tahun

1980-an sampai dengan pembentukan Akta UU Keluarga Islam Wilayah

Persekutuan 1984 belum banyak pernbahan dan memang kurang komprehensif.

Fungsi UU ini sebenamya hanya sebagai pelengkap dari syaria't Islam yang

menjadi dasar hukum utama masyarakat Malaysia

UU Keluarga Islam Selangor 1984 rnisalnya, banyak kasus perkawinan yang

justru tidak diselesaikan melalui Mahkamah Rendah Syariah, seperti halnya

poligarni. Dari analisa penulis, kasus ini seringkali diselesaikan di luar Mahkamah

karena dengan alasan sulit untuk mendapatkan izin dari pihak pengadilan untuk

melakukan poligami. Belum lagi berbagai pensyaratan yang terdapat dalam UU

Keluarga Islam pada waktu itu, bahkan alasan utama adalah karena takut

diketahui oleh istri pertama. Pembolehan poligami secara legal dan asas hukum

Islam inilah yang kemudian membuat sebagian Warga Malaysia melakukan

poligami tanpa mempertimbangkan aspek mental dan sosial dalam keluarga.

5

(52)

menyelesaikan masalah perkawinan. Hakam bahkan jarang sekali digunakan

dalam menyelesaikan prosedur perkara di Mahkamah Syariiah, padahal diberbagai

negara Islam lain, Hakam justru dianggap berposisi strategis dalam

menyelesaikan berbagai persoalan perkawinan secara kekeluargaan dan lebih

cepat.

Begitujuga dengan persoalan perceraian, di manajustru Mahkamah Syari'ah

malah mengesahkan perceraian di luar Mahkamah dengan mendaftarkan kembali

kasus tersebut untuk dilegalkan. Karenanya, berbagai kalangan mulai dari peneliti

Barat sampai dengan cendiakawan Muslim di berbagai. wilayah Malaysia turut

mempersoalkan masalah itu. Misalnya dalam menangani masalah Kekerasan

Dalam Rumah Tangga (KDRT) pula, pihak perempuan seringkali tidak

mendapatkan haknya, namun akhimya setelah keluarnya Alcta Keganasan Rumah

Tangga 1994, ha! tersebut bisa diselesaikan melalui pengadilan.

Adapun alasan-alasan terjadinya perceraian dalam Undang-Undang Keluarga

Islam Negeri Selangor adalah sama dengan alasan-alasm1 terjadinya fasakh.

Dalam Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor mencatat sebelas alasan

yaitu:

1. Tidak diketahui tempat tinggal sumni selama satu tahun;

2. Suami tidak memberi nafkah selama tiga bulan;

3. Suami dipenjara tiga tahun atau lebih;

(53)

43

5. Suami hnpotern (rnati pucuk);

6. Suarni gila selarna dua tahun, atau rnenderita penyakit kusta, atau rnenderita penyakit kelarnin yang bias rnenular selarna istri tidak rela dengan kondisi tersebut;

7. Istri dinikahkan oleh bapa atau kakek sebelurn berurnur delapan belas tahun dan belurn disetubuhi suarni;

8. Suarni rnenganiayai istri, berupa:

i. Menyakiti fisikal yang rnenyebabkan istri menderita, ii. Suarni melakukan prostitusi dan semacam dengarmya,

iii. Suarni memaksa istri untuk melakukan ha! yang berunsurkan pornografi dan pornoaksi,

iv. Suarni rnelarang istri rnenggunakan hak-hakuya terhadap harta, v. Suami rnenghalang istri dari rnelakukan kewajiban dan arnalan

agarnanya,

v1. Sekiranya suami berpoligarni, dia tidak rnelayani istri yang berkenaan secara adil rnenurut hukurn syarak.

9. Suami enggan (dengan sengaja) rnenyetubuhi istri setelal! empat bulan rnenikal!.

(54)

tidak pantas untuk menikah; atau alasan-alasan lain yang sah untuk fasakh menurut syariah. 6

Dari perbahasan tentang alasan-alasan perceraian ini, penulis merunrnskan ada tiga ha! penting yang harus dicatat.

Pertama, meskipun dalam Undang-Undang menjadikan unsur gila sebagai

alasan perceraian, Undang-Undang Keluarga Islam Selangor mensyaratkan sakitnya minimal dua tahun.

6 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, seksyen 53, Contoh teks isi

(55)

45

Kedua, kesemua enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Selangor sesuai

dengan perkembangan zaman dan tidak menyalahi hukum s.yarak.

Ketiga, enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Selangor mencantumkan

perkawinan paksa sebagai salah satu alasan perceraian. Hal ini menjadi satu masalah karena di dalarn enakmen ini disebutkan secara tekstual harus ada persetujuan dari calon mempelai dari kedua belah pihak.

Adapun sebab-sebab terjadinya perceraian dalarn enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Selangor menetapkan ada empat ha! penting yaitu :

1. Perceraian dengan talak atau perintah mentalak;

ii. Tebus talak; m. Taklik talak;

IV. Syiqaq.

Proses atau langkah-langkah perceraian dengan talak. secara umumnya adalah sebagai berikut:

I. Mengajukan permohonan perceraian ke mahkarnah yang disertai dengan alasan.7

7

(56)

mahkamah8 dan mengusahakan perdamaian. 3. Putusan.

Dalam usaha untuk mendamaikan para pihak yang bersengketa, terdapat sedikit perbedaan dalam prosesnya. Pertama, permohonan perceraian yang tidak disetujui salah satu pihak akan mengikuti persidangan se.perti biasa. Dan yang keduanya, jika kedua belah pihak tidak bisa didamaikan lagi, suami disuruh melafazkan talak satu (ikrar talak) di hadapan sidang mahkamah.9

Adapun untuk kasus yang salah satu pihak tidak menyetujui perceraian tersebut, atau mahkamah memandang ada kemungkinan pasangan itu didamaikan, maka mahkamah menunjuk dan mengangkat juru damai. Jum damai terdiri dari salah satu pegawai bersama dua orang juru damai yang satu dari pihak istri dan satunya lagi dari pihak suami untuk mendamaikan. 10 Namun ada kasus-kasus tertentu

jika ada, atau, jika tiada sesuatu persetujuan tersebut telah tercapai, cadangan pemohon mengenai hal-hal itu; dan (g)butir-butir mengenai perintah yang dirninta".

8 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, seksyen 47, Contoh seksyen ini :

"(2)Selepas menerima sesuatu permohonan untuk perceraian, Mahkamah hendaklah menyebabkan satu saman diserahkan kepada pihak yang satu lagi itu bersama dengan satu salinan permohonan itu dan akuan berkanun yang dibuat oleh pemohon, dan saman itu hendaklah mengarahkan pihak yang satu lagi itu hadir di hadapan Mahkamah untnk membolehkan Mahkamah menyiasat sama ada pihak yang satu lagi itu bersetuju atau tidak terhadap perceraian itu".

9

Ibid, seksyen 47, Contoh teks seksyen ini : "(3)Jika pihak yang satu lagi itu bersetuju terhadap perceraian itu dan Mahkamah berpuas hati selepas penyiasatan yang wajar bahawa perkahwinan itu telah pecahbelah dengan tak dapat dipulihkan, rnaka Mahkarnah hendaklah menasihatkan suami supaya rnelafazkan satu talaq di hadapan Mahkamah".

10

(57)

47

yang meskipun tidak disetujui salah satu pihak, usaha perdamaian tidak

diperlukan, yaitu:

1. Karena ditinggal dan tidak tahu tempat tinggalnya;

11. Karena tidak mungkin masuk wilayah yang mengadili dalam tempoh

enam bulan;

iii. Karena dipenjara dalam waktu tiga tahun atau lebih;

1v. Karena menderita penyakit mental yang tidak bisa sembuh;

v. Karena mahkamah menilai perdamaian tidak mungkin dicapai.11

Juru damai yang diangkat dalam proses perdamaian diutamakan dari keluarga

dekat yang berperkara. 12 Sekirahya juru damai yang diangkat dianggap kurang

mampu menjalankan tugasnya, bisa digantikan dengan juru damai Iain yang

dianggap lebih mampu mendamaikan pasangan yang berperkara.13 Adapapun

Pengerusi dan dua orang lain, seorang untuk bertindak bagi pihak suami dan seorang lagi bagi isteri, dan merujukkan kes itu kepada jawatankuasa itu".

11 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, seksyen 47, Contoh teks seksyen

ini: "(15)Kehendak subseksyen (5) tentang rujukan kepada suatu jawatankuasa pendamai tidak terpakai dalam sesuatu kes- (a)di mana pemohon mengatakan bahawa di a telah ditinggal langsung oleh pihak yang satu lagi itu dan tidak than di mana pihak yang satu lagi itu berada; (b )di mana pihak yang satu lagi itu bermastautin di luar Malaysia Barat dan ianya tidak mungkin masuk ke dalam bidangkuasa Mahkamah yang berkenaan itu dalam masa enam bulan selepas tarikh permohonan itu; (c)di mana pihak yang satu lagi itu sedang di penjara selama tempoh tiga tahun atau lebih; (d)di mana pemohon mengatakan bahawa pihak yang satu lagi itu sedang mengidap penyakit otak yang tak boleh sembuh; atau ( e )di man a Mahkamaha bepruas ha ti babawa ada ha! keadaan yang luar bias a yang menyebabkan rujukan kepada suatu jawatankuasa pendamai tidak praktik".

12

Ibid, seksyen 47, Contoh teks seksyen ini: "(6)Pada melantik dua orang itu di bawah subseksyen (5), Mahkamah hendaklah, jika boleh, memberi keutamaan kepada snadara-saudara karib pihak-pihak itu yang tahu akan hal keadaan kes itu

13 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor. seksyen 47, Coutoh teks

(58)

dengan persetujuan mahkamah.14 Usaha perdamaianjuga harus dilakukan dengan cara pihak-pihak yang bersangkutan memberikan penjela:ian dengan jelas serta saling mendengar dan berfikir. 15

Sekiranya para pihak tidak mau didamaikan, pegawai yang ditunjuk harus membuat laporan dan melampirkan hal-hal yang dipikirkan per!u karena berkaitan dengan akibat perceraian, seperti nafkah dan pemeliharaan anak, pembagian harta dan lain-Iain.16

Ketika dalam proses mendamaikan, ada kemungkinan mendatangkan pengacara atau pembela, dengan izin juru damai.17

tentang cara menjalankan perdamaian iatu, Mahkamah boleh memecat jawatankuasa itu dan melantik jawatankuasa lain bagi menggantikannya".

14

Ibid, seksyen 47, Contoh teks seksyen ini : "(9)Jawatankuasa itu hendaklah berusaha mencapai perdamaian dalam tempoh enam bulan dari tarikh ia dibentuk atau dalam tempoh yang Iebih Iamamengikut sebagaimana yang dibenarkan oleh Mahkamah".

15

Ibid, Seksyen 47, Contoh teks seksyen ini : "(10) Jawatankuasa itu hendaklah meminta pihak-pihak itu hadir dan hendaklah membeir tiap-tiap seorang dari mereka peluang untuk didengar dan boleh mendengar mana-mana orang Iain dan membuat apa-apa penyiasatan yang difikirkannya patut dan boleh, jika ia fikirkan perlu, menangguhkan prosidingnya dari semasa ke semasa".

16 Ibid, seksyen 47, Contoh teks seksyen ini : "(11) jika jawatankuasa pendamai itu

tidak dapat mencapai perdamaian dan tidak dapat memujuk pihak-pihak itu supaya hidup semula bersama sebagai suami isteri, jawatankuasa itu hendaklah mengeluarkan suatu perkauan tentang hal yang demikian itu dan boleh melampirkan pada perakuan itu apa-apa syor yang difikirkannya patut berkenaan dengan nafkah dan penjagaan anak-anak belum dewasa dari perkahwinan itu, jika ada, berkenaan dengan pembahagian harta, dan betkenaan dengan hal-hal lain berhubungan dengan

perkahwinan itu".

17

(59)

49

Setelah usaha perdamaian tidak membuahkan basil, mahkamah akan mengadakan sidang untuk: ikrar talak yang akan diikrarkan oleh suami. Ikrar talak suami ini akan direkam untuk didaftarkan.18 Sekiranya suami enggan mengikrarkan talak dan menurut pertimbangan mahkamah perceraian lebih baik, maka hakim boleh melafazkan ikrar talak.19 Pada gilirannya ikrar talak di depan sidang inilah yang menjadi putusan mahkamah, baik yang diikrarkan suami ataupun hakim.

Adapaun proses perceraian dengan tebus talak kalau sudah disepakati kedua belah pihak dan telah dilunasi pembayaran, mahkamah akan menyuruh suami untuk melakukan ikrar talak dan talaknya akanjatuh talak bain sughra (talak yang boleh dirujuk). 20 Jika セオ。ュゥ@ tidak setuju dengan jumlah bayaran tebus talak, hakim berhak menentukan jumlahnya dengan pertimbangan kemampuan dari yang berperkara. 21 Sekiranya juga si suami tidak setuju dengan tebus talak atau

18

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selaugor, seksyen 47, Contoh teks seksyen ini : "( 4)Mahkamah hendaklah merekodkan hal satu talaq itu, dan h'endaklah menghautar satu salinau rekod itu yang diperakui kepada Pendaftar yang berkenaan dau kepada Ketua Pendaftar untuk didaftarkau". ·

19 Ibid,

seksyen 47, Contoh teks seksyen ini: "{14)Jika jawataukuasa mengemukakan kepada Mahkamah suatu perakuan bahawa ia tidak dapat mencapai perdarnaian dan tidak dapat memujuk pihak-pihak itu supaya hidup semula bersama sebagai suami isteri, Mahkamah hendaklah menasihatkan suami yang berkenaan itu melafazkan satu talaq di hadapan Mahkamah, dan jika Mahkamah tidak dapat mendapatkan suami itu hadir di hadapan Mahkamah untuk melafazkan satu talaq, maka Mahkamah hendaklah merujuk kes itu kepada Hakam untuk tindakan menurut seksyen

48,,.

20

Ibid, Seksyen 49, Contoh teks seksyen ini : "(2)Mahkamah hendaklah merekodkan cerai tebus talaq itu dengan sewajarnya dan menghantar satu salinan rekod itu yang diperakui kepada

pendaftar yang berkenaan dan kepada Ketua Pendaftar untuk didaftarkan".

21 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, seksyen 49, Contoh teks seksyen

(60)

maka mahkamah akan menunjuk dan mengangkat juru damai sesuai dengan

d . d 22

proses per amman yang a a.

Dengan demikian, proses penyelesaian tebus talak yang tidak dipersetujui suami sama dengan proses penyelesaian perceraian yang tidak disetujui oleh salah satu pihak.

Proses perceraian dengan taklik talak pula, adalah istri melaporkan tentang terjadinya pelanggaran taklik talak. Pihak mahkamah akm1 menyelidiki adakah kemungkinan pelanggaran itu benar-benar terjadi, serta kemudian akan mengadakan sidang perceraian yang akan direkam untuk dicatatkan. 23

Adapun proses perceraian karena syiqaq, yaitu ada masalah dia11tara kedua belah pihak (percekcoka!l), pada dasarnya mempunyai proses ya11g sama dengan proses perceraia11 talak yang tidak disetujui salah satu pihak dm1 proses tebus talak, yakni didahului dengan penga11gkata11 juru damai sampai deng:m putusa11

mentaksirlcan jumlah itu mengikut Hukum Syarak' dengan memberi pertimbangan kepada taraf dan sumber kewangan pihak-pihak itu."

22

Ibid, seksyen 49, Contoh teks seksyen ini: "(4) Jika suami tidak bersetuju bercerai dengan cara penebusan atau tidak hadir di hadapan Mahkamah sebagaimana diarahkan, atau jika Mahkamah berpendapat bahawa ada kemungkinan yang munasabah bagi suatu pendamaian, Mahkamah hendaldah - melantik suatu jawatankuasa pendamai sebagaimana diperuntukkan di bawah Seksyen 4 7 dan seksyen itu hendaklah dipakai sewajamya".

23

(61)

51

cerai sekiranya tidak bisa didamaikan. 24 Secara prinsipnya, dalam proses

perceraian dengan talak, tebus talak, tak:lik talak dan pemekcokan antara suami

dan istri (syiqaq) mempunyai hak yang sama, dan pada akhimya untuk bisa

bercerai harus dengan persetujuan bersania atau dengan keputusan Mahkamah

Syariah.

Tentang proses perceraian karena sebab li'an pula ada penjelasan yang lebih

rinci. Disebutkan agar mahkamah merekam perceraian ters(:but. 25

24

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor, seksyen 48, Contoh teks seksyen ini : "(I )Jika Mahkamah berpuas ha ti bahawa perkelahiran ( shiqaq) sentiasa berlaku antara pihak-pihak kepada suatu perkahwinan, Mahkamah boleh melantik, mengikut Huknm Syara', dua orang penimbangtam atau Hakam untuk bertindak bagi pihak suami dan isteri yang berkenaan itu masing-masing. (2)Pada melantik Hakam di bawah subseksyen (I) Mahkamah hendaklah, jika boleh, memberi keutamaan kepada saudar-saudara karib pihak-pihak yang berkenaan itu yang tahu akan ha! keadaan kes

Gambar

Gambaran umumhya mengenai sejarah kelahiran, kedudukan

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian kinerja perkerasan jalan dan perencanaan lapis tambah (overlay ) dengan alat Benkelman Beam dilakukan dengan cara pengukuran lendutan balik maksimum, sedangkan lendutan

Guk hona ekarriko ditugunak honako baldintza hauei egokitzen zaizkienak izango dira: eleberrigintzari soilik eskainitakoak (honenbestez, abiapuntutik bertatik bazterturik gelditzen

Kualitas pelayanan logistik yang baik dari Industri ekspedisi laut tentunya akan menimbulkan customer retention yaitu kesediaan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang

Pada tabel tertera bahwa Kawasan Konservasi terluas yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau berlokasi di Kabupaten Bintan dengan luas 1212214,75 Ha. Terdapat empat

Hasil penelitian adalah ruang tradisional Desa Adat Penglipuran terdiri dari tiga tingkatan ruang yang berdasarkan konsep Tri Mandala, yaitu Utama, Madya dan

Implementasi model UTAUT sebagai model dasar dalam penilaian penerimaan teknologi blog sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK dapat dilakukan dengan membuat

Karya akhir ini akan mentelaah pengestimasian probabilitas gagal bayar berdasarkan model Merton pada perusahaan publik LQ45 Non Perbankan di Indonesia hingga kinerja keuangan

Agar penelitian lebih terfokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasinya pada bagaimana Komunikasi Interpersonal antara